digunakan
untuk
Internal Consistency
Pengujian ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen
sekali saja kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
tertentu.
Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas
instrumen.
dengan
2 rb
1 + rb
1,85
BAB V
UJI HIPOTESIS DALAM SAMPEL GANDA
Uji Hipotesis Variansi Dengan Sample-Ganda
Banyak persoalan keteknikan sering kali ingin mengetahui apakah
suatu karakteristik yang diamati dari dua populasi serupa atau
berbeda.
Misalnya seorang ahli pompa ingin mengetahui :
- apakah kapasitas dan tinggi tekan sebuah pompa minyak
yang diuji dengan posisi instalasi pipa vertikal sama dengan
posisi pipa secara horizontal,
- apakah motor penggerak van yang digunakan pada menara
pendingin (cooling tower) yang dibuat oleh perusahaan A
lebih berdaya tahan lama dibandingkan dengan buatan
perusahaan B untuk spesifikasi teknis sama, dll.
Dalam hal ini perlu diadakan uji hipotesis ganda.
Suatu hal yang penting harus diperhatikan bahwa
pengujian
hipotesis
sampe
ganda
ini
bukan
untuk
sample).
Prosedur Uji dua Variansi
Dalam uji dua varian ini varian sampel (s2) digunakan untuk
mengambil kesimpulan mengenai varians populasi (2). Jadi
dalam uji ini diambil uji sample acak dari dua sample populasi, di
hitung variansi data, dari masing masing sampel dan hasilnya
digunakan
populasi.
sebagai
dasar
untuk
membandingkan
variansi
: 21 = 22
H1
: 21 22
: (21 < 22 )
: ( 21 > 22)
F = s21/ s22
ujung
maka
paling
mudah
dilakukan
bahwa
masing-masing
bahan
akan
diuji
ternyata
memberikan
pengurangan
sebesar 41, 43, 60, 56, 85, 79, 51, 49 (dB). Sedangkan
bahan B memberikan pengurangan kebisingan sebesar
73, 67, 83, 70, 66, 68, 92, 76, 59 (dB).
Dengan menggunakan uji dua variansi kesumpulan apa
yang bisa diambil ?
x = 58
=
n
(x x )
=
dan s12
n 1
= 260,29 .
Sample bahan B :
x2
x = 72,7
=
n
(x x )
=
dan s
2
2
n 1
= 98 .
b. Aturan keputusan
Tolak H0 dan terima H1 jika RUf > 4.53 jika tidak
demikian terima H0
c. Rasio Uji
RU F =
s12 260.29
=
= 2.656
98
s 22
.
d. Pengambilan Keputusan
Karena RUF < 4,53 maka Ho : :
12 = 22 diterima .
Daerah
penolakan
0.025
Daerah
penerimaan
0.025
4.53
F=s21/s 22
x1 x 2
x x
1
x x =
1
n1
n2
RU z = z test =
x1 x 2
x x
1
x x =
1
s1 s 2
+
n1 n2
Suatu
sumber
dari
industri
independen
yang
layak
1
n1
RU z = z test =
2
n2
x1 x 2
x x
1
200 2 180 2
= 46 .43
180
36
2800 2750
= 1.08
46 .33
7. Pengambilan keputusan
Karena -1.96 < RUz < 1.96 maka H0 di terima. Hal ini
sama artinya bahwa tidak ada perbedaan antara sistem
antenna 1 dan antenna 2.
Contoh
Seorang pimpinan kamar dagang kota A berpromosi untuk
menarik investor baru di daerah ia bekerja.
Ia mengatakan bahwa upah buruh di daerah di daerah ia bekerja
suatu pekerjaan lebih murah dibandingkan dengan daerah lain.
Direktur yang berniat investasi di daerah tersebut namun agak
skeptis dengan pernyataan itu ingin membuktikan kebenaran
klaim tersebut dan bermaksud mengujinya.
Suatu random terdiri dari 60 pekerja A didapati bahwa upah
perharinya adalah 9.75 ribu rupiah dengan deviasi standard 2 ribu
rupiah. Sebuah sample random lainnya terdiri dari 50 sampel
yang memiliki upah per harinya 10.25 ribu rupiah dan deviansinya
1.25 ribu rupiah. Dengan tingkat kepentingan 0.01 apakah
direktur perusahaan akan menginvestasikan di kota A ?
s1 s 2
+
=
n1 n2
RU z = z test =
x1 x 2
x x
1
2 2 1.25 2
+
= 0.313
60
50
=
9.75 10.25
= 1.6
0.313
7. Pengambilan keputusan
Karean RUz > -0.233 maka H0 di terima hal ini berarti
bahwa upah buruh di kota A tidak lebih murah dari
pada di kota lainnya.
(s
2
1
x1 x 2
) (
/ n1 + s 22 / n 2
b. Derajat kebebasan
Derajat kebebesan adalah derajat yang lebih kecil
dari dua sample tersebut
Contoh 10.5
Agen
penyewaan
genset
menyatakan
pada
sebuah
: 21 = 22
H1
: 21 22
2. =0.05
3. Karena varians lebih A lebih besar dari pada
sampel B maka variansi untuk n1=nA=10 dan
n2 = nB = 12 maka derajat kebebebasannya
adalah
df1 = v1 = n1-1 = 9
sedangkan
untuk
untuk
s12 62000 2
=
= 3.745
s 22 32000 2
7. Pengambilan keputusan
karena RUF > 3.59 maka H0 ditolak dengan sama
artinya H1= 21 22 diterima.
Uji t
1. Hipotesis
H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
2. = 0.05
3. Menggunakan distribusi t
4. Batas batas daerah kritis untuk penolakan adalah
= 0.05 maka /2 = 0.025 dari tabel F untuk
= 0.025 dan df1 pembilang = v1 = 9 dan df2
(s
2
1
x1 x 2
) (
/ n1 + s 22 / n2
595000 580000
(62000
) (
/ 10 + 32000 2 / 12
7. Pengambilan keputusan
Karean -.2.262 < Rut < 2.262 maka H0 diterima
yang sama artinya dengan klaim yang dinyatakan
agen genset tersebut benar.
(s
2
1
x1 x 2
(n1 1) ) + (s 22 (n2 1) ) 1
1
+
n1 + n2 2
n1 n 2
b. Derajat kebebasan
Derajat kebeasan yang digunakan adalah :
df= v =n1 + n2 2
Contoh
Dengan mengulang pada contoh sebelumnya di mana
uji F pada variansi menujukan bahwa 21 = 22 maka
uji t untuk meannya adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis
H 0 : 1 = 2
H 1 : 1 2
2. = 0.05
3. Menggunakan distribusi t
4. Batas batas daerah penolakan atau daerah kritis
uji ujung ujung = 0.05 maka /2 = 0.025 derajat
kebebasan di daptkan df= n1 + n2 2 = 15. dari
table maka akan didapatkan nilai sebagai berikut
ini : 2.131.
5. Aturan keputusan
tolak H0 dan terima H1 jika RUt < -2.31 atau
RUt > 2.31 jika tidak demikian terima H0.
6. Rasio Uji
RUt =
(s
x1 x 2
2
1
) (
( n 1 1) + s ( n 2 1)
n1 + n 2 2
2
2
1
1
+
n1 n 2
58 27 . 2
260 . 29 ( 7 ) + 98 ( 8 )
15
1 1
+
8 9
7. Pengambilan keputusan
karena RUt < -2.131 maka H0 = 1 = 2 ditolak hal
ini berarti mean dari kedua populasi tersebut
ditolak.
2.
3.
1.
H 0 : 1 = 2 = 3 = ... = k
H 1 : tidak
jika
H 0 benar,
kita dapatkan
(a)
jika
H0
(b)
2.
3.
4.
5.
6.
Tolak
H0
dan terima
terima
H0 .
H1
2
antara
2
dalam
(1)
Pembilang :
2
antara
n1 x1 X
) + n (x
2
) + n (x
2
) + ... + n (x
2
k 1
(2)
dengan :
X =
ni
n1 x1 + n2 x 2 + ... + nk x k
n1 + n2 + ... + nk
xi = mean
b.
Penyebut
2
dalam
=
2
1
+ d 22 + d 32 + ... + d k2
T k
dengan :
7.
2
i
(11.3)
Contoh
Hari ke-
AHU-1
AHU-2
AHU-3
45
55
54
56
50
61
47
53
54
51
59
58
50
58
52
45
49
51
Hipotesis
H 0 : 1 = 2 = 3 = ... = k
H 1 : tidak
2.
= 0,05
3.
Menggunakan distribusi F
Jumlah populasi / sampel , k = 3, maka derajat
kebebasan pembilang , dfnum = k 1 = 3 1 = 2.
Banyaknya seluruh anggota sampel , T = 18, maka
derajat kebebasan penyebut, dfden = T k = 18 3 =
15.
4.
= 0,05 ;
5.
Aturan keputusan:
Tolak
H 0 dan
terima
demikian, terima
6.
H1
H0 .
Hari
AHU-1
AHU-2
AHU-3
x1
x1 x1
(x1 x1 ) 2
x2
x2 x2
(x2 x2 ) 2
x3
x3 x3
( x3 x3 ) 2
45
-4
16
55
54
-1
56
49
50
-4
16
61
36
47
-2
53
-1
54
-1
51
59
25
58
50
58
16
52
-3
45
-4
16
49
-5
25
51
-4
16
29
2
1
= 90
32
2
2
= 84
33
x1 =
x2 =
x3 =
294 / 6 = 49
324 / 6 = 54
330 / 6 = 55
2
3
= 72
X =
2
antara
n1 x1 X
) + n (x
2
X
k 1
2
) + n (x
2
2
dalam
d
=
2
1
RU F = Ftest =
7.
+ d 22 + d 32
T k
90 + 84 + 72
= 16,4
18 3
2
antara
62,0
=
= 3,78
2
dalam 16,4
Pengambilan keputusan:
Karena RUF > 3,68 maka
H 0 : 1 = 2 = 3
ditolak. Ini
uji
ANOVA,
kerap
kali
kita
diminta
untuk
of Mean
Source of
Degree
Sum
Variation
of
Square
Square
(SS)
(MS)
k-1
SS faktor
2
antara
T-k
SS error
2
dalam
Freedom
of
Ftest
(RUF)
(df)
Antar
Sampel
(faktor
variation)
Dalam
Sampel
(error
variation)
SS faktor
Total
T-1
+
SS error
RU F =
2
antara
2
dalam
dengan
menggunakan
Microsoft
Excel
akan
Anova : Single
Factor
SUMMARY
Groups
Count
Sum
Average
Variance
AHU - 1
294
49
18
AHU - 2
324
54
16.8
AHU - 3
330
55
14.4
ANOVA
Source of
Variation
SS
df
MS
Between Groups
124
62
Within Groups
246
15
16.4
Total
370
17
F
3.780488
P-value
0.046827
F crit
3.682317