untuk
menentukan
sebab
kematian
atau
sifat-sifat
perubahan patologis.(1)
KATA KUNCI
a.
b.
c.
d.
e.
PERTANYAAN
1.
2.
tajam ?
Bagaimana
3.
4.
5.
patomekanisme
penyebab
kematian
dan
pemeriksaan dalam ?
Apakah agen penyebab berdasarkan gambar ?
Apakah trauma pada skenario terjadi sebelum atau sesudah
8.
kematian ?
Bagaimana MCOD dari kasus pada skenario ?
Bagaimana menentukan waktu kematian pada skenario ?
Bagaimana aspek medikolegal sesuai hukum yang berlaku
9.
berdasarkan skenario ?
Bagaimana perspektif islam mengenai skenario di atas ?
6.
7.
PEMBAHASAN
1.
1)
merupakan lapisan terluar dan terdiri atas beberapa lapis selsel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah
berubah menjadi keratin (zat tanduk), stratum lusidum
merupakan
lapisan
sel-sel
gepeng
tanpa
inti
dengan
karena
adanya
proses
mitosis
dan
terdapat
sel
melanosit.
Lapisan Dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh
lebih tebal dari epidermis. Dibagi menjadi 2 bagian yaitu pars
papilare yang menonjol ke epidermis, berisi ujung saraf dan
pembuluh
darah,
dan
pars
retikulare
yaitu
bagian
di
3)
Dinding toraks
1)
mayor,
muskulus
pektoralis
minor,
muskulus
eksterna,
muskulus
interkostalis
muskulus
interna,
spinalis.
Daerah dalam thorak dapat ditemukan jantung dan
permbuluh
darah
coroner,
pembuluh
darah
besar
di
anterior
setinggi
T6
dan
bersambung
di
bawah
T4
(nipple
line)
mempunyai
bernapas.
Difusi : secara umum difusi diartikan sebagai peristiwa
perpindahan molekul dari suatu daerah yang konsentrasi
molekulnya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih
rendah. Peristiwa difusi yang terjadi di dalam paru adalah
perpindahan molekul oksigen dari rongga alveoli melintasi
membrana kapiler alveolar, kemudian melintasi plasma
darah, selanjutnya menembus dinding sel darah merah,
selanjutnya masuk ke inferior sel darah merah sampai
berikatan dengan hemoglobin.
c.
Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di
bagian samping dibatasi oleh
pleura.
Selaput
bagian
dalam
yang
langsung
ronga
bronkus
masih
bersilia
dan
dibagian
Kapasitas paru-paru adalah udara yang keluar masuk paruparu pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara
pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang
dewasa lebih kurang 500 ml. Volume udara tidal orang dewasa
pada pernapasan biasa kira-kira 500 ml. ketika menarik napas
dalam-dalam
maka
volume
udara
yang
dapat
kita
tarik
= kapasitas vital +
karbon
dioksida
dikeluarkan
melalui
saluran
merupakan
organ
utama
dalam
system
cm
di
kiri
linea
medioclavicularis.
Selaput
yang
katup
mitral.
Kedua
katup
ini
berfungsi
sebagai
ventrikel
mempunyai
dinding
otot
yang
tebal
kanan.
Pada
nodus
SA
mengawali
gelombang
maka
jantung
membutuhkan
lebih
banyak
darah
khusus
sebagai
sumber
tekanan
yang
tinggi
dan
sistemik, dimana 64% pada vena, 13% pada arteri dan 7 % pada
arteriol dan kapiler.(2)
2.
Bagaimana
patomekanisme
penyebab
kematian
dan
perdarahan
yang
mengakibatkan
banyak
bergantung
pada
ketersediaan
oksigen
yang
10
mmHg maka darah ke organ akan turun drastis dan fungsi sel
disemua organ akan terganggu, dan apabila kondisi ini berlanjut
maka akan menimbulkan kegagalan sirkulasi bahkan kematian .
selain itu trauma pada jantung dan pembuluh darah besar
disekitarnya ini juga dapat menyebabkan darah terkumpul pada
kandung jantung lebih cepat daripada yang keluar dari kandung
jantung, baik karena kandung jantung terbendung bekuan darah
sehingga hal ini pun dapat memperberat kondisi tersebut. (3)
Selain itu sebagaimana kita ketahui selain jantung dalam
rongga dada terdapat paru-paru sebagai organ vital, sehingga
bilamana benda tajam tersebut menembus paru da pembuluh
darah disekitarnya juga akan mengakibatkan kondisi yang
memperberat kondisi sebelumnya. Bilamana tusukan mengenai
paru dan pembuluh darah serta menyebabkan robekan mara
darah akan merembes dan terakumulasi di cavum pleura
sehingga menyebabkan gangguan pengembangan paru yang
pada akhirnya secara tidak langsung mengganggu system
respirasi, menyebabkan kondisi gagal nafas dan pad akkhirnya
hypoksia dan bila dibiarkan berlanjut maka akan myebabkan
terjadinya iskemia pada berbagai organ dan menyebabkan
kematian.(4)
3.
Lokasi
: dada kiri atas, absis dan ordinat tidak
2)
dapat dihitung
Jenis luka
: luka terbuka
Sifat luka
: luka tusuk
Karakteristik luka
Tepi luka : reguler
Ujung luka : runcing
Dalam luka : tidak dapat dinilai
Dasar luka : rata
Pemeriksaan dalam
Gambar 2.2.2
Gambar 2.2.5
Tampak banyak terjadi koagulasi darah berwarna coklat
kehitaman.
4.
(5)
agen
penyebab
yaitu
trauma
skenario,
benda
tajam
12
2)
masih
hidup
ketika
terjadi
trauma.
terjadi
trauma.
(6 )
Retraksi jaringan pada luka intravital terjadi karena serabutserabut elastic dibawahkulit terpotong dan kemudian mengkerut
sambil menarik kulit diatasnya.
Pada luka akibat trauma biasanya terjadi reaksi vaskuler
berupa memar atau contusio. Padaluka yan terjadi pada korban
yang masih hidup luka akan berwarna merah kecoklatan
ataukekuningan
sedang
luka
yang
terjadi
setelah
korban
Warna kemerah-merahan
Bengkak
Pus
Jaringan granulasi pada luka lama
13
merupakan
reaksi
pada
luka
tembak
jarak
dapat
digunakan
untuk
membedakan
apakah
kecoklatan
atau
merah
kekuningam.
Pada
luka postmortem mesiu menimbulkan luka yang berwarna abuabu muda atau kekuningan.(7)
6.
apabila
setelah
terjadi
luka,
kemungkinan
terjadi
14
akan
menyebabkan
perdarahan
yang
hebat.
untuk
meningkatkan
tekanan
sistemik
guna
lain.
Kebutuhan
energi
untuk
pelaksanaan
Kegagalan sirkulasi
Perdarahan massif
Robekan pada
jantung
MCOD
7.
Ia
: gangguan sirkulasi
Ib
: Perdarahan massif
Ic
Id
menentukan
waktu
kematian.
Yang
berwenang
16
1)
3)
4)
kematian.
Skin colour (warna kulit)
Dari sekitar 48 jam
setelah
kematian,
bakteri
mulai
darah
dalam
tubuh
menjadi
lebih
dekat
ke
8.
Bagaimana
aspek
medikolegal
sesuai
hukum
yang
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
menjalankan
tugas
Pasal 351
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah
diancam dengan pidana(9)
penjara paling lama lima tahun.
(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.(9)
Pasal 338
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling
lama lima belas tahun. (9)
Pasal 340
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih
dahulu
merampas
nyawa
orang
lain,
diancam
karena
18
19
9.
1)
inggris
dikenal
istilah
autopsy
yang
berarti
Al-quran
20
Kaidah-kaidah Fiqh
3)
bedah
mayat
dalam
perspektif
Hukum
Islam.
a.
b.
c.
melanggar kehormatanya.
Agama Islam mengutamkan kepentingan orang hidup dari
mayat
dan
4)
hidup.
Menurut Imam Syafii
Jika seorang hamil, kemudia dia meninggal dunia dan
ternyata janinnya masih hidup, maka perutnya boleh
dibedah
untuk
mengeluarkan
janinnya.
Begitu
juga
berharga.
Menurut Imam Malik
Seorang yang meninggal dunia dan didalam perutnya ada
barang berharga, maka mayat itu harus dibedah, baik
barang itu milik sendiri maupun milik orang lain. Tetapi
tidak perlu (tidak boleh dibedah), kalau hanya untuk
d.
5)
kepentingan
jelasnya
tentang
maksud
dan
tujuan
perlu
keluarga
ketemukan
atau
pihak
penyidik
yang
segera
perlu
diberitahu
melaksanakan
tidak
ketentuan
peradilan
berwenang
mengajukan
permintaan
keterangan
ahli
23
yang
digunakan
sebagai
pembuktian
hukum
di
a)
`
kemudaratan
yang
khusus
boleh
dilaksanakan
demi
kaidah
khusus
kemadharatan
boleh
yang
di
atas,
kemadharatan
dilaksanakan
bersifat
umum.
yang
demi
menolak
Sebuah
tindakan
Bukti-bukti
atas
tindakan
pembunuhan
yang
sampai
sungguhpun
bebas
untuk
dalam
pembuktian
proses
itu
pengadilan,
harus
dengan
24
Kaidah Kedua
Kemudaratan itu membolehkan hal-hal yang dilarang
Dari kaidah kedua dapat dipahami bahwa persolanan
darurat
itu
membolehkan
sesuatu
yang
semula
Kaidah Ketiga
Tiada keharamna dalam kondisi darurat, dan tidak ada
makruh dalam kondisi hajat
Kaidah
ketiga
ini
menyatakan
bahwa
tiadanya
Kaidah Keempat
Kperluan dapat menduduki posisi keadaan darurat
25
sebelumnya.
Maka
kaidah
ini
adalah
hajat
26
DAFTAR PUSTAKA
2.
3.
4.
Jakarta:1997 FK UI
Atmadja,DS. Ilmu
5.
1.
Dipastikan
6.
Oleh
kedokteran
Laporan
forensic.
Operasi
Ed.
Post
1.
untuk
forensic.
Bagian
Mortem
Yang
Ante Mortem.Majalah
7.
8.
9.
10.
Islam
Dalam
27