Anda di halaman 1dari 1

BAB VI: Kesimpulan

1. Secara normatif perlindungan hukum bagi pencari keadilan walaupun tidak sempurna
telah dijamin oleh undang-undang termasuk

KUHAP bagi mereka yang

dikualifikasikan sebagai pelanggar hukum dalam proses penegakan hukum.


2. Dalam praktik penegakan hukum baik menyangkut tindak pidana umum yang
dilakukan masyarakat umumnya maupun tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh
pejabat publik secara realita terdapat kesenjangan antara hukum secara positif (rechts
positiiteit) dengan hukum sebagai kenyataan (rechts werkelijkheid), sehingga terjadi
pengabaian atas perlindungan hukum bagi pencari keadilan yang sekaligus
mengabaikan keadilan hukum dan kesejahteraan masyarakat sebagai komitmen
terhadap Negara hukum yang dianut Negara Indonesia.
3. Pengabaian atas hak perlindungan hukum dalam proses penegakan hukum bagi
pencari keadilan peran penegak hukum sangat signifikan hal ini terjadi karena adanya
kepentingan tertentu dan sekaligus tidak professionalnya para penegak hukum dalam
menjalankan tugasnya, sehingga lebih menampak diri sebagai kekuasaan hukum
refresif dibandingkan dengan hukum yang berdaulat (otonomus).

Anda mungkin juga menyukai