1)
Mahasiswi
2)
Pembimbing
1. Latar Belakang
Tujuan utama dari pendirian
perusahaan adalah mendapatkan tingkat
profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber-sumber yang dimiliki perusahaan,
seperti aktiva, modal atau penjualan (Sudana,
2009:25). Profit yang diperoleh perusahaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
DER =
2.2. Rasio Aktivitas
Menurut Wahyudiono (2014:85) bahwa
efisiensi perusahaan dapat dilihat melalui
kemampuan perusahaan dalam melaksanakan
operasional sehari-hari seperti penjualan,
persediaan, penagihan piutang dan efisiensi
dibidang
lainnya.
Rasio
aktivitas
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Dalam
TATO =
2.3. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan
penjualan
(Sales
growth) menurut Brigham and Houston
(2004:655) adalah sebuah metode peramalan
laporan keuangan di masa depan yang
mengungkapkan setiap perhitungan dari
persentase penjualan. Persentase penjualan
ini dapat konstan atau berubah dari waktu ke
waktu.
Pertumbuhan penjualan yang tinggi
menunjukan
perusahaan
mempunyai
pertumbuhan yang baik. Semakin tinggi
pertumbuhan penjualan berarti semakin
tinggi profitabilitas, sehingga hubungan
Sales Growth =
100%
Asset Growth =
2.5. Profitabilitas
Rasio profitabilitas menurut Weston and
Copeland (2010:237) adalah mengukur
efektivitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari penjualan
dan investasi. Rasio profitabilitas disebut
juga dengan rasio efisiensi. Rasio ini
digunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan
aktiva
perusahaan
dan
digunakan untuk mengaitkan dengan
penjualan yang berhasil diciptakan. Dalam
penelitian
ini
profitabilitas
diukur
menggunakan return on equity (ROE).
Return on equity merupakan rasio yang
paling penting. Rasio ini adalah rasio laba
bersih terhadap ekuitas. ROE mengukur
tingkat
pengembalian
atas
investasi
pemegang
saham
umum.
Pemegang
berinvestasi
untuk
mendapatkan
pengembalian uang mereka, dan rasio ini
menceritakan bagaimana investasi uang
mereka dilakukan dengan baik atas laba
bersih yang dihasilkan. Rumus yang
digunakan untuk mengukur return on equity
adalah sebagai berikut (Brigham and
Houston, 2004:88):
ROE =
2.6. Hipotesis:
1) Rasio Leverage, Rasio Aktivitas,
Pertumbuhan Penjualan dan Perumbuhan
Aset secara simultan berpengaruh
terhadap Profitabilitas.
a) DFL secara parsial berpengaruh
positif terhadap ROE (X1)
b) DER secara parsial berpengaruh
negatif terhadap ROE (X2)
d)
e)
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel data
rasio keuangan yang diperoleh dari laporan
keuangan
tahunan
masing-masing
perusahaan yang akan diteliti. Dalam industri
dasar dan kimia sub sektor kimia ini terdapat
sepuluh perusahaan sebagai populasi.
Penelitian ini hanya memilih delapan
perusahaan sebagai sampel. Adapun metode
penarikan sampel yang dipilih yaitu metode
Purposive Sampling, dimana metode
pengumpulan anggota sampel yang didasari
dengan pertimbangan dan kriteria tertentu.
Metode analisis yang digunakan adalah
statistic descriptive, asumsi klasik dan
regresi linear berganda yang terdiri dari uji F
(simultan) dan uji t (parsial).
4. Hasil Penelitian
Tabel 4.1. Statistic Descriptive
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Std.
Error
(Constant)
-.051
.046
DFL
.012
.006
DER
-.095
.032
1
TATO
.176
.044
PP
-.053
.047
PA
.165
.066
a. Dependent Variable: ROE
Sig.
Beta
.294
-.444
.577
-.161
.353
-1.111
2.098
-3.023
4.038
-1.138
2.497
.277
.046
.006
.000
.266
.019
Sum of
Squares
Df
Mean
Square
.213
.043
.191
26
.007
.404
31
F
5.791
Sig.
.001b
a)
b)
c)
d)
pendapatan
yang
diterima
dari
penggunaan dana tersebut lebih besar
dari beban keuangan yang dikeluarkan
(Asmirantho, 2013). Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Tiara dkk (2013) dan
Devi Derianty (2014) yang menyebutkan
bahwa degree of financial leverage
(DFL) tidak berpengaruh terhadap return
on equity (ROE). Dengan demikian
hipotesis dua (H2) diterima.
b) Berdasarkan output di atas, nilai th untuk
DER sebesar -3.023 dan ttabel sebesar
-2.056, karena nilai th < -ttabel (-3.023 <
-2.056) maka Ho di tolak atau melihat
nilai sig. untuk variabel DER sebesar
0.006 atau sig. (0.006 < 0.05) dan
terdapat tanda negatif pada Standardized
Coefficients maka Ho ditolak. Artinya,
DER secara parsial berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROE. Debt to equity
ratio (DER) adalah hasil perhitungan
dengan membagi total hutang perusahaan
baik jangka pendek maupun jangka
panjang terhadap total modal yang
dimiliki perusahaan (Baker and Gary,
2005:53). Return on equity (ROE)
merupakan rasio yang paling penting.
Rasio ini adalah rasio laba bersih
terhadap ekuitas. ROE mengukur tingkat
pengembalian atas investasi pemegang
saham umum. Pemegang berinvestasi
untuk mendapatkan pengembalian uang
mereka, dan rasio ini menceritakan
bagaimana investasi uang mereka
dilakukan dengan baik atas laba bersih
yang dihasilkan (Brigham and Houston,
2004:88). Dalam tesis Dewa (2011)
dinyatakan bahwa ROE merupakan rasio
yang sangat penting bagi pemilik
perusahaan (the common stockholder)
karena rasio ini menunjukan tingkat
pengembalian yang dihasilkan oleh
manajemen dari modal yang disediakan
oleh pemilik perusahaan. Dengan kata
lain, ROE menunjukan keuntungan yang
yang akan dinikmati oleh investor atau
pemilik saham. Perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas yang
penelitian
yang
dilakukan
oleh
4) Kondisi
pertumbuhan
aset
perusahaan sub sektor kimia dinilai
kurang baik, karena hampir semua
perusahaan yang dipilih sebagai
sampel berada di bawah standar ratarata penelitian selama periode 20102013
terkecuali
Ekadharma
International Tbk. (EKAD). Namun
jika dilihat dari rata-rata penelitian
secara keseluruhan, maka perusahaan
sub sektor kimia ini dinilai baik
karena terus mengalami peningkatan
di setiap tahunnya.
5) Kondisi Profitabilitas perusahaan sub
sektor
kimia
yang
diukur
menggunakan ROE.
a) Kondisi ROE perusahaan sub
sektor kimia dinilai kurang baik,
karena enam perusahaan yang
dipilih sebagai sampel berada di
bawah standar rata-rata penelitian
selama periode 2010-2013. Keenam perusahaan tersebut adalah
DPNS, ETWA, INCI, BUDI,
BRPT dan UNIC. DPNS berada
di bawah standar rata-rata hanya
pada tahun 2011 sedangkan
ETWA tahun 2013. Jika dilihat
dari rata-rata penelitian secara
keseluruhan, perusahaan sub
sektor kimia ini dinilai cukup
baik karena terus mengalami
peningkatan meskipun sempat
mengalami penurunan di tahun
2012.
6) Pengujian dengan Uji F menyatakan
bahwa Rasio Leverage, Rasio
Aktivitas, Pertumbuhan Penjualan
dan Pertumbuhan Aset secara
simultan
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas.
a) Degree of fInancial Leverage
(DFL) secara parsial berpengaruh
positif signifikan terhadap Return
on Equity (ROE).
Asmirantho.
2013.
Financial
Management,Learning
Books.Pakuan
University, Bogor.