Kelompok :
Aditya Indara
Akhtia L. M.
Arfan Mugianto
Citrasmara G. N
Dewi Tri I.
Emiliana W. W.
Galih Adi W.
Hismi S.
Temperatur bola basah atau wet
bulb temperatur merupakan
temperatur kesetimbangan yang
dicapai apabila sejumlah kecil cairan
diuapkan ke dalam jumlah besar
campuran uap-gas yang tidak jenuh
Untuk mengukur tw dengan tepat
perlu diperhatkan 3 hal :
Tetes cairan tg
tw
panas
Panas telah
Tetes ditransfer, tw
cairan
tw
turun dan tg naik
Panas penguapan
Dimana :
Q=laju perpindahan panas, Btu/jam
Hc=koefisien perpindahan panas konveksi, Btu/jam.ft2.F
hr=koefisien perpindahan panas radiasi, Btu/jam.ft2.F
A=luas permukaan tetesan cairan, ft2
Tg=temperature badan gas, .F
Tw=temperature bola asah, .F
Laju perpindahan masa dari wick
ky y y w
NA
A (2)
NA kyA y y w
Dimana :
NA=laju perpindahan massa komponen A ke gas,
lb/jam
Ky=koefisien film perpinahan massa, lb A/jam.ft2.Y
Y=absolute humidity gas, lb uap/lb gas kering
Yw=absolute humidity dalam keadaan jenuh pada
temperature wet bulb, lb uap/lb gas kering
Pada steady state semua panas yang
dipindahkan digunakan untuk menguapkan
Na lb cairan.
q N A w (3)
kyw
tg tw yw y (4)
hc hr
Besaran tg-tw disebut : Wet bulb depression
Apabila kecepatan gas dapat dipertahankan
besar atau turbulen, sehingga pengaruh radiasi
dari keadaan sekeliling yang panas terhadap
bola basah bisa diperkecil, maka hr << hc
y w y
hc
tg tw
kyw
y w y
hc
tw tg (5)
kyw
0 , 56
hc
0,294
ky DAB
hc
Cs 0,24 Btu
ky lbF
Data percobaan yang lain untuk system udara-air meberikan
harga hc/ky berkisar antara : 0,236-0,270 btu/lbF
Y as Y 1
Cs1
tas tg1
as
Dengan persamaan (5), dapat dilihat bahwa kedua
persamaan tersebut identik. Dimana jika digmbarkan untuk
titik yang sama pada 100% saturasi, hubungan kedua
persamaan tergantung padabesarnya Cs dan hc/ky. Untuk
system udara-air kedua besaran tsb. Sama. Asumsi bahwa
harga Cs=hc/ky atau hc/Csky=1 disebut hubungan Lewis.
Hubungan ini tdak berlaku untuk system selain dara-air.
tg = 140F = 60C
DAB = 0,092 cm2/det pada 59C, 1 atm
(dari tabel)
= 0,092 (3600/30,48)2 ft2/jam
= 0,356 ft2/jam
udara = 0,0663 lb/cuft
= 0,0472 lb/ft jam
Sc = /DAB = 0,0472/0,0663(0,356) = 2,0
Hc/ky = 0,294(2,0)0,56 = 0,431Btu/lbF
Yw 0,050 = - 0,431/w (tw-140)
Untuk menghitung tw digunakan cara trial
Misal : tw = 90F
w = 183Btu/lb (= panas penguapan toluena
pada temperatur tw)
Ptoluena(90F) = 41,3 mmHg
Yw = 41,3/(760-41,3).(92,1/29) = 0,1827lbuap/lbud.kering
tw = 83,8F
Trial berikutnya harga tw yang betul adalah : 88F
b. Temperatur saturasi adiabatis, tas
tg = 140F
CA = 0,30Btu/lbF (untuk uap toluena)
Pers (3-7) Cs1 = 0,24+0,050(0,30) =
0,255
Yas-Y1 = - Cs/ as (tas-tg1)
Yas-0,050 = - 0,255/ as (tas-140)
Dihitung dengan cara trial dihasilkan tas = 79F