DERAJAT SEDANG
Pendahuluan
Kasus asli
Alasan mengapa kasus ini diajukan: sebagai alasan
klinis.
Yang menarik dari kasus ini: penderita pasien anak
yang akan dilakukan terapi untuk mengontrol asma
Fokus pembicaraan: klasifikasi asma dan
pengobatan jangka panjang
Masalah: lingkungan pasien kurang mendukung
dalam proses pengobatan
Tujuan presentasi: pasien dapat beraktivitas tanpa
terganggu.
Data demografis
Alamat: jl Damai Raya Rt02/rw05, kel
Petukangan Selatan, Kec
Pesanggrahan, Jak-Sel.
Agama: Katolik
Suku: Jawa
Pekerjaan: pelajar
Bahasa ibu: Bahasa Indonesia
Jenis kelamin: laki-laki
Data Biologik
Tinggi badan: 110 cm
Berat badan: 19 kg
Status gizi normal
Data Klinis
Anamnesis terfokus diagnosis
1. Pasien sesak napas sejak dini hari
2. Dimulai dengan batuk
3. Riwayat keluarga asma
4. Alergi terhadap dingin dan debu
5. Memiliki gejala trias alergika
Data klinis
Anamnesis penyingkir diagnosis
banding:
1. Pasien tidak ada demam maupun
infeksi
2. Pasien tidak mengidap penyakit
jantung bawaan
3. Tidak ada benda asing di saluran
napas.
4. Tidak ada pembesaran kelenjar
limfe
Pemeriksaan jasmani
Tanda vital:
Nadi: 120x/menit
RR: 30x/menit
Untuk dugaan diagnosis:
Wheezing +/+
Retraksi sela iga
Dugaan diagnosis banding:
Suhu: 36,7c
Jantung: BJ I/II regular
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: untuk mencari
peningkatan IgE, darah rutin
untuk mengetahui adanya
infeksi atau tidak.
Spirometri: untuk mengetahui
kapasitas vital paru-paru.
Rontgen thorax: untuk
menyingkirkan adanya
penyakit jantung atau
bronkopneumonia, dll.
Diagnosis
Asma bronkiale persisten ringan
derajat serangan berat
Anamnesis: faktor pencetus, jumlah
serangan setiap malam setap
minggu, gejala siang 2-3x /minggu,
terkadang mengganggu aktivitas.
Pemeriksaan jasmani: wheezing
ekspirasi +/+, RR 30x/menit, nadi
120x/menit.
Diagnosis Holistik
Diagnosis klinis
Berdasarkan anamnesa didapatkan adanya sesak
napas periodik, napas cepat, denyut jantung
meningkat, wheezing positif di kedua lapang paru.
Riwayat asma sejak kecil, terdapat riwayat alergi. Maka
diagnosis yang dapat ditegakan adalah asma bronkiale.
Diagnosis biologis
Pasien memiliki anggota keluarga yang memiliki
riwayat keluhan yang sama seperti pasien (ibu dan
kakek dari ibu). Riwayat keluhan yang sama sudah
pernah dialami pasien sejak kecil.
Diagnosis psikososial
Dukungan keluarga mengenai kebersihan dari
alergen seperti debu kurang diperhatikan. Ini
terjadi karena pasien tinggal di perkampungan yg
padat.
Diagnosis sosial
Penghasilan orang tua pasien hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam
membiayai kesehatan pasien dan keluarga, pasien
mempergunakan fasilitas BPJS dari pemerintah.
Strategi penanganan
masalah
Meminum obat teratur sebagai
kontroler.
Menghindari pencetus termasuk
alergen.
Rajin berolah-raga seperti berenang.
Tahu penanganan asma darurat bagi
pasien ketika di kehidupan seharihari.
Asma Bronkiale
Asma adalah gangguan inflamasi kronik
saluran napas yang melibatkan banyak sel
dan
elemennya.
Inflamasi
kronik
menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan
napas yang menimbulkan gejala episodik
berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat dan batuk-batuk terutama malam
dan atau dini hari. Episodik tersebut
berhubungan dengan obstruksi jalan napas
yang luas, bervariasi dan seringkalibersifat
reversibel dengan atau tanpa pengobatan.
Patogenesis
Inflamasi akut
reaksi tipe cepat: dimediasi oleh IgE
dan histamin
reaksi tipe lambat: 6-9 jam
setelahnya oleh eosinofil, sel T
CD4+, neutrofil dan makrofag.
Inflamasi kronis
limfosit T, eosinofil, makrofag, sel
mast,sel epitel, fibroblast dan otot
polos bronkus.
Faktor resiko
Faktor pejamu:
genetik asma, alergik (atopi)
, hipereaktiviti bronkus, jenis
kelamin dan ras.
Faktor lingkungan:
alergen, sensitisasi
lingkungan kerja, asap rokok,
polusi udara, infeksi
pernapasan (virus), diet,
status sosioekonomi dan
besarnya keluarga.
Diagnosis
RIWAYAT PENYAKIT / GEJALA :
Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa
pengobatan
Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada
dan berdahak
Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari
Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
Respons terhadap pemberian bronkodilator
Diagnosis
Pemeriksaan jasmani: mengi pada
auskultasi.
Padaserangan ringan, mengi hanya
terdengar pada waktu ekspirasi
paksa. Walaupun demikian mengi
dapat tidak terdengar (silent chest)
pada serangan yang sangat berat,
tetapi biasanya disertaigejala lain
misalnya sianosis, gelisah, sukar
bicara, takikardi, hiperinflasi dan
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang: spirometri
dan arus puncak ekspirasi (APE).
Pemeriksaan penungkang lain: uji
reaktivitas bronkus, uji alergen.
Derajat Asma
I. Intermiten
Gejala
Bulanan
*Gejala<1x/minggu
*Tanpagejaladiluar
serangan
*Serangansingkat
*2kalisebulan
*>2kalisebulan
*VEP180%nilaiprediksi
APE80%nilaiterbaik
*VariabilitiAPE20-30%
APE 60 80%
*>1x/seminggu
Kontinyu
*Gejalaterusmenerus
*Seringkambuh
*Aktivitifisikterbatas
*VEP180%nilaiprediksi
APE80%nilaiterbaik
*VariabilitiAPE<20%
Harian
*Gejalasetiaphari
*Seranganmengganggu
aktivitidantidur
*Membutuhkan
bronkodilator
setiaphari
Faal paru
APE 80%
Mingguan
*Gejala>1x/minggu,
tetapi<1x/hari
*Serangandapat
menggangguaktiviti
dantidur
Gejala Malam
*VEP160-80%nilaiprediksi
APE60-80%nilaiterbaik
*VariabilitiAPE>30%
APE 60%
*Sering
*VEP160%nilaiprediksi
APE60%nilaiterbaik
*VariabilitiAPE>30%
medikasi
Pengontrol; adalahmedikasi asma jangka panjang
untuk mengontrol asma, diberikan setiap hari
untuk mencapai dan mempertahankan keadaan
asma terkontrol pada asma persisten.
Pelega;Prinsipnya untuk dilatasi jalan napas
melalui relaksasi otot polos, memperbaiki dan
atau menghambat bronkostriksi yang berkaitan
dengan gejala akut seperti mengi, rasa berat di
dada dan batuk, tidak memperbaikiinflamasi
jalan napas atau menurunkan hiperesponsif jalan
napas.
Berat Asma
AsmaIntermiten
Alternatif lain
Tidakperlu
--------
-------
Glukokortikosteroidinhalasi Teofilinlepaslambat
-----(200-400ug
Kromolin
BD/hariatauekivalennya) Leukotrienemodifiers
AsmaPersistenSedang Kombinasiinhalasi
Glukokortikosteroid
Ditambahagonis
glukokortikosteroid
inhalasi(400-800ug
beta-2kerjalamaoral,atau
(400-800ug
BDatauekivalennya)ditambahTeofi Ditambahteofilin
BD/hariatauekivalennya)dan linlepaslambat,atau
lepaslambat
agonisbeta-2kerjalama
Glukokortikosteroid
inhalasi(400-800ug
BDatauekivalennya)ditambahagoni
sbeta-2kerjalamaoral,atau
Glukokortikosteroid
inhalasidosistinggi(>800ug
BDatauekivalennya)atau
Glukokortikosteroid
inhalasi(400-800ug
BDatauekivalennya)ditambahleuko
trienemodifiers
AsmaPersistenRingan
AsmaPersistenBerat
Kombinasiinhalasi
glukokortikosteroid
(>800ug
BDatauekivalennya)dan
agonisbeta-2kerjalama,
ditambah1dibawahini:
-teofilinlepaslambat
-leukotrienemodifiers
-glukokortikosteroid
oral
Prednisolon/metilprednisolon
oralselangsehari10mg
ditambahagonisbeta-2kerjalama
oral,ditambahteofilinlepaslambat
Semua tahapan : Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling tidak 3 bulan, kemudian turunkan bertahap
sampai mencapai terapi seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap terkontrol
Gejala dan
Tanda
Keadaan
Ringan
Sedang
Berat
Berjalan
Berbicara
Istirahat
Posisi
Dapat tidur
terlentang
Duduk
Duduk
membungkuk
Cara berbicara
Satukalimat
Beberapakata
Katademikata
Sesaknapas
Kesadaran
Frekuensi napas
Mungkingelisah
Gelisah
Gelisah
Mengancam jiwa
Mengantuk,gelisah,
kesadaranmenurun
<20/ menit
20-30/ menit
> 30/menit
< 100
100 120
> 120
Bradikardia
10mmHg
+/-1020
mmHg
+
>25mmHg
Kelelahanotot
Torakoabdominal
paradoksal
Akhir ekspirasi
paksa
Akhir ekspirasi
Inspirasi dan
ekspirasi
Silent Chest
APE
> 80%
60 80%
< 60%
PaO2
>80mHg
80-60mmHg
<60mmHg
<45mmHg
<45mmHg
>45mmHg
>95%
9195%
<90%
Nadi
Pulsusparadoksus
Otot Bantu Napas dan
retraksi suprasternal
Mengi
PaCO2
SaO2
Kontrol Lingkungan
Tidakmerokokdidalamrumah
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang
merokok
Upayakanventilasirumahadekuat
Hindarimemasakdengankayu
Hindarimenggunakanspraypembersihrumah
Hindari menggunakan obat nyamuk yang
menimbulkanasapatauspraydanmengandung
bahanpolutan
Polusiudaradiluarruangan
Asaprokok
Cuaca
Ozon
Gasbuangkendaraanbermotor
Dll
Hindariaktivitifisispadakeadaanudaradingin
dankelembabanrendah
Tinggalkan/hindaridaerahpolusi
Pajanandilingkungankerja
Hindaribahanpolutan
Ruangkerjadenganventilasiyangbaik
Lindungipernapasanmisalnyadenganmasker
Bebaskanlingkungandariasaprokok
Menghilangkanataumeminimalkan
gejalakronik,termasukgejalamalam
Menghilangkan/meminimalkan
serangan
Meniadakankunjungankedarurat
gawat
Meminimalkanpenggunaan
bronkodilator
Aktivitisehari-harinormal,termasuk
latihanfisis(olahraga)
Meminimalkan/menghilangkanefek
sampingobat
Gejalaseminimalmungkin
Membutuhkan
bronkodilatorseminimalmungkin
Keterbatasanaktivitifisisminimal
Efeksampingobatsedikit
Faalparu(mendekati)normal
VariasidiurnalAPE<20%
APE(mendekati)normal
Faalparuterbaik
VariasidiurnalAPEminimal
APEsebaikmungkin
Ilmu komunitas
Meningkatkan kebugaran fisik
Berhenti merokok atau hindari rokok
Lingkungan kerja yang sehat