Disusun oleh:
Ir. Sumardiyono, M.T.
Gregorius Prima Indra Budianto, S.T., M.Eng.
NOMOR REGISTRASI
D 004/A5-2b.BP/28.08.2017
Surakarta,
Asisten Praktikan
( _____________ ) ( _____________ )
DRYING
I. TUJUAN
Mencari hubungan antara kadar air (X) dengan waktu pengeringan (t)
Mencari hubungan kecepatan pengeringan (R) dengan waktu pengeringan (t)
II. TEORI
Pengeringan zat padat adalah pemisahan sejumlah air dari padatanya. Proses
pengeringan dibedakan menjadi 2, yaitu: proses pengeringan batch dan kontinyu.
Pada prinsipnya air yang terkandung dalam padatan dibedakan menjadi dua yaitu
air terikat dan air tidak terikat. Apabila suatu bahan basah dikeringkan pada waktu
tertentu, bahan tersebut kan mencapai keadaan EMC (Equilibrium Moisture
Content).
“tambahkan teori berdasarkan 3 sumber utama (jurnal dan
buku) dan 1 sumber tambahan (internet) berupa aplikasi
dalam industri”
III. ALAT DAN BAHAN
1. 1 set alat drying
2. Sampel
IV. METODE
a. Mengukur dimensi sampel
b. Merendam sampel selama waktu tertentu
c. Menimbang sampel basah
d. Memasukkan sampel ke dalam alat pengering yang sebelumnya telah diatur
pada suhu 100 OC
e. Menghidupkan pompa vakum selama proses pengeringan untuk pengamatan
Temp bola basah (TW) dan kering (TD)
f. Menimbang berat sampel setiap 10 menit demikian seterusnya hingga
diperoleh berat sampel yang konstant (hasil penimbangan, TD, TW dicatat
dalam bentuk tabel
V. PERHITUNGAN
a. Menghitung luas permukaan pengeringan (A)
1
𝐴 = 𝜋𝐷2
4
b. Menghitung kandungan air dalam bahan (X)
𝑊 − 𝑊𝑠
𝑋=
𝑊𝑠
Ws : berat kering (g)
W : berat basah (g)
c. Menentukan laju pengeringan (R)
𝑊𝑠 𝑑𝑋
𝑅=− .
𝐴 𝑑𝑡
-dX/dt : laju pengurangan kadar air
d. Menghitung kelembaban relatif rata-rata (H)
∑𝐻
𝐻=
∑𝑛
LAPORAN SEMENTARA
Hari, tanggal :
Nama Praktikum :
Praktikan :
Data Percobaan :
Sampel :
Dimensi :
Berat kering (Ws) :
Berat basah awal (W) :
Waktu Berat Berat air
No TW (OC) TD (OC) Kadar air X
(menit) bahan (g) W-Ws (g)
Surakarta,
Asisten Praktikan
( _____________ ) ( _____________ )
KOEFISIEN TRANSFER MASSA
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu menghitung koefisien transfer massa volumetrik antara kapur
barus dengan udara
II. TEORI
Perpindahan massa merupakan peristiwa berpindahnya suatu massa dari
konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang rendah. Proses berpindahnya massa
melalui lebih dari satu fasa selanjutnya disebut sebagai perpindahan massa antar
fasa. Koefisien yang menghubungkan antara kecepatan perpindahan massa dengan
gradien konsentrasinya disebut sebagai koefisien transfer massa.
Transfer massa dapat terjadi pada satu fase yang sama atau pada fase yang berbeda.
Mekanisme transfer massa antar fase (fluida-padat) adalah sebagai berikut: transfer
massa dari badan fluida ke permukaan antar fase, transfer massa melalui lapisan
film, dan transfer massa dari permukaan antar fase menuju fase badan padatan.
“tambahkan teori berdasarkan 3 sumber utama (jurnal dan
buku) dan 1 sumber tambahan (internet) berupa aplikasi
dalam industri”
III. ALAT DAN BAHAN
1. Kompresor
2. Tabung vertikal
3. Naphtalene
IV. METODE
a. Menimbang kapur barus dan mencatat sebagai NA0
b. Memasukkan kapur barus dalam kolom kemudian mengukur tinggi tumpukan
kapur barus dalam kolom
c. Menghembuskan udara dengan kecepatan (G) tertentu melalui bawah kolom
selama waktu (t) tertentu
d. Menimbang kapur barus setelah dihembuskan udara, dan mencatat sebagai Nat
e. Mengukur diameter kolom
V. PERHITUNGAN
a. Menghitung kecepatan alir udara (Gs)
𝑄 × 𝐵𝑀𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 × 𝑃
𝐺𝑆 =
𝐴×𝑅×𝑇
Gs : kecepatan alir udara (g udara bebas naftalen/cm2.s)
Q : debit (cm3/s)
BM udara : 29 g/gmol
P : 1 atm
A : luas penampang pipa (cm2)
R : 82,06 cm3.atm/gmol.K
T : suhu (K)
b. Menghitung YAL (g naftalen/g udara bebas naftalen)
∆𝑚
𝑌𝐴𝐿 =
𝐺𝑆 × 𝐴 × 𝑡
∆m : perubahan massa (g)
t : waktu (s)
c. Menghitung koefisien transfer massa volumetri Kya (g udara bebas
naftalen/cm3)
𝐺𝑠 𝑌𝐴∗
𝐾𝑦𝑎 = ln ( ∗ )
𝐿 𝑌𝐴 − 𝑌𝐴𝐿
YA* : 0,10683 g naftalen/g udara bebas naftalen
L : tinggi tumpukan (cm)
d. Menghitung kecepatan transfer massa sublimasi (NA)
𝑁𝐴 = 𝐾𝑦𝑎(𝑌𝐴∗ − 𝑌𝐴𝐿 )
LAPORAN SEMENTARA
Hari, tanggal :
Nama Praktikum :
Praktikan :
Data Percobaan :
No Berat mula (g) Berat akhir (g) Z0 (cm) Z1 (cm) t (s) G (cm3/s)
Surakarta,
Asisten Praktikan
( _____________ ) ( _____________ )
HEAT EXCHANGER
I. TUJUAN:
Mahasiswa mampu menghitung ∆TLMTD, koefisien transfer panas overall, dan efisiensi
HE
II. TEORI
Perpindahan panas merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah industri kimia.
Secara umum perpindahan panas dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Perpindahan panas konduksi → perpindahan panas secara perambatan pada
medium penghantar padat
2. Perpindahan panas konveksi → perpindahan panas secara perambatan pada
medium penghantar fluida
3. Perpindahan panas radiasi → perpindahan panas secara pancaran tanpa medium
penghantar
Heat Exchanger (HE) merupakan alat yang digunakan dalam industri untuk menukar
panas. Secara umum HE dibagi menjadi dua, yaitu: Shell and Tube HE dan Double
Pipe HE. Pemilihan jenis HE didasarkan pada luas permukaan transfer panas.
“tambahkan teori berdasarkan 3 sumber utama (jurnal dan
buku) dan 1 sumber tambahan (internet) berupa aplikasi
dalam industri”
III. ALAT DAN BAHAN
1. 1 set alat HE
2. Air panas dan air dingin
IV. METODE
1. Memanaskan air pada bak penampung A hingga suhu tertentu
2. Menghidupkan pompa
3. Membuka fully opened valve recycle selama pemanasan
4. Mematikan pemanas jika suhu tertentu telah dicapai
5. Mendinginkan air pada bak penampung B hingga suhu tertentu
6. Menghidupkan pompa
7. Membuka fully opened valve recycle selama pendinginan
8. Mengontakkan fluida panas dan fluida dingin dengan cara menutup masing-masing
valve recycle dan membuka valve yang menuju ke HE
9. Pengaturan laju alir masing-masing fluida mempengaruhi perubahan suhu.
10. Mencatat hasil perubahan suhu yang terjadi pada masing-masing bak pada selang
waktu 20 menit.
V. PERHITUNGAN
a. Menghitung kalor untuk fluida panas maupun dingin
i. Menghitung T rata-rata
𝑇1 + 𝑇2
𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 =
2
ii. Menghitung laju alir volumetris (Fv)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝐹𝑣 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
iii. Menghitung densitas saat T rata-rata dari tabel A.2-3 Geankoplis
iv. Menghitung Cp saat T rata-rata dari tabel A.2-5 Geankoplis
v. Menghitung kalor (Q)
𝑄 = 𝑚 × 𝐶𝑝 × ∆𝑇 = 𝐹𝑣 × 𝜌 × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
b. Menghitung koefisien overall
i. Menghitung ∆TLMTD
(𝑇1 − 𝑡2) − (𝑇2 − 𝑡1)
∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 =
𝑇1 − 𝑡2
ln 𝑇2 − 𝑡1
ii. Menghitung luas shell and tube
1. Luas shell
𝜋 𝜋
𝐴𝑖 = 𝐼𝐷2 ; 𝐴𝑜 = 𝑂𝐷2
4 4
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙 (𝐴𝑠 ) = 𝐴𝑖 − 𝑛𝐴𝑜
2. Luas tube
Nt (jumlah tube) :5
N (number of pitch) : 3
𝜋
𝑎𝑡 = 𝐼𝐷2
4
𝑁𝑡 × 𝑎𝑡
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑢𝑏𝑒(𝐴𝑡 ) =
𝑁
iii. Koefisien perpindahan panas overall
𝑡2 − 𝑡1
𝑆=
𝑇2 − 𝑇1
𝑇2 − 𝑇1
𝑅=
𝑡2 − 𝑡1
Menentukan nilai Ft dari figure 18 buku Kern
∆𝑇 = 𝐹𝑇 × ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
𝑄𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
𝑈𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 =
∆𝑇𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 × 𝐴𝑠
𝑄𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠
𝑈𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 =
∆𝑇𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 × 𝐴𝑡
c. Menghitung efisiensi perpindahan panas
𝑄𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
𝜂= × 100%
𝑄𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠
LAPORAN SEMENTARA
Hari, tanggal :
Nama Praktikum :
Praktikan :
Data Percobaan :
Surakarta,
Asisten Praktikan
( _____________ ) ( _____________ )