Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT

Rangkuman Case 3
Harry Lindsols Texbook Decision: An Ebook or a Traditional
College Textbook
Nama
Kelas
Mata Kuliah
Dosen
Tanggal

:
:
:
:
:

Dian Atika
Eksekutif B 27 C
Strategic Management
Dr. Herris Simandjuntak., MM
7 Maret 2015

Case Summary
Bisnis Model: Penerbitan di USA.

Interactive Platform e-Book


Penerbit mulai melakukan inovasi yaitu membuat interaktif pada e-book nya,
misalnya Mc Graw Hill Connect atau Mc Graw Hill Learn Smart. Platform ini
memungkinkan adanya interaksi dan kontrol interaktif antara mahasiswa dan
profesornya.
Yang menarik, adanya platform ini merubah cara pendekatan penerbit ke
professor. Mereka melakukan pendekatan juga dengan cara menyebutkan
keunggulan platform yang mereka miliki untuk menarik professor menjadi
penulis mereka.
Bisnis Buku Bekas sebagai Kompetitor Penerbitan
Kebiasaan mahasiswa menjual bukunya pada akhir semester ke kampus atau
toko buku bekas menyebabkan penerbitan hanya dapat menikmati penjualan
pada saat buku tersebut pertama kali dijual, praktek ini jika dikuantifikasi

menyebabkan penerbitan hanya menikmati 17-25% dari potential revenue yang


mereka bisa jaring dari pasar.
Penerbit berusaha untuk mengenerate revenue dengan menerbitkan edisi baru
setiap 2 tahun sekali untuk bidang ilmu yang berevolusi dengan cepat tapi
strategi ini tidak dapat diterapkan pada bidang ilmu yang sangat stabil dan
lambat progresnya.
Edisi Baru
Dr. Lindsol melihat solusi bagi penerbit untuk mengeleminasi bisnis buku bekas
adalah dengan membuat fitur ebook yang mampu mengakomodasi konsep beli
sekali untuk selamanya. E-book dibeli dengan fitur auto update dan tiap kali
edisi terupdate maka otomastis versi ebook yang sudah dibeli akan terupdate.
Edisi Internasional
Buku edisi internasional yang dibuat lebih murah seringkali dicari mahasiswa di
USA yang mecari akal untuk membeli buku yang lebih murah. Penerbit berusaha
mengatasi masalah ini dengan membuat buku edisi internasional yang sangat
berbeda dengan buku yang akan dipasarkan di amerika utara.
Amazon Kindle
Fitur ini sangat disukai konsumen, disinyalir penjualan kindle sangat sukses. Pada
saat di launch pada tahun 2011, diperkirakan bahwa penjualannya pada 1
minggu pertama setelah di launch yaitu lebih dari 1 juta.
iBooks
Sebagaimana juga amazon kindle, iBooks merupakan produk dengan potensi
yang sangat baik. Pada saat ini iBook lebih menyasar pasar SMU. Namun,
channel distribusi melalui iBooks harus dipertimbangkan sebagai channel yang
potential jika ingin memasuki bisnis penerbitan.
The Economics of Ebooks
Saat ini, ebook memiliki gross margin yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan buku hard copy. Namun penjualan buku hard copy masih menjadi
pemasukan terbesar bagi penerbitan.
Ebook Pricing Agency vs. Retail Pricing
Amazon pernah menerapkan harga yang sangat murah pada ebook yang dikenal
juga dengan konsep retail pricing di mana amazon membandrol 9.99 USD untuk
1 ebook. Praktek ini menyebabkan protes keras dari apple dan beberapa
penerbit lain karena menyebabkan monopoli penjualan online oleh amazon. Saat
ini penerbit menggunakan sistem pricing agency model. Di mana harga jual ke
konsumen telah ditetapkan dan 70% dari harga yang ditetapkan tersebut
menjadi pemasukan bagi penerbit.
Kesimpulan: Kelebihan Ebook
1. Kemudahan untuk melakukan update tanpa adanya hambatan teknis
(waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi edisi hard copy, shipping,
delivery, dll).
2. Dapat menghilangkan pasar buku bekas
Dengan
kelebihan-kelebihan
tersebut
tantangan
selanjutnya
yaitu
meyakinkan professor untuk menjadikan ebook sebagai buku standar.

TUGAS KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT


Rangkuman Case 7
Coach Inc. in 2012: Its Strategy in the Accessible Luxury Goods
Market
Nama
Kelas
Mata Kuliah
Dosen
Tanggal

:
:
:
:
:

Dian Atika
Eksekutif B 27 C
Strategic Management
Dr Herris Simandjuntak., MM
7 Maret 2015

Case Summary
Coach inc merupakan suatu perusahaan yang menerapkan konsep harga barang
mewah yang terjangkau. Barang-barang fashion yang dijual oleh Coach memiliki
desain dan kualitas yang setara dengan barang mewah bermerk wah namun
Coach menjual dengan harga setengah harga produk kompetitor. Pasar ini
terbukti sangat potential sehingga menyebabkan annual rate coach mencapai
20% setiap tahunnya.
Berdiri tahun 1941 dan bertahan hingga saat ini menjadikan Coach sebuah
perusahaan yang dapat ditiru strategi nya. Dengan meningkatkan value dari
company seiring dengan pertumbuhan perusahaan pada rate yang sangat tinggi,
pada kurun waktu 2000 June 2011 harga stock coach melonjak tajam.
Sebagai gambaran potential market pada bisnis ini, total worldwide pada market
US< Japan, China, dan Asia mencapai 28 miliar USD. Permintaan kenaikan jenis
barang mewah ini pada Negara berkembang bahkan sangat tinggi. Walaupun
begitu pemain pada bisnis ini harus mengalami masalah seperti pemalsuan.
Dalam menghadapi kondisi pasar yang dihadapinya, untuk dapat terus
melajukan bisnisnya, Coah melakukan beberapa strategi sebagai berikut:
1. Flexible Sourcing
Memiliki 3 manufacturing site, dengan 85% produksi dilakukan di China
untuk memangkas ongkos produksi. Namun, begitu quality control system
yang diterpakan sangat baik.
2. Approach to Differentiation
Coach melakukan riset pasar dalam menentukan desain produknya.
Krakoff sebagai Exceutive Creative Director dari desain2 coach sangat
memperhatikan masukan konsumen untuk produk-produknya.
3. Retail Distibution
a. Full Price Stores, Coach memiliki lebih dari 345 full storem, 70% di
US
b. Factory Stores, Coach memiliki 143 factory stores pada 2011
c. Coach Japan, Coach memiliki 169 retaail store di Jepang

d. Coach China, coach memiliki 41 toko di Cina


e. US Wholesale, tidak kurang dari 970 toko retail di US menjual
produk Coach
f. International Wholesale, selain itu peretail di banyak Negara di
dunia juga terus
berkembang.

COACHS STRATEGIC OPTION IN 2012


Di tahun 2012, direction global untuk coach adalah melakukan pengembangan
bisnis yang Global Growth-Oriented Company yang meliputi:
1. Ekspansi ke outlet-outlet di Negara US, Jepang, HK, dan China.
2. Masuk ke pasar yang ditujukan khusus ke konsumen laki-laki mens-only
stores
3. Membangun konsep dual-gender
4. Memperkuat jaringan sehingga brand Coach makin kuat di kategori luxury
goods.
5. Membuat program-program concumen loyality
Penerapan actual dari strategi-strategi tersebut harus mampu membuat Coach
menghadapi tantangan yang dihadapinya sehingga Coach mampu untuk
meningkatkan profit margin nya setidaknya pada level yang telah dicapai pada
tahun-tahun sebelumnya dan juga menjaga harga sahamnya pada level yang
stabil di mana pada 6 bulan pertama tahun 2012, harga sahamnya turun hingga
20 USD.

Anda mungkin juga menyukai