Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika
HUKUM PERTAMA
TERMODINAMIKA
1
INTERNAL
ENERGY
ENERGI
KINETIK
Sebagai akibat
gerakan molekul
(translasi, rotasi
dan vibrasi)
ENERGI
POTENSIAL
Berhubungan dengan
ikatan kimia dan
juga elektron bebas
pada logam
GAS
GAS MONOATOMIK
Energi kinetik
akibat gerakan
translasi linier dari
atom tipe "hard
sphere"
GAS POLIATOMIK
Energi kinetik
akibat gerakan
translasi, rotasi,
dan vibrasi
3
CAIRAN
HUKUM I TERMODINAMIKA
Energy
can
neither be
created
nor
destroyed
sekeliling
boundary
Konvensi tanda:
Positif jika Q atau W ditransfer ke dalam
sistem
Negatif jika Q atau W ditransfer dari sistem
(Energi sistem) = Q + W
Untuk sistem tertutup yang mengalami
proses yang hanya menyebabkan perubahan
internal energinya:
Ut = Q +
W
Untuk perubahan yang sangat kecil:
dUt = Q + W
Mengingat bahwa:
Vt = n V
dan
Ut = n U
Temperatur (T)
Tekanan (p)
Density ()
Energi (E)
Helmholtz free energy (A)
Gibbs free energy (G)
Enthalpy (H)
Internal energy (U)
Massa (m)
Eksergi
Entropy (S)
Volume (V)
Jumlah komponen kimia (ni), yang
dinyatakan dengan jumlah mol
11
1 bar, 10C
= 999,699 kg/m3
1 bar, 50C
= 988,037 kg/m3
1 bar, 50C
= 988,037 kg/m3
1 bar, 90C
= 965,321 kg/m3
12
KESEIMBANGAN
Keseimbangan adalah suatu keadaan yang
statis, tidak ada perubahan, bahkan tidak ada
kecenderungan untuk berubah.
Kecenderungan terjadinya perubahan
disebabkan oleh driving force:
(4.8)
F derajat kebebasan
jumlah fasa
N jumlah komponen
14
PROSES REVERSIBEL
Proses reversibel
adalah proses yang
arahnya dapat dibalik
karena adanya
perubahan infinitisimal
(extremely small) dari
kondisi eksternal.
W P dVt
V1t
17
17
CONTOH SOAL
Satu rangkaian piston/silinder ditempatkan secara
mendatar di dalam suatu constant-temperature
bath. Piston dapat bergerak di dalam silinder
tanpa gesekan. Ada gaya luar yang menahan
piston pada posisinya, melawan tekanan mulamula gas sebesar 14 bar. Volum gas mula-mula
0,03 m3. Gaya eksternal yang bekerja pada piston
dikurangi sedikit demi sedikit, dan gas mengalami
ekspansi secara isotermal sampai volumnya
menjadi 2 kali lipat. Jika hubungan antara volum
gas dan tekanan dapat dinyatakan dengan:
PVt = konstan
Berapa usaha yang dilakukan oleh gas pada saat
ekspansi? Berapa besar usaha yang akan dilakukan
oleh gas jika gaya eksternal dikurangi 18
secara
PENYELESAIAN
PV =k
t
V2t
k
P t
V
V2t
t
t
dV
V
W P dVt k t k ln 2t
V1
V1t
V1t V
V1t 0,03m3
Denga
n:
Maka bisa diperoleh:
dan
V2t 0,06m3
21
(4.12)
(4.14)
(4.14a)
22
KAPASITAS PANAS
Q
Definisi dari kapasitas panasC
dT
KAPASITAS PANAS PADA V KONSTAN
Untuk proses dengan V konstan
U
Cv
T V
Q = U
U CV dT
T1
T2
Q n U n CV dT
T1
(V konstan)
(V konstan)
(V konstan)
23
H CP dT
(P konstan)
(P konstan)
T1
Q n H n CP dT
T1
(P konstan)
24
CONTOH 4.1
Udara pada 1 bar dan 298,15K dikompresi
menjadi 5 bar dan 298,15 K melalui 2 proses yang
berbeda:
a)Pendinginan pada P konstan diikuti dengan
pemanasan pada V konstan
b)Pemanasan pada V konstan diikuti dengan
pendinginan pada P konstan
Hitung panas dan usaha yang diperlukan, juga U
dan H udara untuk tiap alur proses. Kapasitas
panas udara dianggap tidak tergantung pada
temperatur:
CV = 20,78 J mol-1 K-1
dan CP = 29,10 J mol-1 K-1
Untuk PV
udara
dianggap berlaku hubungan:
konstan
PENYELESAIAN
b
Pb
(soal a)
(soal b)
(1 bar) Pa
a
c
T = 298 K
Vb = Vc
Va = V d
26
PV
konstan
T
P1V1 P2V2
T1
T2
T1 = T2 P1V1 = P2 V2
P1
1
V2 V1 0,02479 0,004958m3 mol
P2
5
P1V1 P3V3
T1
T3
P 1 = P3
V2 = V 3
V1 V3 V2
T1 T3 T3
P1 3
V2
0,004958
T3 T1 298,15
59,63K
V1
0,02479
27
V2
V1
Q = H = CP T
= (29,10) (59,63 298,15)
= 6.941 J
H = U + (PV)
U = H (PV) = H P V
= 6.941 (1 105) (0,004958
0,02479)
U = Q =
+ W4.958 J
W = U Q = 4.958 + 6.941 = 1.983 J
28
P2
P1 3
V2
29
V1
T1
T4
V1 = V 4
P4 = P 2
P2
P1 P4 P2
T1 T4 T4
P2
5
T4 T1 298,15 1.490,75K
P1
1
Q = U = CV T
P1 3
V2
V1
Q = H = CP T
U = Q + W
P2
P1 3
31 V
V1
CONTOH 4.2
Hitung H dan U untuk udara yang mengalami
per-ubahan dari keadaan mula-mula 40F dan
10 atm ke keadaan akhir 140F dan 1 atm.
Anggap bahwa untuk udara berlaku:
PV
konstan
T
Pada 40F dan 10 atm, volum molar udara
V = 36,49 (ft3) (lb mol)-1. Kapasitas panas
udara dianggap konstan, CV = 5 dan CP = 7
(Btu) (lb mol)-1 (F)-1.
PENYELESAIAN
U dan H merupakan
state function,
sehingga nilainya
tidak tergantung
pada jalannya
proses.
Untuk
memudahkan,
a.Pendinginan pada
maka
proses(A-B)
dibagi
V konstan
2:
b.Pemanasan pada
40F
10
P
(atm)
140F
P konstan (B-C)
hingga dicapai
kondisi akhir.
VA
33
VC
PA VA
k
TA
10 36,49
499,67
0,7303
PB VB
k
TB
PB VB 1 36,49
TB
49,97 R
k
0,7303
PC VC
k
TC
TC
599,67
VC k
0,7303
PC
1
437,93 ft3 lb mol
LANGKAH
a:
Ta = TB TA = 49,97 499,67 = 449,70 (R)
Ha = Ua + V Pa
= 2.248,5 + (36,49) (1 10) (2,7195) = 3.141,6
34
LANGKAH
b:
Tb = TC TB = 599,67 49,97 = 549,70 (R)
Hb = CP Tb = (7) (549,70) = 3.847,9 (Btu)
Ub = Hb P Vb
= 3.847,9 (1) (437,93 36,49) (2,7195)
= 2.756,2 (Btu)
KESELURUHAN
PROSES:
U = 2.248,5 + 2.756,2 = 507,7 (Btu)
H = 3.141,6 + 3.847,9 = 706,3 (Btu)
35