N
DENGAN DIAGNOSA POST PARTUS SPONTAN
DI RUANG PERAWATAN NIFAS RSUD
Dr. H. MOCH ANSHARI SALEH
BANJARMASIN
DISUSUN OLEH :
Nama
: Yusnati Zuraida
NIM
: 08059
Semester
: V
LAPORAN PENDAHULUAN
PARTUS SPONTAN
I. KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Pengertian
Persalinan lahir adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang
dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri tanpa alat yang tidak melukai ibu
dan bayi yang umumnya berlangsung kurang lebih 24 jam melalui jalan lahir.
Persalinan adalah membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam
jalan lahir. (Prawiharjo, 2001)
Persalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri kurang dari 24
jam melalui jalan lahir.
B. Etiologi
1. Teori penurunan hormon estrogen dan progesteron (1-2 minggu sebelum partus)
menimbulkan relaksasi otot rahim dan estrogen meninggikan kerentanan otot
rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan
estrogen di dalam darah tetapi pada akhir kehamilan, kadar progesteron
menurun sehingga timbul his.
2. Teori plasenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar progesteron dan
estrogen yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menyebabkan
kontraksi uterus.
3. Teori distensi rahim menjadi besar dan menegang menyebabkan ischemia otot
rahim yang menggangu sirkulasi uteroplasenta
4. Teori iritasi mekanik: gangguan bergeser dan tekanan pada belakang servik
sehingga menimbulkan kontraksi
5. Induksi persalinan (induction of labour)
Persalinan dapat ditimbulkan dengan jalan :
a. Bagang laminaria: Laminuria dimasukkan dalam kanalis serviks untuk
merangsang fleksus trankehauses.
b. Amniotomi (pemecahan ketuban)
c. Oxytocin drip
C. Tanda persalinan
1. Tanda-tanda permulaan persalinan
a. Lightening atau setting atau dropping yaitu kepala turun memasuki atas
panggul terutama pada primigravida, pada multigravida tidak begitu kentara
b. Perut kelihatan lebih besar, fundus uteri turun
c. Perasaan sering kencing/susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah rahim
d. Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dan uterus, kadang-kadang disebut false labour pains
e. Serviks menjadi lunak, mulai mendatar dan sekresinya bertambah, bisa
bercampur darah (bloody show)
2. Tanda-tanda inpartu
a. Rasa sakit atau adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
b. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak karena robekanrobekan kecil pada serviks
c. Kadang-kadang ketuban pecah sendirinya
d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada
3. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan
a. Kala I
Pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm. Kala
pembukaan dibagi 2 fase :
1) Fase laten: pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3
cm berlangsung 7-8 cm
2) Fase aktif: berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:
- Periode akselerasi
- Periode dilaktasi
: Maksimal
selama
jam
pembukaan,
: Berlangsung
lambat
dalam
waktu
2 jam
Primi
13 jam
Multi
7 jam
Kala II
1 jam
jam
Kala III
jam
jam
d. Kala IV
Dimulai sejak 1 jam setelah plasenta lahir dan selalu harus mendapat
perhatian seperti :
1) Kontraksi uterus
2) Perdarahan
3) Plasenta dan selaput ketuban lengkap
4) Vesika urinaria kosong
5) Luka episiotomi harus dirawat (jika ada)
D. Mekanisme persalinan
1. Engaged
a. Turun/masuk kepala ke PAP dalam jurusan melintang dan fleksi ringan
b. Pada primi terjadi kehamilan pada akhir bulan terakhir
c. Pada multi terjadi pada permukaan persalinan
2. Descent
a. Majunya kepala yang mana pada primi terjadi pada kala II sedangkan multi
bersamaan dengan engaged sambil descent terjadi pula fleksi, rotasi interna
dan defleksi
b. Faktor yang mempengaruhi :
1) Tekanan cairan ketuban
2) Tekanan langsung dari uterus pada saat kontraksi
3) Kontraksi otot diagfragma dan otot abdomen
4) Melurusnya tubuh janin karena adanya kontraksi uterus
3. Fleksi
a. Fleksi/menekur muka dagu mendekati dagu dan bagian terendah/depan UUK
b. Fleksi terjadi karena anak didorong ke bawah, tetapi bagian terendah
mendapat tekanan dari serviks dasar/panggul
4. Rotasi interna
Putaran paksi dimana bagian terendah janin (UUK) berputar kedepan yang
biasanya pada hedge III sehingga berada dibawah symphisis.
5. Ekstensi
2.
Resiko tinggi infeksi pada alat genetal dan perkemihan berhubungan dengan
prosedur invasif/pemeriksaan vaginam dari rektum dan perineum yang kotor,
pembukaan serviks, pecahnya kantong ketuban
3.
4.
5.
6.
7.
Resiko tinggi injuri pada janin berhubungan dengan penurunan aliran darah
dari uterus ke plasenta akibat kontraksi
8.
Resiko tinggi infeksi dan injury pada ibu berhubungan dengan fase ekspulsi
pada janin
9.
Resiko perdarahan pada kala III dan IV berhubungan dengan kontraksi uterus
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Bandung: EI Star.
Ibrahim, Christa. 1996. Perawatan Kebidanan Jilid 3. Jakarta: Bharota.
Mansjoer, Arif et al. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ke II Jilid I. Media
Aesculapius: Jakarta.
Mary, Hamilton. 1995. Dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. EGC: Jakarta.
Prawiharjo, Sarwono. 2001. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
: 16 Januari 2011
Jam masuk
: 15.45 wita
Ruang / kelas
: Nifas/III
Kamar no.
: B8
Pengkajian tanggal
: 17 Januari 2011
Jam
: 20.00 wita
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama pasien
: Ny. N
2. Umur : 18 tahun
Umur
3. Suku/bangsa
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
: Jawa/Indonesia
: 22 tahun
: Islam
5. Pendidikan
: SMK
Pendidikan
: SMK
6. Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
: Anjir
8. Status : Kawin
B. STATUS KESEHATAN SAAT INI
1. Alasan kunjungan ke rumah sakit
1 jam sebelum masuk RS Jam 20.00 wita klien mengatakan kepada
keluarga perut terasa mules, mules semakin sering, klien mengatakan tidak
ada keluar air-air selama hamil. Ia mengatakan rajin memeriksakan
kandungannya ke puskesmas dikatakan kehamilannya baik-baik saja.
Keluhan utama saat ini :
2. Timbulnya keluhan secara bertahap
3. Faktor yang memperberat
Klien terlalu banyak bergerak sehingga sakitnya bertambah.
4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
Yaitu dengan berabring di tempat tidur.
5. Diagnosa medik : Partus spontan
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
a. Menarche
b. Siklus
: 28 hari
c. Banyaknya
d. Keluhan
e. HPHT
: 4 April 2010
f. TP
: 11 Januari 2011
Kehamilan
Persalinan
Komplikasi nifas
Anak
No
Thn
Umur
Penyulit
Jenis
Penolong
Penyulit
Laserasi
Infeksi
Perdarahan
Jenis
BB
PJ
1.
2011
kehamilan
37 mggu
PS
Bidan
2800
47
Genogram :
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Tinggal serumah
= Meninggal
Ket
Hidup
Di RS
b. Pola eliminasi
Di rumah
Di RS
Di RS
Di RS
Di RS
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
TD
: 130/80 mmHg
: 24 x/menit
: 80 x/menit
: 36,5oC
TB
: 155 cm
BB
: 50 kg
a. Kepala
Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan atau
massa.
b. Mata
Posisi mata simetris, gerakan mata normal, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik.
c. Hidung
Struktur hidung luar simetris, dan tidak terdapat sekret juga tidak ada
peradangan atau perdarahan.
d. Telinga
Bentuk dan posisi simetris, tidak terdapat peradangan dan perdarahan,
tidak ada cairan yang keluar dari telinga, tidak ada secret, fungsi
pendengaran baik, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
e. Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir lembab, gigi lengkap, tidak ada kesulitan dalam
menelan.
f. Dada dan axilla
Mammae membesar, areola tampak hitam kecoklatan, papila mamae
agak menonjol.
g. Pernapasan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: -
Palpasi
Perkusi
:-
2. USG
:-
3. Rontgen
:-
- P/O Nifedipin
Yusnati Zuraida
D. Analisa Data
No
1
Hari/Tgl
Selasa
Etiologi
Luka
Masalah
Nyeri
17-1-2011
pada genitalianya
episiotomi
(gangguan
rasa
nyaman)
Paraf
Selasa
DS : -
Luka
Resiko
episiotomi
terjadi
dengan panjang 3 cm
infeksi
- TTV :
TD:130/90 mmHg,
R: 24 x/m, N: 84 x/m
T: 36,6oC
- Luka masih tampak basah
- Tidak terdapat tanda-tanda
infeksi
E. Daftar masalah
No
1
Hari/Tgl
Selasa
Diagnosa keperawatan
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
Tgl muncul
17-1-2011
Tgl teratasi
Paraf
1 : nyeri ringan
2 : nyeri sedang
3 : nyeri berat
4 : nyeri sangat berat
2
Selasa
17-1-2011
Hari/Tgl
Senin
Dx
Nyeri
Tujuan
Setelah 3x24
17-1-11
b/d
Jam
luka
kurang/hilang
08.00
episiotomi
dengan
kriteria hasil :
-Klien
Intervensi
1. Kaji TTV
Rasional
1. Mengetahui
kondisi klien
2. Kaji skala
nyeri
3. Berikan klien
2. Mengetahui
derajat nyeri
3. Dapat meng-
istirahat
hilangkan
mengatakan
dengan posisi
ketegangan
nyeri berku-
senyaman
pada klien
rang/hilang
mungkin
-Wajah klien
4. Anjurkan dan
4. Mengurangi
diskusikan
rasa nyeri/
-Skala nyeri 0
pada klien
dapat terkon-
-TTV dalam
tentang tek-
trol
rileks
batas normal
nik distraksi
dan relaksasi
5. Berikan klien
5. Meningkatkan
Paraf
lingkungan
istirahat klien
yang aman
dan tenang
6. Kolaborasi
6. Mempercepat
dengan tim
proses per-
medis dalam
tumbuhan
pemberian
obat antibiotik
2
Senin
Resiko
Setelah 3x24
1. Obs. Tanda-
17-1-11
terjadi
jam perawa-
Jam
infeksi
tan resiko
08.00
b/d
infeksi tidak
luka
terjadi dengan
vulva hygiene
kenyamanan
episio-
kriteria hasil :
2x sehari
pada vagina
tomi
-Luka tampak
3. Anjurkan
tanda infeksi
1. Mengetahui
keadaan luka
klien
2. Lakukan
mengering
2. Memberikan
3. Agar tidak
klien untuk
menambah
ganti pemba-
infeksi pada
pat tanda-
lut kalau
luka
tanda infeksi
basah
seperti rubor,
4. Anjurkan
-Tidak terda-
kalor, dulor,
klien untuk
tumor, fungsi
segera
laesa
mobilisasi
4. Agar dapat
beraktivitas
Hari/Tgl
Senin
Dx
Nyeri
17-1-11
b/d luka
TD: 130/80
episio-
mmHg
kan bahwa ia
N: 68 x/menit
merasa nyeri
R: 24 x/menit
pada daerah
T: 36,5oC
kemaluannya
tomi
Jam
Implementasi
08.00 1. Mengkaji TTV
Evaluasi
Jam 09.00 wita
S : Klien mengata-
O :- Terdapat luka
Paraf
bekas jahitan 3
nyeri 2 (sedang)
cm
- Skala nyeri 2
istirahat dengan
(sedang)
posisi senyaman
0: Tidak ada
mungkin (posisi
nyeri
semi fowler)
1: Nyeri ringan
2: Nyeri sedang
mendiskusikan
3: Nyeri berat
4: Nyeri sangat
teknik distraksi
berat
(yaitu dengan
- TTV :
berbicara dengan
TD: 130/80
mmHg
relaksasi (dengan
N: 68 x/menit
latihan napas
R: 24 x/menit
dalam)
T: 36,5oC
A : Masalah belum
lingkungan yang
aman dan tenang
08.25 6. Berkolaborasi
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
1. Mengkaji TTV
dalam pemberian
2. Mengkaji skala
obat antibiotik
(inj. ceftriaxone
2x1 gr)
nyeri
3. Memberikan
klien istirahat
dengan posisi
senyaman
mungkin
4. Mengajarkan
dan
mendiskusikan
pada klien
tentang teknik
distraksi
5. Memberikan
klien
lingkungan
yang aman dan
tenang
6. Berkolaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian
obat antibiotik
2
Senin
Resiko
17-1-11
terjadi
tanda-tanda
S: -
infeksi
infeksi (tidak
O :- Luka masih
b/d luka
terdapat tanda
episio-
rubor, kalor,
tomi
08.30 1. Mengobservasi
tampak basah
- Terdapat luka
bekas jahitan 3
fungsiolaesa)
cm
- Tanda-tanda
infeksi tidak
terlihat seperti
rubor, kalor,
pembalut kalau
dulor, tumor
basah
dan fungsio-
08.45 4. Menganjurkan
klien untuk segera
mobilisasi (segera
miring kanan/kiri)
laesa
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
1. Mengobservasi
tanda-tanda
infeksi
2. Melakukan
vulva hygiene
3. Menganjurkan
klien untuk
ganti pembalut
kalau basah
4. Menganjurkan
klien untuk
segera
mobilisasi
1
Selasa
Nyeri
18-1-11
b/d luka
TD: 120/80
episio-
mmHg
N: 80 x/menit
pada daerah
R: 24 x/menit
kemaluannya
T: 36,1oC
berkurang
tomi
O :- Tampak luka
bekas jahitan 3
nyeri 2 (sedang)
cm
- Skala nyeri 1
istirahat dengan
(ringan)
posisi senyaman
0: Tidak ada
mungkin (posisi
nyeri
semi fowler)
1: Nyeri ringan
2: Nyeri sedang
mendiskusikan
3: Nyeri berat
4: Nyeri sangat
teknik distraksi
berat
(yaitu dengan
- TTV :
berbicara dengan
TD: 120/80
mmHg
relaksasi (dengan
N: 80 x/menit
latihan napas
R: 24 x/menit
dalam)
T: 36,1oC
08.20 5. Berkolaborasi
dengan tim medis
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dalam pemberian
dihentikan,
obat antibiotik
klien pulang
(inj. ceftriaxone
2x1 gr)
2
Selasa
Resiko
18-1-11
terjadi
tanda-tanda
S: -
infeksi
infeksi (tidak
O :- Luka klien
b/d luka
terdapat tanda
episio-
rubor, kalor,
tomi
08.25 1. Mengobservasi
sudah kering
- Terdapat luka
bekas jahitan 3
fungsiolaesa)
cm
- Tanda-tanda
infeksi tidak
terlihat seperti
rubor, kalor,
mobilisasi (segera
dulor, tumor
miring kanan/kiri)
dan fungsiolaesa
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan,
klien pulang