PENGERTIAN PHP
2.
SEJARAH PHP
Sejarah PHP PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang
programmer C. Semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah
pengunjung di dalam webnya. Kemudian ia mengeluarkan Personal Home
Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun
1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat
halaman webnya menjadi dinamis. Kemudian pada tahun 1996 ia
mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses
database dan dapat terintegrasi dengan HTML.
Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi
3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang
softwarenya.Versi terbaru, yaitu PHP 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000
merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi
sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah
terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi
Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine. Yang
lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library
tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk
membuat aplikasi- aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal
ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi
prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server. Seluruh aplikasi
berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama
PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web.
Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah : 1.Oracle 2.MySQL
3.Sybase 4.PostgreSQL 5.danlainnya PHP dapat berjalan di berbagai system
operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh PHP
pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.
Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut
PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form
dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode
sumber tersebut dan menamakannya PHP/ FI, pada saat tersebut
kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter.
Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak
programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November
1997, dirilis PHP/ FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan
dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang
meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997,
sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi
lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998
perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan
nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0. Pada pertengahan tahun 1999, Zend
merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP
4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai
sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks
tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni
2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam
versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi
ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk
Oracle
Sybase
mSql
MySql
Solid
Generic ODBC
Postgres Sql
namaMhs varchar(30),
alamat varchar(30),
PRIMARY KEY (nim)
)
dan data mahasiswa sbb:
INSERT
INSERT
INSERT
INSERT
INSERT
INTO
INTO
INTO
INTO
INTO
mhs
mhs
mhs
mhs
mhs
VALUES
VALUES
VALUES
VALUES
VALUES
('M0197001',
('M0197002',
('M0197003',
('M0197004',
('M0197005',
mysql_connect("namaHost","namaUser","password");
mysql_select_db("namaDB");
$warnaGenap = "#CCCCCC"; // warna abu-abu
$warnaGanjil = "#FFFFFF"; // warna putih
$warnaHeading = "#FF0000"; // warna merah untuk heading tabel
$query = "SELECT * FROM mahasiswa";
$hasil = mysql_query($query);
echo "";
echo"
";
$counter=1;
while($data=mysql_fetch_array($hasil))
{
// cek apakah counternya ganjil atau genap
if($counter%2==0)$warna=$warnaGenap;
else$warna=$warnaGanjil;
echo"";
echo"";
echo"";
echo"";
echo"";
$counter++;// menambah counter
}
echo"
NIM
Nama Mahasiswa Alamat
".
".
".
$data['nim']. $data['namaMhs' $data['alamat']
"
]."
."
";
?>
Dari scipt diatas akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
3.
MANFAAT PHP
PHP & MySQL Web Development Pengantar PHP & MySQL adalah bahasa
pemprogaman web yang mendunia, bahasanya mudah untuk dipelajari,
kompatibilitas dengan berbagai macam server baik itu windows maupun
unix, dan yang tak kalah penting adalah bahasa pemprogaman PHP & MySQL
bersifat open source sehingga perkembangannya pun akan semakin cepat
dan dapat diimplementasikan diberbagai bidang kebutuhan dalam
pembuatan aplikasi.
Dengan semakin berkembangnya dunia internet dan tingginya kebutuhan
akan sebuah bahasa pemprogaman yang mumpuni, setiap saat berbagai
macam fungsi baru dan library tambahan selalu muncul di internet untuk
memperkokoh dan meningkatkan performa keduanya, bug-bug yang ada
pada versi sebelumnya diperbaiki oleh komunitas dan juga oleh para
programmer handal yang ada diseluruh dunia. PHP & MySQL sekarang hadir
tidak lagi pada pembuatan aplikasi web dan database semata, tetapi juga
sudah merambah kedalam dunia desktop Windows yang dikenal dengan PHP
GTK. Karena manfaatnya yang sangat banyak, mudah untuk dipelajari, dan
dapat diimplementasikan dihampir semua bidang kebutuhan maka hadirlah
sebuah E-book ini, E-book ini dibuat dengan mengambil dari berbagai
macam sumber yang ada, dari situs internet, E-book dan dari manual book.
Apakah PHP Itu ? PHP kepanjangan dari Hypertext Preprocessor, PHP
sendiri dibuat oleh Rasmus Lerdorf, PHP bersifat open source dan telah
digunakan oleh hampir seluruh web developer di seluruh dunia, situs resmi
php bisa dikunjungi di www.php.net. Karena sifatnya yang open source dan
semakin banyaknya user membuat bahasa pemprogaman ini mengalami
perkembangan yang sangat cepat. Sintak atau strukturnya hampir mirip
dengan bahasa pemprogaman C, Java dan Perl sehingga dengan begitu bagi
mereka yang sudah mempelajari bahasa tersebut tidak akan mengalami
kesulitan, selain itu bagi para pemula yang baru memulai bahasa
pemprogaman web rasanya PHP turut diperhitungkan, karena pemanfaatan
bahasa PHP tidak hanya sekedar untuk web dan aplikasinya tetapi sudah
merambah kedunia desktop windows, namanya yaitu PHP GTK, kita akan
membahas PHP GTK lebih lanjut nanti. Sebuah contoh script php sederhana :
Belajar PHP & MySQL Kalau kita perhatikan script diatas, bahasa php dimulai
dengan tanda , sama seperti pemprogaman web lainnya, script php
ditempatkan di dalam tag HTML.
Berbeda halnya dengan bahasa pemprogaman Java script, script php di
olah di sisi server, ini berarti bahwa script php yang telah dibuat akan
diproses terlebih dahulu di server baru kemudian ditampilkan ke client dalam
bentuk html atau dalam format lainnya, dengan begitu script akan lebih
aman dan meminilisasikan kesalahan interpreter browser. Jika masih
penasaran, sekarang coba lihat source code script diatas, kalau anda
menjalankan script diatas menggunakan IE maka anda bisa memilih menu
view > source, maka isinya akan seperti ini: Belajar PHP & MySQL Selamat
belajar PHP & MySQL Berbeda bukan dengan source codenya !, inilah yang
disebut sebagai server side scripting. PHP memiliki ekstensi *.php pada
setiap filenya.
Apa saja yang bisa dilakukan dengan PHP ? PHP hampir dapat berjalan di
semua system operasi seperti Windows, Unix, Linux dan variannya, Mac OS
X, RISC OS dan lainnya. PHP juga Kompatibel dengan web server yang ada
sekarang seperti Apache, IIS ( Internet Information Service ), Personal web
server, Caudium, Xitami, Omni dan masih banyak lainnya. Dengan begitu
system operasi apapun yang anda gunakan atau web server apapun yang
anda gunakan php dapat berjalan dengan lancar. Seperti telah diterangkan
sebelumnya bahwa script php diolah di server kemudian ditampilkan ke
client dalam bentuk HTML atau format lainnya, dengan tambahan berupa
library, php mampu menampilkannya dalam berbagai macam format seperti
gambar (image), pdf bahkan swf. Selain output diatas php juga mampu
menghasilkan output berupa teks seperti XHTML dan XML. Salah satu fitur
dasyat PHP dibandingkan bahasa pemprogaman web lainnya adalah PHP
mampu berkomunikasi hampir pada semua database yang ada sekarang,
diantaranya :
Adabas D
Ingres
Oracle (OCI7 and OCI8)
dBase
InterBase
Ovrimos
Empress
FrontBase
PostgreSQL
FilePro (read-only)
mSQL Solid
Hyperwave
Direct MS-SQL
Sybase
IBM DB2
MySQL
Velocis
Informix
ODBC
Dan Unix dbm
Dengan PHP kita juga mampu berhubungan dengan berbagai macam
protocol yang ada seperti LDAP, IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, COM dan
lainnya. Fasilitas lainnya adalah soket programming, dengan fasilitas ini kita
bisa membuat script php yang dapat menghubungkan komputer pada
sebuah jaringan, sehingga kita bisa bertukar data. Kemudian ada juga yang
namanya COBRA Extension untuk access remote objects.
Fungsi-fungsi lain diantaranya adalah :
Bzip2 Compression Functions yaitu fungsi untuk membuat dan
membaca file berformat *.zip
ClibPDF Functions yaitu fungsi untuk membuat file pdf secara on the fly,
fungsi ini hampir mirip dengan PDFlib.
Cybercash Payment Functions, bagi mereka yang ingin membuat
aplikasi yang berhubungan dengan E-Payment bisa menggunakan fungsi ini.
DOM XML Functions
NET Functions
Filesystem Functions
COM (for Windows) dengan fungsi ini kita mampu berkomunikasi antar
aplikasi yang dibuat dengan standar com, maka dengan begitu kita bisa
saling kirim data antar aplikasi.
Hal baru di PHP 5 PHP 5 adalah versi terbaru sekarang, dengan berbagai
macam kelebihan yang ada dibandingkan pada versi sebelumnya yaitu versi
4, PHP 5 hadir dengan lebih banyak fungsi dan perbaikan bug.
Dengan PHP 5 kita mampu menangani dan membuat session pada object.
Kemudian ada juga tambahan library seperti GD2 untuk memproses dynamic
image dengan lebih efektif. Fungsi untuk menangani Form dan Simple XML
juga ditingkatkan di PHP 5, dan masih banyak kelebihan dan tambahan
fungsi yang dapat mempermudahkan kita untuk bekerja dengan PHP &
MySQL. Menginstall PHP Server di desktop Berbeda dengan bahasa
pemprogaman HTML yang tinggal klik 2 kali sudah bisa dijalankan di IE atau
browser lainnya, PHP membutuhkan sebuah aplikasi yang bernama web
server emulator atau server emulator atau program server untuk
menjalankan scriptnya, lain halnya jika anda mempunyai koneksi internet 24
jam dan mempunyai dana lebih untuk menyewa hosting, dengan menyewa
jasa hosting anda cukup mengupload script yang anda buat ke dalam server..
Apabila anda memakai alternative yang pertama dalam menjalankan script
php, anda harus terlebih dahulu menjalankan aplikasi server terlebih dahulu,
baru kemudian memanggil atau menjalankan script PHP.
Program server yang dapat digunakan ada banyak diantaranya adalah
Phptriad, XAMPP, Reactor server, WAMP server dan masih banyak lagi,
namun bagi pemula disarankan untuk menginstal XAMPP sebagai servernya,
mengapa ? karena proses penginstalan server XAMPP relative lebih mudah
jika dibandingkan aplikasi server lainnya, untuk mendownload XAMPP bisa
didownload di situs http://www.apachefriends.org/. Gambar : XAMPP SERVER
MySQL MySQL adalah database yang cepat dan tangguh, sangat cocok jika
digabungkan dengan PHP, dengan database kita bisa menyimpan, mencari
dan mengklasifikasikan data dengan lebih akurat dan professional. MySQL
menggunakan SQL language ( Structur Query Language ) artinya MySQL
menggunakan query atau bahasa pemprogaman yang sudah standar di
dalam dunia database.
<head>
<title>Contoh list dengan
HTML</title>
</head>
<body>
<h2>Daftar Absensi
Mahasiswa</h2>
<ol>
<li>Nama Mahasiswa ke1</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke1 2</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke2 3</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke3 4</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke4 5</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke5 6</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke6 7</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke7 8</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke8 9</li>
1
<li>Nama Mahasiswa ke9 10</li>
2
0
</ol>
</body>
2
1 </html>
Halaman HTML tersebut dapat dibuat dengan mudah dengan cara mencopy-paste tag <li> sebanyak 10 kali dan mengubah sedikit angka-angka no
urut di belakangnya. Namun jika yang kita inginkan adalah menambahkan
list tersebut menjadi 100 atau 1000 list, cara copy-paste tersebut menjadi
tidak efektif.
Jika menggunakan PHP, kita tinggal membuat perulangan for sebanyak
1000 kali dengan perintah yang lebih singkat seperti berikut ini:
1
2
3
4
5
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
</head>
8 <body>
9 <h2>Daftar Absensi
1 Mahasiswa</h2>
0
1
1
1
2
<ol>
<?php
for ($i= 1; $i <= 1000; $i++)
{
}
?>
</ol
</body>
1
6 </html>
1
7
Dengan menggunakan kode baris yang bahkan lebih sedikit, kita dapat
membuat list tersebut menjadi 1000 kali, bahkan 100.000 kali dengan hanya
mengubah sebuah variabel $i.
PHP tidak hanya dapat melakukan pengulangan tersebut, masih banyak hal
lain yang bisa kita lakukan dengan PHP, seperti menginput data ke
database, menghasilkan gambar, menkonversi halaman text menjadi PDF,
management cookie dan session, dan hal lainnya yang akan kita pelajari di
dalam tutorial belajar PHP di duniailkom.
dapat berjalan hampir disemua sistem operasi, apalagi dengan Java, Java
tidak lagi monoton masuk dalam dunia Komputer tetapi juga merambah
dalam dunia mobile seperti Smartphone dan aplikasinya.
PHP & MySQL adalah sebuah pasangan yang sangat cocok dan dapat
berjalan di hampir semua system operasi dan web server yang ada. Alasan
lain mengapa memilih PHP & MySQL adalah karena perkembangannya yang
sangat cepat apalagi PHP & MySQL adalah bahasa pemprogaman yang
bersifat open source, setiap waktu selalu muncul fungsi-fungsi tambahan
yang dapat meningkatkan performa keduanya, apalagi ketika PHP sudah
merambah kedalam dunia desktop dengan dikembangkannya PHP GTK,
maka harus menunggu apa lagi, belajarlah mulai dari sekarang, tahap demi
tahap, trial and error, karena bahasa pemprogaman PHP & MySQL bisa
dibilang sebuah bahasa pemprogaman masa depan. Dan jika suatu saat
Anda berminat masuk kedalam dunia IT atau lebih khususnya Web
Deveploment maka anda sudah siap dan tidak terlalu banyak tertinggal.
limit] ) contoh : $namahari = mingg senin elasa rabu kamis jumat sabtu;
$hari = explode( , $namahari); Implode Kegunaan fungsi ini adalah
kebalikan dari explode.
Implode digunakan untuk menghasilkan suatu string dari masingmasing elemen suatu array. String yang dihasilkan tersebut dipisahkan oleh
suatu string yang telah ditentukan sebelumnya. Sintaks : implode(string
pemisah, array) Strip_Tag Digunakan untuk menghilangkan kode-kode HTML
pada suatu string. Sintaks : striptags(string [, string tags yang tidak
dihilangkan] ) StrLen Digunakan untuk menghitung jumlah karakter suatu
string. Sintaks : strlen(string) StrPos Digunakan untuk mencari posisi
pertama suatu sub string pada suatu string.
Fungsi ini biasanya digunakan untuk mencari suatu sub string didalam
suatu string. Sintaks : sttrpos(string, substring) Str_Repeat Digunakan untuk
mengulang isi suatu string. Sintaks : Str_repeat(string, int jumlah
perulangan) strToLower Digunakan untuk merubah suatu string menjadi
huruf kecil Sintaks : strlower(string) StrToUpper Digunakan untuk merubah
suatu string menjadi huruf besar. Sintaks : strtoupper(string) 4.2.2 Date &
Time PHP menyediakan fungsi-fungsi untukmenampilkan penanggalan dan
waktu. Fungsi-fungsi tersebut dapat mengembalikantanggal dan waktu
sesuai dengan yang kita butuhkan.Berikut adalah daftar penanggalan dan
waktu disertakan dengan penjelasannya. a -> am atau pm A -> AM atau PM
d -> Tanggal D -> Nama hari dalam seminggu F -> Nama bulan g -> jam 1
sampai 12 (1..12) G -> jam 1 sampai 23 (0..23) h -> jam 1 sampai 12
(01..12) H -> jam 1 sampai 23 (OO..23) i -> menit j -> Tanggal l -> Nama
Hari m -> Bulan (dalam angka) M -> Bulan (singkatan dari nama bulan) n ->
Nama bulan (1..12) O -> waktu greenwicj r -> format RFC 822 (Sun, 25
Agustus 2002 16:01:07+0200 s -> detik (00..59) T -> Timezone (DMT) y ->
tahun dalam dua digit Y -> tahun dalam empat digit z -> hari ke x dari tahun
contoh implementasi dari date & time adalah seperti ini untuk mengetahui
tanggal berapa sekarang : untuk contoh yang lebih kompleks lagi <?php
echo Sekarang waktu menunjukkan pukul , date(H:i A), , date(l, d F
Y), Hari ke : , date(z), dari tahun , date(Y); ?> 4.2.3 Fungsi Mail
Digunakan untuk mengirim email ke alamat email tertentu. Sintaks :
mail(string tujuan, string subject,string isi, [,string header] );
5.
Kelebihan PHP
12.
PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh
siapa saja secara gratis.
13.
Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh Semua
Sistem Operasi karena PHP berjalan secara Web Base yag artinya
semua Sistem Operasi bahkan HP yang mempunyai Web Browser
dapat menggunakan program PHP.
14.
15.
Mendukung banyak paket Database seperti MySQL, Oracle,
PostgrSQL, dan lain-lain.
16.
Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan Kompilasi / Compile
dalam penggunaannya.
17.
Banyak Web Server yang mendukung PHP seperti Apache,
Lighttpd, IIS dan lain-lain.
18.
Pengembangan Aplikasi PHP mudah karena banyak
Dokumentasi, Refrensi & Developer yang membantu dalam
pengembangannya.
19.
Banyak bertebaran Aplikasi & Program PHP yang Gratis & Siap
pakai seperti WordPress, PrestaShop, dan lain-lain.
6. Kekurangan PHP
1) Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Namun
masalah kekurangannya sangat sedikit. Diantaranya :
2) PHP Tidak mengenal Package.
3) Jika tidak di encoding, maka kode PHP dabat dibaca semua orang &
untuk meng encodingnya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali
biayanya.
4) PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi Programmer harus jeli &
berhati-hati dalam melakukan pemrograman & Konfigurasi PHP.
5) PHP juga mempunyai kekurangan. Namun masalah kekurangannya
sangat sedikit . Diantaranya :
a. PHP Tidak mengenal Package.
b. Jika tidak di encoding, maka kode PHP dabat dibaca semua orang
& untuk meng encodingnya dibutuhkan tool dari Zend yang
mahal sekali biayanya.
a. PHP memiliki kelemahan keamanan . Jadi Programmer harus jeli
& berhati- hati dalam melakukan pemrograman & Konfigurasi
PHP .
7.
Skrip PHP
1
{
die('Pembuatan database, gagal: ' .
1
4
1
5 mysql_error());
1 }
6
echo "Database test_db berhasil dibuat\n";
1
7 mysql_close($koneksi);
1 ?>
8
1
9
Memilih Database MySQL di PHP
Setelah Anda membuat sambungan dengan database server maka langkah
selanjutnya yaitu memilih database tertentu, hal ini diperlukan karena
mungkin ada beberapa database yang berada pada server induk dan
kita dapat melakukan pekerjaan dengan database yang telah dipilih ini pada
suatu waktu.
PHP menyediakan fungsi mysql_select_db untuk memilih database. Fungsi
ini mengembalikan nilai TRUE jika berhasil atau FALSE jika gagal.
Skrip PHP
1
Skrip PHP
1
2 <?php
3 $dbhost = 'localhost';
4 $dbuser = 'root';
5 $dbpass = 'password';
6 $koneksi = mysql_connect($dbhost,
$dbuser, $dbpass);
7
if(! $koneksi )
8
{
9
die('Gagal Koneksi: ' . mysql_error());
1
0 }
1 echo 'Koneksi Berhasil';
1
mysql_select_db( 'test_db' );
1
mysql_close($koneksi );
2
1
3
?>
2 $dbhost = 'localhost';
3 $dbuser = 'root';
4 $dbpass = 'password';
5 $conn = mysql_connect($dbhost, $dbuser,
$dbpass);
6
if(! $koneksi )
7
{
8
die('Gagal Koneksi: ' . mysql_error());
9
}
1
0 echo 'Koneksi Berhasil';
1 $sql = 'CREATE TABLE karyawan( '.
1
'id_karyawan INT NOT NULL
1 AUTO_INCREMENT, '.
2
'nama_karyawan VARCHAR(20) NOT
1 NULL, '.
3
'alm_karyawan VARCHAR(20) NOT
1 NULL, '.
4
'gaji_karyawan INT NOT NULL, '.
1
'tgl_gabung timestamp(14) NOT
5
NULL, '.
1
'primary key ( id_karyawan ))';
6
1
7 mysql_select_db('test_db');
1 $buattabel = mysql_query( $sql, $koneksi
8 );
1 if(! $buattabel )
9
{
2
0
2
1
2
2
2
3 }
1.
2.
mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang nonJava. [6] Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript
untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang
akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada
hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat
efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah
untuk membuat AJAX . JavaScript adalah bahasa yang digunakanuntuk AJAX.
Penulisan JavaScript Kode JavaScript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi
yang ditaruh di tag <head> yang dibuka dengan tag <script
type="text/javascript"> .
<script type= "text/
javascript" >
alert( "Halo
Dunia!" );
</script>
Kode JavaScript juga bisa diletakkan di file tersendiri yang berekstensi .js
(singkatan dari
JavaScript). Untuk memanggil kode JavaScript yang terdapat di file sendiri,
di bagian awal
<head> harus ditentukan dahulu nama file .js yang dimaksud menggunakan
contoh kode seperti berikut:
<script type= "text/
javascript"
src= "alamat.js" >
</script>
Skrip di head
Skrip ini akan dieksekusi ketika
dipanggil (biasanya berbentuk function) atau dipanggil berdasarkan trigger
pada event tertentu. Peletakkan skrip di head akan menjamin skrip dimuat
terlebih dahulu sebelum
dipanggil.
<html>
<head>
<script type= "text/
javascript" >
...
</script>
</head>
</html>
Skrip di body
Skrip ini dieksekusi ketika
halaman dimuat sampai di
bagian <body> .[7] Ketika
menempatkan skrip pada bagian
<body> berarti antara isi dan
JavaScript dijadikan satu bagian.
<html>
<head>
</head>
<body>
<script type= "text/
javascript" >
...
</script>
</body>
</html>
Jumlah JavaScript di <head> dan
<body> yang ditempatkan pada dokumen tidak terbatas. Skrip eksternal
Terkadang ada yang menginginkan menjalankan JavaScript yang sama dalam
beberapa kali pada halaman yang berbeda, tetapi tidak mau disibukkan jika
harus menulis ulang script yang diinginkan di setiap halaman.
Maka JavaScript dapat ditulis di file secara eksternal. Jadi, antara dokumen
HTML dan JavaScript dipisahkan, kemudian berkas tersebut dipanggil dari
dokument HTML.[7] Berkas JavaScript tersebut disimpan dengan ekstensi .js.
[7] JavaScript : js/xxx.js document.write("pesan ini tampil ketika halaman
diload");
Untuk menggunakan eksternal JavaScript (.js) dipakai atribut
"src" pada tag <script> pada
halaman HTML-nya. [7]
<html>
<head>
</head>
<body>
<script src= "xxx.js" >
</script>
<p> Script di atas
berada di berkas
"xx.js" (eksternal) </
p>
</body>
</html>
3. Bagaimana Mengaktifkan
Javascript Pada Peramban Web
Anda
Saat ini hampir semua halaman web berisi JavaScript, bahasa pemrograman
yang berjalan pada peramban web pengunjung. Ini membuat halaman web
memiliki fungsi tambahan untuk tujuan tertentu dan jika dinonaktifkan untuk
beberapa alasan, isi atau fungsi dari halaman web menjadi terbatas atau
tidak tersedia. Di sini Anda dapat menemukan petunjuk tentang cara
mengaktifkan JavaScript di lima peramban web yang paling sering
digunakan. Internet Explorer Mozilla Firefox Google Chrome Opera Apple
Safari Javascript diaktifkan di peramban web anda. Jika anda menonaktifkan
JavaScript, teks ini akan berubah.
Instruksi untuk pengembang web Apabila anda ingin menyertakan tautan
halaman ini, untuk menjelaskan setiap pengguna untuk mengaktifkan
javascript dalam lima peramban web yang paling banyak digunakan. Anda
bebas menggunakan kode dibawah ini dan memodifikasinya sesuai
kebutuhan anda.
<noscript>
Agar fungsi di situs ini lebih baik, anda perlu mengaktifkan JavaScript.
javascript.com/id/"
target="_blank">
petunjuk cara
mengaktifkan
JavaScript</a> di
peramban web Anda.
</noscript>
Pada enable-javascript.com kita
mengoptimalkan pengguna yang
belum mengaktifkan script
sebanyak mungkin:
The instructions for your browser
are put at the top of the page
All the images are inlined, fullsize, for easy perusing
This developer-centric message is
out of the way.
Kami ingin pengunjungmu untuk
mengaktifkan JavaScript seperti
kamu!
Opera
1. a) Klik "Menu", arahkan penunjuk pada "Settings" kemudian dekatkan
kursor penunjuk pada "Quick
preferences" dan centang kotak "Enable Javascript".
1. b) Jika "Menu bar" muncul, klik "Tools", dekatkan kursor penunjuk pada
"Quick preferences" dan centang kotak "Enable Javascript".
1. a) Internet
1. b) Explorer
1. Pada menu peramban web klik ikon "Tools" dan pilih "Internet Options".
2. Pada jendela "Internet Options" pilih bagian "Security".
3. Pada bagian "Security" klik tombol "Custom level...".
4. Ketika jendela dialog "Security Settings - Internet Zone" terbuka, temukan
bagian "Scripting" section.
5. Pada bagian "Active Scripting" pilih "Enable".
6. Ketika jendela "Peringatan!" tambil dan menanyakan "Are you sure you
want to change the settings for this zone?" pilih "Yes".
7. Pada jendela "Internet Options" klik tombol "OK" dan tutup jendela
peramban web.
8. Klik tombol "Refresh" pada web browser untuk membuka ulang halaman.
MozillaFirefox
1. Pada baris alamat, ketik about:config dan tekan Enter.
2. Klik "I'll be careful, I promise" jika muncul pesan peringatan.
3. Pada kotak pencarian, temukan javascript.enabled.
4. Mengaktifkan pengaturan "javascript.enabled" (klik kanan dan pilih
"Toggle" atau klik dua kali preference) untuk mengubah nilai dari "false"
menjadi "true".
5. Klik tombol "Reload current page" dari peramban web untuk membuka
ulang halaman.
GoogleChrome
1. Pada menu di peramban web klik "Customize and control Google Chrome"
dan pilih "Settings".
2. Pada bagian "Settings" klik "Show advanced settings..."
4. Kelebihan Javascript
Ukuran file kecil Skrip dari JavaScript memiliki ukuran yang kecil sehingga
ketika web yang memiliki JavaScript ditampilkan di browser, maka akses
tampilannya akan lebih cepat dibandungkan ketika browser membuka suatu
web yang memiliki skrip Java. Hal ini juga sangat berkaitan dengan daya
kerja server. Semakin kecil space suatu web yang disimpan dalam suatu
server, maka daya kerja server ketika di-browsing oleh user di internet akan
tidak terlalu berat. Selain itu sifat JavaScript Client Sideyang tidak perlu lagi
ditangani oleh server ketika browser memanggil web dari sebuah server.
- Mudah untuk dipelajari JavaScript merupakan bahasa semi pemrograman
yang merupakan gabungan antara bahasa pemrograman Java dengan
bahasa kode HTML sehingga disebut juga bahasa hybrid. Walaupun
JavaScript merupakan turunan dari Java, namun JavaScript tidak memiliki
aturan serumit Java.
5.
Kekurangan Javascript
Javascript juga membutuhkan resource CPU seperti RAM dan Prosesor yang
cukup untuk merender sebuah halaman.
7.
Cara penulisan fungsi seperti ini dikenal dengan nama function declaration,
atau deklarasi fungsi. Terdapat empat komponen yang membangun fungsi
yang baru kita definisikan di atas, yaitu:
1. Kata kunci function, yang memberitahu Javascript bahwa kita akan
membuat fungsi.
2. Nama fungsi, dalam contoh di atas adalah tambah. Dengan
memberikan sebuah fungsi nama maka kita dapat merujuk ke fungsi
tersebut dengan nama yang diberikan. Harus diingat bawa nama
fungsi bersifat opsional, yang berarti fungsi pada Javascript tidak
harus diberi nama. Kita akan membahas tentang hal ini lebih dalam
nanti.
3. Daftar parameter fungsi, yaitu a, b pada contoh di atas. Daftar
parameter ini selalu dikelilingi oleh tanda kurung (()). Parameter boleh
kosong, tetapi tanda kurung wajib tetap dituliskan. Parameter fungsi
akan secara otomatis didefinisikan menjadi variabel yang hanya bisa
dipakai di dalam fungsi. Variabel pada parameter ini diisi dengan nilai
yang dikirimkan kepada fungsi secara otomatis.
4. Sekumpulan perintah yang ada di dalam kurung kurawal ({}). Perintahperintah ini dikenal dengan nama badan fungsi. Badan fungsi
dieksekusi secara berurut ketika fungsi dijalankan.
Penulisan deklarasi fungsi (function declaration) seperti di atas merupakan
cara penulisan fungsi yang umumnya kita gunakan pada bahasa
pemrograman imperatif dan berorientasi objek. Tetapi selain deklarasi fungsi
Javascript juga mendukung cara penulisan fungsi lain, yaitu dengan
memanfaatkan ekspresi fungsi (function expression). Ekspresi fungsi
merupakan cara pembuatan fungsi yang memperbolehkan kita melewatkan
nama fungsi. Fungsi yang dibuat tanpa nama dikenal dengan sebutan fungsi
anonim atau fungsi lambda. Berikut adalah cara membuat fungsi dengan
ekspresi fungsi:
var tambah = function
1
(a, b) {
2
hasil = a + b;
3
return hasil;
4
};
Terdapat hanya sedikit perbedaan antara ekspresi fungsi dan deklarasi
fungsi:
1. Penamaan fungsi. Pada deklarasi fungsi, kita langsung memberikan
nama fungsi sesuai dengan sintaks yang disediakan Javascript.
Menggunakan ekspresi fungsi kita pada dasarnya menyimpan sebuah
8.
Fungsi pada javascript adalah sebuah objek. Sebagai sebuah objek, semua
fungsi dalam Javascript merupakan turunan dari Function.prototype.
Function.prototype juga adalah merupakan turunan dari Object.prototype,
sama seperti semua objek-objek lain dalam Javascript. Perbedaan utama
fungsi dengan objek lain pada umumnya adalah fungsi dapat dipanggil, dan
memiliki dua buah properti khusus, yaitu konteks pemanggilan fungsi dan
kode pada isi badan fungsi. Kegunaan dari dua buah properti khusus ini akan
kita lihat pada bagian selanjutnya.
Sebagai sebuah objek, fungsi juga dapat kita perlakukan sama dengan objek
lainnya. Pada bagian sebelumnya kita telah melihat bahwa fungsi dapat
disimpan di dalam variabel. Fungsi juga dapat kita simpan di dalam array
atau objek lain, dikirimkan sebagai argumen dari fungsi lain, atau
dikembalikan dari sebuah fungsi. Sama seperti objek, kita juga dapat
mengaitkan fungsi (method) kepada fungsi.
9.
Pemanggilan Fungsi
Sebuah fungsi dapat dipanggil untuk menjalankan seluruh kode yang ada di
dalam fungsi tersebut, sesuai dengan parameter yang kita berikan.
Pemanggilan fungsi dilakukan dengan cara menuliskan nama fungsi tersebut,
kemudian mengisikan argumen yang ada di dalam tanda kurung.
Misalkan fungsi tambah yang kita buat pada bagian sebelumnya:
var tambah = function
1
(a, b) {
2
var hasil = a + b;
3
return hasil;
4
};
dapat dipanggil seperti berikut:
1
tambah(3,
5);
Yang terjadi pada kode di atas adalah kita menggantikan a dan b masingmasing dengan 3 dan 5. Seperti yang dapat dilihat, hal ini berarti pengisian
argumen pada saat pemanggilan fungsi harus berurut, sesuai dengan
deklarasi fungsi.
Sama seperti sebuah variabel, fungsi juga mengembalikan nilai ketika
dipanggil. Dalam kasus di atas, tambah(3, 5) akan mengembalikan nilai 8.
Nilai ini tentunya dapat disimpan ke dalam variabel baru, atau bahkan
dikirimkan sebagai sebuah argumen ke fungsi lain lagi:
var simpan = tambah(3, 5); // simpan ===
8
1 tambah(simpan, 2);
//
2 mengembalikan 10
3
4 tambah(tambah(3, 5), 2) // juga
5 mengembalikan 10
tambah(tambah(2, 3), 4) //
mengembalikan 9
Fungsi akan mengembalikan nilai ketika kata kunci return ditemukan. Kita
dapat mengembalikan fungsi kapanpun, dan fungsi akan segera berhenti
ketika kata kunci return ditemukan. Berikut adalah contoh kode yang
memberikan gambaran tentang pengembalian nilai fungsi:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
Kita juga dapat langsung memberikan ekspresi kepada return, dan ekspresi
tersebut akan dijalankan sebelum nilai dikembalikan. Hal ini berarti fungsi
tambah maupun naikkan yang sebelumnya bisa disederhanakan dengan
tidak lagi menyimpan nilai di variabel hasil terlebih dahulu:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
tambah(4, 4);
//
mengembalikan 8
naikkan(10);
//
mengembalikan 20
tambah(naikkan(5), 7); //
mengembalikan 22
Fungsi pada Javascript juga akan selalu mengembalikan fungsi. Ketika tidak
menemukan perintah return, Javascript akan mengembalikan undefined pada
akhir fungsi.
perintah standar bagi sebuah objek. Berikut adalah contoh dari sebuah
method:
var papanSkor = {
1
skor: 0,
2
tambahSkor: function (nilai) {
3
this.skor += (typeof nilai ===
4
"number")? nilai : 1;
5
},
6
ambilSkor: function () {
7
return this.skor;
8
}
9
};
Objek papanSkor yang barusan kita buat memiliki satu buah properti, yaitu
skor dan dua buah method, yaitu tambahSkor dan ambilSkor.
Method ambilSkor mengembalikan nilai dari properti skor yang sekarang,
sementara tambahSkor akan menambahkan nilai skor sesuai dengan
parameter yang diberikan oleh pengguna method. Method tambahSkor juga
memberikan tambahan sesuai dengan tipe data yang dikirimkan: jika
parameter yang diberikan merupakan sebuah angka, maka penambahan
dilakukan sesuai dengan jumlah angka yang dikirimkan, jika tidak maka skor
akan bertambah satu saja.
Sama seperti properti, pemanggilan method dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu dengan menggunakan tanda titik (.) dan kurung siku ([]):
papanSkor.ambilSkor()
// mengembalikan 0
1 papanSkor.tambahSkor(1) // mengembalikan
2 undefined
3 papanSkor["ambilSkor"]() // mengembalikan 1
4 papanSkor["tambahSkor"](2) // mengembalikan
5 undefined
papanSkor.ambilSkor()
// mengembalikan 3
Dari ekspreimen yang kita lakukan pada kode di atas, kita dapat melihat
bahwa properti this berisi objek yang menampung dirinya. Dalam hal ini nilai
this pada Javascript tidak berbeda dengan nilai this pada bahasa
pemrograman berorientasi objek lain pada umumnya. Artinya kita dapat
mengakses seluruh properti maupun method dari objek itu sendiri ketika
menggunakan this.
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
Pada kode di atas, kita dapat melihat bagaimana nilai this di dalam fungsi
kurang maupun tambah terikat dengan variabel global. Tidak peduli berapa
tingkat fungsi di dalam fungsi yang kita buat, variabel this tetap akan
mengakses objek global. Hal ini tidak hanya berbeda dengan pada bahasa
pemrograman lain, tetapi merupakan salah satu kesalahan besar dalam
rancangan Javascript. Pada bahasa yang memiliki fitur fungsional dan objek
lainnya, this akan mengikat pada fungsi induk dari fungsi tersebut. Dalam
contoh di atas, this pada fungsi tambah akan mencari variabel nilai milih
fungsi tambah_sepuluh.
Kesalahan perancangan Javascript ini sangat fatal, karena teknik
memanfaatkan fungsi di dalam fungsi (inner function) merupakan salah satu
teknik mendasar dan sangat berguna dalam pemrograman fungsional. Tetapi
setidaknya untuk inner function dari sebuah method kita memiliki solusi
untuk memperbaiki hal ini, yaitu dengan menyimpan nilai this pada fungsi
luar ke dalam sebuah variabel. Fungsi yang berada di dalam fungsi luar
kemudian dapat mengakses instan objek dengan menggunakan variabel
tersebut, seperti berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
// jika kita menggunakan this di sini,
1
// maka kita akan mengakses variabel
1
global skor,
1
// yang tidak ada.
2
that.skor = that.skor + 3;
1
};
3
1
tambah_tiga();
4
};
1
5
Sebagai eksperimen, coba ganti variable that di atas dengan variabel this,
dan lihat efeknya!
Note
Nama variabel that merupakan perjanjian tak tertulis (konvensi) untuk solusi
ini. Meskipun tidak ada aturan untuk wajib menggunakan that, menggunakan
nama ini akan mempermudah pengembang lain yang harus merawat kode
anda (termasuk anda sendiri di masa depan!).
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
Perhatikan bagaimana pada fungsi Manusia di atas kita sama sekali tidak
memanggil perintah return, dan secara otomatis andi diisikan dengan
sebuah objek baru ketika kita memanggil Manusia dengan perintah new.
Juga seperti objek pada Javascript, ketika kita menambahkan sebuah method
baru ke Manusia, andi yang hanyalah salah satu turunan Manusia juga
menerima method baru tersebut.
Fungsi yang dirancang untuk dipanggil bersamaan dengan new seperti
Manusia dikenal dengan nama constructor. Constructor juga secara konvensi
ditulis dengan awalan huruf kapital, agar tidak membingungkan
pengembang. Hal ini sangat penting karena sebuah fungsi constructor yang
tidak dipanggil dengan perintah new akan memberikan efek samping yang
membahayakan, yaitu memenuhi atau mengubah nilai variabel global. Baca
kembali bagian Function Invocation Pattern untuk melihat kenapa hal ini bisa
terjadi.
1 var mari = Manusia("Mari");
2
mari;
// mengembalikan undefined
3
nama;
// mengembalikan Mari (!)
4
mari.nama; // mengembalikan TypeError:
5
// Cannot read property 'nama' of
6
undefined
Karena memiliki potensi berbahaya seperti ini, sangat tidak disarankan untuk
menggunakan fungsi constructor. Javascript bukanlah bahasa berorientasi
objek class-based. Pergunakan Javascript sebagaimana ia dirancang untuk
digunakan, yaitu bahasa pemrograman prototype-based. Pada bagian
selanjutnya nanti kita akan melihat bagaimana kita dapat membuat objek
pada Javascript dengan lebih baik, yaitu menggunakan closure.
var manusia = {
nama: "Adam",
panggil: function (sapaan) {
return sapaan + " " + this.nama + "!";
}
};
manusia.panggil("Halo"); // mengembalikan "Halo Adam!"
var hawa = {
nama: "Hawa"
};
manusia.panggil.apply(hawa, ["Bonjour"]); // mengembalikan
"Bonjour Hawa!"
1
4
Kita juga dapat mengirimkan null sebagai parameter pertama dari apply
untuk menggunakan objek global sebagai this.
// mengembalikan "Guten Tag undefined!" karena tidak ada
1 variabel "nama"
2 // pada konteks global
3 manusia.panggil.apply(null, ["Guten Tag"]);
4
5 // simpan variabel "nama" dengan isi "Nuh" pada konteks
6 global
7 nama = "Nuh";
8
9 // mengembalikan "Guten Tag Nuh!"
manusia.panggil.apply(null, ["Guten Tag"]);
Hal ini memungkinkan kita untuk menggunakan fungsi global secara efektif.
Misalnya jika kita ingin mencari nilai maksimal dari sebuah array, kita dapat
langsung menggunakan Math.max daripada dengan perulangan:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
Satu hal yang perlu diingat ketika menggunakan apply adalah bahwa
Javascript memiliki batas jumlah argumen untuk fungsi, yang berbeda-beda
pada setiap browser. Jika array yang dikirimkan melebihi batas jumlah
argumen maka apa yang terjadi tidak dapat diketahui (tergantung kepada
pembuat browser).
Method call sendiri berfungsi sama seperti apply, dengan hanya satu
perbedaan: call menerima *daftar argumen* seperti fungsi biasa,
sementara apply menerima *array argumen*. Mengambil contoh manusia
sebelumnya, kita dapat memanggil call seperti berikut:
// kedua fungsi di bawah mengembalikan
1
"Bonjour Hawa!"
2
manusia.panggil.apply(hawa, ["Bonjour"]);
3
manusia.panggil.call(hawa, "Bonjour");
4
5
// kedua fungsi di bawah hasilnya sama
6
Math.max.apply(null, bil);
7
Math.max.call(null, bil[0], bil[1], ...);
Argumen Fungsi
Selain this, fungsi pada Javascript juga memiliki satu buah nilai tambahan
lagi, yaitu arguments. arguments merupakan nilai yang menampung seluruh
argumen yang dikirimkan kepada fungsi, termasuk argumen-argumen yang
berlebihan. Jika fungsi hanya meminta dua buah argumen dan pemanggil
fungsi mengirimkan empat buah argumen, kita dapat mengakses argumen
ketiga dan keempat menggunakan arguments. Hal ini berarti kita dapat
membuat fungsi yang bisa menerima jumlah argumen tak tentu, seperti
fungsi Math.max yang kita gunakan sebelumnya.
Contoh lain, kita dapat membuat fungsi yang menghitung total dari seluruh
argumen yang dikirimkan kepada fungsi tersebut:
1 var total = function () {
2
var i, hasil = 0;
3
for (i = 0; i < arguments.length; i++) {
4
hasil = hasil + arguments[i];
5
}
6
7
return hasil;
8 };
9
1 total(1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10); //
0 mengembalikan 55
Meskipun pada kode di atas kita menggunakan arguments seperti layaknya
array (akses dengan [], properti length), sayangnya arguments bukan
array. arguments merupakan sebuah objek yang mirip array. Selalu ingat
hal ini agar tidak menggunakan arguments sebagai array, karena
menggunakan arguments sebagai array dapat menyebabkan hal-hal yang
tak terbayangkan seperti gangguan pernafasan, serangan jantung, kanker,
dan error program tiba-tiba.
Pada Javascript, sebuah blok *tidak* membuat scope baru. Perhatikan kode
berikut:
var bil = 1;
console.log(bil); //
1
mencetak 1
2
3
if (bil > 0) {
4
var bil = 2;
5
console.log(bil); //
6
mencetak 2
7
}
8
9
console.log(bil); //
mencetak 2 (!)
Pada kode di atas, ketika kita menuliskan var bil = 2; kita tidak membuat
sebuah variabel lokal bernama bil di dalam blok if. Kita hanya mengisikan
kembali bil dengan nilai baru, yaitu 2. Pada bahasa keluarga C, jika kita
mencetak bil pada akhir program kita akan mendapatkan nilai 1, karena bil
yang ada di dalam if berbeda dengan bil yang ada di luarnya. Hal ini sedikit
tidak intuitif, terutama untuk yang telah mempelajari bahasa pemrograman
lain, dan jika tidak hati-hati kita dapat secara tidak sadar membuat banyak
variabel global.
Aturan scoping yang dimiliki Javascript hanyalah function scope. Function
scope berarti semua parameter dan variabel yang dibuat di dalam sebuah
fungsi tidak dapat diakses di luar fungsi tersebut. Perhatikan kode berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
var x = 10;
console.log(x); // mencetak 10
var tambah = function (n) {
var x = 3;
console.log(x); // mencetak 3
return n + x;
}
var y = tambah(15);
console.log(y); // mencetak 18
(15 + 3)
console.log(x); // mencetak 10
Dalam contoh kode kali ini, kita dapat melihat bagaimana Javascript
membedakan x yang ada di luar fungsi tambah dengan x yang ada di dalam
fungsi. Begitu keluar dari fungsi tambah, nilai x yang diberikan adalah x yang
di luar fungsi. Aturan ini mirip dengan aturan yang ada dalam C. Dengan
memanfaatkan pengetahuan function scope ini, kita dapat membuat scope
lokal seperti block scope dalam Javascript dengan memanfaatkan fungsi
anonim. Mari kita lihat bagaimana hal ini dicapai:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
var bil = 1;
console.log(bil); // mencetak 1
if (bil > 0) {
// Buat sebuah fungsi anonim dan langsung
eksekusi fungsi
(function() {
var bil = 2;
console.log(bil); // mencetak 2
})();
}
console.log(bil); // mencetak 1 (!)
Pada contoh kode di atas, nilai bil yang ada di luar if berbeda dengan bil
yang ada di dalam if. Kita membuat sebuah fungsi anonim dalam if, dengan
menggunakan semantik (function() { // isi fungsi }). Tanda kurung (()) yang
membungkus fungsi digunakan untuk memastikan fungsi dijalankan sebagai
ekspresi, bukan perintah. Sementara tanda kurung yang ada di akhir fungsi
bertugas untuk mengeksekusi fungsi anonim yang baru dibuat.
Dengan membuat sebuah fungsi anonim seperti contoh di atas, kita
memastikan seluruh variabel yang ada di dalam fungsi anonim tersebut
memiliki scope yang berbeda dengan variabel lain di luar fungsi anonim.
Eksekusi fungsi akan memastikan seluruh kode di dalam fungsi berjalan,
karena ingat bahwa kode di dalam fungsi tidak akan dijalankan kalau fungsi
tidak dipanggil.
Meskipun kita telah dapat membuat block scope dalam Javascript, terkadang
kita tetap saja dapat secara tidak sengaja membuat kesalahan program
karena asumsi scope yang salah. Hal ini terutama terjadi ketika kita
berpindah dari bahasa yang digunakan di sisi server ke Javascript. Untuk
menghindari kesalahan ini, biasanya praktisi Javascript menuliskan semua
deklarasi variabel sedini mungkin, ketika program atau fungsi baru akan
dimulai. Hal ini bertentangan dengan bahasa pemrograman lain yang
biasanya menyarankan untuk mendeklarasikan variabel hanya ketika akan
Closure
Salah satu kelebihan utama function scope adalah fungsi yang ada di dalam
fungsi lainnya juga memiliki akses terhadap semua nilai-nilai yang dimiliki
fungsi penampungnya. Ketika sebuah fungsi menggunakan dan bergantung
kepada nilai yang ada di luar dirinya, fungsi tersebut dikenal dengan nama
closure. Mari kita lihat contoh sebuah closure:
var jalan = function () {
1
var sapaan = "Halo ",
2
sapa = function () {
3
console.log(sapaan +
4
"pembaca!");
5
};
6
7
sapa();
8
};
9
1
jalan(); // mencetak "Halo
0
pembaca!"
Fungsi jalan memiliki dua buah nilai lokal, yaitu variabel sapaan dan fungsi
sapa. Fungsi sapa menggunakan variabel sapaan, dan akan mencetak teks
yang berbeda-beda tergantung dengan isi dari variabel sapaan. Variabel
sapaan dikenal dengan nama variabel bebas karena tidak terikat dengan
apapun, dan fungsi sapa merupakan closure karena menggunakan variabel
bebas yang dibuat di luar dirinya.
Oke, closure keren dan kelihatannya sederhana. Pertanyaan selanjutnya
tentunya adalah, apa kegunaan utama dari closure? Pada contoh di atas,
kita bisa saja langsung menerima parameter sapaan pada fungsi jalan, dan
langsung mencetak sapaan sesuai dengan fungsi sapa kan? Terus kenapa
kita harus memanggil fungsi sapa lagi di akhir jalan? Kalau bisa mudah,
kenapa harus dibuat sulit seperti sekarang?
Jawaban dari seluruh pertanyaan-pertanyaan di atas adalah potensi
kemampuan penyusunan (komposisi) fungsi serta penggunaan kembali kode
yang ditawarkan oleh closure. Contoh di atas memang tidak memperlihatkan
penggunaan closure yang optimal. Mari kita tingkatkan fungsi jalan sedikit
demi sedikit. Misalkan, kita dapat membuat fungsi ini mengembalikan fungsi
lain, sehingga pengguna fungsi dapat membangun sapaannya sendiri:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
Pada contoh di atas, kita mengirimkan nilai berupa kata sapaan dalam
bahasa yang diinginkan kepada buatSapaan, dan buatSapaan akan membuat
sebuah fungsi baru kepada kita. Fungsi baru ini bersifat anonim, dan dapat
mencetak kata sapaan yang kita berikan sebelumnya. Terdapat dua hal yang
menarik dari contoh kode di atas:
1. Variabel (parameter) sapaan adalah milik buatSapaan, tetapi variabel
ini tetap dapat digunakan oleh sapaanJerman dan sapaanInggris ketika
buatSapaan telah selesai dijalankan. Biasanya variabel sapaan akan
dihapus begitu fungsi buatSapaan selesai dijalankan.
2. Meskipun menggunakan (dan bergantung kepada) sapaan, baik
sapaanJerman maupun sapaanInggris tidak dapat mengakses
:code:`sapaan`. Hal ini berarti kedua fungsi ini tidak dapat mengganti
nilai sapaan lagi!
Fungsi sapaanInggris dan sapaanJerman juga adalah merupakan closure.
Lengkapnya, sebuah closure terdiri dari dua komponen: fungsi dan
lingkungan eksekusi fungsi tersebut. Lingkungan dari fungsi berisi variabel
maupun fungsi lokal yang ada ketika fungsi tersebut dibuat. Closure
dapat mengakses dan menggunakan nilai dalam lingkungannya, tetapi
pengguna closure tidak mendapatkan akses tersebut.
Fungsi buatSapaan masih dapat kita kembangkan lebih lanjut lagi, misalkan
dengan menambahkan parameter pada closure yang dikembalikan:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
jumlahHarimau.hitungan;
olah tidak ada)
// undefined (seolah-
jumlahHarimau.tambahHitungan();
jumlahHarimau.ambilNilai();
// mengembalikan 1
jumlahHarimau.tambahHitungan();
jumlahHarimau.tambahHitungan();
jumlahHarimau.ambilNilai();
// mengembalikan 3
Terakhir, kita juga dapat membuat sebuah objek secara langsung dengan
mengeksekusi closure begitu selesai dibuat. Berikut adalah contoh
pembuatannya:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
Sampai bagian ini, kita telah melihat bagaimana menggunakan fungsi untuk
tidak hanya membuat objek, tetapi juga membuat fungsi lain secara dinamis.
Kita akan melihat lebih banyak lagi contoh-contoh pemanfaatan fungsi
sebagai alat komposisi, abstraksi, maupun penggunaan kembali kode pada
bab selanjutnya.
Pada kode di atas, closure yang dibuat untuk mengisikan daftarFungsi akan
selalu mengembalikan 3. Secara intuitif, kita akan berasumsi bahwa karena
nilai i yang diikatkan ke masing-masing closure berbeda isinya (0, 1, dan 2)
maka ketika fungsi yang dipanggil kita juga akan mendapatkan 0, 1, dan 2.
Hal ini terjadi karena closure yang dibuat diikatkan kepada variabel i, bukan
nilai variabel i ketika closure dibuat.
Solusi umum dari kesalahan ini adalah dengan membuat closure tambahan:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
daftarFungsi[0](); //
mengembalikan 0
daftarFungsi[1](); //
mengembalikan 1
daftarFungsi[2](); //
mengembalikan 2
1. PENGERTIAN
HTML
2. SEJARAH
HTML
3. PERKEMBANGAN
HTML
yang mudah sederhana dan struktur dan sering pula di anggap remeh
karena kemampuan HTML itu sendiri, jauh di bawah Java Script (client
side) apalagi di bandingkan dengan script server side seperti PHP, ASP,
ASPX, dan bahasa lain sebagainya.
Pada perkembangannya HTML 2.0 kemudian oleh W3C (Word Wide Web
Consortium) sebuah organisasi menentukan standar internasional word Wide
Web pada tahun 1997 memperkenalkan HTML 3.2 yang memiliki banyak fitur
tambahan seperti table, applet, superscript, sub script dan marque.
Pada tahun 1997 akhir, baru kemudian HTML 4.0 secara resmi di
umumkan dan kemudian pada tahun 1999 dilanjutkan dengan HML 4.1. Pada
perkembangan sekarang mungkin sebagian orang masih merasakan yang
namanya HTML 4 adalah kemampuan design web yaitu dengan
menggunakan CSS (Cascading Style Sheets) yang memberikan kemuduhan
dalam memberikan tampilan yang terbaik pada browser-browser Anda.
4. MENDESAIN
HTML
1)
2)
Ada kelebihan dan kekurangan dari dua cara di atas. Cara pertama
kelebihannya adalah HTML Editor merupakan sebuah program yang khusus
didesain untuk membuat, melakukan editing bahkan mem-publish
ke internet. Dengan kemampuannya menggabungkan kemudahan dan
kecanggihan teknologi internet ke dalam dokumen HTML maka cara ini
sangat disukai oleh para pemula dan desainer yang tidak ingin belajar lebih
mendalam mengenai HTML. Sedangkan cara kedua adalah menuliskan
secara manual satu persatu tag-tag HTML. Hal ini sangat sulit dikarenakan
akan memakan tenaga dan waktu ekstra untuk melakukannya, ditambah lagi
Anda harus melakukan cara-cara konvensional untuk melihat hasilnya pada
web browser. Namun pada cara kedua adalah dasar dari segala bentuk HTML
yang akan Anda pelajari, karena dengan cara itulah Anda akan lebih paham
mengenai cara kerja dan berbagai perintah yang biasa dipakai pada bahasa
HTML.
I.
HTML 5
Drag and Drop ini kita dapat dengan memudahkan mendrag atau
mendrop misalnya text, hyperlink, bahkan file di aplikasi dekstop
sekalipun.
3)
Geolocation
Tahun 2010 tanggal 4 Maret, HTML versi 5.0 yang dikembangkan oleh
W3C dan IETF (Internet Engineering Task Force) yaitu sebuah
organisasi yang menangani HTML sejak versi 2.0.
HTML
HTMLHyper Text Markup Language atau yang populer disebut dengan HTML
merupakan sebuah jenis teks dokumen khusus yang membuat sebuah
halaman web yang digunakan oleh Web browser untuk mempresentasikan
teks dan gambar . Dan didalam teks tersebut terdapat tag markup. File HTML
adalah berisi beberapa instruksi atau perintah yang kemudian diterjemahkan
oleh browser yang ada dikomputer user, sehingga isi informasinya dapat
ditampilkan secara visual dikomputer user. HTML dikenal sebagai standar
bahasa yang digunakan untuk menampilkan dokumen web. Sedangkan
dokumen HTML sering disebut sebagai halaman Web. Browser mengambil
halaman Web dari Web server dan karena adanya Internet, Halaman tersebut
bisa berada di manapun di dunia.
Cara Penulisan / Sintaks HTML sebagai berikut :
<html>
<head> </head>
<body> teks </body>
</html>
Atau bisa dengan bagian yang lebih rinci lagi :
<html>
<title> teks <title> sebagai judul page/ halaman
<h1> teks </h1> sebagai header
<body> teks </body> untuk isi dari web browser
</html>
Berikut ini saya cantumkan kode kode HTML yang umum digunakan :
<br> teks </br > untuk membuat teks memulai bais baru/ enter.
III.
HTML +
maka kita dapat memasukkan nama, alamat, serta saran/kritik. HTML versi
2.0 ini merupakan pionir dari adanya homepage interaktif.
HTML versi 3.0 menambahkan beberapa fasilitas baru seperti table. Versi ini
yang disebut juga sebagai HTML+ tidak bertahan lama dan segera
digantikan HTML versi 3.2.
HTML versi 4 ini merupakan HTML versi terakhir pada saat sumber ini
diambil. HTML ini memuat banyak sekali perubahan dan revisi dari
pendahulunya. Perubahan ini terjadi di hampir segala perintah-perintah
HTML seperti table, image, link, text, meta, imagemaps, form, dan lain- lain.
Kemudian lahir HTML versi 4.01 yang dikeluarkan secara resmi oleh W3C
pada tanggal 24 April 1998. HTML 4.01 menjadi standart pada tahun 1999.
HTML 4.01 merupakan perbaikan dari HTML versi 4.0 yang terlebih dahulu
diterbitkan (18 Desember 1997). HTML versi HTML 4.01 masih standart resmi
sampai sekarang ini .
HTML versi 4 mempunyai banyak kemampuan mengenai perintah-perintah
HTML, seperti :
Table.
Image.
Link.
Text.
Meta.
Imagemaps.
yang
telah
terstruktur
berupa
tag-tag
penyusun.
Menuliskan tag-tag HTML tidaklah sebatas hanya memasukkan perintahperintah tertentu agar HTML kita dapat di akses oleh browser. Mendesain
HTML adalah adalah sebuah seni tersendiri. Homepage yang merupakan
implementasi dari HTML adalah refleksi dari orang yang membuatnya. Untuk
itu kita perlu mendesainnya dengan baik agar para pengunjung homepage
yang kita buat merasa senang dan bermanfaat.
Mendesain
1.
HTML
Menggunakan
Dreamweaver,
dapat
HTML
dan
dilakukan
Editor,
lain-lain.
seperti
Dapatkan
dengan
Microsoft
editor
dua
FrontPage,
HTML
lainnya
cara:
Adobe
disini.
2. Dengan cara menuliskan sendiri secara manual satu persatu tag-tag HTML
ke dalam dokumen HTML.
Ada kelebihan dan kekurangan dari dua cara di atas. Cara pertama
kelebihannya adalah HTML Editor merupakan sebuah program yang khusus
didesain
untuk
ke internet.
membuat,
Dengan
melakukan
kemampuannya
editing
bahkan
menggabungkan
mem-publish
kemudahan
dan
Tahun 1986 GML diganti namanya oleh ISO dengan SGML (Standard
Generalized Markup Language).
Tahun 1989 Caillau Tim dengan Banners Lee Robert yang bekerja di
CERN memberi nama HTML, dan mempopulerkanya pertama kali
dengan browser Mosaic.
Tahun 1996 tanggal 14 Januari, HTML versi 2.0 versi ini menjadikan
sebuah pioneer dalam perkembangan homepage interaktif.
Tahun 1997 tanggal 18 Desember, HTML versi 3.0, sering disebut sebut
sebagai HTML+ yang mempunyai penambahan fitur table dalam
paragraph, akan tetapi versi ini tidak bertahan lama.
Tahun 1996 bulan Mei , dikeluarkan HTML versi 3.2 digunakan oleh
pengembang browser yang dapat diterima, dan dikatakan bahwa versi
3.2 ini merupakan versi 3.0 yang dikembangkan oleh beberapa
pengembang browser seperti Netscape dan Microsoft.
5. STRUKTUR
DASAR HTML
3)
1)
2)
3)
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Selamat Malam HTML</title>
</head>
<body>
<p>Kami Yulia dan Nastiti!</p>
</body>
</html>
Head
Dokumen HTML diapit oleh tag <HEAD></HEAD>. Di dalam bagian ini
biasanya dimuat tag TITLE yang menampilkan judul halaman pada
titlenya browser. Selain itu Bookmark juga menggunakan tag TITLE
untuk memberi mark suatu web site. Browser menyimpan title
sebagai bookmark dan juga untuk keperluan pencarian (searching)
biasanya title digunakan sebagai keyword. Header juga memuat tag
META yang biasanya digunakan untuk menentukan informasi tertentu
mengenai document HTML. Anda bisa menentukan author name,
keywords, dan lainnya pada tag META.Contoh:<meta name=author
nober=ubuntu-online>
Elemen Body
Bagian Body, yang dinyatakan dengan tag <BODY></BODY>,
merupakan tubuh atau isi dari dokumen HTML dimana anda meletakan
informasi yang akan ditampilkan pada browser.
Tag
HTML tidak membedakan penggunaan huruf besar ataupun huruf kecil dari
suatu elemen.Suatu elemen HTML terdiri dari tag-tag beserta teks yang ada
dalam tag-tag tersebut. Tag ini dinyatakan dengan tanda lebih kecil (<) dan
tanda lebih besar (>).Tag biasanya merupakan suatu pasangan yang disebut
dengan :
1)
2)
Untuk membuat aplikasi web, dalam hal ini menggunakan HTML , maka kita
membutuhkansuatu editor guna mengetikkan,mengedit atau menyimpan
dokumen-dokumen HTML. Editor untuk memdesain suatu web dibagi 2 yaitu
yang bersifat text murni dan yang WYSIWYG (Graphic) Editor untuk text,
anatara lain Notepad dan Ultra Edit. Sedang editor WYSIWYG adalah
Netscape dan Front Page.
Di dalam HTML akan terdapat tag tag, lain halnya dengan bahasa
pemrograman yang menggunakan syntax atau coding, dalam HTML
biasanya lebih dikenal dengan tag HTML. Sebenarnya bahasa HTML
tidaklah sulit, apabila kita sudah mengenal tag tag HTML maka di setiap
kali tag di buka maka harus ditutup dengan tag itu sendiri dengan
penambahan slash (/) di awal tag; contoh <head> isi
</head>. <head> sebagai pembuka,</head> sebagai penutup.
Tag Utama
<html>
<head>
<title>
<body>
Modifikasi Teks
<b>
<i>
<u>
<sub>
Subscrip teks
<sup>
Suppersript teks
<h1>
<h2>
<h3>
<h4>
<h5>
<h6>
<strong>
<small>
Formating
<ul>
<ol>
<li>
<p>
<br>
<hr>
<link>
Tabel
<table>
Membuat tabel
<td>
<tr>
<tfoot>
<th>
<thead>
<tbody>
<col>
<colgroup>
Form
<form>
<input type =
>
Form inputan
text
Input field
submit
Tombol
checkbox
Check Box
radiobutton
Radio Button
<select name>
<textarea>
<article>
<aside>
<audio>
<datalist>
<footer>
<header>
<hgroup>
<nav>
<source>
<time>
<video>
6. KEGUNAAN HTML
Kegunaan HTML :
1)
2)
Membuat Pranala
3)
4)
HTML dokumen tersebut mirip dengan dokumen tulisan biasa, hanya dalam
dokumen ini sebuah tulisan bisa memuat instruksi yang ditandai dengan
kode atau lebih dikenal dengan TAG tertentu. Sebagai contoh jika ingin
membuat tulisan ditampilkan menjadi tebal seperti: TAMPIL TEBAL, maka
penulisannya dilakukan dengan cara: <b>TAMPIL TEBAL</b>.
Tanda <b> digunakan untuk mengaktifkan instruksi cetak tebal, diikuti oleh
tulisan yang ingin ditebalkan, dan diakhiri dengan tanda </b> untuk
menonaktifkan cetak tebal tersebut. HTML lebih menekankan pada
penggambaran komponen-komponen struktur dan formating di dalam
halaman web daripada menentukan penampilannya.Sedangkan penjelajah
web digunakan untuk menginterpretasikan susunan halaman ke gaya built-in
penjelajah web dengan menggunakan jenis tulisan, tab, warna, garis, dan
perataan text yang dikehendaki ke komputer yang menampilkan halaman
web. Salah satu hal Penting tentang eksistensi HTML adalah
tersedianya Lingua franca (bahasa Komunikasi) antar komputer dengan
kemampuan berbeda.
7. KELEBIHAN HTML
1. Merupakan bahasa penkodean yang lintas platform (cross platform),
maksudnya HTML dapat digunakan pada berbagai jenis mesin komputer
yang berbeda dan berbagai macam sistem operasi yang berbeda. Jadi
bersifat fleksibel karena ditulis cukup dengan menggunakan editor karakter
ASCII.
2. Dapat disisipi gambar baik gambar statis atau dinamis (animasi) termasuk
menggunakan gambar untuk dijadikan hyperlink. Gambar di sini digunakan
untuk merujuk pada suatu halaman web, dimana setiap titik-titik yang sudah
didefinisikan berupa rectangular (kotak), poligon (kurva tak beraturan) atau
lingkaran digunakan untuk jump ke halaman lain, atau link ke halaman di
luar web yang bersangkutan.
3. Dapat disisipi animasi berupa Java Applet atau file-file animasi dari
Macromedia Flash atau Macromedia Shockwave (untuk keperluan ini,
8. KELEBIHAN HTML5
1. AKSESBILITAS
HTML5 membuat blog mudah diakses, situs akan lebih mudah diakses, sebab
ada dua alasan utama, yakni: semantik dan ARIA. Dengan tag semantik
pembaca bisa memeriksa dokumen HTML dan menciptakan pengalaman
lebih baik. ARIA adalah spesifikasi W3C yang digunakan dalam menetapkan
spesifik elemen untuk dokumen HTML dasarnya menciptakan landmark
penting pada halaman: header, footer, navigasi atau artikel
2. SUPPORT AUDIO VIDEO
Dengan HTML5 anda bisa membuat video dan audio yang bagus dengan
HTML5 <video> dan <audio> tags. Video dan audio tag HTML5 pada
dasarnya memperlakukan mereka sebagai gambar <video src=url/>.
Sebenarnya ini sangat sederhana, akan tetapi yang jadi masalahnya adalah
karena tidak setiap browser mendukung HTML 5. Jadi Lupakan Flash Player
dan media music lainnya
3. DOCTYPE
4. CODE CLEANER
Apa anda ingin sebuah kode yang sederhana, elegan, mudah untuk dibaca
maka HTML5 adalah solusi yang terbaik untuk anda. Dengan HTML5 anda
dapat menulis deskriptif kode, kode semantic, yang memungkinkan anda
untuk memisahkan makna dari gaya dan konten.
5. PENYIMPANAN
Salah
satu
kelebihan
tentang
HTML5
adalah
fitur
penyimpanan.
HTML5
menyediakan
ponsel
untuk
mengembangkan
permainan
interaktif. Jika anda telah membangun Flash game sebelumnya, anda akan
membuat HTML5 game.
8. SUPPORT BROWSER
Browser populer yang mendukung HTML5 diantaranya adalah Chrome,
Firefox, Safari dan Opera IE9. HTML5 dibangun untuk membuat segalanya
lebih
mudah
pada
browser
sehingga
memungkinkan
mereka
untuk
mulai
berkembang di
HTML5.
Satu-satunya
alasan
kode
bersi
dan
fitur
menyenangkan.
anda
hanya
mulai
9. KEKURANGAN HTML
Adapun kekurangan dari HTML ini adalah:
Seperti yang kita tahu bahwa, setiap bahasa dan program mempunyai
kelebihan dan Kekurangan. Ada baiknya kita mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari HTML sehingga kita bisa memaksimalkan pengetahuan dan
1. Sejarah CSS
Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara
berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style.[3]
CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web
Consortium atau W3C pada tahun 1996.[2] Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan
Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati
dengan standar CSS.[3]
2. Versi
Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan
berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru
dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung
penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media
tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama dan
kedua.
CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga
animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada
smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada
CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan
CSS Object Model.[4]
3. Penulisan
Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:
h1 {
color: #0789de;
Bagian pertama sebelum tanda '{}' dinamakan selector, sedangkan yang diapit oleh '{}' disebut
declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value.[5]Selector dalam pernyataan di
atas adalah h1, sedangkan color adalah property, dan #0789de adalah value.[5]
Selain itu ada tiga metode penulisan CSS atribut, yaitu :[6]
3.1.
CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup
dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut.[6] Style hanya akan berlaku
pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.[6]
Contoh penulisan CSS dengan metode Inline Style Sheet [6]:
<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Inline </title>
</head>
<body bgcolor="#FFFFFF">
<p id="cth1">
Ini adalah contoh tag P tanpadiformat menggunakan CSS </p>
<p id="cth2" style="font-size:20pt">
Tag P ini diformat dengan besar font 20 point </p>
<p id="cth3" style="font-size:14pt; color:red">
Tag P ini diformat dengan besar font 14 point, dan menggunakan warna merah
</p>
</body>
</html>
3.2.
CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... </style> di atas tag <body>.[6] Pada
pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang
selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.[6]
Contoh penggunaan CSS dengan metode Embedded Style Sheet :[6]
<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
</head>
<style>
body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
h1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
p {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>
<body>
<h1 id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</h1>
<p id="cth2">Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font
Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p id="cth3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat
dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>
4. Sifat CSS
Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal.[7] Jika internal yang dipilih, maka skrip itu
dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain.[7] Kalau halaman web yang
lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam
halaman web yang lain itu.[7]
Sifat yang kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas
khusus.[7] Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman web yang
didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.[7]
Telah didukung oleh kebanyakan browser versi terbaru, tetapi tidak didukung oleh
browser-browser lama.
Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita mengenal ZIndex untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
Menjaga HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap
ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat ditampilkan
sesudahnya.
Penerjemahan CSS setiap browser berbeda, tata letak akan berubah jika dilihat di
berbagai browser
<html>
<head>
<style type="text/css">
body
{
background-color:#d0e4fe;
}
h1
{
color:orange;
text-align:center;
}
p
{
font-family:"Times New Roman";
font-size:20px;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>CSS example!</h1>
<p>This is a paragraph.</p>
</body>
</html>
OpenOffice.org Writer
Perangkat lunak aplikasi (bahasa Inggris: software application) adalah suatu subkelas
perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk
melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat
lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung
menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan
pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan
pemutar media.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu
paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan
OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa
aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna
yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan
tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain
sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam
suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.
Klasifikasi aplikasi
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
Manajemen dokumen
Dokumentasi
Media digital
Perangkat lunak hiburan
Manajemen pelatihan
Microsoft Word
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Microsoft Word
Pengembang Microsoft
15.0.4517.1003 (2013) (29 Januari 2013; 2
Rilis stabil
tahun yang lalu)
Sistem operasi Microsoft Windows, Mac OS X
Jenis
Pengolah kata
Lisensi
Perangkat Lunak Tak Bebas
Situs web
http://office.microsoft.com/word
resmi
Microsoft Word atau Microsoft Office Word atau Word adalah perangkat lunak pengolah kata
(word processor) andalan Microsoft. Pertama diterbitkan pada 1983 dengan nama Multi-Tool
Word untuk Xenix, versi-versi lain kemudian dikembangkan untuk berbagai sistem operasi,
misalnya DOS (1983), Apple Macintosh (1984), SCO UNIX, OS/2, dan Microsoft Windows
(1989). Setelah menjadi bagian dari Microsoft Office System 2003 dan 2007 diberi nama
Microsoft Office Word. Di Office 2013, Namanya cukup dinamakan Word
Banyak ide dan konsep Word diambil dari Bravos, pengolah kata berbasis grafik pertama yang
dikembangkan di Xerox Palo Alto Research Center (PARC). Pencipta Bravo, Charles Simonyi,
meninggalkan Xerox PARC dan pindah ke Microsoft pada 1981. Simonyi juga menggaet
Richard Brodie dari PARC. Pada 1 Februari 1983, pengembangan Multi-Tool Word dimulai.
Setelah diberi nama baru Microsoft Word, Microsoft menerbitkan program ini pada 25 Oktober
1983 untuk IBM PC. Saat itu dunia pengolah kata dikuasai oleh WordPerfect dan juga WordStar.
Word memiliki konsep "What You See Is What You Get", atau WYSIWYG, dan merupakan
program pertama yang dapat menampilkan cetak tebal dan cetak miring pada IBM PC. Word
juga banyak menggunakan tetikus yang saat itu tidak lazim sehingga mereka menawarkan paket
Word-with-Mouse. Word processor berbasis DOS lain, seperti WordStar dan WordPerfect,
menampilkan hanya teks dengan kode markup dan warna untuk menandai pemformatan cetak
tebal, miring, dan sebagainya.
Word untuk Macintosh, meski memiliki banyak perbedaan tampilan dari versi DOS-nya,
diprogram oleh Ken Shapiro dengan sedikit perbedaan dari kode sumber versi DOS, yang ditulis
untuk layar tampilan resolusi tinggi dan printer laser, meskipun belum ada produk seperti itu
yang beredar untuk publik. Setelah LisaWrite dan MacWrite, Microsoft pun mencoba untuk
menambahkan fitur WYSIWYG ke dalam paket program Word for Macintosh. Setelah Word for
Macintosh dirilis pada tahun 1985, program tersebut mendapatkan perhatian yang cukup luas
dari masyarakat pengguna komputer. Microsoft tidak membuat versi Word 2.0 for Macintosh,
untuk menyamakan versi dengan Word untuk sistem atau platform lainnya.
Versi selanjutnya dari Word for Macintosh, adalah Word 3.0, yang dirilis pada tahun 1987. Versi
ini mencakup banyak peningkatan dan fitur baru tapi memiliki banyak bug. Dalam hanya
beberapa bulan, Microsoft mengganti Word 3.0 dengan Word 3.01, yang jauh lebih stabil. Semua
pengguna terdaftar dari Word 3.0 dikirimi surat yang berisi salinan Word 3.01 secara gratis,
sehingga menjadikan hal ini kesalahan Microsoft paling mahal untuk ditebus pada waktu itu.
Word 4.0, yang dirilis pada tahun 1989, merupakan versi yang sangat sukses dan juga stabil
digunakan.
Tahun 1990-1995
Pada rentang tahun ini, Word for Windows diluncurkan. Versi pertama dari Word for Windows
dirilis pada tahun 1989 dengan harga 500 Dolar Amerika Serikat. Dengan dirilisnya Microsoft
Windows 3.0 pada tahun selanjutnya, penjualan pun akhirnya terdongkrak naik, mengingat Word
for Windows 1.0 didesain untuk Windows 3.0 dan performanya sangat buruk jika dijalankan
pada versi sebelumnya. Microsoft menunggu hingga merilis Word 2.0 untuk mengukuhkan
Microsoft Word sebagai pemimpin pasar pengolah kata.
Penghilangan fitur fitur yang tidak diperlukan di Microsft Office 2010, membuat lebih
ringan.
Dukungan Grafis 3D Yang lebih baik
Terintegrasi dengan Windows Live sehingga dapat menyimpan data di Cloud Awan
Ribbon masih sama seperti Office 2010. Temanya saja yang berbeda.
Fitur Unggulan
AutoCorrect
MailMerge
Autopage Index
Macro
Auto Formating
HTML editor
Booklet layout
Berkas komputer
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari File)
"Berkas" beralih ke halaman ini. Untuk bantuan berkas di Wikipedia, lihat Wikipedia:Tutorial
berkas.
Berkas komputer (bahasa Inggris: computer file) adalah identitas dari data yang disimpan di
dalam sistem berkas yang dapat diakses dan diatur oleh pengguna. Sebuah berkas memiliki nama
yang unik dalam direktori di mana ia berada. Alamat direktori dimana suatu berkas ditempatkan
diistilahkan dengan path.
Daftar isi
1 Nama berkas
2 Atribut berkas
3 Ukuran berkas
4 Manajemen berkas
Nama berkas
Sistem berkas akan memberikan sebuah nama terhadap sebuah berkas agar dapat dikelola dengan
mudah. Meski oleh sistem berkas penamaan dilakukan dengan menggunakan angka-angka biner,
sistem operasi dapat menerjemahkan angka-angka biner tersebut menjadi karakter yang mudah
dipahami.
Atribut berkas
Sebuah berkas berisi aliran data (atau data stream) yang berisi sekumpulan data yang saling
berkaitan serta atribut berkas (yang bersifat wajib atau opsional), yang kadang-kadang disebut
properties yang berisi informasi yang berkaitan dengan berkas yang bersangkutan. Informasi
mengenai kapan sebuah berkas dibuat adalah contoh dari atribut berkas.
Ukuran berkas
Ukuran sebuah berkas umumnya direpresentasikan dalam satuan bita (byte). Jika bilangan terlalu
besar untuk direpresentasikan dalam satuan bita, maka dapat menggunakan satuan KiB (kibibita,
yang berarti 1,024 bita), MiB (mebibita, yang berarti 1,048,576 bita), GiB (gibibita, yang berarti
1,073,741,824 bita), dan TiB (tebibita, yang berarti 1,099,511,627,776 bita), selain tentunya
menggunakan satuan KB (kilobita, yang berarti 1,000 bita), MB (megabita, yang berarti
1,000,000 bita), GB (gigabita, yang berarti 1,000,000,000 bita), dan TB (Terabita, yang berarti
1,000,000,000,000 bita).
Dalam mekanisme penyimpanan berkas, komputer akan menyimpan berkas dalam dua jenis
ukuran: ukuran fisik dan ukuran logis. Ukuran fisik berkas merujuk kepada ukuran aktual dari
berkas, yakni berapa banyak bita yang terdapat di dalam berkas. Sementara ukuran logis merujuk
kepada jumlah ruangan yang dialokasikan oleh sistem berkas untuk menempatkan berkas yang
bersangkutan di dalam media penyimpanan. Ukuran berkas fisik umumnya lebih besar
dibandingkan dengan ukuran berkas logisnya. Sebagai contoh, untuk mengalokasikan berkas
berukuran logis 5125 bita, dalam sebuah media penyimpanan yang diformat dengan sistem
berkas yang menggunakan ukuran unit alokasi 4096 bita, komputer akan mengalokasikan dua
buah unit alokasi, yang berukuran 4096 dan 4096, sehingga menghabiskan 8192 bita. Meski
ukuran logis berkas tersebut 5125 byte, komputer mengalokasikan 8192 bita, membuat 3067 bita
tidak digunakan (disebut sebagai wasted space atau slack space).
Manajemen berkas
HTML
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
HTML (HyperText Markup Language)
Ekstensi berkas
Jenis MIME
Type code
Uniform Type Identifier
.html, .htm
Standar
text/html
TEXT
public.html
World Wide Web
Dikembangkan oleh
Consortium
Jenis format
Markup language
Standard Generalized
Pengembangan dari
Markup Language
Dikembangkan menjadi XHTML
W3C HTML 4.01
Hyper Text Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk
membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah
web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar
dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat
dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga
menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang
sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML
(Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara
luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang
didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).
HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di
CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa). [1]
Sejarah
Tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali setiap elemen
dari dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian mengembangkan suatu jenis bahasa
yang menggabungkan teks dengan perintah-perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini
dinamakan Markup Language, sebuah bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya.
IBM menamakan sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language atau GML.
Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen yang sangat
baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi (ISO 8879) yang menyatakan markup
language sebagai standar untuk pembuatan dokumen-dokumen. ISO membuat bahasa ini dari
GML milik IBM, tetapi memberinya nama lain, yaitu SGML (Standard Generalized Markup
Language). ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk
pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi di luar perkiraan ISO, SGML
dan terutama subset dari SGML, yaitu HTML juga berguna untuk menjelajahi internet.
Khususnya bagi mereka yang menggunakan World Wide Web. Versi terakhir dari HTML saat ini
adalah HTML5.
ISO/IEC 15445:2000 ("ISO HTML", berdasar pada HTML 4.01 Strict)15 Mei 2000.
Kegunaan
Dokumen HTML mirip dengan dokumen tulisan biasa, hanya dalam dokumen ini sebuah tulisan
bisa memuat instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan TAG tertentu.
Sebagai contoh jika ingin membuat tulisan ditampilkan menjadi tebal seperti: TAMPIL TEBAL,
maka penulisannya dilakukan dengan cara: <b> TAMPIL TEBAL</b>. Tanda <b> digunakan
untuk mengaktifkan instruksi cetak tebal, diikuti oleh tulisan yang ingin ditebalkan, dan diakhiri
dengan tanda </b> untuk menonaktifkan cetak tebal tersebut. HTML lebih menekankan pada
penggambaran komponen-komponen struktur dan format di dalam halaman web daripada
menentukan penampilannya. Sedangkan penjelajah web digunakan untuk menginterpretasikan
susunan halaman ke gaya built-in penjelajah web dengan menggunakan jenis tulisan, tab, warna,
garis, dan perataan text yang dikehendaki ke komputer yang menampilkan halaman web. Salah
satu hal Penting tentang eksistensi HTML adalah tersedianya Lingua franca (bahasa
Komunikasi) antar komputer dengan kemampuan berbeda. Pengguna Macintosh tidak dapat
melihat tampilan yang sama sebagaimana tampilan yang terlihat dalam pc berbasis Windows.
Pengguna Microsoft Windows pun tidak akan dapat melihat tampilan yang sama sebagaimana
tampilan yang terlihat pada pengguna yang menggunakan Produk-produk Sun Microsystems.
namun demikian pengguna-pengguna tersebut dapat melihat semua halaman web yang telah
diformat dan berisi Grafika dan Pranala.[2]
Kegunaan lain
Menampilkan suatu kelompok kata dalam beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk
judul, heading dan sebagainya.
Menampilkan tulisan dalam bentuk cetakan tebal
Menampilkan naskah dalam bentuk huruf yang mirip dengan hasil ketikan mesin ketik
Markah/Tanda
Struktural. Tanda yang menentukan level atau tingkatan dari sebuah tulisan (contoh,
<h1>Golf</h1> akan memerintahkan peramban untuk menampilkan "Golf" sebagai
tulisan tebal besar yang menunjukkan sebagai Heading 1
Presentasional. Tanda yang menentukan tampilan dari sebuah tulisan tidak peduli dengan
level dari tulisan tersebut (contoh, <b>boldface</b> akan menampilkan bold. Tanda
presentasional saat ini sudah mulai digantikan oleh CSS dan tidak direkomendasikan
untuk mengatur tampilan tulisan,
Hiperteks. Tanda yang menunjukkan pranala ke bagian dari dokumen tersebut atau
pranala ke dokumen lain (contoh, <a href="http://www.wikipedia.org/">
Wikipedia</a> akan menampilkan Wikipedia sebagai sebuah hyperlink ke URL
tertentu),
Elemen widget yang membuat objek-objek lain seperti tombol (<button>), daftar (<li>),
dan garis horizontal (<hr>). Konsep hiperteks pada HTML memungkinkan pembuatan
tautan pada suatu kelompok kata atau frasa untuk menuju ke bagian manapun dalam
World Wide Web,
Selain markup presentasional, markup yang lain tidak menentukan bagaimana tampilan dari
sebuah tulisan. Namun untuk saat ini, penggunaan tag HTML untuk menentukan tampilan telah
dianjurkan untuk mulai ditinggalkan, dan sebagai gantinya digunakan Cascading Style Sheets.
<html>
</html>
Head
Dokumen HTML diapit oleh tag <HEAD></HEAD>. Di dalam bagian ini biasanya dimuat tag
TITLE yang menampilkan judul halaman pada titlenya browser. Selain itu Bookmark juga
menggunakan tag TITLE untuk memberi mark suatu web site. Browser menyimpan title
sebagai bookmark dan juga untuk keperluan pencarian (searching) biasanya title digunakan
sebagai keyword. Header juga memuat tag META yang biasanya dapat digunakan untuk
menentukan informasi tertentu mengenai dokumen HTML. Anda bisa menentukan author name,
keywords, dan lainnya pada tag META.
Contoh:
<meta name="author" content="ubuntu-online">
Body
Bagian BODY, yang dinyatakan dengan tag <BODY></BODY>, merupakan tubuh atau isi dari
dokumen HTML dimana anda meletakan informasi yang akan ditampilkan pada browser.
Tag
HTML tidak membedakan penggunaan huruf besar ataupun huruf kecil dari suatu elemen. Suatu
elemen HTML terdiri dari tag-tag beserta teks yang ada dalam tag-tag tersebut. Tag ini
dinyatakan dengan tanda lebih kecil (<) dan tanda lebih besar (>).
Tag biasanya merupakan suatu pasangan yang disebut dengan:
Atribut
Tag awal bisa memiliki beberapa buah atribut yang menyatakan karakteristik dari tag tersebut.
Misalnya, <P STYLE="text-align:left"> digunakan untuk membuat rata kiri suatu paragraf.
Tag yang digunakan adalah <P> dan atribut yang menyertainya adalah STYLE dengan nilai
"text-align:left". Nilai atribut STYLE ditulis dalam bahasa CSS.
XHTML adalah sebuah kombinasi dari HTML dan XML (Extensible Markup Language) &
merupakan bentuk sempurna (dalam arti, lebih ketat dan bersih dibandingkan HTML).[3] Tujuan
XHTML adalah menggantikan HTML.[3] XHTML adalah bentuk HTML yang didefinisikan
sebagai aplikasi XML yang berarti XHTML berisi semua elemen dalam HTML 4.01
dikombinasikan dengan sintaks XML.[3]
XHTML adalah bahasa markup sebagaimana HTML, tetapi dengan gaya bahasa lebih baik[4].
XHTML merupakan versi HTML yang memenuhi persyaratan XML dan merupakan sebuah
dokumen HTML,[5]dan XHTML menjadi standar internasional dengan spesifikasi yang
ditetapkan oleh W3C (World Wide Web Consortium).[3]
Penulisan
XHTML tidak terlalu berbeda dengan HTML 4.01 standar. Jika sudah mempunyai kemampuan
HTML 4.01 maka akan sangat membantu untuk memulai XHTML. XHTML mengharuskan
penulisan tag dengan huruf kecil (lowercase) dan selalu menutup menggunakan penutup tag.[3]
XHTML - Strict. Digunakan untuk membuat halaman yang layout dan formatnya
dikontrol penuh oleh CSS.
sebagian besar
XHTML - Frame. Digunakan jika kita memakai frame pada halaman web.
Atribut tag ditulis dengan huruf kecil dan memakai tanda petik.
Pengukuran
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ukuran)
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar
atau satuan ukur. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat
diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat
ketidakpastian, atau indeks kepercayaan konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu:
micro meter,jangka sorong,dial indikator,viler gauge dll
Citra
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Gambar)
Untuk kegunaan lain dari Citra, lihat Citra (disambiguasi).
Untuk "Gambar" di Wikipedia, lihat Wikipedia:Gambar.
Citra (Bahasa Inggris: image) adalah kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk
menciptakan suatu imitasi dari suatu obyekbiasanya obyek fisik atau manusia. Citra bisa
berwujud gambar (picture) dua dimensi, seperti lukisan, foto, dan berwujud tiga dimensi, seperti
patung.
Daftar isi
1 Zaman Prasejarah
2 Seni Aborigin
3 Mesir Kuno
4 Yunani Klasik
5 Kekaisaran Roma
6 Renaisans
7 Masa Kini
Zaman Prasejarah
Pada zaman ini, gambar sangat berkaitan dengan seni lukis. Teori awal mengemukakan bahwa
manusia mulai menciptakan gambar tentang kehidupan keseharian mereka, biasanya hewan yang
menjadi buruan mereka.[1] Dengan gambar tersebut, mereka percaya bahwa itu akan membantu
mereka dalam memperoleh buruan yang lebih banyak. Namun gambar lukisan ini banyak
ditemukan di kedalaman gua, di ceruk yang gelap dimana jarang sekali mendapat perhatian dari
manusia lain, bahkan untuk melewati ceruk tersebut.
Gambar pertama kali diciptakan sekitar 35.000 tahun yang lalu. Sejak saat itu, kreasi manusia
meningkat seiring dengan semakin banyaknya lukisan yang tercipta. Para arkeolog menyebut
periode ini sebagai ledakan kreatif.[1] Lukisan gua pertama kali ditemukan oleh Maria, putri dari
arkeolog amatir bernama Marcelino De Sautuola pada tahun 1879, berupa sekumpulan Auroch
(sejenis lembu jantan ( Inggris : Ox) yang telah lama punah) di gua Altamira, Spanyol bagian
utara.[1] Kemudian salah satu gambar tertua yang paling terkenal adalah gambar di gua Lascaux,
Perancis pada tahun 1940. Dinding gua tersebut dipenuhi dengan gambar mammoth, bison, rusa
kutub dan kuda. Ada juga lukisan gua yang ditemukan pada tahun 1969 di muka gua dekat
Twyfelfontein, Namibia, berusia sekitar 30.000 tahun. Dan lukisan di gua Chauvet, Perancis
bagian barat daya, ditemukan pada tahun 1994 dan berusia 31.000 tahun. Lukisan atau gambar
tersebut dibuat dengan menggunakan bahan-bahan seperti arang, kapur, batu bara, dan lain-lain.
Salah satu teknik yang terkenal untuk membuat gambar prasejarah yang dilakukan manusia
zaman purba ini adalah dengan menempelkan tangan pada dinding gua, lalu menyemburnya
dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Warna yang digunakan kebanyakan
warna merah, coklat, kuning dan hitam yang dapat dibuat dari bahan tambang, dengan dicampur
darah dan lemak hewan.
Seni Aborigin
Kesenian orang aborigin berusia sekitar 20.000 tahun dan masih bertahan hingga sekarang.
Lukisan yang ada sekarang tidak jauh berbeda dengan yang diciptakan ribuan tahun yang lalu.
Ikan Barramundi, Yingarna, ular pelangi ( Inggris : Rainbow Serpent). Lukisan tersebut banyak
bercerita tentang roh nenek moyang mereka menciptakan dunia ini. Satu gambar dapat bercerita
banyak. Orang aborigin membawakan cerita dengan diiringi musik, lagu dan tarian untuk
memberikan para penonton sebuah pengalaman multimedia. Salah satunya adalah lukisan karang
X-ray di Nourlangie Rock, Australia, berusia sekitar 16.000 tahun.[2]
Mesir Kuno
Mesir kuno adalah peradaban manusia pertama yang diketahui memiliki gaya seni yang tinggi.
Lukisannya menunjukkan kejadian sehari-hari , dengan gaya skematis dan konseptual. Orang
Mesir menggunakan sudut pandang yang paling mudah dalam menggambarkan manusia, dari
samping. Mereka menginginkan gambar tubuh manusia dan setiap bagiannya secara utuh dan
sejelas mungkin. Bagian kaki dan kepala selalu digambar dari samping, sedangkan bagian bahu,
mata, tubuh sering kali dari depan. Orang Mesir percaya akan kehidupan setelah mati. Lukisan
yang terdapat pada makam dan kuil bangsa Mesir sering kali menggambarkan kejadian yang
akan dialami saat orang yang meninggal dalam perjalanan menuju dunia selanjutnya. Mereka
beranggapan bahwa orang yang meninggal tersebut akan ditemani lukisan dan pahatan yang akan
menjelma hidup.[3] Salah satunya adalah lukisan di dalam kuil agung Ramses II di Thebes, yang
menggambarkan ratu Nefertiti yang diambil nyawanya oleh Dewi Isis. Kata-kata yang diucapkan
Isis, yang tertulis di prasasti, Datanglah Ratu Agung Nefertiri, kekasih dari Mut, tanpa dosa.
Aku akan menunjukkan padamu sebuah tempat di dunia suci.
Yunani Klasik
Orang Yunani Klasik lebih senang dengan filsafat dan matematika, namun juga mempelajari seni
dan berusaha untuk membuat tubuh manusia yang atletis, dalam kondisi bergerak atau diam,
untuk menunjukkan konsep Yunani Klasik tentang keindahan dan kesempurnaan tubuh manusia.
Lukisan di dinding bangunan umum seperti kuil, dipandang sebagai kegiatan seni yang agung
dan penting, tapi media lukis yang rapuh membuat lukisan Yunani sangat rentan untuk rusak.
Salah satu karya Yunani yang masih selamat adalah lukisan dinding yang ditemukan di Vergina
pada tahun 1977. Meskipun begitu, lukisan Yunani masih dapat dilihat dalam vas dan guci, yang
disebut amphorae, yang digunakan untuk menyimpan minyak dan anggur.[4] Gambar-gambarnya
menunjukkan dongeng Yunani atau kehidupan sehari-hari. Kebudayaan Yunani diawali dari
kebudayaan daerah Kreta (Minois), kemudian berkembang hingga mencapai klasiknya.
Kekaisaran Roma
Pada masa ini, gambar dari lukisan banyak dipengaruhi oleh agama Nasrani (Katolik), sehingga
tema lukisan atau patung sebagian besar tentang Yesus, gedung-gedung gereja yang interiornya
dekoratif dan mewah serta eksterior yang polos dan hampir tanpa dekorasi. Para seniman lebih
menekankan pencitraan daripada gambar yang berkualitas, tercermin pada gambar Yesus dan
para pengikutnya yang lebih besar, menandakan bahwa mereka istimewa. Pada dasarnya, lukisan
pada masa ini merupakan adaptasi dari masa Yunani. Contohnya, salah satu mozaik yang
ditemukan tertimbun di dalam debu vulkanik di Pompeii, yang menggambarkan momen
peperangan antara Alexander Agung dan Raja Persia Darius.
Mozaik yang menggambarkan peperangan Alexander Agung dan Darius III dari Persia (DZT)
Renaisans
dan Romawi kuno lahir kembali, dengan perspektif tiga dimensi yang digunakan banyak
seniman. Arah seni pada masa ini lebih ke arah intelektualitas dan makna artistik yang
terinspirasi oleh kemanusiaan (humanisme). Karya-karya yang telah kita kenal adalah Mona Lisa
karya Leonardo da Vinci (1503-1506), patung David karya Michelangelo Buonarroti (15011504), School of Athens karya Raphael (1510-1511), Ecstasy of St. Teresa karya Giovanni
Lorenza Bernini (1645-1652).[5]
Masa Kini
Gambar atau citra telah berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia.
Bentuknya tidak lagi hanya lukisan seperti zaman prasejarah. Kini ada foto, gambar yang
dihasilkan dengan menangkap cahaya pada medium yang telah dilapisi bahan kimia peka cahaya
atau sensor digital, lalu ada film, gambar yang bergerak. Bahkan dengan adanya teknologi,
evolusi gambar hanya berkisar di seni lukis, seni patung, foto, dan film. Medium yang dipakai
mulai beragam, dari yang awalnya memakai kanvas, sekarang bisa memakai kertas hingga yang
berbentuk digital. Bagaimanapun juga, fungsi gambar juga tidak akan berubah, sebagai sebuah
simbol dari apa yang ingin dikomunikasikan. Citra atau gambar adalah alat yang manusia pakai
untuk menyampaikan pesan kepada manusia lainnya.
Warna
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain dari Warna, lihat Warna (disambiguasi).
Warna-warna utama
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna
putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh
warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780
nanometer.
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna
primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya
pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna
magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen
yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan
proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna
merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial
pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena
berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan
kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis
sebenarnya putih bukanlah warna).
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna.
Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan
proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam
bentuk pigmen.
Daftar isi
1 Pengelompokan
2 Istilah lain
3 Nama-nama warna
o
4 Warna harmonis
5 Galeri
Pengelompokan
1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau
dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan
campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
2. Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan
lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik
tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup
kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian
warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru
dengan jingga.
3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam
lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang,
semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
4. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam
lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan,
sejuk, nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.
Istilah lain
Nilai warna, ditentukan oleh tingkat kecerahan maupun kesuraman warna. Nilai ini
dipengaruhi oleh penambahan putih ataupun hitam. Di dalam sistem RGB, nilai ini
ditentukan oleh penambahan komponen merah, biru, dan hijau dalam komposisi yang
tepat sama walaupun tidak harus penuh seratus persen.
Nama-nama warna
Warna dasar
Kuning
Merah
Hijau
Fractal Broccoli
Biru
Am
arillo
Hanz
a yellow light
Aur
eolin
Cadmium
yellow
Cad
mium yellow light
Nickeltint
Yello
w ironoxide
Napl
es yellow
Yello
w ochre
ate
Sul
phur crystal
Sulp
herous Fumeroles
Warna kombinasi
Abu-abu
Solid gray
Merah muda
Jingga/Oranye
Ungu
Aster
...
* ''Magenta''
</gallery>
Crimson
Crimson sunset
Maroon
Warna harmonis
Galeri
Buntstifte.
Farbige streifen.
Tabel
Tabel dapat merujuk kepada:
Tabel (informasi), sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk matriks.
o Sebagai contoh adalah tabel matematika, tabel kebenaran, tabel periodik, elemen
tabel HTML (<table></table>), dan lain-lain.
Tabel dapat berarti daftar. Wikipedia memiliki beragam daftar sebagai alat bantu navigasi
dan pengembangan artikel.
Pranala
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hyperlink)
Pranala[1] (bahasa Inggris: hyperlink) adalah sebuah acuan dalam dokumen hiperteks ke
dokumen yang lain atau sumber lain. Seperti halnya suatu kutipan di dalam literatur.
Dikombinasikan dengan sebuah jaringan data dan sesuai dengan protokol akses, sebuah
komputer dapat diminta untuk memperoleh sumber yang direferensikan.
Ada beberapa cara (format) untuk menampilkan pranala pada halaman web. Sebuah embedded
link (pranala yang tersimpan) adalah salah satu dari beberapa cara yang biasa digunakan: satu
atau lebih dari kata-kata yang menggunakan tipe / gaya teks khusus.
Daftar isi
6 Sejarah
Kebanyakan jangkar tujuan adalah URL yang digunakan pada Waring Wera Wanua. Ini dapat
merujuk kepada sebuah dokumen, contohnya halaman web, atau sumber yang lain, atau sebuah
posisi pada halaman web. Yang terakhir ini dilakukan melalui elemen HTML dengan atribut
name atau id pada posisi dokumen HTML dokumen tersebut. URL posisi tersebut adalah URL
halaman web dengan menambahkan "#nama atribut".
Judul pranala
Sasaran pranala
Ini biasanya menggunakan element HTML "a" dengan dilengkapi "href" dan juga karakter lain
"title", "target", dan "class" atau "id".
<a href ="URL" title="judul pranala" target="sasaran pranala" class="kelas
pranala">Label Pranala</a>
Untuk membuat sebuah pranala ke dalam sebuah halaman situs dapat diambil bentuk ini :
Contoh Kode <a href="http://id.wikipedia.org/">Wikipedia</a>
Hasil
Wikipedia
Sedangkan untuk pranala yang kompleks barisannya dikurangi, [BendGovt]. Ini berperan untuk
kebersihan, sehingga mudah untuk membaca teks atau dokumen.
Ketika kursor berada (menunjuk) sebuah pranala, tergantung pada penjelajah dan atau antarmuka
pengguna grafis, beberapa informasi teks mengenai pranala akan ditunjukkan :
Pops up, bukan pada jendela itu, tetapi ini adalah sebuah kotak khusus yang melayang,
yang menghilang ketika kursor di geser. (Beberapa pops up juga menghilang setelah
beberapa saat, dan kembali muncul jika kursor digerakkan pergi atau kembali). Internet
Explorer (IE) dan Mozilla Firefox menunjukkan judul, Opera juga menunjukkan URL.
Umumnya, sebuah pranala akan membuka frame atau jendela sebelumnya, tetapi sebuah situs
yang menggunakan frame dan jendela-banyak untuk navigasinya menambahkan sebuah karakter
khusus "target" untuk menyepesifikasikan dimana pranala tersebut di bebankan. Jendela diberi
nama sesuai dengan keinginan dan identifikasi itu mengacu pada sesi penjelajah sebelumnya.
Jika pada jendela sebelumnya tidak cocok dengan nama itu, sebuah jendela baru akan dibuat
dengan menggunakan ID.
Pembuatan jendela baru biasanya menggunakan karakter "target". Untuk mencegah
penggunaan jendela yang berulang-ulang, sasaran jendela khusus dengan nama "_blank" dan
"new", karakter ini akan selalu memunculkan jendela baru. Terutama untuk melihat tipe pranala
ini adalah ketika suatu halaman website berputan pada halaman halaman lain. Tujuannya adalah
untuk memastikan pengguna tidak kebingungan saat menjelajah pada situs yang telah dipautkan
dengan situs lain. Terkadang karakter ini sering digunakan secara berlebihan sehingga dapat
menyebabkan banyaknya jendela yang terbuat saat menjelajah pada sebuah situs.
Karakter untuk sasaran halaman khusus yang lain adalah "_top", ini adalah karakter frame yang
berguna untuk menghapus jendela lama sehingga penjelajahan dapat dilanjutkan dengan jendela
yang penuh.
Sejarah
Istilah pranala (hyperlink) telah dipakai pada tahun 1965 (atau mungkin 1964) oleh Ted Nelson
dan dimulai pada Project Xanadu. Nelson telah berinspirasi dengan As We May Think sebuah
karangan yang popular oleh Vannevar Bush. Di dalam karangannya, Bush mendeskripsikan
sebuah dasar mesin mikrofilm yang dapat menghubungkan 2 halaman informasi ke dalam sebuah
trail dari informasi yang berhubungan, dan kemudian di scroll bolak-balik antarhalaman. Pantas
jika mereka menyebutnya sebagai sebuah single microfilm. Analogi saat ini adalah membangun
sebuah daftar (barisan) petunjuk halaman buku mengenai pokok-pokok yang berhubungan
dengan halaman web kemudian mengijinkan pengguna menggulung maju dan mundur sesuai
urutan.
Di dalam seri buku dan artikelnya yang dipublikasikan dari 1964 sampai 1980, Nelson
mengubah konsep Bush dengan cross-referencing diotomatiskan ke dalam konteks computer,
dibuat dengan barisan teks spesifik menjadi sebuah halaman yang utuh, memasyarakatkannya
dari mesin desk-sized (berukuran desk) lokal ke suatu jaringan komputer diseluruh dunia, dan
didukung dengan ciptaan sebuah jaringan seperti itu. Sementara itu, sebuah team led oleh
Douglas Engelbart (dengan Jeff Rulifson sebagai programernya) pertamakali
mengimplementasikan konsep parnala untuk scrolling dengan sebuah dokumen singel (1966),
segera setelah itu untuk menghubungkan paragraf dengan salinan dokumen yang lain (1968).
Lihat NLS
Dalam bahasa Jawa Kuna, kata ini berarti penyangga, sandaran, lapik atau alas patung. Selain itu
kata ini bisa pula berarti, yon i atau alas lingga.
Tetikus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Mouse)
menggunakan sinar optis untuk mendeteksi gerakan. Selain itu, ada pula yang sudah
menggunakan teknologi nirkabel, baik yang berbasis radio, sinar inframerah, maupun bluetooth.
Saat ini, teknologi terbaru sudah memungkinkan tetikus memakai sistem laser, memungkinkan
resolusi mencapai 2.000 titik per inci (dpi) hingga 4.800 titik per inci. Biasanya tetikus model ini
diperuntukkan bagi penggemar permainan video.
Galeri
Bahasa lembar gaya (Bahasa Inggris: stylesheet language) adalah suatu bahasa komputer yang
digunakan untuk merepresentasikan dokumen terstruktur. Salah satu jenis bahasa ini yang
digunakan secara luas adalah CSS (Cascading Style Sheets) yang digunakan untuk menampilkan
dokumen yang ditulis dalam bahasa markah, seperti HTML, XHTML, SVG, XUL, dll. Satu fitur
paling menarik dari dokumen terstruktur adalah bahwa isinya dapat digunakan dalam berbagai
konteks dan dapat ditampilkan dengan berbagai cara. Berbagai jenis lembar gaya dapat
dipergunakan pada struktur logis untuk melayani kebutuhan yang berbeda. Walaupun demikian,
kemudahan dokumen terstruktur ini dibebani dengan suatu mekanisme yang dibutuhkan untuk
dapat menampilkan isinya untuk pengguna.
JQUERY
1.
Definisi Jquery
2.
Membedah jQuery
Memisahkan JavaScript dan HTML Tanpa menggunakan atributatribut HTML untuk memanggil fungsi Javascript dalam penanganan
event, jQuery bisa dipergunakan untuk menangani event dengan script
JS saja.
3.
Fitur-fitur jQuery
Events
AJAX
Penguraian JSON
Dukungan multi-browser
Baik versi 1.x maupun 2.x dari jQuery, keduanya mendukung current-1
versions (artinya versi stable terkini dari sebuah browser dan satu versi
yang mendahuluinya) untuk Firefox, Google Chrome, Safari, dan Opera.
Versi 1.x juga mendukung IE 6 atau diatasnya. Sedangkan versi 2.x tidak lagi
mendukung Internet Explorer 6 sampai 8 (yang mewakili kurang dari 28%
dari seluruh browser yang digunakan) dan hanya mendukung IE 9 dan
selanjutnya.
Penggunaan jQuery
Menautkan library
Library jQuery adalah sebuah file JavaScript yang memuat seluruh fungsifungsi umum DOM, event, efek, dan Ajax. File ini bisa ditautkan dalam
sebuah laman web ke salinan pada server lokal atau pada salinan yang
disajikan melalui server publik (CDN) antara lain:
MaxCDN
Google
Microsoft ASP.NET
cdnJs
jsDelivr
Untuk menautkan file jQuery pada server lokal, gunakan kode berikut:
<script src="jquery.js"></script>
Untuk menggunakan CDN, sisipkan kode berikut:
<script src="//code.jquery.com/jquery-2.1.1.min.js"></script>
Gaya Penggunaan
jQuery memiliki dua gaya penggunaan:
Via fungsi $ adalah factory method untuk obyek jQuery. Fungsifungsi semacam ini, kerap disebut sebagai commands (perintah),
dapat dirangkaikan (chainable) sebab masing-masing menyajikan
obyek.
Via fungsi $.-prefiks fungsi-fungsi utilitas yang tidak dijalankan
secara langsung pada obyek.
4. Sejarah jquery
Petama kali dibuat oleh John Resig pada tahun 2005, JQuery sendiri
pertama kali dirilis tanggal 14 Januari 2006. Dan versi terbaru dari JQuery
udah sampe versi 1.3.2. Dia terinspirasi dari Behavior code. Saat itu, Dia
ngerasa hasil dari Behavior Code tidak elegan dan masih jelek, maka
dikembangkannya JQuery. Dimana dengan penulisan code JQuery jadi lebih
simple, gampang dan tentunya dengan hasil yang memuaskan. jQuery
adalah library JavaScript OpenSource yang menekankan pada interaksi
antara JavaScript dan HTML.
Apa bedanya dengan situs-situs yang tidak menggunakan JQuery?
banyak bedanya, misalnya browser seakan tidak merefresh sebuah page
ketika kita men-submit sebuah data kedalam server mereka. Dan lebih
hebatnya lagi JQuery mempunyai animasi tanpa menggunakan flash(.swf),
jadi lebih cepeat diload didalam browser dan tanpa harus install plugins.
5.
menggunakan
kode
yang
sangat
panjang
namun
dengan
Write
less,
do more.
jQuery adalah library Javascript yang gratis dan open source. Oleh karena
nya
kita
bisa
menggunakan
jQuery
dengan
bebas
untuk
keperluan
fungsi dokumen yang register acara siap. Hal ini pada titik ini bahwa
pengguna dapat mulai menambahkan acara.
Bahasa adalah salah satu sederhana karena banyak peristiwa yang
digunakan diberi nama dengan cara deskriptif yang bertepatan dengan
perintah. Pengembang yang ingin menggunakan fungsi keluar memudar,
misalnya, dapat menggunakan fadeOut jQuery () perintah untuk memulai
dengan ini. Sama bekerja untuk menyembunyikan dan perintah
menghidupkan yang digunakan oleh pengembang jQuery.
Ada banyak fungsi lainnya banyak digunakan untuk Cascading style
sheet juga. Sintaks untuk CSS adalah sebagai berikut: css (). Ini memberi
Anda berbagai pilihan karena memiliki tiga opsi sintaks yang berbeda yang
dapat digunakan untuk melakukan fungsi yang berbeda. Ada css (nama)
fungsi yang mengembalikan nilai properti CSS, ada juga css (nama, nilai)
fungsi yang menetapkan properti dan nilai. Terakhir, ada CSS ({properti})
yang menetapkan beberapa properti dan nilai-nilai. Fungsi-fungsi ini ideal
karena mereka mengijinkan pengguna untuk menambahkan tingkat tertentu
dari kode untuk proyek-proyek mereka.
Ini adalah salah satu alat scripting terpanas untuk pengembangan web
yang mengikuti pola dari komunitas kode open source. JQuery dipecah dalam
istilah yang sangat sederhana dengan fungsi kata kunci sebagai identifier
objek yang namanya $. Pengembang yang mampu mengikuti dan mengedit
array tutorial seharusnya tidak memiliki masalah menggunakan kode
berorientasi obyek. Ini jelas membuat pengembangan lebih mudah bagi
mereka yang mengetahui JavaScript
6.
Keunggulan jquery
1. Mempunyai daya akses yang sangat cepat Karena hanya terdiri dari satu
file saja dan ukurannya pun sangat kecil berkisar 20Kb
2. Bersifat kompatibel/ cocok dengan banyak browser popular di dunia
3. Mempunyai banyak komunitas yang besar dan selalu aktif serta
dokumentasi yang lengkap
4. Banyaknya plugin yang disediakan secara cuma-Cuma (gratis ). Plugin
adalah kemampuan tambahan yang bisa disertakan pada Jquery
5. Terdapat Jquery yang berlisensi GNU atau yang dikenal dengan free.
Maka kita menggunakannya dengan tanpa dikenakan biaya apapun
6. Terdapat API( Application Programming Interface) di dalamnya
7. Mendukung Ajax ( Asynchronous Javasctip and XML)
8. Telah banyak digunakan oleh website-website dunia sebut saja Google,
twitter, facebook dan lain-lain.
9. Bersifat kompatibel dengan semua versi CSS dari yang versi 1 sampai
versi 3
10. Mempunyai tutorial, dokumentasi dan contoh-contoh yang lengkap yang
bisa kita ketahui dengan membuka halaman website nya jquery.
11. Lebih banyak digunakan oleh para developer web dibandingkan dengan
Javascript lainnya
12. write less, do more sedikit menulis tapi banyak bekerja
13. Menyederhanakan penggunaan javascript, karena kita cukup
menggunakan fungsi dari library javascropt yang ada. Juga mempercepat
coding javascript dalam sebuah website. Dibandingkan bila kita harus mulai
sebuah script javascript satu per satu dari nol.
14. Support terhadap CSS1-3 selector, untuk fleksibilitas desain antar muka
halaman website dan interaksinya
15. Halaman website/blog yang dibangun dengan jQuery akan lebih
interaktif dan menarik, membuat para pengunjung lebih terkesan.
7.
Kekurangan jQuery
1. Meskipun diklaim jquery memiliki beban kerja yang ringan (load CPU dan
RAM) untuk browser, tetap saja lebih ringan (cepat di-load) website yang
tidak menggunakan jquery, alias HTML murni.
2.
Dari sisi server hosting pun, CPU dan RAM harus mengalokasikan
resource yang mereka miliki untuk menangani request terhadap jquery. Pada
level tertentu request yang sangat banyak (sangat-sangat banyak) akan
membebani server. Solusi: host jquery pada situs lain, seperti Google yang
menyediakan request jquery dari servernya.
8.
Kemampuan
jQuery
yang
dimiliki
CSS
sangat
dipengaruhi
oleh
web
browser
yang
digunakan sehingga Sering terjadi halaman web yang dibuat sudah rapi dan
bagus tampilannyadi browser Mozilla, namun ketika ditampilkan di Opera
menjadi berantakan. Namun, jQuery dapat menyesuaikan style CSS pada
semua browser, sehingga permasalahann tersebut dapat dihindari.
3. Mempersingkat Ajax (Asynchronous Javascript and XML)
Kemampuan favorit dari Ajex adalah mampu mengambil informasi dari
server tanpa melakukan refresh pada halaman web, artinya halaman web
terlihat berganti secara otomatis. Apabila kita menuliskan kode Ajax secara
manual, biasanya diperlukan baris yang cukup panjang, namun jQuery dapat
mempersingkatnya menggunakan Ajax cell, perbandingan 25 baris kode Ajax
dapat disingkat menjadi 5 baris kode aja kita menggunakan jQuery.
4. Memiliki API (Application Programming Interface)
Dengan API, jQuery dapat memanipulasi content pada suatu halaman web,
seperti
pengubahan
teks,
manipulasi
gambar
(resize,rotate,crop),
9.
1.
</div>
</div>
CSS for this is simple:
body {font-family:Arial, Sans-Serif; font-size:13px; text-align:center;
margin:0px; }
#container { width:960px; margin:0px auto; text-align:left;
overflow:hidden;}
#movie {border:solid 1px #dcdcdc; float:left; width:560px; text-align:left;
margin-right:20px;}
#description { float:left; width:320px;border:solid 1px #dcdcdc; padding:
10px 20px;}
.lightSwitcher {background-image:url(light_bulb_off.png); backgroundrepeat:no-repeat; background-position:left;
padding: 0 0 0 20px; outline:none; text-decoration:none;}
.lightSwitcher:hover {text-decoration:underline;}
When link Turn off the lights is clicked, we need to darken the entire page.
All except the movie. This can be achieved using a div that has to have the
exact dimensions as the current document and semi-transparent black
background. This div needs to be positioned absolutely inside its relatively
positioned container (and that is BODY) and to stretch from the upper-left to
the bottom-right corner.
Lets add a div to the end of our markup:
<div id="shadow"></div>
Now lets style it:
#shadow {background-image:url(shade1x1.png); position:absolute; left:0;
top:0; width:100%; z-index:100;}
Important thing here is z-index. In order to make it cover the entire page, it
has to have the largest z-index. Embedded element will be seen, anyway. Its
easy to position a div to the top-left corner and set the width to 100%. But
what about the height? If we set the height of our shadow div to be 100% it
will cover the entire page only if contains larger than a window, or if we
have scrollbars. Otherwise, it will cover just the content.
Lets involve jQuery
$(document).ready(function(){
$("#shadow").css("height", $(document).height()).hide();
});
Aaaaand. Action!
This code set the height of shadow div to the same value as document
height and hides it. Of course, we want this div visible, only when we click on
lightSwitcher. Now we need to ad a click handler for lightSwitcher:
$(".lightSwitcher").click(function(){
$("#shadow").toggle();
});
If you try to run this now you will see that it works. LightSwitcher will toggle
shadow div visibility and that will simulate turning lights on and off. The only
problem is that the link itself will be in the dark, and you wonta be ble to
click on it again, once you turn the lights off.
The solution is simple; LightSwitcher has to have z-index higher than shadow
div. In order to do that, we have to position the link absolutely inside the
relatively positioned container and set z-index to 101:
#command { position:relative; height:25px; display:block;}
.lightSwitcher {position:absolute; z-index:101; backgroundimage:url(light_bulb_off.png);
background-repeat:no-repeat; background-position:left;
padding: 0 0 0 20px;
outline:none; text-decoration:none;}
Now it will work. If you look at the demo you will notice that while you toggle
the lights, link text and icon changes. In order to do that we have to extend
our CSS and jQuery a little bit. When you turn off the lights, light bulb icon
and text changes, and link color turn to yellow. We need to define a CSS class
that will style the link and add some jQuery to change text and toggle this
CSS class.
.turnedOff {color:#ffff00; background-image:url(light_bulb.png);}
Well extend the click handler a little bit to get this result:
$(".lightSwitcher").click(function(){
$("#shadow").toggle();
if ($("#shadow").is(":hidden"))
$(this).html("Turn off the lights").removeClass("turnedOff");
else
$(this).html("Turn on the lights").addClass("turnedOff");
});
Now we have fully functional light switcher functionality. In the end, the
complete code will look like this:
CSS
body {font-family:Arial, Sans-Serif; font-size:13px; text-align:center;
margin:0px; position:relative;}
#container { width:960px; margin:0px auto; text-align:left; overflow:hidden;
position:relative;}
#movie {border:solid 1px #dcdcdc; float:left; width:560px; text-align:left;
margin-right:20px;}
#description { float:left; width:320px;border:solid 1px #dcdcdc; padding:
10px 20px;}
#command { position:relative; height:25px; display:block; margin: 25px 0 0
0;}
.lightSwitcher {position:absolute; z-index:101; backgroundimage:url(light_bulb_off.png);
background-repeat:no-repeat; background-position:left;
padding: 0 0 0 20px;
outline:none; text-decoration:none;}
.lightSwitcher:hover {text-decoration:underline;}
#shadow {background-image:url(shade1x1.png); position:absolute; left:0;
top:0; width:100%; z-index:100;}
.turnedOff {color:#ffff00; background-image:url(light_bulb.png);}
jQuery
$(document).ready(function(){
$("#shadow").css("height", $(document).height()).hide();
$(".lightSwitcher").click(function(){
$("#shadow").toggle();
if ($("#shadow").is(":hidden"))
$(this).html("Turn off the lights").removeClass("turnedOff");
else
$(this).html("Turn on the lights").addClass("turnedOff");
});
3D Effects
11:41 am
No Comments.
Rafael
3.
demo as part of the attached files, now would be a good time to download
them if you intend to use them.
Secondly, in addition to the standard jQuery file, we are also using the easing
plugin. We have worked with this plugin in previous tutorials but in this case
we will use it to provide a bounce effect when the rope is pulled.
IE6 Disclaimer A few of the project images use the PNG format in order to
have cleaner transparency. To keep things short, I will not be demonstrating
the workaround for transparency errors in IE6. If this affects you, I
recommend reading this article for a solution.
Step 2 Setting Up the HTML
1 <head>
2 <script type="text/javascript" src="<a class="linkification-ext"
title="Linkification: http://jqueryjs.googlecode.com/files/jquery-1.3.2.js"
3
href="http://jqueryjs.googlecode.com/files/jquery4 1.3.2.js">http://jqueryjs.googlecode.com/files/jquery1.3.2.js</a>"></script>
5
<script src="jquery.easing.1.3.js"
6 type="text/javascript"></script>
7 </head>
8 <body>
9 <div class="leftcurtain"><img
src="images/frontcurtain.jpg"/></div>
1
0 <div class="rightcurtain"><img
src="images/frontcurtain.jpg"/></div>
<img class="logo" src="images/buildinter.png"/>
<a class="rope" href="#"><img
src="images/rope.png"/></a>
</body>
Step 3 Add the CSS
1 *{
2 margin:0;
3 padding:0;
4 }
5 body {
6 text-align: center;
7 background: #4f3722
url('images/darkcurtain.jpg') repeat-x;
8
}
9
img{
1
0 border: none;
1 }
1
.leftcurtain{
1
width: 50%;
2
height: 495px;
1
3 top: 0px;
1 left: 0px;
4
position: absolute;
1
5 z-index: 2;
1
6 }
1 .rightcurtain{
7
width: 51%;
1
height: 495px;
8
right: 0px;
1
9 top: 0px;
2 position: absolute;
0
z-index: 3;
2
1 }
2 .rightcurtain img, .leftcurtain img{
2
width: 100%;
2
height: 100%;
3
}
2
4 .logo{
2 margin: 0px auto;
5
margin-top: 150px;
2
6 }
2 .rope{
7 position: absolute;
2 top: -40px;
8
left: 70%;
2
9 z-index: 4;
3 }
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
Lets pause for a minute and catch up with what weve just done.
We made two div classes for the two curtains (.leftcurtain and
.rightcurtain) which are locked to their designated sides. This was done in
the CSS by using the top,left, and position attributes.
Youll notice that we specified the width for each curtain, 50% and 51%. The
varying widths is to compensate for some choppy edges when the curtains
are closed that could cause the elements underneath to peak through. To
combat this we made the right curtain slightly overlap the left one, by using
the z-indexes. These z-index values also ensure that the curtains stay on top
of everything that is supposed to be behind the curtains.
The actual curtain images are set to be 100% width/height of the curtain divs
so that when the these divs shrink in width the images become bunched up,
just as they would in real life.
The .logo contains what I wish to hide behind the curtain, you can replace it
with whatever you wish.
Finally the .rope simply places the rope graphic on top of everything else
and hides part of the image off screen so we can accomplish the pulling the
rope effect later.
Step 4 Open the Curtains with jQuery
1 <script type="text/javascript">
2 $(document).ready(function() {
3
4 $curtainopen = false;
5
6 $(".rope").click(function(){
7
8 $(this).blur();
9
1 if ($curtainopen == false){
0
1
$(this).stop().animate({top: '0px' }, {queue:false, duration:350,
1
easing:'easeOutBounce'});
1
$(".leftcurtain").stop().animate({width:'60px'}, 2000 );
2
1
3
$(".rightcurtain").stop().animate({width:'60px'},2000 );
1 $curtainopen = true;
4
1
}else{
5
1
6 $(this).stop().animate({top: '-40px' }, {queue:false, duration:350,
easing:'easeOutBounce'});
1
7 $(".leftcurtain").stop().animate({width:'50%'}, 2000 );
1 $(".rightcurtain").stop().animate({width:'51%'}, 2000 );
8
$curtainopen = false;
1
9
2 }
0
2
return false;
1
2
2 });
2
3
});
2
4 </script>
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
When the document is all ready to roll, we establish that the curtains are
closed, by setting $curtainopen = false. We use the value of this variable
to determine whether to run the animations for opening or closing the
curtains via an if statement.
The other event that we have mapped out is when .rope is clicked, which
causes the above mentioned conditional statement to run. Additionally we
blur() the links and return false; to make sure the link does not direct the
user elsewhere. For those curious, we have written an article about blurring
links, so get versed in it.
If the curtain is currently closed, the .rope is pulled down, repositioned to
top:0px from top:-40px, with a bounce effect brought about by the easing
plugin we grabbed before. While this magic is happening each curtain is
simultaneously adjusted to a width of 60px, which creates the opening
effect. You can set the amount of time they take to open by changing the
duration, which is currently set to 2000 (or 2 seconds).
Now that the curtains are open, when the rope is pulled again, the
conditional statement will run the closing animation which sets everything
back to default values.
Step 5 Cue Excitement, Youre Done
Youve now got yourself a functioning stage, hopefully you can find
something showstopping to put on it. I opted to make the stage stretch the
entire screen but you can certainly adjust the width by placing it in a
specified width container. This is where the artistic license kicks in. This
might also benefit from a preloader to prevent the user from seeing whats
behind the curtain during longer loads.
As always, your comments, thoughts, dreams, and aspirations are
appreciated in the comments below.
4.
In fluid layouts it is easy to format the text to adjust nicely when the window
is resized, but the images are not as fluid-friendly. This Quick Tip shows you
how to swap between two image sizes based on the current size of the
browser, div, or whatever you decide to make the deciding factor. For those
looking for a real life example, Last.fm uses this technique on their artist
pages.
The technique that will be used can be expanded to cause additional
changes upon resize as well, beyond simply image swapping (ie captions,
navigation).
With that said, lets get rolling.
Step 1 The HTML You Need
1
2
3
4
<div id="content">
<img class="fluidimage"
src="big.jpg"/>
<p>(Type words here)</p>
</div>
Thats nice and bite-sized. The main thing to note is that we attached
.fluidimage to the image we want to toggle.
Step 2 Onto the CSS
1 body{ text-align:center; }
img{ float: right; margin: 0px 10px 10px
2
3
10px;}
#content{ width:70%; margin: 0px auto;
text-align: left; }
For the sake of simplicity I have excluded any graphical styles such as
borders/fonts in the above CSS.
Step 3 Triggering the Change With jQuery
<script type="text/javascript">
$(document).ready(function() {
function imageresize() {
4
1
5
1
6
1
7
$(window).bind("resize", function(){//Adjusts image when browser resized
1
8 imageresize();
1 });
9
2
});
0
2
1
</script>
2
2
When the document is ready, we establish a function (imageresize) which
swaps the images depending on the width of the browser. If the browser
width is less than 700px, the smaller image is used, otherwise the full sized
one is displayed. This function is run when the page first loads and anytime
the browser window resizes.
Boom, Youre Done
Some of you may wonder why I only have two sizes and didnt just make the
image adjust as a percent of the overall layout. This causes the image to be
blurry in some browsers, so I opted to steer clear of that method.
Like I mentioned in the beginning, you could easily add to this technique by
display/hiding captions or navigation depending on the browser size. Its
really up to you, but feel free to leave your results and comments below.
The picture used throughout this tutorial was done by the very talented
Gordon McBryde
5.
From this basic idea we can play around with animations of the sliding
element to either show or cover up the viewing area, thus creating the
sliding effect.
Step 1 CSS Foundation Work
Given the basic structure outlined in the helpful image above, we will need to
use a little bit of CSS to make it work as intended. The following will make it
functional - review my complete stylesheet in the downloadable file.
The following defines the viewing window (.boxgrid) and sets the default
position for images within it to the top left. This is important to make the
overlap while sliding work. Dont forget that overflow:hidden makes this all
possible.
1 .boxgrid{
2
width: 325px;
3
4
5
6
7
8 3;
height: 260px;
margin:10px;
float:left;
background:#16161
position: relative;
}
1
2 .boxgrid img{
1
3
1
4
1
5 }
position: absolute;
top: 0;
left: 0;
border: 0;
1
6
If you arent using the semi-transparent captions you are done with CSS
move to Step 2.
1 .boxcaption{
2
3
4
5
6
7
8
float: left;
position: absolute;
background: #000;
height: 100px;
width: 100%;
opacity: .8;
/* For IE 5-7 */
filter:
1 progid:DXImageTransform.Microsoft.Alpha(Opacity=80);
0
/* For IE 8 */
1
-MS-filter:
1
"progid:DXImageTransform.Microsoft.Alpha(Opacity=80)";
1
}
2
Opacity that plays nice in all browsers is a rough topic, educate yourself if
you need to.
Now well need to set up the default starting point for the caption box. If you
want it fully hidden initially, you will want the distance from the top or left to
match the height or width of the window (.boxgrid), depending on which
direction it will be sliding. You can also have it partially visible initially, as
.caption .boxcaption illustrates.
1 .captionfull
.boxcaption {
2
top: 260;
3
left: 0;
4
5
}
.caption .boxcaption
{
top: 220;
7
8
left: 0;
}
1 $(document).ready(function(){
2
3
4
5
6
7
//To switch directions up/down and left/right just place a "-" in front of
the top/left attribute
//Vertical Sliding
$('.boxgrid.slidedown').hover(function(){
$(".cover", this).stop().animate({top:'-260px'},
{queue:false,duration:300});
}, function() {
$(".cover", this).stop().animate({top:'0px'},
9 {queue:false,duration:300});
1
0
1
});
//Horizontal Sliding
$('.boxgrid.slideright').hover(function(){
1
$(".cover", this).stop().animate({left:'325px'},
2 {queue:false,duration:300});
1
3
}, function() {
$(".cover", this).stop().animate({left:'0px'},
1 {queue:false,duration:300});
4
});
1
//Diagnal Sliding
5
1
6
1
7
$('.boxgrid.thecombo').hover(function(){
$(".cover", this).stop().animate({top:'260px', left:'325px'},
{queue:false,duration:300});
}, function() {
1
$(".cover", this).stop().animate({top:'0px', left:'0px'},
8 {queue:false,duration:300});
1
9
});
2
0
$('.boxgrid.peek').hover(function(){
$(".cover", this).stop().animate({top:'90px'},
2
1 {queue:false,duration:160});
2
2
}, function() {
$(".cover", this).stop().animate({top:'0px'},
2 {queue:false,duration:160});
3
});
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
}, function() {
$(".cover", this).stop().animate({top:'260px'},
{queue:false,duration:160});
});
//Caption Sliding (Partially Hidden to Visible)
$('.boxgrid.caption').hover(function(){
3
$(".cover", this).stop().animate({top:'160px'},
3 {queue:false,duration:160});
3
4
}, function() {
$(".cover", this).stop().animate({top:'220px'},
3 {queue:false,duration:160});
5
});
3
});
6
3
7
3
8
3
9
Step 3 The HTML
There are a few classes that we created simply as selectors for JQuery. Keep
these rules in mind:
Heres an example of the HTML I would use for the .captionfull animation:
<img src="jareck.jpg"/>
<div class="cover boxcaption">
<h3>Jarek Kubicki</h3>
</div>
</div>
5. Jcaption jquery image captains with customizable mark up, style, and
animation
While writing such markup for every image is merely an inconvenience for
web developers, it is an impossibility for most of thier clients. Many clients
use a web-based WYSIWYG editor to create and edit their pages through a
CMS. It would be nearly impossible to expect them to add this markup
around their images.
This was a problem I faced when building a site for a client. I found wellconcepted solution in Captify, but I found it too restrive for my needs. I
proceeded by writing a version that met the following requirements:
1. Follow jQuery Conventions - Animations shouldn't be handled by
passing in a string, instead arbitrary animations should be allowed.
2. Markup Should be Arbitrary - Other than the
tag that is
required, other markup should be arbitrary.
3. Optionally Allow Placement From Text-Editors - Web-Editors like
tinyMCE or FCKditor allow users to align images to the left or right of
text. Depending on the version, this is accomplished using the "align"
attribute or "style" attribute. This plugin accomodates both and makes
sure that the caption is correctly placed as well.
Using the plugin
Using the plugin is dead simple. Just use apply the .jcaption() method to the
images you want:
$('img').jcaption();
By default this will take the following image:
<img src="image.jpg" alt="Some caption text" />
and produce the following markup:
<div class="caption">
<img src="image.jpg" alt="Some caption text" />
<p>Some caption text</p>
</div>
The options will allow you to control the elements and classes that the plugin
produces. Additionally, to accomodate text editors, the plugin can copy the
styling that was applied to the image to the caption instead, and take the
images "align" attribute and append it to the caption class. So for text
editors that place images using align="left" you can instead have the plugin
add "left" as a class to the caption so that you can place the entire caption
using your stylesheet.
Options
$('img').jcaption({
//Element to wrap the image and caption in
wrapperElement: 'div',
//Class for wrapper element
wrapperClass: 'caption',
//Caption Element
captionElement: 'p',
//Attribute of image to use as caption source
imageAttr: 'alt',
//If true, it checks to make sure there is caption copy before running on
each image
requireText: true,
//Should inline style be copied from img element to wrapper
copyStyle: false,
//Strip inline style from image
removeStyle: true,
//Strip align attribute from image
removeAlign: true,
//Assign the value of the image's align attribute as a class to the
wrapper
copyAlignmentToClass: false,
//Assign the value of the image's float value as a class to the wrapper
copyFloatToClass: true,
//Assign a width to the wrapper that matches the image
autoWidth: true,
//Animate on hover over the image
animate: false,
//Show Animation
show: {opacity: 'show'},
showDuration: 200,
//Hide Animation
hide: {opacity: 'hide'},
hideDuration: 200
});
You'll see that any arbitrary animations are possible by setting up the options
in this manner.
Demo
View a Demo of this plugin with and without animations here. The captions
on the left are animated and the caption on the right is not.
6.
2. Pada halaman selanjutnya pilih versi jquery, ada versi Production dan versi
Developer. Untuk saat ini pilih versi Production jQuery karena versi
Developer ditujukan kepada para master pemrograman dan pengembang
jquery.
gambar :
Catatan :
jQuery
selalu
merilis
dua
versi
Library
yaitu
versi
Production
dan
Cara
membuat
dengan jquery
website
sederhana
`
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Download terlebih dahulu jquery.js yang ada di http://jquery.com/ di link
inihttp://code.jquery.com/jquery-1.4.2.min.js atau http://code.jquery.com/jque
ry-1.4.2.js. Perbedaan antara link pertama dan kedua adalah link pertama
yang jquery-1.4.2.min.js merupakan versi compress dari yang versi
development
jquery-1.4.2.js.
Jadi
pada
dasarnya
Anda
hanya
membutuhkan satu jenis saja untuk digunakan. Saran saya, gunakanlah yang
versi development (yang kedua) supaya lebih mudah untuk dibaca Setelah
itu persiapkan editor yang sering anda gunakan, seperti notepad, notepad+
+, scite, netbeans, ataupun eclipse. Kali ini saya akan menggunakan
notepad++ saja.
Buatlah file baru berekstensi .html dan jangan lupa file jquery-1.4.2.js ada
pada
kali ini, saya memberi nama filenya jquery-latihan.html. kemudian buka
jquery-latihan.html tersebut dengan editor anda dan buat template code
html biasa (tag html, head, body)
Selanjutnya kita harus meload javascript yang akan kita gunakan. Dalam hal
ini yaitu jquery-1.4.2.js. Tambahkan di dalam tag headnya
<head>
<script
type="text/javascript"
src="jquery1.4.2.js"></script>
</head>
Tahap persiapan telah selesai, sekarang saatnya kita masuk tahap main2
dengan jquery
Selanjutnya tambahkan script di bagian head seperti dibawah ini :
<head>
<script type="text/javascript" src="jquery-1.4.2.js"></script>
<script>
//code ini akan dieksekusi ketika halaman ini di load
pertama kali
$(document).ready(function(){
//kode-kode lainnya
});
</script>
</head>
Source code $(document).ready(function(){}); pada jquery sama halnya
seperti code window.onload pada javascript biasa. Fungsi ini akan dipanggil
ketika halaman html ini di load oleh browser. Nah, nantinya kode-kode jquery
kita akan diletakan di dalam situ deh.
$(document).ready(function(){ //disini});. disini > tempat dimana anda
dapat menambahkan script-script lainnya. Sekarang saya akan coba
mengambil text dari body. Sebelumnya, tambahkan di dalam tag <body>
sebuah kalimat apa saja. Contoh :
<body>
Hello World!
</body>
Kemudian tambahkan di tag scriptnya sehingga menjadi seperti ini :
<script type="text/javascript">
//code ini akan dieksekusi ketika halaman ini di load pertama kali
$(document).ready(function(){
//kode-kode lainnya
var text = $("body").text(); //deklarasi dan inisialisasi variable
text
alert(text); //menampilkan windows alert
});
</script>
Cukup mudah bukan :). Sekarang coba anda save dan jalankan jquery-latihan
di browser anda. Ketika di load pertama kali, maka akan muncul windows
alert.
Yang menampilkan Hello World!
Perhatikan baris $(body).text(), $(body) merupakan salah satu contoh
Selector terhadap suatu tag html (body). Keterangan lebih lengkap
mengenai selectors di jquery ada disini : http://docs.jquery.com/Selectors.
Kemudian .text() bermakna mengambil semua text dalam suatu selectors
tertentu, dalam hal ini adalah body. Kemudian hasilnya (bertipe string)
disimpan dalam variable bernama text dan ditampilkan kelayar dengan
fungsi alert bawaan javascript. alert bukan fungsi jquery tapi fungsi
native javascript. Cobalah anda load halaman html anda, maka akan
muncul alert yang isinya text dalam tag body anda.
Sekarang kita akan mencoba mengubah css dari body dengan jquery.
Referensi, silakan baca http://api.jquery.com/css/. Ubah code menjadi seperti
berikut.
<script type="text/javascript">
//code ini akan dieksekusi ketika halaman ini di load
pertama kali
$(document).ready(function(){
//kode-kode lainnya
var text = $("body").text();
alert(text);
$("body").css("background-color","black");
$("body").css("color","white");
});
</script>
Tambahkan yang di bold ya. Sebetulnya sama konsepnya seperti yang awal.
Hanya saja kali ini kita mengubah cssnya. Dalam contoh kali ini saya
mengubah warna background belakang dari body dan warna tulisan yang
ada di body. Maka sourcenya akan seperti yang ditunjukkan seperti yang
diatas. Source code lengkapnya sebagai berikut.
Maka akan muncul perubahan ketika anda meload htmlnya. Silakan
dicoba Maksud dari $(body).css(background-color,black); adalah
mengubah background-color dari tag body dengan warna black. Pengertian
yang sama dengan $(body).css(color,white);
Sekarang kita akan latihan event handler di jquery. Kalau di javascript itu
contohnya
seperti
.onclick,
onload,
onblur,
dll.
Referensi : http://docs.jquery.com/Events Source codenya.
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="jquery-1.4.2.js"></script>
<script type="text/javascript">
//code ini akan dieksekusi ketika halaman ini di load
pertama kali
$(document).ready(function(){
//kode-kode lainnya
var text = $("body").text();
alert(text);
$("body").css("background-color","black");
$("body").css("color","white");
$("#idButton").click(
function()
{
alert("button dengan id di click");
}
);
$(".clsButton").click(
function()
{
alert("button dengan calss di click");
}
);
});
</script>
</head>
<body>
hello world
<button id="idButton"> coba klik saya</button>
<button class="clsButton"> coba klik saya</button>
</body>
</html>
Screen shotnya
Hasilnya.
Hal yang perlu diperhatikan : selectors untuk class dan id. Untuk class > $
(.[classname]).., ada titik di depan nama kelasnya, untuk id > $
(#). Ada pagar didepan nama idnya. Sebetulnya konsepnya sama
seperti css bukan >. Untuk event di jquery anda dapat melihatnya
di http://docs.jquery.com/Events
Salah satu yang menarik dari jquery adalah fungsi animasi yang disediakan.
Anda dapat melihatnya di http://docs.jquery.com/Effects untuk panduan
dokumentasinya. Berikut contoh source codenya.
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="jquery-1.4.2.js"></script>
<script type="text/javascript">
//code ini akan dieksekusi ketika halaman ini di load pertama kali
$(document).ready(function(){
//kode-kode lainnya
var text = $("body").text();
alert(text);
//mengubah css
$("body").css("background-color","black");
$("body").css("color","white");
//event handler
$("#idButton").click(
function()
{
//event jika button di klik
alert("button dengan id di click");
}
);
//event handler
$(".clsButton").click(
function()
{
//event jika button di klik
alert("button dengan calss di click");
}
);
//event handler
$("#hide").click(
function()
{
//hilangkan div id animated secara perlahan2
$("#animated").fadeOut('slow', function() {
alert("udh selesai animasinya");
});
//atau (tanpa ada pesan selesainya <img src
" alt=":)" class="wp-smiley"> )
//$("#animated").fadeOut('slow');
}
);
});
</script>
</head>
<body>
hello world
<button id="idButton"> coba klik saya</button>
<button class="clsButton"> coba klik saya</button>
<div id="animated">
lorem ipsum lorem ipsum
lorem ipsum lorem ipsum
lorem ipsum lorem ipsum
lorem ipsum lorem ipsum
</div>
<button id="hide"> sembunyikan saya</button>
</body>
</html>
Perhatikan source code yang saya tambahkan (di bold). Saya menambahkan
suatu div dan suatu button yang jika di klik maka div akan perlahan-lahan
hilang (fadeout). Untuk itu saya menambahkan event handler pada button
dengan id hide yaitu $(#hide).click(function () { . dan
menghilangkannya dengan fungsi fadeOut(slow, function() { .. atau
fadeOut(slow) saja. Keterangan lebih rinci mengenai fadeout, dan animasianimasi lainnya anda dapat liat di dokumentasi.
dengan
tujuan
memudahkan
seorang
programmer
dalam
web.
Oleh
karena
kemudahan
tersebut
jquery
memiliki
semboyan "write less, do more" yang bisa kita artikan dengan sedikit
menulis kode tapi dapat melakukan banyak hal.
Jquery dibangun dengan berorientasi objek sehingga akan lebih optimal dan
memiliki kemampuan yang lebih luas untuk menciptakan serta memanipulasi
halaman web yang dikirimkan ke browser pengguna.
Mari kita lihat bagaimana penulisan javascript dan javascript untuk
melakukan sebuah manipulasi background dokumen html berikut :
?
1<script language="javascript">
2function changeBackground(color)
3{
4 document.body.style.background = color;
5}
6onload="changeBackground('red');"
7</script>
?
1<script>
2 $('body').css('background', '#ccc');
3</script>
Dari script diatas bisa anda lihat, bahwa jquery lebih bepusat pada objek
sehingga cara melakukan perubahannya akan lebih sederhana.
- See more at: http://www.zainalhakim.web.id/posting/perbedaan-javascriptdan-jquery.html#sthash.JL5MyJG0.dpuf
KELOMPOK 3
HTML,PHP,JS,CSS DAN JQUERY
NAMA ANGGOTA :
ANISA YULIANI
ASEP SUPRIATNA
ASTI JULIANI
DIANA ISLAMIATI
NYIMAS ALIYA
KELAS : XII MIPA 4