Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberadaan
bakteri bintil akar:
Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberadaan
6. Ketersediaan air dan hara untuk
bakteri
bintil akar:
fotosintesis
.
Sebagian besar dari N2 dihasilkan oleh
simbiosis Rhizobium. Ada hubungan antara
bintil-bintil Leguminose dengan senyawa N2.
Tanaman kacang-kacangan akan tetap
tumbuh walaupun tidak ada Nitrogen kalau
akarnya terdapat bintil-bintil ini, bintil-bintil ini
timbul karena Infeksi
infeksi rambut
akarnya
dengan
Mekanisme
Bakteri
Rhizobium
bakteri
dari dalam tanah.
pada
Akar
Leguminosa
Bakteri-bakteri (1)
yang menimbulkan bintil
tanaman
Leguminosa, yaitu bakteri bintil, dikelompokkan dalam
genus Rhizobium. Batang-batang Gram-negatif ini yang
hidup bebas dalam tanah, tumbuh secara anaerob ketat
dengan senyawa organic sebagai nutrein.
Infeksi tumbuh-tumbuhan terjadi hanya pada rambut akar
muda. Bakteri menerobos masuk pada / ketat pada ujung
rambut akar dan tumbuh sebagai benang infeksi sampai
ke dasarnya. Benang infeksi ini yang diliputi oleh
membran selulosa kemudian menerobos dinding sel
muda dari epidermis dan kulit akar. Kalau bakteri ini
berjumpa dengan sebuah sel tetraploid dan jaringan kulit,
maka sel ini dan sel-sel diplois yang ada di sekelilingnya
terangsang untuk membelah, benang infwekinya
bercabang dan membagi diri pada sel tetraplois.
tanaman
legume.
(1)dimulai dengan sekresi produk
Pembentukan
bintil akar
(2)
Tanaman mensekresikan senyawasenyawa
flavonoid yang gugus fenolnya bersama
dengan NodD (protein penggerak) dari
bakteri menginduksi ekspresi dari gen
pembentukan nodul dari Rhizobia (nod).
Sebagai hasilnya, Rhizobia memproduksi
Nod factors. Induksi Nod factors direspon
oleh tanaman (yang salah satunya) dengan
pembentukan nodul.
(5)
Pembentukan benang infeksi untuk mentransfer selsel bakteri ke dalam korteks akar. Bakteri
menembus dan masuk ke dalam sel-sel korteks.
Selanjutnya terjadi pembentukan meristem nodul
dan perluasan nodul dengan pembelahan sel-sel
korteks.
(2)
Kelembaban
Tanah
sangat berperan dalam
pembentukan bintil akar. Terjadi penurunan infeksi
akar dan nodulasi seiring dengan penurunan
kelembaban tanah (kekeringan), bahkan tidak
terbentuk bintil akar pada tanah yang mengalami
kekeringan. Hal ini disebabkan oleh kegagalan proses
infeksi rambut akar. Keadaan yang demikian juga
dapat menekan proses fiksasi nitrogen dan
menurunkan fotosintesis. Defisiensi kelembaban
tanah sangat mempengaruhi fiksasi N2 sebab
pembentukan bintil awal, perkembangan bintil dan
aktifitas nitrogenase lebih sensitif terhadap stress
kelembaban tanah daripada sistem metabolisme akar
dan pucuk. Stress yang ringan atau berat
menurunkan baik jumlah maupun ukuran bintil akar
tanaman.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Interaksi Mikroorganisme Setiap inokulasi strain
Rhizobium ke media tanah akan mengalami beberapa
kendala untuk mencapai keberhasilan nodulasi akar.
Tiga kendala utama yaitu : (1) rhizobia tidak berhasil
bertahan hidup di daerah rhizosfer maupun
membentuk bintil akar tanaman inang. (2) Inokulan
Rhizobium berhasil bertahan hidup di daerah rhizosfer
dan menghasilkan bintil akar yang baik tetapi gagal
bertahan hidup di media tanah sekitarnya. (3)
Inokulan Rhizobium gagal bersaing dengan rhizobia
asli
untuk
membentuk
bintil
akar.
Indikasi
kemampuan kompetitif dan daya efektivitas strain
rhizobia tergantung dari karakter strain itu sendiri,
namun tanaman inang lebih menyeleksi beberapa
strain yang terbaik dari campuran populasi strain
efektif dan strain tidak efektif .
(8)