Daftar Isi
1.
Kata Pengantar
2.
3.
4.
Dasar-Dasar Jaringan
4. 1. Pengertian Jaringan
4. 2. Topologi Jaringan
4. 3. Tipe Jaringan
4. 4. Peralatan Jaringan
4. 5. Desain Jaringan
4. 6. Pengkabelan
5.
TCP/IP
5. 1. Pengertian TCP/IP
5. 2. Format IP Address
5. 3. Pembagian Kelas IP Address
5. 3. 1. Kelas A
5. 3. 2. Kelas B
5. 3. 3. Kelas C
5. 3. 4. Kelas D
5. 3. 5. Kelas E
5. 4. Subnet Mask
5. 5. Subnetting
5. 5. 1. Subnetting Kelas A
5. 5. 2. Subnetting Kelas B
5. 5. 3. Subnetting Kelas C
5. 6. Masqureading
6.
7.
Keistimewaan linux
8.
Aplikasi Linux
9.
Instalasi Linux
8. 1.
8. 2.
Booting
8. 3.
Pilhan Bahasa
8. 4.
Menu Instalasi
8. 5.
Section System
8. 6.
Section Mode
8. 7.
Section Keyboard
8. 8.
Section Mouse
8. 9.
Section Partitioning
DNS Server
16.2.
Web Server
16.3.
Database Server
16.4.
Proxy Server
16.5.
SMB Server
16.6.
File Server
16.7.
Fax Server
16.8.
Mail Server
16.9.
X Server
Peralatan Wireless
17.2.
Fungsi Wireless
17.3.
Instalasi Wireless
17.4.
Konfigurasi Wireless
18. Router
18.1.Dasar-Dasar Routing
18.2.Jenis-Jenis Protocol Routing
18.3.Routing Table
18.4.Konfigurasi Router
19. Security Dan Keamanan
20. Aplikasi
21. Penutup
22. Daftar Pustaka
Sistem kerja komputer secara garis besar terbagi atas 3 bagian, dan seluruh
bagian ini saling berkaitan satu sama lain. Yaitu Input Device, Process Device,
Output Device. Didalam Process Device terdapat beberapa alur kerja lagi.
Perhatikan Gambar skema dibawah ini.
Input Device
Input device berfungsi untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer.
Contoh contoh input device adalah :
1. Keyboard
Keyboard atau papan ketik berfungsi untuk memasukkan perintah secara
langsung ke dalam komputer yang berupa karakter, baik angka, huruf maupun
kode ASCII. Secara fisik, keyboard terbagi atas 3 bagian, yaitu :
Keyboard Serial
Keyboard PS/2
Keyboard Wireless
2. Mouse
Mouse yang dalam bahasa Indonesia berarti tikus (Disebut seperti ini
karena bentuk dan kabel yang terdapat pada mouse benar-benar
menyerupai tikus), berfungsi untuk membantu dalam memberikan
perintah kepada komputer dalam bentuk pointer. Secara fisik, mouse
juga terbagi atas 3, yaitu :
- Mouse Serial
- Mouse PS/2
- Mouse Wireless
3. Trackball
Secara umum, trackball memiliki fungsi yang sama dengan mouse.
Yang membedakan pada trackball adalah bentuknya yang menyerupai
bola. Sehingga pemilihan pointer menjadi lebih selektif
Gambar 4 Trackball
4. Scanner
Scanner berfungsi untuk memasukkan data gambar ke dalam
komputer dan memiliki prinsip kerja yang sama dengan mesin photo
copy. Secara umum, scanner terbagi atas 2, yaitu faltbed scanner dan
handled scanner.
Saat ini, beberapa scanner telah dilengkapi dengan OCR dan software
yang mampu membaca citra digital sebagai text sehingga dapat
langsung diedit dalam komputer oleh perangkat lunak pengolah kata.
Gambar 5 Scanner
5. Digitizer
Digitizer banyak digunakan oleh kartunis yang membutuhkan koneksi
langsung antara coretan yang mereka buat dengan sistem komputer.
Digitizer memiliki bentuk menyerupai buku tulis namun lebih tebal dan
terhubung langsung dengan komputer melalui port serial atau USB.
6. Kamera
Seiring dengan perkembangan teknologi, pengguna kamera juga telah
banyak yang beralih kepada kamera yang memiliki hubungan dengan
komputer dengan pertimbangan kemudahan dalam pengeditan dan
penambahan komponen.
7. Mic
Pengguna multimedia juga akan dimanjakan dengan fasilitas input ini,
karena dengan tersedianya microphone yang terintegrasi dengan
sistem komputer dapat mempermudah mereka untuk memberikan
beberapa sentuhan efek bagi musik maupun audio.
8. Joystick
Gambar 7 Joystick
Masih banyak lagi input device yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, utamanya dalam pemakaian khusus yang memerlukan kontrol
langsung dari sistem komputer.
Output Device
Gambar 9 LCD
2. Printer
Printer berfungsi untuk mencetak output yang dikeluarkan oleh Process
Device. Secara garis besar, printer terbagi atas 3 bagian, yaitu :
- Printer Dot Matrix
Jenis ini disebut dengan Dot Matrix karena hasil cetakan dibentuk
oleh hentakan jarum pada pita yang membentuk karakter berupa
titik-titik yang beraturan. Oleh sebab itu, maka suara yang
dihasilkan oleh printer jenis ini, jauh lebih besar dan kasar
dibandingkan dengan jenis printer lainnya. Kehalusan hasil cetakan
ditentukan oleh banyaknya jarum yang digunakan. Minimal jumlah
jarum yang digunakan adalah 9 pin dan maksimal adalah 24 pin.
Salah satu contoh printer yang menggunakan 9 pin adalah Epson
LX-300 dan 800, sedangkan yang menggunakan 24 pin adalah LQ
(Letter Quality) 1170 dan 2180. Bentuk printer jenis ini juga terdiri
dari beberapa macam, ada yang hanya mampu mencetak dengan
ukuran folio, dan ada pula yang mampu mencetak dengan ukuran
double folio. Tinta yang digunakan adalah pita karbon.
Printer Inkjet
Sesuai dengan namanya, printer jenis ini mencetak dengan
menggunakan semburan tinta cair pada permukaan kertas,
sehingga hasil cetakannya jauh lebih bagus, lebih cepat
dibandingkan dengan dot matrix. Printer ini juga mampu mencetak
warna dengan sempurna, bahkan beberapa jenis printer bahkan
mampu mencetak dengan kualitas foto dan mampu mencetak pada
permukaan selain kertas (Plastik dan kain). Printer inkjet yang
terkenal saat ini adalah Canon BubleJet dan HewlletPackard.
3. Plotter
Plotter secara prinsip memiliki fungsi yang sama dengan printer. Yang
membedakan secara umum adalah ukuran dan peruntukan dari plotter
tersebut. Plotter mampu mencetak pada kertas dengan ukuran A0, dan
biasanya digunakan untuk mencetak peta dan gambar ukuran besar
lainnya.
Plotter juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, yang dimulai
hanya dengan menggunakan pena sebagai alat cetak, hingga saat ini
telah menggunakan inkjet dan bubuk tinta (Laserjet)
4. Speaker
Fungsi speaker pada komputer sama dengan fungsi speaker pada
perangkat audio sistem. Yang membedakan secara garis besar
hanyalah pada ukurannya. Speaker pada komputer dibuat seefisien
mungkin agar tidak terlalu memerlukan banyak tempat. Namun pada
pengguna tertentu terkadang menghubungkan output sound mereka
pada perangkat speaker lainnya untuk lebih memberikan kepuasan
yang lebih.
Masih banyak lagi output device yang sering digunakan pada komputer,
utamanya pada sistem khusus yang diatur oleh komputer (Misalnya
pengontrol robot, dan lain-lain).
Process Device
Pada bagian inilah seluruh data yang diberikan oleh Input Device diolah
dan selanjutnya diteruskan kepada Output Device. Seluruh unjuk kerja
komputer amat bergantung pada komponen-komponen pada bagian ini.
Komponen-komponen Process Device adalah :
1. Processor
Komponen kecil ini adalah inti dari sebuah komputer. Dalam komponen
inilah seluruh perhitungan matematis yang amat rumit dilakukan.
Singkat kata, kecepatan, kehandalan dan kompabilitas PC ditentukan
oleh Processornya.
Processor dapat dibedakan dari perbedaan jumlah data bus-nya.
Misalkan ada processor 8 bit, itu berarti processor tersebut memiliki 8
data bus.
Ada beberapa produsen processor untuk PC, seperti Intel, AMD, Cyrix
dan Winchip IDT, namun dalam laporan ini kita menggunakan standard
processor keluaran Intel Corp.
Pada generasi ini, Intel merilis Processor 80286 (1982) yang juga
merupakan processor 16 bit namun memiliki kemampuan yang lebih,
utamanya dalam penanganan perintah dan mode kerja baru 24 bit
virtual address mode yang menegaskan arah perpindahan dari DOS
ke windows.
3. Generasi Ketiga
Intel meluncurkan Processor 80386 DX pada tanggal 17 Oktober 1985
yang merupakan Processor 32 bit pertama. Pada generasi inilah
procesor mampu bekerja secara multitasking .
4. Generasi Keempat
Pada generasi ini, Intel mengeluarkan Processor 80486 DX (10 April
1989) yang mampu bekerja dua kali lebih cepat dari pendahulunya.
Intel juga mengeluarkan Processor 80486 SX yang merupakan chip
yang tidak lengkap dengan dihilangkannya Math co-processor.
Produsen selain Intel juga mengluarkan beberapa jenis processor,
misalnya Cyrix dan Texas Instruments mengeluarkan 486 SLC dan
IBM mengeluarkan 486 SLC2
5. Generasi Kelima
Pada generasi inilah, beberapa produsen Processor mulai berlomba
mengeluarkan produk-produk terbaik mereka, diantaranya adalah :
Intel
Pada tanggal 22 Maret 1993, Intel mengembangkan Pentium Classic
(P54C), dimana processor ini mampu menjalankan lebih dari satu
perintah tiap tik clock (super scalar) yang sebanding dengan dua
buah 486 dalam satu chip. Bus sistem juga mengalami perubahan
besar, yaitu menjadi 64 bit dan kecepatannya meningkat menjadi
60 atau 66 MHz. Sejak itu, Intel memproduksi dua macam Pentium:
yang bekerja pada sistem bus 60 MHz (P90, P120, P150 dan P180)
dan sisanya, bekerja pada 66 MHz (P100, P133, P166 dan P200)
Pada tanggal 8 Januari 1997, Intel memperkenalkan Processor type
MMX (Multi Media Extension) atau P55C, dimana dalam processor
tersebut ditambahkan 57 perintah integer baru, 4 jenis data baru
dan 8 register 64 bit, yang menambah kemampuan CPU dalam
penanganan aplikasi multimedia. Pentium yang menggunakan
fasilitas ini adalah P200 MMX dan P233 MMX
Cyrix
Cyrix 6x86 diperkenalkan pada 5 Februari 1996 dan merupakan
tiruan pentium yang murah, namun terkenal dengan unjuk kerja
yang buruk utamanya pada floating-point-nya. Pada tanggal 30 Mei
1997, Cyrix memperkenalkan 6x86 MX yang kemudian dikenal
sebagai MII (M-two) yang kompatibel dengan Pentium MMX.
Kecepatan Bus yang digunakan oleh Cyrix adalah 60 MHz (PR166),
66 MHz (PR200 dan PR300), 75 MHz (PR233 dan PR266), 83 MHz
(PR333) dan 95 MHz (PR433 dan PR466)
Intel
Intel mengeluarkan beberapa jenis procesor pada generasi ini,
antara lain :
Pentium Pro
AMD
Pada generasi ini, AMD mengenalkan AMD K6-3 yang merupakan K6
model 9 dengan nama sandi Sharptooth, yang mungkin
mempunyai cache tiga tingkat. Kecepatan clock Processor ini adalah
400 MHz dan 450 MHz.
7. Generasi Ketujuh
Pada generasi ini, pertarungan antara Processor-processor tercepat,
utamanya antara Intel dan AMD semakin menghangat. Masing-masing
produsen mengeluarkan Processor terbaik mereka.
AMD
Processor AMD utama yang sangat menggemparkan, Athlon (K7)
diperkenalkan Agustus 1999. Athlon dapat mengungguli Pentium III
pada frekwensi yang sama.
Athlon menggunakan Soket khusus (Slot A) dalam pemasangannya
karena AMD tidak memiliki lisensi untuk menggunakan rancang
bangun Slot 1, sehingga rangkaian logika controller datang dari
Digital Equipment Corp. Spesifikasi Athlon adalah :
- Memiliki clock 600 MHz pada versi pertama
- Memiliki cache L2 mencapai 8 Mb (Minimum 512 Kb)
- Memiliki cache L1 sebesar 128 Kb
- Beirsi 22 juta transistor (Pentium III mempunyai 9,3 Juta)
- Memiliki kecepatan ram hingga 200 MHz (Peningkatan hingga
400 MHz diharapkan kemudian)
- Dapat menangani dan menyusun kembali hingga 72 perintah
secara serentak (Pentium III dapat melakukan 40, K6-2 hanya 24)
- Unjuk kerja FPU yang hebat dengan tiga perintah serentak dan
satu GFLOP pada 500 MHz (1 milyar perintah bilangan floatingpoint tiap detik) dengan 80 bit bilangan floating-point.
Intel
Pada generasi ini, Intel berupaya keras untuk menghadang laju AMD
dengan mengeluarkan Processor Pentium 4 dengan kecepatan
minimal 1,4 GHz, dan terus berkembang sampai saat ini.
2. Motherboard
Gambar 20 Motherboard
Jumlah
Pin
8088 dan 8086
40
386
168
486 dan Pentium Klasik (P54C)
321
Pentium, MMX, K5, 6x86, K6, IDT 321
Winchip, 6x86MX, K6-2
Pentium Pro
387
Pentium II
242
Pentium II (bus sistem 100 MHz)
242
Pentium III (bus sistem 100 dan 133
CPU Yang sesuai
Slot One
Socket 370
Slot Two
Socket 423
MHz)
Celeron
Celeron yang di-Socket
Pentium II Xeon, Tanner
Pentium IV
242
370
330
423
Chipset
Chipset berfungsi
untuk
mengontrol
motherboard
secara
keseluruhan. Frekwensi bus, jenis processor, slot ekspansi dan
kapasitas memori juga amat bergantung pada chipset. Seperti
motherboard dan processor, chipset juga memiliki berbagai
produsen dan jenis, diantaranya adalah : OPTi, UMC, Ali (ACER
Laboratories Inc), SiS, VIA dan Intel.
Slot RAM
Terdapat beberapa jenis Slot RAM, diantaranya adalah DIP, 30 Pin,
72 Pin dan 168 pin serta Slot RIMM untuk RDRAM
Slot Ekspansi
Slot ini berfungsi untuk menempatkan peralatan tambahan yang
berfungsi sebagai sarana komunikasi antara peralatan input /
output dengan motherboard, misalnya untuk VGA Card, Sound Card,
Modem, dan lain-lain. Jenis-jenis Slot Ekspansi adalah :
- ISA (Industri Standard Architecture) 8 bit dan 16 bit
- EISA (Extended ISA) 32 Bit
- MCA (Micro Channel Architecture) 32 Bit
- VL-Bus (VESA Local Bus) 32 Bit
- PCI (Peripheral Component Interconnect) 32 Bit
- AGP (Accelerated Graphic Port) 64 Bit
- CNR (Communication and Network Riser)
3. Memori Module
Memori yang biasa terlihat dipasang pada motherboard adalah
memori modul tersebut. Memori module ini memiliki kapasitas yang
berkisar antara 4Mb 512 Mb. Kecepatan aksesnya juga berbeda,
ada yang berkecepatan 80 ns, 60 ns, 66 MHz (15ns), 100 MHz
(10ns), 133 MHz (7,5 ns) dan saat ini telah dikembangkan 200 dan
400 MHz.
Memori module ini terbagi atas 2 bagian, yaitu :
a. SIMM (Single In-Line Memory Module)
Single pada SIMM ini dimaksudkan dalam penomoran pin. Pada
penampakan fisiknya, pin dan pin yang berada tepat dibaliknya
memiliki nomor yang sama.
SIMM dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah pin, yaitu :
30 pins
Gambar 25 SIMM
Gambar 26 DIMM
4.
Burst EDO RAM (BEDO RAM) adalah jenis EDO yang memiliki
kemampuan
Bursting,
semula
dikembangkan
untuk
menggantikan SDRAM, tetapi karena prosesnya yang asinkron
dan hanya terbatas sampai 66 MHz, praktis BEDO RAM
ditinggalkan.
Rambus DRAM (RDRAM) dikembangkan oleh RAMBUS Inc.
RDRAM ini memiliki jalur data yang sempit (8 bit) tetapi
keinierjanya tidak dapat diungguli oleh DRAM jenis lain karena
memiliki Memori Controller yang dipercanggih. Tentunya
hanya motherboard yang mendukung RAMBUS saja yang bisa
memakai DRAM ini, seperti Motherboard untuk AMD K7
Athlon.
SyncLink DRAM (SLDRAM) dibuat karena untuk memakai
RDRAM ini harus membayar royalti kepada RAMBUS Inc. Hal
ini dirasakan sangat mahal bagi pengembang motherboard.
Dengan kecepatan 200 MHz, dan bandwidth maksimum 1600
Mb/sec cukup untuk mengkanvaskan perkembangan RAMBUS
DRAM
Double Data Rate RAM (DDRAM) dikembangkan karena
kebutuhan transmisi data sangat tinggi.
Expansion Card
Expansion card adalah card-card tambahan yang terpasang pada
komputer dan memiliki berbagai fungsi. Contoh card-card yang sering
digunakan adalah :
1. VGA Card
2. Sound Card
Sound card berfungsi untuk memproses output berupa suara dan
musik yang kemudian diteruskan kepada speaker. Sound card juga
dapat digunakan sebagai alat input untuk Joystick yang digunakan
untuk bermain game. Perkembangan sound card juga semakin
berkembang dari tahun ke tahun. Saat ini sound card bukan hanya
digunakan untuk bermain game, tetapi juga menyemarakkan
aplikasi-aplikasi
multimedia,
seperti
ensiklopedia,
program
pendidikan dan pengajaran dan program presentasi. Bahkan saat ini
sound card dapat dimanfaatkan untuk
penggunaan komunikasi seperti telepon VoIP (Voice over Internet
Protocol), Teleconverencing dan lain-lain. Secara umum, pemilihan
sound card bergantung pada kemampuan pemrosesan suara (16 bit
atau 32 bit), jenis suara (analog atau digital) dan support terhadap
speaker (stereo atau surround).
4. TV / Radio Tuner
Menonton televisi dan mendengarkan radio saat ini juga dapat
dilakukan dengan menggunakan komputer. Cukup dengan
menambahkan TV dan Radio card dan menghubungkan card
tersebut dengan antena televisi maupun radio.
5. MPEG Card
Untuk komputer-komputer generasi ketiga dan keempat, dimana
memiliki keterbatasan dalam sumber daya VGA Card, dapat
menggunakan card ini untuk tetap dapat menikmati film
kesayangan mereka
5. Memori Eksternal (Storage Device)
Memori eksternal berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data
secara permanen (tidak seperti memori internal, dimana data dapat
hilang apabila catu daya ke komponen tersebut diputuskan). Media
penyimpan ini terbagi atas :
1. Floppy Disk
Secara fisik, floppy yang saat ini sering digunakan terbagi atas 2
jenis, yaitu 5,25 inchi dan 3,5 inchi , dimana masing-masing ukuran
memiliki 2 type kapasitas, yaitu Double Density (DD) dan High
Density (HD)
Disket diputar pada kecepatan 300 rpm (Double Density) atau 360
rpm (High Density). Sewaktu disk berputar, head dapat bergerak
keluar atau ke dalam sekitar 1 inchi, menulis sekitar 40 atau 80
track.
Floppy Disk 5,25 inchi
Karakteristik
Double Density
Lebar Track
Track per inchi
Koersivitas
Bytes per sector
Sector per track
Track per side
Side
Kapasitas
0,330 mm
48
300 oersted
512
9
40
2
360 Kbytes
High Density
0,160 mm
96
600 oersted
512
15
80
2
1,2 Mbytes
Double Density
0,115 mm
135
300 oersted
512
9
80
2
720 Kbytes
High Density
0,115 mm
135
600 oersted
512
18
80
2
1,44 Mbytes
2. Hard Disk
Hard Disk memiliki prinsip kerja yang sama dengan Floppy Disk dan
juga memiliki fungsi sebagai penyimpan data. Yang membedakan
antara Hard Disk dan Floppy Disk adalah bentuk fisik dan kapasitas
penyimpanan data serta kecepatan aksesnya. Sesuai dengan
namanya (Hard yang berarti Keras), media penyimpanan data
dalam hard disk menggunakan media logam dan dapat terdiri dari
beberapa plat sehingga mampu menyimpan data yang lebih
banyak. Kapasitas penyimpanan hard disk rata-rata adalah 120
MByte sampai dengan 100 Gbyte.
3. CDROM
Media penyimpanan semakin hari mengalami kemajuan dengan
amat pesat. Dengan CDROM ini, besar data yang mampu
dimasukkan menjadi berkali-kali lipat dibandingkan dengan floppy.
Juga daya tahan media ini lebih baik dibandingkan dengan floppy.
Jenis CDROM bergantung kepada kecepatan putarnya, misal :
CDROM 12 x berarti memiliki kecepatan putaran 12 x kecepatan
putar floppy.
Saat ini CDROM juga telah mampu merekan ke dalam format CD
dan biasa disebut dengan CD RW (Read-Write).
Pengertian Jaringan
Topologi Jaringan
Wireless
Topologi dibagi menjadi dua jenis yaitu Physical Topology dan Logical
Topologi. Dibawah ini adalah jenis-jenis Physical Topologi.
1. Topologi Bus atau Daisy Chain
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang
kabel terdapat node-node
signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus,
maka seluruh jaringan akan terhenti.
2. Topologi Ring
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
biasanya
keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak
terganggu.
dapat digunakan kabel yang lower grade karena hanya menghandel satu
traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.
setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node
berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub
node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.
keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya
tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node
disetiap sub node akan terputus
tidak dapat digunakan kabel yang lower grade karena hanya menghandel
satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node
lainnya membutuhkan beberapa kali hops.
5. Topologi hierarchical
Topologi ini biasa disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh seperti halnya
topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node.
Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga
mensupport baik contention maupun token bus access.
6. Topologi Mesh
MESH topologi dibangun dengan memasang link diantara atation-station.
Sebuah fully-connected mesh adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal
terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya
digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan
akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh
topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link
yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.
Tipe Jaringan
Dalam jaringan terdapat tiga buah peran yang dijalankan. Yang pertama
adalah client. Peran ini hanya sebatas pengguna tetapi tidak menyediakan sumber
daya (sharing), informasi, dan lain-lain. Peran kedua adalah sebagai peer, yaitu
client yang menyediakan sumber daya untuk dibagi kepada client lain sekaligus
memakai sumber daya yang tersedia pada client yang lain (peer to peer).
Sedangkan peran yang terakhir adalah sebagai server, yaitu menyediakan sumber
daya secara maksimal untuk digunakan oleh client tetapi tidak memakai sumber
daya yang disediakan oleh client. Dibawah ini akan dijelaskan jenis-jenis jaringan
yang ada.
1. Jaringan Berbasis Server
Jaringan berbasis server atau client-server diartikan dengan adanya server
didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan
pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau
lebih server. Client juga biasa disebut front-end meminta layanan seperti
penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang
sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.
Pada Windows NT, Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan
berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi
jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan
log on dikendalikan oleh server khusus yang disebut domain controlle. Terdapat satu
pengendali domain utama atau Primary Domain Controller (PDC) dan beberapa
domain controller
membantu PDC pada waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena
alasan tertentu.
Primasry Domain Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang
menggunakan server Linux. Software yang cukup andal menangani masalah ini
adalah samba yang sekaligus dapat digunakan sebagai penyedia layanan file dan
print yang membuat computer Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux
dan begitu pula sebaliknya.
peer-to-peer.
2. Jaringan Peer-to-peer
Setiap computer di dalam jaringan peer mempunyai fungsi yang sama
dan dapat berkomunikasi dengan computer lain yang telah memberi izin. Jadi,
secara sederhana setiap komputer pada jaringan peer berfungsi sebagai client dan
server sekaligus. Jaringan peer digunakan di sebuah kantor kecil dengan jumlah
computer sedikit, dibawah sepuluh workstation.
Keuntungan menggunakan jaringan peer adalah :
1.
2.
jaringan
hybrid
adalah
sama
dengan
keuntungan
menggunakan jaringan berbasis server dan berbasis peer. Jaringan hybrid memiliki
kekurangan seperti pada jaringan berbasis server.
Peralatan Jaringan
Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam jaringan, peralatan ini
sering digunakan di dalam perkantoran dan perusahan besar. Peralatan ini adalah :
1. Network Interface Card
Dalam memilih network interface card, ada beberapa pertimbangan yang
harus
diperhatikan.
Pertimbangan-pertimbangan
ini
sangat
penting
untuk
diperhatikan, yaitu :
Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber Distributed
Data Interface (FDDI).
3. Modem
Modem atau Modul the Modulator adalah peralatan jaringan yang
digunakan untuk terhubung ke jaringan internet menggunakan kabel telepon.
5. Bridge
Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas ata
memecah jaringan. Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan
media jaringan yang tidak sama seperti kabel unshielded twisted pair (UTP) dan
kabel fiber-optic, dan untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda
seperti Token Ring dan Ethernet. Bridge meregenerate sinyal tetapi tidak melakukan
konversi protocol, jadi protocol jaringan yang sama (seperti TCP/IP) harus berjalan
kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge dapat juga
mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP), serta memiliki
kemampuan diagnosa jaringan.
Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge
remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN)
menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan
untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu
LAN.
Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang
mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun sebuah table
routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan ke segmen mana paket akan
di route dan menyediakan kemampuan penyaringan (filtering). Setelah mengetahui
ke segmen mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan
pengiriman paket secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali
alamat tujuan paket, maka paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi
kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen
yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga
melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
Pengkabelan
1. Kupas lapisan luar kabel UTP sepanjang 1 Cm dari ujung, sehingga 8 urat
kabel terlihat dari luar.
2. Susun urutan warna kabel sesuai dengan standard internasional
Gambar
Nomor kaki (pin)
Nama Warna
1
Putih orange
2
Orange
3
Putih hijau
4
Biru
5
Putih biru
6
Hijau
7
Putih coklat
8
Coklat
Nama Warna
Putih hijau
Hijau
Putih orange
Biru
Putih biru
Orange
Putih coklat
Coklat
4. Pasang satu sisi RJ-45 ke dalam Network Card, dan sisi lainnya ke HUB/Switch
5. Jaringan siap dioperasikan
Sejarah TCP/IP
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket
switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects
Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar
sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung
jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan
protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard
ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek
yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah
perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.. Pada awalnya internet digunakan untuk
menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin
berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang
digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol
TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu
sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
TCP/IP
meluas
dengan
sangat
cepat,
terutama
dari
sisi
yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International
Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan
komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ).
Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi
antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Application Layer
Presentation Layer
Session Layer
Application Layer
Transport Layer
Transport Layer
Network Layer
Internet Layer
Physical Layer
Physical Layer
Arsitektur OSI
Arsitektur TCP/IP
Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut
harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data
dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah
informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari
kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka
penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang
paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan
delay yang cukup berartii.
yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang
tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection
oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme
pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol.
Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa
aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah
aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang
sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat
mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun
akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu,
terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP
yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol )
untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer
Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya
menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini
dinamai dengan TCP/IP.
dalam
bentuk
paket-paket
dengan
panjang
tertentu.
Protokol
menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi
mengenai urutan segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk
deteksi dan koreksi kesalahan.
Dari Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke
Lapisan Network / Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh
protokol yang berisi informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain
yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing
data, yakni ke network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat
lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi
data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi
media komunikasi pada network yang akan dilalui. Proses komunikasi data di atas
dapat dijelaskan seperti pada gambar berikut ini :
Data
Application Layer
Header
Data
Transport Layer
Header
Data
Internet Layer
Header
Data
Physical Layer
lapisan
Transport,
kebenaran
data
akan
diperiksa
kembali,
menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada
kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya
pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.
Proses yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah
enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan
tidak perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di
bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini
adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai
dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan
di bawahnya.
Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya,
mengolah data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan
meneruskan ke lapisan di atasnya.
Internet Protocol
Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang
tepat. Oleh karena itu Internet Protokol memegang peranan yang sangat penting
dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada
Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik.
IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat :
Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan
melalui rute secara independen. Paket IP (datagram) akan melalui rute yang
ditentukan oleh setiap router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini
memungkinkan keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang
berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena
beberapa hal berikut:
Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium
Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping
IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang
diteruskan ke router berikutnya, atau ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini
menambah waktu pemrosesan pada router dan menyebabkan delay.
Seluruh sifat yang diuraikan pada di atas adalah akibat adanya sisi efisiensi
protokol yang dikorbankan sebagai konsekuensi dari keunggulan protokol IP.
Keunggulan ini berupa kemampuan menggabungkan berbagai media komunikasi
dengan karakteristik yang berbeda-beda, fleksibel dengan perkembangan jaringan,
dapat merubah routing secara otomatis jika suatu rute mengalami kegagalan, dsb.
Misalnya, untuk dapat merubah routing secara dinamis, dipilih mekanisme routing
yang ditentukan oleh kondisi jaringan dan elemen-elemen jaringan (router). Selain
itu, proses routing juga harus dilakukan untuk setiap datagram, tidak hanya pada
permulaan hubungan. Marilah kita perhatikan struktur header dari protokol IP
beserta fungsinya masing-masing.
Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya.
Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi,
semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi yang
berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi
komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara keandalan datagram
dan efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya,
diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini. Struktur
header datagram protokol IP dapat dilihat pada gambar berikut.
0
1
2
3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Version
Header
Length
Type of Service
Identification
Time to Live
Flags
Protocol
Fragment Offset
Header Checksum
Source Address
Destination Address
OPTIONS
Strict Source Route
Loose Source Route
Record Route
Timestamp
Security
Padding
DATA
Format datagram IP
Setiap paket IP membawa data yang terdiri atas :
Header Length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.
Protocol,
Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field
dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung
checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi
penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang.
Source Address dan Destination Address, isi dari masing-masing field ini cukup
jelas, yakni alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing
field terdiri dari 32 bit, sesuai panjang IP Address yang digunakan dalam
Internet. Destination address merupakan field yang akan dibaca oleh setiap
router untuk menentukan kemana paket IP tersebut akan diteruskan untuk
mencapai destination address tersebut. Struktur IP Address ini secara lebih jelas
akan diuraikan pada bagian selanjutnya.
Pengertian
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet
sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan
metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP
address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce
komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan
menggunakan dua ethernet) maka kita harus memberi dua IP address untuk
komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya.
setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat
dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi
IP
address
ini
mempunyai
range
00000000.00000000.00000000.00000000
dari
sampai
IP
address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Desimal
Biner
167
205
206
100
10100111
11001101
11001110
01100100
Format IP Address
atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan
internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah
alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID)
dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari
network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu
network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net
ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network
bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian
network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi
ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A
dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap
jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D
digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental.
Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan
menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan
dengan cara berikut :
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari
0-127.
Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat
0-127
0-255
0-255
0-255
0nnnnnnn
hhhhhhhh
hhhhhhhh
hhhhhhhh
Bit-bit Network
Bit-bit Host
IP address kelas A
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu
bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya
adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address
192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address
kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx,
yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host
atau sekitar 65 ribu host.
128-191
0-255
0-255
0-255
10nnnnnn
nnnnnnnn
hhhhhhhh
hhhhhhhh
Bit-bit Network
Bit-bit Host
IP address kelas B
192-223
110nnnnn
0-255
nnnnnnnn
0-255
nnnnnnnn
Bit-bit Network
0-255
hhhhhhhh
Bit-bit Host
IP address kelas C
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis
address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk
pengenal host. Address tersebut adalah:
Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 192.168.9.35.
Tanpa memakai subnet (akan diterangkan kemudian), network address dari host ini
adalah 192.168.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2
segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi
routing pada Internet. Router cukup melihat network address (192.168) untuk
menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip
dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup
melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk
menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi
yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti
diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari
host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka
hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain
akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram kepada
seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat
replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan
meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagramdatagram tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host
cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network
akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network
yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak
boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram :
pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast
address pada network tempat host tersebut berada.
Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi
1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast
addressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut
dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255).
Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
Multicast Address. Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan
untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram-datagram unicast.
Artinya, datagram/paket memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya
host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram
yang
akan
menerima
datagram
tersebut,
sedangkan
host
lain
akan
mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu jaringan,
maka field address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang
bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula
mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi
dengan beberapa host sekaligus (host group), dengan hanya mengirimkan satu
datagram saja. Namun berbeda dengan mode broadcast, hanya host-host yang
tergabung dalam suatu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan
host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep multicast.
Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan
satu multicast address. Struktur kelas multicast address dapat dilihat pada Gambar
berikut.
224-239
1110xxxx
0-255
xxxxxxxx
0-255
xxxxxxxx
0-255
xxxxxxxx
address.
Jika
struktur
1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
IP
(bentuk
Address
desimal
mengikuti
bentuk
224.0.0.0
sampai
Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet, namun bisa mencapai
seluruh dunia. Karena menyerupai suatu backbone, maka jaringan muticast ini
dikenal pula sebagai Multicast Backbone (Mbone).
ID yang digunakan :
Subnetting
Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi
132
20
255
255
44
132
44
132
255
255
Network
Address
Standard
44.0.0.0
Subnet Mask
Interpretasi
Broadcast
Address
255.255.0.0(16
bit)
44.132.0.0
81.150.2.3
81.0.0.0
255.255.255.0 Host 3 pada 81.50.2.255
(24 bit)
subnet
81.50.2.0
192.168.2.100 192.168.0.0 255.255.255.12 Host 100 pada 192.168.2.127
8 (25 bit)
Subnet
192.168.2.0
192.168.2. 130 192.168.0.0 255.255.255.19 Host 130 pada 192.168.2.191
2 (26 bit)
subnet
192.168.2.128
Beberapa kombinasi IP Address, Netmask dan network number
Subnetting hanya berlaku pada network lokal. Bagi network di luar network
lokal, nomor network yang dikenali tetap nomor network standard menurut kelas IP
Address.
Desain LAN
baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna
saat ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan
peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar.
Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic .
Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN
yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur
yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang
dan masa datang.
Metode perencanaan LAN meliputi :
Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.
pengkabelan
ini
sebab
manajer
bangunan
yang
mengetahui
dan
bertanggung jawab atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri
dari beberapa bangunan) harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan
harus mengetahui semua konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang
menjadi tanggung jawabnya. Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit.
Namun sejalan dengan perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini
berubah menjadi tugas yang berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul
berminat dan mau terlibat dalam perkembangan jaringan.
Pengalokasian IP Address
Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi
perencanaan jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap
network. Kita harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan
dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang
akan datang. Sebagai contoh, sebuah kantor memasang jaringan internet via V-SAT
mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B
yaitu 192.168.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka
dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas
lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa
departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak
mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kantor tersebut hanya dengan
menggunakan satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan pembagian jaringan
sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun
juga pada level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address.. Pembagian
pada level network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan
digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masingmasing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan
diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan dilakukan
pembagian IP kelas B sebagai berikut :
dsb.
Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu
jurusan dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal
ini dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga
pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin.
Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP
addres 192.168.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address
kelas C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan
berkapasitas 256 host yakni dari 192.168.9.0 sampai 192.168.9.255.
Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga
mendapat alokasi IP Address 192.168.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah
kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari
192.168.9.0 sampai dengan 192.168.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi
jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat
dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita
tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :
Jumlah bit host dari subnet 192.168.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir). Jika
hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat
menampung sekitar 256 host.
Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen
terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking
keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2
buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet
pertama akan menggunakan IP Address dari 192.168.9.(0-127), sedangkan subnet
kedua akan menggunakan IP Address 192.168.9.(128-255).
167
205
xxx
10100111
11001101
00001001
xxxxxxxx
11111111
11111111
11111111
11100000
Byte Akhir
10100111
10100111
11001101
11001101
00001001
00001001
000xxxxx
001xxxxx
0-31
32-63
10100111
10100111
11001101
11001101
00001001
00001001
010xxxxx
011xxxxx
64-95
96-127
10100111
11001101
00001001
100xxxxx
128-159
10100111
10100111
10100111
11001101
11001101
11001101
00001001
00001001
00001001
101xxxxx
110xxxxx
111xxxxx
160-191
192-223
224-255
Studi Kasus :
Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah
departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider)
192.168.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap
departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen
akan dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan :(semua host
mendapat alokasi IP asli)
Network address
Broadcast address
Penyelesaian :
192.168.9.10000000
192.168.9.10010000
192.168.9.10100000
192.168.9.10110000
Sejarah Linux
Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama
Linus Torvalds. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari
Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Linux
versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada tanggal 5 Oktober
1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya dapat
menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).
Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan
untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari.
Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika
dibandingkan
dengan
sistem
operasi
komersial
(misalnya
Windows
9.x/NT/2000/ME). Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat
dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang.
Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar
kelompok ini dapat berkomunikasi dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan
yang sangat tepat.
Karena kernel Linux dikembangkan dengan usaha yang independent, banyak
aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler menggunakan gcc dari Free
Software Foundation GNUs Project. Compiler ini banyak digunakan
pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun.
Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk keperluan
kantor seperti untuk spreadsheet, word processor, database dan program editor
grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu Star Office.
Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti Matlab
yang pada Linux dikenal sebagai Scilab.
Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro). Distro
adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools
basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan
distro. Ada banyak sekali distro Linux, diantaranya :
RedHat
Debian
Slackware
SuSE
Distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk
mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya
dapat menggunakan bahasa Indonesia.
Mandrake
Merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer
kita menggunakanpentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan
Mandrake.
WinLinux
Distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk
menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan
suatu program aplikasi under Windows.
Masih banyak lagi distro linux yang lain, diatas hanyalah sebagian distro yang
popular dan sering digunakan.
Pada dasarnya semua data tersimpan di dalam harddisk walau ada beberapa
kondisi dimana data tersimpan di disket. Linux/UNIX memberikan beberapa
proses spesial dimana terminal, printer dan device hardware lainnya dapat
diakses seperti kita mengakses file yang tersimpan dalam harddisk atau disket.
Linux/UNIX adalah salah satu sistem operasi yang termasuk ke dalam kelas
sistem operasi yang dapat melakukan multitasking. Multitasking sendiri adalah
keadaan dimana suatu sistem operasi dapat melakukan banyak kerjaan pada
saat yang bersamaan.
APLIKASI LINUX
Sebagai Server
web server, mail server, ftp server, dll.
Booting
Pada
saat
komputer
baru
dihidupkan, masuklah ke BIOS, atur
urutan booting awal dimulai dari
CD-ROM, setelah itu simpan dan
keluar dari menu BIOS. Masukkan
CD 1 Linux SuSE 9.1 kedalam CDROM. Tunggu sejenak sampai
komputer membaca proses boot
dari CD-ROM dan masuk ke
tampilan pembuka Instalasi Linux
SuSE 9.1 . Perhatikan Gambar 1
Gambar 1
Setelah menu pembuka selesai,
instalasi akan dilanjutkan ke menu
pemilihan booting yang dimulai dari
CD Linux SuSE 9.1 seperti pada
gambar disamping, Tekan arah
panah
bawah
untuk
memilih
Instalation, kita memilih pilihan ini
dikarenakan kita akan menginstal
Linux didalam komputer yang masih
belum meiliki Sistem Operasi sama
sekali. Perhatikan Gambar 2.
Gambar 2
Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1
Gambar 3a
Gambar 3b
Pilihan Bahasa
Gambar 4
Menu Instalasi
Gambar 5
Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1
Section System
Gambar 6
Section Mode
Gambar 7a
Gambar 7b
Pada tahap menu instalasi sesuai Gambar 7a diatas adalah Menu Mode. Setelah anda
mengklik Menu Mode, anda akan diberikan pilihan mode instalasi seperti Gambar 7b.
New Instalation adalah pemilihan instalasi yang memungkinkan bahwa computer yang
diinstal belum memiliki sistem operasi, Update An Existing System adalah pilihan yang
memungkinkan kita untuk memperbaharui sistem operasi Linux yang lama. Repair
Installed System adalah pilihan yang memungkinkan kita untuk memperbaiki sistem
operasi Linux yang sedang bermasalah. Boot Installed System adalah pilihan yang
memungkinkan kita untuk melakukan proses booting melalui CD-Rom apabila Linux gagal
melakukan proses booting melalui Hardsik. Dalam hal ini penulis memilih New Instalaion
dikarenakan computer yang diinstall masih baru dan belum memiliki system operasi sama
sekali. Setelah itu kliklah tombol Ok.
Gambar 8
Section Mouse
Gambar 9
Gambar 10
Section Partitioning
Gambar 11
Gambar 12
Setelah anda mengklik Menu Partitioning,
maka anda aka mendapatkan menu
dengan 3 buah option pilihan yaitu :
Accept Proposal as-is, Base partition
setup on this proposal, Create Custom
Partition
Setup.
Option
pertama
menjelaskan agar linux membuat partisi
secara
automatis,
option
kedua
menjelaskan agar linux membuat partisi
dengan konfirmasi dari user, option ketiga
adalah membuat partisi sesuai dengan
kemauan anda, pilih option ketiga dan klik
Next. Perhatikan Gambar 12.
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
Partisi Boot
Partisi boot digunakan sebagai partisi khusus yang dibuat untuk penyimpanan filefile yang akan diloading pada saat linux pertama kali dijalankan.
Gambar 15
Gambar 17
Pada gambar diatas, terdapat partisi boot seperti pada gambar yang di lingkari merah. Klik pada
bagian /dev/hda untuk melanjutkan pembuatan partisi Linux Swap lalu klik tombol create.
Perhatikan Gambar 17.
Partisi Swap
Partisi Swap digunakan sebagai pengganti memory, partisi ini berguna untuk
komputer yang memiliki kapasitas memory yang rendah. Untuk menghindari crash
maka linux menyimpan sebagian isi dari memory didalam hardisk.
Gambar 18
Gambar 19
Perhatikan dengan baik pada File System dan End, Ubah File System menjadi
Swap, Sedangkan pada kolom End isi dengan +256M, Setelah semua sudah benar
klik kembali tombol Ok. Penulis menyarankan agar kolom End diberikan angka
sebesar dua kali dari jumlah memory, pada contoh ini penulis menggunakan
memory sebesar 128 MB, jadi dua kali dari jumlah memory adalah 256 MB. Angka
256 itulah yang diisikan pada kolom End. Perhatikan Gambar 19.
Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1
Partisi Home
Partisi Home digunakan sebagai tempat home direktori user yang berada dalam
mesin server anda.
Gambar 20
Setelah anda mengklik tombol
create maka akan tampil dialog box
dengan pertanyaan Which type of
partition do you want to
create ?, Pilihlah Primary
Partition. Setelah anda memilih
Primary Partition kliklah tombol
Ok
untuk
melanjutkan
pembuatan partisi. Perhatikan
Gambar 21.
Gambar 21
Perhatikan dengan seksama gambar
disamping, yaitu File System, Mount
Point, End. Pada File System pilihlah
Ext2, Sedangkan Mount Point
pililah /home. Lalu pada kotak End
isilah dengan +2G. Lalu klik Ok. File
System adalah jenis system file yang
dibuat dalam sebuah partisi. Mount
Point adalah nama partisi yang akan
dibuat, Sedangkan End adalah besar
partisi yang akan di buat untuk partisi
Home User. Perhatikan Gambar 22.
Gambar 22
Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1
Partisi Root
Gambar 23
Gambar 25
Section Software
Gambar 26
Gambar 27
Gambar 28
1
4
2
5
3
Gambar 29a
Gambar 29b
Pada Gambar 29a bagian yang dilingkari memiliki fungsi tersendiri, yaitu : 1. Pemilihan paket dalam
mode filter atau satu persatu. 2. Pemilihan paket dalam mode Group Packages. 3. Informasi kapasitas
hardisk pada paket-paket linux yang di-install. 4. Kumpulan paket grup pada pemilihan filter dengan
menggunakan Packages Groups. 5. Informasi tentang paket yang di-install berupa fungsi paket dan
lain-lain. Berilah tanda cek pada bagian kedua yaitu Network Server,LDAP Server and Tools, Simple
Webserver with Apache2, C/C++ Compiler Tools, Kernel Development, Experience User. Sedangkan
pada Gambar 29b adalah salah satu contoh mode instalasi dalam mode Search. Setelah semua paket
sudah selesai dipilih, kliklah tombol Accept Perhatikan dengan baik Gambar 29a.
Gambar 30
Catatan : Pada pemilihan paket-paket yang akan di-install, setelah anda memberi tanda centang pada
network server, LDAP server and Tools, Simple Web Server With Apache2, maka secara automatis linux
akan menginstal paket-paket untuk server seperti BIND, Apache2, SMB, dll sehingga pada saat
konfigurasi server anda tidak perlu lagi menginstall paket-paket untuk server.
Section Booting
Menu instalasi ini menjelaskan bagaimana mengatur booting pada boot lader untuk
masuk kedalam Operating System.
Gambar 31
Gambar 32
Pada gambar disamping, perhatikan dengan baik pada bagian dialog box yang berisi : Boot Loader
Type, Default Section, Available Sections, Time Out. Pada Boot Loader Type, anda bisa mengubah dari
GRUB menjadi LILO. Default Sections adalah sistem operasi yang paling pertama kali diloading
pada saat pertama kali boot, ini berlaku jika dalam komputer anda terdapat system operasi lain seperti
Windows. Available Sections adalah urutan menu pada boot loader yang akan dibuat. Sedangkan Time
Out adalah waktu yang dibutuhkan boot loader untuk masuk kedalam OS dalam detik. Anda dapat
juga mengubah konfigurasi diatas melalui Text apabila anda mengklik tombol Edit Configuration
Files. Perhatikan Gambar 32.
Gambar 33
Perhatikan baik-baik gambar disamping.
Pada gambar linkaran yang diberikan
kode 1 adalah Region, Kode 2 adalah
Time Zone, Kode 3 adalah Change Time
Or Date, sedangkan kode 4 adalah Clock
Time Set. Carilah daerah regional anda,
lalu pada time zone carilah ibukotanya,
konfigurasikan waktunya lalu kliklah
tombol Accept. Perhatikan Gambar 34.
Gambar 34
Menu instalasi berikutnya adalah
Menu
Intalasi
Languange.
Perhatikan gambar disamping,
kliklah Link Languange untuk
memilih bahasa yang digunakan
dalam
mesin
server
anda.
Perhatikan Gambar 35.
Gambar 35
Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1
Section Languange
Gambar 36
Gambar 37
Perhatikan gambar disamping.
Secara default Run Level yang
diberikan adalah Run Level 5 yaitu
Full Multiuser with network and
xdm. Untuk penjelasan lebih
lanjut mengenai Run Level akan
dijelaskan secara mendetail di bab
berikutnya. Untuk bagian Run
Level gunakanlah setting default
linux, yaitu Run Level 5.
Perhatikan Gambar 38.
Gambar 38
Gambar 39a
Gambar 39b
Setelah semua menu instalasi telah dikonfigurasikan kliklah tombol Accept seperti
pada Gambar 39a. Lalu akan tampil dialog box peringatan mengenai instalasi Linux
SuSE. Perhatikan Gambar 39b. Dialog box ini menjelaskan mengenai instalasi linux
yang akan dilakukan bahwa instalasi akan dilakukan menggunakan setting dan
konfigurasi yang dilakukan. Semua konfigurasi yang dilakukan dapat dilakukan
kembali setelah proses instalasi selesai. Kliklah tombol Yes, Install untuk memulai
proses instalasi. Perhatikan Gambar 39b.
Gambar 40
Gambar 41
Setelah proses intalasi CD pertama Linux SuSE 9.1 selesai, maka proses intalasi akan melakukan
Finishing Basic Instalation. Proses ini berfungsi untuk melakukan uji coba terhadap instalasi tahap
pertama yang kita lakukan. Perhatikan gambar disamping, proses yang berjalan adalah : Update
Configuration, Copy Files to Installed System, Install Boot Manager, Prepare System for Initial
Boot. Setelah proses diatas selesai maka komputer akan melakukan restart. Keluarkan CD installer
Linux SuSE 9.1 dari CD-ROM. Lakukan proses booting melalui Hardisk. Perhatikan Gambar 41.
Setelah
proses
Finishing
Basic
Instalation selesai dan telah melakukan
restart. Maka secara automatis linux
akan
melakukan
loading
untuk
melanjutkan proses instalasi CD-2 Linux
SuSE 9.1. Perhatikan gambar disamping.
Linux akan meminta kepada anda untuk
memasukkan CD-2 Installer Linux SuSE
9.1. Klik Eject untuk mengeluarkan CD,
dan klik Ok apabila anda ingin
memasukkan
kembali
CD-ROM.
Perhatikan Gambar 42.
Gambar 42
Gambar 43
Gambar 44
Root Password
Gambar 45
Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1
Network Configuration
Gambar 46
Gambar 47
Gambar 48
Gambar 49a
Gambar 49b
Masukkanlah IP Address kedalam text box dan Netmask seperti pada Gambar 49a. lalu kliklah pada
Hostname And Name Server. Masukkan nama Hostname dan nama domain server yang akan dibuat.
Perhatikan Gambar 49b. Untuk bagian ini akan dijelaskan lebih detail pada bab berikutnya.
Gambar 50a
Gambar 50b
Setelah selesai mengkonfigurasikan IP address dan Hostname maka kliklah tombol Next seperti pada
Gambar 50a. Setelah itu kliklah tombol Finish untuk mengakhiri konfigurasi Network Conection.
Perhatikan Gambar 50b.
Gambar 51a
Gambar 51b
Setelah selesai kliklah tombol Next seperti pada Gambar 51a. Lalu linux akan menyimpan hasil
konfigurasi Network Conection. Perhatikan Gambar 51b.
Gambar 52
Perhatikan gambar diatas, jika anda memiliki koneksi ke internet anda bisa melakukan test
koneksi anda dengan melakukan proses download dan update. Anda bisa melewati tahap ini
dengan memilih Option No, Skip This Test. Lalu kliklah tombol Next. Perhatikan Gambar 52.
Gambar
disamping
adalah
bagaimana cara agar Client dalam
jaringan anda bisa mengenali server
anda. Pada bagian ini terdapat 2
Option yaitu Stand Alone dan
Network Client. Sebaiknya anda
memilih Stand Alone. Perhatikan
Gambar 53.
Gambar 53
Gambar 54
Gambar 55
Gambar 56
Gambar 57
Gambar
disamping
menandakan
bahwa instalasi yang dilakukan telah
berhasil. Kliklah tombol Finish untuk
menyelesaikan proses instalasi Linux.
Perhatikan Gambar 58.
Gambar 58
Gambar 59
Setelah proses intalasi selesai maka linux akan melakukan restart seperti pada gambar
diatas. Perhatikan Gambar 59.
[option.] [argumen.]
argumen adalah sesuatu yang akan diproses, misalnya file atau direktori
CATATAN :
Perintah dalam Linux adalah Case Sensitive yang berbeda dengan DOS Command.
Pada DOS Command perintah dir sama dengan DIR, tetapi pada linux ls tidak
sama dengan LS atau Ls.
Perintah ls (list directory)
Perintah ini akan menampilkan isi sebuah direktori.
Bila Anda ketikkan :
# ls
maka akan ditampilkan isi direktori di mana Anda berada (working directory).
Perintah :
# ls /home/adjie
akan menampilkan isi direktori /home/adjie
option yang dapat digunakan antara lain
-a
menampilkan semua file termasuk yang beratribut hidden, yaitu file atau
direktori yang berawalan tanda titik (.)
-l
menampilkan file dan direktori dalam tampilan yang lengkap, termasuk nama
file, ukuran, tanggal modifikasi, owner, group dan atributnya.
sedangkan jika Anda ingin naik satu tingkat lebih atas maka ketikkan :
# cd ..
Perintah pwd (Print Working Directory)
Perintah ini digunakan untuk melihat di direktori mana Anda sekarang berada.
Perintahnya :
# pwd
Perintah more
Perintah more dapat Anda gunakan untuk melihat isi suatu file teks dengan layar
perlayar, Artinya jika file Anda tampilkan ukurannya lebih dari suatu layar, maka
more akan menghentikan tampilannya saat isi file telah mencapai satu layar. Anda
dapat menlanjutkan ke tampilan berikutnya dengan menekan tombol [SPACEBAR],
melihat baris berikutnya dengan tombol [enter], melihat baris sebelumnya dengan
tombol b, atau keluar dari tampilan more dengan tombol q. Misalnya:
# more /etc/httpd/httpd.conf
akan menampilkan isi file /etc/httpd/httpd.conf layar per layar. Indikator (15%) di
baris paling bawah manandai posisi (dalam persen) dari seluruh isi file (yaitu file
httpd.conf) yang sekarang sedang ditampilkan.
Perintah cat
Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi file ke layar tanpa fasilitas tampilan
layar per layar. Biasanya digunakan bersamaan dengan pipeline atau redirection.
Misalnya, untuk melihat dan menampilkan isi file /etc/passwd dan /etc/group,
gunakan perintah:
# cat /etc/passwd /etc/group
Perintah rm
Perintah ini digunakan untuk menghapus direktori atau file. Misalnya:
# rm data.txt
akan menghapus file data1.txt yang terletak pada direktori tempat Anda berada
sekarang, asalkan Anda memiliki hak untuk itu.
Perintah berikut akan menghapus file data.txt yang terletak pada direktori /usr/data,
asalkan Anda memiliki hak untuk itu.
# rm /usr/data/data2.txt
Perintah berikut akan menghapus direktori data, yang terletak pada direktori /usr,
beserta seluruh isinya.
# rm r /usr/data
Perintah mkdir
Perintah ini digunakan untuk membuat direktori. Misalnya:
# mkdir data
akan membuat direktori data pada current directory. Perintah berikut akan membuat
direktori januari pada direktori /usr/data, asal direktori data telah terdapat pada
direktori /usr.
# mkdir /usr/data/ januari
Jika direktori data belum terdapat pada direktori /usr, Anda dapat menggunakan
perintah berikut yang akan secar otomatis membuat semua direktori yang diperlukan
dalam rangka membuat direktori januari.
# mkdir p /usr/data/januari
Perintah berikut akan secara otomatis membuat direktori januari, februari, dan maret
secara sekaligus pada current directory.
# mkdir januari februari maret
Pipeline
Pada UNIX dan Linux, hasil keluaran suatu proses program dapat diberikan sebagai
input pada proses lainnya. Misalnya, jika Anda menampilkan isi direktori /etc dengan
ls 1, maka hasil tampilannya akan sangat banyak dan Anda tidak sempat membaca
nama file yang paling atas. Sementara itu, Anda telah mengenal perintah more,
yang dapat digunakan untuk menampilkan sesuatu layar perlayar.
Dengan pipeline, Anda dapat memberikan keluaran perintah ls-1 sebagai masukan
perintah more. Caranya adalah sebagai berikut:
# ls 1 /etc | more
Tanda vertical bar (|) adalah tanda yang digunakan untuk pipeline. Penggunaan
pipeline pada perintah- perintah Linux tidak terbatas. Perhatikan lagi contoh berikut:
# ls /etc | sort | more
Program sort adalah program yang akan mensortir inputnya dan menampilkan
hasilnya ke layar monitor.
Filter
Dengan menggunakan pipeline, Anda dapat melakukan filter, atau penyaringan hasil
proses suatu program untuk ditampilkan sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan.
Misalnya tampilan layar per layar (dengan pipeline ke more) atau tampilan tersortir
(dengan pipeline ke sort).
Ada banyak perintah Linux dan Unix lainnya yang dapat Anda gunakan untuk
melakukan penyaringan ini. Beberapa diantaranya adalah:
Perintah grep
Perintah grep digunakan untuk menyaring masukanya dan menampilkan baris-baris
yang hanya mengandung pola yang Anda tentukan. Pola ini disebut
reguler
expression.
Misalnya, pada Linux terdapat perintah w yang digunakan untuk mengetahui siapa
saja yang sedang login pada komputer Anda.
Untuk mengetahui siapa saja yang telah login sejak malam dan sore hari, Anda
dapat menyaring tampilan perintah w sehingga hanya menampilkan baris-baris yang
mengandung karakter PM
# w h I grep PM
Catatan: Option h akan menghilangkan header tampilan perintah w
Perintah grep dapat juga digunakan tanpa pipeline, yaitu mengambil inputnya
langsung dari file. Misalnya, pada UNIX dan Linux terdapat file /etc/passwd yang
berisi database user account yang terdapat pada komputer Anda. Jika Anda hendak
melihat baris-baris pada file /etc/passwd yang mengandung kata dan (artinya Anda
hendak mengetahui user account di komputer Anda yang namanya namanya
mengandung kata dan, misalnya daniel, dani, buldan, dan sebagainya ), gunakan
perintah:
Perintah wc
Perintah wc dapat Anda gunakan untuk menghitung jumlah baris, kata, dan karakter
dari baris-baris masukan yang diberikan kepadanya. Untuk mengetahui berapa
baris, gunakan option 1, untuk mengetahui berapa kata, digunakan option w, dan
untuk mengetahui berapa karakter, gunakan option c. Jika salah satu option itu
tidak Anda gunakan, maka tampilannya adalah jumlah baris, jumlah kata, dan
jumlah karakter.
Misalnya jika Anda ingin mengetahui berapa jumlah file yang ada pada direktori /etc,
maka ketikkan perintah:
# ls /etc I wc 1
Hasilnya adalah :
84
753
4908
Artinya bahwa hasil tampilan isi direktori /etc terdiri dari 84 baris (file dan direktori),
753 kata, dan 4908 karakter. Perhatikan bahwa perintah ls umumnya manampilkan
hasilnya dalam bentuk beberapa kolom, namun jika Anda menggunakan pipeline, ls
secara otomatis mengubah tampilannya menjadi satu kolom.
Perintah wc dapat juga digunakan tanpa pipeline, yaitu mengambil inputnya
langsung dari file.
Jika Anda jalankan perintah:
# wc data.txt
maka hasilnya adalah
3
15
104 data
yang artinya adalah bahewa file data.txt terdiri atas tiga baris, 15 kata, dan 104
karakter.
Perintah sort
Perintah sort digunakan untuk mensortir masukannya berdasarkan urutan nomor
ASCII dari karakter. Misalnya Anda memiliki file kelas1.txt yang isinya sebagai
berikut:
Badu
Zulkifli
Yulizir
Yudi
Ade
Maka untuk menampilkan file itu dengan urutan yang beraturan, gunakan perintah
# sort kelas1.txt
Misalnya Anda memiliki lagi file kelas2.txt yang isinya sebagai berikut:
Budi
Gama
Asep
Mukhlis
Maka untuk mencetak di printer kedua file yang Anda miliki itu dengan urutan
berdasarkan abjad, gunakan perintah:
# cat kelas1.txt kelas2.txt | sort |lpr
Catatan: Perintah lpr adalah perintah untuk mencetak inputnya ke langsung printer.
Perintah cut
Perintah
cut
digunakan
untuk
mengambil
kolom
tertentu
dari
baris-baris
masukannya, yang ditentukan pada option c. Misalnya Anda ingin memproses hasil
perintah who yang menampilkan informasi user yang sedang login suatu saat.
Seperti terlihat, nama user ditampilkan pada kolom 1-8, dan untuk mengambil kolom
ini saja, Anda dapat menggunakan:
# who | cut -c1-8
Hasilnya adalah
Daniel
train-01
train-02
Catatan: Istilah kolom yang dimaksud di sini adalah kolom-kolom karakter yang
terdapat pada layar monitor atau terminal Anda, biasanya maksimal 80 kolom.
Lihat pada manual (man cut) untuk cara penggunaan perintah ini secara lebih detail.
Perintah uniq
Perintah uniq digunakan untuk menghilangkan baris-baris berurutan yang
mengalami duplikasi, biasanya digabungkan dalam pipeline dengan sort. Misalnya
jika Anda memiliki file kelas.txt dengan isi:
Bambang
Badu
Budi
Ade
Bambang
Ade
Maka untuk menghilangkan baris-baris yang mengalami duplikasi, gunakan
perintah:
# cat kelas.txt |sort |
uniq
Catatan : Lihat pada manual (man uniq) untuk cara penggunaan perintah ini secara
lebih detail.
Reguler expression
Reguler expression adalah cara untuk menentukan sebuah pola karakter untuk
pencarian dan pemfilteran. Dengan reguler expression, Anda tidak harus
menentukan pola karakter yang eksak, misalnya pada perintah grep, untuk mencari
baris-baris yang mengandung kata dan, Anda tinggal menggunakan grep. Namun
bagaimana jika Anda ingin mencari baris-baris yang mengandung kata yang dimulai
dengan karakter H, diikuti dengan sembarang karakter, lalu diakhiri dengan karakter
n? Disinilah dibutuhkan reguler expression.
Untuk menggunakan reguler expression, Anda harus mengenal karakter-karakter
khusus yang memiliki arti tersendiri jika digunakan didalam pola reguler expression.
Bila partisi itu berformat Windows maka option yang digunakan adalah t vfat, jadi
kita ketikkan :
# mount t vfat /dev/hda3 /mnt/harddisk
Bila partisi itu berformat Windows NT (NTFS=NT File System) maka option yang
digunakan adalah t vfat, jadi kita ketikkan :
# mount t vfat /dev/hda3 /mnt/harddisk
System Linux
File system
Untuk mengorganisasi file-file pada device diperlukan suatu metode yang disebut
dengan filesystem. Jika Anda mengenal FAT selama ini di sistem operasi Windows
maka Anda akan mengenal beberapa metode filesystem di Linux, seperti ext fs,
ext2 fs atau xia fs dll. Saat ini ext2 fs adalah filesystem yang banyak digunakan
untuk Linux karena terkenal sangat efisien. Meskipun demikian Red Hat Linux tetap
menyediakan dukungan terhadap filesystem lain seperti msdos yang sudah built in
di kernel atau dalam bentuk modul seperti vfat (Windows95 native fs), ext,umsdos
dan sebagainya.
berupa
block
device,
mount_point
berupa
sebuah
direktori
untuk
menampilkan filesystem. t adalah type atau jenis filesystem dan o adalah option,
keduanya boleh saja tidak disertakan bila Anda sudah mengkonfigurasi file
/etc/fstab yang berisi keterangan detail mengenai device,jenis filesystem, mount
point yang digunakan dan sebagainya.
Misalnya saya akan mengakses sebuah file di disket di drive A: maka pertama kali
saya harus me-mount dulu disk tersebut ke sebuah direktori yang sudah saya buat
misalnya /mnt/floppy:
# mount /dev/fd1 -t vfat /mnt/floppy
<enter>
mount: block device /dev/fd1 is write-protected, mounting read-only
Setelah perintah itu barulah saya bisa membaca disket di drive A: tersebut di
direktori /mnt/floppy. Misalnya dengan mengetikkan perintah ls maka akan
ditampilkan isi disket di drive A:
# ls /mnt/floppy
Untuk membatalkan perintah mount digunakan perintah umount
# umount /mnt/floppy
Setelah perintah tersebut dieksekusi, otomatis drive A: tidak bisa digunakan,
cobalah dengan mengetikkan perintah ls lagi. Pesan kesalahan akan ditampilkan
seperti dibawah ini.
# ls /mnt/floppy
filesystem not mounted
mtools
Bila Anda memiliki filesystem DOSdan ingin mengunakannya tanpa harus
melakukan mount maka gunakan mtools. Dengan cara ini Anda tidak perlu lagi
melakukan mount bila ingin mengakses filesystem DOS dan partisi yang belum
diformat sekalipun. (Syafrudin, haydin@arjuna.csc.ui.ac.id). Setelah menginstalasi
mtools tersebut, Anda cukup menjalankan perintah-perintah seperti di DOS untuk
mengakses filesystem DOS tersebut, misalnya mdir, mcopy dan sebagainnya.
Filesystem Manager
Pada saat boot, kernel akan me-mount root filesystem dari device yang telah
ditentukan dalam LILO. Selama proses boot tersebut semua filesystem yang ada
dalam tabel filesystem atau dalam file /etc/fstab juga akan diperiksa apakah perlu di
mount atau tidak.
Red Hat telah menyediakan program yang sangat mudah digunakan untuk
mengkonfigurasi filesystem tersebut. Program ini berjalan di X dan dapat dipanggil
melalui control panel atau cukup mengeksekusinya dengan perintah fstool.
Selanjutnya hasil konfigurasinya juga akan disimpan dalam file /etc/fstab.
Bila Anda tidak menginstalasi X dan tidak bisa menjalankan fstool, jangan
kuatir file /etc/fstab juga dapat di edit secara manual dengan program teks editor
favorit Anda. Filesystem manager menampilkan informasi mengenai nama
device,mount point, jenis filesystem, ukuran dan sisa spasi yang masih tersedia.
(Informasi ini seperti ini juga bisa diperoleh dengan perintah df).
Filesystem dapat di mount atau di unmount dengan tombol Mount dan
Unmount. Tanda asterik (*) didepan jenis filesystem menandakan filesystem
tersebut sudah atau sedang di mount.
Tombol Format hanya berfungsi untuk partisi hard disk. Tombol ini akan
menjalankan program mkfs yaitu program untuk membuat filesystem.
Tombol Check hanya berfungsi untuk filesystem ext2 dan minix. Tombol ini akan
menjalakan program fsck dan membutuhkan waktu beberapa saat untuk
menampilkan hasil pemeriksaan. Bila filesystem digunakan secara normal dan fsck
selalu dijalankan pada saat boot maka hasil check seringkali tidak menunjukkan
kesalahan apapun.
Filesystem Support
Linux memiliki dukungan terhadap beberapa filesystem lain sehingga kita
dapat menggunakan atau mengakses filesystem yang berbeda tanpa harus
melakukan konversi lebih dulu. Berikut ini adalah beberapa filesystem yang bisa di
dukung Linux sejak kernel 2.0.30 di keluarkan: (Anda dapat mengkonfigurasi
dukungan filesystem ini saat konfigurasi kernel )
Minix
Merupakan filesystem Linux yang pertama dan saat ini masih banyak
Extended fs
Second
Extended fs
kompile dalam kernel karena filesystem root tidak bisa bekerja bila
berupa modul.
xiafs filesystemDiperkenalkan
bersamaan
dengan
second
extended
fs
dan
membutuhkannya.
Pada dasarnya bukan merupakan sebuah filesystem tapi merupakan
dasar bagi filesystem berbasis FAT lainnya seperti MS-DOS FAT,
(Windows95) fs long filename. Ini juga berguna untuk komputer yang memiliki sistem
umsdos
dual-boot.
Dukungan ini dibutuhkan bila ingin menjalankan Linux diatas partisi
DOS tapi sepertinya SuSE Linux tidak akan bisa berjalan pada
/proc
NFS
walaupun ada isinya tapi tidak akan mengisi spasi hard disk.
Dibutuhkan bila Anda akan mengakses remote filesystem dan untuk
SMB
NCP
ISO9660
OS/2 HPFS
System V
& Coherent
diperlukan
Amiga FFS
bila
Anda
memiliki
data-data
lama
dan
ingin
hati-hati.
Filesystem ini digunakan oleh beberapa sistem UNIX, Solaris dan
UFS
Organisasi File
Disamping memiliki
program
instalasi
yang
baik,
distribusi
SuSE
juga
mengorganisasi file-file yang diinstalasi dengan baik pula. SuSE mengikuti standar
pengorganisasian filesystem Linux atau FSSTND yang tersedia di website
http://www.pathname.com/fhs/
Keterangan lebih lengkap tentu saja dapat diperoleh di website tersebut tapi secara
sederhana organisasi file di SuSE dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada tingkat tertinggi adalah root direktori, /, yang hanya mengandung sejumlah
file penting seperti:
bin/, boot/, dev/, etc/, home/, lib/, lost+found/, mnt/, proc/, sbin/, tmp/, usr/, dan var/.
/bin & /sbin
Direktori
ini
menyimpan
program-program
penting
yang
digunakan
untuk
login
Isi direktori /sbin umumnya adalah program pemeliharaan atau sistem program.
Program-program yang disimpan di direktori /sbin ini hanya dapat dieksekusi oleh
root. Contohnya adalah sebagai berikut:
fsck
fdisk
mkfs
shutdown
lilo
init
/etc
Direktori ini menyimpan file-file konfigurasi systemwide yang dibutuhkan oleh
program-program lainnya. Beberapa file penting di direktori ini misalnya:
passwd
shadow
fstab
hosts
motd
profile
shells
services
lilo.conf
/home
Direktori ini menyimpan direktori masing-masing user yang ada di sistem termasuk
HTTPD. Beberapa sistem Linux menyimpan home user root di direktori ini
sebagai /home/root tapi ada juga yang menyimpan direktori home user root di
direktori / atau root direktori.
/mnt
Umumnya direktori ini didalamnya mengandung subdirektori-subdirektori yang
merupakan sebuah mount point untuk jenis device tertentu. Misalnya cdrom/,
floppy/, atau zip/.
/tmp
untuk
menampung
file-file
sementara(temporary)
dan
/var
boot.log,
cron,
dmesg,
htmlaccess.log,
Menganalisis Sistem
Menganalisis sistem biasanya dilakukan oleh seorang administrator sistem untuk
mendeteksi adanya gejala-gejala yang dapat menyebabkan kerusakan atau
masalah pada sistem kelak. SuSE sudah menyediakan tool-tool untuk melakukan
hal itu, diantaranya adalah dua buah program tool yang sangat berguna yaitu
vmstat dan top, dengan menggunakan kedua program tersebut administrator
memperoleh informasi mengenai sistem seperti penggunaan CPU, memori atau
proses-proses yang sedang berjalan dan dengan bantuan informasi ini administrator
sistem bisa mendeteksi secara cepat apakah sistemnya mengalami gangguan atau
tidak.
Dengan menggunakan kedua program tersebut, Anda sendiri bisa mencoba dan
melihat apakah sistem yang dipakai saat ini berjalan dengan baik atau tidak.
Lihatlah informasi yang ditampilkan program-program tersebut dan bila Anda
memperkirakan ada masalah, silakan menghubungi administrator sistem untuk
mendapatkan bantuan.
vmstat
Program atau perintah ini akan melakukan test dan menampilkan informasi
penggunaan CPU, memori, proses-proses yang sedang berjalan serta operasi I/O.
Sintaks penulisan perintahnya adalah sebagai berikut:
$ vmstat [interval] [count]
Interval adalah waktu jeda test dalam detik dan count adalah jumlah test yang kita
kehendaki. Misalnya akan dilakukan test sebanyak 5 kali dengan waktu jeda setiap
5 detik maka perintah dan hasilnya adalah seperti dibawah ini:
[zakaria@linux source]$ vmstat 5 5
procs
memory
swap
io
bi
system
bo in
cpu
cs us sy id
824
840 13280 54 14
30
9 522 271 21 6 73
3 0 0 37924 1080
816 13060 0 0
0 110 329 20 16 64
1 0 0 37924 1036
824 13084 0 0
1 130 331 18 18 64
1 0 0 37924 1036
824 13084 0 0
0 107 329 19 16 65
2 0 0 37924 1036
828 13084 0 0
1 112 326 21 14 65
yang mengalami waiting for runtime(r) dapat merupakan indikasi terjadinya suatu
masalah misalnya telah terjadi bottleneckyaitu penumpukan proses-proses disuatu
tempat.
Kolom memory dan swap digunakan untuk mendeteksi adanya kesalahan yang
ditimbulkan oleh manajemen memori. Kolom-kolom swpd, free, buff dan cache
berturut-turut menjelaskan jumlah memori virtual yang digunakan, jumlah memori
idle, jumlah memori yang dipakai sebagai buffer dan jumlah memori yang tersisa
dalam cache, semuanya dalam KB. Perhatikan kolom swap in(si), merupakan
jumlah memori yang di-paging dari disk dalam satuan KB/detik sedangkan swap
out(so) adalah kebalikannya.
Tiga kolom terakhir adalah persentasi penggunaan CPU yaitu persentasi
penggunaan CPU untuk tugas-tugas user(us), persentasi penggunaan CPU untuk
tugas-tugas sistem termasuk waktu tunggu I/O, pelaksanaan fungsi-fungsi sistem
operasi secara umum(sy) dan persentasi CPU idle atau saat tidak digunakan(id).
Untuk mendeteksi suatu kesalahan yang diakibatkan oleh masalah CPU sebaiknya
dengan melihat persentasinya secara signifikan dalam satu periode waktu. Misalnya
pada saat komputer idle dalam satu periode waktu, perhatikan kolom us dan sy
seharusnya menunjukkan angka yang rendah sedangkan kolom id menunjukkan
angka yang tinggi. Bila tidak seperti itu maka dipastikan ada masalah yang berkaitan
dengan CPU.
top
Menampilkan informasi proses yang sedang dilakukan CPU secara real time.
Kelebihan dari top ini adalah kita dapat memanipulasi proses-proses tersebut secara
interaktif dengan menekan tombol-tombol menu. Misalnya untuk meng-kill sebuah
proses, kita cukup menekan tombol K dan mengisi nomor proses(PID) yang ingin dikill.
Untuk menjalankannya cukup dengan mengetikkan perintah top dan segera
ditampilkan daftar proses-proses yang sedang berjalan saat itu berikut informasiinformasi lainnya. Informasi-informasi yang ditampilkan tersebut secara default akan
diperbarui atau diupdate setiap 5 detik. Berikut ini tampilan sebagian dari daftar
proses-proses yang ditunjukkan oleh top:
Multi User
beberapa
pertanyaan
seperti
ini:
Apakah
saya
masih
bisa
menggunakan hak-hak khusus root setelah saya tidak memakainya? Mengapa saya
tidak bisa lagi melakukan koneksi dial-up setelah saya login bukan sebagai root?
Seperti yang telah kita ketahui, Linux termasuk sistem multiuser dimana suatu
resource bisa digunakan oleh banyak user. Setiap user biasanya diberi ruangan
atau space yang di simpan rapi dibawah direktori /home. Setiap user di home
masing-masing memiliki hak mengakses, membaca atau menulis file-file di dalam
home mereka sendiri tetapi mereka belum tentu bisa melakukan hal yang sama di
home milik user lain atau direktori milik root. Masing-masing user bisa diberi hak-hak
khusus yang berlainan untuk mengakses, membaca atau menulis ke sebuah file
atau direktori oleh root. Oleh karena itu kita bisa saja meninggalkan root atau tidak
lagi login sebagairoot sepanjang hari dengan cara membuat home sendiri, login
sebagai user biasa serta memberikan hak akses seperlunya saja agar tidak
membahayakan sistem bila suatu saat kita melakukan kesalahan.
Membuat User
Mudah saja, saat Anda login sebagai root, jalankan perintah sebagai berikut:
# adduser meong
# passwd meong
Setelah mengetik perintah terkahir Anda akan ditanya password untuk membuka
home Anda. Ketikkan saja passwordnya sebanyak dua kali dengan kata yang sama.
Selanjutnya Anda telah memiliki 'rumah' baru dan siap untuk digunakan. Bila Anda
menginginkan, Anda juga bisa memberikan home lain kepada mama, keponakan
yang masih duduk TK atau kepada teman kuliah Anda yang sedang menumpang
mengetik skripsinya di komputer Anda.
Group
Setiap user paling sedikit bergabung dengan sebuah group. Group bisa berisi
kumpulan user lain atau program yang mempunyai kesamaan tugas. Group
memungkinkan sebuah file bisa dipergunakan secara bersama hanya oleh useruser yang tergabung didalamnya. Oleh karena itu cara mengelompokkan user-user
dalam group ini adalah salah satu cara yang mudah bagi root untuk memberikan
hak akses file-file miliknya kepada sekelompok user.
Untuk membuat group baru, Anda bisa menggunakan perintah groupadd. Misalnya,
Anda ingin membuat group baru yang namanya konek maka perintahnya adalah
sbb:
# groupadd konek
Untuk parameter yang lain seperti menentukan gid, password dan lain-lain silakan
lihat manualnya. Berikutnya adalah menambahkan user-user yang akan bergabung
ke dalam group konek ini. Informasi group disimpan dalam file /etc/group, bukalah
dengan menggunakan editor kesayangan Anda, kemudian tambahkan nama-nama
user yang akan bergabung dalam group konek.
Setiap baris dalam file /etc/group terdiri dari empat segmen yang dipisahkan oleh
tanda titik dua,
nama group : password : group id(gid) : user
Carilah baris group konek dan cukup tambahkan nama user yang akan bergabung
dengan group konek ini di segmen terakhir. Pisahkan nama user dengan tanda
koma bila user yang bergabung lebih dari satu, misalnya:
konek : : 501 : meong, fryda
Password biasanya kosong atau * atau biarkan saja bila Anda tidak membuat
password untuk group ini. Setelah file /etc/group ini di simpan maka tugas
berikutnya adalah merubah permission dan ownership file-file yang bisa diakses
oleh group konek.
root
Lakukanlah hal yang sama pada file-file yang berhubungan dengan dial-up seperti
/dev/modem, file-file di /etc/ppp/option dan sebagainya.
Setelah itu user-user yang tergabung dalam group konek diharuskan login ke group
konek dengan mengetikkan perintah newgrp apabila ingin dapat melakukan dial-up
dengan kppp:
$ newgrp konek
Sekarang user fryda sudah dapat melakukan dial-up sendiri dengan kppp tanpa
bantuan root.
Command Line
Seperti halnya bila kita mengetikkan perintah di DOS, command line atau baris
perintah di Linux juga diketikkan di prompt dan diakhiri enter untuk mengeksekusi
perintah tersebut. Baris perintah merupakan cara yang lebih efisien untuk
melakukan sesuatu pekerjaan oleh karena itu pemakai Linux tetap mengandalkan
cara ini untuk bekerja. Sebaiknya pemula juga harus mengetahui dan sedikitnya
pernah menggunanakan perintah baris ini karena suatu saat pengetahuan akan
perintah-perintah ini bisa sangat diperlukan.
Saya mengumpulkan beberapa perintah dasar yang mungkin kelak akan sering
digunakan terutama oleh para pemula. Perhatian: pengetahuan akan perintahperintah yang lain akan segera bertambah seiring dengan kemajuan Anda
menguasai sistem operasi Linux ini.
Penjelasan masing-masing perintah akan dipersingkat saja dan untuk mengetahui
lebih detail lagi fungsi-fungsi suatu perintah, Anda dapat melihat manualnya,
misalnya dengan mengetikkan perintah man:
$ man ls
Manual tersebut akan menampilkan bagaimana cara penggunaan perintah lsitu
secara lengkap.
cat
gzip
mesg
shutdown
who
cd
halt
mkdir
su
xhost +
chgrp
hostname
more
tail
xset
chmod
kill
mount
talk
zip
chown
less
mv
tar
&
Perintah & dipakai dibelakang perintah lain dan menjalankannya di background.
Tujuannya adalah untuk membebaskan shell agar bisa dipergunakan menjalankan
proses-proses yang lain. Lihat juga perintah bg dan fg.
adduser
Biasanya hanya dilakukan oleh root untuk menambahkan user atau account yg
baru. Setelah perintah ini bisa dilanjutkan dengan perintah passwd, yaitu perintah
untuk membuat password bagi user tersebut.
# adduser udin
# passwd udin
Selanjutnya Anda akan diminta memasukkan password untuk user udin. Isikan
password untuk udin dua kali dengan kata yang sama.
alias
Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah. Misalnya bila Anda ingin
perintah ls dapat juga dijalankandengan mengetikkan perintah dir, maka buatlah
aliasnya sbb:
$ alias dir=ls
Untuk melihat perintah-perintah apa saja yang mempunyai nama lain saat itu, cukup
ketikkan alias. Lihat juga perintah unalias.
bg
Untuk memaksa sebuah proses yang dihentikan sementara(suspend) agar berjalan
di background. Misalnya Anda sedang menjalankan sebuah perintah di foreground
(tanpa diakhiri perintah &) dan suatu saat Anda membutuhkan shell tersebut maka
Anda dapat memberhentikan sementara perintah tersebut dengan Ctrl-Z kemudian
ketikan perintah bg untuk menjalakannya di background. Dengan cara ini Anda telah
membebaskanshell
tapi
tetap
mempertahankan
perintah
lama
berjalan
di
Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori.
Misalnya untuk memberi ijin pada kelompok atau grup agar dapat mengakses suatu
file. Sintaks penulisannya adalah sbb:
# chgrp <grup baru> <file>
chmod
Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file
atau direktori. Anda dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter
coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu r untuk read, w
untuk write dan x untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk
masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi
tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin.
Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan
group, perintahnya adalah:
$ chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
$ chmod ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untukuser, group dan
other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana
4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada
owner, perintahnya adalah:
$ chmod 700 coba2
Contoh lain, untuk memberi ijin baca(4) dan tulis(2) file coba3 kepada user, baca(4)
saja kepada group dan other, perintahnya adalah:
$ chmod 644 coba3
chown
Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
$ chown <user id> <file>
cp
Untuk menyalin file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2:
$ cp <file1> <file2>
fg
Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan
hostname
Untuk menampilkan host atau domain name sistem dan bisa pula digunakan untuk
mengesset nama host sistem.
[meong@localhost docs] $ hostname
localhost.localdomain
kill
Perintah ini akan mengirimkan sinyal ke sebuah proses yang kita tentukan.
Tujuannya adalah menghentikan proses.
$ kill <sinyal> <pid>
PID adalah nomor proses yang akan di hentikan.
less
Fungsinya seperti perintah more.
login
Untuk masuk ke sistem dengan memasukkan login ID atau dapat juga digunakan
untuk berpindah dari user satu ke user lainnya.
logout
Untuk keluar dari sistem.
ls
Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah dir di DOS. Anda dapat
menggunakan beberapa option yang disediakan untuk mengatur tampilannya di
layar. Bila Anda menjalankan perintah ini tanpa option maka akan ditampilkan
seluruh file nonhidden(file tanpa awalan tanda titik) secara alfabet dan secara
melebar mengisi kolom layar. Option -la artinya menampilkan seluruh file/all
termasuk file hidden(file dengan awalan tanda titik) dengan format panjang.
man
Untuk menampilkan manual page atau teks yang menjelaskan secara detail
bagaimana cara penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila
sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak mengetahui fungsi dan cara menggunakan
sebuah perintah.
$ man <perintah>
mesg
Perintah ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan
pesan dilayar terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa
menampilkan pesan di layar Anda dengan write atau talk.
$ mesg y atau mesg n
Gunakan mesg n bila Anda tidak ingin diganggu dengan tampilan pesan-pesan dari
user lain.
mkdir
Membuat direktori baru, sama dengan perintah md di DOS.
more
Mempaging halaman, seperti halnya less
mount
Perintah ini akan me-mount filesystem ke suatu direktori atau mount-point yang
telah ditentukan. Hanya superuser yang bisa menjalankan perintah ini. Untuk
melihat filesystem apa saja beserta mount-pointnya saat itu, ketikkan perintah
mount. Perintah ini dapat Anda pelajari di bab mengenai filesystem. Lihat juga
perintah umount.
$ mount
/dev/hda3 on / type ext2 (rw)
none on /proc type proc (rw)
/dev/hda1 on /dos type vfat (rw)
/dev/hda4 on /usr type ext2 (rw)
none on /dev/pts type devpts (rw,mode=0622)
mv
Untuk memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Bila argumen yang
kedua berupa sebuah direktori maka mv akan memindahkan file ke direktori
tersebut. Bila kedua argumen berupa file maka nama file pertama akan menimpa file
kedua. Akan terjadi kesalahan bila Anda memasukkan lebih dari dua argumen
kecuali argumen terakhir berupa sebuah direktori.
passwd
Digunakan untuk mengganti password. Anda akan selalu diminta mengisikan
password lama dan selanjutnya akan diminta mengisikan password baru sebanyak
dua kali. Password sedikitnya terdiri dari enam karakter dan sedikitnya mengandung
sebuah karakter.
pwd
Menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada.
rm
Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan
secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat
mengapus seluruh file.
rmdir
Untuk menghapus direktori kosong.
shutdown
Perintah ini untuk mematikan sistem, seperti perintah halt. Pada beberapa sistem
seluruh user, misalnya pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
# who Dear, everyone..... segera simpan pekerjaan kalian, server akan saya
matikan 10 menit lagi.
who
Untuk menampilkan siapa saja yang sedang login. Perintah ini akan menampilkan
informasi mengenai login name, jenis terminal, waktu login dan remote hostname
untuk setiap user yang saat itu sedang login. Misalnya:
$ who
root ttyp0 May 22 11:44
meong ttyp2 May 22 11:59
pooh ttyp3 May 22 12:08
xhost +
Perintah ini digunakan untuk memberi akses atau menghapus akses(xhost -) host
atau user ke sebuah server X.
xset
Perintah ini untuk mengeset beberapa option di X Window seperti bunyi bel,
kecepatan mouse, font, parameter screen saver dan sebagainya. Misalnya bunyi bel
dan kecepatan mouse dapat Anda set menggunakan perintah ini:
$ xset b <volume> <frekuensi> <durasi dalam milidetik>
$ xset m <akselerasi> <threshold>
zip
Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip zip. Lihat juga
perintah gzip dan unzip.
Milis id-linux
Milis 'resmi' yang memakai bahasa Indonesia adalah id-linux yang beberapa saat
lalu terpecah-pecah menjadi beberapa sub topik:
Linux Admin - Membicarakan administrasi sistem dan networking Linux.
Subscribe: linux-admin-subscribe@linux.or.id
Linux Aktivis - Membicarakan pengembangan dan pemasyarakatan Linux di
Indonesia.
Subscribe: linux-aktivis@linux.or.id
di
Indonesia
khususnya.
Subscribe: linux-berita-subscribe@linux.or.id
Linux Bursa - Jual-beli barang/jasa Linux, penawaran dan pencarian kerja di bidang
Linux.
Subscribe: linux-bursa-subscribe@linux.or.id
Linux Desktop - Diskusi cara penggunaan program aplikasi seperti KDE, Gnome,
StarOffice
dsb.
Subscribe: linux-desktop-subscribe@linux.or.id
Linux
Policy
Non
teknis
Linux
misalnya
GPL,
Open
Source.
Subscribe: linux-policy-subscribe@linux.or.id
Linux Programming - Diskusi mengenai pemrograman Linux, bahasa, teknik, trik
dan
tips.
Subscribe: linux-programming-subscribe@linux.or.id
Linux Setup - Tempat yang menarik bagi newbie menanyakan masalah instalasi,
cara
setup
program
dsb.
Subscribe: linux-setup-subscribe@linux.or.id
Pendahuluan
Server adalah ibarat pelayan yang memiliki hak untuk mengatur. Kenapa server
disebut sebagai pelayan ? server disebut sebagai pelayan dikarenakan fungsi server
secara keseluruhan adalah memberi layanan (service) kepada client yang saling
terhubung satu sama lain dalam satu jaringan.
MEMBANGUN SERVER
Pendahuluan
Setiap kali anda meggunakan internet dalam kegiatan anda sehari-hari, maka
setiap kali itu pula secara tidak langsung anda menggunakan DNS (Domain Name
File HOSTS.TXT pada waktu itu dikelola oleh Stanford Research Insitute
Network Information Center (SRINIC) di Menlo Park, California. File tersebut
tersebut didistribusikan ke semua host dan penggunanya hanya 2 dengan
menggunakan satu buah host (mesin/komputer) saja. Petugas administrasi dari
ARPAnet biasanya mengirimkan email kepada SRI-NIC tentang perubahan
(termasuk penambahan maupun pengurangan) tentang informasi suatu host, dan
dalam periode tertentu, mereka melakukan transfer file HOSTS.TXT yang paling
baru (biasanya diperbaharui sekali dalam seminggu) dengan menggunakan protokol
ftp. Seiring dengan berkembangnya jaringan ARPAnetdan penggunaan protokol
TCP/IP, ukuran dari file HOSTS.TXT menjadi besar dengan bertambahnya jumlah
host yang bergabung dengan jaringan ARPAnet. Kemudian timbul beberapa
masalah dengan penggunaan file HOSTS.TXT ini, misalnya :
Trafik dan Beban (Traffic and load) Beban mesin dan trafik (bandwith) di SRINIC dalam mendistribusikan file menjadi lebih berat dan besar
Penamaan yang saling bentrok (name collisions) Pada file HOSTS.TXT tidak
diperkenankan adanya dua buah nama host yang sama. Namun pada prakteknya,
tidak ada cara untuk mencegah seseorang untuk menambahkan nama yang sama
sehingga kemungkinan bisa menjadi bentrok dan pada akhirnya merusak skema
yang telah ada
Keaslian (consistency) Mengelola keaslian dan keutuhan sebuah file antar
beberapa jaringan yang sedang berkembang pesat merupakan sesuatu hal yang
sulit dilakukan Berangkat dari masalah-masalah tersebut diatas, ARPAnet
membentuk suatu sistem alternatif pengganti dari sistem lama yang menggunakan
file HOSTS.TXT. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah dalam pengelolaan
tabel host yang sangat beraneka ragam dan masih menggunakan metode
sentralisasi. Pada sistem yang baru, seorang sistem administrator memungkinkan
untuk mengelola data secara lokal, namun akan selalu update secara global di
internet. Sistem yang menggunakan metode desentralisasi ini diharapkan akan
mengurangi beban dan trafik, serta pengelolaan data dan proses update dari
sebuah informasi akan menjadi lebih mudah.
Paul Mockapertis dari University of Southern California Information Science
Institute di Marina del Rey, California, dipilih sebagai orang yang bertanggung jawab
masalah
kemanan
DNS,
penerapan
(implementasi),
pengelolaan
Panduan
Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1
Gambar
DNSLengkap
namespace
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIX
merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut
dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan
bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file
UNIX. Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa
dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.
(DNS and BIND 3rd Edition, Paul Albitz & Cricket Liu, 1998 Hal 4)
Sejarah
BIND
Program
DNS
yang
bernama
JEEVES
pertama
kali
di cache name server lokal. Jika tidak ada, name server lokal akan melakukan query
kepada root server dan mereferensikan name server untuk TLD .edu , name server
lokal kembali melakukan query kepada name server .edu dengan jenis query yang
sama dan mereferensikan local.bpgupg.go.id . Name server lokal kembali
melakukan query ke name server local.bpgupg.go.id dan mereferensikan query
selanjutnya ke name server lokal yaitu local.bpgupg.go.id . Kemudian name server
lokal melakukan query kepada name server lokal yaitu ee.linux dan akhirnya
mendapatkan jawaban address yang diminta.
Secara Default setelah linux anda terinstall maka direktori yang perlu anda edit
adalah /etc/named.conf , /etc/resolv.conf , /var/lib/named . contoh kali ini kita akan
membuat server dengan nama domain linux.net dan nama host adalah server.
Domain dan host berkaitan erat pada pembuatan DNS Server. Sekarang kita akan
memulai pembuatan DNS Server.
Masuklah kedalam direktori /var/lib/named dan lihat isi direktori tersebut.
root:~# cd /var/lib/named
root:/var/lib/named# ls
Setelah anda menjalankan perintah ls maka linux akan menampilkan isi default
direktori /var/lib/named yaitu :
root:/var/lib/named# ls
.
..
slave
127.0.0.zone
localhost.zone
root.hint
Isi fle tersebut masih sama dengan 127.0.0.zone karena file 192.168.0.zone disalin
dari file 127.0.0.zone. maka anda harus mengedit file 192.168.0.zone dengan isi
seperti berikut.
$TTL 86400
@ IN SOA server.linux.net. root.linux.net. (
11 ; serial
28800 ; refresh
14400 ; retry
3600000 ; expiry
86400 ) ; minimum
IN NS
IN NS
IN PTR
linux.net.
server.linux.net.
server.linux.net.
Lalu save file tersebut dan keluarlah dari text editor pico. Salinlah file
192.168.0.zone didalam direktori /var/lib/named/ dengan nama file db/linux.net. file
root:/var/lib/named# cp 192.168.0.zone db.linux.net /var/lib/named
1
localhost
server
www
mail
smtp
pop3
ftp
IN NS
IN NS
IN PTR
IN MX
IN A
IN A
IN CNAME
IN CNAME
IN CNAME
IN CNAME
IN CNAME
10
linux.net.
server.linux.net.
server.linux.net.
server.linux.net.
127.0.0.1
192.168.0.1
server.linux.net.
server.linux.net.
server.linux.net.
server.linux.net.
server.linux.net.
Isi fle tersebut masih sama dengan 127.0.0.zone karena file 192.168.0.zone disalin
dari file 127.0.0.zone. maka anda harus mengedit file 192.168.0.zone dengan isi
seperti berikut.
Simpan file diatas lalu keluar dari text editor pico. Pada file diatas terdapat resources
record yaitu IN NS, IN PTR, IN MX, IN A, IN CNAME. Maksud record db file tersebut
adalah :
SOA record
Mengindikasikan otoritas dari sebuah zone file
NS record
Mengindikasikan daftar nama server
Other records
Menjelaskan mengenai data dari zone file tersebut, Record ini berupa :
A
Mengubah Nama menjadi Alamat IP
PTR
Mengubah Nama IP menjadi Nama
CNAME
Menjelaskan nama Alias
Setelah itu editlah file /etc/named.conf
root:/var/lib/named# cd /etc/
root:/var/lib/named# pico named.conf
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
options {
# The directory statement defines the name server's
# working directory
directory "/var/lib/named";
#
#
#
#
#
cleaning-interval 120;
#
#
#
#
#
statistics-interval 0;
#
#
#
#
#
#
#
notify no;
};
#
#
#
#
#
#
zone "localhost" in {
type master;
file "localhost.zone";
};
zone "0.0.127.in-addr.arpa" in {
type master;
file "127.0.0.zone";
};
zone "." in {
type hint;
file "root.hint";
};
# You can insert further zone records for your own domains
below.
Edit file named.conf dan tambahkan baris berikut pada bagian akhir file
named.conf
root:/etc# pico named.conf
Simpan file tersebut, lalu keluar dari editor pico. Sekarang kita edit file resolv.conf
pada direktori /etc/resolv.conf
Jalankan perintah dig untuk mengecek apa server DNS yang anda buat sudah
berjalan dengan baik apa tidak.
Pendahuluan
Web Server adalah software server yang menjadi tulang belakang dari World
Wide Web (WWW). Web server menunggu permintaan dari client yang
menggunakan browser seperti netscape navigator, Internet Explorer, modzilla, dan
program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan
memproses permintaan itu dan kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data
yang diinginkan kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar
disebut dengan format SGML ( Standard General Markup Language). Data yang
berupa format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan
kemampuan browser itu. Contohnya ialah bila data yang dikirim berupa data
gambar, browser yang hanya mampu menampilkan text (misalnya lynx) tidak akan
mampu menampilkannya dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja.
Web Server, untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser)
mempunyai protokol sendiri yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol). Dengan
protokol ini, komunikasi antar web server dengan clientnya (browser) dapat saling
dimengerti dan lebih mudah.
Seperti telah dijelaskan diatas, Standar format data pada World Wide Web
adalah SGML. Tapi sudah menjadi hal yang umum bahwa para pengguna internet
10. Dukungan Teknis (mempunyai site-site atau mailis untuk bertanya bila terjadi
masalah).
11. Dukungan Platform (jenis sistem operasi apa saja yang dapat menjalankan
software tersebut)
12. Dukungan terhadap third party (Apakah software ini dapat ditambahkan
software tambahan sebagai pelengkap)
Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem operasi seperti : AUX 3.1,
BSDI 2.0, FreeBSD 2.1, HP-UX 9.07, IRIX 5.3, Linux, NetBSD 1.1, NEXTSTEP,
SolarisX86 2.5, Solaris 2.4, Solaris 2.5, SunOS 4.1.3, UnixWare 1.1.2. Apache
mudah untuk mengkonfigurasinya karena hanya mempunyai satu file konfigurasi.
Apache Web server mudah dalam menambahkan periferal lainnya ke dalam
platform web servernya, misalnya : untuk menambahkan modul, cukup hanya
menset file konfigurasinya agar mengikutsertakan modul itu kedalam kumpulan
modul lain yang sudah dioperasikan.
Features atau ciri khas dari web server Apache adalah :
1. Dapat dijadikan pengganti bagi NCSA web server.
2. Perbaikan terhadap kerusakan dan error pada NCSA 1.3 dan 1.4
3. Apache web server dalam merespon client sangat cepat jauh melebihi server
NCSA.
4. Mampu di kompilasi sesuai dengan spesifikasi HTTP yang sekarang.
5. Apache menyediakan feature untuk multihomed dan virtual server.
6. Kita dapat men-set respon error yang akan dikirim web server dengan
menggunakan file atau skrip.
7. Server Apache dapat otomatis berkomunikasi dengan client browsernya
untuk menampilkan yang tampilan terbaik pada client browsernya. Misalnya
browser ingin menampilkan dalam bahasa Spanyol, maka Apache web server
otomatis mencari dalam servicenya halaman-halaman dengan bahasa Spanyol.
8. Webserver Apache secara otomatis menjalankan file index.html, halaman
utamanya, untuk ditampilkan secara otomatis pada clientnya.
9. Webserver Apache mempunyai level-level pengamanan.
10. Apache mempunyai komponen dasar terbanyak di antara webserverwebserver lain, yang berarti bahwa webserver Apache termasuk salah satu
dari webserver yang lengkap.
11. Ditinjau dari segi sejarah perkembangan dan prospeknya di masa yang akan
datang, Apache web server mempunyai prospek yang cerah. Apache berasal
dari webserver NCSA yang kemudian dikembangkan karena NCSA masih
mempunyai kekurangan dibidang kompatibilitasnya dengan sistem operasi lain.
Sampai saat ini, webserver Apache terus dikembangkan oleh team dari
apache.org.
12. Performansi dan konsumsi sumberdaya (resource) dari webserver apache
tidak terlalu banyak, hanya sekitar 20 MB untuk file-file dasarnya dan setiap
menginstall php.
Diantaranya adalah modul PHP yang akan diinstall bersamaan dengan instalasi
Apache. Instalasi yang dilakukan di modul ini juga akan mengintegrasikan Apache
dan PHP dengan MySQL sebagai database server.
Sebelum instalasi anda harus menyediakan terlebih dahulu source yang diperlukan
yang dapat didownload di :
http://www.apache.org
http://www.php.net
Anda dapat memilih sendiri versi apache dan php yang ingin diinstall di mesin anda.
Tentunya memilih versi yang lebih baru akan lebih stabil hasilnya. Setelah anda
download source tersebut sebaiknya semua source ditaruh dalam satu direktori
untuk memudahkan proses installasi , misalnya di direktori /tmp, lalu diekstrak.
# cd /tmp
# tar zxvpf apache_versi.tar.gz
# tar zxvpf php-versi.tar.gz
Selanjutnya apache harus dikonfigurasi awal.
# cd apache_versi/
# ./configure
Bila konfigurasi awal sudah selesai, anda pindah ke direktori php untuk konfigurasi
modul php dan mengintegrasikannya dengan apache dan mysql
# cd ../php-versi/
# ./configure --with-apache=../apache_versi \
--with-mysql --enable-track-vars
Setelah itu php dikompilasi dan diinstall
# make && make install
Kemudian anda copykan file php.inidist yang ada di source php ke direktori
/usr/local/lib dan diberi nama php.ini
# cp php.inidist /usr/local/lib/php.ini
Kemudian anda kembali ke direktori apache untuk konfigurasi ulang dan
mengaktifkan modul php (yaitu php4).
# cd ../apache_versi
# ./configure --activate-module=src/modules/php4/libphp4.a
Lalu kompile dan install apache
# make && make install
Sampai disini instalasi apache dan PHP sudah selesai. Selanjutnya anda harus
melakukan konfigurasi apache agar berjalan sesuai dengan kebutuhan anda
192.168.0.104 - - [26/Jun/2001:09:42:36
1310
192.168.0.104 - - [26/Jun/2001:09:42:36
HTTP/1.1" 2
00 2326
192.168.0.104 - - [26/Jun/2001:09:42:43
HTTP/1.1" 301 338
192.168.0.104 - - [26/Jun/2001:09:42:43
HTTP/1.1"
404 303
192.168.0.104 - - [26/Jun/2001:09:42:43
/icons/unknown.gif HTTP/1.
1" 404 305
192.168.0.104 - - [26/Jun/2001:09:42:43
HTTP/1.1"
404 302
192.168.0.104 - - [26/Jun/2001:09:42:43
/icons/compressed.gif HTTP
/1.1" 404 308
192.168.0.104 - - [26/Jun/2001:09:42:43
/icons/binary.gif HTTP/1.1
" 404 304
/web/htdocs/ndex.html
[Tue Jun 26 04:29:25 2001] [error] [client 192.168.0.104] client
denied by ser
ver configuration: /web/htdocs/usage
[Tue Jun 26 04:34:03 2001] [notice] SIGHUP received. Attempting to
restart
[Tue Jun 26 04:34:03 2001] [notice] Apache/1.3.17 (Unix)
mod_perl/1.24_01 PHP/4.
0.4pl1 configured -- resuming normal operations
[Tue Jun 26 06:07:55 2001] [notice] caught SIGTERM, shutting down
[Tue Jun 26 06:09:25 2001] [notice] Apache/1.3.17 (Unix)
mod_perl/1.24_01 PHP/4.
0.4pl1 configured -- resuming normal operations
[Tue Jun 26 06:25:50 2001] [notice] caught SIGTERM, shutting down
[Tue Jun 26 06:27:25 2001] [notice] Apache/1.3.17 (Unix)
mod_perl/1.24_01 PHP/4.
0.4pl1 configured -- resuming normal operations
[Tue Jun 26 07:10:50 2001] [error] [client 192.168.0.105] client
denied by serv
er configuration: /web/htdocs/usage/index.html
[Tue Jun 26 09:42:02 2001] [error] [client 192.168.0.104] File does
not exist:
/web/htdocs/icons/image2.gif
[Tue Jun 26 09:42:12 2001] [error] [client 192.168.0.104] File does
not exist:
/web/htdocs/icons/blank.gif
[Tue Jun 26 09:42:12 2001] [error] [client 192.168.0.104] File does
not exist:
/web/htdocs/icons/back.gif
[Tue Jun 26 09:42:12 2001] [error] [client 192.168.0.104] File does
not exist:
/web/htdocs/icons/image2.gif
[Tue Jun 26 09:42:31 2001] [error] [client 192.168.0.104] File does
not exist:
/web/htdocs/icons/back.gif
[Tue Jun 26 09:42:31 2001] [error] [client 192.168.0.104] File does
not exist:
/web/htdocs/icons/blank.gif
[Tue Jun 26 09:42:31 2001] [error] [client 192.168.0.104] File does
not exist:
/web/htdocs/icons/unknown.gif
Jadi isi file ini adalah pesan-pesan kesalahan (error) dan juga pemberitahuan
pengoperasian httpdnya (notice). Dengan melihat error.log, akan ketahuan apakah
web anda mengalami kesalahan pada waktu pembuatan, misal pada contoh file
does not exist menandakan bahwa ada file yang hilang atau tidak sempat di ambil.
/web/logs/access_log
/web/htdocs/stat
webalizer.hist
webalizer.current
nama.host.anda
*nama.host.anda
Setelah selesai, maka akan diperoleh pada direktori outputdir seperti berikut :
-rw-r--r--rw-r--r--rw-r--r--rw-r--r--rw-r--r--rw-r--r--rw-r--r--rw-r--r--
1 root
1 root
1 root
1 root
1 root
1 root
1 root
1 root
root
root
root
root
root
root
root
root
16209
16261
23265
25767
18517
17620
4295
19205
Sep
Sep
Sep
Sep
Sep
Sep
Sep
Sep
9 05:42
9 05:42
9 05:42
9 05:42
9 05:42
9 05:42
9 05:42
9 05:42
ctry_usage_200108.gif
ctry_usage_200109.gif
daily_usage_200108.gif
daily_usage_200109.gif
hourly_usage_200108.gif
hourly_usage_200109.gif
index.html
usage.gif
-rw-r--r--rw-r--r--rw-r--r--
1 root
1 root
1 root
root
root
root
69127
61864
69
Sep
Sep
Sep
9 05:42
9 05:42
9 05:42
usage_200108.html
usage_200109.html
webalizer.hist
Tag-tag yang mengatur akses dalam tag directory antara lain Order, allow dan deny.
Tag Order mempunyai tiga kemungkinan :
order mutual-failure hanya host yang muncul di tag allow dan tidak muncul
di tag deny yang boleh mengakses.
Tag allow dan deny mendefinisikan hak akses dari suatu host atau domain
tertentu. Kedua tag ini mempunyai sintak yang sama yaitu :
[Allow,deny] from [All,.domain.com,192.168.0.0/8]
Selain ketiga Tag ini, ada Tag lain yang menspesifikasi akses user dan group yaitu
tag require dengan sintak :
Bila tag allow/deny dan require dipakai bersama-sama, ada satu tag lagi yang
memastikan apakah kedua tag tersebut bekerja cooperative atau hanya salah satu
saja, yaitu tag satisfy dengan sintak :
satisfy [any,all]
dimana any akan memberikan hak akses bila salah satu permission (host atau
user/group) terpenuhi, sedang all memerlukan kedua tag terpenuhi.
Selain Tag Directory, masih ada tag-tag lain yang digunakan untuk membatasi hak
akses.
Tag files membatasi hak akses terhadap file-file berektensi dan Tag Location
membatasi hak akses terhadap URL tertentu. Sintaks kedua tag ini sama dengan
sintak directory
<Files nama_file> ... </Files>
<Location URL> ... </Location>
Ini berarti semua direktori public_html user diperbolehkan untuk diakses. Sedangkan
file-file dengan format .mp3 dan .asf hanya bias diakses dari IP 192.168.*.
File
ACL
didefinisikan
pada
httpd.conf
yaitu
pada
tag
AccessFileName.Sintaks defaultnya :
AccessFileName .htaccess
Untuk dapat menggunakan file ACL ini, maka Pada Tag AllowOverride dalam
tag Directory untuk DocumentRootnya harus diberi option All, artinya tiap direktori
mempunyai hak akses sendiri-sendiri tergantung file ACL atau mengikuti default
permission dari RootDirectorynya.
Contoh filenya adalah :
IndexIgnore .htaccess */.??* *~ *# */HEADER* */README* */_vti*
<Limit GET POST>
order deny,allow
#allow from all
require user abdul
</Limit>
<Limit PUT DELETE>
order deny,allow
deny from all
</Limit>
AuthType Basic
AuthName linux.net
AuthUserFile /home/abdul/public_html/.pwd
Pendahuluan
Database telah menjadi bagian yang menyatu dalam hampir setiap
kehidupan manusia. Tanpa database, banyak sesuatu yang kita kerjakan akan
menjadi sangat membosankan dan tidak terstruktur dengan baik, bahkan mungkin
menjadi sesuatu yang tidak dapat dikerjakan. Perpustakaan, universitas, kantor
pemerintahan dan bank adalah beberapa contoh organisasi yang sangat bergantung
pada sistem database terutama pada urutan data ataupun pencarian data. Di dunia
internet, search engines, online shopping (toko online ) dan setiap website yang
menyediakan banyak data tidak akan berkerja tanpa menggunakan database.
Database yang sudah diimplementasikan atau dipakai di komputer biasanya
dihubungkan dengan database server.
Jika anda mencari system manajemen database yang murah atau bahkan
gratis, ada beberapa pilihan antara lain MySQL, mSQL, PostgresSQL, atau salah
satu dari produk vendor komersial yang gratis. Ketika dibandingkan antara MySQL
dengan system databae yang lain, maka perlu dipikirkan apa yang paling penting
untuk anda. Apakah performa, support, fitur-fitur SQL, kondisi keamanan dalam
lisensi, atau masalah harga. Dengan pertimbangan tersebut, MySQL memiliki
banyak hal yang bisa ditawarkan, antara lain :
Kecepatan
Banyak ahli berpendapat MySQL merupakan server tercepat.
Kemudahan penggunaan
MySQL punya performa tinggi namun merupakan database yang simple
sehingga mudah disetup dan dikonfigurasi
Harga
MySQL cenderung gratis untuk penggunaan terntentu.
Kapabilitas
Banyak klien dapat mengakses server dalam satu waktu. Mereka dapat
menggunakan banyak database secara simultn.
Pertabilitas
MySQl dapat berjalan dalam banyak varian UNIX dengan baik, sebaik seperti
saat berjalan di system non-UNIX.
didapatkan
dan
memiliki
source
code
yang
boleh
Siemens ( http://www.siemens.com )
kenyataan bahwa MySQL adalah gratis. Hal ini benar karena T.c.X menawarkan
MySQL sebagai produk gratis untuk umum.
R atau relational berarti adanya hubungan yang bagus dalam DBMS yaitu
terhubungnya informasi yang tersimpan dalam suatu tabel dengan informasi
dalam tabel lain.
Untuk berkomunikasi dengan MySQL anda dapat menggunakan bahas yang
disebut SQL (Structured Query Language). Saat ini SQL adalah bahasa database
yang standard dan mayoritas system database mengerti bahasa tersebut. SQL
memiliki banyak macam perintah dan statement yang akan mendukung system
database yang digunakan MySQL.
Instalasi MySQL
MySQL dapat bekerja dalam beberapa system operasi baik yang gratis
maupun yang komersial. Dalam modul ini akan diterangkan proses instalasi MySQL
dalam system operasi Linux, sesuai dengan yang telah dipelajari sebelumnya. Saat
ini MySQL memiliki versi yang sudah stabil yaitu seri 3.22.xx, sedangkan yang
masih dalam tahap pengembangan adalah MySQL dengan versi 3.23.xx
Distribusi MySQl berbentuk binary, RPM dan source format. Binary dan RPM
lebih mudah untuk diinstal , namun anda harus menerima konfigurasi apa adanya
sesuai dengan keinginan pembuatnya. Sedangkan yang berbentuk source format, ia
lebih sulit untuk diinstal karena anda harus mengkompilasi software tersebut namun
anda
dapat lebih
mudah
untuk
mengatur konfigurasinya.
Misalnya
anda
mengkompilasi distribusi tersebut hanya sebagai klien tanpa perlu membuat server,
dan juga anda dapat mengatur letak direktori tempat anda menginstal. Distribusi
MySQL terdiri atas komponen sebagai berikut :
Server mysqld
Program-program
klien
(mysql,mysqladmin,
dll)
dan
program
Dokumentasi
Database
Bahasa pendukung
Dalam Linux, MySQL dapat diinstal dengan dua cara yaitu dengan cara
manual ataupun dengan cara otomatis menggunakan RPM.
# cd mysql-versi
Jika anda ingin menggunakan option untuk configure anda dapat melihat daftarnya
dengan perintah :
# ./configure help
--without-server
--prefix=nama_path
--localstatedir=nama_path
--with-low-memory
proses
kompilasi
sehingga
kadang-kadang
akan
Kompile
# make install
# ./safe_mysqld &
Lalu cek pada proses komputer, apakah mysql sudah berjalan dengan
cara :
# ps ax|grep sql
0:00
587 ? SN 0:00
MySQL-versi-platform.rpm
Source untuk server MySQL.
MySQL-client-versi-platform.rpm
Source untuk klien MySQL.
MySQL-devel-versi-platform.rpm
Software oendukung untuk mengembangkan klien MySQL berisi klien
library dan file header.
MySQL-bench-versi-platform.rpm
Benchmark dan test MySQL
MySQL-versi.src.rpm
Source lengkap untuk server, klien, benchmark dan test.
Anda tidak harus menginstall semua source yang ada, cukup yang dibutuhkan saja.
Jika anda berencana untuk menginstall server sekaligus klien anda gunakan
perintah :
# rpm ivh MySQL-versi-platform.rpm MySQL-client-versi-platform.rpm
Jika anda ingin menginstall MySQL dari source lengkapnya, gunakan perintah :
# rpm -recompile MySQL-versi.src.rpm
Untuk melihat letak seluruh file yang telah diinstall gunakan perintah :
Uninstalasi MySQL
Untuk meng-uninstalasi MySQL dari mesin anda cara yang paling mudah
adalah dengan menghapus direktori root MySQL yang biasanya terletak di
direktori /usr/local/mysql secara recursive. Kemudian hentikan proses atau daemon
yang menjalankan mysql.
Jika system MySQL anda diinstall dengan RPM, maka anda dapat menguninstalasinya via RPM dengan perintah :
# rpm e nama_file_rpm
Pendahuluan
Proxy server sudah menjadi hal yang popular di kalangan para pengguna internet
saat
ini,
berkaitan
dengan
kemampuannya
untuk
menghemat
bandwith,
di hardisk sehingga untuk menampilkan site yang sama tinggal mengambil data di
cachenya.
Squid dapat dikonfigurasikan sebagai :
Pada konfigurasi pertama, squid server berlaku seperti reverse proxy-cache, squid
akan menerima permintaan client, memberikan data di cachenya, jika tidak ada
akan mengambil langsung dari server aslinya (reverse proxy).
Sebagai proxy cache server, kita dapat mengontrol secara keseluruhan kinerja
jaringan kita dan memberlakukan beberapa aturan dalam memberkian data yang
dapat dilihat, diakses atau didownload. Kita juga dapat mengontrol penggunaan
bandwith,
waktu
koneksi
dikonfigurasikan sebagai
dan
sebagainya.
Sebuah
proxy
cache
dapat
sebagai berikut :
Misal suatu host meminta www.detik.com, maka squid akan mengambil dan
meletakkannya di hardisk server untuk selanjutnya diambil oleh host yang
bersangkutan. Bila ada host lain yang meminta data yang sama, server tidak perlu
lagi mendownloadnya dari www.detik.com, tapi cukup memberikan data yang ada di
cachenya sehingga akan lebih cepat dan menghemat bandwith. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut ini:
LAN
Internet
Host A
LAN
WAN
WAN
Host C
Router
Router
Host B
Ini merupakan konfigurasi yang paling sederhana yang biasa dipakai oleh ISP
(Internet Service Provider) dan warung internet dimana squid server local akan
langsung mencari ke web server www.detik.com untuk memenuhi permintaan client
bila data tidak terdapat di cache.
Biasanya konfigurasi ini dipakai untuk jaringan yang tidak terlalu besar. Permintaan
oleh klien pada suatu URL akan diterima lokal yang akan mencarinya ke sibling , bila
tidak ada, lokal akan langsung mencarinya langsung ke webserver yang
bersangkutan.
Biasanya konfigurasi ini diterapkan untuk jaringan yang besar. Efisiensi jaringan ini
cukup baik, karena yang bekerja untuk mendapatkan halaman web keluar jaringan
hanyalah parent sisanya sibling dan para client tidak dapat memperolehnya secara
langsung (dengan firewall). Klien yang meminta halaman web www.detik.com akan
diterima squid server lokal yang kemudian akan memeriksa cachenya, bila tidak ada
dia akan mencari ke sibling, bila ada sibling akan memberikannya ke lokal, namun
bila tidak ada lokal akan meminta ke parent. Sebagai parent ia harus melayani
permintaan ini. Walaupun ia tidak memiliki halaman yang diminta, ia harus
memenuhinya
dengan
mengambil
langsungke
www.detik.com.
Setelah
itu
Hierarki Squid
Server proxy dapat dihubungkan dengan server-server proxy lain dan membentuk
hierarki seperti pada sebuah organisasi. Jika server proxy bergabung dalam sebuah
hierarki, sebuah server proxy bisa memilih untuk mengambil dokumen yang
diinginkan dari server proxy lain dalam hierarki atau mengambil dari server asal.
Hierarki ini terdiri dari cache pada tingkat nasional, regional, dan organisasi. Dalam
prototipe ini cache pada tingkat nasional melayani permintaan akses untuk domain
negara
tersebut.
Misalnya
terdapat
permintaan
dokumen
dari
URL
USER
USER
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
USER
CACHE
INTERNASIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
NASIONAL
CACHE
NASIONAL
CACHE
NASIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
NASIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
CACHE
REGIONAL
Instalasi Squid
Untuk mendapatkan source squid terbaru dapat download di ftp://squid.nalr.fr/squid/
atau homepage squid http://www.squid-cache.org/. Dalam modul ini kita akan
melakukan instalasi secara manual yaitu squid-2.3.STABLE2-src.tar.gz. Sebelum
instalasi pastikan source ini sudah ada (misal di direktori /usr/local).
1.
# cd /usr/local
# tar zxvf squid-2.3.STABLE2-src.tar.gz
2. Squid proxy-server tidak dapat berjalan sebagai sebagai super user root, oleh
karena itu kita harus membuat account khusus tanpa shell untuk menjalankan
Squid Proxy Server :
# useradd d /cache/ -r s /dev/null 2>&1
# mkdir /cache/
# chown R squid.squid /cache/
Perintah pertama akan menambahkan user squid ke file /etc/passwd, lalu
membuat direktori /cache (jika belum ada) kemudian mengubah kepemilikan
direktori /cache ke user squid.
3.
# ./configure --prefix=/usr/local/squid
4.
Konfigurasi Squid
Setelah proses instalasi selesai, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi squid.
File konfigurasi ini biasanya terletak pada direktori /usr/local/squid/etc.
Squid
program utama
dnsserver
cachemgr
runchace
secara otomatis
mime.conf.default
access.log
cache.log
store.log
Option ini menyatakan nomor port yang akan digunakan Squid untuk permintaan
HTTP client. Jika diset 80, client akan seolah-olah terkoneksi dengan Webserver
Apache.
icp_port 3130
Option ini menentukan nomor port tempat Squid mengirim dan menerima
permintaan ICP dari cache lainnya. Untuk mendisable kita set 0, karena kita
mengkonfigurasi Squid sebagai mode accelerator Web Server. ICP diperlukan
hanya pada multilevel cache dengan multilevel siblings dan parent.
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \? and no_cache deny QUERY
Option ini menyatakan jumlah memori (RAM) yang digunakan untuk caching. Squid
menggunakan memori lebih besar dari nilai yang tertera. Sebaiknya jumlah ini
sepertiga dari memori total.
cache_dir ufs /cache 200 16 256
Option cache_dir menyatakan jenis sistem storage yang digunakan (ufs). Space
disk sebesar 200 MB, jumlah subdirektori tingkat pertama dalam direktori cache
adalah 16 dan jumlah subdirektori tingkat kedua yang dibuat dalam direktori cache
tingkat pertama adalah 256. Dalam mode accelerator hal ini berkaitan dengan besar
dan jumlah file yang ingin di tampilkan pada webserver Apache.
emulate_httpd_log on
Jika option ini dibuat ON, Squid akan membuat format file log yang sama dengan
Webserver Apache. Hal ini berguna terutama jika kita ingin menggunakan program
seperti Webalizer.
redirect_rewrites_host_header off
Jika diset OFF, Squid tidak akan menulis ulang suatu host.
replacement_policy GDSF
Options acl and http_access mengatur batasan akses terhadap Proxy server
Squid. Pada contoh di atas, kita berarti mengijinkan setiap orang terkoneksi lewat
proxy.
cache_mgr admin
Option cache_mgr menyatakan alamat e-mail administrator yang bertanggungjawab pada server.
cache_effective_user squid and cache_effective_group squid
Dari option ini, Squid akan mengetahui nomor port HTTP server yang sebenarnya
dan IP address yang digunakan. Pada contoh di atas IP address webserver adalah
192.168.0.100 pada port 80.
log_icp_queries off
Jika kita tidak menggunakan ICP sebaiknya option ini diset OFF.
cachemgr_passwd my-secret-pass all
Option
cachemgr_passwd
menyatakan
password
yang
diperlukan
untuk
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh isi file konfigurasi proxy-cache server berikut
ini :
# pico squid.conf
icp_port 3130
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \?
no_cache deny QUERY
cache_mem 16 MB
cache_dir ufs /cache 200 16 256
redirect_rewrites_host_header off
replacement_policy GDSF
Misalkan kita ingin agar proxy server Squid hanya membolehkan akses untuk client
dalam jaringan kita dan proxy server itu sendiri dengan menggunakan port-port
tertentu yaitu 80 (http), 21 (ftp), 23 (telnet) 25 (smtp), dan 443 (https). Selain itu,
proxy Squid akan meolak setiap IP address asal dan semua port yang mencoba
terkoneksi.Bila jaringan kita menggunakan IP Private kelas C 192.168.1.0 kita dapat
membuat konfigurasi sbb :
acl localnet src 192.168.0.0/255.255.255.0
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl Safe_ports port 80 443 210 119 70 21 1025-65535
acl CONNECT method CONNECT
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
http_access allow localnet
http_access allow localhost
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT
http_access deny all
cache_mgr admin@nama.domain
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid
log_icp_queries off
Sedangkan option-option yang lain sama seperti yang sudah dijelaskan untuk mode
sebelumnya.
Menjalankan Squid
Setelah membuat konfigurasi Squid lewat file squid.conf, selanjutnya kita harus
menstart squid agar server itu dapat berjalan dengan baik. Proses squid sebaiknya
dijalankan oleh user squid dan bukan oleh root demi keamanan.
To run Squid server in httpd-accelerator mode, the following files are required and
must
be created or copied to the appropriate directories on your server.
Copy the squid.conf file in the /etc/squid/ directory.
Copy the squid script file in the /etc/rc.d/init.d/ directory.
Copy the squid file in the /etc/logrotate.d/ directory.
To run Squid server in proxy-caching mode, the following files are required and
must be
created or copied to the appropriate directories on your server.
Copy the squid.conf file in the /etc/squid/ directory.
Copy the squid script file in the /etc/rc.d/init.d/ directory.
Copy the squid file in the /etc/logrotate.d/ directory.
Create the squid script file (touch /etc/rc.d/init.d/squid) and add:
#!/bin/bash
# squid This shell script takes care of starting and stopping
# Squid Internet Object Cache
#
# chkconfig: - 90 25
# description: Squid - Internet Object Cache. Internet object
# caching is \
# a way to store requested Internet objects (i.e., data available \
# via the HTTP, FTP, and gopher protocols) on a system closer to the
# \
# requesting site than to the source. Web browsers can then use the
# \
# local Squid cache as a proxy HTTP server, reducing access time as
# \
# well as bandwidth consumption.
# pidfile: /var/run/squid.pid
# config: /etc/squid/squid.conf
Untuk menjalankan squid Pertama-tama kita harus membuat user squid yang akan
menjalankan proses Squid proxy server. Loginlah sebagai user squid dan lakukan
perintah berikut ini :
# squid z
Perintah ini akan membuat direktori cache sebanyak dan sedalam yang telah
dideklarasikan pada file squid.conf. Lalu jalankan program squid :
# /usr/local/squid/bin/squid sY &
Perhatikan
pesan
yang
muncul
pada
console,
dan
perhatikan
juga
file
Pendahuluan
E-mail sudah digunakan orang sejak awal terbentuknya internet pada sekitar
tahun 1969 dan merupakan salah satu fasilitas yang ada pada saat itu. Sesuai
dengan perkembangan internet, penggunaan email ini juga semakin membesar
Walaupun pada saat ini persentasinya sudah turun karena adanya sebuah fasilitas
baru di internet yang dikenal sebagai WWW.
dipakai orang karena memberikan cara yang mudah dan cepat dalam mengirimkan
sebuah informasi. Selain itu email dapat juga informasi yang ukurannya kecil sampai
ke file yang ukurannya besar. Pada gambar berikut bagaimana cara
pertukaran
User di
terminal
User di
termina
l
User
agent
Mailbox penerima
User
agent
MTA
client
MTA
server
Mail server hanya sebuah aplikasi yang berurusan dengan lalu lintas email,
dia tidak secara langsung berhubungan dengan user yang akan berkirim.
Dalam pengiriman email, terdapat dua aplikasi yang diperlukan yaitu MTA (Mail
Transfer Agent), dan MUA (Mail User Agent). Kerja sama antara MUA dan MTA
dapat dianalogikan seperti agen perjalanan dan perusahaan perjalanan, dimana
email merupakan orang yang akan melakukan perjalanan.
Secara garis besar MTA (Mail Transfer Agent) adalah sebuah aplikasi untuk
mengantarkan email. MTA melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :
Mengatur antrian bila ada email masuk, keluar dan yang tertunda pengirimannya
MTA yang umum dipakai adalah sendmail dan qmail untuk di unix serta untuk di Ms
Windows menggunakan Mdaemon.
Sedangkan MUA (Mail User Agent) adalah aplikasi yang berfungsi sebagai antar
muka (interface) antara email (dalam hal ini berhubungan dengan user yang
memiliki email tersebut) dengan MTA yang mendukungnya. Ia berfungsi :
Beberapa agen email yang populer saat ini adalah Pine, Eudora, Netscape, Outlook
dan Pegasus.
Dalam berkomunikasi email menggunakan protocol sendiri yaitu SMTP
(Simple Mail Transport Protocol) yang bekerja di port 25. Protokol ini hanya bekerja
untuk berkomunikasi dengan server mail remote, tidak untuk server lokal.
yang mudah
dibaca. Mula-mula client menggunakan hubungan TCP ke port 25, dan menunggu
kode jawaban 220 dari server yang merupakan ucapan selamat datang ke server
tersebut. Jawaban dari server ini harus dimulai dengan FQDN (fully quanlified
domain name ) dari server, misal .linux.net.
Selanjutnya clien memperkenalkan diri dengan perintah EHLO atau jika
server masih versi lama maka cara memperkenalkan diri dengan perintah HELO.
Perintah HELO adalah perintah primitif yang ada pada SMTP versi awal. Argumen
dibelakang perintah tersebut adalah FQDN dari client, misalkan students.linux.net.
Server merespon dengan memberikan identitas dirinya kepada client. Jika
komunikasi
sudah
terbentuk,
client
dapat
mengirimkan
lebih
dari
satu
Komponen E-mail
Email terdiri dari tiga buah komponen, yaitu:
Envelope, atau amplop. Ini digunakan oleh MTA untuk pengiriman. Dalam contoh
sebelumnya, envelope ditandai dengan dua buah perintah SMTP :
MAIL from: <riza@students.linux.net>
RCPT to: <riza@.linux.net>
Header, digunakan oleh user agent. Ada kurang lebih sembilan field header, yaitu:
Received, Message-Id, From, Date, Reply-To, X-Phone, X-mailer, To dan Subject.
Setiap field header berisi sebuah nama yang diikuti oleh sebuah titik dua (:), dan
nilai dari field header tersebut.
Body merupakan isi pesan dari pengirim ke penerima.
IN
192.168.0.1
IN MX 100
mx1.linux.net.
IN MX 50
mx2.linux.net.
IN MX 10
students.linux.net.
Pada contoh diatas MX record memberikan prioritas tertinggi pada host yang
bersangkutan yaitu students.linux.net. Jika pengiriman email gagal karena sesuatu
hal maka akan dicoba dikirimkan ke mx2.linux.net yang merupakan mail exchanger
dari students.linux.net. Jika dalam pengirimannya gagal lagi maka mail akan
dikirimkan ke host mx1.linux.net dimana server ini berfungsi sebagai mail exchanger
ke dua dari mesin students.linux.net.
angka. Selisih ini dibuat sedemikian hingga agar bila ada penambahan mail server,
kita dapat menambahkan record MX dari yang telah ada sebelumnya.
Sebuah host untuk dapat melihat record MX dari suatu server bisa dengan
mengetikkan perintah seperti dibawah ini
$ host students.linux.net
students.linux.net has address 192.168.0.1
students.linux.net mail is handled (pri=10) by students.linux.net
students.linux.net mail is handled (pri=50) by mx2.linux.net
students.linux.net mail is handled (pri=100) by mx1.linux.net
Relay Agent
Fungsi utama dari relay agent adalah untuk mengirimkan email dari user
agent. Jadi semua email yang akan dikirimkan ke jaringan luar akan dikirim dulu
oleh user agent ke relay agent, dan jika sudah sampai maka selanjutnya adalah
menjadi tanggung jawab dari mesin yang berfungsi sebagai relay agent untuk
mengirimkan email yang diberikan kepadanya.
Karena fungsinya sangat penting bagi pengiriman email, maka dalam sebuah
jaringan kita harus mempunyai mesin yang berfungsi sebagai relay agent lebih dari
satu (selain mesin mail server utama). Untuk dapat menghemat biaya mungkin
fungsinya bisa kita satukan dengan mesin yang berfungsi sebagai MX. Tapi jika
traffik mail sudah pada apalagi terdapat mailling list yang banyak sebaiknya kedua
fungsi tersebut dipisahkan ke mesin tersendiri.
Sebagai administrator anda harus bisa mengatur supaya mesin MX dan relay
agent ini tidak disalah gunakan oleh orang lain untuk melakukan hal-hal yang
merugikan. Salah satu contohnya jika kita melakukan pengesetan server mail
secara asal-asalan dan membolehkan semua orang untuk merelay ke mesin anda,
bisa jadi mesin anda nantinya akan digunakan orang untuk membuat SPAM mail.
Untuk menghindari hal ini anda harus membuat aturan atau mengeset dalam server
anda bahwa host-host yang boleh merelay ke mesin anda adalah host tertentu yang
anda kenal atau mungkin khusus untuk host-host yang ada dalam jaringan anda.
Qmail
Sebuah sistem UNIX biasanya langsung dibundel oleh MTA (Mail Transfer Agent)
bernama Sendmail, karena sebenarnya Sendmail adalah mail server paling popular
dan paling tua di Internet. Sendmail mempunyai konfigurasi default yang diletakkan
pada /etc/sendmail.cf yang dengan konfigurasi tersebut email sudah dapat keluar
masuk. Namun dari beberapa pengalaman ternyata Sendmail memiliki banyak
kelemahan, antara lain
terdiri atas banyak baris dengan kode-kode yang sulit dipelajari. Oleh karenanya
sendmail banyak memiliki bug.
Kemudian muncullah MTA bernama Qmail yang dibuat oleh seseorang yang
tidak puas atas kinerja dan buggy Sendmail. Qmail dikembangkan sekitar tahun 96
oleh seorang profesor matematika bernama Dan Bernstein. Qmail dikembangkan
karena terdapat banyak bugs yang terdapat di dalam Sendmail. Seperti yang
dituliskan dalam home page resmi Qmail di http://cr.yp.to/~djb/qmail.html , Qmail
merupakan pengganti dari Sendmail dan memang dalam instalasi default Qmail ada
beberapa hal yang tidak kompatibel dengan Sendmail. Sampai saat ini pemakai
Qmail terus berkembang.
Qmail tidak merepotkan sewaktu instalasi dan juga mempunyai file konfigurasi
yang sederhana yang terdiri atas beberapa file yang diletakkan pada direktori
/var/qmail/control. Keunggulan utama Qmail dibandingkan dengan Sendmail adalah
masalah keamanan. Berikut alasan bahwa Qmail memiliki keamanan yang lebih
baik:
program dan file sebagai file. Qmail bisa disuruh untuk menjalankan program
tapi atas nama user tersebut.
qmail-inject
todo/23
: amplop yang menyatakan dari mana email datang dan ke mana akan
diantarkan
intd/23
info/23
local/23
remote/23
bounce/23
Berikut ini adalah level-level yang terjadi dalam sebuah email. Positif (+) berarti ada,
negatif (-) tidak ada dan (?) berarti mungkin ada mungkin tidak.
S1. mess intd todo info local remote bounce
S2. +mess intd todo info local remote -bounce
sukses
memasuki
antrian,
maka
qmail-send
harus
memutuskan apakah penerima email ini berada di lokal atau remote. Ketika qmailsend memberitahu adanya file todo/23, maka qmail-send telah mengetahui email 23
telah mencapai level S4. Lalu info/23, local/23 dan remote/23 akan dihapus bila ada.
Lalu qmail send akan membuat ulang info/23 dan mungkin local/23 dan remote/23.
Setelah selesai qmail-send akan membuang todo/23 dan leadaan naik ke S5. Pada
saat ini email telah selesai pada tahap preprocessed (sebelum diproses).
Email pada keadaan S5 diperlakukan dengan menandai setiap alamat di
local/23 dan remote/23 sebagai DONE dan NOT DONE.
DONE : email sukses diantarkan, atau antaran sebelumya menemui kegagalan
permanen. Atau dengan kata lain qmail-send tidak akan mecoba lagi mengantarkan
ke alamat tersebut.
NOT DONE : email yang diantarkan belum sampai ke tujuan
dengan kegagaln
sementara. Hal ini menyebabkan qmail-send terus mencoba untuk beberapa saat.
Qmail-send akan mencoba mengantarkan email yang NOT DONE pada saat
proses tidak terlalu banyak. Bila email telah diantarkan dengan sukses, qmail-send
akan memberi tanda DONE. Sedangkan bila antaran menemui kegagalan permanen
maka qmail-send akan mengirimkan catatan ke biunce/23 dan email akan diberi
tanda DONE.
Qmail-send menangani email bnounce setiap saat dengan membuat pesan bounce
ke bounce/23 dan mess/23 dan meneruskan ke qmail-inject. Setelah selesai maka
bounce/23 akan dihapus.
Ketika semua alamat di local/23 ditandai DONE, maka qmail-send akan
menghapusnya, begitu pula untuk remote/23. Ketika local/23 dan remote dihapus,
maka qmail-send akan menghapus email dari antrian dengan menghapus
bounce/23 , info/23 dan secara berangsur-angsur keadaan untuk message 23 akan
berubah ke S2 dan S1.
Bila komputer crash sewaktu qmail-queue mencoba membuat antrian untuk
sebuah email, maka email akan ditingallkan dalam keadaan S atau S3. Lalu ketika
sistem memulai lagi, qmail-send akan melihat sebuah email dalam keadaan S2dan
S3 yang lebih dari 36 jam, maka mess/23 akan dihapus. Sama halnya seperti qmailsend melihat file dalam pid/ yang lebih dari 36 jam, maka akan dihapus.
Pembersihan tidak perlu dilakukan apabila qmail-send sedang dalam tahap
pengantaran. Kemungkinan terburuk email akan terkirimkan dua kali.
Sama halnya dengan bila komputer crash hanya beberapa saat sebelum
qmail-send memberikan tanda DONE kepada sebuah email, maka pada tahap
berikutnya setelah selesai dari crash, qmail-send akan mengatasi email yang NOT
DONE. Padahal email sudah terkirim, hanya tandanya saja yang NOT DONE.
Instalasi Qmail
Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang qmail dapat
diperoleh dari http://www.qmail.org
Ambil source dari situs yang menyediakan. Source ini masih berupa file
compress yang berekstension tar.gz. Versi terbaru sampai saat ini adalah
versi 1.03 .
Kemudian taruh source di direktori tertentu misalnya /tmp.
groupadd nofiles
useradd alias -g nofiles -d /var/qmail/qmaild
useradd qmaild -g nofiles -d /var/qmail qmaill
useradd qmaill -g nofiles -d /var/qmail qmailp
groupadd qmail
useradd g qmail -d /var/qmail qmailq
useradd -g qmail -d /var/qmail qmailr
useradd -g qmail d /var/qmail qmails
Dengan perintah config-fast nama domain ini, script config akan menuliskan
nama.domain.anda ke dalam file control/me, control/local dan control
touch
chmod
touch
chmod
touch
chmod
alias/qmail-postmaster
644 ~alias/qmail-postmaster
~alias /qmail-mailer-daemon
644 ~alias/qmail-mailer-daemon
~alias/qmail-root
644 ~alias/qmail-root
Setting mbox
Sendmail dalam mendistribusikan e-mail secara lokal
menggunakan binmail
# cd /var/spool/mail
# cp nama_user /home/nama_user/Mailbox
# rm nama_user
# cd /home/nama_user
# ln s Mailbox /var/spool/mail/nama_user
Jika qmail sudah berjalan, maka dalam file log (umumnya /var/log/maillog)
akan memberikan pesan :
Qmail : status: local 0/10 remote 0/20
Untuk testing qmail maka dijalankan perintah pengiriman qmail untuk diri
sendiri :
# echo to: aku |
/var/qmail/bin/qmail-inject
Selain lewat test qmail-inject, anda dapat langsung lewat smtp qmail.
Untuk memulai qmail bekerja di bawah inetd maka edit /etc/inetd.conf dengan
# telnet 192.168.0.101
Trying 192.168.0.101
Connected to 192.168.0.101.
Escape character is ^].
Mail admin@ linux.net
250 ok
data
354 go ahead
subject : tes
tes
menambahkan line :
smtp stream tcp nowait qmaild /var/qmail/bin/tcp-env
/var/qmail/bin/qmail-smtpd
tcp-env
Semua line diletakkan dalam satu baris, maksudnya walaupun baris sudah
tidak cukup, teruskan saja tanpa menekan tombol enter.
Qmail perlu dijalankan setiap kali sistem hidup, oleh karena itu perlu dibuat
script yang akan menjalankan qmail secara otomatis. Pada waktu booting,
sistem akan membaca direktori /usr/local/etc/rc.d/ . Maka perlu dibuat link dari
direktori ini ke file script yang menjalankan qmail yang terletak pada
/var/qmail/boot.
# cd /usr/local/etc/rc.d
# ln -s /var/qmail/boot/binm1 qmail.sh
# chmod +x qmail.sh
Instalasi telah selesai, tinggal mereboot ulang sistem atau dengan merestart
inetd dan menjalankan script yang memulai qmail.
# kill -HUP [pid inetd]
# /usr/local/etc/rc.d/qmail.sh
Lalu perlu di check apakah proses qmail sudah berjalan. Hal ini dilakukan
dengan command :
# ps ax |grep qmail
Bila proses qmail sudah berjalan, maka akan keluar out put bila dilakukan ps
ax berupa 4 proses qmail yang sedang idle, yaitu :
qmail-send, qmail-lspawn, qmail-rspawn and qmail-clean.
Untuk melakukan testing, ada dua jenis tes yang perlu dilakukan yaitu delivery dan
receive. Dalam test ini, proses sendmail masih bisa berjalan dan test tidak akan
mengganggunya.
Untuk test yang pertama dapat dilakukan dengan mengrimkan mail kepada
user yang bernama udin :
# echo to: udin | /var/qmail/bin/qmail-inject
Lalu lihat apa yang telah dicatat syslogd (syslogd adalah sebuah daemon
yang melakukan logging terhadap sistem) dengan cara :
# tail -f /var/log/maillog
Maka akan terlihat output berupa proses kerja qmail untuk menyampaikan
message.
| /var/qmail/bin/qmail-inject
Untuk melihat apakah qmail sudah bekerja pada port 25, maka dilakukan :
# telnet 192.168.0.97
Trying 192.168.0.97
Connected to 127.0.0.1.
Escape character is '^]'.
220 domain ESMTP
helo udin
250 domain
mail <udin@nama-host.domain.anda>
250 ok
rcpt <udin@nama-host.domain.anda>
250 ok
data
354 go ahead
Subject: test
/usr/sbin/sendmail
Dan edit file /etc/rc.conf untuk tidak memulai sendmail pada waktu booting,
yaitu pada line :
sendmail=YES diubah menjadi sendmail=NO
Untuk mengubah konfigurasi MUA mail, file konfigurasi yang perlu diedit
adalah /etc/mail.conf.
Lakukan test dan selama itu amati terus logging di /var/log/maillog dengan
perintah:
#tail -f /var/log/maillog
#wget
#wget
#wget
#wget
http://inter7.com/qmail/ezmlm-patches/ezmlm-idx-0.40.tar.gz
http://inter7.com/devel/autorespond-2.0.2.tar.gz
http://inter7.com/qmailadmin/qmailadmin-1.0.4.tar.gz
http://www.inter7.com/quotafix-patch.1.0.4-03-LINUX.tar.gz
Perhatian : Jika anda menggunakan glibc versi 2.3 keatas (misalnya SuSE 9.1),
silakan download patch untuk ezmlm(-idx) :
#wget http://qmail.cbn.net.id/moni.csi.hu/pub/glibc-2.3.1/ezmlm-idx-
0.53.400.unified_41.patch
Ekstrak source-source tersebut diatas :
#tar
#tar
#tar
#tar
#tar
-xzvf
-xzvf
-xzvf
-xzvf
-xzvf
ezmlm-0.53.tar.gz
ezmlm-idx-0.40.tar.gz
autorespond-2.0.2.tar.gz
qmailadmin-1.0.4.tar.gz
quotafix-patch.1.0.4-03-LINUX.tar.gz
Install ezmlm+ezmlm-idx :
#mv ezmlm-idx-0.40/* ezmlm-0.53/
#cd ezmlm-0.53
# patch < idx.patch
# patch -p1 < ../ezmlm-idx-0.53.400.unified_41.patch
Install autoresponder :
# cd ../autorespond-2.0.2
# make
# make install
Install qmailadmin :
# cd ../qmailadmin-1.0.4
# patch -p1 < ../quotafix-patch/quotafix-patch.diff
# ./configure \
--enable-htmldir=/usr/local/httpd/htdocs \
--enable-cgibindir=/usr/local/httpd/cgi-bin
# make
# make install
Jika sukses, maka akan terdapat file qmailadmin pada direktori /usr/local/httpd/cgibin :
# ls -la /usr/local/httpd/cgi-bin/qmailadmin
-rwsr-sr-x
1 vpopmail vchkpw
277728 Feb 28 18:12
/usr/local/httpd/cgi-bin/qmailadmin
Kita tidak membutuhkan module authentikasi yang lain (jika ada), jadi module dari
courier-imap kita dihapus saja :) :
# rm -rf /usr/lib/courier-imap/libexec/authlib/*
Salin modul authvchkpw dari source courier-imap yang telah kita kompilasi diatas ke
direktori modul authentikasi untuk imap servernya :
# cp authlib/authvchkpw \ /usr/lib/courier-imap/libexec/authlib/
Anda bisa memeriksa apakah servise courier-imap anda sudah berjalan semestinya,
kita gunakan perintah ps :
# ps ax | grep imap
2049 ? S 0:00 /usr/lib/courier-imap/libexec/couriertcpd -address=12
2052 ? S 0:00 /usr/lib/courier-imap/libexec/courierlogger imapd
Instalasi Squirrelmail
Menurut file INSTALL dari distribusi Squirrelmail, software ini membutuhkan
php4 yang minimal dikompilasi dengan opsi --enable-track-vars --enable-force-cgiredirect --with-gettext serta membutuhkan register_global=On dan file_uploads =
On di php.
Download dan ekstrak paket squirrelmail yang paling baru :
#wget \ http://inter7.com/squirrelmail/squirrelmail-1.2.11.tar.gz
Dari perintah diatas kita peroleh user www dan group www, kemudian ganti
kepemilikan direktori /usr/local/httpd/htdocs/mail/data menjadi user www dan group
www :
#chown -R www.www /usr/local/httpd/htdocs/mail/data/
Atau jika anda mengalami kesulitan anda bisa menggunakan script perl yang
disertakan oleh squirrelmail, pada direktori config :
#cd /usr/local/httpd/htdocs/mail/config
# ./conf.pl
Kemudian
silakan
dicoba
dengan
browser
anda,
misalnya
http://admin.linux.net/mail, kemudian masukkan user yang telah anda buat misalnya
admin@linux.net kemudian anda bisa mengganti Personal Information atau Folder
Preferences dari menu Options.
Format mail Maildir. Ini merupakan format mail yang terbaru dan baru ada
pada saat pembuatan Qmail. Selain Qmial , Postfix juga sudah support.
Format ini mempunyai keunggulan tahan terhadap crash, karena masingmasing mail dituliskan pada file yang berbeda.
Ketiga pilihan diatas harus dipertimbangkan secara matang. Berikut ini dijelaskan
pertimbangan untuk memilih salah satunya.
Apabila system telah lama ada serta telah mempunyai user yang banyak,
lebih baik dipilih mode Binmail. Hal ini agar memudahkan penyesuaian dari
sendmail ke qmail. Ini adalah rekomendasi utama.
Setelah dicoba, Mutt ternyata masih terlalu sulit untuk digunakan maka dipilih
mode Mailbox. Dengan mode Mailbox, Pine bisa digunakan.
Mengurangi anggota
Memberitahu kepada owner bahwa ada alamat yang sudah tidak hidup lagi
Untuk mailling-list tertutup, aplikasi ini dapat memberitahukan bahwa ada orang
yang meminta untuk menjadi anggota dan meminta persetujuan kepada owner
mailling-list yang bersangkutan.
Salah satu mailing list server yang memiliki kemampuan tersebut adalah
EZMLM (www.ezmlm.org). Selain itu ia juga masih memiliki hubungan saudara
dengan qmail (pembuatnya sama), sehingga ezmlm hanya akan berjalan di qmail
dan tidak di MTA yang lain.
Instalasi vpopmail
Donwload vpopmail yang paling baru, ekstrak, kemudian buat grup dan user yang
akan menghandle vpopmail :
#
#
#
#
#
wget http://inter7.com/vpopmail/vpopmail-5.2.1.tar.gz
tar -xzvf vpopmail-5.2.1.tar.gz
cd vpopmail-5.2.1
groupadd vchkpw
useradd -g vchkpw vpopmail
Buat direktori dan file script supervise untuk menjalankan qmail-pop3d (pop server) :
# mkdir -p /var/qmail/supervise/qmail-pop3d
# vi /var/qmail/supervise/qmail-pop3d/run
Isinya :
#!/bin/sh
PATH=$PATH:/usr/local/bin:/var/qmail/bin
export PATH
MAXPOP3D=30
exec /usr/local/bin/softlimit -m 5000000 \
tcpserver -H -v -c "$MAXPOP3D" 0 110 qmail-popup admin.linux
/home/vpopmail/bin/vchkpw \
qmail-pop3d Maildir/ 2>&1
# mkdir -p /var/qmail/supervise/qmail-pop3d/log
# vi /var/qmail/supervise/qmail-pop3d/log/run
Isinya :
#!/bin/sh
exec /usr/local/bin/setuidgid qmaill /usr/local/bin/multilog t
s1048576 /var/log/qmail/pop3d
Buat direktori log qmail-pop3d serta mengeset file script tersebut menjadi executable
:
#mkdir
#chown
#chmod
#chmod
/var/log/qmail/pop3d
qmaill /var/log/qmail/pop3d
755 /var/qmail/supervise/qmail-pop3d/run
755 /var/qmail/supervise/qmail-pop3d/log/run
Perhatian : Sebelum melakukan simlink, pastikan tidak ada daemon pop3 yang
sedang berjalan diserver anda. Anda bisa memeriksa dengan menggunakan
perintah netstat atau lsof , juga periksa kembali konfigurasi (x)inetd anda.
Akhirnya kita masukkan script supervise qmail-pop3d kedalam /service :
#ln -s /var/qmail/supervise/qmail-pop3d /service
Untuk sekedar memastikan, anda bisa mencoba telnet ke localhost port 110 :
#telnet localhost 110
Trying 127.0.0.1...
Connected to localhost.
Escape character is '^]'.
+OK <5724.1035514277@admin.linux>
wget http://people.cakraweb.com/~admin/qmailctl
mv qmailctl /var/qmail/bin/qmailctl
chmod 755 /var/qmail/bin/qmailctl
ln -s /var/qmail/bin/qmailctl /usr/bin
Jika anda tidak memakai SuSE based style, anda bisa langsung ke Start-Stop
qmail :
#
#
#
#
#
#
#
#
ln
ln
ln
ln
ln
ln
ln
ln
-s
-s
-s
-s
-s
-s
-s
-s
/var/qmail/bin/qmailctl /etc/rc.d/init.d/qmail
/etc/rc.d/init.d/qmail/qmail /etc/rc.d/rc0.d/K30qmail
/etc/rc.d/init.d/qmail/qmail /etc/rc.d/rc1.d/K30qmail
/etc/rc.d/init.d/qmail/qmail /etc/rc.d/rc2.d/S80qmail
/etc/rc.d/init.d/qmail/qmail /etc/rc.d/rc3.d/S80qmail
/etc/rc.d/init.d/qmail/qmail /etc/rc.d/rc4.d/S80qmail
/etc/rc.d/init.d/qmail/qmail /etc/rc.d/rc5.d/S80qmail
/etc/rc.d/init.d/qmail/qmail /etc/rc.d/rc6.d/K30qmail
Jika anda mengubah hasil format log dari unix timestamps ke format yang lebih
mudah dibaca oleh manusia, anda bisa piping dengan menggunakan tai64nlocal :
#tail -f /var/log/qmail/current | tai64nlocal
2002-10-23 16:01:31.029119500 new msg 224662
2002-10-23 16:01:31.029125500 info msg 224662: bytes 906 from
<admin@linux.net> qp 995 uid 503
2002-10-23 16:01:31.032085500 starting delivery 1: msg 224662 to
local linux-admin@linux
2002-10-23 16:01:31.032194500 status: local 1/10 remote 0/20
2002-10-23 16:01:31.083542500 delivery 1: success: did_0+0+1/
2002-10-23 16:01:31.083548500 status: local 0/10 remote 0/20
2002-10-23 16:01:31.083725500 end msg 224662
Lalu kita periksa apakah email tersebut sudah masuk ke dalam mailbox
admin@linux, anda bisa menggunakan POP3 client, misalnya Eudora. Karena
domain linux merupakan default domain, anda bisa menggunakan user saja
misalnya admin atau format user@domain misalnya admin@linux sebagai
accoutname atau username untuk authentikasi ke server POP tersebut, atau anda
juga bisa melalui old-fashioned-way, telnet port 110 di localhost :
#telnet localhost 110
Trying 127.0.0.1...
Connected to localhost.
Escape character is '^]'.
+OK <5897.1035517402@admin.linux>
user admin@linux
+OK
pass 123
+OK
list
+OK
1 988
.
quit
+OK
Connection closed by foreign host.
Disitu kita lihat email sudah masuk dengan sukses ke alamat yang dituju.
Untuk menambahkan virtual domain yang lain (misalnya mail.net), anda tinggal
menuju ke /home/vpopmail/bin kemudian ./vadddomain mail.net misalnya :
# cd /home/vpopmail/bin
# ./vadddomain mail.net
Instalasi ezmlm
Berikut adalah tahapan-tahapan instalasi ezmlm secara manual :
Ambil paket aplikasi ezmlm yang dibutuhkan pada ftpserver yang tersedia,
misal ftp://ftp.linux.net dalam bentuk file ezmlm-0.53.tar.gz dan ezmlm-idx0.40.tar.gz
Kompilasi :
#cd ezmlm-0.53
# make
# make man
# make setup
Ezmlm-sub
Ezmlm-unsub
Ezmlm-manage
Ezmlm-reject
# make clean
# make; make man
/root/.bashrc :
# vi /root/.bashrc
Tambahkan :
PATH = $PATH:/usr/local/bin/ezmlm
export PATH
Testing ezmlm
Pada tahap ini tidak perlu memakai login root, namun untuk memudahkan
perlu memakai user yang bernama alias. Alias ini adalah nama user yang tercipta
sewaktu menginstall qmail. Untuk membuat shell dan password alias, dilakukan
dengan :
# passwd alias
atau
$ mail test@linux.net
subject : tes
Ini lagi ngetes lho..
Lihat pada mailbox apakah ada mail yang masuk atau lihat pada file
logging /var/log/maillog sbb :
$ tail -f /var/log/maillog
Pendahuluan
Samba adalah server yang sangat powerful yang dapat membuat sistem
berbasis Unix (seperti Linux) untuk melakukan sharing resource dengan sistem
berbasis Windows. Hal ini tentu sangat berguna pada sebuah LAN yang terdiri atas
beberapa workstation dengan flatform sistem operasi Linux dan Windows sehingga
dapat lebih efisien dengan adanya pembagian resource, seperti file dan printer,
untuk dapat digunakan secara bersama-sama. Samba merupakan sebuah software
aplikasi buatan Andrew Tridgel dari ANU (Australian National University) dengan
mengimplementasikan protokol SMB (Server Message Block) pada sistem operasi
Unix. Protokol ini kadang-kadang dapat berlaku sebagai protokol CIFS (Common
Internet File Sistem), LanManager, NetBIOS. Protokol SMB ini dapat membuat
sebuah komputer dengan sistem operasi Unix menjadi file atau print server menjadi
file atau print server atau seperti klien ftp untuk mengakses share SMB baik di
Samba server atau di sever lain yang kompatibel seperti Windows NT, mendukung
nameserving dan browsing NetBIOS, dan lain-lain.
Mekanisme SMB
Username dan Password
Untuk memahami hubungan antara Linux/Samba/Windows, kita harus mempelajari
sistem file, printer, dan user pada kedua operating sistem. Beberapa manajemen
pengaturan username dan password :
satu lagi di PDC , tapi user hanya perlu menyimpan password hanya dalam
sistem window.
Samba sebagai PDC, akan menyimpan login dan password pada sistem Linux.
Membuat solusi sendiri dengan Perl, kita dapat membuat sendiri. Hal ini
dilakukan
dengan
menggunakan
Winperl
dan
modul-modul
Perl
yang
memungkinkan pengubahan paa Security Access Manager (SAM), untuk mengupdate daftar password PDC. Script Perl
Encrypted Password
Sejak Windows NT 4, Windows 98, dan Windows 95 OSR2, Windows
menggunakan password terenkripsi saat berkomunikasi menggunakan PDC dan
setiap server yang memerlukan autentikasi (termasuk Linux dan Samba). Alogoritma
enkripsi Windows berbeda dengan UNIX, sehingga tidak kompatibel. Untuk
menangani hal itu, kita dapat melakukan pilihan-pilihan sebagai berikut :
lebih kompleks. Pada sisi lain, kita harus membuat registry yang tetap pada semua
klien. Untuk pilihan kedua sebaliknya, yakni sedikit lebih kompleks pada sisi server,
tapi kita tidak usah mengubah bagian klien.
kalau user user melakukan autentikasi dengan smbd, duplikat baru akan berjalan
dengan permisi user, dan bukannya permisi root). Duplikat ini akan berada di
memory selama masih terkoneksi dengan klien.
Daemon nmbd bertanggung-jawab untuk menangani permintaan server name
NetBIOS.
membuat contoh dirinya untuk menangani setiap pertanyaan. Kedua daemon itu
harus dijalankan agar Samba bekerja dengan baik.
Lalu masuklah ke direktori source dan jalankan script configure yang ada di sana.
Dalam konfigurasi ini, kita dapat menambahkan beberapa option, misalnya kita akan
menambahkan option sebagai berikut :
Option
Deskripsi
--with-pam
--with-mmap
Kemudian install Samba dengan mengetikkan perintah make lalu make install:
# make all
# make install
cp
cp
cp
cp
/usr/local/samba/man/man1/*
/usr/local/samba/man/man5/*
/usr/local/samba/man/man7/*
/usr/local/samba/man/man8/*
/usr/man/man1
/usr/man/man5
/usr/man/man7
/usr/man/man8
dengan
alamat:
http://www.openna.com/books/floppy.tgz.
Untuk
menjalankan Samba server, dibutuhkan file-file berikut ini dan harus dibuat atau
dikopi pada direktori-direktori yang cocok pada server kita.
Konfigurasi file smb.conf
File
konfigurasi
utama
untuk
Samba
server
ini
adalah
cd /usr/local/samba/examples
cp smb.conf.default /usr/local/samba/lib
cd /usr/local/samba/lib
mv smb.conf.default smb.conf
pico smb.conf
workgroup= TUX
Isilah dengan workgroup server kita, yang akan tampak saat diminta oleh
klien. Klien dan server harus mempunyai workgroup yang sama.
server string= Samba Server
Option ini akan menampilkan string yang akan ditampilkan pada user dalam
comment box print manager, atau pada koneksi IPC pada bagian net view pada
komputer Windows.
encrypted password= True
Jika option ini diset True, Samba akan menggunakan password terenkripsi
bukan menggunakan password berbentuk teks sederhana saat berhubungan
dengan klien. Password terenkripsi ini tidak akan bisa dideteksi dengan sniffer.
Untuk keamanan sebaiknya option ini diset True.
security= user
Bila option security ini diisi dengan user, klien harus masuk (log-on) dengan
username dan password yang benar, jika tidak, koneksi akan diputus (connection
refused). Hal ini berarti bahwa username dan password yang benar harus terdapat
pada file /etc/password sistem Linux dan file /etc/smbpasswd pada Samba
server, jika tidak koneksi dari klien akan gagal.
smb passwd file= /etc/smbpasswd
Option ini menentukan letak file smbpasswd terenkripsi. File smbpasswd ini
merupakan kopi dari file /etc/passwd sistem Linux yang berisi username dan
password yang valid agar bisa terkoneksi dengan Samba server. Samba server
akan membaca file ini (smbpasswd) saat ada permintaan koneksi.
log file= /var/log/samba/log.%m
Option ini menyatakan letak file log yang dicatat Samba. Dengan ekstensi
%m kita dapat membuat file log yang terpisah untuk masing-masing user atau mesin
yang log-on pada Samba server.
socket options= IPTOS_LOWDELAY TCP_NODELAY
Option ini untuk mengeset Samba server daemon nmbd sebagai domain
master browser untuk group yang telah ditentukan. Option ini biasanya harus diset
Yes hanya dalam satu Samba server untuk keseluruhan Samba server yang lain
pada workgroup dan jaringan yang sama.
local master= Yes
Dengan option di atas, Samba server daemon, nmbd, akan mencoba untuk
menjadi domain master browser pada workgroup yang telah ditentukan.
preferred master= Yes
os level= 65
Dengan mengatur nilai os level, nmbd dapat menjadi master browser lokal
untuk workgroup pada daerah broadcast lokal. Jika terdapat NT server pada
jaringan kita, dan kita ingin agar Samba server Linux menjadi browser lokal untuk
workgroup pada broadcast lokal maka option di atas harus diisi 65. Ingat option ini
hanya untuk satu Linux Samba server.
dns proxy= No
Bila diset yes , Samba server daemon nmbd ketika menjadi sebuah WINS
server dan nama Net BIOS belum teregistrasi, maka ia harus memperlakukan nama
Net BIOS kata demi kata sebagai nama DNS. Jika kita belum pernah
mengkonfigurasikan Samba sebagai WINS Server, kita tidak usah membuat option
ini Yes. Dengan memilih Yes juga akan dapat mengurangi performansi Samba.
name resolve order= lmhosts host bcast
Option ini menyatakan nama servis yang dipakai untuk mengubah hostname
ke IP address. Pilihan di atas akan menyebabkan file lmhosts lokal Samba akan
dituju terlebih dahulu.
bind interfaces only= True
Jika option ini diset True, kita dapat membatasi interface-interface yang
melayani permintaan smb. Sebaiknya option ini diset demikian untuk keamanan.
interfaces= eth0 192.168.1.1
Sebaiknya
debug level ini tidak lebih dari 2, karena server akan log file yang tidak perlu
setelah melakukan operasi sehingga akan menurunkan performansi.
create mask= 0644
Option create mask akan menset permisi-permisi yang penting yakni bila
terjadi mapping dari DOS ke permisi UNIX. Jika dibuat 0644, semua file yang dibuat
atau dikopi dari WINDOWS ke sistem UNIX akan mempunya permisi 0644 secara
default (untuk lebih jelasnya dibahas pada bagian sistem opersai Linux).
directory mask= 0755
Mirip seperti di atas, hanya ini berlaku untuk semua direktori yang dikopi atau
dibuat dari Windows ke sistem UNIX akan mempunyai permisi default 0755.
level2 oplocks= True
Jika option ini dibuat True, akan meningkatkan keandalan file-file akses
yang tidak umum ditulis seperti file-file aplikasi .EXE.
read raw= no
Option ini akan membuat Samba meningkatkan keandalan sistem jika terjadi
kemacetan disk subsystem. Nilai option ini dinyatakan dalam byte (262144=256k).
comment= Temporary File Space
Option ini untuk menyatakan komentar yang akan terlihat saat ada
permintaan klien ke server.
path= /tmp
Kita dapat menentukan direktori mana user service ini diberikan akses.
read only= No
Maksud option di atas adalah kita dapat menentukan apakah user hanya
dapat membaca file atau tidak. Jika diisi No user tidak hanya dapat mebaca file
saja.
valid user= admin
Option ini berisi daftar user yang diijinkan login. Pada contoh di atas user
admin diijinkan untuk akses.
invalid users= root bin daemon nobody named sys tty disk mem kmem
Option invalid users berisi daftar yang tidak diijinkan login yang biasanya
user paranoid. Sebenarnya hal ini hanya untuk memastikan setting yang tidak
benar dan dapat membahayakan dari segi keamanan
Konfigurasi file /etc/Imhosts
File /etc/lmhosts adalah file untuk memetakan nama Net BIOS Samba ke IP
address. Format file ini mirip /etc/hosts, tapi komponen dari hostname harus sesuai
dengan format penamaan Net BIOS. Pertama-tama kita harus membuat file
/etc/lmhosts ini.
# touch /etc/lmhosts
localhost
lab1
lab2
lab3
Teruskan pengisian file di atas untuk semua hosts yang ada dalam network kita.
Konfigurasi file /etc/pam.d/samba
File ini berguna untuk menjalankan autentikasi pam (untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada bagian security). Lakukan perintah berikut ini :
# touch /etc/pam.d/samba
# pico /etc/pam.d/samba
required
required
# passwd smbclient
Changing password for user smbclient
New UNIX password:
Retype new UNIX password:
passwd:all authentication tokens updated successfully
Setelah kita manambahkan semua client Samba pada file /etc/passwd, Kita dapat
membuat file /etc/smbpasswd dari file /etc/passwd dari Linux server (Ingat agar
semua user yang akan mengakses samba sudah ada dalam file /etc/passwd)
dengan perintah sbb:
# cat /etc/passwd | mksmbpasswd.sh > /etc/smbpasswd
Kemudian kita harus membuat account user Samba pada file /etc/smbpasswd
sebelum kita dapat menggunakannya.
# smbpasswd a smbclient
New SMB password:
Retype new SMB password:
Added user smbclient
Password changed for user smbclient.
Kemudian ubahlah setting permisi file smbpasswd ini agar hanya bisa dibaca dan
ditulisi oleh account root :
# chmod 600 /etc/smbpasswd
Untuk memeriksa kesalahan dalam penulisan file smb.conf, lakukan perintah ini :
# testparm
Untuk menjalankan dan menghentikan daemon Samba, nmbd dan smbd secara
otomatis kita dapat menjalankan script file /etc/rc.d/init.d/smb. Pastikan bahwa file
ini mempunyai permisi yang hanya bisa dibaca, ditulis, dan dieksekusi oleh user
root.
# chmod 700 /etc/rc.d/init.d/smb
Agar sript Samba secara otomatis menjalankan daemon nmbd dan smbd saat
sistem dihidupkan (atau direboot) lakukan perintah berikut ini :
# chkconfig -level 345 smb on
Menjalankan Samba
Sebelum menjalankan Samba kita harus membuat direktori seperti
yang sudah didefinisikan pada file Makefile. Hal ini karena direktori ini tidk secara
otomatis dibuat saat mengeksekusi perintah make install.
# mkdir /usr/local/samba/var
Agar Samba selalu dijalankan setiap kali Linux melakukan booting, kita dapat
menambahkan baris-baris di atas pada file /etc/rc.d/rc.local :
# pico /etc/rc.d/rc.local
/usr/local/samba/bin/smbd D
/usr/local/samba/bin/nmbd -D
Apabila dalam sistem kita tidak mempunyai script untuk menjalankan Samba
secara otomatis, maka kita harus menuliskannya secara manual. Misalkan dengan
cara membuat file /usr/local/bin/startsmb/ untuk menjalankan dan menghentikan
secara otomatis daemon Samba server.
# pico /usr/local/samba/bin/startsmb
#!/bin/sh
/usr/local/samba/bin/smbd D
/usr/local/samba/bin/nmbd -D
Dengan perintah di atas akan tampak proses smbd beserta nomor PID-nya.
# kill -9 [nomor PID smbd]
Pendahuluan
Struktur FTPDengan begitu tersedianya beragam informasi di Internet,
seringkali pengguna ingin mengcopy file tersebut. Sebagai contoh, bila ditemukan
file atau program yang menarik dan berhubungan dengan masalah yang dihadapi,
untuk itu biasanya dilakukan modifikasi pada program tersebut sesuai dengan
kebutuhan. Hal ini tidak mungkin dilakukan modifikasi file tersebut pada remote
login, yang dilakukan adalah file tersebut dicopy ke mesin local dan kemudian baru
dimodifikasi. Fasilitas untuk melakukan ini adalah dengan menggunakn ftp.
KETERANGAN
Abort previous command
User account ID
Allocate storage for forthcoming operation
Append incoming data to an existing file
Change to parent directory
Change working directory
Delete file
Retrieve information
Transfer list of directories
Make a directory
Set transfer mode
Transfer a directory listing
No operation
User Password
Request a passive open
Port address
Display current directory
Terminate the connection
Terminate and restart the connection
Restart marker (restart transfer)
Transfer a copy file
Remove a directory
Old pathname for rename command
New pathname for rename command
Provide service specifies
Mount a file system
Return status
Accept and store data
Accept data and store under different
name
File structure
Query to determine operating system
Type of Data
User ID
Setelah diberikannya suatu perintah internal ftp, maka akan diberikan reply
berbentuk bilangan 3 digit. Tanda pengembalian tersebut memiliki arti :
/
Digit pertama menunjukkan kesuksesan eksekusi suatu perintah.
Digit kedua dan ketika menunjukkan informasi yang lebih detail
> Digit ketiga jua menunjukkan informasi
lebih tetapi bergantung dari
yang detail
implementasi
Digit
Pertama
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Keterangan
Aksi dimulai. Mengharapkan balasan lain
sebelum
mengirim perintah baru
Aksi selesai. Boleh mengirim suatu
perintah baru
Perintah diterima tetapi menunggu, kerna
kurang informasi
Perintah tidak diterima, atau diselesaikan.
Terjadi
error temporer. Perintah dapat dikirimkan
kembali
Perintah tidak dapat diterima atau
diselesaikan
Tabel Arti reply code digit pertama
Digit
Kedua
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
6.00
Keterangan
Kesalahan sintaks atau perintah ilegal
Membalas atau menunggu informasi
Membalas
yang
mengacu
pada
pengelolaan
koneksi
Membalas untuk perintah otentikasi
Tak digunakan
Membalas untuk status server
Tabel Arti reply code digit kedua
tetap login di mesin lokal, tetapi instruksi untuk transfer file dan perpindahan direktori
harus mengacu kepada mesin lokal.
Langkah-langkah ini dilakukan setiap kali melakukan koneksi. User dengan
menggunakan program FTP-CLient dapat mengontrol internal command ini.
Beberapa perintah pada tingkatan user ditunjukkan pada Tabel 5.4. Perintah ini
bergantung pada implementasi sistem.
FTP Command
ascii
binary
cd
close
del
dir
Keterangan
Mode transfer dengan menggunakan
ASCII
Mode transfer dengan menggunakan
Binary
Pindah direktori
Memutuskan hubungan
Menghapus file di Server
Menampilkan direktori yang di Server
/etc/services
Isi dari file services di /etc digunakan untuk mendefinisian port-port yang tersedia
dan dapat di gunakan.
ftp-data 20/tcp
ftp 21/tcp
Dua baris diatas yang mendefinisikan kepada inetd bahwa data dan command di
ftp server menggunakan port tersebut.
/etc/inetd.conf
Baris yang menjalankan perintah inisialisasi ftp daemon adalah :
ftp
stream
tcp
nowait
root
/usr/sbin/tcpd
in.ftpd -l -a
yang berarti ftp server menerima setiap request dari real user, guest, dan
anonymous dan dari mesin mana saja.
deny
Sintaksnya adalah :
deny addrglobal message_file
Misal :
deny *.planet.tzo.com /etc/nggak-boleh-masuk.txt
Yang berarti ftp server menolak koneksi yang berasal dari semua host di bawah
domain planet.tzo.com.
limit
Sintaks :
limit <classname> n times message_file
Keterangan :
n : adalah jumlah user yang diperbolehkan akses ke ftp server secara
simultan
times : Jarak waktu yang di tetapkan biasanya dalam hitungan hari Misalnya :
class lokal real *
limit lokal 100 0700-1300 /etc/kebanyakan.txt
Yang berarti real user yang di perbolehkan mengakses ftp server adalah
sejumlah 100 orang dari jam 7 AM-1 PM.
Dan bila pengakses tersebut gagal melakukan login maka ditampilkan pesan
pada file /etc/kebanyakan.txt
loginfails
syntax :
loginfails number
Fungsinya adalah untuk menentukan berapa kali seorang user boleh salah
memasukkan login dan password sebelum
disconnect. Misal :
loginfails 3
Artinya user diberikan mencoba 3 kali memasukkan password sebelum akhirnya
koneksi diputuskan bila password
tidak tepat.
/etc/ftphosts
File ftphosts digunakan untuk akses kontrol dari ftp server. syntax :
allow <username> <addrglobal>
deny <username> <addrglobal>
/etc/ftpusers
File ini berisi daftar user yang tidak boleh akses ke ftp server
Pendahuluan
LTSP (http://www.ltsp.org/) adalah suatu project yang mengeksplorasi
kemampuan
Linux
untuk
aplikasi
diskless
XTerminal.
XTerminal merupakan salah satu model thin client yang dapat dibangun dengan
platform Linux. Teknologi yang mirip sistem mainframe ini semakin populer karena
dapat menghemat sumber daya hardware tanpa perlu mengurangi performance.
Platform Linux yang kian berkembang dan memasyarakat telah terbukti
memberikan banyak solusi alternative yang mendorong efisiensi, penghematan
biaya dan kemudahan kerja. Sifatnya yang open telah melahirkan berbagai
kombinasi baru dibidang teknologi informasi dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja
yang mau memanfaatkannya. Jadi anda dapat bayangkan dengan banyak terminal
komputer kita cukup menyediakan satu harddisk.Dengan demikian teknologi Thin
Client, kita dapat mengoptimalkan komputer yang lama tidak kita pakai untuk dapat
digunakan kembali dengan mode GUI.
Ini adalah mekanisme client-server. Client di-boot menggunakan disket /
bootrom yang sudah terpasang kernel Linux. Setelah kernel di-load dalam memory,
ia mulai bekerja untuk mencari server yang memiliki DHCP atau Boot Protocol
(BOOTP). Server yang menangkap permintaan client memeriksa terlebih dahulu
apakah client tersebut sudah terdaftar sebagai komputer yang boleh masuk. Kalau
ya, server me mberikan IP Address kepada client, dan selanjutnya menjalankan
XWindow dimana prosesnya terjadi di server namun hasilnya tampak di client.Dilihat
dari cara ker janya, sistem ini sangat cocok untuk mereka yang memiliki dua
komputer atau lebih. Dengan kata lain sangat banyak institusi yang bisa
memanfaatkan telnologi XTerminal seperti WarNet, perkantoran, penyewaan
komputer, atau bagi mereka yang hanya sekedar mencoba untuk menggunakan
Linux sebagai sistem operasi sehari-hari.
Seperti kita ketahui dalam suatu jaringan jumlah server lebih sedikit
ketimbang client. Sistem XTerminal sendiri bisa dipasang dengan satu server dan
beberapa client, sehingga penggunaannya memberikan berbagai keuntungan
seperti:
- Spesifikasi komputer untuk client sangat minimal.
- Upgrading hardware dan program menjadi lebih mudah karena hanya
terjadi di sebuah komputer server.
Akhirnya dari keseluruhan point diatas diperoleh penghematan biaya serta
waktu yang digunakan untuk instalasi dan perawatan sistem.
Instalasi
Setting Komputer Server
Sebelum memulai mensetting komputer server, terlebih dahulu persiapkan file
RPMS dari ltsp yang dibutuhkan untuk setup pada Linux SuSE 9.1 system server.
File ltsp terdiri dari 3 bagian, yaitu :
Lts_core-1.03-1.i386.rpm
Paket core dari lts, termasuk file sistem root, didalamnya terdapat konfigurasi utility
dan dokumentasi untuk komoputer terminal. Dokumentasi akan terinstall dalam direktori /usr/doc/lts-1.03. Versi dari dokumentasi ini berupa file html, sgml, postscri
ript dan text.
Linux kernels
Pre-compiled kernel untuk booting tanpa harddisk/diskless dengan melalui lan card
di dalamnya.
X servers
File yang akan dibutuhkan untuk mengkonfigurasi X server video card yang sesuai
dengan komputer yang dipakai.
File DHCP
DHCP
atau
dynamic
host
configuration
program
adalah
program
yang
192.168.0.0 (Class-C networks). Tentu saja anda bebas untuk memilih alamat ip
yang di inginkan. Untuk komputer server, kami memberikan pilihan alamat ip
192.168.0.254, dan unutk komputer terminal dimulai dengan alamat ip 192.168.0.1
dan seterusnya keatas, ini dengan asumsi komputer terminal yang ter- hubung
adalah 253 dengan satu server. Jika anda membutuhkan komputer terminal lebih
dari tersebut diatas, anda dapat mensetup classs-c networks yang lain dalam server.
Misalnya 192.168.0.1 untuk server dan untuk komputer terminal menggunakan
alamat
ip
antara
192.168.0.11 sampai
192.168.0.253.
atau,
anda
dapat
menggunakan alamat dari class-b networks, dan dapat digunakan untuk 65533
komputer terminal yang semuanya berjalan dalam satu komputer server.
Kami memberikan nama dari komputer terminal yang sangat sederhana,
dimulai de ngan ws001 dan seterusnya.
Jika anda tidak menggunakan xfs, maka anda dapat mengabaikan dalam bagian ini.
Pada lts versi 1.01,default mode yang dijalankan tidak berjalan pada xfs. Instruksi
yang harus di ikuti hanyalah permintaan jika anda memilih mensetting konfigurasi
parameter dari use_xfs dengan pilihan Y dalam file /tftpboot/lts/ltsroot/ etc/lts.conf
Pada bagian xfs dengan suse linux versi 9.1 telah dapat menangani remote
workstation. Linux suse 9.1 tidak harus mengupdate xfs dalam menjalankan remote
system. Anda akan membutuhkan Xfree86-xfs-3.3.3.1-52.i386.rpm atau versi
diatasnya. Jika berjalan pada 8.0 keatas, anda tidak perlu kuatir tentang packet xfs,
ini akan ditangani oleh remote workstation, yang dibutuhkan atau perlu dirubah
hanyalah pada startup script dan pada XF86Config file dalam server.
Dalam file /etc/rc.d/init.d/xfs ada dua baris yang perlu di edit yaitu dalam direktori
/etc/rc.d/init.d/xfs pada baris 53 dan baris 73 Baris yang harus diubah pada bagian :
daemon xfs -droppriv -daemon -port -1
Menjadi
demon xfs -droppriv -daemon -port 7100
jadi hanya merubah -1 ke 7100 (hilangkan juga tanda -).
Direktori /etc/X11/XF86Config dalam baris 25, Baris yang perlu diubah :
FontPath
unix/:-1
Menjadi
FontPath tcp/localhost :7100
Pada waktu menginstall file lts_core akan menghasilkan beberapa file konfigurasi,
tetapi file konfigurasi ini harus dimodifikasi untuk kebutuhan yang lebih spesifik.
/etc/inetd.conf
Default pada baris dalam inetd.conf untuk bootp dan tftp server adalah tidak aktif
(commented out). Hilangkan tanda # pada baris ke 52 dan baris 63 pada inetd.conf.
# tftp
dgram udp
# bootps
in.tftpd
bootpd
/etc/X11/xdm/Xservers
Harus dipastikan Jika anda menginginkan X berjalan secara otomatis pada server.
Jika anda menginginkan pada saat sistem berjalan akan muncul mode grafik saat
login pada terminal, anda tidak perlu kuatir tentang modifikasi file Xservers. Jika
tidak menginginkan X berjalan secara otomatis saat booting pada terminal, ma ka
anda perlu memberikan tanda # pada awal baris 40 dalam Xservers.
: 0 local /usr/X11R6/bin/X
/etc/X11/xdm/Xaccess
File kontrol ini digunakan remote terminal agar dapat berkomunikasi dengan
program xdm pada server. Untuk mengaktifkan remote access, edit file dan lihat
pada
# *
baris
40
maka
#any
akan
host
dijumpai
can
get
script
a
seperti
login
berikut
window
untuk mengaktifkannya hapus tanda #pada awal baris dan pastikan tanda asterik *
berada pada awal baris. Anda harus menghapus tanda # dan spasi.
/etc/X11/xdm/xdm-config
File kontrol ini diaktifkan agar remote terminal dapat mengakses xdm daemon pada
server. Pada baris 24 anda harus memberikan tanda # (comment out) untuk
mengaktifkannya.
DisplayManager.requestPort:
Menjadi
# DisplayManager.requestPort:
/etc/inittab
Server membutuhkan xdm yang harus bisa dijalankan. Hal ini dapat dijalankan dari
file /etc/inittab. Ada 3 jenis xdm yang terdapat dalam SuSE Linux sistem yaitu : gdm,
kdm dan xdm.
Untuk mengaktifkan xdm server perlu mengedit pada baris 18 dan baris 57 pada
/etc/inittab file.
X:5:respawn: /etc/X11/prefdm
-nodaemon
Menjadi
X:5:respawn: /usr/bin/X11/xdm -nodaemon
Pada kondisi normal, xdm akan berjalan jika sistem berjalan pada level 5. Sistem
anda sekarang mungkin berjalan pada level 3. Untuk merubahnya pada baris 18.
Id:3:initdefault:
Menjadi
Id:5:initdefault:
/tftpboot/lts/ltsroot/etc/inittab
File konfigurasi ini digunakan untuk mengaktifkan shell pada komputer terminal ctrlalt-F1 dan ctrl-alt-F2.
Anda perlu menambahkan script :
1:35:respawn:/bin/sh
/tftpboot/lts/ltsroot/etc/lts.conf
Model dari hardware seperti mouse mungkin berbeda dengan type daripada server
dan lainnya. Untuk mematikan fungsi tersebut berikan tanda # pada awal baris.
Sebagai contoh :
[Default]
XSERVER
= XF86_SVGA
SERVER
= 192.168.0.254
X_MOUSE_PROTOCOL
= PS/2
X_MOUSE_DEVICE
= /dev/psaux
X_MOUSE_RESOLUTION
= 400
X_MOUSE_BUTTONS
= 3
USE_XFS
= Y
UI_MODE
= GUI
[ws001]
XSERVER
= XF86_SVGA
X_MOUSE_PROTOCOL
= Microsoft
X_MOUSE_DEVICE
= /dev/ttyS1
X_MOUSE_RESOLUTION
= 50
X_MOUSE_BUTTONS
= 3
X_MOUSE_BAUD
= 1200
[ws002]
XSERVER
= XF86_Mach64
[ws003]
XSERVER
= XF86_SVGA
X_COLOR_DEPTH
= 24
USE_XFS
= N
[ws004]
UI_MODE
= CHAR
/etc/dhcpd.conf
Sebelum mengaktifkan dhcpd server anda perlu membuat file dhcpd.conf pada
direktori /etc dengan perintah mcedit /etc/dhcpd.conf, setelah membuat file tersebut
masukkan beberapa script kedalamnya dan sesuaikan antara alamat ip dengan
alamat
dari
masing-masing
lan
card
komputer
terminal.
Default-lease-time 21600;
Max-lease-time 21600;
Option subnet-mask
255.255.255.0;
Option broadcast-address
192.168.0.255;
Option routers
192.168.0.254;
Option domain-name-servers
192.168.0.254;
Option domain-name
localhost;
Option netbios-name-servers
192.168.0.254;
Shared-network workstation
}
}
group {
use-host-decl-names
on;
option log-servers
192.168.0.254;
host ws001 {
hardware ethernet
fixed-address
filename
00:00:2D:C7:B6:D6;
192.168.0.1;
/tftpboot/lts/vmlinuz.all;
}
host ws002 {
hardware ethernet 00:2D:21:F4:B6:D6;
fixed-address
filename
192.168.0.2;
/tftpboot/lts/vmlinuz.all;
}
}
kemudian jalankan dhcp, maka anda akan menemui perintah untuk membuat
file pada direktori /var/state/dhcp/dhcpd.leases dan create file tsb serta isikan tulisan
sembarang, karena direktori ini merupakan file temporary untuk dhcpd dan aktif kan
service dhcpd untuk mengaktifkan dhcpd secara otomatis saat boot. Sebelum anda
mencoba mereboot komputer terminal, anda harus memasukkan juga nama
komputer terminal, nama server dan juga alamat ip dari masing-masing komputer
terminal dan server dalam file direktori /etc/hosts.
Dasar Routing
Routing Lansung dan Tidak Langsung
Seperti telah disebutkansebelumnya, proses pengiriman datagram IP selalu
menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk
menentukan ke mana datagram harus di kirim. Datagram dapat dikirim langsung ke
host tujuan atau harus melalui host lain terlebih dahulu tergantung pada tabel
routing.
132.96.11.0
132.96.11.3
0:20:4c:30:29:29
132.96.12.0
seth
132.96.11.2
0:80:ad:17:96:34
132.96.12.9
0:80:48:ea:35:9a
osiris
132.96.11.1
0:80:48:e3:d2:69
isis
132.96.12.8
0:80:ad:a7:96:f5
khensu
132.96.36.6
0:80:48:ea:35:10
132.96.36.0
toth
132.96.36.4
0:80:ad:a6:b6:65
khnemu
132.96.12.7
0:40:95:11:2:b5
anubis
132.96.36.5
0:80:ad:a7:a3:81
osiris. Frame yang dikirimkan oleh host osiris juga memiliki alamat tujuan frame seth
dan alamat sumbernya adalah osiris. Pada saat osiris mengirimkan frame, seth
membaca bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat ethernetnya. Setelah
melepas header frame, seth kemudian mengetahui bahwa IP address tujuan
datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian set meneruskan
datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut. Komunikasi model seperti
ini disebut sebagai routing langsung.
132.96.11.2
132.96.11.1
132.96.11.3
IP Pengirim: 132.96.11.1
Ethernet Address:0:80:48:e3:d2:69
IP Target: 132.96.11.2
Ethernet Address:0:80:ad:17:96:34
IP pengirim: 132.96.11.1
Ethernet Address:0:80:48:ea:35:10
IP target: 132.96.36.5
Ethernet Address:0:80:ad:a7:a3:81
132.96.36.4
132.96.11.1
132.96.36.5
132.96.11.2
132.96.36.6
132.96.11.3
IP pengirim: 132.96.11.1
Ethernet Address:0:80:48:e3:d2:69
IP target: 132.96.36.5
Ethernet Address:0:20:4c:30:29:29
mencapai host tujuan, datagram harus melewati host lain yang bertidak sebagai
router.
Pada dua kasus diatas terlihat proses yang terjadi pada lapisan internet
ketika mengirimkan dan menerima datagram. Pada saat mengirimkan datagram,
host harus memeriksa apakah alamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang
sama atau tidak. Jika lamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama ,
datagram dapat langsung disampaikan. Jika ternyata alamat tujuan datagram tidak
terletak pada jaringan yang sama, datagram tersebut harus disampaikan melalui
host lain yang bertindak sebagai router. Pada saat menerima datagram host harus
memeriksa apakah ia merukapakan tujuan dari datagram tersebut. Jika memang
demikian maka data diteruskan ke lapisan transport. Jika ia bukan tujuan dari
datagram tersebut, maka datagram tersebut dibuang. Jika host yang menerima
datagram tersebut sebuah router, maka ia meneruskan datagram ke interface yang
menuju alamat tujuan datagram.
Minimal Routing
Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling
sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada
network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian
lokal saja.
Static Routing
Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya
mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing
dibuat
secara
manual
pada
masing-masing
gateway. Jenis
ini
masih
memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang
down. Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat
kacau seluruh routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak
benar sehingga paket data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja
dicoba sehingga menghabiskan bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila
Dynamic Routing
Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk
mencapat tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga
selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic
routing, tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja.
Secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.
Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit
merugikan. Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel
routing dan routing protokol ini bisa memakan resource komputer.
Routing Protocol
Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing
yang nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi
pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi.
Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk mencapai
tujuan. Dan masing-masing protokol mempunyai cara dan metodenya sendirisendiri. Secara garis besar, routing protokol dibagi menjadi Interior Routing Protocol
dan Exterior Routing Protocol. Keduanya akan diterangkan sebagai berikut :
Interior Routing Protocol
Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol
digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) . AS
dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada
dalam satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network yang masingmasingnya mempunyai gateway untuk saling berhubungan. Interior routing protocol
mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu :
RIP (Routing Information Protocol)
metode
distance-vector
algoritma. Algoritma
ini
bekerja
dengan
menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway.
Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu ( atau
dengan kata lain naik satu hop ). RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika lebih maka
host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau.
Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS
yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking.
Namun kabar baiknya, implementasi RIP tidak terlalu sulit ika dibandingkan dengan
OSPF yang akan diterangkan berikut ini.
OSPF (Open Shortest Path First)
Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer.
Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya
untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih
rute secara paralel.
Lebih jauh tentang RIP dan OSPF akan diterangkan lebih lanjut.
Exterior Protocol
AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam
satu pusat kendali. Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung. Untuk bisa
saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol
untuk pertukaran informasi routingnya. Informasi routing yang dipertukarkan
bernama reachability information (informasi keterjangkauan). Tidak banyak router
yang menjalankan routing protokol ini. Hanya router utama dari sebuah AS yang
menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS harus mempunyai
nomor sendiri. Protokol yang mengimplementasikan exterior :
EGP (Exterior Gateway Protocol)
utama
menerima
routing
dari
router-router
AS
yang
lain
tanpa
mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu rute
dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.
BGP (Border Gateway Protocol)
BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga
mepertukarkan reachability information.
maka di buat
protokol ARP (Address Resolution Protocol). Proses mapping ini dilakukan hanya
untuk datagram yaang dikirim host karena pada saat inilah host menambahkan
header Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari IP address ke alamat Ethernet
dilakukan dengan melihat sebuah tabel yang disebut sebagai cache ARP, lihat tabel
Entri cache ARP berisi IP address host beserta alamat Ethernet untuk host
tersebut. Tabel ini diperlukan karena tidak ada hubungan sama sekali antara IP
address dengan alamat Ethernet. IP address suatu host bergantung pada IP
address jaringan tempat host tersebut berada, sementara alamat Ethernet sebuah
card bergantung pada alamat yang diberikan oleh pembuatnya.
Tabel Cache ARP
IP address
132.96.11.1
132.96.11.2
132.96.11.3
Alamat Ethernet
0:80:48:e3:d2:69
0:80:ad:17:96:34
0:20:4c:30:29:29
Alamat IP
Alamat Ethernet
132.96.11.1
0:80:48:e3:d2:69
132.96.11.1
Gambar cache ARP awal
Agar dapat mengirimkan datagram ke host B, host A perlu mengisi cache
ARP dengan entri host B. Karena cache ARP tidak dapat digunakan untuk
menerjemahkan IP address host BB menjadi alamat Ethernet, maka host A harus
melakukan dua hal yaitu :
Mengirimkan paket ARP request pada seluruh host di network menggunakan
alamat broadcast Ethernet (FF:FF:FF:FF:FF:FF) untuk meminta jawaban ARP
dari host B, lihat gambar 2.
Menempatkan datagram IP yang hendak dikirim dalam antrian.
Paket ARP request yang dikirim host A kira-kira berbunyi Jika IP address-mu
adalah 132.96.11.2, mohon beritahu alamat Ethernet-mu. Karena paket ARP
request dikirim ke alamat broadcast Ethernet, setiap interface Ethernet komputer
yang ada dalam satu subnet (jaringan) dapat mendengarnya. Setiap host dalam
jaringan tersebut kemudian memeriksa apakah IP addressnya sama dengan IP
address yang diminta oleh host A.
132.96.11.1
132.96.11.2
132.96.11.3
IP pengirim: 132.96.11.1
Ethernet Address:0:80:48:e3:d2:69
IP target: 132.96.11.2
Ethernet Address:0:80:ad:17:96:34
132.96.11.1
132.96.11.2
132.96.11.3
IP Pengirim: 132.96.11.2
Ethernet Address:0:80:ad:17:96:34
IP Target: 132.96.11.1
Ethernet Address:0:80:48:e3:d2:69
Gambar Paket ARP response
Paket ARP request dari host B tersebut diterima oleh host A dan host A
kemudian menambahkan entri IP addresss host B beserta alamat Ethernet-nya ke
dalam cache ARP, lihat gambar 4.
Alamat IP
132.96.11.1
132.96.11.2
Alamat Ethernet
0:80:48:e3:d2:69
0:80:ad:17:96:34
132.96.11.1
Gambar Cache ARP setelah penambahan entri host B
Saat ini host A telah memiliki entri untuk host B di tabel cache ARP, dengan
demikian datagram IP yang semula dimasukkan ke dalam antrian dapat diberi
header Ethernet dan dikirim ke host B.
Secara ringkas proses ARP adalah:
1. Host mengirimkan paker ARP request dengan alamat broadcast Etehrnet.
2. Datagram IP yang dikirim dimasukkan ke dalam antrian.
3. Paket ARP respon diterima host dan host mengisi tabel ARP dengan entri
baru.
4. Datagram IP yang terletak dalam antrian diberi header Ethernet.
5. Host mengirimkan frame Ethernet ke jaringan.
Setiap data ARP yang diperoleh disimpan dalam tabel cache ARP dan cache
ini diburi umur. Setiap umur entri tersebut terlampaui, entri ARP dihapus dari tabel
dan untuk mengisi tabel. Jika host akan mengirimkan datagram ke host yang sudah
dihapus dari cache ARP, host kembali perlu melakukan langkah-langkah diatas.
Dengan cara ini dimungkinkan terjadinya perubahan isi cache ARP yang dapat
menunjukkan dinamika jaringan. Jika sebuat host di jaringan dimatikan, maka
selang beberapa saat kemudian entri ARP untuk host tersebut dihapus karena
kadaluarsa. Jika card ethernetnya diganti, maka beberapa saat kemudian entri ARP
host berubah dengan informasi alamat ethernet yang baru.
Penjelasan
RIP kepanjangan dari Routing Information protocol. Pada setiap sistem unix
secara default sudah mendukung penggunaan RIP. Aplikasi RIP pada unix bernama
routed ( routing daemon ).
Cara Kerja
RIP bekerja dengan nilai metrik. Setiap router yang menjalankan RIP
membuat permintaan untuk update routing dari router atau host lainnya yang berada
satu network dengannya. Router yang mendengar adanya permintaan tadi akan
memberikan tabel routingnya kepada yang meminta. Update tabel routing tadi
memuat informasi alamat tujuan beserta metriknya. Sebagai contoh, untuk melihat
tabel routing pada unix , tinggal ketik perintah :
[radar] # netstat -nr
Routing tables
Internet:
Destination
default
Gateway
192.168.48.33
Flags
UGSc
127.0.0.1
127.0.0.1
UH
192.168.48.32/27 link#1
192.168.48.33
192.168.48.57
Refs
1
Use
734
Netif Expire
ed0
734
lo0
UC
ed0
0:80:ad:b7:9c:87
UHLW
ed0
0:80:48:af:d5:e3
UHLW
1 10052
lo0
Routed secara periodik meminta request update routing. Hasil respon tadi,
sebelum dimasukkan ke dalam kernel table routing ( KRT ) diperiksa terlebih dahulu.
Apabila ada routing untuk ke alamat yang baru , yang belum ada sebelumnya, maka
routing tadi dimasukkan ke dalam KRT. Apabila ternyata tidak ada yang baru, maka
update tadi tidak dimasukkan. Lain halnya jika alamat yang sudah ada berubah
metriknya menjadi lebih kecil. Mengecilnya metrik membuat jalur rute yang lebih
pendek dan oleh karena itu diputuskan untuk dimasukkan ke dalam KRT.
Metrik dalam RIP dapat dibayangkan sebagai jumlah hop untuk mencapat
sebuah alamat.
bawah ini.
Skema Jaringan
Subnet 10
Subnet 13
Subnet 14
Router 4
Router 5
Subnet 11
Router 1
Subnet 15
Router 2
Router 3
Subnet 12
mempunyai metrik lebih dari 15. metrik yang berharga 16 dianggap infinity, tidak
dapat dijangkau.
dari KRT. Seperti pada contoh di atas, apabila router 1 tidak memberikan respon
kepada router 2, maka router 2 akan menghapus subnet 10 dari alamt tujuan di
KRT. Subnet 10 dianggap tidak dapat dijangkau.
Implementasi routed
Untuk menjalankan routed sederhana saja, tinggal ketik :
# routed
Option yang ada pada routed, seperti :
-s
memaksa routed untuk memberikan informasi routing. Routed secara otomatis
menjalankan option ini sewaktu ditemukan adanya 2 network interface atau lebih.
Dengan demikian, host ini menjadi router dengan di enable nya fungsi forwarding
pada kernel.
-q
Dengan option ini, host tidak memberikan informasi routing, melainkan hanya
menerima update saja. Host yang demikian bukanlah sebuah router.
Kelemahan RIP
Dalam implementasi RIP memang mudah untuk digunakan, namun RIP mempunyai
masalah serius pada Autonomous System yang besar, yaitu :
4.1 Terbatasnya diameter network
Telah disebutkan sedikit di atas bahwa RIP hanya bisa menerima metrik sampai
15. Lebih dari itu tujuan dianggap tidak terjangkau. Hal ini bisa menjadi masalah
pada network yang besar.
4.2 Konvergensi yang lambat
Untuk menghapus entry tabel routing yang bermasalah, RIP mempunyai metode
yang tidak efesien. Seperti pada contoh skema network di atas, misalkan subnet
10 bernilai 1 hop dari router 2 dan bernilai 2 hop dari router 3. Ini pada kondisi
bagus, namun apabila router 1 crash, maka subnet 3 akan dihapus dari tabel
routing kepunyaan router 2 sampai batas waktu 180 detik. Sementara itu, router 3
belum mengetahui bahwa subnet 3 tidak terjangkau, ia masih mempunyai tabel
routing yang lama yang menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop ( yang melalui router
membacanya bila lebih dari 24 bit. Ini adalah masalah besar, mengingat masking
yang lebih dari 24 bit banyak dipakai. Hal ini sudah dapat di atasi pada RIPv2.
Area
Area yaitu letak dimana berada sebuah kumpulan network, router dan host
biasa. Area di sini bukan berarti area fisik.
Backbone
Backbone adalah area yang khusus dimana area-area saling terhubungkan.
Seluruh area yang ada, harus terhubung ke backbone.
Stub Area
Adalah area dimana hanya terdapat satu buah gateway / router, tidak ada
alternatif lainnya.
OSPF bekerja dengan membentuk sebuah peta network yang dipelajari
Subnet 11
Subnet 10
Subnet 13
Subnet 14
Router 4
Router 1
Router 5
Subnet 15
Router 2
Router 3
Subnet 12
Router 1
(0)
cost 10
Router 2
( 10 )
cost 10
Router 3
( 20 )
cost 10
cost 10
cost 10
Router 4
( 30 )
Router 5
( 30 )
cost 10
cost 10
Router 4
( 40 )
Router 5
( 40 )
Gateway
Flags Refcnt
Use
UH
105
lo0
35
3075
ed0
127.0.0.1
127.0.0.1
192.168.20.0
192.168.20.3 U
Interface
Flag H ( host ) menandakan hanya satu host yang dapat dicapai melalui rute
ini. Berarti, rute ini hanya menuju ke host tertentu ( bedakan dengan rute ke
suatu network yang mungkin memiliki puluhan / ratusan host ). Kebanyakan
rute yang ada pada routing table menuju ke network, bukan ke host tertentu.
Hal ini untuk memperkecil ukuran routing table. Suatu instansi mungkin hanya
memiliki satu network, tetapi network tersebut mungkin terdiri dari ratusan
host. Mudah dimengerti bahwa jika seluruh IP Address dari host yang ada
pada network tujuan dimasukkan dalam routing table, ukurannya akan
membengkak dengan cepat. Cukup nomor networknya saja yang
dicantumkan karena telah mewakili nomor seluruh host pada network
tersebut.
Flag c sama seperti flag sebelumnya, tapi flag ini menunjuk ke protokol
yang spesifik
Untuk akses ke network yang lain, network token ring di atas hanya memiliki satu
gateway, yakni yang ber-IP Address 192.168.20.11. Untuk itu, seluruh host yang ada
pada network token ring ( kecuali gateway ) dapat menambahkan default routing sbb
:
# route -n add default 192.168.20.11 1
add net default: gateway 192.168.20.11
Dengan perintah ini, rute ke seluruh network ( selain network lokal ) akan
ditempuh melalui gateway 1 (192.168.20.11). Option -n tidak harus digunakan.
Option tersebut hanya untuk menampilkan address secara numerik untuk
menghindari permintaan ke Name Server yang belum tentu bekerja. Metric 1 dipakai
sebagai metric terkecil untuk rute melalui gateway ekstenal, untuk memberikan
prioritas tertinggi pada rute ini. Jika kita periksa kembali routing table setelah
memasukkan default routing ini, akan muncul sbb :
$ netstat -nr
Routing tables
Destination
Gateway
127.0.0.1
127.0.0.1
UH
default
192.168.20.11 UG
192.168.20.0 192.168.20.3 U
105
35
3075
Interface
lo0
ed0
ed0
Pada routing table di atas terlihat adanya entri default routing. Flag G
menandakan rute default ini melalui eksternal gateway ( host 192.168.20.11 ).
Pada network Ethernet ( 192.168.0.0 ) ada 3 buah gateway. Untuk host-host pada
network ini, routing table dapat dibentuk secara statis. Misalkan kita berada pada
host 192.168.0.3. Network 192.168.20.0 dapat dicapai melalui gateway 1
(192.168.0.5), network 44.132.1.0 melalui gateway 2 (192.168.0.18) dan akses ke
network yang lebih besar, misalkan ke Internet Provider, dicapai melalui gateway 3
(192.168.0.20). Untuk itu, setelah routing minimal dapat ditambahkan perintah
routing sbb :
# route -n add 192.168.20.0 192.168.0.5 1
add net 192.168.20.0: gateway 192.168.0.5
# route -n add 44.132.1.0 192.168.0.18 1
add net 44.132.1.0: gateway 192.168.0.18
# route -n add default 192.168.0.20 1
add net default: gateway 192.168.0.20
Gateway
Interface
127.0.0.1
127.0.0.1
UH
lo0
192.168.0.0 192.168.0.3
default
192.168.0.20 UG
105
28
9808
ed0
ed0
192.168.20.0 192.168.0.5
UG
ed0
44.132.1.0
UG
ed0
192.168.0.18
Agar routing table terbentuk pada saat start up komputer, perlu di set routing
statis dengan beberapa modifikasi sbb :
Non-aktifkan semua perintah dari file startup yang menjalankan protokol routing.
Untuk host di atas, edit file rc.local untuk menambahkan statement route sbb:
route -n add default 192.168.0.20 1 > /dev/console
route -n add 192.168.20.0 192.168.0.5 1 > /dev/console
route -n add 44.132.1.0 192.168.0.18 1 > /dev/console
Startup file untuk setiap sistem mungkin saja berbeda, tetapi pada dasarnya
memiliki prosedur yang sama. Bacalah selalu dokumentasi dari sistem anda.
Pendahuluan
Semakin berkembangnya jaringan sangat memungkinkan pergerakan data dan
kebutuhan informasi. Secara fisik jaringan kabel untuk jaringan local sangat efisien
dalam pertukaran data. Tetapi apabila jaringan antar gedung atau antar kantor maka
sangat tidak efisien bila masih menggunakan kabel. Alasannya adalah instalasi
media kabel antar gedung sangat memakan banyak waktu dan biaya. Kemungkinan
kabel putus ditengah sangat besar. Dan lain-lain.
Oleh sebab itu alternatif jaringan yang sangat baik untuk menghubungkan
antara gedung yang berbeda atau kantor yang berbeda adalah wireless. Atau biasa
disebut dengan jaringan tanpa kabel.
Kenapa harus wireless ? alasannya yaitu : jarak antara satu titik dengan titik
yang lain sangat tidak memungkinkan penggunaan kabel, instalasi jaringan untuk
menghubungkan kedua titik sangat sulit apabila menggunakan kabel, kabel yang
melintang antara gedung dapat saja terputus, kemungkinan data loss dalam
perjalanan sangat besar apabila menggunakan kabel, dll maka dari itulah wireless
sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini.
Peralatan Wireless
Dalam menggunakan jaringan wireless, ada beberapa peralatan yang
dibutuhkan yaitu :
1. Satu unit computer sebagai Pc Router dengan spesifikasi medium
2. PCI Card
3. PCMCIA Card
4. Kabel Coaxial + BNC Konektor
5. Pigtail
6. Antena Grid Parabolic
Gambar PC Router
Gambar PCMCIA
Instalasi Wireless
Pada linux jaringan wireless sangat sering digunakan. Linux dipakai pada
jaringan wireless sebagai router atau client, dikarenakan linux merupakan system
operasi yang handal untuk beroperasi pada beban jaringan yang sangat berat.
Dalam melakukan instalasi jaringan wireless.
Konfigurasi Wireless
Pada system operasi linux ada beberapa bagian yang perlu dikonfigurasi.
Dalam melakukan konfigurasi wireless ini, anda bisa melakukan konfigurasi melalui
command atau dengan melakukan editing pada beberapa file konfigurasi wireless.
Beberapa bagian yang perlu di konfigurasikan untuk wireless adalah sebagai
berikut :
Iwconfig
Iwlist
Iwspy
Iwevent
Iwpriv
Wireless
Dasar-Dasar Security
Pendahuluan
Keamanan komputer maupun jaringan komputer, terutama yang terhubung ke
internet harus direncanakan dan dikoordinasikan dengan baik agar dapat melindungi
sumber daya (resource) dan investasi di dalamnya. Informasi (data) dan service
(pelayanan) sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Kemampuan
untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi
sangat esensial bagi suatu organisasi, baik yang berupa organisasi komersial
(perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi).
Aspek-aspek Security
Dalam mengamankan jaringan ada beberapa aspek yang harus kita perhatikan dan
dijaga, antara lain:
Kestabilan Sistem
Sistem yang kita buat harus stabil sejalan dengan waktu, dalam arti bila
sewaktu-waktu terjadi perubahan pada perilaku hardware maupun software
yang lain dari biasanya. Administrator harus mampu segera mengatasi masalahmasalah tersebut, seperti memperbaiki bug yang ada, melakukan upgrade, dan
mengganti device rusak.
Ketersediaan service
Servis-servis yang kita sediakan di dalam jaringan harus dijaga agar selalu
tersedia tanpa adanya gangguan
Kendali
Harus ada sistem pengendalian tertentu, seperti mengatur hak akses di dalam
sistem jaringan. Karena perilaku pemakai sulit ditebak maka pengguna harus
dibatasi dalam melakukan akses pada daerah dimana ia berwenang, sedangkan
bagi pengguna luar harus ditolak.
Monitoring
Administrator harus melakukan pemantauan terhadap sistem jaringan yang
dibangunnya, siapa yang telah mengakses dan menggunakan servis, aktivitas
apa yang telah dilakukan, mencari sela-sela sistem yang belum terlindungi,
memantau catatan logging sistem, mendeteksi penyusup yang masuk dll.
dalam
menggunakan
setiap
fasilitas
jaringan
kepada
seluruh
Isi
Nama atau userid pemakai
password yang sudah terenkripsi (encrypted pass-word)
UID, user identification number
GID, group identification number
nama lengkap dari pemakai (sering juga disebut GECOS
a atau GCOS field)
home directory dari pemakai
shell dari pemakai.
Pada sistem UNIX lama, biasanya berkas /etc/passwd ini readable, yaitu
dapat dibaca oleh siapa saja. Meskipun kolom password di dalam berkas itu berisi
encrypted password (password yang sudah terenkripsi), tetapi ini merupakan
potensi sumber lubang keamanan. Ada program tertentu yang dapat digunakan
untuk memecah password tersebut. Contoh program ini antara lain: crack (UNIX),
viper (perl script), dan cracker jack (DOS). Program password cracker ini tidak
dapat mencari tahu kata kunci dari kata yang sudah terenkripsi. Akan tetapi, yang
dilakukan oleh program ini adalah melakukan coba-coba (brute force attack). Salah
satu
caranya
adalah
mengambil
kata
dari
kamus
(dictionary)
kemudian
algoritma
heuristic seperti
maka kemungkinan
terpecahnya password tersebut akan semakin tinggi dan semakin cepat selesainya.
Shadow Password
Salah satu cara untuk mempersulit mendapatkan berkas yang berisi password
(meskipun
terenkripsi)
adalah
dengan
menggunakan
shadow
password.
Pemilihan Password
Dengan adanya kemungkinan password ditebak, misalnya dengan menggunakan
program password cracker, maka memilih password memegang peranan yang
sangat penting dan memerlukan perhatian khusus. Berikut ini adalah daftar hal-hal
yang sebaiknya tidak digunakan sebagai password :
Sebaiknya jangan menggunakan password yang terdapat dalam kamus, atau katakata yang umum digunakan. Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, dan
gunakan angka atau karakter lainnya. Password yang kita gunakan semakin
panjang tentu semakin baik. Panjang password minimal secara default biasanya
adalah 7 karakter. Kita bisa mengeset sesuai dengan kebutuhan kita (misal = 8
karakter). Untuk itu editlah file /etc/login.defs dengan text editor favorit anda :
[root]# vi /etc/login.defs
kemudian pada bagian PASS_MIN_LEN 7 (ganti 7 dengan 8).
Dasar-dasar Enkripsi
Enkripsi adalah proses pengubahan/konversi/penyandian suatu informasi ke bentuk
tertentu sehingga tidak dimengerti/tidak dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak
berhak. Enkripsi digunakan untuk melindungi data. Dekripsi adalah kebalikan dari
proses enkripsi.
Data-data penting yang ada dan yang anda kirimkan bisa diubah sedemikian rupa
sehingga tidak mudah disadap. Jenis-jenis metode enkripsi ini banyak sekali, misal :
DES (Data Encryption System), PEM (Privacy Enhanced Mail), PGP (Pretty Good
Privacy), SSL (Secure Socket Layer), MD5 dll.
Banyak servis di Internet yang masih menggunakan plain text untuk authentication,
seperti telnet. Informasi ini dapat dilihat dengan mudah oleh program penyadap
(sniffer).
Gpg
(Encryption
and
signing
Tool),
merupakan
aplikasi
enkripsi/dekripsi data.
Scanning
Scan adalah probe dalam jumlah besar menggunakan tool secara otomatis
dengan tujuan tertentu (misal : mendeteksi kelemahan-kelemahan pada host
tujuan). Scanner biasanya bekerja dengan men-scan port TCP /IP dan servisservisnya dan mencatat respon dari komputer target. Dari scanner ini dapat
diperoleh informasi mengenai port-port mana saja yang terbuka. Kemudian
yang dilakukan adalah mencari tahu kelemahan-kelemahan yang mungkin
bisa dimanfaatkan berdasar port yang terbuka dan aplikasi serta versi aplikasi
yang digunakan.
Sniffing
Sniffer adalah device (software maupun hardware) yang digunakan untuk
mendengar informasi yang melewati jaringan dengan protokol apa saja. Host
dengan mode promiscuous mampu mendengar semua trafik di dalam
jaringan. Sniffer dapat menyadap password maupun informasi rahasia, dan
keberadaannya biasanya cukup sulit untuk dideteksi karena bersifat pasif.
Eksploit
Eksploit berarti memanfaatkan kelemahan sistem untuk aktifitas-aktifitas di
luar penggunaan normal yang sewajarnya.
Spoofing
Biasanya IP spoofing dilakukan dengan menyamarkan identitas alamat IP
menjadi IP yang tepercaya (misal dengan script tertentu) dan kemudian
melakukan koneksi ke dalam jaringan. Bila berhasil akan dilanjutkan dengan
serangan berikutnya.
Malicious Code
Malicious Code adalah program yang dapat menimbulkan efek yang tidak
diinginkan jika dieksekusi. Jenisnya antara lain : trojan horse, virus, dan
worm. Trojan Horse adalah program yang menyamar dan melakukan aktifitas
dan
biasanya
memerlukan
intervensi
manusia
dalam
ilegal :
akan
menerima
data,
meletakkannya
pada
memori
dan
mengoverwrite isi memori jika ada data sebelumnya. Cracker dapat membuat
data di mana bagian overflownya adalah set instruksi tertentu untuk
mendapatkan akses. Jika set instruksi baru menempati tempat suatu instruksi
sebelumnya, maka instruksi cracker akan dapat dijalankan.
Social Engineering
Social engineering berarti usaha untuk mendapatkan password dengan jalan
'memintanya' , misalkan dengan menggunakan fakemail.
OS Finger Printing
Mengetahui operating system (OS) dari target yang akan diserang
merupakan salah satu pekerjaan pertama yang dilakukan oleh seorang
cracker. Setelah mengetahui OS yang dituju, dia dapat melihat database
kelemahan sistem yang dituju. Fingerprinting merupakan istilah yang umum
digunakan untuk menganalisa OS sistem yang dituju. Beberapa cara
konvensional antara lain : telnet, ftp, netcat, dll.
Crack password
Crack password adalah program untuk MENDUGA dan memecahkan
password dengan menggunakan sebuah atau beberapa kamus (dictionary)
Dewasa ini tool-tool yang digunakan dalam penyerangan semakin mudah digunakan
dan efektif, bahkan banyak yang disertai source kodenya..
GENERAL SECURITY
(SECURITY SECARA UMUM)
Pendahuluan
Pengamanan pertama kali yang biasa dilakukan terhadap komputer adalah
konfigurasi keamanan lokal. Kita pastikan bahwa komputer kita aman dari gangguan
walaupun tidak terkoneksi ke jaringan/internet. Kemudian pada bagian general
security ini kita juga akan melakukan pemeriksaan file-file log dan backup.
Keamanan Lokal
Langkah pertama yang biasa dilakukan untuk mengamanan sistem adalah
konfigurasi
Run
Level
0
1
2
3
4
5
6
Keterangan
Halt (komputer mati)
Mode User Tunggal (digunakan untuk adminstrasi sistem)
Multi user tanpa NFS (Network File System)
Mode multi user penuh
Tidak digunakan
X11, tampilan grafis
Reboot
Ketika booting Linux akan menjalankan program init yang terletak pada
/sbin/init dan secara default akan menjalankan run level 3 (Full Multi User Mode).
Tanpa password lilo siapa saja yang mereboot sistem kita dapat masuk ke mode
single user (run level 1) yang berarti masuk menjadi root tanpa harus mengetahui
passwordnya sama sekali. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaktifkan mode
single pada saat muncul prompt lilo waktu booting.
Lilo
matinya
listrik
dapat
dicegah
dengan
pemasangan
UPS
Audit Log
Hampir semua kegiatan penggunaan sistem dicatat dalam berkas yang biasanya
disebut logfile atau log saja. Berkas log ini sangat berguna untuk mengamati
penyimpangan yang terjadi. Kegagalan untuk masuk ke sistem (login), misalnya,
tersimpan di dalam berkas log. Untuk itu para administrator seharusnya rajin
memelihara dan menganalisa berkas log yang dimilikinya. Letak dan isi dari berkas
log bergantung kepada operating system yang digunakan. Di sistem berbasis UNIX,
biasanya berkas ini berada di direktori /var/adm atau /var/log. Jangan sampai file log
menjadi kurang berguna karena tak pernah dibaca. Lihatlah log file anda sewaktuwaktu. Hal ini dapat membantu mengenali hal-hal yang tidak biasa.
Contoh entry log :
Apr 5 17:20:10 kaizer wu-ftpd[12037]: failed login from
hackeredan.com [64.55.12.34], m1
Apr 9 18:41:47 kaizer login[12861]: invalid password for
`moel' on `ttyp0' from `hackeredan.com'
Baris di atas menunjukkan kegagalan untuk masuk ke sistem melalui fasilitas FTP
(baris pertama) dan telnet (baris kedua). Pada baris kedua terlihat bahwa user
moel (atau yang mengaku sebagai user moel) mencoba masuk melalui login dan
gagal memberikan password yang valid. Hal ini bisa terjadi karena ketidak
sengajaan, salah memasukkan password, atau bisa juga karena sengaja ingin
mencoba-coba masuk dengan userid moel dengan password coba-coba. Cara
coba-coba ini sering dilakukan dengan mengamati nama user yang berada di sistem
tersebut (misalnya dengan menggunakan program finger untuk mengetahui
keberadaan sebuah user).
Beberapa perintah-perintah file log, diantaranya :
[root]# lastlog
digunakan untuk menampilkan rekaman kapan user terakhir login (login, port, host,
dan waktu)
[root]# last
menampilkan rekaman user yang pernah login pada file /usr/log/wtmp
Beberapa file log yang penting, diantaranya :
1. /var/log/xferlog , mencatat rekaman login pada ftp daemon
2. /var/log/messages, mencatat rekaman kejadian sistem dan kernel. Daemon yang
digunakan yaitu oleh file ini antara lain :
KEAMANAN JARINGAN
(NETWORK SECURITY)
Pendahuluan
Terhubungnya LAN atau komputer ke Internet membuka potensi adanya lubang
keamanan lain (security hole) yang tadinya telah teratasi dengan mekanisme
keamanan secara fisik dan lokal. Jaringan, terutama internet, merupakan sebuah
jaringan komputer yang sangat terbuka di dunia. Konsekuensi yang harus di
tanggung adalah tidak ada jaminan keamanan bagi jaringan yang terkait ke internet.
Artinya jika operator jaringan tidak hati-hati dalam men-set up sistem dan
menerapkan policy-nya, maka kemungkinan besar jaringan yang terkait ke Internet
akan dengan mudah dimasuki orang yang tidak di undang dari luar.
Merupakan tugas dari administrator jaringan yang bersangkutan, untuk menekan
resiko tersebut seminimal mungkin. Pemilihan strategi dan kecakapan administrator
jaringan ini, akan sangat membedakan dan menentukan apakah suatu jaringan
mudah ditembus atau tidak.
Yang perlu untuk diketahui adalah bahwa kemudahan (kenyamanan) mengakses
informasi berbanding terbalik dengan tingkat keamanan sistem informasi itu sendiri.
Semakin tinggi tingkat keamanan, semakin sulit (tidak nyaman) untuk mengakses
informasi. Sebelum memulai segalanya, ada baiknya menentukan terlebih dahulu
tingkat ancaman yang harus diatasi dan resiko yang harus diambil maupun resiko
yang harus dihindari, sehingga dapat dicapai keseimbangan yamg optimal antara
keamanan dan kenyamanan.
jaminan bahwa sistem yang kita konfigurasi akan benar-benar aman. Yang bisa kita
lakukan hanyalah menekan seminimal mungkin kemungkinan terjadinya masalah
sekuriti.
Untuk itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain menutup portport yang tidak dipakai, meletakkan firewall, menggunakan aplikasi yang reliable
(misalkan webserver dengan apache), melakukan konfigurasi program-program
aplikasi internet (misalkan melakukan konfigurasi keamanan pada apache dan
mengintegrasikannya dengan SSL), menggunakan program-program sekuriti
(misalkan scan listener dengan menggunakan portsentry), dan lain-lain. Pada bab
ini kita akan membahas mengenai internet daemon (inetd) yang digunakan untuk
mengelola beberapa aplikasi internet (misal : telnet, ftp, ssh, dll). Untuk versi Linux
SuSE yang terbaru, inetd ini sudah digantikan posisinya oleh xinetd. Perbedaannya
antara lain adalah sintaks-sintaks yang digunakan dan juga xinetd menggunakan
satu buah file untuk satu servis sedangkan inetd menggunakan satu buah file untuk
semua servis (file /etc/inetd.conf). Selain inetd, pada bab ini kita juga akan
membahas TCP Wrappers yang akan kita pakai untuk `membungkus` inetd
(internet daemon) agar lebih aman. Penasaran ? Mari kita pelajari bagian
berikutnya.
diperlukan misalkan saja mematikan servis- servis yang tidak digunakan (dengan
menambahkan tanda komentar (#) pada awal baris). Agar lebih jelas mari kita
pelajari sintaks pada file /etc/inetd.conf :
Sintaks
service tipe_socket protocol flag user server_path argumen
KETERANGAN
service
Menjelaskan nama servis yang ditranslasikan ke nomor port dengan melihat file
/etc/services
tipe_socket
Berisi jenis/tipe socket yaitu (ada dua) : stream (bersifat connection oriented
digunakan untuk TCP) dan dgram (digunakan untuk UDP)
protocol
Berisi jenis protokol yang digunakan
flag
Di isi dengan wait atau nowait. Jika berisi wait maka inetd hanya menjalankan
satu server pada port yang telah ditentukan. Sebaliknya dengan option nowait maka
server dapat dijalankan lebih dari satu tanpa perlu menunggu selesainya eksekusi
sebelumnya. Jika kita menggunakan option stream maka flag nowait harus
digunakan.
user
Berisi login ID dari user yang akan memiliki proses dari perintah yang
dijalankan. Kebanyakan menggunakan user root. Tetapi ada beberapa proses yang
tidak menggunakan root tetapi memakai user lain (misal : nobody, news, dll) dengan
alasan security.
server_path
Berisi full path dari program server yang akan dijalankan.
argumen
Berisi perintah yang akan dijalankan serta beberapa argumen yang diperlukan. Akan
bernilai kosong/tidak diisi jika kita menggunan option internal (menggunakan servis
internal) pada bagian server. Contoh file /etc/inetd.conf :
Pengenalan Firewall
Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan
jaringan internal. Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini. Tujuan
utama dari firewall adalah untuk menjaga agar akses (ke dalam maupun ke luar)
dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat dilakukan.
2. Fungsi proxy
Firewall pada level aplikasi (application level gateway) ini berfungsi sebagai
penghubung antara komputer client dengan jaringan luar. Pada koneksinya,
paket-paket IP tidak pernah diteruskan secara langsung, namun ditranslasi
dan diwakilkan oleh gateway aplikasi tersebut yang berfungsi sebagai saluran
dan penterjemah dan menggantikan fungsi client. Proxy akan merelai semua
request dari client kepada server yang sesungguhnya, kemudian merelai balik
semua hasil response real server kepada client kembali. Ditengah proses di
atas, maka proxy server berkesempatan untuk melakukan pembatasan relai
berdasarkan tabel akses yang sudah dibuat.
Fungsi proxy dapat dilakukan oleh berbagai software tergantung kepada jenis
proxy yang dibutuhkan, misalnya web proxy, rlogin proxy, ftp proxy dan
seterusnya. Di sisi client sering kali dibutuhkan software tertentu agar dapat
menggunakan proxy server ini, seperti misalnya dengan menggunakan
SOCKS. Beberapa perangkat lunak berbasis UNIX untuk proxy antara lain:
Socks (proxy server oleh NEC Network Systems Labs), Squid (web proxy
server).
Packet Filterring
TCP Wrappers
Secara default linux suse akan mengizinkan servis-servis tertentu (misal :
telnet) dengan tanpa pembatasan. Untuk itu diperlukan pembatasan-pembatasan
(proteksi) tertentu sehingga dapat mengurangi kerawanan keamanan jaringan.
Salah satu aplikasi pada sistem UNIX yang digunakan untuk melakukan
packet filtering adalah TCP Wrappers. TCP Wrappers biasanya sudah terinstal
secara default waktu penginstalan Linux.
Program ini bekerja dengan cara membungkus inetd (internet daemon :
aplikasi yang menjalankan servis-servis internat) agar lebih aman. Sebagai contoh
ada permintaan koneksi telnet dari internet, jika sistem kita tidak mempunyai tcp
wrappers maka inetd akan memanggil telnetd dan session telnet akan terbentuk
tanpa melakukan pembatasan apapun. Hal ini berbeda dengan TCP Wrappers yang
telah terinstal, sebelum memanggil telnetd, TCP Wrapper akan memeriksa dulu
berdasarkan pembatasan-pembatasan yang telah disetting kemudian memutuskan
apakah koneksi tersebut akan diizinkan atau tidak.
layanan tanpa TCP Wrapper akan dituliskan dalam bentuk sebagai berikut, misal :
telnet stream tcp nowait nobody /usr/etc/telnetd in.telnetd b /etc/issue
Jika internet daemon sudah dikonfigurasi dengan TCP Wrapper maka akan
terbaca seperti ini :
telnet stream tcp nowait nobody /usr/local/bin/tcpd
Biasanya tcpwrappers dirakit menjadi tcpd. Apabila servis di server anda
(misalnya telnet atau ftp) dijalankan melalui tcpd, maka server anda menggunakan
tcpwrappers.
TCP Wrappers mengkonfigurasikan Network Access Control pada file
/etc/hosts.allow dan /etc/hosts.deny. File /etc/hosts.deny ini berisi mengenai servis
dari user/host/network mana saja yang akan ditolak sedangkan file /etc/hosts.allow
berisi mengenai servis dari user/host/network mana saja yang akan diterima. Secara
garis besar kedua file tersebut mempunya sintaks sbb :
Daemon_list : client_host_list
Daemon List merupakan daftar daemon seperti telnetd, fingerd, ftpd, ssh, dll.
Client Host List merupakan daftar user/host/network dan mempuyai bentuk sbb :
ALL
: semua host
KNOWN
LOCAL
PARANOID
UNKNOWN
.linux.net
192.168.0.107
didownload
gratis
di
internet.
Program
tersebut
meliputi
program
Trip Wire
Salah satu contoh program yang sering digunakan untuk memantau integritas
sistem Linux adalah program Tripwire. Program Tripwire dapat digunakan untuk
memantau adanya perubahan pada berkas/file atau direktori.
Cara Kerja Tripwire.
Pada waktu pertama kali digunakan, tripwire harus digunakan untuk membuat
database mengenai berkas-berkas atau direktori yang ingin kita amati beserta
signature dari berkas tersebut. Signature berisi informasi mengenai besarnya
berkas, kapan dibuatnya, pemiliknya, hasil checksum atau hash (misalnya dengan
menggunakan program MD5), dan sebagainya. Apabila ada perubahan pada berkas
tersebut, maka keluaran dari hash function akan berbeda dengan yang ada di
database sehingga ketahuan adanya perubahan. Selain Tripwire, tool yang yang
digunakan utuk melakukan pengecekan integritas sistem antara lain: TAMU (Texas
A&M University), ATP (The Anti-Tampering Program), dan sXid (men-tracks file-file
suid dan sgid, bisa mendeteksi jika ada kit root yang terinstal).
Tripwire yang merupakan salah satu pilhan utilitas yang dapat digunakan oleh user
dan administrator untuk memeriksa perubahan yang terjadi pada file atau direktori.
Hal itu untuk menghindari adanya backdoor (pintu belakang untuk mendapatkan
akses illegal lagi), penyusupan karena adanya bug pada perangkat lunak, adanya
malicious code dan perubahan terhadap sistem oleh oramg lain yang sebenarnya
tidak mempunyai hak untuk itu. Dalam pemeriksaan keutuhan dan keaslian file ini,
tripwire perlu mengetahui file mana saja yang akan diperiksa baru setelah itu
membandingkan file yang akan diperiksa tersebut dengan informasi (database) yang
telah disimpan sebelumnya. Dan jika terjadi perubahan atau penambahan file baru
Tripwire akan melaporkannya sehingga administrator dapat segera memeriksa
apakah pengubahan atau penambahan file baru tersebut legal atau tidak.
Daftar file atau direktori yang akan diperiksa Tripwire terdapat dalam file
konfigurasi Tripwire yang default-nya bernama tw.config. Sedangkan keadaan asli
file tersebut terdapat di dalam file database Tripwire yang default-nya bernama
tw.db_@. Karakter @ diganti dengan hostname komputer yang diinstal Tripwire.
Yang menjadi file inti dalam program Tripwire ini sebenarnya adalah kedua file
tersebut yaitu file konfigurasi tw.config dan file database tw.db_@.
Karena itu
sangat disarankan pada saat menginstalasi program Tripwire agar kedua file ini
diletakkan pada tempat yang hanya di-mount read-only atau di media eksternal
(seperti disket atau NFS) sehingga tidak ada intruder yang dapat mengubahnya.
Sebab jika hal ini tidak dilakukan akan sangat mungkin menyebabkan kita tidak
dapat mengetahui seorang intruder yang telah berhasil masuk ke dalam sistem dan
telah menyiapkan backdoor. Hal ini dikarenakan pada saat intruder itu telah
membuat file baru atau mengubah suatu file untuk digunakan sebagai backdoor, ia
sekaligus dapat mengubah file database Tripwire sehingga jejaknya tidak akan
terdeteksi oleh Tripwire. Jika hal seperti ini terjadi, berarti program Tripwire yang
telah diinstalasi sama sekali tidak berguna. Contoh file yang membahayakan
keamanan sistem jika diubah : password user, group user, pengubahan UID/GID
sebuah file atau penambahan file yang memiliki setuid root, inetd, service, dll.
Instalasi dan penggunaan Tripwire, silakan dilihat di bagian Jobsheet.
Logcheck
Serangan terhadap sistem bisa terjadi kapan saja, dan tidak setiap saat
administrator berada ditempat kejadian. Mungkin ada administrator yang tidak
pernah (jarang) membaca file log karena memang menghabiskan waktu,
membosankan dan tidak terjamin ketelitiannya. Padahal justru dari logginglah
sebuah kejadian bisa ditrace dengan benar.
Karena itu, dapat digunakan suatu program yang berfungsi untuk membantu
dalam memeriksa file-file log sehingga lebih mudah dan praktis, misalnya logcheck.
telnet
untuk
melakukan
login
jarak
jauh
(remote
login)
Telnet
Telnet digunakan untuk melakukan login secara remote dari tempat/komputer
lain melalui jaringan (dengan hubungan TCP/IP menggunakan port 23). Dengan
menggunakan telnet maka kita seolah-olah berada di depan komputer yang kita
inginkan/kita tuju. Kita akan melakukan prosedur sama seperti jika melakukan login
secara lokal yaitu mengisi nama login dan password. Syarat yang harus dipenuhi
cukup sederhana yaitu komputer clien harus sudah terinstal aplikasi telnet dan
komputer server harus terinstal aplikasi telnet dan telnet server. Salah satu yang
menjadi permasalahan penggunaan applikasi telnet adalah kurang terjaminnya
keamanan karena informasi tentang userid dan password ini dikirimkan melalui
jaringan komputer secara terbuka/plain text tanpa enkripsi. Akibatnya ada
kemungkinan seorang yang nakal melakukan sniffing dengan software sniffer dan
mengumpulkan informasi tentang pasangan userid dan password ini. Meskipun cara
ini biasanya membutuhkan akses root ada baiknya kita menghindari hal tersebut,
dengan mendisable fasilitas telnet misalnya.
Sniffit
Sniffit adalah salah satu program aplikasi yang digunakan untuk melakukan
aktivitas sniffing. Sniffit bisa mendeteksi login, password, dan perintah-perintah yang
kita ketikkan pada console jika kita melakukan aktivitas tertentu, misalkan telnet.
Lihatlah bagian Jobsheet untuk instalasi dan menggunakan sniffit.
putty,
SSH
untuk
Windows
dari
Data
Fellows
(komersial)
http://www.datafellows.com/, TTSSH (skrip yang dibuat untuk Tera Term Pro (gratis,
untuk Windows)), SecureCRT untuk Windows (shareware/komersial).
Public Key
A
netwo
rk
Gambar 1.
Lia mengambil public key milik Hakim
A
netwo
rk
Public Key B
+ Private Key A
+ Data
Data terenkripsi
Gambar logika
B menggunakan private key miliknya untuk melakukan enkripsi
terhadap data.
netwo
rk
B
Data terenkripsi
Gambar
B mengirimkan data yang telah terenkripsi ke A
netwo
rk
B
Public Key
netwo
rk
= Data terdekripsi
Gambar Data terenkripsi tadi didekripsi dengan private key milik A, kemudian
didekripsi lagi dengan public key milik B. Hasilnya adalah data yang siap digunakan.
Jadi misalkan ditengah jalan ada orang yang berhasil melakukan penyadapan, maka
dia tidak akan dapat membukanya tanpa adanya private key yang bersangkutan.