Anda di halaman 1dari 172

RPJMD 2011-2015

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH


DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015

LAMPIRAN :

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM


NOMOR : 11 TAHUN 2011
TANGGAL : 1 OKTOBER 2011

RPJMD 2011-2015

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH


DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM


NOMOR 11 TAHUN 2011
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MATARAM,
Menimbang

: a.

b.

c.

Mengingat

: 1.

2.

bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25


Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
serta Pasal 76 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Permerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 20112015;
bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Mataram Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Mataram Tahun 2005-2025 yang memuat analisis isu-isu strategis,
visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, serta
kebijakan umum dan program pembangunan daerah, yang
dimaksudkan sebagai pelaksana dan tujuan pembangunan daerah
selama lima tahun mendatang;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Mataram Tahun 2011-2015.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3531);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);

3.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Tahun 2008 Nomor 3);
12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah
Tahun 2009 Nomor 3);

13. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang


Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan
Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008
Nomor 2 Seri D);
14. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram
(Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 Seri D);
15. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Mataram Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun
2008 Nomor 1 Seri E).

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MATARAM
dan
WALIKOTA MATARAM
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA MATARAM
TAHUN 2011-2015
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kota Mataram.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Mataram.
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun
2011-2015 adalah Rencana Pembangunan Daerah yang bersifat strategis untuk periode
lima tahunan karena merupakan komitmen bersama masyarakat dan Pemerintah Daerah
untuk mencapai visi dan misi pembangunan daerah.
Pasal 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 20112015 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) selama periode Tahun 2011-2015.
Pasal 3
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun
2011-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
BAB X
BAB XI

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
PENUTUP

(2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun
2011-2015 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 4
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangannya.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Mataram.

Ditetapkan di Mataram
pada tanggal 1 Oktober 2011
WALIKOTA MATARAM,

H. AHYAR ABDUH

Diundangkan di Mataram
pada tanggal 1 Oktober 2011
SEKRETARIS DAERAH
KOTA MATARAM,

H. LALU MAKMUR SAID

LEMBARAN DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011 NOMOR: 3 SERI: E

1.

DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

ii

BAB I
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Landasan Hukum
Hubungan RPJPM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Sistematika Penulisan

I-1
I-1
I-4
I-5
I-7
I - 10

BAB II
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


Aspek Geografi dan Demografi
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek Pelayanan Umum
Aspek Daya Saing Daerah

II - 1
II - 1
II - 11
II - 22
II - 49

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


Kinerja Keuangan Daerah
Kebijakan Pengelolaan keuangan Daerah

III - 1
III - 1
III - 9

BAB IV
4.1.
4.2.

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


Isu Isu Strategis
Permasalahan Pembangunan

IV - 1
IV - 1
IV - 2

BAB V
5.1
5.2
5.3

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


Visi
Misi
Tujuan dan Sasaran

V-1
V-1
V-2
V-2

BAB VI
6.1

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Strategi dan Arah Kebijakan

VI - 1
VI - 1

BAB VII
7.1

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

VII - 1

BAB VIII

INDIKASI RENCANA PROGRAM


PRIORITAS
YANG
KEBUTUHAN PENDANAAN
Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB III
3.1
3.2

8.1

VII -1
DISERTAI

VIII -1
VIII - 1

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

IX - 1

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

X-1

Pedoman transisi
Prinsip-prinsip Kaidah Pelaksanaan

X-1
X-2

PENUTUP

XI - 1

10.1
10.2
BAB XI

2.

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN


3.
4.

1.

Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas


wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD atau dengan
sebutan lain adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3.
Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah gubernur dan wakil gubernur
untuk provinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten, walikota dan wakil
walikota untuk kota.
4.
Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat dengan SKPD
adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
5.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan
Bappeda atau sebutan lain adalah unsur perencana penyelenggaraan
pemerintahan yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan,
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
6.
Pemangku kepentingan adalah pihak yang langsung atau tidak langsung
mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan daerah antara lain unsur DPRD provinsi dan kabupaten/kota,
TNI, POLRI, Kejaksaan, akademisi, LSM/Ormas, tokoh masyarakat provinsi
dan kabupaten/kota/desa, pengusaha/investor, pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, kabupaten/kota, pemerintahan desa, dan kelurahan serta keterwakilan
perempuan dan kelompok masyarakat rentan termajinalkan.
7.
Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia.
8.
Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya
yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu
lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
9.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RPJP,
adalah dokumen perencanaan untuk periode dua puluh (20) tahun.
10. Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat
dengan RPJPD, adalah dokumen perencanaandaerah untuk periode dua puluh
(20) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang
mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi, berpedoman pada RTRW
kabupaten,serta memperhatikan RPJPD dan RTRWkabupaten/kota lainnya.
ii

11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM,


adalah dokumen perencanaan untuk periode lima (5) tahun.
12. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah
perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan urusan
pemerintahan di Daerah.
13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat
dengan RPJMD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode lima (5)
tahun yang memuat penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan RTRW kabupaten/kota,
memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota
lainnya, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
program lintas SKPD, dan program kewilayahan, disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.
14. Rencana Strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD
adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
15. Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
16. Rencana tata ruang wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRW, adalah
hasilperencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan
arahankebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulau/kepulauan ke
dalamstruktur dan pola ruang wilayah.
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya
disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk
periode 5 (lima) tahunan.
18. Kerangka regulasi, adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah dalam bentuk perUndang-Undangan untuk mencapai
sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan
daerah secara utuh.
19. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan atau aspek fungsional.
20. Kerangka pendanaan, adalah program dan kegiatan yang disusun untuk
mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari
anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya
pembangunan daerah secara utuh.
21. Permasalahan pembangunan daerah adalahgap expectation antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan/dibutuhkan dan
antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat
perencanaan sedang disusun.
22. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya
yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dimasa yang akan datang.
iii

23. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
24. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi.
25. Arah kebijakan adalah instrumen perencanaan yang memandu ke mana
prioritas pembangunan diarahkan agar lebih fokus dalam upaya mencapai
tujuan.
26. Arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah adalahpedoman untuk
menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan selama 20 (dua
puluh) tahun guna mencapai sasaran pokok tahapan lima tahunan RPJPD.
27. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
28. Agenda pembangunan adalah penerjemahan visi ke dalam tujuan-tujuan besar
(strategic goals)yang dapat mempedomani dan memberikan fokus pada
penilaian dan perumusan strategi, kebijakan, dan program.
29. Strategi pembangunan adalah langkah-langkahberisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
30. Kebijakan pembangunan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah
pusat/daerah untuk mencapai tujuan.
31. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
kualitas yang terukur.
32. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif
untuk masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian suatu program atau kegiatan.
33. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan
oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan
daerah.
34. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik
yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua
jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
35. Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai secara
langsung sasaran program prioritas.
36. Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun-tahun
berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan, guna memastikan
kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk setiap program dan
kegiatan.
37. Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
iv

38. Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung


atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari pelaksanaan
pembangunan. Stakeholder dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu
yang
memiliki
kepentingan/pengaruh
dalam
prosespengambilan
keputusan/pelaksanaan pembangunan.
39. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
40. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan, yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan
kebijakan.
41. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
42. Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat
musrenbang adalah forum antarpemangku kepentingan dalam rangka
menyusun rencana pembangunan daerah.
43. Forum SKPD provinsi dan kabupaten/kota merupakan wahana antar pihakpihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak
dari program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD provinsi dan
kabupaten/kota.
44. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman dalam memfasilitasi dan
memandu diskusi kelompok/konsultasi publik yang memenuhi kualifikasi
kompetensi teknis/substansi dan memiliki keterampilan dalam penerapan
berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang partisipatif dan efektivitas
kegiatan.
45. Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta
musrenbang untuk proses pengambilan keputusan hasil musrenbang.
46. Delegasi adalah perwakilan yang disepakati peserta musrenbang untuk
menghadiri musrenbang pada tingkat yang lebih tinggi.
47. Kabupaten/kota lainnya adalah kabupaten/kota lainnya yang ditetapkan
sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan dan/atau yang memiliki
hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan.
48. Koordinasi adalah kegiatan yang meliputi pengaturan hubungan kerjasama dari
beberapa instansi/pejabat yang mempunyai tugas dan wewenang yang saling
berhubungan dengan tujuan untuk menghindarkan kesimpangsiuran dan
duplikasi.
49. Meeting Incentive, Convention, and Exhibition, yang disingkat dengan MICE
atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Pertemuan, Insentif,
Konvensi, dan Pameran, dalam industri pariwisata dan pameran, adalah suatu
jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya
direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu.
Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia.
Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa
negara maju.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan satu kesatuan
tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Perencanaan Pembangunan Nasional,
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri dari rencana pembangunan jangka
panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan
tahunan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram
yang telah disusun dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Mataram
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kota Mataram 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan jangka
panjang yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah Kota Mataram
selama 20 tahun yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi Nusa
Tenggara Barat. RPJPD Kota Mataram 2005-2025 memiliki empat tahap rencana
pembangunan jangka menengah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2006-2010 merupakan tahapan pertama RPJPD
Kota Mataram.
Dengan telah terpilihnya Walikota dan Wakil Walikota Mataram masa
jabatan 2010-2015, RPJMD Kota Mataram harus disusun sebagai penjabaran
dari visi, misi, dan program Kepala Daerah untuk kurun waktu lima tahun yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional. RPJMD Kota Mataram disusun berdasarkan analisis permasalahan
pembangunan dan isu-isu strategis daerah, tujuan dan sasaran pembangunan
daerah, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah, indikator sasaran dan
target pencapaian pembangunan daerah yang bertumpu pada program

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-1

pembangunan daerah lengkap dengan kerangka pendanaan serta kaidah


pelaksanaannya.
Penyusunan RPJMD Kota Mataram 20112015 dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut :
a.

Persiapan penyusunan RPJMD


Persiapan penyusunan dilakukan dengan membentuk tim, menyusun
jadwal/agenda pelaksanaan, dan menetapkan narasumber sebagai tim ahli
untuk membantu dalam penyusunan RPJMD.

b.

Penyusunan rancangan awal RPJMD


Penyusunan rancangan awal dilakukan melalui tahap-tahap penelaahan
dokumen-dokumen terkait, analisis gambaran umum, analisis pengelolaan
keuangan, perumusan permasalahan dan isu-isu strategis, perumusan visi
dan misi, perumusan tujuan dan sasaran, perumusan strategi dan arah
kebijakan, hingga penyusunan program SKPD dan lintas SKPD dalam
bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan indikatif.

c.

Penyusunan rancangan RPJMD


Penyusunan rancangan dilakukan berdasarkan verifikasi dan integrasi
seluruh Renstra SKPD dengan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan
RPJMD.

d.

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)


RPJMD
Merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan untuk
membahas dan menyepakati rancangan RPJMD Kota Mataram. Tujuan
Musrenbang RPJMD untuk mendapatkan masukan dan komitmen para
pemangku

kepentingan

pembangunan

daerah

sebagai

bahan

penyempurnaan rancangan RPJMD Kota Mataram menjadi rancangan akhir


RPJMD Kota Mataram.
e.

Perumusan rancangan akhir RPJMD


Perumusan

rancangan

akhir

dilakukan

berdasarkan

berita

acara

kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD yang


telah disempurnakan berdasarkan kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD,
selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala SKPD untuk memastikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-2

bahwa program pembangunan jangka menengah terkait dengan tugas


pokok dan fungsi masing-masing telah disempurnakan dengan kesepakatan
hasil Musrenbang dan ditampung dalam rancangan akhir RPJMD.
Rancangan akhir RPJMD Kota Mataram diajukan dan dikonsultasikan
kepada Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
f.

Penetapan

peraturan

daerah

tentang

RPJMD

melalui

Mekanisme

pembahasan dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD


Kota Mataram 20112015 dengan DPRD sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan menjadi peraturan daerah tentang RPJMD Kota
Mataram 20112015.
Dalam penyusunan RPJMD Kota Mataram 20112015 dilakukan dengan
beberapa pendekatan sebagai berikut :
a.

Pendekatan Teknokratis
Pendekatan

teknokratis

dalam

perencanaan

pembangunan

daerah

menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan


dan sasaran pembangunan daerah. Metode ini merupakan proses keilmuan
untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan data dan
informasi yang akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan dengan
kerangka manajemen strategis dan berbasis kinerja.
b.

Pendekatan Politis
Pendekatan politis merupakan pendekatan yang ditawarkan oleh calon
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat kampanye melalui
penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program
pembangunan serta pembahasan dengan DPRD dalam penetapan
peraturan daerah tentang RPJMD Kota Mataram 20112015.

c.

Pendekatan Top Down dan Bottom Up


Hasil dari pendekatan bottom up melalui penjaringan aspirasi masyarakat
bersama stakeholder dan Musrenbang RPJMD serta pendekatan top down
dengan penyelarasan pada dokumen perencanaan provinsi dan nasional
sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana
pembangunan nasional (dan provinsi) dengan rencana pembangunan
daerah Kota Mataram.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota


Mataram 2011-2015 disusun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana

Kerja

Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 2011-2015 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah
sekaligus

menjadi pedoman

bagi

seluruh

pemangku

kepentingan

baik

pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan


tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan. RPJMD ini sekaligus
merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah
yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Pembangunan Bermitra
Masyarakat (MPBM) secara berjenjang.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 disusun dengan maksud
sebagai berikut:
1.

Menetapkan Visi, Misi, dan Program pembangunan daerah jangka


menengah;

2.

Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja


Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), dan perencanaan penganggaran;

3.

Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu


antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota;

4.

Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan
DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang
akan dibiayai dari APBD Kota, APBD Provinsi maupun APBN;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-4

5.

Menyediakan tolok ukur sebagai standar dalam mengevaluasi kinerja


tahunan setiap satuan kerja perangkat daerah;

6.

Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam


konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang
ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah;

7.

Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan DPRD dalam


mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara
terpadu, terarah dan terukur;

8.

Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan DPRD untuk


memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan
operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun;

9.

Menjabarkan kondisi kekinian, hambatan dan tantangan dalam capaian


kinerja lima tahun berikutnya.
Adapun

tujuan

dari penyusunan

Rencana

Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 adalah:


1.

Menjabarkan visi, misi, dan program prioritas kepala daerah terpilih.

2.

Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan serta mewujudkan


perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu dengan
perencanaan pembangunan nasional.

3.

Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,


pelaksanaan, dan pengawasan.

4.

Menjaga kesinambungan dan kesatuan arah antara Rencana Strategis


Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram.

1.3.

LANDASAN HUKUM
Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) 2011-2015 Kota Mataram mengacu pada peraturan perundangundangan sebagai rujukan, yakni antara lain:
1.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya


Daerah Tingkat II Mataram;

2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-5

3.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-Undangan;

5.

Undang-Undang

Nomor

15

Tahun

2004

tentang

Perbendaharaan

Keuangan Negara;
6.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional;

7.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004;

8.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor

56 Tahun 2001 tentang Pelaporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;


10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
11. Peraturan

Pemerintah

Nomor

65

Tahun

2005

tentang

Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Stndar Pelayanan Minimal;


12. Peraturan Pemerintah Nomor

75 Tahun 2005 tentang Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;


13. Peraturan

Pemerintah

Nomor

Tahun

2007

tentang

Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan


Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan
Informasi

Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah

Kepada

Masyarakat;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-6

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,

Pengendalian,

dan

Evaluasi

Pelaksanaaan

Rencana

Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman
Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 tentang Kebijakan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2005-2025;
22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2009-2013;
23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2009-2029;
24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota
Mataram;
25. Peraturan

Daerah

Kota

Mataram

Nomor

Tahun

2008

tentang

Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;


26. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun
2005-2025.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-7

1.4.

HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA


Hubungan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Mataram 20112015 dengan dokumen perencanaan lainnya memiliki


keterkaitan vertikal dan horisontal sebagai berikut:
1.

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Mataram 20112015 merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan


pembangunan nasional dengan mengacu kepada RPJP Nasional Tahun
2005-2025,
Mataram

RPJPD Provinsi NTB Tahun 20052025 dan RPJPD Kota


20052025.

Selain

itu

mengacu

pula

pada

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 20092013.
2.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota


Mataram 20112015 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) SKPD untuk jangka waktu lima tahun dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram yang merupakan rencana
kerja tahunan.

Sumber: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-8

3.

Perencanaan makro selanjutnya diterjemahkan ke dalam perencanaan


sektoral yang dikaitkan dengan perencanaan regional dan spasial. Berikut
ini diagram alur yang memperlihatkan hubungan antara perencanaan
makro, perencanaan regional, dan spasial.
Gambar 1.2.
Hubungan antara Perencanaan Makro dan Sektoral
PERENCANAAN MAKRO
SKPD

Regulasi
Pembiayaan

PERENCANAAN
SEKTORAL
(Keterkaitan
antarwilayah)

Sumberdaya lokal

Spasial,
Efektivitas kebijakan,
Efisiensi sumberdaya, dan
Kapasitas kelembagaan

Keperluan
wilayah

PERENCANAAN
REGIONAL
(Keterkaitan
antarsektor)

KESEJAHTERAAN,
PELAYANAN, DAN
DAYA SAING

Sumber:

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara


Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.

Penyusunan RPJMD Kota Mataram akan mempengaruhi perencanaan


tata ruang kota. Visi dan Misi Walikota terpilih akan diterjemahkan ke dalam
perencanaan spasial. Sehubungan dengan penyusunan RPJMD ini maka
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram yang sedang disusun saat
ini harus diselaraskan dengan dokumen RPJMD. Hal ini dimaksudkan agar
keselarasan perencanaan pembangunan lima tahun mendatang sesuai dengan
rencana penataan ruang wilayah. Berikut ini diagram alur yang memperlihatkan
kedudukan RTRW Kota Mataram dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-9

Gambar 1.3
Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram
dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
TUJUAN PEMBANGUNAN
NASIONAL

RPJP
NASIONAL

RPJM
NASIONAL
RTRW
NASIONAL

RPJPD
PROV. NTB

RPJMD
PROV. NTB
RTRW
PROV. NTB
RPJMD
KOTA MATARAM

RPJPD
KOTA MATARAM
RTRW
KOTA MATARAM

Sumber: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN.


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 2011-2015 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB V

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI


KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB X

PEDOMAN MASA TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB XI

PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I - 10

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


2.1.1.

Karakteristik Lokasi dan Wilayah


Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari dua pulau besar yaitu
Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kota Mataram sebagai ibukota
Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di Pulau Lombok.
Awal terbentuknya Kota Mataram ditandai dengan diterbitkannya

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1978 tentang Pembentukan Kota


Administratif Mataram. Kemudian berubah status menjadi Kotamadya
Mataram berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 dengan luas
wilayah 61,30 km (6.130 Ha). Pada 2007 Kota Mataram mengalami
pemekaran wilayah dari tiga kecamatan dan 23 kelurahan menjadi enam
kecamatan dan 50 kelurahan.
Secara geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116 o04
116o10 Bujur Timur, dan 08o33 08o38 Lintang Selatan dengan batasbatas wilayah:
Sebelah Utara

Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan


Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Timur

Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar


Kabupaten Lombok Barat

Bagian Selatan

Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat

Bagian Barat

Selat Lombok

Wilayah Kota Mataram merupakan dataran rendah dan sedang, dan


sebagian lain berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut
(mdpl). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota
Mataram adalah hamparan datar (75,9%). Daerah datar-landai berada di
bagian barat serta agak tinggi-bergelombang di bagian timur.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 1

Hamparan wilayah dengan fisiografi datar di satu sisi mempunyai


nilai positif, yakni pembangunan prasarana dan sarana secara fisik kurang
mengalami hambatan teknis dan pembiayaan pembangunan relatif lebih
murah. Di sisi lain dapat berimplikasi kurang baik diantaranya rawan terjadi
genangan.
Dari aspek geologi satuan batuan termuda di wilayah Kota
Mataram adalah Qa Alluvium. Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil,
pasir, lempung, gambut, dan pecahan koral. Kota Mataram termasuk
dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang merupakan
bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat.
Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan
melengkung mengitari Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki
daerah pegunungan dengan timbulan kasar.
Selain itu dalam aspek sumber daya air, Kota Mataram memiliki
potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di
beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga dan
Kelurahan Sayang-sayang. Kedalaman air tanah di Kota Mataram antara
57 meter, kecuali di beberapa lokasi, seperti: Cakranegara, Monjok dan
Dasan Agung bagian utara kedalaman air tanah mencapai 15 meter.
Disamping potensi air tanah (aquifer) tersebut, hingga saat ini kebutuhan
air minum masih diakses dan disuplai dari mata air: Sarasuta, Ranget dan
Saraswaka di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.
Kota Mataram dialiri empat sungai utama dan potensial sebagai
sumber daya air, yaitu: Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok,
dan Sungai Midang, yang hulunya berada di sekitar lereng Gunung Rinjani
dan bermuara di Pantai Ampenan (Selat Lombok) yakni batas bagian barat
wilayah Kota Mataram.
Klimatologi Kota Mataram umumnya merupakan daerah yang
beriklim tropis, musim hujan antara bulan Oktober sampai dengan bulan
April dan sebaliknya adalah musim kemarau. Suhu udara rata-rata
mencapai 26C dengan kelembaban udara rata-rata mencapai 80% per

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 2

tahun. Iklim tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan angin (musim)


sebanyak dua kali. Suhu udara Kota Mataram tidak berbeda jauh dengan
suhu daerah tropis lainnya di Indonesia. Suhu udara maksimum terjadi
pada bulan Oktober dengan temperatur 32,1 oC dan terendah pada bulan
Agustus dengan temperatur 20,4oC, kelembaban maksimum 92% terjadi
pada bulan Januari, April, Oktober dan November, sedangkan kelembaban
minimum 67% terjadi pada bulan Oktober, rata-rata penyinaran matahari
maksimum pada bulan Juli 83% dan kecepatan angin maksimum ratarata terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan rata-rata sebesar 1.256,66
mm/tahun, dan jumlah hari hujan relatif yakni 110 hari/tahun, curah hujan
tertinggi tercatat pada bulan Desember sebesar 302 mm dan jumlah hari
hujan terbanyak juga terjadi pada bulan Desember sebanyak 29 hari.
Penggunaan lahan di Kota Mataram sampai 2009 didominasi oleh
kawasan

perumahan

(37,74%)

dan

pertanian

(47,00%).

Dalam

perkembangannya berdasarkan data tahun 20082009 terjadi konversi


lahan yang cukup besar mencapai sekitar 4.80 Ha/tahun untuk fungsi
perumahan, perkantoran, pendidikan serta untuk pertokoan.

Hal ini

tentunya terjadi dengan semakin pesatnya dinamika perkembangan dan


pertumbuhan

Kota

yang berimplikasi pada

penyesuaian

terhadap

kebutuhan lahan untuk pengembangannya.


Gambar 2.1
Komposisi Penggunaan Lahan di Kota Mataram Tahun 2009

Sumber: Dinas PU Kota Mataram, 2009

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 3

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah


Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang dan simpul
utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional.
Sementara, dalam RTRW Provinsi NTB, Kota Mataram ditetapkan sebagai
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan
ekonomi. Keberadaan Kota Mataram sebagai PKN dan KSP memiliki potensi
yang sangat strategis dalam pengembangan wilayah kota.
Secara kewilayahan Kota Mataram dibagi menjadi beberapa pusat
pelayanan dengan fungsi utama adalah:
1.

Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan


perdagangan dan jasa serta pariwisata;

2.

Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan


perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan;

3.

Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan


perdagangan dan pusat bisnis.
Pusat-pusat pelayanan tersebut di atas dikembangkan sebagai pusat

bisnis skala kota dan regional, karena memiliki daya tarik yang tinggi terhadap
perkembangan dan pertumbuhan kota.
Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan
mampu untuk mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang
sangat penting dan strategis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah
baik dalam

bidang ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan

strategis wilayah kota berfungsi sebagai berikut:


1.

Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan


keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan
dalam mendukung penataan ruang wilayah kota;

2.

Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi,


sosial dan budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 4

wilayah kota yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap


wilayah kota bersangkutan;
3.

Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW


kota; dan

4.

Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kota.


Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi cepat

di Kota Mataram ditetapkan pada kawasan-kawasan yang dianggap memiliki


potensi ekonomi cepat tumbuh, yaitu:
a)

Kawasan strategis bidang pariwisata;


Kawasan pariwisata biasanya akan membawa pada efek berganda

(multiplier effects), sehingga mampu menghasilkan pemasukan bagi suatu


wilayah. Kawasan strategis bidang pariwisata ditetapkan di beberapa lokasi
berikut ini:
1. Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga (Kecamatan
Selaparang) dan Kelurahan Ampenan Utara (Kecamatan Ampenan) sebagai
kawasan

pariwisata

dengan

konsep

MICE

(Meetings,

Incentives,

Conferences, and Exhibitions) yang berbasis lingkungan;


2. Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam
pemandian Mayura di Kelurahan Mayura (Kecamatan Cakranegara);
3. Kawasan Udayana di Kelurahan Kebon Sari dan Kelurahan Pejarakan Karya
(Kecamatan Ampenan);
4. Kawasan

Mutiara

Sekarbela

di

Kelurahan

Pagesangan,

Kelurahan

Pagesangan Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule


(Kecamatan Sekarbela);
5. Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang
Baloq, dan taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata
yang membentang dari Kelurahan Tanjung Karang hingga Kelurahan
Jempong Baru (Kecamatan Sekarbela);

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 5

6. Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan


Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);
7. Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayangsayang (Kecamatan Sandubaya) sebagai kawasan pariwisata kuliner.

b)

Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa.


Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan

jasa ditetapkan di lokasi berikut:


1. Pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan
Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);
2. Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan
Cakranegara Barat, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan
Cakranegara Timur, dan Kelurahan Cakranegara Selatan;
3. Kawasan Bertais dan Kawasan Mandalika.
c)

Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya


Kawasan strategis di bidang sosial budaya ditetapkan pada sebuah

kawasan yang dianggap memiliki nilai historis maupun kegiatan-kegiatan


budaya untuk tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya.
Kawasan strategis ini juga merupakan aset wisata sejarah dan budaya yang
dapat menunjukkan jati diri maupun penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan
tersebut adalah:
1.

Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan);

2.

Kawasan

Makam

Van

Ham

di

Kelurahan

Cilinaya

(Kecamatan

Cakranegara);
3.

Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung;

4.

Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah dan


Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 6

d)

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung


lingkungan hidup
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup di Kota Mataram adalah:


1.

Kawasan konservasi di sepanjang Sungai Midang, Sungai Jangkok,


Sungai Ancar, dan Sungai Brenyok;

2.

Kawasan konservasi sempadan pantai Selat Lombok sepanjang 8 - 9 km;

3.

Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur (Kecamatan Mataram) serta


Kelurahan Sayang-sayang dan Selagalas (Kecamatan Sandubaya);

4.

Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di
Kota Mataram.

2.1.3. Kerentanan Kota Mataram terhadap Bencana


Secara umum Kota Mataram memiliki potensi rawan terhadap bencana,
baik bencana alam maupun bencana lainnya.
1.

Banjir
Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah
datar-landai dan dilalui oleh empat sungai besar, menyebabkan tiap
daerah aliran sungai tersebut menjadi daerah rawan longsor terutama di
musim penghujan.

Selain bencana longsor, beberapa titik di Kota

Mataram terutama di Kecamatan Sekarbela, Mataram, dan Cakranegara


kerap terjadi genangan dan banjir. Genangan air ini, selain disebabkan
oleh kondisi topografi yang cenderung datar, juga disebabkan oleh
banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi secara optimal.
Beralihnya fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase/air buangan.
2.

Gelombang Pasang dan Tsunami


Wilayah-wilayah yang rentan terkena bencana gelombang pasang dan
tsunami adalah wilayah yang dekat dengan pantai (Selat Lombok) atau
dengan kata lain adalah kawasan pesisir. Wilayah-wilayah yang masuk
dalam kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami adalah Kelurahan
Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 7

Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung


Karang, dan Kelurahan Jempong Baru.
3.

Abrasi Pantai
Abrasi pantai terjadi karena tergerusnya pantai oleh gelombang atau
ombak tinggi pada waktu tertentu yang terus menerus. Hal ini dikarenakan
pantai tidak memiliki penahan gelombang, sehingga mempercepat proses
terjadinya abrasi pantai. Kawasan yang rawan abrasi pantai di Kota
Mataram adalah wilayah pesisir yang telah disebutkan di atas. Salah satu
dampak abrasi pantai adalah terjadinya intrusi air laut yang dapat
mempengaruhi kondisi air tanah di wilayah Kota Mataram.

4.

Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang waktu kejadiannya tidak
bisa diprediksi. Kondisi tektonik di wilayah Provinsi NTB, khususnya Kota
Mataram merupakan jalur tumbukan lempeng Hindia-Australia dengan
lempeng

Euro-Asia

menyebabkan

wilayah

ini

memiliki

ancaman

kegempaan yang potensial. Selain ini terdapat juga ancaman dari utara
berupa patahan busur belakang. Kedalaman pusat gempa di wilayah Kota
Mataram dan sekitarnya adalah sekitar 50 km.
2.1.4. Demografi
Kota Mataram memiliki luas wilayah terkecil di Provinsi Nusa Tenggara
Barat, namun dihuni oleh jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk
tersebut dapat menjadi potensi tenaga kerja sebagai modal pembangunan di
segala bidang. Jumlah penduduk Kota Mataram sesuai data BPS Kota
Mataram, 2009 sebanyak 375.506 jiwa dengan perbandingan jumlah penduduk
laki-laki terhadap penduduk perempuan (rasio jenis kelamin) sebesar

0,97,

sedangkan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 6.126 jiwa per kilometer


persegi dengan laju pertumbuhan sebesar 3,66 persen.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 8

Tabel 2.1
Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota Mataram Tahun 2009

Kecamatan

Luas
Daerah
2

(Km )
1
2
Ampenan
9.46
Sekarbela
10.32
Mataram
10.76
Selaparang
10.77
Cakranegara
9.67
Sandubaya
10.32
Jumlah
61.3
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Jumlah Penduduk
Laki-laki
(Jiwa)
3
37,521
22,819
33,302
33,253
29,815
28,611
185,321

Perempuan
(Jiwa)
4
37,071
23,829
34,896
35,048
30,518
28,823
190,185

Jumlah
Rumah
Tangga
(KK)
5
19,614
13,928
18,237
21,288
16,155
15,221
104,443

Kepadatan
2

(Jiwa/ Km )
6
7,885
4,520
6,338
6,342
6,239
5,565
6,126

Perkembangan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kota


Mataram dari 2005-2009 menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat.
Hal tersebut tidak lepas dari selain adanya pertumbuhan penduduk alami juga
karena adanya migrasi. Kedudukan dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota
Provinsi, pusat pemerintahan, pendidikan serta perdagangan dan jasa menjadi
penyebab tingginya migrasi.
Jumlah tenaga kerja di Kota Mataram secara umum meningkat baik di
sektor formal maupun informal. Sebagai gambaran, pada 2009 jumlah
penduduk usia kerja (di atas 15 tahun) sebesar 272.128 jiwa dengan jumlah
angkatan kerja sebesar 8.561 jiwa. Berdasarkan data Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) setiap tahun meningkat sebesar 3,30% yang artinya
dari seluruh jumlah penduduk usia produktif di Kota Mataram yang aktif secara
ekonomi sebesar 3,30%.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 9

Tabel 2.2.
Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin
Tahun 2009
Pendidikan
SD/MI

Laki-laki

Perempuan
9

58

12

953

672

30

19

D-III

156

270

Perguruan Tinggi

798

876

2.004

1.855

SMP/MTs
SMA/SMK/MA
D-I dan D-II

Jumlah
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Berdasarkan Hasil Survei Ekonomi Daerah Kota Mataram 2009, tingkat


partisipasi angkatan kerja Kota Mataram sebesar 57,25%, yang artinya dari
jumlah penduduk

usia kerja yang aktif secara ekonomi sebesar 57,25%.

Selanjutnya selama kurun waktu empat tahun terakhir, jumlah pencari kerja
dengan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA menduduki tempat tertinggi yang
kemudian disusul oleh lulusan Perguruan Tinggi dan D-III. Hal tersebut dapat
dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2.
Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan di Kota
Mataram Tahun 2006 s/d 2009

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 10

Tabel 2.3
Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Mataram Tahun 2009
No.

Komponen

Jumlah

1
1

2
Penduduk Seluruh

3
375.506

4
100%

Angkatan Kerja (15 Tahun ke atas)


a. Bekerja

170.478

47.29%

b. Mencari Kerja

16.691

4.63%

c. Mempersiapkan Usaha

1.190

0.33%

d. Tidak mungkin mendapatkan pekerjaan

5.227

1.45%

e. Belum mulai bekerja

1.081

0.30%

f. Bersekolah

48.268

13.38 %

g. Mengurus rumah tangga

97.514

27.05%

h. Lainnya

25.235

7.00%

a. Bekerja >= 35 jam

88.587

59,5%

b. Bekerja < 35 jam

109.302

40,5%

c. Bekerja < 15 jam

40.087

11.12%

d. Pengangguran terbuka

26.821

7.44%

Tingkat partisipasi angkatan kerja

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


Kinerja

pembangunan

merupakan gambaran dan hasil

pada

aspek

kesejahteraan

masyarakat

dari pelaksanaan pembangunan

selama

periode tertentu terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat yang mencakup


kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya dan
olahraga. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan pada aspek kesejahteraan
masyarakat selama periode 2005-2009 diuraikan sebagai berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 11

2.2.1

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada 2009 ditunjukkan oleh

pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga


konstan 2000, yang mengalami kenaikan dari 7,76 persen pada 2008 menjadi
8,47 persen pada 2009.
Tabel 2.4.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram
Tahun 2005-2009
2005

2006

2007

2008

2009

Lapangan
Usaha

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

10

11

117.499,11

5,08

132.708,43

4,99

148.881,61

4,84

164.891,34

4,55

173.741,72

4,20

1.769,84

0,08

1.839,65

0,07

1.750,65

0,06

1.420,30

0,04

895,85

0,02

224.201,33

9,70

255.300,32

9,59

306.341,31

9,95

366.763,72

10,12

430.190,96

10,39

21.603,08

0,93

25.632,15

0,96

32.651,07

1,06

40.374,79

1,11

47.488,46

1,15

Bangunan

159.064,11

6,88

179.971,52

6,76

217.142,83

7,05

276.117,54

7,62

346.163,59

8,36

Perdagangan
Hotel & Restoran

440.162,05

19,04

508.032,73

19,09

587.897,99

19,10

710.506,66

19,60

825.078,54

19,93

Pengangkutan &
Komunikasi

731.795,79

31,65

846.886,81

31,81

962.659,52

31,27

1.101.329,59

30,39

1.192.868,40

28,81

Keuangan,
Persewaan &
Jasa Perusahaan

337.798,24

14,61

398.346,58

14,96

464.163,26

15,08

552.271,19

15,24

634.041,99

15,31

Jasa-Jasa

278.321,67

12,04

313.221,72

11,77

356.706,29

11,59

410.662,71

11,33

489.883,15

11,83

2.312.215,22

100

2.661.939,91

100

3.078.194,53

100

3.624.337,84

100

4.140.352,66

100

Pertanian
Pertambangan
dan Penggalian
Industri
Pengolahan
Listrik, Gas & Air
Bersih

Jumlah

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 12

Gambar 2.3.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram
Tahun 2009

Pertumbuhan

riil

sektoral

2009

mengalami

fluktuasi

dari

tahun

sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan sebesar 8,40


persen

dengan

peranannya

terhadap

PDRB

15,31

persen.

Sektor

pertambangan dan penggalian mengalami penurunan paling tinggi yaitu minus


42,00 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan sumbangan
tertinggi

terhadap

ekonomi

yaitu

sebesar

27,09

persen

dengan

laju

pertumbuhan sebesar 6,49 persen. Sektor Perdagangan dan Perhotelan yang


juga merupakan sektor yang dominan memberikan sumbangan yang berarti
bagi perekonomian sebesar 18,87 persen dengan pertumbuhan riil sebesar
10,38 persen. Sektor Industri Pengolahan meskipun dengan pertumbuhan 11,20
persen masih mempunyai peranan yang cukup besar terhadap pertumbuhan
ekonomi karena mampu memberikan andil sebesar 12,23 persen.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 13

Tabel 2.5.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha
di Kota Mataram Tahun 2005-2009

Lapangan
Usaha

2005

2006

2007

2008

2009

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

10

11

Pertanian

78.224,56

5,24

81.723,57

5,08

84.127,34

4,85

85.261,08

4,56

85.619,41

4,22

Pertambangan
dan Penggalian

1.259,02

0,08

1.246,12

0,08

1.097,46

0,06

816,40

0,04

473,51

0,02

Industri
Pengolahan

172.850,80

11,59

186.177,60

11,57

205.056,00

11,81

223.162,45

11,93

248.156,64

12,23

Listrik, Gas & Air


Bersih

11.405,06

0,76

12.549,11

0,78

13.373,53

0,77

14.362,85

0,77

15.512,74

0,76

Bangunan

116.931,59

7,84

127.445,43

7,92

141.681,08

8,16

159.674,58

8,53

184.583,82

9,09

Perdagangan
Hotel & Restoran

275.202,70

18,45

297.050,57

18,46

317.888,93

18,31

347.069,32

18,55

383.095,82

18,87

Pengangkutan &
Komunikasi

408.537,08

27,39

443.014,61

27,53

486.903,60

28,04

516.306,21

27,59

549.819,28

27,09

Keuangan,
Persewaan &
Jasa Perusahaan

235.116,99

15,76

260.204,16

16,17

278.481,01

16,04

307.676,60

16,44

333.532,18

16,43

Jasa-Jasa

192.273,11

12,89

199.581,03

12,40

207.764,77

11,97

216.870,51

11,59

228.868,58

11,28

1.491.800,91

100,00

1.608.992,20

100,00

1.736.373,72

100,00

1.871.200,00

100,00

2.029.661,98

100,00

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Gambar 2.4.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 14

Data-data terakhir ini menandai konsistensi pertumbuhan ekonomi Kota


Mataram pada periode 2006-2009 yang berkisar antara 7-8 % per tahun.
Pertumbuhan ekonomi yang positif ini dalam prakteknya dapat dilihat dengan
meningkatnya pendirian supermarket, pusat perbelanjaan, aktivitas transportasi
dan pembangunan perumahan di segala penjuru wilayah Kota Mataram.
Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram juga mampu meningkatkan geliat
kegiatan pembangunan dan mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi pada
tingkatan yang relatif tinggi di berbagai bidang termasuk peningkatan jumlah
produksi barang dan jasa di Kota Mataram .
Tabel 2.6.
PDRB Per Kapita Kota Mataram ADH Berlaku dan ADH Konstan
Tahun 2000 Tahun 2005-2009
URAIAN

2005

2006

2007

2008

2009

1
A

ADH BERLAKU
PDRB

2.312.215,22

2.661.939,91

3.078.194,54

3.624.337,84

4.140.352,68

Pendapatan Regional

2.155.221,65

2.488.275,57

2.890.268,29

3.403.069,10

3.879.666,86

PDRB Per Kapita

6.481.368,41

7.536.998,97

8.643.190,60

10.005.266,74

11.026.062,65

Pendapatan Regional Per


Kapita

6.041.299,88

7.045.286,93

8.115.516,86

9.394.437,16

10.331.837,20

PDRB

1.491.800,91

1.608.992,20

1.736.373,72

1.871.200,00

2.029.661,98

Pendapatan Regional

1.391.015,54

1.501.845,58

1.623.467,38

1.746.852,68

1.898.854,78

PDRB Per Kapita

4.181.665,75

4.555.689,79

4.875.523,25

5.165.593,26

5.405.138,63

Pendapatan Regional Per


Kapita

3.899.154,42

4.252.315,60

4.558.496,14

4.822.322,81

5.056.789,46

ADH KONSTAN 2000

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

2.2.2 Laju Inflasi


Tingginya pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada melonjaknya tingkat

inflasi di Kota Mataram, hal Ini perlu diwaspadai karena laju inflasi yang
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi di
Kota Mataram. Ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kenaikan harga

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 15

yang dapat mengurangi pendapatan riil penduduk Kota Mataram secara


keseluruhan.
Tabel 2.7.
Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi di Kota Mataram
Tahun 2005-2009
No.

Uraian

2005

2006

2007

2008

2009

1.

Pertumbuhan PDRB

7,77%

7,86 %

7,92 %

7,76 %

8,47%

2.

Laju Inflasi

13,26%

4,17%

8,76 %

13,29 %

3,34%

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010

Sebagai ibukota provinsi yang merupakan barometer pembangunan


NTB, isu-isu strategis yang dihadapi dalam pembangunan di Kota Mataram
antara lain meningkatnya jumlah permukiman kumuh, jumlah penduduk miskin,
penurunan daya dukung lingkungan, kapital akses khususnya bagi pelaku
ekonomi lemah, penguasaan teknologi produksi serta terbatasnya potensi
sumber daya alam yang dapat dikembangkan. Namun demikian suasana
kondusif Kota Mataram sedikitnya telah menunjukkan perubahan sehingga
pertumbuhan ekonomi semakin baik dan memiliki peluang yang strategis untuk
makin berkembang.

2.2.3

Fokus Kesejahteraan Sosial


Pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial meliputi indikator angka

melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka
pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan
hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki
lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Kinerja pembangunan kesejahteraan
sosial Kota Mataram periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagai
berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 16

1.

Pendidikan
Pembangunan pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia. Sasarannya adalah terciptanya sumber daya manusia yang


berkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua masyarakat, tercapainya
efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta tercukupinya sarana
dan prasarana pendidikan. Beberapa indikator keberhasilan pembangunan
bidang pendidikan dapat dilihat dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata Lama
Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan
Angka Pendidikan yang ditamatkan. APK adalah persentase anak usia sekolah
yang memperoleh kesempatan pendidikan. APK SMP dan SMA mulai tahun
2008-2010 sudah di atas 100 %.

Tabel 2.8
Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Indikator Pendidikan
No.
1.
2.
3.

4.

5.

Uraian

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

Angka Melek Huruf


Rata Lama sekolah
Angka Partisipasi Kasar
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Partisipasi Murni
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C

91,80%
8,40

91,80%
9,05

92%
9,05

95,50%
9,2

95,50%
9,50

108,30
94,04
69,75

105,67
96,21
72,28

107,45
101,18
75,46

108,36
101,94
100,28

108,98
101,66
101,64

94,82
72,12
54,15

96,06
74,31
52,39

96,38
72,93
57,43

95,86
77,48
71,32

97,50
76,64
71,79

Angka Pendidikan yang ditamatkan

91,22%

94,35%

96,35%

96,51%

96,51%

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010

Angka pendidikan yang ditamatkan belum dapat menjangkau 100%, hal


ini menunjukkan bahwa masih adanya peserta didik yang belum dapat
menuntaskan pendidikannya. Namun selama periode 2005-2010 angka

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 17

pendidikan yang ditamatkan mengalami peningkatan dari 91,22% pada 2005


menjadi 96,51% pada 2009.

2.

Kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan

adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang
kesehatan, antara lain: angka kematian bayi, umur harapan hidup, dan
prevalensi gizi buruk.
Tabel 2.9
Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Indikator Kesehatan
No

Uraian

1. Angka Kematian Bayi (AKB) per /


1000 kelahiran hidup
2. Umur Harapan Hidup (UHH)
3. Prevalensi Gizi buruk

2005
42,89

2006
42,00

Tahun
2007
41,58

7,20%

64,7
3,60%

64,9
2,71%

2008
41,25
65,66
1,51%

2009
65,15
-

Sumber : Data Olahan Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010

Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan adanya


peningkatan, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan,
dimana angka kematian bayi selama empat tahun mengalami penurunan dari
42,89 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 41,25 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2008, hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pelayanan kesehatan. Umur Harapan Hidup Kota Mataram di Kota Mataram
sebesar 65.66.

Selama kurun lima tahun terakhir prevalensi gizi buruk

mengalami penurunan dari tahun 2005 sebesar 7,20 % menjadi 1,51 % Tahun
2008.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 18

3.

Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Kota Mataram selama periode 2005-2009

mengalami kecenderungan fluktuatif. Berdasarkan hasil rekapitulasi Tim


Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Mataram pada
2006 jumlah penduduk miskin sebanyak 21.043 kepala keluarga, meningkat
menjadi sebanyak 25.686 kepala keluarga pada 2007, dan dua tahun terakhir
menjadi 37.043 kepala keluarga.

Tabel 2.10
Persentase Penduduk Miskin
Uraian

2005

Penduduk Miskin (KK)


Jml Penduduk
%

2006
-

356,748
0.00%

Tahun
2007

2008

2009

21,043

25,686

37,043

37,043

356,748
5.90%

356,141
7.21%

362,243
10.23%

375,506
9.86%

Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2010.

Rasio penduduk miskin pada 2008 sebesar 10,23% dan pada 2009
sebesar 9,86%. Hal ini menunjukkan adanya penurunan rasio penduduk miskin
sebesar 1,34%. Penurunan dimaksud karena adanya berbagai intervensi
program penanggulangan kemiskinan di Kota Mataram yang langsung
menyentuh ke masyarakat yang didukung pola identifikasi dan verifikasi
penduduk miskin yang mendekati kondisi riil.

4.

Kepemilikan tanah
Sampai 2009, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Mataram telah

menerbitkan 3.304 sertifikat hak atas tanah, sebanyak 2.995 sertifikat berupa
hak milik atau sekitar 88% dari keseluruhan sertifikat yang diterbitkan.
Sementara sertifikat hak guna bangunan yang diterbitkan sebanyak 304
sertifikat dan lima sertifikat hak pakai.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 19

5.

Kesempatan Kerja
Angka kesempatan kerja

dapat dihitung dari jumlah penduduk yang

bekerja dibanding dengan angkatan kerja dalam satu wilayah. Rasio penduduk
yang bekerja mengalami penurunan dari 93,10% pada 2005 menjadi 89,22%
pada 2009, seperti terlihat pada Tabel 2.11.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang bekerja
dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi dibanding dengan jumlah angkatan
kerja. Namun rasionya masih terjadi peningkatan pada 2009 sebesar 89,22%,
hal ini tentunya akan berpengaruh pada tingkat pengangguran di Kota Mataram.
Tabel 2.11
Rasio Penduduk Bekerja
Uraian
Penduduk yang Bekerja
Angkatan Kerja
Rasio

2005
332,145
356,748
93.10%

Tahun
2006
2007
245,799
268,040
356,748
356,141
68.90%
75.26%

2008
212,265
362,243
58.60%

2009
335,026
375,506
89.22%

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Kota Mataram, 2010

6.

Angka Kriminalitas
Dari tabel Angka Kriminalitas selama lima tahun terakhir berfluktuasi.

Rasio tindak kriminal tersebut menunjukkan kondisi keamanan di Kota Mataram


masih mengalami fluktuasi, sebagaimana uraikan pada tabel berikut:

Tabel 2.12
Rasio Tindak Kriminal

Uraian
Jumlah Kriminal
Jumlah Penduduk
Rasio

2005
2,334
356,748

2006
2,262
356,748

Tahun
2007
4,682
356,141

2008
5,993
362,243

2009
4,186
375,506

6.54

6.34

13.15

16.54

11.15

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 20

2.2.4

Fokus Seni dan Budaya.


Jumlah grup kesenian dan gedung kesenian di Kota Mataram

berfluktuasi dari tahun ke tahun sebagaimana diuraikan dalam berikut:


Tabel 2.13
Rasio Grup Kesenian
Uraian
Juml Grup Kesenian
Juml Penduduk

197
356,748

2006
192
356,748

Tahun
2007
189
356,141

2008
184
362,243

2009
198
375,506

5.52

5.38

5.31

5.08

5.27

2005

Rasio/10.000 penduduk

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2010

Tabel 2.14
Rasio Gedung Kesenian

Uraian
Juml Gedung Kesenian
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk

2005

2006

3
356,748
0.08

3
356,748
0.08

Tahun
2007
3
356,141
0.08

2008

2009

3
362,243
0.08

3
375,506
0.08

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2010

Sementara itu kondisi jumlah klub olah raga selama tiga tahun (2007
2009) tidak mengalami penambahan yaitu tetap sebanyak 25 klub. Begitu pula
jumlah lapangan olah raga tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan atau
tetap, yaitu 9 buah. Hal ini menunjukkan bahwa budaya olah raga di kalangan
masyarakat masih rendah. Ketersediaan lahan olahraga untuk menunjang minat
masyarakat dalam berolahraga perlu ditingkatkan.
Berikut gambaran perkembangan klub dan sarana prasarana olahraga
seperti tabel di bawah ini :

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 21

Tabel 2.15
Rasio Klub Olah Raga
Uraian
Juml Klub Olah Raga
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk

Tahun
2007

2005

2006

23
346,783

24
353,183

0.66

0.68

2008

2009

25
356,141

25
362,243

25
375,506

0.70

0.69

0.67

Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010

Tabel 2.16
Rasio Gedung Olah Raga

Uraian
Juml Lapangan olahraga
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk

2005

2006

9
346,783
0.26

9
353,183
0.25

Tahun
2007
9
356,141
0.25

2008

2009

9
362,243
0.25

9
375,506
0.24

Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010.

2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM


2.3.1. Fokus layanan urusan wajib
1.

Pendidikan
Pembangunan pendidikan di Kota Mataram merupakan proses panjang

untuk meningkatkan daya saing masyarakat Kota Mataram. Berbagai terobosan


program dan kegiatan dilaksanakan sampai dengan 2010 telah memberikan
hasil yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mataram yang semakin meningkat
setiap tahunnya.
IPM merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang
pembangunan masyarakat yang dianggap sangat mendasar yaitu bidang
kesehatan yang diukur dengan angka harapan hidup, bidang pendidikan yang
diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah serta ekonomi
yang diukur dengan paritas daya beli. Berdasarkan hasil perhitungan IPM oleh

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 22

BPS, terlihat bahwa status pembangunan masyarakat di Kota Mataram pada


2009 sudah mencapai tingkat menengah atas sebesar 71,82 atau naik sebesar
0.41 poin dengan menduduki peringkat ke-1 dari kabupaten/kota lain di NTB.

Tabel 2.17
Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram
Uraian

2006

2007

2008

2009

64,7 Tahun

65,19 Tahun

65,66 Tahun

66,15 Tahun

91,8 %

91,8 %

92,0 %

95,5 %

8,4 Tahun

9,05 Tahun

9,05 Tahun

9,2 Tahun

Paritas Daya Beli

634,51

636,28

641,94

642,170

IPM

69,82

70,71

71,41

71,82

Angka Harapan Hidup (AHH)


Angka Melek Huruf (AMH)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)

Sumber : Buku IPM Kota Mataram, 2009.

Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas sampai dengan


2010 mencapai 9,5 tahun. Angka Melek Huruf penduduk usia 15 tahun ke atas
sekitar 95,5%. Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun
mencapai 106,66%, usia 13-15 tahun 104,89% dan APS 16-18 tahun 78,1%
(Data Dikpora Kota Mataram, 2010).
Selama kurun waktu 2006 2010 upaya penyediaan layanan pendidikan
pada jenjang SD/MI/Paket A sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
telah menunjukkan peningkatan.

APK SD/MI/Paket A pada 2006 adalah

108,30, pada 2010 terjadi peningkatan menjadi 108,98. Sementara Angka


Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SMP/MTs/Paket B meningkat dari 94,04
pada 2006 menjadi 101,66 pada 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 23

Tabel 2.18
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pendidikan

NO

INDIKATOR

PENDIDIKAN DASAR
a. Angka Partisipasi Sekolah
- APK SD/MI/Paket A
- APM SD/MI/Paket A
- APK SMP/MTs/Paket B
- APM SMP/MTs/Paket B
b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
SD/MI
SMP/MTs
c. Rasio guru:murid
SD
SMP
d. Rasio guru (PNS):murid
SD
SMP
e. Rasio murid per kelas rata-rata
SD
SMP
SDN
SMPN
PENDIDIKAN MENENGAH
a. Angka Partisipasi Sekolah
- APK SMA/MA/SMK/Paket C
- APM SMA/MA/SMK/Paket C
b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
c. Rasio guru:murid
SMA
SMK
c. Rasio guru PNS:murid
SMA
SMK
d. Rasio murid per kelas rata-rata
SMA
SMK
SMAN
SMKN
e. Penduduk usia > 15 tahun yang buta huruf
Fasilitas pendidikan
Sekolah SD dalam kondisi baik
Sekolah SMP dalam kondisi baik
Sekolah SMA/SMK dalam kondisi baik

2006

2007

108,30
94,82
94,04
72,12

105,67
96,06
96,21
74,31

1 : 253
1 : 425

TAHUN
2008

2009

2010

107,45
96,38
101,18
72,93

108,36
95,86
101,94
77,48

108,98
97,50
101,66
76,64

1 : 250
1 : 405

1 : 245
1 : 409

1 : 242
1 : 399

1 : 240
1 : 396

1 : 24
1 : 15

1 : 23
1 : 15

1 : 22
1 : 15

1 : 20
1 : 15

1 : 20
1 : 15

1 : 31
1 : 28

1 : 31
1 : 27

1 : 30
1 : 24

1 : 30
1 : 25

1 : 30
1 : 25

1 : 36
1 : 38
1 : 36
1 : 41

1 : 37
1 : 38
1 : 37
1 : 40

1 : 35
1 : 37
1 : 38
1 : 39

1 : 34
1 : 36
1 : 36
1 : 38

1 : 33
1 : 33
1 : 35
1 : 37

69,75
54,15
1 : 442

72,28
52,39
1 : 447

75,46
57,43
1 : 423

100,28
71,32
1 : 387

101,64
71,79
1 : 377

1:12
1:10

1 : 13
1:10

1 : 13
1:10

1:12
1:10

1:12
1:10

1:32
1:19

1:29
1:18

1:27
1:17

1:26
1:20

1:26
1:19

1 : 37
1 : 32
1 : 39
1 : 34
4.122

1 : 37
1 : 33
1 : 39
1 : 33
3.773

1 : 38
1 : 32
1 : 39
1 : 35
2.011

1 : 35
1 : 32
1 : 39
1 : 33
19.249

1 : 35
1 : 31
1 : 37
1 : 32
19.249

84%
93%
95%

86%
82%
93%

92%
89%
98%

89%
89%
97%

93%
88%
96%

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 24

PAUD
a. Jumlah siswa TK/RA
5.729
b. APK PAUD
30,73
Angka putus Sekolah
5
a. SD/MI
0,1
b. SMP/MTs
0,7
c. SMA/MA/SMK
0,8
SD/MI
57
SMP/MTs
131
SMA/MA/SMK
135
6. Angka Kelulusan
a. SD/MI
100
b. SMP/MTs
99,25
c. SMA/MA/SMK
98,70
Angka melanjutkan
7
a. dari SD/MI ke SMP/MTs
104,79
b. dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK
104,87
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV
8
58,07
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2010.
4

5.759
30,62

5.977
31,47

6.323
36,25

6.315
40,19

0,1
0,8
1,3
48
152
244

0,1
0,4
0,3
24
89
60

0,1
0,3
0,6
27
56
110

0,1
0,3
0,6
18
32
229

99,99
85,30
85,03

99,43
81,48
89,42

100
76,22
73,02

100
99,95
99,83

105,13
100,19
60,6

106,86
162,02
63,68

108,08
117,42
65,37

92,36
129,92
74,87

PAUD dilaksanakan melalui jalur formal di Taman Kanak-kanak (TK) dan


Raudhatul Athfal (RA), serta melalui jalur pendidikan non formal dalam bentuk
Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), maupun Satuan PAUD
Sejenis. Pada 2009 jumlah TK/RA negeri sebanyak 3 lembaga, TK/RA swasta
sebanyak 108 lembaga. Jumlah KB-TPA baik yang dikelola oleh swasta
maupun oleh masyarakat sebanyak 6 lembaga TPA, 97 lembaga KB, 15
lembaga SPS, dan Taman Pendidikan Quran sebanyak 136 lembaga.
Pada jenjang SD/MI/SDLB/Paket A terjadi peningkatan Angka Partisipasi
Kasar (APK) dari 108,30% pada 2006 menjadi 108,98% pada 2010. Demikian
pula Angka Partisipasi Murni (APM) naik dari 94,82% pada 2006 menjadi
97,50% pada 2010. Pada jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B, APK meningkat
dari 94,04% pada 2006 menjadi 101,66% pada 2010 dan Angka Partisipasi
Murni (APM) naik dari 72,12% pada 2006 menjadi 76,64% pada 2010. APK
SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C mengalami peningkatan, yaitu 69,75% pada
2006 menjadi 101,64% pada 2010.
Pada 2009 di Kota Mataram terdapat SD/MI sebanyak 175, yang terdiri
dari 143 SD Negeri dan 13 SD Swasta, tiga MI Negeri, dan 16 MI Swasta.
Pendidikan SMP/MTs sebanyak 59 yang terdiri dari 23 SMP Negeri, lima SMP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 25

Terbuka, dan 12 SMP Swasta, tiga MTs Negeri dan 17 MTs Swasta. Pada
2009/2010 di Kota Mataram terdapat 53 pendidikan SMA/SMK/MA yang terdiri
dari delapan SMA Negeri, 16 SMA swasta, delapan SMK Negeri, 10 SMK
swasta, dua MA Negeri dan sembilan MA Swasta.
Tingkat partisipasi penduduk usia 16-18 Tahun dalam mengikuti
pendidikan menengah masih belum memenuhi rasio yang diinginkan 60:40
antara siswa SMK:SMA, meski rasionya dari tahun ke tahun terus meningkat,
yaitu dari 33:67 pada 2005 menjadi 39:61 pada 2009.
Program

pendidikan

nonformal

dan

informal

juga

menunjukkan

peningkatan hasil yang menggembirakan. Tingkat literasi penduduk usia lebih


dari 15 tahun meningkat dari 89,79% pada 2005 menjadi 92% pada 2009.
Layanan pendidikan non formal dan informal baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan masyarakat sudah cukup memadai. Hal ini bisa dilihat dari segi
ketersediaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Taman Bacaan
Masyarakat (TBM), dan Kelompok Belajar Usaha (KBU). Pada 2009 ada 46
lembaga PKBM, 62 lembaga KBU, 22 lembaga TBM, yang terdiri dari peserta
Kelompok Belajar Paket A sebanyak 132 orang, Paket B sebanyak 496 orang,
dan Paket C sebanyak 443 orang, 375 warga pendidikan kecakapan hidup
(PKH), sedangkan warga belajar Keaksaraan Fungsional sebanyak 16.657
orang.

Walaupun

ketersediaan

layanan

pendidikan

keaksaraan

sudah

memadai, tetapi penyebarannya belum merata.


Salah satu faktor yang terpenting dalam mempengaruhi kualitas
pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sampai
dengan 2009 terdapat sekitar 4.835 guru, terdiri dari 3.237 guru negeri dan
1.598 guru non PNS terdiri dari guru bantu, guru honor daerah dan honor
sekolah dari jenjang pendidikan TK hingga pendidikan menengah, baik pada
sekolah negeri maupun swasta. Kualifikasi pendidik ditinjau dari kualifikasi
pendidikan menunjukkan keragaman. Pada jenjang TK dan SD pendidik dengan
kualifikasi sarjana (S1) persentasenya masih sangat kecil. Sebagian besar
pendidik pada TK adalah mereka yang berpendidikan SMA, sedangkan untuk

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 26

SD mayoritas pendidikan berlatar belakang D2 dan S1. Ijazah pendidik pada


SMP, SMA dan SMK dengan latar belakang S1 lebih dari 80%.
Tabel 2.19
Kualifikasi Tenaga Pendidik di Kota Mataram Tahun 2009
No.

Jenjang
Pendidikan

Jumlah
Guru

SMA (%)

1
2
3
4
5

D1
(%)
5,8
0,7
1,24
0
0,2

Ijazah Tertinggi
D3
Sarjana
D2 (%)
(%)
(%)
20
4,7
20
41,3
3,7
37
1,07
7,7
84,09
0
2,7
86,6
0,1
13,2
83,7

TK
430
49,5
SD
2107
17,5
SMP
1213
3,63
SMA
373
7,8
SMK
802
1
Jumlah
4835
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010.

S2/S3
(%)
0,1
0,57
2,9
1,7

Angka mengulang SD pada 2006 turun dari 2,63% menjadi 2,31% 2010,
SMP menurun dari 1,37 menjadi 0,6%, SMA turun dari 0,45% menjadi 0,42%,
dan SMK turun dari 3,72 menjadi 1,86%. Angka putus sekolah SD turun dari
0,1% pada 2006 menjadi 0,04% pada 2010, SMP dari 0,65% menjadi 0,15%,
SMA dari 0,67% menjadi 1,22%, dan SMK dari 0,92% menjadi 1,14%. Dan
angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs adalah 92,36% dan dari SMP/MTs
ke SMA/MA/SMK adalah 129,92%.
Rasio siswa per guru untuk jenjang SD adalah 30, 25 pada jenjang SMP,
26 pada SMA, dan 19 untuk SMK. Adapun rasio siswa per kelas SD adalah 33,
SMP adalah 33, SMA adalah 35 dan SMK adalah 31. Ini berarti bahwa rasio
siswa per kelas masih di bawah ketentuan SPM kecuali SMK.

2. Kesehatan
Upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan angka
kematian ibu dan bayi, menekan tingkat kesakitan penyakit menular,
meningkatkan

status gizi masyarakat

terutama bayi dan balita

serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kinerja


pembangunan pada pelayanan urusan kesehatan di Kota Mataram selama

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 27

periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.20
Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Kesehatan
No
1.

Tahun

Indikator

10.

Rasio Puskesmas per satuan


penduduk
Rasio Tenaga Medis per 100.000
penduduk
Rasio Tenaga Keperawatan per
100.000 penduduk
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan
Cakupan kelurahan UCI
Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan
Penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan kunjungan bayi

11.

Visite Rate

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

2005

2006

2007

2008

2009

1:43.609

1:44.594

1:46.190

1:45.280

1:41.723

9,46

10,93

10,28

11,04

53,99

47,30

49,61

53,31

53,28

61,52

47,06%

95,12%

40,27%

76.83%

83.51%

86.63%

82.67%

86.68%

82.61%
100%

100%
100%

73.91%
100%

100%
100%

82%
100%

90,21%

93,51%

86,00%

87,54%

94,00%

3,22%

0,23%

97.70%

88.69%

77,54%

1,1

1,13

1,10

0,12

1,14

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010

Dilihat dari indikator aspek pelayanan kesehatan, ada upaya penyediaan


fasilitas kesehatan dari Tahun ke Tahun diarahkan untuk dapat meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Kota Mataram.

3.

Pekerjaan Umum
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pekerjaan umum di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 28

Tabel 2.21
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pekerjaan Umum
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tahun

Indikator

2005

Proporsi panjang jaringan jalan


dalam kondisi baik
Rasio jaringan irigasi
Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk
Persentase rumah tinggal
bersanitasi
Rasio TPU per satuan penduduk
per 1000 penduduk
Rasio pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
Rasio rumah layak huni

8.
10.

Panjang jalan dilalui kendaraan


Sempadan sungai yang dipakai
bangunan liar
11. Drainase dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air tidak
tersumbat
13. Luas irigasi Kota dalam kondisi
baik
14. Luas Kawasan Kumuh Luas
Wilayah x100%
Sumber : Data Olahan SKPD Terkait, 2010

2006

2007

2008

2009

89,20

89,47

89,69

61,74

64,96

31,24
1,58

15,86
1,70

31,66
1,68

28,74
1,90

23,75
1,96

75,16

75,16

73,95

67,35

71,83

31,67

31,10

30,84

30,32

29,25

3,00

3,03

3,00

3,02

3,02

0,14

0,14

0,15

0,14

0,73

0,43
-

0,43
13,06

0,44
-

0,47
-

0,47
-

57,84

50,04

39,94

39,94

10,02

10,02

7,16

1,70

1,31

29,47

29,47

29,47

32,87

30,42

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik selama lima tahun
terakhir mengalami penurunan yang signifikan, dimana pada 2005 kondisi yang
baik mencapai 89,20% dan pada 2009 hanya sebesar 64,96%.

4.

Perumahan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perumahan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 29

Tabel 2.22
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perumahan
No.
1.

2.
3.

Indikator
Jumlah rumah tangga pengguna
air bersih / jumlah seluruh
rumah tangga x 100%
Luas lingkungan permukiman
kumuh/ Luas wilayah x 100%
Jumlah rumah layak huni/
Jumlah seluruh rumah x 100%

2005

2006

41,77

41,89

29,47
0,14

Tahun
2007
42,88

2008
44,68

2009
45,47

29,47

29,47

32,87

30,42

0,14

0,15

0,14

0,73

Sumber : Dinas Tata Kota Kota Mataram, 2010

Rumah tangga pengguna air bersih meningkat sebesar 3,70% pada lima
tahun terakhir. Sedangkan luas lingkungan pemukiman kumuh pada 20052007 sebesar 29,47% dan bertambah pada 2008 menjadi 32,87%. Pada 2009
menurun menjadi 30,42% seiring dengan masuknya program pemerintah untuk
mengurangi lingkungan permukiman kumuh.

5.

Penataan Ruang
Pada pelayanan urusan penataan ruang, bangunan yang memiliki Ijin

Mendirikan Bangunan (IMB) setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada


2005 bangunan yang memiliki IMB mencapai 49,73%. Persentase tersebut
pada 2009 meningkat menjadi 55,01%.

6.

Perencanaan Pembangunan Daerah


Kinerja

pembangunan

pada

pelayanan

urusan

perencanaan

pembangunan daerah di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada


masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 30

Tabel 2.23
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penataan Ruang
2005

2006

Tahun
2007

2008

2009

Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yg telah
ditetapkan dgn PERDA

ada

ada

ada

ada

ada

Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yg telah
ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA

ada

ada

ada

ada

ada

Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg telah
ditetapkan dgn PERKADA

ada

ada

ada

ada

ada

No
1.

2.

3.

Indikator

Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2010

7.

Perhubungan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perhubungan

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

di Kota
indikator

sebagaimana Tabel 25.


Tabel 2.24
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perhubungan
NoIndikator

Tahun
2007

2005

2006

2008

2009

625.864

632.186

645.088

679.040

685.830

1.

Jumlah arus penumpang


angkutan umum

2.

Rasio ijin trayek

0,119

0,119

0,118

0,118

0,115

3.

Jumlah uji kir angkutan


umum

1.151

1.157

1.244

1.271

1.252

4.

Jumlah Terminal Bis

5.

Jumlah angkutan darat /


Jumlah penumpang
angkutan darat x 100%

0,10

0,12

0,12

0,12

0,11

6.

Kepemilikan KIR angkutan


umum

11.454

11.511

11.932

13.401

13.348

7.

Lama pengujian kelayakan


angkutan umum (KIR)

8.

Biaya pengujian kelayakan


angkutan umum (Rupiah)

9.

Persentase Pemasangan
Rambu-rambu

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

1,5

1,9

1,9

2,2

1,9

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 31

Indikator pelayanan umum di bidang perhubungan selama lima tahun, secara


umum, tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Hal tersebut terkait dengan
tidak banyak berubahnya jumlah arus penumpang yang dilayani.

8.

Lingkungan Hidup
Kinerja pembangunan pelayanan umum dalam bidang lingkungan hidup

di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator


sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.25
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Lingkungan Hidup
No

Indikator

2005
76,37

2006
76,54

Tahun
2007
76,27

2008
76,37

2009
76,19

59,66

84,27

81,29

1.

Persentase penanganan sampah

2.

Persentase Penduduk berakses


air minum

3.

Persentase Luas pemukiman


yang tertata

37,24

4.

Persentase Cakupan penghijauan


Sumber Mata Air

13,33

13,33

13,33

13,33

13,33

5.

Persentase Cakupan
pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal.

100

0,30

0,30

0,31

0,31

0,30

100

6.

7.

Persentase Tempat pembuangan


sampah (TPS) per satuan
penduduk
Persentase Penegakan hukum
lingkungan

Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kota Mataram, 2010

Dalam urusan lingkungan hidup, sampai dengan akhir 2009 cakupan


penanganan persampahan mencapai 76,19% di 50 kelurahan. Adapun di
bidang pelayanan air minum, penduduk yang memiliki akses air minum pada
2009 mencapai 81,29%.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 32

9.

Pertanahan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanahan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.26
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanahan

No

Indikator

2005
-

2006
2.723

Tahun
2007
1.680

2008
2.995

2009
2.576

1.

Jumlah sertifikat hak milik

2.

Jumlah sertifikat hak guna


bangunan (HGB)

73

31

304

58

3.

Jumlah hak pakai

15

44

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Mataram, 2010

Indikator jumlah sertifikat hak milik di Kota Mataram pada 2006 mencapai
2.723 dan mengalami fluktuasi pada tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi
juga pada penerbitan jumlah sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), serta
sertifikat hak pakai.

10.

Kependudukan dan Catatan Sipil


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kependudukan dan

catatan sipil di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing


indikator sebagaimana Tabel 2.27.
Pembangunan
mengalami

bidang

kependudukan

dalam

lima

tahun

terakhir

peningkatan terkait dengan peningkatan kualitas, pengendalian

pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk


yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, serta
pengembangan informasi dan administrasi kependudukan; dan terlaksananya
kebijakan kependudukan yang serasi antara kebijakan kependudukan nasional
dengan kebijakan kependudukan Kota Mataram.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 33

Tabel 2.27
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kependudukan
dan Catatan Sipil
No

Indikator

2005

2006

Tahun
2007

2008

2009

78

80

83

84

1.

Rasio penduduk berKTP per


satuan penduduk

76

2.

Rasio bayi berakte kelahiran

74

75

76

77

78

3.

Rasio pasangan berakte nikah

98

98

99

99

100

4.

Kepemilikan KTP

76

78

80

83

84

5.

Kepemilikan akta kelahiran per


1000 penduduk

69

79

73

75

78

6.

Ketersediaan database
kependudukan skala provinsi

ada

ada

ada

ada

ada

belum

belum

belum
belum
belum
Penerapan KTP Nasional
berbasis NIK
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, 2010

7.

11.

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Kinerja

pembangunan

aspek

pelayanan

umum

dalam

urusan

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Mataram selama


periode 2005 - 2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.28
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
2005

2006

Tahun
2007

Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah

46

46

49

50

40,19

2.

Jumlah KDRT

160

234

312

359

3.

Persentase Partisipasi
angkatan kerja perempuan

9,96

No
1.

Indikator

(TPAK/ Tk. Partisipasi


Angkatan Kerja)

2008

2009

Sumber : BPPKB Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 34

Pembangunan

pada

urusan

pemberdayaan

perempuan

dan

perlindungan anak selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Hal ini
dapat dilihat dengan semakin meningkatnya upaya perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan kekerasan melalui pembentukan Pusat Pelayanan
Terpadu (PPT) di tingkat Kota dan di empat PPT Kecamatan pada 2009. Pada
2010, jumlah PPT Kecamatan bertambah menjadi dua dan diharapkan pada
2012 sudah terbentuk PPT di semua Kecamatan.

12.

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan keluarga berencana dan

keluarga sejahtera di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masingmasing indikator sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.29
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera

No
1.

Indikator
Rata-rata jumlah anak per
keluarga

2005

2006

Tahun
2007

2008

2009

2,10

2,12

2,30

2,08

2,13

69,70 %

68,77 %

70,78 %

71,89 %

70,26 %

2.

Prevalensi (peserta KB/PUS)

3.

Jumlah peserta KB aktif

40.383

40.126

42.162

44.958

45.490

4.

Jumlah Keluarga Pra


Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I

48.637

Sumber : BPPKB Kota Mataram, 2010

Pembangunan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera


diupayakan melalui pemberdayaan dan ketahanan keluarga secara menyeluruh,
terutama dalam kemampuan pengasuhan dan penumbuhkembangan anak dan
peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
Peningkatan

kualitas

lingkungan

keluarga

dilakukan

melalui

pengembangan akses terhadap kualitas hidup keluarga: ekonomi, kesehatan,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 35

pendidikan, parenting (beyond family planning) dan menggalang kemitraan


dengan masyarakat, swasta dan profesi/perguruan tinggi.

13.

Sosial

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan sosial di Kota Mataram


selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel
berikut.
Tabel 2.30
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Sosial
2005

2006

Tahun
2007

Jumlah sarana sosial seperti


panti asuhan, panti jompo dan
panti rehabilitasi

22

22

22

22

22

Persentase PMKS yg
memperoleh bantuan sosial

33

33

33

51

55

Persentase Penanganan
penyandang masalah
kesejahteraan sosial

50

50

53

67

72

No
1.

2.
3.

Indikator

2008

2009

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010

Pembangunan pada pelayanan sosial di Kota Mataram selama lima


tahun terakhir mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari permasalahan
kesejahteraan sosial di Kota Mataram saat ini terus diupayakan penanganannya
oleh Pemerintah Kota. Namun demikian, hasilnya belum mampu menekan
jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Permasalahan
PMKS yang terus berkembang diantaranya adalah jumlah penduduk miskin
cenderung meningkat antara lain gelandangan, pengemis, anak jalanan dan
anak terlantar.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 36

14.

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan koperasi, usaha kecil dan

menengah

di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing

indikator sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.31
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah
No

Indikator

2005

2006

Tahun
2007

2008

2009

1.

Jumlah Koperasi Aktif

416

455

485

506

521

2.

Jumlah Koperasi

443

482

512

533

546

3.

Persentase Koperasi Aktif

93,91

94,40

94,73

94,93

95,42

4.

Jumlah Seluruh UKM

5.900

6.579

7.306

8.117

9.725

5.

Jumlah BPR/LKM

11

6.

Jumlah UKM Non BPR/LKM

25

30

37

42

53

Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, 2010

Jumlah koperasi aktif di Kota Mataram periode 2005-2009 mengalami


peningkatan sebesar 25,24%. Pada 2005, jumlah koperasi aktif tercatat 416
unit, meningkat menjadi 521 unit pada 2009.
Selama kurun waktu lima tahun jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada 2005 tercatat
5.900 unit menjadi 9.725 unit pada 2009.

15.

Penanaman Modal
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan penanaman modal di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 37

Tabel 2.32
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penanaman Modal
No
1.

Tahun

Indikator

2005
-

Jumlah investor
berskala nasional
(PMDN/PMA)

2.

2006

Jumlah nilai
investasi berskala
nasional
(PMDN/PMA)
(Rupiah)

2007

PMA : 26
PMDN : 6
Jumlah : 32
PMDN :
472.065.010.00
PMA:
8.446.441.500

2008

2009

PMA : PMDN : 1
Jumlah : 1

PMA : 8
PMDN : 2
Jumlah : 10

100.000.000.000

PMDN :
16.798.258.053
PMA : $ 18.949.606

PMA : 16
PMDN : 38
Jumlah : 54

PMDN :
58.066.186
PMA: 2.217.024

Sumber : KPPT Kota Mataram, 2010

Jumlah investor berskala nasional mengalami kenaikan dari sisi jumlah


perusahaan, namun nilai investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan. Hal
tersebut disebabkan adanya krisis global, penurunan daya saing dan daya tarik
investasi di Kota Mataram.

16.

Kebudayaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kebudayaan

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

di Kota

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut:


Tabel 2.33
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kebudayaan
No

Indikator

1.

Sanggar Kesenian

2.

Situs Bersejarah

2005
122

2006
122

Tahun
2007
122

2008
122

2009
122

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2010

Sanggar kesenian yang ada di Kota Mataram selama lima tahun terakhir
tetap eksis, hal ini ditunjukkan dengan jumlah sanggar kesenian seperti yang
tampak pada Tabel 34. Adapun situs bersejarah yang dilestarikan berjumlah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 38

lima buah, yaitu Taman Mayura, Pura Meru, Makam Van Ham, Makam Bintaro,
dan Makam Loang Baloq.

17.

Pemuda dan Olahraga


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemuda dan olahraga di

Kota Mataram selama periode 2005-2009

pada masing-masing indikator

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.34
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemuda dan Olahraga
No

Indikator

Tahun
2005

2006

2007

2008

2009

1.

Jumlah organisasi
kepemudaan

28

33

30

29

31

2.

Jumlah organisasi olahraga

21

18

21

22

23

3.

Jumlah kegiatan kepemudaan

10

10

12

13

4.

Jumlah kegiatan olahraga

15

19

5.

Jumlah lapangan olahraga

29

36

39

43

43

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010

Tabel 2.34 tersebut menggambarkan penyelenggaraan pembangunan


pemuda dan olahraga selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang
cukup baik.

18.

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kesatuan bangsa dan

politik dalam negeri di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masingmasing indikator sebagaimana tabel berikut :

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 39

Tabel 2.35
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri
No

Indikator

2005

2006

Tahun
2007

2008

2009

1.

Jumlah Lembaga Swadaya


masyarakat (LSM)

10

10

12

13

13

2.

Jumlah Organisasi Profesi

19

19

21

23

23

Jumlah Yayasan

21

21

26

28

28

Jumlah Ormas

39

39

41

46

46

Sumber :Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram, 2010

Tabel diatas menggambarkan bahwa peran serta masyarakat dalam


pembangunan

semakin

meningkatnya

jumlah

meningkat.
organisasi

Hal

tersebut

profesi,

ditunjukkan

yayasan

dan

dengan

organisasi

kemasyarakatan.

19.

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan


Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
Kinerja

pembangunan

pada

pelayanan

urusan

otonomi

daerah,

pemerintahan umum, dan perangkat daerah di Kota Mataram selama periode


2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.36
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, dan Perangkat Daerah
No

Indikator

1.

Jumlah Polisi Pamong Praja

2.

Sistem informasi Pelayanan


Perijinan dan adiministrasi
pemerintah

3.

Penegakan PERDA

2005
84

2006
84

Tahun
2007
96

2008
108

2009
108

tidak

tidak

ada

ada

ada

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

Sumber: Bakesbang Linmas & Sat Pol-PP Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 40

20.

Ketahanan Pangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketahanan pangan

di

Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator


sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.37
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Ketahanan Pangan
No

Indikator

1.

Regulasi ketahanan
pangan

2.

Ketersediaan pangan

2005
Tidak
ada
-

2006
Tidak
ada
-

Tahun
2007
Tidak
ada

2008
Ada

2009
Ada

1.098
g/kapita

Sumber: BKP5 Kota Mataram, 2010.

Sampai dengan 2007 Kota Mataram belum memiliki regulasi tentang


kebijakan ketahanan pangan baik dalam bentuk peraturan daerah maupun
peraturan walikota. Hal ini terkait dengan pembentukan kelembagaan Badan
Ketahanan Pangan yang baru diresmikan pada 2008. Untuk lebih memfokuskan
upaya-upaya peningkatan ketahanan pangan, sejak 2008 ditetapkan regulasi
berupa Surat Keputusan WaliKota Mataram tentang Pembentukan Dewan
Ketahanan Pangan.
Ketersediaan pangan pada 2009 berjumlah 1.098 gram/kapita. Jenis
padi-padian memiliki urutan tertinggi dengan jumlah 575,5 gram/kapita, disusul
dengan jenis sayur dan buah sebesar 214,1 gram/kapita dan pangan hewani
sebesar 131,5 gram/kapita.

21.

Pemberdayaan Masyarakat
Kinerja

pembangunan

pada

pelayanan

urusan

pemberdayaan

masyarakat di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing


indikator sebagaimana tabel berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 41

Tabel 2.38
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat

No
1.

Indikator

Tahun
2005

2006

2007

2008

2009

Rata-rata jumlah kelompok


binaan
-

TTG

Ekonomi

20

40

50

50

2.

Kelurahan Berprestasi

Jumlah LPM

23

23

50

50

50

3.

PKK aktif

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

4.

Jumlah Posyandu aktif

332

332

333

335

339

5.

Swadaya Masyarakat terhadap


Program pemberdayaan
masyarakat

ada

ada

ada

ada

ada

Pemeliharaan Pasca Program


pemberdayaan masyarakat

ada

ada

ada

ada

ada

6.

Sumber : BPM Kota Mataram, 2010

Dalam lima tahun terakhir, rata-rata jumlah kelompok binaan yang


ada mengalami peningkatan. Kelompok binaan di Kota Mataram terdiri dari dua
jenis, menyangkut bidang ekonomi yang diutamakan untuk pedagang bakulan
dan bidang teknologi tepat guna yang difokuskan untuk peningkatan
keterampilan masyarakat.
Terkait dengan kelembagaan, sejak 2007 Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) yang ada berjumlah 50 sesuai dengan jumlah kelurahan
yang ada di Kota Mataram. Untuk menggerakkan potensi kaum perempuan
maka organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bergerak secara
aktif di setiap kelurahan yang ada. Demikian pula dengan keberadaan
Posyandu sebagai sarana peningkatan kesehatan ibu, bayi, dan balita, yang
pada Tahun 2009 mencapai jumlah 340 unit.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 42

22.

Statistik
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan statistik di Kota Mataram

selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel


berikut.
Tabel 2.39
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Statistik
No
1.
2.

Indikator

2005

Tahun
2007

2006

2008

2009

Buku kabupaten dalam angka

ada

ada

ada

ada

ada

Buku PDRB kabupaten

ada

ada

ada

ada

ada

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Dari tabel di atas urusan statistik

tersebut menggambarkan bahwa

dokumen bidang statistik tetap tersedia dan di masa depan data statistik
tersebut dapat lebih lengkap dan akurat.

23.

Kearsipan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kearsipan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut:


Tabel 2.40
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kearsipan
No

Indikator

2005

2006

Tahun
2007

2008

2009

1.

Pengelolaan arsip secara baku

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

2.

Peningkatan SDM pengelola


kearsipan

1 keg

2 keg

2 keg

3 keg

4 keg

Sumber : Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kota Mataram, 2010

Dari tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa tata kelola kearsipan


semakin meningkat baik dilihat dari peningkatan SDM pengelola kearsipan,
serta untuk pengelolaan arsip secara baku dapat terus dipertahankan di
masingmasing SKPD.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 43

24.

Komunikasi dan Informatika


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan komunikasi dan

informatika di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing


indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.41
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Komunikasi dan Informatika
No

Indikator

1.

Jumlah surat kabar


nasional/lokal

2.

Jumlah penyiaran radio/TV


lokal

2005

Tahun
2007

2006

2008

2009

Radio : 9
TV :
2

9
2

9
2

9
2

14
2

3.

Tidak Ada
Web site milik pemerintah
daerah
Sumber : Bagian Humas Setda Kota Mataram, 2010

Tidak
Ada

Tidak
Ada

Tidak
Ada

Ada

Tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa terjadi peningkatan jumlah


surat kabar nasional/lokal dan tersedianya situs jejaring (web site) milik
Pemerintah Kota Mataram yang diharapkan dapat menunjang penyebaran
informasi. Sementara jumlah stasiun penyiaran radio pada 2009 berjumlah 14
stasiun radio tapi jumlah stasiun televisi tidak mengalami penambahan.

25.

Perpustakaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perpustakaan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.


Tabel 2.42
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perpustakaan
No

Indikator

Tahun
2005

2006

2007

2008

2009

1.

Jumlah pengunjung perpustakaan


per tahun (orang)

51.109

48.818

31.442

25.665

2.

Jumlah Buku yang dipinjam (eks.)

36.864

38.752

31.028

20.912

Sumber : Kantor Perpustakaan & Arsip Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 44

Tabel

di

atas

menggambarkan

bahwa

jumlah

pengunjung

perpustakaan mengalami penurunan yang cukup banyak, hal ini berdampak


pula pada jumlah buku yang dipinjam. Hal ini bisa menjadi indikasi akan
kurangnya minat baca masyarakat.

26.

Pertanian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.


Tabel 2.43
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanian
No
1.

Indikator

2005

2006

Tahun
2007

2008

2009

Luas Panen (Ha)

3.598

3.741

4.168

4.175

2.

Produksi Padi (ton)

17.732

18.716

21.467

24.859

3.

Kontribusi sektor pertanian


(tanaman bahan pangan) terhadap
PDRB

Hb:2.21%
Hk: 1.88%

2.20%
1.80%

2.20%
1.71%

2.01%
1.56%

1,81%
1,44%

4.

Kontribusi sektor perkebunan


(tanaman perkebunan rakyat)
terhadap PDRB

Hb: 0.05%
Hk: 0.04%

0.04%
0.04%

0.03%
0.03%

0.02%
0.02%

0.01%
0.01%

Hb: 1.25%
Hk: 1.59%

1.26%
1.53%

1.15%
1.43%

1.08%
1.31%

1.06%
1.21%

5.

Kontribusi sektor pertanian


(peternakan dan hasilnya)
terhadap PDRB
Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Produksi padi atau bahan pangan utama lokal mengalami peningkatan


dari 2005 sampai 2009. Kontribusi sektor pertanian baik pertanian/perkebunan,
palawija, tanaman keras dan produksi kelompok tani terhadap PDRB selama
kurun waktu lima tahun terakhir cenderung konstan.

27.

Energi dan Sumber Daya Mineral


Kinerja

pembangunan

pada

pelayanan

urusan

energi

dan

sumberdaya mineral di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masingmasing indikator sebagaimana tabel berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 45

Tabel 2.44
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
No
1.

Tahun

Indikator

2005

2006

0.08

Kontribusi sektor
pertambangan thd
PDRB

2007

0.08

2008

0.06

0.04

2009
0.02

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010.

28.

Pariwisata
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.


Tabel 2.45
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pariwisata
No

Tahun

Indikator

2005

1.

Kunjungan
wisatawan

2.

Kontribusi sektor
pariwisata
terhadap PDRB

Sumber :

2006

2007

2008

2009

161.911

163.157

159.541

170.880

1.82 %

1.82 %

1.82 %

1.82 %

1.88 %

2.25 %

2.25%

2.24 %

2.26 %

2.28 %

BPS Kota Mataram, 2010.

Kunjungan wisatawan mengalami kenaikan menjadi 170.880 pada


2009, sedangkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB berdasarkan
harga konstan pada 2009 adalah sebesar 1,88%.

29.

Kelautan dan Perikanan


Kinerja

pembangunan

pada

pelayanan

urusan

kelautan

dan

perikanan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing


indikator sebagaimana tabel berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 46

Tabel 2.46
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kelautan dan Perikanan
No

Tahun

Indikator

2005

1.

Produksi perikanan laut (ton)

2.

Produksi perikanan darat (ton)

3.

Kontribusi sektor pertanian


(perikanan & kelautan)
terhadap PDRB

2006

2007

2.182,04

2.250,36

2.145,23

65,70

72,23

84,54

Hb:1.57%
Hk:1.74%

1.48%
1.71%

1.45%
1.68%

2008

2009

2.320,45

1.604,47

133,06

196,39

1.44%
1.68%

1.31%
1.56%

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikananan Kota Mataram, 2010

Produksi perikanan laut selama lima tahun terakhir mengalami


pertumbuhan yang fluktuatif, namun pada 2009 mengalami penurunan menjadi
1.604,47 ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara
perikanan darat menunjukkan pola peningkatan sampai 2009.

30.

Perdagangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.


Tabel 2.47
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perdagangan
No
1.

2.

Indikator
Kontribusi sektor
Perdagangan thd
PDRB
Jumlah perusahaan
perdagangan

Sumber :

2005
Hb : 17.21 %
Hk : 16.21 %

2006
17.26 %
16.21 %

7.472

Tahun
2007
17.28 %
16.07 %

3.574

2008
17.76 %
16.29 %

8.975

2009
18.05 % *)
16.60 % *)

9.346

BPS Kota Mataram & Dinas Koperindag Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 47

31.

Perindustrian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perindustrian di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.


Tabel 2.48
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perindustrian
No
1.

Indikator
Kontribusi sektor
Industri terhadap
PDRB

Tahun
2005

2006

2007

2008

2009

9.92%

9.59%

9.95%

10.12%

10.39%

2.

Industri Formal

1.029

1.092

1.152

1.235

1.430

3.

Industri Non Formal

2.553

2.759

2.774

2.819

2.819

Sumber : BPS Kota Mataram & Dinas Koperindag Kota Mataram, 2010.

32.

Transmigrasi
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan transmigrasi di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.


Tabel 2.49
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Transmigrasi
No
1.

Indikator
Transmigran swakarsa

Tahun
2005

2006

2007

2008

2009

0%

0%

0%

0%

0%

Catatan : Tidak lagi mengadakan transmigrasi swakarsa sejak Tahun 2004


Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Dari tabel tersebut diatas bahwa untuk urusan transmigrasi tidak ada
minat dari masyarakat sehingga tidak ada kegiatan transmigrasi untuk Kota
Mataram dari 2005 2009.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 48

2.4.

ASPEK DAYA SAING

Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam


mencapai

pertumbuhan

tingkat

kesejahteraan

yang

tinggi

dan

berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan propinsi dan


kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional, atau internasional.
Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah,
fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya
manusia.

1.

Kemampuan Ekonomi Daerah


Aspek kemampuan ekonomi Kota Mataram dapat dilihat dari indikator
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran
konsumsi non pangan per kapita, produktivitas total daerah, dan nilai
tukar petani.
Angka konsumsi rumah tangga per kapita adalah perbandingan
antara Total Pengeluaran Rumah Tangga Per Kapita dengan Jumlah
Rumah Tangga.

Tabel 2.50
Angka Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kota Mataram
No.

Uraian

Tahun
2006

2007

2008

2009

1.

Total Pengeluaran RT

1.096.373

1.237.761

2.

Jumlah RT

78.233

104.443

3.

Rasio

14,01

11,85

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 49

Tabel 2.51
Persentase Konsumsi Rumah Tangga Non Pangan Kota Mataram
No.
1.

Tahun

Uraian

2006

2007

Total Pengeluaran RT

2008

2009

628.259

712.375

Non Pangan
2.

Total Pengeluaran

1.096.373

1.237.761

3.

Rasio

0,57

0,58

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

2. Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur
Fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari beberapa indikator
seperti: penataan wilayah, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik dan
telepon, ketersediaan restoran, ketersediaan penginapan.
a. Penataan wilayah
-

Luas kawasan terbangun di Kota Mataram 3.162,6 ha;

Luas kawasan tidak terbangun di Kota Mataram 2.967,5 ha;

Luas genangan banjir atau wilayah kebanjiran 302,92 ha.

b. Ketersediaan air bersih


Secara umum, persentase rumah tangga yang menggunakan air
bersih

mengalami

penurunan

dari

2005-2009

kemudian

mengalami peningkatan sejak 2007-2009 menjadi 33,47%.

Tabel 2.52
Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Air Bersih
Uraian
Persentase RT
menggunakan air bersih
- RT berlangganan PDAM
- Jumlah RT

2005
54.15

2006
53.69

Tahun
2007
40.56

45,539
84,095

45,701
85,120

31,119
76,732

2008
42.06

2009
33.47

32,902
78,233

34,956
104,443

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 50

c. Fasilitas listrik
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik pada 2009
adalah 48%, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
persentase pada 2008 karena pasokan daya listrik dari PLN yang
belum tersedia untuk melayani pelanggan baru.

Tabel 2.53
Aspek Daya Saing bidang Fasilitas Listrik
Uraian

2005

Prosentase RT yang menggunakan listrik


- RT yang menggunakan listrik
- Jumlah RT

2006
0%

0%
85,120

84,095

Tahun
2007
0%
76,732

2008

2009

64%
49,973
78,233

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010.

d. Ketersediaan Restoran
Selama rentang waktu 2005-2009 pertumbuhan restoran, rumah
makan, dan caf di Kota Mataram tidak banyak berubah.

Tabel 2.54
Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Restoran

Uraian

2005

2006

29
102
14

1. Restoran
2. Rumah Makan
3. Caf

29
102
14

Tahun
2007
29
102
14

2008
29
109
19

2009
29
109
19

Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Mataram, 2010

e. Ketersediaan Penginapan
Jumlah penginapan di Kota Mataram tidak mengalami kenaikan
yang

berarti,

bahkan

jumlah

hotel

berbintang

mengalami

penurunan jumlah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 51

48%
49,973
104,443

Tabel 2.55
Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Penginapan
Tahun
Uraian

2005

2006

1. Hotel Berbintang
2. Hotel non Bintang

2007
8
56

2008
8
56

2009
7
62

7
63

Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Mataram, 2010

3. Fasilitas Iklim Berinvestasi


a. Keamanan dan Ketertiban
Tingkat kriminalitas di Kota Mataram mengalami kenaikan pada
2009 jika dibandingkan dengan 2008. Jumlah pertikaian antar
warga mengalami penurunan pada 2009. Adapun unjuk rasa yang
terjadi berkurang secara drastis pada 2009 jika dibandingkan
dengan 2007. Sementara, aksi mogok kerja tidak terjadi di
sepanjang 2008-2009.

Tabel 2.56
Aspek Daya Saing bidang Iklim Berinvestasi
Uraian

2005

1. Angka Kriminalitas
- Jumlah Kriminalitas
- Pertikaian antar warga
2. Jumlah Demo
- Unjuk rasa (politik & ekonomi)
- Mogok kerja

Tahun
2007

2006

58
5

43
2

1,540
5

2008

2009

1,189
-

102
1

1,867
-

60
0

29
0

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

b. Kemudahan Perijinan
Dalam bidang perijinan, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Mataram memberikan pelayanan untuk beberapa jenis ijin, seperti:
IMB (Ijin Mendirikan Bangunan), Ijin Lokasi, Ijin Perdagangan, Ijin
Usaha Jasa Pariwisata, Pajak Reklame, SITU (Surat Ijin Tempat
Usaha), dan lain sebagainya. Pada 2010 jumlah pemohon yang
mengajukan ijin menunjukkan peningkatan setiap triwulannya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 52

Tabel 2.57
Aspek Daya Saing bidang Kemudahan Perijinan
Uraian

Triwulan (2010)
II
III

Jumlah
Pemohon

1.273

1.773

IV

2.238

2.955

Sumber : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram, 2010

c. Pengenaan Pajak Daerah


Pajak daerah, retribusi daerah, serta bagi hasil pajak dan bukan
pajak menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan nilai.

Tabel 2.58
Aspek Daya Saing bidang Pengenaan Pajak Daerah

No.

Uraian

1 Pajak Daerah
2 Retribusi Daerah
3 Bagi Hasil Pajak
dan Bukan Pajak

2005
9,782,249,297
7,383,327,658

Tahun
2006
2007
2008
2009
11,290,394,470 12,704,875,106 14,482,019,453 16,888,248,226
8,568,748,075 8,632,155,855 10,235,165,327 11,625,491,464

27,177,693,637

32,215,388,775 38,109,396,380 35,370,246,101

43,310,564,180

Sumber : Dispenda Kota Mataram, 2010

4. Sumber Daya Manusia


Analisis kinerja atas sumber daya manusia, salah satunya dilakukan
dengan melihat rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan dihitung
berdasarkan jumlah penduduk usia tidak produktif (dibawah usia 15
tahun dan diatas 64 tahun) dibagi dengan jumlah penduduk yang
berusia antara 15-64 tahun.
Pada 2009, jumlah penduduk tidak produktif di Kota Mataram adalah
115.982 jiwa sementara jumlah penduduk produktif (berusia antara
15-64

tahun)

adalah

259.524

jiwa.

Dengan

demikian,

rasio

ketergantungan di Kota Mataram adalah 44,69%.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 53

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Gambaran pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspek


kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan
pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan misi.

3.1.

KINERJA KEUANGAN DAERAH


Kapasitas keuangan Daerah akan menentukan kemampuan Pemerintah

Daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Kemampuan


pemerintah

dapat

diukur

penerimaan

pendapatan

daerah,

penerimaan

pendapatan daerah dari tahun ke tahun senantiasa menunjukkan peningkatan,


namun demikian kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap penerimaan
masih relatif kecil dibanding dengan sumber penerimaan dari dana perimbangan.
Kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang, yang perlu disikapi
dengan usaha keras, agar komposisi perimbangan peran PAD dan pendapatan
dari pusat mencapai titik keseimbangan (equilibrium).
Di bawah ini digambarkan rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan
Daerah tahun 2005-2009:
Tabel 3.1.
Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kota Mataram Tahun 2005-2009
Tahun

PAD (Rp)

APBD

DOFD (%)

2005

18,988,472,857.00

253,546,750,182.60

6,1

2006

22,837,510,257.00

375,691,225,738.09

7,5

2007

27,440,268,341.00

481,991,912,052.10

5,7

2008

32,416,009,472.00

512,267,586,663.94

6,3

2009

37,289,542,222.85

524,634,929,875.11

7,1

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 1

Tabel 3.2
Indeks Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Mataram Tahun 2005-2009

Tahun

100-Ketergantungan
Fiskal (KF)

Kapasitas Penciptaan
Pendapatan (KPP)

Proporsi Belanja Modal


(PBM)

2005

253,546,750,182.60

236,298,792,638.06

60,329,256,238.00

2006

375,691,225,738.09

354,534,920,660.70

119,924,481,518.00

2007

481,991,912,052.10

421,776,088,137.06

136,454,955,013.00

2008

512,267,586,663.94

445,137,419,571.26

127,842,516,533.00

2009

524,634,929,875.11

472,006,024,122.11

92,463,935,887.00

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Tabel 3.3.
Pertumbuhan APBD Kota Mataram Tahun 2006-2009

Uraian

2006

2007

2008

2009

Rata-rata

Pendapatan

354,534,920,660

421,776,088,13

445,137,419,571

472,006,024,122

16.75

Belanja

375,691,225,738

481,991,912,052

512,267,586,663

524,634,929,875

12.21

25,419,468,398

61,250,662,648

67,910,185,501

53,528,905,753

2.38

Penerimaan
Pembiayaan

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


Kinerja pelaksanaan APBD untuk memperoleh gambaran anggaran
pendapatan dan
beserta

belanja serta pengeluaran pembiayaan di Kota Mataram

realisasinya,

dalam

rangka

peningkatan

kapasitas

pendanaan

pembangunan daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 2

Tabel 3.4.
Perkembangan APBD dan Realisasi APBD Kota Mataram Tahun 2004-2009
2005

2006

2007

2008

2009

URAIAN
Anggaran

Realisasi

Pendapatan

236.298.792.638

244.795.133.725

Belanja

253,546,750,182

Surplus
(Defisit)

Anggaran

Realisasi

Anggaran

354,534,920,66

358,507,825,604

421,776,088,137

236,516,622,87

375,691,225,738

319,398,823,034

(17,247,957,544)

8,278,510,853

(21,156,305,077)

Penerimaan
Pembiayaan

18,247,957,544

18,140,957,544

Pengeluaran
Pembiayaan

1,000,000,000

Pembiayaan
Netto

17,247,957,544

Realisasi

Anggaran

Realisasi

Anggaran

Realisasi

418425646513

445,137,419,571

437,788,313,996

472.006.024.122

479,324,883,990

481,991,912,052

420,448,871,344

512,267,586,663

445,915,936,636

524,634,929,875

465,621,283,569

39,109,002,570

(60,215,823,915.

(2,023,224,830)

(67,130,167,092)

(8,127,622,639)

(52,628,905,75)

13,703,600,420

25,419,468,398

25,419,468,398

61,250,662,648

61,412,406,648

67,910,185,501

53,528,905,753

53,528,905,753

49,974,593,378

26,419,468,398

4,263,163,321

64,528,470,969

1,034,838,733

1,000,000,000

780,018,409

500,000,000

900,000,000

900,000,000

(8,278,510,853)

21,156,305,077

(39,109,002,570)

60,215,823,915

60,412,406,648

67,130,167,092

57,982,200,017

52,628,905,753

49,074,593,378

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 2

Tabel 3.5.
Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah
Kota Mataram Tahun 2007-2009

No.

Rata-Rata
Pertumbuhan
(%)

2007

2008

2009

(Rp)

(Rp)

(Rp)

206,744,005,956.00

236,190,259,011.00

284,772,525,791.61

14,76

Uraian

1.

Belanja Pegawai

2.

Belanja Bunga

3.

Belanja Subsidi

4.

Belanja Hibah
Belanja Bantuan
Sosial
Belanja Bagi Hasil
kepada Pemdes
Belanja Bantuan
Keu. Kepada
Pemdes

56,000,000.00

1,502,400,000.00

25,633,375,000.00

95,21

25,102,399,116.00

21,467,551,500.00

20,676,815,000.00

(10.37)

820,000,000.00

700,000,000.00

400,000,000.00

(46.07)

1,560,000,000.00

1,682,400,000.00

1,890,600,000.00

9,14

856,149,048.10

12,286,180,797.94

4,556,463,900.00

(38,31)

235,138,554,120.10

273,828,791,308.94

337,929,779,691.61

5.
6.
7.

Belanja Tidak
Terduga

8.

Jumlah Biaya Tidak


Langsung

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Tabel 3.6.
Belanja Pegawai di Kota Mataram Tahun 2007-2010 (Rupiah)
No.

Uraian

2007

2008

2009

2010

1.

Belanja Pegawai (BTL)

235.138.554.120,10

273.828.791.308,94

337.879.779.691,61

392.947.539.656,26

2.

Gaji

171.702.372.924,00

190.792.132.948,55

248.702.973.090,61

267.779.950.114,79

3.

Tambahan Penghasilan

63.436.181.196,10

83.083.658.360,39

89.179.806.601,00

125.167.589.541,47

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

Tabel 3.7.
Pertumbuhan Belanja Pegawai di Kota Mataram Tahun 2008-2010 (%)
No.

Uraian

2008

2009

2010

Rata-rata

1.

Belanja Pegawai (BTL)

16,45

23,39

16,30

18,71

2.

Gaji

11,12

30,35

7,67

16,38

3.

Tambahan Penghasilan

30,90

7,39

77,90

38,73

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 4

3.1.2. Neraca Daerah


Neraca Daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan
Pemerintah Daerah melalui rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta
kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah.
Pertumbuhan neraca daerah Kota Mataram dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Mataram Tahun 2007-2009
NO

URAIAN

2007
(Rp)

2008
(Rp)

Rata-Rata
Pertumbuhan
(%)

2009
(Rp)

ASSET
ASSET LANCAR
Kas di Kas daerah

57.048.841.368,64

48.511.424.262,45

62.465.361.852,42

4,74

kas di Bendahara Pengeluaran

1.665.144.844,00

1.340.340.449,00

312.831.947,00

(188,46)

kas di Bendahara Penerimaan

23.608.457,00

713.267.284,00

96,69

Investasi Jangka Pendek

1.532.735.533,00

1.839.380.152,00

2.037.197.893,00

26,38

96.209.285,00

140.375.605,00

189.387.700,00

41,61

27.008.645.909,02

13.572.829.641,38

24.314.005.244,98

(5,32)

1.869.155.504,79

1.367.682.088,50

1.330.934.567,75

(21,09)
18,91

Piutang Pajak
Piutang Retribusi
Piutang Dana Bagi Hail/Bagi Hail
Pajak Provinsi
Piutang Lainnya
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
Persediaan

2.538.179.375,00

3.481.194.435,00

3.678.755.076,00

77.998.291.156,81

84.037.455.752,92

95.041.741.565,15

Investasi dalam Surat Utang Negara

Investasi dana Bergulir


Investasi dalam Proyek
Pembangunan

Investasi Non Permanen Lainnya

652.901.000,00

552.901.000,00

432.885.000,00

(36,77)

Jumlah Investasi Non Permanen

652.901.000,00

552.901.000,00

432.885.000,00

23.873.379.594,37

24.373.379.594,37

30.905.774.914,74

22,16
-

Jumlah Asset Lancar


INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non-Permanen
Pinjaman Kepada Perusahaan
Negara
Pinjaman Kepada Perusahaan
Daerah
Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah
Lainnya

Investasi Permanen
Pernyataan Modal Pemerintah daerah
Investasi Permanen Lainnya

Jumlah Investasi Permanen

23.873.379.594,37

24.373.379.594,37

30.905.774.914,74

Jumlah Investasi Jangka Panjang

23.873.379.594,37

24.373.379.594,37

31.338.659.914,74

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 5

ASSET TETAP
Tanah

295.908.686.883,00

306.463.614.883,00

310.982.153.883,00

3,18

Peralatan dan Mesin

116.780.432.362,00

129.134.279.882,00

150.613.587.920,00

19,04

Gedung dan Bangunan

286.712.766.442,18

301.552.126.392,18

369.243.926.317,98

20,79

Jalan, Irigasi dan Jaringan

188.091.808.482,00

210.310.214.755,00

230.911.089.943,00

14,20

Asset tetap Lainnya

11.910.970.884,00

15.243.828.629,00

15.610.835.629,00

13,28

Konstruksi Dalam Pengerjaan

14.436.094.735,00

51.058.282.880,00

27.022.797.940,00

(50,08)

Akumulasi Penyusutan

14.436.094.735,00

51.058.282.880,00

35,86

913.840.759.788,18

1.013.732.347.421,18

1.104.384.391.632,98

Dana Cadangan

Jumlah Dana Cadangan

Tagiahan Penjualan Angsuran

Tuntutan perbendaharaan

Tuntutan Ganti Rugi

63.907.154.000,00

63.907.154.000,00

27.586.394.000,00

(131,66)

Asset lainnya (Jaminan Reklamasi)

13.625.822.455,00

13.625.822.455,00

13.625.822.456,00

Jumlah Asset lainnya

77.535.297.755,00

77.532.976.455,00

41.212.216.456,00

1.093.900.611.294,36

1.200.229.060.223,52

1.272.227.009.568,87

321.991.728,00

50,00

Utang Jangka Pendek Lainnya

280.018.409,28

323.735.683,15

147.391.179,00

(112,89)

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

280.018.409,28

645.727.411,15

147.391.179,00

Utang Jangka Panjang Lainnya

Jumlah Kewajiban Jangka panjang

280.018.409,28

645.727.411,15

147.391.179,00

Jumlah Asset tetap


DANA CADANGAN

ASSET LAINYA

Kemitraan Dengan Pihak Ketiga


Asset Tak Berwujud

JUMLAH ASSET

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Pertitungan Pihak Ketiga (PFK)
Utang Bungga
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri Pemerintah Pusat
Bagian Utang Dalam Negeri Pemerintah daerah lainnya
Bagian lancar Utang Jangka Panjang
Lainnya

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Utang Dalam Negeri - Pemerintah
Pusat
Utang Dalam Negeri - Pemerintah
daerah Lainnya
Utang Dalam Negeri - Lembaga
Keuangan Bank
Utang Kontjensi (Jaminan Reklamasi)

JUMLAH KEWAJIBAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 6

EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Pembiayaan Anggaran (SILPA)

58.389.181.817,4

49.854.577.378,45

62.778.193.799,42

12,03

23.608.457,00

713.267.284,00

146,69

Pendapatan yang ditangguhkan


Cadangan Piutang

17.070.929.964,17

30.356.083.754,52

27.871.525.405,73

cadangan Persediaan

2.538.179.375,00

3.481.194.435,00

3.678.755.076,00

18,91

Dana yang harus disediaakan untuk


pembayaran Utang Jangka Pendek

(280.018.409,28)

(323.735.683,15)

(147.391.179,00)

(112,89)

Jumlah ekuitas dana Lancar

94.894.350.386,15

EKUITAS DANA INVESTASI


Diinvestasikan dalam investasi jangka
panjang

24.526.280.594,37

24.926.280.594,37

31.338.659.914,74

21,26

913.840.759.788,18

1.013.732.347.421,18

1.104.384.391.632,98

13,14

Diinvestasikan dalam asset lainnya

77.535.279.755,00

77.532.976.455,00

41.212.216.456,00

(88,13)

Dana yang harus disediakan untuk


pembayaran Utang Jangka panjang

1.015.902.320.137,55

1.116.191.604.470,55

1.176.935.268.003,72

250.000.000,00

250.000.000,00

JUMLAH EKUITAS DANA

1.093.620.592.885,08

1.199.583.332.812,37

1.272.079.618.389,87

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


EKUITAS DANA

1.093.900.611.294,36

1.200.229.060.223,52

1.272.227.009.568,87

Diinvestasikan dalam asset tetap

Jumlah Ekitas dana Investasi

EKUITAS DANA CADANGAN


Diinvestasikan Dalam Dana
Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan

100

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana jenis rasio likuiditas yang
digunakan untuk Kota Mataram berupa rasio lancar, hal tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.9
Tabel 3.9
Rasio Lancar di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian
Aset Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio Lancar

2007

2008

2009

77.998.291.156,81

84.037.455.752,99

95.041.741.565,15

280.018.409,28

645.727.411,15

147.391.179,00

278.55

130.14

644.82

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 7

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya, dimana jenis
rasio solvabilitas yang digunakan Kota Mataram antara lain rasio total hutang
terhadap ekuitas dan rasio hutang terhadap total aktiva, yang dijabarkan dalam
Tabel 3.8 dan Tabel 3.9.

Tabel 3.10
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian

2007

Kewajiban
Ekuitas

2008

2009

280.018.409,28

645.727.411,15

147.391.179,00

1.093.900.611.294,36

1.200.229.060.224,52

1.272.079.618.389,87

0.02

0.05

0.01

Total Debt to
equity Ratio

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Tabel 3.11
Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian
Kewajiban
Aktiva
Debt to Total Asset
Ratio

2007

2008

2009

280.018.409,28

645.727.411,15

147.391.179,00

1.093.900.611.294,36

1.200.229.060.224,52

1.272.227.009.568,87

0.03

0.054

0.012

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada
kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah,

dimana jenis rasio aktivitas yang

digunakan untuk Kota Mataram berupa perputaran aktiva tetap dan perputaran
total aktiva, dapat dilihat pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.13.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 8

Tabel 3.12.
Rasio Perputaran Aktiva Tetap di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian
PAD
Aktiva Tetap
Rasio Perputaran
Ak.Tetap

2007

2008

2009

27,440,268,341.00
24.526.280.594,37

32,416,009,472.00
24.926.280.594,37

37,289,542,222.85
31.338.659.914,74

110.09

130.05

118.99

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Tabel 3.13
Rasio Perputaran Total Tetap di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian
PAD
Total Aktiva (T.A)
Rasio Perputaran T.A

2007

2008

2009

27,440,268,341.00
32,416,009,472.00
1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.224,52
2.51
2.70

37,289,542,222.85
1.272.227.009.568,87
2.93

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3.2.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk


segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara
optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian
sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan (money follow function).
Pengelolaan

keuangan

daerah

pada

dasarnya

dimaksudkan

untuk

menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah


dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah dan kinerja kebijakan
pengelolaan keuangan daerah dapat digambarkan salah satunya melalui opini
BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah pada Tabel 3.14.
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk mengoptimalisasi
sumber-sumber pendapatan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi
pendapatan daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah kota termasuk
mengembangkan BUMD baru dengan menganut prinsip (1) Potensial artinya lebih
menitikberatkan pada potensinya dari pada jumlah atau jenis pungutan yang
banyak. (2) Tidak memberatkan masyarakat, (3) Tidak merusak lingkungan (4)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 9

Mudah

diterapkan/diaplikasikan,

mudah

dilaksanakan,

(5)

Penyesuaian

pendapatan baik mengenai tarip dan materinya.


Tabel 3.14
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah di Kota Mataram
Tahun 2006-2009
Tahun

Opini BPK

2006

Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

2007

Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

2008

Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

2009

Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3.2.1 Analisis Pembiayaan


Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan
pembiayaan

daerah

pada

tahun-tahun

anggaran

sebelumnya

terhadap

surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan


pembiayaan di masa datang dalam rangka perhitungan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah.
Analisis pembiayaan daerah dapat dilakukan melalui analisis realisasi Sisa
Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) yang dijabarkan dalam Tabel 3.15 dan Tabel
3.16.
Tabel 3.15
Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) Kota Mataram Tahun 2005-2009
Tahun

SILPA (Rp)

2006

25,419,468,398.39

2007

61,250,662,648.04

2008

58,389,181,817.64

2009

49,987,515,715.00

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 10

Tabel 3.16.
Prosentase Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) Kota Mataram
untuk Pendanaan APBD Tahun 2005-2010
Tahun

SILPA (Rp)

Pengeluaran APBD (Rp)

2006

25,419,468,398.39

375,691,225,738.09

6,7

2007

61,250,662,648.04

481,991,912,052.10

12,7

2008

58,389,181,817.64

512,267,586,663.94

11,4

2009

49,987,515,715.00

524,634,929,875.11

9,5

2010

62.778.192.799.42

613.908.356.328,89

10,2

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3.2.1 Analisis Kerangka Pendanaan


Analisis ini bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan
dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah
selama lima tahun kedepan. Adapun kapasitas riil kemampuan keuangan daerah
untuk periode 2011 - 2015 tampak pada tabel berikut ini :
Tabel 3.17.
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Proyeksi
No

Uraian

Pendapatan
Pencairan Dana
Cadangan
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
Total Penerimaan

2
3

Dikurangi :
Belanja dan
Pengeluaran
Pembiayaan yang
wajib dan
mengikat serta
Prioritas Utama
Kapasitas riil
Kemampuan
Keuangan

Th n+1

Th n+2

Th n+3

Th n+4

Th n+5

2011

2012

2013

2014

2015

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

551.485.183.601,15

565.272.313.191,18

579.404.121.020,96

593.889.224.046,49

608.736.454.647,65

256.250.000,00

262.656.250,00

269.222.656,25

275.953.222,66

282.852.053,22

85.997.098.601,74

88.147.026.066,78

90.350.701.718,45

92.609.469.261,41

94.924.705.992,95

637.738.532.202,89

653.681.995.507,96

670.024.045.395,66

686.774.646.530,56

703.944.012.693,82

361.545.876.678,10

370.584.523.595,05

379.849.136.684,93

389.345.365.102,05

399.078.999.229,60

276.192.655.524,79

283.097.471.912,91

290.174.908.710,73

297.429.281.428,50

304.865.013.464,22

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 11

Berdasarkan tabel diatas, kapasitas

riil kemampuan keuangan

daerah untuk

periode 2011-2015 dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan asumsi


peningkatan sebesar sampai dengan 2,5% per tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 12

BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah
untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Identifikasi

isu

akseptabilitas

yang

tepat

prioritas

dan

bersifat

pembangunan

strategis

meningkatkan

sehingga

dapat

dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis .


Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya
yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang.

Isu

strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan


yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal
yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat
kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis
diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah
diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isuisu strategis adalah telaahan terhadap Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah terpilih. Hal tersebut bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan
selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih. Sumber lain isu strategis dari lingkungan
eksternal (misal, dari masyarakat, dunia swasta, perguruan tinggi, dunia
riset, lembaga nonprofit, dan lain-lain) skala regional, nasional, dan
internasional juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dan
menjadi masukan dalam menganalisis isu-isu strategis pembangunan
jangka menegah daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 1

Oleh sebab itu, berikut disampaikan hal-hal yang menjadi isu


lingkungan strategis yang dapat berpengaruh langsung dan tidak
langsung dalam perencanaan pembangunan di Kota Mataram dalam
jangka waktu lima tahun ke depan yaitu lingkungan Internasional
diantaranya :

Meningkatnya proses demokratisasi dan penguatan tuntutan hakhak asasi manusia.


warga

masyarakat

Tuntutan globalisasi dan keterbukaan peran


internasional

dalam

proses

demokratisasi

penyelenggaraan negara yang mengedepankan kesetaraan dan


kesamaan hak menjadi sebuah keharusan untuk saat ini dan masamasa selanjutnya. Tuntutan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam
kerangka pemenuhan kebutuhan setiap individu untuk memperoleh
hak dasar kehidupan warga negara yang harus dipenuhi oleh setiap
penyelenggara negara.

Berkembangnya pembangunan yang berorientasi pada MDGs.


Millenium Development Goals (MDG's) merupakan komitmen global
para pemimpin dunia, yang meliputi delapan aspek penting yang
hendak

diwujudkan

Menghapuskan

sampai

kemiskinan

dengan
dan

tahun

kelaparan,

2015,
(2)

yaitu:

(1)

Menyediakan

pelayanan pendidikan dasar untuk semua, (3) Mendorong kesetaraan


gender dan pemberdayaan perempuan, (4) Menurunkan angka
kematian anak, (5) Meningkatkan kesehatan ibu, (6) Memerangi
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, (7) Memastikan
keberlanjutan lingkungan hidup, serta, (8) Membangun kemitraan
global dalam pembangunan.

Isu sumber energi alternatif. Energi yang sering kita pakai seharihari semakin lama semakin berkurang atau menipis. Karena
banyaknya pemakaian yang tidak terkontrol sehingga menimbulkan
kelangkaan atau bahkan habis sama sekali. Untuk itu sekarang perlu
dipikirkan adanya energi alternatif untuk pengganti dari energi yang
biasanya sering dipakai . Berbagai sumber energi alternatif dapat kita

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 2

manfaatkan, selain akan membantu udara untuk jadi bersih,


penghematan juga akan dapat dilakukan.

Isu perubahan iklim global (global warming/climate change).


Perubahan iklim global telah terlihat nyata di berbagai permukaan
bumi. Dampak dari proses inipun telah kita rasakan dalam berbagai
bentuk. Salah satu indikasi dari perubahan iklim ini terlihat dari adanya
pemansan global yang berakibat pada berubahnya arah dan
kecepatan angin berdampak pada bergesernya musim. Masa tanam
sulit ditentukan, selain adanya banjir pasang yang lebih intensif yang
melanda pantai di Kota Mataram. Dari sisi lain, pemanasan global ini
berakibat pada kenaikan muka air laut.

Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang


semakin pesat yang mengatasi
Teknologi informasi

hambatan jarak dan waktu.

berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai

alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi, serta yang


berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Kemajuan TIK
yang meliputi segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi,

pengelolaan,

pemindahan

informasi

antar

media.

Revolusi telekomunikasi membuat dunia sebagai kampung global,


menghilangkan sekat batas teritorial suatu negara. Adanya saling
ketergantungan membuat guncangan di sebuah negara dan kawasan
bisa dalam waktu sekejap mengguncangkan negara dan kawasan
lainnya.

Berkembangnya dampak penyakit endemic flu burung, flu babi,


fenomena gunung es virus HIV dan AIDS. Beberapa penyakit yang
mengalami dampak meluas (endemis) ke seluruh wilayah Dunia dan
dapat

terus-menerus

berevolusi

yaitu

virus

yang

mengalami

perubahan lebih besar dan masih tetap mewarisi sifat-sifat yang


melekat pada virus sebelumnya. Dampak endemic virus harus dapat
diantisipasi secara lebih dini, sehingga bahaya yang ditimbulkan dapat
ditanggulangi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 3

Sedangkan isu lingkungan strategis skala nasional yang dapat


berpengaruh

langsung

dan

tidak

langsung

dalam

perencanaan

pembangunan di Kota Mataram dalam jangka waktu lima tahun ke depan


adalah:

Meningkatnya dinamika otonomi daerah dan politik lokal.


Penerapan Undang-Undang otonomi daerah telah memberikan ruang
demokrasi dan kesetaraan perlakuan antara berbagai pemangku
kepentingan pembangunan (stakeholders) untuk berpartisipasi dalam
proses pembangunan.

Tuntutan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata


kelola pemerintahan yang baik. Reformasi Birokrasi adalah upaya
untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap
sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspekaspek kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia
aparatur. Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan
sistem

penyelenggaraan

pemerintahan

tidak

berjalan

atau

diperkirakan tidak berjalan dengan baik, harus ditata ulang atau


diperbarui.

Reformasi

Birokrasi

dilaksanakan

dalam

rangka

mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

Meningkatnya Gerakan Anti Korupsi dan penegakan supremasi


hukum. Penegakan hukum diperlukan untuk memberikan kepastian
dari suatu kebijakan atau aturan untuk memberikan rasa keadilan bagi
masyarakat. Penegakan hukum juga diperlukan sebagai alat paksa
agar kebijakan dan aturan tersebut dipatuhi dan dilaksanakan.
Penegakan hukum di bidang pemberantasan korupsi diharapkan
dapat mendukung pencapaian tujuan terciptanya penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN).

Masih rendahnya daya saing dan produktivitas nasional. Daya


saing sangat terkait dengan kemampuan masyarakat baik secara
individu maupun kolektif untuk berupaya meraih prestasi, memiliki
kompetensi dan kemampuan berinovasi menjawab tantangan zaman.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 4

Isu masih rendahnya daya saing harus menjadi perhatian Pemerintah


untuk diatasi, karena daya saing dapat menjadi motivasi untuk
mecapai kemajuan dan produktivitas nasional yang tinggi.

Krisis energi listrik. Saat ini, ketersediaan sumber energi listrik tidak
mampu memenuhi peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia.
Terjadinya pemutusan sementara dan pembagian energi listrik secara
bergilir merupakan dampak dari terbatasnya energy listrik yang dapat
disupply oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini terjadi karena
laju pertambahan sumber enegri baru dan pengadaan pembangkit
tenaga listrik tidak sebanding dengan peningkatan konsumsi listrik.
Dalam menentukan data atau informasi yang akan dijadikan isu

strategis dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut 1)


Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran
pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab
pemerintah daerah; 3) Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap
publik; 4) Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah; 5)
Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6) Prioritas janji
politik yang perlu diwujudkan.

4.1 . Permasalahan Pembangunan


Dalam

kurun

waktu

satu

dekade

terakhir,

pertumbuhan

pembangunan di Kota Mataram melaju dengan pesat, dengan rata-rata 78% per tahun. Sebagai dampak ikutan dari laju pertumbuhan ekonomi
yang tinggi ini, menimbulkan berbagai permasalahan khas perkotaan yang
dipicu oleh migrasi penduduk yang sangat tinggi, daya dukung lingkungan
dan sarana prasarana (infrastruktur) perkotaan yang makin terbatas serta
makin tingginya tuntutan akan kualitas pelayanan kepada masyarakat
yang semakin baik dan optimal.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 5

Dalam mengidentifikasi permasalahan strategis yang dihadapi oleh


Kota Mataram, dilakukan berdasarkan pendekatan 4 (empat) aspek yaitu
(a) Aspek geografis dan demografi; (b) Aspek Kesejahteraan rakyat; (c)
Aspek pelayanan dan (d) Aspek daya saing.
A.

Aspek Geografis dan Demografis


1. Jumlah penduduk mencapai 398.082
pertumbuhan

penduduk

mencapai

jiwa dan
1,8%

per

laju
tahun

menggambarkan tingginya tingkat kepadatan penduduk Kota


Mataram yang mencapai angka rata-rata 6.126 jiwa/km2 pada
2009.
2. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian
cukup tinggi di Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan
berkurangnya lahan pertanian seluas 4,8 Ha per tahun.
Tingginya pengalihan fungsi lahan disebabkan oleh tingginya
permintaan pemanfaatan lahan pertanian menjadi non pertanian
dan pengendalian ruang di Kota Mataram belum memiliki payung
hukum yang kuat karena Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun
1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang hanya
berlaku selama 10 tahun. Selama belum ditetapkannya Perda
RTRW, penataan ruang didasarkan pada Peraturan Walikota
Mataram Nomor 25/PERT/2006 tentang Arahan Pemanfaatan
Ruang Wilayah Kota Mataram.

Di masa depan, hal ini

diharapkan dapat diantisipasi dengan lahirnya Perda RTRW Kota


Mataram Tahun 2010-2030.
3. Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota
Mataram. Menurut data luas kawasan kumuh di Kota Mataram
seluas 18,65 hektar yang tersebar di 6 kecamatan dan meliputi 18
kelurahan. Permukiman padat, kumuh dan miskin tersebut
nampak di sepanjang sungai, terutama di sepanjang Sungai
Jangkok. Sedangkan permukiman di kawasan pantai umumnya
merupakan perkampungan nelayan yang memang belum tertata
dengan baik.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 6

Sebagai dampak akumulatif dari empat masalah ini adalah


makin tingginya luasan dan jumlah titik genangan air serta banjir di
Kota Mataram.
pesisir

pantai

Ancaman tahunan khususnya bagi masyarakat


Ampenan

adalah

bencana

abrasi

yang

sulit

dikendalikan dan diprediksi secara pasti.

B.

Aspek Kesejahteraan Rakyat


1.

Masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi dan perlu


mendapat perhatian lebih lanjut di antaranya adalah tingginya
angka kematian ibu dan bayi, penyebaran penyakit menular
serta status gizi bayi dan balita.

Tahun 2009 tercatat jumlah

kasus kematian ibu meningkat menjadi 14 kasus dari 5 kasus


pada tahun 2008. Sedangkan kasus kematian bayi pada tahun
2009 berjumlah 23 kasus yang sebagian besar disebabkan
karena berat badan lahir rendah dan sesak nafas (asfiksia).
Permasalahan kesehatan lainnya adalah tingginya kasus demam
berdarah yaitu sebanyak 660 kasus dan ditemukannya 48 kasus
gizi buruk. Hal tersebut menunjukkan perlunya peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat masyakat serta peningkatan
akses dan mutu pelayanan kesehatan.
2.

Kemajuan pembangunan Kota Mataram berdampak pada


tingginya urbanisasi karena daya tarik para pencari kerja untuk
berburu lapangan pekerjaan di Kota Mataram. Tidak saja dari
penduduk kota Mataram, tetapi penduduk dari luar Kota
Mataram. Dominasi peningkatan jumlah penduduk akibat jumlah
migrasi penduduk dari luar ke Kota Mataram. Pada 2009, jumlah
migrasi penduduk ke Kota Mataram berjumlah 12.605 jiwa,
angka ini jauh lebih besar dari pertambahan penduduk dari
selisih jumlah kelahiran dan kematian pada tahun yang sama
sebesar 1.231 jiwa. Sementara jika dilihat data penduduk
menurut struktur penduduk Kota Mataram pada kelompok usia
produktif (15-64 tahun) berjumlah 64.2%, namun kelompok ini

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 7

memiliki akses yang lemah terhadap pasar kerja dan sektor


produktif. Sehingga hal ini menyebabkan tingginya angka
pengangguran di Kota Mataram. Akibatnya tingginya angka
pengangguran

dan

keterbatasan

lapangan

kerja,

angka

kemiskinan juga belum dapat dikurangi secara signifikan. Angka


kemiskinan mencapai 39% dari jumlah penduduk.

C.

Aspek Pelayanan
1. Belum

meratanya

kualitas

pendidikan

dan

lemahnya

pengawasan penyelenggaraan pendidikan. Masalah ini selalu


mencuat ketika masa penerimaaan siswa baru setiap tahun
ajaran baru dimulai. Hal ini dipicu akibat adanya dikotomi istilah
sekolah favorit dan non favorit. Dengan argumentasi bahwa
ada ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah favorit
dengan non favorit. Sehingga jumlah siswa di sekolah favorit
melebihi kapasitas sementara di sekolah lain kekurangan siswa.
Akhirnya kondisi ini cenderung dimanfaatkan untuk praktek
penerimaaan siswa baru secara tidak transparan dan untuk itu
diperlukan pengawasan dalam penyelenggaraan pendidikan
khususnya pendidikan dasar dan menengah.
2. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas dan jaringannya. Pelayanan kesehatan di Kota
Mataram dilayani dengan 8 rumah sakit umum pemerintah dan
swasta, serta 9 puskesmas (4 puskesmas perawatan dan 5
puskesmas non perawatan), 16 puskesmas pembantu (pustu)
serta 18 poskesdes. Namun hal ini tidak diimbangi dengan
ketersediaan tenaga SDM dengan jumlah dan kompetensi yang
memadai sehingga pelayanannya menjadi belum optimal. Disisi
lain akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin juga
masih perlu ditingkatkan.
3. Belum optimalnya Pelayanan perijinan

(kurang

cepat dan

kurang transparan). Sebagai upaya meningkatkan pelayanan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 8

perijinan, pemerintah Kota Mataram telah membentuk unit


organisasi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) dengan
menerapkan sistem one stop services (satu pintu). Namun dalam
implementasinya masih menemui hambatan biroktaris dan pada
akhirnya justru memperpanjang birokrasi karena ada beberapa
ijin yang masih memerlukan pengawasan dan pengendalian
yang ketat dari instansi teknis sehingga pihak Kantor Pelayanan
Perijinan Terpadu tidak bisa memproses dalam waktu yang
cepat. Sementara tarif perijinan sesungguhnya secara jelas
tertera sesuai dengan

peraturan daerah yang menjadi dasar

pemungutan pajak atau retribusi, namun acapkali

mayarakat

cenderung memakai jasa perantara yang memungut biaya jasa


diluar tarif resmi sehingga ada kesan tarif perijinan menjadi tidak
pasti.
4. Belum optimalnya pelayanan air bersih bagi masyarakat miskin.
Salah satu masalah pelayanan infrastruktur dasar (utilitas)
masyarakat perkotaan adalah air bersih. Di Kota Mataram dalam
waktu 5 tahun mendatang masalah ini akan menjadi krusial
mengingat tingginya demand (permintaan) dari permukiman
baru. Sementara itu sumber air bersih dari air tanah (sumur gali)
berdasarkan uji laboratorium ditemukan 90% tidak layak
konsumsi karena tercemar bakteri dan logam. Akibatnya akan
terjadi

ketimpangan

supply

(kebutuhan)

air

bersih

yang

diperuntukan bagi masyarakat mikin dan kumuh yang aksesnya


terhadap air PDAM masih rendah. Oleh sebab itu tantangan
pemerintah Kota Mataram adalah
ketersediaan

air

bersih

murah

menjamin akses dan

bagi

masyarakat

miskin,

khususnya di pemukiman padat dan kumuh.


5. Belum optimalnya pelayanan persampahan. Volume sampah di
Kota Mataram secara signifikan meningkat seiring dengan
meningkatnya aktivitas rumah tangga di wilayah pemukiman
baru, serta kawasan perdagangan dan jasa yang tumbuh secara

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 9

merata di wilayah kota. Menurut data tahun 2009 , volume


sampah mencapai 1.080 m3 dan yang mampu diangkut 813 m3
sehingga ada sisa 267 m3, yang menyebabkan polusi udara dan
pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan kemampuan dan
keterbatasan sarana prasarana serta prilaku masyarakat yang
belum memiliki pengetahuan pengelolaan sampah berbasis
partisipasi masyarakat.
6. Belum optimalnya pelayanan pendidikan dan kebudayaan yang
berbasis nilai dan kearifan lokal. Masyarakat perkotaan dengan
segala perilaku dan gaya hidupnya yang cenderung industrialis
sangat merindukan ruang dan media ekspresi kebudayaan yang
berbasis kearifan lokal. Keterbatasan ruang publik dan ruang
ekspresi dapat menyebabkan kegersangan jiwa dan spiritualitas
bagi masyarakat perkotaan.
7. Kurang

tersedianya

sarana

prasarana

pendukung

untuk

ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Masalah kemacetan


dan keselamatan berlalu lintas menjadi isu terkini di Kota
Mataram, kondisi tersebut ditandai dengan munculnya lokasilokasi rawan kemacetan dan masih tingginya angka kecelakaan.
Disamping disebabkan oleh penambahan volume kendaraan
bermotor baik kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4 yang
tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan. Selain itu,
kemacetan dan keselamatan juga disebabkan oleh perilaku
pengendara yang tidak mematuhi tata tertib berlalu lintas, serta
pengelolaan manajemen jalan raya yang belum optimal.

D.

Aspek Daya Saing


1. Tingkat ketergantungan daerah masih sangat tinggi. APBD kecil
dan sangat tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU),
sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap
APBD sangat rendah (di bawah 10 %),

untuk itu diperlukan

upaya-upaya kreatif dan terobosan baru untuk menggenjot

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 10

pendapatan sehingga secara bertahap 5 tahun kedepan


kontribusi PAD terhadap APBD diatas 10%.

Tabel 4.1.
Target dan Realisasi PAD
No.
Tahun
Target (Rp.)
1.
2007
27.440.268.341,00
2.
2008
32.416.009.472,00
3.
2009
37.289.542.222,85
4.
2010
42.022.479.900,00
Sumber: APBD Kota Mataram, 2011.

Realisasi (Rp.)
28.882.367.325,24
32.832.267.352,71
36.273.247.853,00
44.492.332.828,32

%
105,26
101,28
97,27
104,62

Tabel 4.2.
Target dan Realisasi APBD
No.

Tahun

Target (Rp.)

1.
2007
421.776.088.137,06
2.
2008
445.137.419.571,26
3.
2009
472.006.024.122,11
4.
2010
613.908.356.328,89
Sumber: APBD Kota Mataram,2011.

Realisasi (Rp.)

418.425.646.513,60
437.788.313.996,81
479.324.883.990,77
535.677.233.709,00

99,21
98,35
101,5
87,26

Tabel 4.3.
Prosentase Realisasi PAD Terhadap APBD
No
Tahun
PAD (Rp.)
1.
2007
28.882.367.325,24
2.
2008
32.832.267.352,71
3.
2009
36.273.247.853,00
4.
2010
44.492.332.828,32
Sumber: APBD Kota Mataram, 2011.

APBD (Rp.)
418.425.646.513,60
437.788.313.996,81
479.324.883.990,77
613.908.356.328,89

2. Infrastruktur yang tidak mendukung investasi. Hal ini dapat


dibuktikan dengan masih terbatasnya ketersediaan listrik dan air
bersih khususnya bagi kawasan pengembangan baru. Dalam
waktu yang tidak lama lagi dengan pemindahan Bandara
Selaparang ke Bandara Internasional Lombok (BIL) maka perlu
diantisipasi jauhnya jarak tempuh akses transportasi ke bandara,
karena ini akan member dampak bagi naiknya biaya masuk dan
keluarnya barang dan jasa dari dan keluar Kota Mataram.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 11

%
6,90
7,50
7,57
7,24

Termasuk pula, masih terbatasnya ketersediaan ruang publik,


gedung ekspo dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and
Excibition).
3. Pelayanan perijinan yang belum didasarkan pada standar
pelayanan minimum yang dipersyaratkan khususnya dalam
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, disamping
itu, belum adanya pedoman untuk insentif dalam berinvestasi
serta masih lemahnya data dan informasi peluang investasi.
4. Belum sesuainya keahlian tenaga kerja lokal dengan potensi
pengembangan ekonomi unggulan, Rendahnya motivasi dan
kreativitas kerja, Belum terbentuknya pola pikir yang maju,
Belum terbentuknya budaya kerja keras.

4.2. Isu-isu Strategis Daerah


Untuk menentukan berbagai isu strategis ini, telah dilakukan
analisis terhadap permasalahan pembangunan yang ditinjau dari
empat

aspek

yakni

aspek

geografi

dan

demografi,

aspek

kesejahteraan rakyat, aspek pelayanan masyarakat dan aspek daya


saing.

Berdasarkan hasil identifikasi, analisis masalah, sinergitas

antar masalah, serta dalam rangka lebih terfokusnya intervensi


program

pembangunan

maka dirumuskanlah

isu-isu

strategis

menjadi tiga kelompok sesuai dengan tiga program unggulan Kota


Mataram, sebagai berikut:
1. Isu Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
rangka meningkatkan daya saing daerah.
a.

Lemahnya kualitas SDM dalam mendorong daya saing


daerah. Hal ini tercermin dari kualitas tenaga kerja yang
tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,
sehingga

berdampak

pada

lemahnya

produktivitas

pembangunan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 12

b.

Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini terlihat


dari masih belum optimalnya beberapa indikator kualitas
kesehatan masyarakat yang berimplikasi pada rendahnya
daya dukung pembangunan.

c.

Terbatasnya media ekspresi dan ruang apresiasi bagi


masyarakat. Hal ini terlihat dari minimnya produksi kreatif,
sehingga

berdampak

pada

lemahnya

daya

dukung

pembangunan.
d.

Lemahnya kualitas pelayanan publik di bidang Pendidikan,


Kesehatan, Perijinan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Hal
ini terlihat dari masih belum optimalnya penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang berdampak pada rendahnya
kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan.

2. Isu

Pemberdayaan

Ekonomi

Rakyat

berbasis

Potensi

Ekonomi Lokal
a.

Tingginya angka kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan


Kota Mataram jauh lebih rendah dari kabupaten lain di NTB,
namun

angka

nominal

tersebut

masih

cukup

besar

(berdasarkan data PPLS (Pendataan Program Perlindungan


Sosial) BPS-tahun 2008 sejumlah 25.686 KK/89.647 Jiwa).
Dalam

tiga

perkotaan

tahun

lebih

terakhir,

banyak

jumlah

penduduk

miskin

dengan

jumlah

dibandingkan

penduduk miskin perdesaan.


b.

Rendahnya

kemampuan

daerah

dan

tingginya

ketergantungan pada pemerintah pusat. Hal ini tercermin


dari masih rendahnya kemampuan PAD (dibawah 10%) dan
tingginya

ketergantungan

APBD

Kota

Mataram

yang

bersumber dari Dana Perimbangan (DAU, DAK).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 13

3. Peningkatan Daya Dukung Infrastruktur Perkotaan dalam


rangka Pencapaian Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat.
a.

Lemahnya akses pelayanan publik di bidang Pendidikan,


Kesehatan, Perijinan, Kebersihan, Sanitasi, Air Bersih,
Kependudukan dan Catatan Sipil.

b.

Tingginya potensi bencana alam banjir/genangan dan abrasi


di wilayah kota. Hal ini tercermin dari masih terdapatnya .
titik genangan yang tersebar di beberapa wilayah kota
terutama pada saat musim penghujan. Sedangkan abrasi
masih dirasakan oleh masyarakat kawasan pesisir pada
musim angin barat.

c.

Masih tingginya luas kawasan permukiman Padat, Kumuh,


dan Miskin (PAKUMIS). Hal ini tercermin dari masih luasnya
kawasan kumuh di Kota Mataram (18,65 ha) yang tersebar
di enam kecamatan dan meliputi 18 kelurahan.

d.

Tingginya kemacetan lalu lintas (pada waktu dan lokasi


tertentu).

Hal

ini

tercermin

pada

saat

masuk/pulang

sekolah/kerja di beberapa ruas jalan.


e.

Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung daya saing


daerah. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya jumlah
fasilitas expo, workshop bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM), MICE (Meeting, Incentive, Convention,
Exhibition).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 14

BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yang mencerminkan


keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Dalam hal ini, indikator
kinerja daerah lebih menggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan pemerintahan
yang ditunjukkan dengan paramater kualitas manusia yang secara internasional
diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mengevaluasi kinerja
daerah dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dipergunakan beberapa aspek sebagai tolok ukur. Aspek-aspek tersebut meliputi
(1) aspek kesejahteraan masyarakat, dengan fokus kesejahteraan ekonomi,
kesejahteraan sosial dan seni budaya dan olah raga, (2) aspek pelayanan umum.
Tabel 9.1.
Indikator Kinerja Pembangunan
Menurut Sasaran Strategis
N
No
1
1

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

MISI PERTAMA :

Meningkatkan rasa AMAN


masyarakat Kota Mataram yang
ditunjukkan dengan kehidupan yang
kondusif, dinamis, dan harmonis yang
dilandasi nilai agama dan budaya
1. Terwujudnya kerukunan hidup
bermasyarakat yang saling berterima.

Menurunnya konflik suku, agama, ras dan


antar golongan.

2. Terselenggaranya pelaksanaan
pembangunan, pelayanan, dan
pemeritahan dengan lancar.

Berkurangnya keluhan masyarakat


terhadap pelayanan.

3. Terwujudnya keamanan dan kepastian


dalam berinvestasi.

1. Menurunnya konflik di masyarakat.


2. Tersedianya produk hukum dalam
berinvestasi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -1

MISI KEDUA :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya


Manusia yang handal dan religius
untuk mendorong daya saing daerah.
1. Terwujudnya kesetaran gender di berbagai
aspek.

1. Indeks Pembangunan gender.


2. Menurunnya kesenjangan antara
perempuan dan laki-laki

2. Terciptanya pengembangan usaha dan


penciptaan lapangan usaha.

1. Ratio jumlah penduduk pencari kerja


dengan lapangan usaha.
2. Ratio jumlah angkatan kerja dengan
lapangan usaha.

3. Terwujudnya masyarakat yang berbudaya


kreatif, inovatif, dan kompetitif.

4. Terlatih, terdidik dan terbinanya SDM yang


berdaya saing.
5. Terlatihnya masyarakat miskin untuk
pengembangan usaha dan penciptaan
lapangan usaha.
6. Terwujudnya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.

1. Pelesetarian nilai-nilai budaya.


3. Tingginya kesadaran masyarakat
terhadap budaya.
1. Meningkatnya kualitas pendidikan.

1. Berkurangnya angka kemisikinan


2. Terciptanya lapangan usaha bagi
masyarakat miskin.
1. Meningkatnya pola hidup bersih dan
sehat serta peran serta masyarakat
dalam kesehatan.
2. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan
status gizi masyarakat.
3. Meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan.
4. Menurunnya angka kesakitan dan
kematian karena penyakit khususnya
penyakit menular.

MISI KETIGA :

Memberdayakan ekonomi rakyat


berbasis potensi lokal yang
berkelanjutan untuk meningkatkan
kemandirian daerah.
1. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera.

Meningkatnya daya beli masyarakat.

2. Terwujudnya pemerataan pendapatan


masyarakat.

Meningkatnya pendapatan masyarakat

3. Terwujudnya system ekonomi yang


berbasis kerakyatan dalam
mengembangkan potensi sektor unggulan
daerah.

Terciptanya iklim usaha/investasi

4. Terwujudnya sistem dan akses permodalan


bagi UMKM.

1. Berkembangnya usaha bagi UMKM


2. Meningkatnya jumlah UMKM

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -2

MISI KEEMPAT :

Meningkatkan Kualitas Pelayanan


Publik dan Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Masyarakat Berdasarkan
Prinsip Kepemerintahan Yang Baik
(Good Governance).
1. Terwujudnya Standar Pelayanan Minimum
(SPM) dan Standar Pelayanan Publik
(SPP).
2. Terlaksananya penerapan SPM dan SPP
dibidang, kesehatan, perijinan, kebersihan,
air bersih, kependudukan dan catatan sipil.
3. Terwujudnya pemerataan askes
masyarakat terhadap pelayanan,
kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih,
kependudukan dan catatan sipil.

Pembentukan produk hukum tentang


SPM dan SPP.
Penerapan Standar Pelayanan Minimum
(SPM) dan Standar Pelayanan Publik
(SPP).
Penciptaan pelayanan yang baik dan
lancar di setiap kelurahan dan Kecamatan

MISI KELIMA :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas


sarana dan prasarana perkotaan.
1. Terbangunnya dan terpeliharanya saluran
drainase perkotaan.

Ketersediaan saluran drainase perkotaan


yang memadai

2. Terwujudnya pengembangan kawasan


resapan air.

Ketersediaan sumur resapan dan ruang


terbuka hijau

3. Tersedianya media ekspresi dan ruang


publik dalam bentuk sarana olahraga, seni
dan budaya.

Ketersediaan gelanggang olah raga,


kampung/kelurahan publik/Koran masuk
lingkungan.

4. Terwujudnya pemanfaatan dan


pengendalian tata ruang.

Terbentuknya peraturan daerah tentang


tata ruang (RTRW)

5. Tertatanya kawasan sempadan sungai dan


pantai.

Kondisi sempadan sungai dan pantai baik


Ketersediaan Tim SAR dan IRC

6. Terbentuknya kelembangaan
penanggulangan bencana daerah.
7. Terpasangnya fasilitas perlengkapan jalan
pada ruas-ruas jalan kota.

Ketersediaan fasilitas lalu lintas yang


memadai

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -3

Tabel 9.2.
INDIKATOR KINERJA DAERAH
KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

A.

(2)

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

ASPEK
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

1.

Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi

1.1

Pertumbuhan PDRB (%)

7,71

7,83

7,95

7,83

7,95

7,83

3,19

3,36

3,53

3,36

3,53

3,36

10.331.837

11.571.657

12.960.256

14.256.282

15.681.910

17.250.105

24,59

21,59

18,59

12,59

12,59

12,59

91,81

99,54

99,60

99,65

99,70

99,80%

9,50

10,00

10,50

11,00

11,50

12

- SD/MI

108,36

>105.27

>105.27

>105.27

>105.27

>105.27

- SLTP/MTs

101,94

> 114.19

> 114.19

> 114.19

> 114.19

> 114.19

75,46

> 116.96

> 116.96

> 116.96

> 116.96

> 116.96

- SD/MI

95,86

> 89.68

> 89.68

> 89.68

> 89.68

> 89.68

- SLTP/MTs

77,45

> 79.01

> 79.01

> 79.01

> 79.01

> 79.01

- SMA/SMK/MA

71,32

> 79.97

> 79.97

> 79.97

> 79.97

> 79.97

Rasio Angka Pendidikan


yang ditamatkan

96.51

96,64

96,78

96,91

97,05

97,18

41,25

40,82

40,39

39,96

39,53

39

39

66,15

66,64

67,13

67,62

68,11

68,60

68,60

4,27

3,00

2,75

2,50

2,25

1.2. Laju inflasi (%)


1.3.

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

PDRB per kapita (Rp.)

1.4.

Rasio Penduduk miskin (%)

2.

Kesejahteraan Sosial

2.1

Pendidikan

2.1.1

Angka melek huruf (%)

Angka rata-rata lama


2.1.2.
sekolah (%)
2.1.3. Angka Partisipasi Kasar

- SMA/SMK/MA
2.1.4. Angka Partisipasi Murni

2.1.5.

2.3.

Kesehatan

Angka Kelangsungan
2.3.1. Hidup Bayi per / 1000
kelahiran hidup (%)
2.3.2.

Angka Usia Harapan Hidup


(Th)

2.3.3. Pervalensi Gizi buruk (%)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -4

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)
2.4.

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Kemiskinan

2.4.1. Rasio Penduduk Miskin (%)

21,59

21,59

18,59

15,59

12,59

9,59

2.4.

Kesempatan Kerja

2.4.1.

Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja(%)

72,76

76,27

78,02

79,78

81,54

83,29

2.4.2.

Angka Partisipasi Kerja


(%)

64,75

65,40

65,73

66,05

66,38

66,71

0,14

0,13

0,12

0,11

0,11

0,10

Rasio Group Kesenian /


10.000 penduduk

5,27

5,31

5,31

5,31

5,31

5,31

3.2

Rasio Gedung Kesenian /


10.000 penduduk

0,08

0,08

0,08

0,08

0,08

0,08

3.3

Rasio Klub Olahraga /


10.000 penduduk

0,67

0,67

0,67

0,67

0,67

0,67

3.4

Rasio Gedung Olah Raga


/10.000 penduduk

0,24

0,24

0,24

0,24

0,24

0,24

97,80

98,90

100

100

100

100

1 : 240

1 : 240

1 : 240

1 : 216

1 : 204

1 : 192

1:32

1:31

1:31

1:30

1:30

1:30

1:32:40

1:31:40

1:31:40

1:30:36

1:30:34

1:30:34

77,90

80,05

94

96

98

100

1 : 384

1 : 360

1 : 336

1 : 312

1 : 288

1 : 252

1:32

1:30

1:28

1:26

1:24

1:21

1:32:35

1:13:35

1:13:32

1:13:32

1:13:32

1:13:32

2.5.
2.5.1
3.
3.1

B.

Angka Kriminalitas
Rasio Kriminalitas (%)
Fokus Seni dan Budaya

ASPEK PELAYANAN
UMUM
Pelayanan Urusan Wajib

1.

Pendidikan

1.1.

Pendidikan dasar:
a. Angka
Sekolah (%)

Partisipasi

b. Rasio
Ketersediaan
Sekolah (%)
c. Rasio guru/murid
d. Rasio guru/murid
kelas rata-rata
1.2.

per

Pendidikan Menengah
1. APS
2. Rasio
ketersediaan
sekolah
terhadap
penduduk usia sekolah
(%)
3. Rasio
murid

guru

terhadap

4. Rasio guru terhadap


murid per kelas rata-rata

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -5

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(2)
5. Penduduk yang berusia
> 15 tahun melek huruf 95,5
(tidak buta aksara) (%)

96,5

97,5

98,5

99,5

(9)

99,5

1.3. Fasilitas Pendidikan


1.

1.4.

Sekolah pendidikan
SD/MI kondisi
bangunan baik

2.401

2.451

2.501

2.551

2.601

2.651

2.

Kondisi Sekolah
SMP/MTs

1.761

1.791

1.821

1.851

1.881

1.921

3.

Kondisi Sekolah
SMA/SMK/ MA

1.087

1.107

1.127

1.147

1.167

1.187

6.386

6.450

6.515

6.580

6.646

6.712

18
32
229

16
30
135

16
30
100

16
25
60

16
20
60

16
20
60

1. Angka Kelulusan SD/MI


(%)

99,99

99,99

99,99

99,99

99,99

99,99

2. Angka Kelulusan
SMP/MTs (%)

94,76

95

95,5

96

96,5

97

3. Angka Kelulusan
SMA/SMK/MA (%)

96,47

97

97

97

97

97

4. Angka Melanjutkan dari


SD/MI ke SMP/MTs (%)

101,25

105

105

105

105

105

5. Angka Melanjutkan dari


SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA (%)

111,12

110

110

110

110

110

6. Guru yang memenuhi


Kualifikasi S1/D-IV (%)

86,29

87

88

89

90

91

PAUD
Jumlah Siswa pada jenjang
TK/RA/Penitipan
Anak
Jumlah anak usia 4 6
Tahun x100% (%)

1.5. Angka Putus Sekolah


1. SD/MI
2. SMP/MTs
3. SMA/SMK/MA
1.6. Angka Kelulusan

2.

Kesehatan

2.1

Rasio Posyandu per satuan


balita

116,76

115,91

114,71

112,72

109,73

104,74

2.2

Rasio Puskesmas, poliklinik,


pustu per satuan penduduk
x 1000

1 : 16.1092

1 : 15.779

1 : 15.496

1 : 15.238

1 : 15.004

1 : 14.791

2.3

Rasio RS per
penduduk x 1000

1 : 25.143

1 : 25.641

1 : 26.149

1 : 26.667

1 : 27.194

1 : 27.733

1 : 8.046

1 : 6.838

1 : 6.312

1 : 5.977

1 : 5.689

1 : 5.439

2.4

satuan

Rasio dokter per satuan


penduduk

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -6

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

2.5

Rasio tenaga medis per


satuan penduduk x 1000

13,42

13,40

13,42

13,03

12,71

12,48

2.6

Cakupan
komplikasi
kebidanan yang ditangani
(%)

70

65

60

55

50

40

2.7

Cakupan
pertolongan
persalinan
oleh
tenaga
kesehatan (%)

91

93

94

95

97

98

2.8

Cakupan kelurahan UCI (%)

97

98

99

100

100

100

2.9

Cakupan balita gizi buruk


mendapat perawatan (%)

100

100

100

100

100

100

2.10

Penemuan dan penanganan


penderita penyakit TBC BTA
(%)

94

95

96

97

97

98

2.11

Cakupan
pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin (%)

3,22

3,35

3,40

3,65

3,80

4,05

2.12

Cakupan
(%)

78

80

82

89

95

99

2.13

Cakupan
puskesmas
(jumlah puskesmas /jumlah
seluruh kecamatan x 100%
(%)

1,5

1,5

1,5

1,5

2.14

Cakupan
pembantu
puskesmas
(jumlah
pembantu
puskesmas
/jumlah seluruh kelurahan x
100% (%)

kunjungan

bayi

1,5

1,5

0,18

0,18

0,18

0,18

0,18

0,18

260

250

240

230

220

210

50

55

60

65

70

75

75

77

80

82

85

87

Klien klinik VCT test HIV

70

75

80

85

90

95

Prevalensi HIV AIDS


per 10.000 penduduk
yang beresiko

<2

<2

<2

<2

<2

<2

64,96

63,35

66,15

69,15

72,50

75,25

Incident Rate
DBD/100.000 penduduk
Penemuan kasus TB
BTA pos (CDR)
Kesembuhan penderita
TB ATA pos (cure rate)

3.

Pekerjaan Umum

3.1

Proporsi panjang jaringan


jalan dalam kondisi baik (%)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -7

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

(2)

3.2

Persentase jaringan irigasi


yang berfungsi(%)

3.3
3.4

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

30,25

32,50

34,50

36,50

38,00

Rasio tempat ibadah per


satuan penduduk (%)

1,96

2,00

2,00

2,00

2,00

2,00

Persentase rumah tinggal


bersanitasi

71,83

72,15

74,25

75,15

76,10

77,10

29,25

31,25

32,25

33,50

34,15

35,20

3,02

4,01

5,10

5,25

5,50

6,00

0,73

0,73

0,74

0,74

0,74

0,74

0,256

0,25

0,24

0,23

0,22

0,21

2.778,29

2.917,20

3.063,06

3.216,22

3.377,03

3,545,88

0,49

0,50

0,50

Rasio pembuangan sampah


(TPS) per satuan penduduk

3.7 Rasio rumah layak huni


3.8

Target Capaian Setiap Tahun

28,75

Rasio TPU per satuan


3.5 penduduk per 1000
penduduk
3.6

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Rasio permukiman layak


huni

Panjang jalan dilalui roda 4 (


3.9 Jumlah panjang jalan (Km)/
Jumlah penduduk)
3.10

Panjang jalan kota dalam


kondisi baik (>40 km/jam)

0,47

0,48

3.11

Sempadan sungai yang


dipakai bangunan liar (%)

52

50,44

48,93

47,46

46,04

44,65

39,94

40,00

40,10

40,15

40,25

40,50

40,50

1,31

5,30

10,50

20,10

25,20

27,50

27,50

30,42

30,05

30,0

29,50

29,25

29,00

29,00

33,47

33,85

34,12

34,75

35,15

35,80

35,80

Jumlah rumah tangga


pengguna listrik / Jumlah
4.2
seluruh
rumah tangga x100% (%)

73

73

73

80

85

85

85

Luas lingkungan
4.3 permukiman kumuh/ Luas
wilayah x 100% (%)

30,42

30,05

30,0

29,50

29,25

29,00

29,00

Drainase dalam kondisi


3.12 baik/ pembuangan aliran air
tidak tersumbat (%)
3.13

Luas irigasi Kota dalam


kondisi baik (%)

3.14

Luas Kawasan Kumuh Luas


Wilayahx100% (%)

4.

Perumahan

4.1

Jumlah rumah tangga


pengguna air bersih / jumlah
seluruh rumah tangga x
100% (%)

0,49

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -8

0,50

No.

(1)

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(2)

Jumlah rumah layak huni/


4.4 Jumlah seluruh rumah x
100% (%)
5.

Penataan Ruang

5.1

Luas RTH/Luas Wilayah x


100%

Luas kawasan
5.2 permukiman/luas wilayah x
100%
6.

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

73,00

74,00

75,00

75,10

75,40

75,50

18,69

18,80

19,00

19,20

19,45

19,75

19,75

37,15

38,50

40,20

40,50

41,50

42,00

42,00

100

100

100

100

100

100

50

65

70

80

90

100

100

100

100

100

100

100

685.830

685.830

685.830

685.830

685.830

685.830

685.830

0,115

0,115

0,115

0,115

0,115

0,115

0,115

1.252

1.252

1.252

1.252

1.252

1.252

1.252

75,50

Perencanaan
Pembangunan Daerah

Tersedianya dokumen
6.1 perencanaan
Pembangunan Tahunan(%)
Tersedianya Dokumen
6.2 Perencanaan Teknis
Strategis (%)
Jumlah program RKPD
Tahun berkenaan / Jumlah
6.4 program RPJMD yang harus
dilaksanakan Tahun
berkenaan x100%

7.

Perhubungan

7.1

Jumlah arus penumpang


angkutan umum

7.2 Rasio ijin trayek


7.3

Jumlah uji kir angkutan


umum

7.4

Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Terminal Bis

Jumlah angkutan darat /


7.5 Jumlah penumpang
angkutan darat x 100%

0,11

0,11

0,11

0,11

0,11

0,11

0,11

13.348

13.348

13.348

13.348

13.348

13.348

13.348

7.6

Kepemilikan KIR angkutan


umum

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -9

No.

(1)

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

7.7

Lama pengujian kelayakan


angkutan umum (KIR) (jam)

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

7.8

Pemasangan Rambu-rambu
(%)

1,9

2,0

2,0

2,0

2,0

2,0

2,0

8.

Lingkungan Hidup

8.1.

Persentase penanganan
sampah (%)

76,19

78

80

83

84

85

85

8.2.

Persentase Penduduk
berakses air minum (%)

81,29

81,40

81,60

81,80

82

83

83

8.3.

Persentase Luas
pemukiman yang tertata (%)

37,24

38

39

40

41

42

42

8.4.

Cakupan penghijauan
Sumber Mata Air (%)

13.3

20

40

60

80

100

100

Tempat pembuangan
8.5. sampah (TPS) per satuan
penduduk (%)

30

30

30

30

30

30

30

Cakupan jumlah usaha dan


atau kegiatan yang
mentaati persyaratan
8.6.
administratif dan teknis
pencegahan pencemaran air
(%)

10

20

40

60

80

100

100

Cakupan jumlah usaha dan


atau kegiatan yang
memenuhi persyaratan
8.7.
administratif dan teknis
pengendalian pencemaran
udara (%)

10

20

40

60

80

100

100

85,71

90,00

95,00

100

100

100

100

50

60

70

80

90

100

100

Persentase jumlah
pengaduan masyarakat
8.8. akibat adanya dugaan
pencemaran dan atau
perusakan lingkungan (%)
Cakupan jumlah usaha dan
8.9. atau kegiatan yang telah
memiliki dokumen
lingkungan (satuan jumlah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -10

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

usaha dan atau kegiatan)


9.

Pertanahan
72.81

73,54

74,27

75,02

75,77

76,52

25

22

20

18

17

15

Rasio penduduk berKTP per


10.1 satuan penduduk (%)

85

86

87

88

89

90

90

10.2

Rasio bayi berakte kelahiran


(%)

80

81

82

83

84

85

85

10.3

Rasio pasangan berakte


nikah (%)

100

100

100

100

100

100

100

85

86

87

88

89

90

90

80

81

82

83

84

85

85

52

52

52

52

52

52

75

76

78

79

80

80

0,65

0,625

0,61

0,6

0,56

0,5

150

150

150

150

150

150

9.1 Tertib Pertanahan (%)


9.2

Penyelesaian kasus tanah


Negara (%)

10.

Kependudukan dan
Catatan Sipil

10.4 Kepemilikan KTP (%)


10.5

11

Kepemilikan akta kelahiran


per 1000 penduduk

Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak

Persentase partisipasi
11.1 perempuan di lembaga
pemerintah (%)
11.2

Partisipasi perempuan di
lembaga swasta (%)

11.3 Rasio KDRT (%)


11.4

Persentase jumlah tenaga


kerja dibawah umur

Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan
11.6
dan anak dari tindakan
kekerasan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -11

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

12.

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Keluarga Berencana dan


Keluarga Sejahtera

Cakupan Pasangan Usia


12.1 Subur (PUS) yang istrinya
dibawah 20 tahun (%)

5,50

5,00

4,75

4,50

4,50

70

70

70

70

70

70

15,79

15,25

13,25

12,50

11,50

10,50

12.4 Cakupan anggota bina


keluarga balita ber-KB (%)

70

70

70

70

70

70

Cakupan Pasangan Usia


Subur (PUS) peserta KB
anggota usaha peningkatan
12.5
pendapatan keluarga
sejahtera (UPPKS) yang
ber-KB (%)

70

71

72

75

85

85

Rasio petugas lapangan


keluarga berencana
12.6
(PLKS/PKB)-petugas di
setiap kelurahan

42

42

44

46

48

50

Ratio pembantu pembina


keluarga berencana
12.7
(PPKBD) 1 (satu) petugas di
setiap kelurahan

50

50

50

50

50

50

16

16

16

16

17

18

Cakupan Pasangan Usia


12.2 Subur (PUS) menjadi
peserta KB aktif (%)

12.3

Cakupan Pasangan Usia


Subur (PUS) yang ingin berKB tidak terpenuhi (unmeet
need) (%)

6,00

13. Sosial
Sarana sosial seperti panti
13.1 asuhan, panti jompo dan
panti rehabilitasi
13.2

PMKS yg memperoleh
bantuan soSial

Penanganan penyandang
13.3 masalah kesejahteraan
sosial (orang)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -12

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

14. Ketenagakerjaan
Rasio Penduduk bekerja
14.1 terhadap angkatan kerja
kerja (%)
14.3

Tingkat partisipasi angkatan


kerja (%)

14.4

Pencari kerja yang


ditempatkan

14.5

Tingkat pengangguran
terbuka (%)

15.

Koperasi, Usaha Kecil dan


Menengah

15.1

Persentase koperasi aktif


(%)

15.3 Jumlah BPR/LKM


15.4 Usaha Mikro dan Kecil

89,22

77,01

77,01

77,01

77,01

77,01

75

75

80

80

85

85

7,700

8,022

8,343

7,379

PMA : 16
PMDN : 38
Jml : 54

PMA : 17
PMDN : 40
Jml : 57

PMA : 17
PMDN : 40
Jml : 57

PMA : 17
PMDN : 40
Jml : 57

7057

7,379

16. Penanaman Modal


16.1

Jumlah investor berskala


nasional (PMDN/PMA)

Jumlah nilai investasi


16.2 berskala nasional
(PMDN/PMA)

PMA : 16
PMDN : 38
Jml : 54

PMA : 16
PMDN : 38
Jml : 54

Rp.
Rp.
58.066.186 58.066.186
$ 2.217.024 $ 2.217.024

Rp. Rp. 60.500.000


58.066.186
$ 2.400.000
$ 2.217.024

Rp. 60.500.000 Rp. 60.500.000


$ 2.400.000
$ 2.400.000

Rasio daya serap tenaga


kerja *)
16.3 (PMA) =
(PMDN) =

2.380 org

2.380 org

2.380 org

2.480 org

2.480 org

2.480 org

2.488 org

2.488 org

2.488 org

3.346 org

3.346org

3.346 org

17. Kebudayaan
17.1

Penyelenggaraan festival
seni dan budaya

10

12

12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

12

12

IX -13

No.

(1)

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

235

235

235

235

235

235

31

31

31

31

31

31

25

25

25

25

25

25

25

14

14

14

14

14

14

14

18.4 Jumlah kegiatan olahraga

19

19

19

19

19

19

19

Gelanggang / balai remaja


(selain milik swasta)

6,7

9,7

10,7

12,7

14,7

16,7

6,7

Kegiatan Pembinaan
19.1 terhadap LSM, Ormas dan
OKP

54

55

57

60

62

67

Kegiatan pembinaan politik


daerah

6 keg

6 keg

6 keg

6 keg

6 keg

6 keg

2.20

2,09

2,11

2,14

2,16

35.22

35.22

35.22

35.22

35.22

17.2

Sanggar seni dan budaya

Benda, Situs dan Kawasan


Cagar Budaya yang
17.3 dilestarikan

18. Pemuda dan Olah Raga


18.1 Jumlah organisasi pemuda
18.2 Jumlah organisasi olahraga
18.3

18.5

Jumlah kegiatan
kepemudaan

Lapangan olahraga
18.6 {(juml lap / jum pend) x
1000}

19.

19.2

Kesatuan Bangsa dan


Politik Dalam Negeri

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
20.
Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
20.1

Rasio jumlah Polisi Pamong


Praja per 10.000 penduduk

20.2

Jumlah Linmas per Jumlah


10.000 Penduduk

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

2,18 2,19
35.22

IX -14

No.

(1)
20.3

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Rasio Pos Siskamling per


jumlah kelurahan

Sistem informasi Pelayanan


20.4 Perijinan dan adiministrasi
pemerintah (Ada tidak)

(9)

7.68

7.68

7.68

7.68

7.68

7.68

3 SIM

6 SIM

9 SIM

12 SIM

15 SIM

18 SIM

46%

56%

66%

76%

86%

96%

1,80

1,98

2,18

2,40

2,64

Penegakan PERDA
20.5 Jumlah penyelesaian
penegakan PERDA / Jumlah
pelanggaran PERDA x100%
Cakupan patroli petugas
Satpol PP
20.6 Jumlah patroli petugas
Satpol PP pemantauan dan
penyelesaian pelanggaran
K3 dalam 24 Jam
20.7

Petugas Perlindungan
Masyarakat (Linmas)
Cakupan pelayanan
bencana kebakaran

20.8 Jumlah mobil pemadam


kebakaran / Jumlah
pendudukx100% (%)

20.9

Tingkat waktu tanggap


(response time rate) daerah
layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran
(WMK)
Jumlah ketepatan waktu
tindakan pemadam
kebakaran( < 1 jam setelah
pengaduan)Jumlah kejadian
kebakaranx100% (%)

Jumlah Sistim Informasi


20.10 Manajemen (SIM)

1,64

5.310

5.310

5.310

5.310

5.310

5.310

0,0011

0,0011

0,0011

0,0011

0,0011

0,0011

8 unit

8 unit

8 unit

9 unit

9 unit

9 unit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

11,9

11,9

11,9

11,9

11,9

11,9

10

ada

Perwal
percepatan
penganekar
agaman

Perwal
keamanan
pangan

Perwal
cadangan
pangan
kelurahan

21. Ketahanan Pangan


Regulasi ketahanan pangan
21.1 Ada/tidak peraturan tentang
kebijakan ketahanan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -15

2,91

No.

(1)

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

pangan dalam bentuk


perda,perkada, dsb.

(9)

konsumsi
pangan

Ketersediaan pangan utama


Rata2 jumlah ketersediaan
21.2 pangan utama per Tahun
(kg) / Jumlah penduduk x
100%

111.021

113.241

115.506

117.816

120.173

122.576

Jumlah LSM (Jumlah LSM


yang aktif)

20

20

20

20

20

20

LPM Berprestasi
22.2 (Jumlah LPM berprestasi /
Jumlah LPMx100%)

11

14

17

20

PKK aktif
22.3 (Jumlah PKK aktif /Jumlah
PKK x100%)

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Pemberdayaan
22. Masyarakat
Desa/Kelurahan
22.1

Posyandu aktif

100

22.4 (Jumlah Posyandu aktif /


Total Posyandu x100%)
Swadaya Masyarakat
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
(Jumlah Swadaya
22.5 masyarakat mendukungan
Program Permberdayaan
Masyarakat / Total Program
Permberdayaan
Masyarakatx100%)
Pemeliharaan Pasca
Program pemberdayaan
masyarakat
(program pemberdayaan
22.6 masyarakat yang
dikembangkan dan
dipelihara masyarakat /
Total pasca program
pemberdayaan
masyarakatx100%)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -16

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

23. Statistik
23.1

Buku Mataram Dalam


Angka"

23.2 Buku PDRB Kota Mataram

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

100

100

100

100

100

100

4 keg

4 keg

4 keg

4 keg

4 keg

4 keg

75 / 1

75 / 1

75 / 1

75 / 1

75 / 1

75 / 1

0.26

0.26

0.26

0.26

0.26

0.26

11

11

11

11

11

11

ada

ada

ada

ada

ada

ada

24. Kearsipan
Pengelolaan arsip secara
baku
24.1 Jumlah SKPD yang telah
menerapkan arsip secara
baku / Jumlah SKPD x
100%
Peningkatan SDM
pengelola kearsipan
24.2 Menunjukkan jumlah
Kegiatan peningkatan SDM
pengelola kearsipan

25.

Komunikasi dan
Informatika
Jumlah jaringan komunikasi

25.1 (Jumlah jaringan telepon


genggam / stasioner )
Rasio wartel/warnet
25.2 terhadap penduduk (%)

25.3

Jumlah surat kabar


nasional/lokal

25.4

Jumlah penyiaran radio/TV


lokal

25.5

Web site milik pemerintah


daerah

25.6 Pameran/expo

26. Perpustakaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -17

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

(2)

26.1 Jumlah perpustakaan


Persentase Jumlah
26.2 pengunjung perpustakaan
per tahun (%)
26.3

Koleksi buku yang tersedia


di perpustakaan daerah

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

156

156

156

156

156

156

36.382 org

7.611 bh

7.611 bh

7.611 bh

7.611 bh

7.611 bh

7.611 bh

60,61

61,42

62,23

63,04

63,86

64,66

4.22 %

4.20

4.00

4.00

4.00

4.00

100

100

100

100

100

100

98

98

98

98

98

98

URUSAN PILIHAN
1.

Pertanian
Produktivitas padi atau
bahan pangan utama lokal
lainnya per hektar

1.1

1.2

(Produksi tanaman
padi/bahan pangan utama
lokal lainnya (ton) / Luas
areal tanaman padi/bahan
pangan utama lokal lainya
(ha)x100%) (ton)
Kontribusi sektor
pertanian/perkebunan
terhadap PDRB
Kontribusi Produksi
kelompok petani terhadap
PDRB

(Jumlah Produksi
1.3 padi/bahan pangan utama
lokal hasil kelompok petani
(ton) Tahun n / Jumlah
produksi padi/bahanpangan
utama di daerah tonTahun
nx100%) (%)
Cakupan bina kelompok
petani
(Jumlah kelompok petani
1.4 yang mendapatkan bantuan
pemda Tahun njumlah
kelompok tanix100%)

2.

Energi dan Sumber Daya


Mineral

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -18

64,66

No.

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(1)

(2)

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Kontribusi sektor
pertambangan thd PDRB
2.1. ( Jumlah Kontribusi PDRB
dari sektor pertambangan /
Jumlah PDRBx100%)

0.02 % *)

0.02 % *)

0.02 % *)

0.02 % *)

0.02 % *)

0.02 % *)

1.633.042

1.731.025
(6%)

1.834.886
(6%

1.944.979
(6%

2.061.678
(6%

2.185.379
(6%

93,6

98,28

103,19

108,35

113,77

119,46

312,5

359,375

413,28

475,27

546,56

628,54

23%

24%

24%

25%

25%

27%

Kontribusi sektor Industri


terhadap PDRB

24,66

25,23

25,80

26,37

26,95

27,53

Kontribusi industri rumah


7.2. tangga terhadap PDRB
sektor Industri

0.03

0.04

0.04

0.05

0.06

0.07

0.007

0.04

0.04

0.05

0.06

0.07

3.

Pariwisata

Kunjungan wisata
( Jumlah Capaian Kinerja
Kunjungan Wisata se4.1 Kabupaten dan Kota /
Jumlah seluruh Kunjungan
Wisata se-Kabupaten dan
Kota x100%)
4.2

Kontribusi sektor pariwisata


terhadap PDRB

4.

Kelautan dan Perikanan

Produksi perikanan tangkap


5.1 (ton)

5.2

Produksi perikanan
budidaya (ton)

6.

Perdagangan
Kontribusi sektor
Perdagangan thd PDRB

6.1 ( Jumlah Kontribusi PDRB


dari sektor perdagangan /
Jumlah PDRBx100% )
7.
7.1.

Perindustrian

7.3. Pertumbuhan Industri.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -19

No.

(1)

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

Cakupan bina kelompok


pengrajin

C.

ASPEK DAYA SAING

1.

Kemampuan Ekonomi
Daerah

1.1
2.

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(2)

7.4.

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Pengeluaran konsumsi
rumah tangga perkapita
Fasilitas Wilayah /
Infrastruktur

(9)

8.9%

9.6%

10.3%

11%

11.7%

12.4%

115

115

115

115

115

115

30,21

30,21

30,21

30,21

30,21

30,21

63.4

63.4

63.4

63.4

63.4

63.4

2.1 Aksesbilitas Daerah


Rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan (%)
Luas wilayah perkotaan
(Ha)
2.3

Fasilitas Bank dan Non


Bank
a. Jumlah Bank
- Kantor Pusat
- Kantor Cabang
b. Perusahaan Asuransi

2.4

2
67

2
67

2
67

2
67

2
67

2
67

- Persentase RT pengguna
29.05
air bersih

29.05

29.05

29.05

29.05

29.05

- Persentase pengguna
Listrik (%)

73

73

73

73

73

73

- Ketersediaan Restoran
- Rumah Makan
- Cafe

29
109
19

29
109
19

29
109
19

29
109
19

29
109
19

29
109
19

Ketersediaan Air Bersih

- Ketersediaan Penginapan

3.

- Hotel Berbintang
- Hotel non Bintang
Fasiitasi Iklim
Berinvestasi

28
51

28
51

28
51

28
51

28
51

28
51

195
6

195
6

195
6

195
6

195
6

195
6

258
5

258
5

258
5

258
5

258
5

258
5

12.69

12.69

12.69

12.69

12.69

12.69

3.1 Keamanan dan Ketertiban


- Angka Kriminalitas
* Jumlah kriminalitas
* Pertikaian antar warga
- Jumlah Demo
* Unjuk rasa
* Mogok kerja
3.2 Kemudahan Perijinan
* lama proses perijinan
(hari)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -20

No.

(1)

Kondisi
Kinerja pada
Indikator Kinerja Daerah awal periode
Kota Mataram
RPJMD

(2)
* jumlah ijin (buah)
* jumlah hari

4.

Target Capaian Setiap Tahun

Thn 2010

2011

2012

2013

2014

2015

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

80
1.015

80
1.015

80
1.015

80
1.015

80
1.015

80
1.015

392.565

392.565

392.565

392.565

392.565

392.565

1.114.359

1.114.359

1.114.359

1.114.359

1.114.359

1.114.359

Sumber Daya Manusia

Kualitas Tenaga Kerja


- Rasio kelulusan tenaga
4.1
kerja

4.2

Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD

Tingkat Ketergantungan
- Penduduk < 15 dan >
64 tahun
- Penduduk 15 64 tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -21

BAB V
PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.I. VISI
Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum Kota Mataram saat ini
dan tantangan yang dihadapi lima tahun kedepan dengan memperhitungkan
modal dasar yang dimiliki, maka Visi pembangunan Kota Mataram Tahun
2011-2015 adalah Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Visi tersebut merupakan satu kesatuan konsep yang memiliki nilai yang
tak terpisahkan, sebagai pedoman dalam pencapaian tujuan masyarakat adil
dan makmur. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah :
a. Visi tersebut mengandung arti bahwa Kota Mataram yang ingin diwujudkan
dalam lima tahun kedepan, adalah Kota yang memiliki masyarakat maju,
religius, dan berbudaya.
b. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi
peningkatan

kualitas SDM Kota

Mataram,

yang menguasai

ilmu

pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya,


sehingga kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan
kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang
sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur berdasarkan perbaikan angka Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
c. Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi
peningkatan kualitas masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan serta toleransi yang tinggi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-1

antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka


penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius menjadi spirit dalam
menentukan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
d. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun kedepan terjadi
peningkatan kualitas masyarakat yang memiliki keseimbangan antara
kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajemukan,
menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral
dan bermartabat. Masyarakat berbudaya tidak hanya dapat dilihat dari
berkembangnya adat istiadat, melainkan juga pada berkembangnya
infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.

5.2. MISI
Untuk mencapai Visi Terwujudnya Kota Mataram yang Maju,
Religius

dan

Berbudaya,

maka

Pemerintah

Kota

Mataram

telah

menetapkan lima Misi yaitu :


a. Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan
dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi
nilai agama dan budaya.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius
untuk mendorong daya saing daerah.
c.

Memberdayakan

ekonomi

rakyat

berbasis

potensi

lokal

yang

berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.


d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat

berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik

(Good Governance).
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.

5.3. TUJUAN DAN SASARAN


a.

Misi Pertama : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram


yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan
harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

Misi ini dijabarkan

V-2

kedalam tujuan yaitu:

Menciptakan suasana Kota Mataram yang

kondusif, dinamis dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1. Tumbuh dan berkembangnya kerukunan hidup beragama dan
bermasyarakat.
2. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi.
3. Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam
suasana yang kondusif dan produktif.
b.

Misi Kedua : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal


dan religius untuk mendorong daya saing daerah. Misi ini dijabarkan
kedalam

tujuan

yaitu:

Mewujudkan

sumberdaya

manusia

yang

berkualitas.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1.

Peningkatan kualitas pendidikan dan produktivitas seni dan budaya


masyarakat yang relevan, efisien, dan efektif.

2.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

3.

Pengembangan

lapangan

usaha

dan

penciptaan

lapangan

pekerjaan.
4.

Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat miskin perkotaan.

5.

Peningkatan

pengarusutamaan

gender

di

berbagai

aspek

pembangunan.
c.

Misi Ketiga : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal


yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. Misi ini
dijabarkan

kedalam

beberapa

tujuan

yaitu:

(1)

Meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, (2) Meningkatkan kapasitas dan kemandirian


ekonomi daerah, (3) Meningkatkan investasi.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2.

Peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat.

3.

Pengembangan

sistem

ekonomi

kerakyatan

berbasis

potensi

unggulan daerah.
4.

Penguatan sistem dan akses permodalan bagi UMKM.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-3

d.

5.

Perluasan lapangan usaha dan kerja

6.

Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondusif.

Misi Keempat : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan


kebutuhan dasar masyarakat
yang baik (Good Governance).

berdasarkan prinsip tata pemerintahan


Misi ini dijabarkan kedalam beberapa

tujuan yaitu: (1). Peningkatan kemitraan antara pemerintah, masyarakat


dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat. (2). Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan
prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). (3). Perluasaan
akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih,
persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan
sipil.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1.

Integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.

2.

Pelayanan publik yang handal.

3.

Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar


Pelayanan Publik (SPP).

4.

Terselenggaranya penerapan SPM dan SPP di bidang pendidikan,


kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan
catatan sipil, dan lingkungan hidup.

5.

Peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan publik, di bidang


pendidikan, kesehatan, perijinan, kependudukan dan catatan sipil.

e.

Misi Kelima : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana


perkotaan. Misi ini dijabarkan kedalam beberapa tujuan yaitu: (1)
Mengurangi luas wilayah genangan dan abrasi di wilayah kota. (2)
Meningkatkan kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS),
(3) Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik, (4) Mewujudkan
pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu:
1.

Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan.

2.

Pengembangan kawasan resapan air.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-4

3.

Penyediaan media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana


olahraga, seni, dan budaya.

4.

Pemanfaatan dan pengendalian tata ruang.

5.

Penataan kawasan sempadan sungai dan pantai.

6.

Peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana


daerah.

7.

Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar


lingkungan.

8.

Terbangunnya perumahan dan permukiman yang layak huni bagi


kelompok masyarakat miskin.

Tabel 5.1.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Mataram
Visi : Terwujudnya Kota Mataram Yang Maju, Religus dan Berbudaya
MISI
Misi 1 : Meningkatkan rasa
AMAN masyarakat
Kota Mataram yang
ditunjukkan dengan
kehidupan yang
kondusif, dinamis,
dan harmonis yang
dilandasi nilai agama
dan budaya

Misi 2 : Meningkatnya
kualitas Sumber
Daya Manusia yang
handal dan religius
untuk mendorong
daya saing daerah.

TUJUAN
Menciptakan suasana
Kota Mataram yang
kondusif, dinamis dan
harmonis

SASARAN
1. Terwujudnya kerukunan
hidup bermasyarakat yang
saling berterima.
2. Terselenggaranya
pelaksanaan
pembangunan, pelayanan,
dan pemerintahan dengan
lancar.
3. Terwujudnya keamanan
dan kepastian dalam
berinvestasi.

Mewujudkan sumber daya 1. Terwujudnya kesetaraan


manusia yang berkualitas
gender diberbagai aspek.
2. Terciptanya
pengembangan usaha dan
penciptaan lapangan
usaha.
3. Terwujudnya SDM yang
berdaya saing.
4. Terlatihnya masyarakat
miskin untuk
pengembangan usaha dan
penciptaan lapangan
usaha.
5. Terwujudnya peningkatan
derajat kesehatan
masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-5

Misi 3 : Memberdayakan
ekonomi rakyat
berbasis potensi lokal
yang berkelanjutan
untuk meningkatkan
kemandirian daerah

Misi 4 : Meningkatkan
kualitas pelayanan
publik dan
pemenuhan
kebutuhan dasar
masyarakat
berdasarkan prinsip
tata pemerintah yang
baik (Good
Governance).

1. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat

1. Terwujudnya masyarakat
yang sejahtera.

2. Meningkatkan kapasitas
dan kemandirian
ekonomi daerah

1. Terwujudnya sistem
ekonomi yang berbasis
kerakyatan dalam
mengembangkan potensi
sektor unggulan daerah
2. Terwujudnya system dan
akses permodalan bagi
UMKM.

3. Meningkatkan Investasi

1. Terciptanya lapangan kerja


yang lebih luas.
2. Terciptanya pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan
stabil.
3. Terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.

2. Terwujudnya pemerataan
pendapatan masyarakat.

1. Meningkatkan kemitraan
4.
1.Terwujudnya integrasi dan
antara pemerintah,
sinkronisasi pelaksanaan
masyarakat dan swasta
pembangunan.
dalam pelayanan publik
5.
2. Terwujudnya pelayanan
dan pemenuhan
publik yang handal.
kebutuhan dasar.
6.
2. Meningkatkan kualitas
pelayanan
7.

3. Memperluas akses
masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan,
kesehatan, air bersih,
persampahan, sanitasi,
perijinan, transportasi,
kependudukan dan
catatan sipil.

1. Tersusunnya standar
pelayanan minimum (SPM)
dan standar pelayanan
publik (SPP).
2. Terlaksananya penerapan
SPM dan SPP dibidang
pendidikan, kesehatan,
perijinan, kebersihan, air
bersih, kependudukan dan
catatan sipil.
1. Terwujudnya pemerataan
akses masyarakat
terhadap pelayanan
pendidikan, kesehatan,
perijinan, kebersihan, air
bersih, persampahan,
sanitasi, perijinan,
transoprtasi,
kependudukan dan catatan
sipil.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-6

Misi 5 : Meningkatkan
1. 1. Menurunnya luas
kualitas dan kuantitas
wilayah banjir/genangan
sarana dan
dan abrasi di wiayah
prasarana perkotaan.
kota.

1. Terwujudnya
pengembangan kawasan
resapan air
2. Terbangun dan
terpeliharanya saluran
drainase perkotaan.
3. Terbentuknya dan
berfungsinya
kelembangaan
penanggulangan bencana
daerah.

2. Meningkatnya kualitas
lingkungan padat dan
kumuh

1. Terbangun dan
terpeliharanya sarana dan
prasarana dasar
lingkungan.
2. Terwujudnya perumahan
dan permukiman yang
layak huni.

3. Meningkatkan media
ekspresi dan ruang
publik

1. Tersedianya media
ekspresi dan ruang publik
dalam bentuk sarana
olahraga, seni dan budaya.

4. Mewujudkan
pembangunan
berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan

1. Terwujudnya pemanfaatan
dan pengendalian tata
ruang.
2. Terwujudnya kawasan
sempadan sungai dan
pantai.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-7

BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Kota Mataram Yang


Maju, Religius dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh
Pemerintah dengan kebijakan otonomi daerah, maupun oleh masyarakat dan
seluruh stakeholders.

6.1. Strategis dan Arah Kebijakan


Strategi dan arah kebijakan dalam pelaksanaan misi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
Tahun 2011-2015 dirumuskan sebagai berikut :

MISI I :

Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang


ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan
harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.

Tujuan
Menciptakan
suasana Kota
Mataram yang
kondusif,
dinamis dan
harmonis
yang dinilai
agama dan
budaya.

Sasaran

Strategi

Arah kebijakan

Tumbuh dan
berkembangnya
kerukunan hidup
beragama dan
bermasyarakat;

Peningkatan toleransi
antar komponen
masyarakat yang
berbeda suku, agama
dan adat istiadat

Mengaktifkan kembali
forum-forum komunikasi
di masyarakat;

Terwujudnya
keamanan dan
kepastian dalam
berinvestasi

Penciptaan lingkungan
yang kondusif bagi
investasi.

Menyediakan aturan
hukum yang mendukung
terciptanya iklim
investasi yang sehat

Terlaksananya
penyelenggaraan
pemerintahan yang
baik dalam suasana
yang kondusif dan
produktif;

Peningkatan peran
serta masyarakat
dalam pembangunan;

Meningkatkan kapasitas
kebijakan publik yang
proporsional dengan
melibatkan peran serta
swasta, perguruan tinggi
dan partisipasi
masyarakat;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -1

MISI II :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal


dan religius untuk mendorong daya saing daerah

Tujuan
Mewujudkan
sumberdaya
manusia yang
berkualitas

Sasaran

Strategi

Arah kebijakan

Peningkatan kualitas
pendidikan dan
produktivitas seni dan
budaya masyarakat
yang relevan, efisien,
dan efektif

Peningkatan kualitas
dan profesionalisme
SDM serta
produktivitas seni dan
budaya;

Meningkatkan
intensitas dan kualitas
pengembangan SDM ;

Peningkatan derajat
kesehatan masyarakat

Peningkatan
kesadaran
masyarakat untuk
berprilaku hidup
bersih dan sehat.

Mobilisasi peran
kelembagaan
pemerintah, swasta
dan masyarakat
dalam peningkatan
kualitas kesehatan.

Pengembangan usaha
dan penciptaan
lapangan usaha

Peningkatan iklim
usaha bagi sektorsektor unggulan
sebagai faktor
penggerak utama
perekonomian;

Meningkatkan daya
saing dan daya tarik
investasi melalui
promosi kemudahan
prosedur dan fasilitas
pendukung.;

Peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat
miskin perkotaan

Reposisi masyarakat
agar mampu menjadi
pelaku utama dalam
program penanganan
kemiskinan;

Koordinasi, Integrasi,
dan Sinkronisasi
dalam pembinaan
Sumber Daya
Manusia;

Peningkatan
pengarusutamaan
gender di berbagai
aspek pembangunan

Peningkatan
perlindungan
perempuan disertai
dengan peningkatan
peran perempuan;

1. Meningkatkan
keterlibatan
perempuan dalam
pembangunan di
semua sektor;

Peningkatan kualitas
kehidupan keluarga,
perempuan dan anak;

2. Membuka seluasluasnya informasi


yang dapat diakses
oleh ibu, calon ibu
terhadap kesehatan
reproduksi, keluarga
berencana dan
keluarga sejahtera;
3. Meningkatkan
pengetahuan dan
pengembangan diri
perempuan;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -2

MISI III : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang


berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
Tujuan
1. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat

3. Meningkatkan
kapasitas dan
kemandirian
ekonomi
daerah

4.Meningkatkan
investasi

Sasaran

Strategi

Arah kebijakan

1. Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat

Peningkatan
penanganan
masalah
kesejahteraan sosial
dan potensi sumber
kesejahteraan sosial;

Meningkatkan
partisipasi
masyarakat/swasta
dalam penyediaan
dan pengelolaan
infrastruktur ekonomi;

2. Peningkatan
pemerataan
pendapatan
masyarakat;

Pemberdayaan
klaster-klaster
unggulan sebagai
penggerak ekonomi
lokal

Memberdayakan dan
meningkatkan industri
kecil dan kerajinan
rakyat yang memberi
nilai tambah daya
tarik wisata

1. Pengembangan
sistem ekonomi
kerakyatan berbasis
potensi unggulan
daerah;

1. Tergalinya potensi
sumber daya
ekonomi daerah/
lokal;
2. Tersedianya
master plan
pengembangan
ekonomi
daerah/lokal;

1. Usaha kecil, mikro,


menengah, dan
koperasi;
2. Intensifikasi dan
ekstensifikasi
potensi sumber
daya ekonomi
daerah/lokal;

2. Penguatan sistem
dan akses
permodalan bagi
UMKM

1. Regulasi
pengembangan
ekonomi
daerah/lokal;
2. Pengembangan
dan Revitalisasi
usaha-usaha
ekonomi
daerah/lokal

1. Terbinanya usaha
ekonomi
daerah/lokal;
2. Pemberdayaan
Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah

1. Perluasan
lapangan usaha
kerja yang lebih
luas
2. Pertumbuhan
ekonomi yang
stabil dan kondusif

Regulasi tentang
Standar Pelayanan
berinvestasi;
Pengkajian peluang
investasi;

Tersedianya Standar
Pelayanan untuk
berinvestasi;

Tersedianya
pedoman untuk
berinvestasi;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -3

MISI IV :

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan


kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata
pemerintahan yang baik (Good Governance).

Tujuan
1. Meningkatkan
kemitraan
antara
pemerintah,
masyarakat
dan swasta
dalam
pelayanan
publik dan
pemenuhan
kebutuhan
dasar

Sasaran

Strategi

Arah kebijakan

Integrasi dan
sinkronisasi
pelaksanaan
pembangunan

Koordinasi dan
sinkronisasi pelayanan
sosial dasar;

Menyusun regulasi
pola kemitraan antar
stakeholder

Pelayanan publik yang


handal

1. Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
penanganan
Kemiskinan oleh
pemerintah, swasta,
dan masyarakat;

Menyusun regulasi
pelayanan publik
(SPM)

2. Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
pelayanan publik
oleh pemerintah,
swasta, dan
masyarakat.
2.Meningkatkan
kualitas
pelayanan

1. Tersusunnya
Standar Pelayanan
Minimum (SPM) dan
Standar Pelayanan
Publik (SPP);

1. Fasilitasi
penyusunan
standart pelayanan
minimal (SPM) dan
Standart pelayanan
publik (SPP);

Meningkatkan
kapasitas Aparatur
Pelayanan Publik,
masyarakat, dan
swasta;

2. Optimalisasi peran
serta masyarakat
dalam pengawasan
pelaksanaan
pelayanan publik;
3. Optimalisasi
kapasitas aparat
dalam
melaksanakan dan
mengawasi
pelayanan publik;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -4

Tujuan

3. Memperluas
akses
masyarakat
terhadap
pelayanan
pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan,
sanitasi,
perijinan,
transportasi,
kependudukan
dan catatan
sipil

Sasaran

Strategi

2. Terselenggaranya
penerapan SPM
dan SPP dibidang
pendidikan,
kesehatan,
perijinan,
kebersihan, air
bersih,
kependudukan
dan catatan sipil.

1. Regulasi yang
berpihak pada
masyarakat miskin;

Peningkatan
pemerataan kualitas
pelayanan publik, di
bidang pendidikan,
kesehatan, perijinan,
kependudukan dan
catatan sipil.

1. Penambahan
sarana pelayanan
masyarakat di
bidang Pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan, dan
sanitasi;

2. Restrukturisasi unitunit layanan


kesehatan;

Arah kebijakan
1. Penataan
Kawasan padat,
kumuh, dan miskin
(PAKUMIS);

3. Inovasi model
penyediaan air
bersih,
persampahan, dan
sanitasi yang
berbasis
masyarakat
khususnya bagi
kawasan padat,
kumuh, dan miskin
(PAKUMIS);

2. Pengembangan
aksesibilitas (jalan
baru) sebagai
alternative;

1. Perluasan Wilayah
Administrasi Kota
Mataram dan
pemukiman baru;
2. Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas pelayanan
publik
3. Pengembangan
moda transportasi

3. Tersedianya sarana
dan prasarana yang
memadai untuk
meningkatkan daya
saing daerah
4. Regulasi
manajemen
transportasi dan
penyediaan lahan
parkir pada fasilitas
publik

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -5

MISI V

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana


perkotaan

Tujuan
1. Menurunkan
luas wilayah
banjir/genangan
dan abrasi di
wilayah kota

Sasaran
1. Terbangun dan
terpeliharanya
saluran drainase
perkotaan;

2. Pengembangan
kawasan resapan
air;

Strategi
Optimalisasi
saluran drainase;

1. Optimalisasi
Kawasan
Resapan Air;
2. Relokasi
permukiman
korban bencana

2. Meningkatkan
kualitas
lingkungan
Padat Kumuh
dan Miskin
(PAKUMIS).

Arah kebijakan
Penataan
Kawasan
sempadan sungai,
permukiman,
perdagangan dan
jasa, perkantoran,
pendidikan;
1. Penataan Lokasi
kawasan
genangan dan
abrasi;
2. Penetapan Lokasi
lahan relokasi;

3. Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
penanggulangan
bencana daerah.

Koordinasi, dan
konsultasi
penanggulangan
bencana daerah;

Analisis
Kebutuhan
Lembaga

1. Terbangun dan
terpeliharanya
sarana dan
prasarana dasar
lingkungan

Rekonstruksi dan
rehabilitasi
permukiman
Padat Kumuh
dan Miskin
(PAKUMIS)

Penataan Lokasi
kawasan
permukiman
padat, kumuh dan
miskin
(PAKUMIS);

2. Terbangunnya
perumahan dan
permukiman yang
layak huni

Sosialisasi dan
peningkatan
kapasitas
perilaku hidup
bersih dan sehat;

Pengkajian
pengetahuan,
sikap, dan
perilaku
masyarakat hidup
sehat dan bersih;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -6

3. Meningkatkan
media ekspresi
dan ruang
publik

1. Tersedianya media
ekspresi dan ruang
publik dalam
bentuk sarana
olahraga, seni, dan
budaya.

1.Penyediaan
sarana dan
prasarana untuk
media ekspresi
dan ruang
apresiasi;

Mengembangkan
Budaya, Seni,
Pemuda dan
Olahraga, serta
Promosi pariwisata

2.Optimalisasi
sarana dan
prasarana yang
ada untuk ruang
ekspresi dan
media apresiasi;
3.Inovasi, Kreasi,
dan kompetisi
budaya;
4.Promosi, investasi
dan pemasaran
produk-produk
industri seni dan
budaya baik
nasional maupun
internasional

4.Mewujudkan
pembangunan
berwawasan
lingkungan
dan
berkelanjutan

1. Terwujudnya
pemanfaatan dan
pengendalian tata
ruang;

1. Sosialisasi
peningkatan peran
serta masyarakat
dalam penataan
lingkungan
pemukiman;

2. Tertatanya
kawasan
sempadan sungai
dan pantai

2. Regulasi
pemanfaatan
ruang

Rencana Tata
Ruang Wilayah dan
Rencana Detail
Tata Ruang
Wilayah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -7

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM
DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1.

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan

untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah


dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan
program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah
kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh cerita strategi melalui
program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian
indikator dan target sasaran yang ditetapkan.
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur
kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Perumusan tujuan dan sasaran
merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki
kritikal poin sebagai bentuk penjabaran untuk pencapaian visi dan misi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Visi dan misi seyogyanya dijabarkan secara teknokratis dan partisipatif
kedalam tujuan dan sasaran. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara
operasional, akan dicapai melalui program-program prioritas, atau dengan kata lain
keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai
program prioritas terkait merupakan dampak (impact) dari tujuan dan sasaran.
Berdasarkan visi yang dicanangkan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih
periode 2010-2015 yang menginginkan terwujudnya masyarakat Mataram yang
maju, religius, dan berbudaya dengan pengupayaan melalui lima misi yang telah
ditetapkan, maka bahasa pencapaian visi dan misi tersebut dijabarkan kedalam
tujuan dan sasaran yang secara komprehensif akan disinergikan melalui programprogram prioritas pada masing-masing SKPD. Sinergitas ini diharapkan mampu
menjawab berbagai bentuk permasalahan atas kondisi kekinian sebagai potret Kota
Mataram dalam lima tahun mendatang. Hal ini digambarkan pada beberapa tabel
berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 1

MISI I :

Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang


ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan
harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.

Program
Pembangunan Daerah

Sasaran

Strategi

Terwujudnya
kerukunan hidup
bermasyarakat
yang saling
berterima;

Peningkatan
toleransi antar
komponen
masyarakat
yang berbeda
suku, agama
dan adat
istiadat

1. Pengembangan dan
keserasian kebijakan
pemuda.
2. Peningkatan peran
serta kepemudaan.
3. Pengembangan
wawasan kebangsaan
4. Kemitraan
pengembangan
wawasan kebangsaan
5. Peningkatan
keberdayaan
masyarakat perdesaan

Terselenggaranya
pelaksanaan
pembangunan,
pelayanan, dan
pemerintahan
dengan lancar;

Peningkatan
peran serta
masyarakat
dalam
pembangunan;

1. Kerjasama
pembangunan
2. Perencanaan
pembangunan daerah
3. Peningkatan peran
serta dan kesetaraan
jender dalam
pembangunan
4. Peningkatan partisipasi
masyarakat kelurahan
dalam pembangunan
5. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan kota
6. Peningkatan partisipasi
msyarakat dlm
membangun desa

Terwujudnya
keamanan dan
kepastian dalam
berinvestasi

Penciptaan
lingkungan
yang kondusif
bagi investasi.

1. Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi
2. Penyiapan potensi
sumberdaya, sarana,
dan prasarana daerah
3. Peningkatan keamanan
dan kenyamanan
lingkungan
4. Pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal
5. Pemberdayaan
masyarakat utk
menjaga ketertiban dan
keamanan

SKPD
Penanggung
Jawab

Bidang Urusan
Kepemudaan
dan Olah Raga
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa

Diknas
Lisbang
BPM

Perencanaan
Pembangunan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
Otda,
Pemerintahan
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa

Penanaman
Modal
Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri

Bagian
Perekonomian
Setda
Bakesbang
Linmas

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

BAPPEDA
BKKBN
Setda
BPM

VII - 2

MISI II :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan


religius untuk mendorong daya saing daerah.

Sasaran

Terwujudnya
kesetaraan
gender di
berbagai aspek;

Strategi
1. Peningkatan
perlindungan
perempuan
disertai
dengan
peningkatan
peran
perempuan;
2. Peningkatan
kualitas
kehidupan
keluarga,
perempuan
dan anak;

Terciptanya
pengembangan
usaha dan
penciptaan
lapangan usaha;

Peningkatan
iklim usaha bagi
sektor-sektor
unggulan
sebagai faktor
penggerak
utama
perekonomian;

Terwujudnya
SDM yang
berdaya saing;

Peningkatan
kualitas dan
profesionalisme
SDM;

Program Pembangunan
Daerah

1. Keserasian kebijakan
peningkatan kualitas anak
dan perempuan
2. Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender
dan anak
3. Peningkatan kualitas hidup
dan perlindungan
perempuan
4. Peningkatan peran serta
dan kesetaraan gender
dalam pembangunan

1. Penciptaan iklim usahausaha kecil menengah yg


kondusif
2. Pengembangan
kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif
usaha kecil

1. Pendidikan anak usia dini


2. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
3. Pendidikan menengah
4. Pendidikan non formal
5. Pendidikan luar biasa
6. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
7. Pengembangan keragaman
budaya lokal
8. Penaataan administrasi
kependudukan
9. Peningkatan kualitas
penduduk usia produktif
10. Peningkatan kualitas
penduduk usia produktif
11. Peningkatan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja

Bidang Urusan

SKPD
Penanggung
Jawab

Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak

BPPKB

Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah

Dinas
Koperindag
Bappeda

Pendidikan

Dinas Dikpora
Dinas Dukcapil
Dinas
Sosnakertrans
Bagian
Pemerintahan

Kependudukan
dan Catatan Sipil

Ketenagakerjaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 3

12. Peningkatan upaya


penumbuhan
kewirausahaan dan
kecakapan hidup
13. Upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba
14. Pembinaan dan
pemasyarakatan olah raga
15. Pendidikan kedinasan
16. Peningkatan kapasitas
sumberdaya aparatur
17. Pembinaan dan
pengembangan aparatur
18. Peningkatan kapasitas
kelurahan
19. Peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
20. Pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil
(KAT) dan penyandang
cacat
Terlatihnya
masyarakat
miskin untuk
pengembangan
usaha dan
penciptaan
lapangan usaha;

Reposisi
masyarakat agar
mampu menjadi
pelaku utama
dalam program
penanganan
kemiskinan;

Terbinanya
perilaku hidup
bersih dan sehat
di wilayah
Pakumis.

Peningkatan
kesadaran
masyarakat
untuk berprilaku
hidup bersih dan
sehat di wilayah
Pakumis

1. Kerjasama pembangunan
2. Perencanaan
pembangunan ekonomi
3. Perencanaan sosial dan
budaya
4. Pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil
(KAT) dan penyandang
cacat
1. Upaya kesehatan
masyarakat
2. Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
3. Pengembangan lingkungan
sehat

Kepemudaan dan
Olahraga

Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda, Perangkat
Daerah, dan
Persandian

Perencanaan
pembangunan
Sosial
Perencanaan
pembangunan

BAPPEDA
Dinas
Sosnakertrans
BPM

Sosial

Kesehatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

Dinas
Kesehatan

VII - 4

MISI III : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang


berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.

Sasaran

Terwujudnya
masyarakat yang
sejahtera;

Terwujudnya
pemerataan
pendapatan
masyarakat;

Strategi

Peningkatan
penanganan
masalah
kesejahteraan
sosial dan potensi
sumber
kesejahteraan
sosial;

Pemberdayaan
klaster-klaster
unggulan sebagai
penggerak
ekonomi lokal

Program Pembangunan
Daerah

Bidang Urusan

SKPD
Penanggung
Jawab

1. Perencanaan
pengembangan kotakota menengah dan
besar
2. Perencanaan
pembangunan ekonomi
3. Perencanaan sosial
dan budaya
4. Perencanaan
pembangunan daerah
rawan bencana
5. Pengembangan
transmigrasi
6. Peningkatan
penanggulangan
narkoba, PMS
termasuk HIV/AIDS
7. Pelayanan dan
rehabilitasi
kesejahteraan sosial
8. Pembinaan eks
penyandang penyakit
sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba
9. Pemberdayaan
kelembagaan
kesejahteraan sosial
10.Peningkatan
pemberantasan
penyakit masyarakat
(pekat)

Perencanaan
Pembangunan

BAPPEDA
Dinas
Dukcapil
BPPKB

1. Pengembangan sistem
pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil
menengah
2. Pengembangan
pemasaran pariwisata
3. Pengembangan
destinasi pariwisata
4. Pemberdayaan
ekonomi masyarakat
pesisir
5. Pengembangan
budidaya perikanan
6. Pengembangan
perikanan tangkap

Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah

Kependudukan
dan Catatan
Sipil
Keluarga
Berencana dan
keluarga
Sejahtera
Sosial

Pariwisata

Dinas
Koperindag
Dinas
Pariwisata
Dinas Kanlut

Kelautan dan
perikanan

Perdagangan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 5

7. Optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
8. Peingkatan dan
pengembangan ekspor
9. Penataan struktur dan
klaster industri
10.Penataan struktur
industri
Terwujudnya
1. Tergalinya
sistem ekonomi
potensi sumber
yang berbasis
daya ekonomi
kerakyatan
daerah/ lokal;
dalam
2. Tersedianya
mengembangkan
master plan
potensi sektor
pengembangan
unggulan
ekonomi
daerah;
daerah/lokal;

Terwujudnya sistem
dan akses
permodalan bagi
UMKM

1. Terbinanya
usaha ekonomi
daerah/lokal;

Industri

1. Perencanaan
pembangunan ekonomi
2. Penciptaan iklim usahausaha kecil menengah
yang kondusif
3. Peningkatan
kesejahteraan petani
4. Peningkatan
pemasaran hasil
produksi
pertanian/perkebunan
5. Peningkatan dan
pemasaran hasil
produksi peternakan
6. Pengembangan
pemasaran pariwisata
7. Pengembangan
destinasi pariwista
8. Pengelolaan
keragaman budaya
daerah
9. Pengembangan
budidaya perikanan
10.Pengembangan
perikanan tangkap
11.Optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
12.Peningkatan dan
pengembangan ekspor
13.Pembinaan PKL dan
asongan
14.Pembinaan dan
pengembangan industri
kecil dan menengah
15.Peningkatan dan
pengembangan
pengelolaan keuangan
daerah

Perencanaan
Pembangunan
Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah

1. Pengembangan
kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif
usaha kecil

Koperasi dan
Usaha Kecil
Menengah

Pertanian
Pariwisata

BAPPEDA
Dinas
Koperindag
Dinas
Pertanian
Dinas
Pariwisata
Dinas
Perikanan
dan
Kelautan
Bagian
Ekonomi
Setda

Kelautan dan
Perikanan

Perdagangan

Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian

Dinas
Koperindag

Industri

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 6

2. Pemberdayaan
Koperasi dan
Usaha Mikro,
Kecil dan
Menengah

2. Pengembangan sistem
pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil
menengah
3. Peningkatan kualitas
kelembagaan koperasi
4. Pengembangan
industri kecil dan
menengah

Terciptanya
lapangan kerja yang
lebih luas

Tersedianya
Standar
Pelayanan untuk
berinvestasi;

Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi

Penanaman
Modal Daerah

Bag. APP
Setda
Bagian
Ekonomi
Setda

Terciptanya
pertumbuhan
ekonomi yang
tinggi dan stabil

Tersedianya
pedoman untuk
berinvestasi;

1. Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi
2. Penanaman modal

Penanaman
Modal Daerah

Bag. APP
Setda
Bagian
Ekonomi
Setda

Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat

Tersedianya data
dan informasi
peluang investasi

1.

Penanaman
Modal Daerah

Bag. APP
Setda
Bagian
Ekonomi
Setda

Peningkatan promosi
dan kerjasama
investasi
2. Penyiapan potensi
sumberdaya, sarana,
dan prasarana daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 7

MISI IV :

Meningkatkan
kebutuhan

kualitas

dasar

pelayanan

masyarakat

publik

dan

berdasarkan

pemenuhan
prinsip

tata

pemerintahan yang baik (Good Governance).

Sasaran
Terwujudnya
integrasi dan
sinkronisasi
pelaksanaan
pembangunan

Terwujudnya
pelayanan
publik yang
handal

Strategi
Koordinasi dan
sinkronisasi
pelayanan sosial
dasar;

Koordinasi,
Integrasi dan
Sinkronisasi
penanganan
Kemiskinan
oleh
pemerintah,
swasta, dan
masyarakat;

Program Pembangunan
Daerah
1. Pendidikan anak usia dini
2. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
3. Pendidikan menengah
4. Pendidikan non formal
5. Pendidikan luar biasa
6. Peningkatan mutu
pendidik dan tenaga
kependidikan
7. Manajemen pelayanan
pendidikan
8. Pelibatan masyarakat
peduli pendidikan
9. Obat dan perbekalan
kesehatan
10. Upaya kesehatan
masyarakat
11. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
12. Standarisasi pelayanan
kesehatan
13. Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
14. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas
15. Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
16. Peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita
17. Peningkatan pelayanan
kesehatan lansia
18. Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
19. Peningkatan kualitas
pelayanan publik

1. Perencanaan sosial dan


budaya
2. Perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya
alam
3. Pendidikan anak usia dini
4. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
5. Pendidikan menengah
6. Pendidikan non formal

Bidang Urusan
Pendidikan

SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas
Dikpora
Dinas
Kesehatan
Bag
Organisasi
Setda

Kesehatan

Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian
Perencanaan
pembangunan

Pendidikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

BAPPEDA
Dinas
Dikpora
Dinas
Kesehatan
Dinas PU
DinasTata
Kota
Bagian
Organisasi

VII - 8

7. Pendidikan luar biasa


8. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
9. Manajemen pelayanan
pendidikan
10. Pelibatan masyarakat
peduli pendidikan
11. Obat dan perbekalan
kesehatan
12. Upaya kesehatan
masyarakat
13. Pengawasan obat dan
makanan
14. Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
15. Perbaikan gizi masyarakat
16. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
17. Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
18. Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
19. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
20. Lingkungann sehat
perumahan
21. Pemeliharaan/pengelolaan
pemakaman
22. Penataan daerah,
organisasi dan
ketatalaksanaan serta PAN

Tersusunnya
Standar
Pelayanan
Minimum
(SPM) dan
Standar
Pelayanan
Publik (SPP);

1. Fasilitasi
penyusunan
standart
pelayanan
minimal (SPM)
dan Standart
pelayanan
publik (SPP);
2. Optimalisasi
peran serta
masyarakat
dalam
pengawasan
pelaksanaan
pelayanan
publik;
3. Optimalisasi
kapasitas
aparat dalam
melaksanakan
dan
mengawasi
pelayanan
publik;

1. Penyusunan SPM dan SPP


2. Peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
3. Peningkatan
profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur
pengawasan
4. Mengintensifkan
penanganan pengaduan
masyarakat
5. Standarisasi pelayanan
kesehatan

Setda

Kesehatan

Pekerjaan
Umum

Perumahan
Penataan
Ruang

Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg
dan Persandian
Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian

Inspektorat
Dinas
Kesehatan

Kesehatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 9

Terlaksananya
penerapan
SPM dan SPP
dibidang
pendidikan,
kesehatan,
perijinan,
kebersihan, air
bersih,
kependudukan
dan catatan
sipil.

1. Regulasi yang
berpihak pada
masyarakat
miskin;
2. Restrukturisasi
unit-unit layanan
kesehatan;
3. Inovasi model
penyediaan air
bersih,
persampahan,
dan sanitasi
yang berbasis
masyarakat
khususnya bagi
kawasan padat,
kumuh, dan
miskin
(PAKUMIS);

4.Regulasi
manajemen
transportasi dan
penyediaan
lahan parkir
pada fasilitas
publik.
Terwujudnya
pemerataan
akses
masyarakat
terhadap
pelayanan
pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan,
sanitasi,
perijinan,
transportasi,
kependudukan
dan catatan
sipil.

1. Penambahan
sarana
pelayanan
masyarakat di
bidang
Pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan,
dan sanitasi;

1. Peningkatan kapasitas
lembaga perwakilan rakyat
daerah

Otda, Pmthn
Umum, Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah, Kepeg,
dan Persandian

2. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana
puskesmas/posyandu
3. Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan
lainnya
4. Penyediaan dan
pengelolaan air baku
5. Pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan
air limbah
6. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
7. Lingkungan sehat
perumahan
8. Pemberdayaan komunitas
perumahan
9. Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
10.Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
11.Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
1. Pembangunan prasarana
dan fasilitas perhubungan
2. Peningkatan pelayanan
perparkiran
3. Pengembangan sistem
perhubungan

Kesehatan

Perhubungan

Dinas
Perhubungan

1. Wajib belajar pendidikan


dasar sembilan tahun
2. Pendidikan menengah
3. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
4. Obat dan perbekalan
kesehatan
5. Upaya kesehatan
masyarakat
6. Perbaikan gizi masyarakat
7. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
8. Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
9. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas

Pendidikan

Dinas
Dikpora
Dinas
Kesehatan
RSM
Dinas PU
BAPPEDA
Kantor LH

SET. DPRD
Dinas
Kesehatan
Dinas PU
Kantor LH

Pekerjaan
Umum

Perumahan

Perencanaan
Pembangunan
Lingkungan
Hidup

Kesehatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 10

10.Pemeliharaan sarana dan


prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit lainnya
11.Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
12.Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
13.Peningkatan sarana dan
prasarana Rumah Sakit
12.Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan
lainnya
13.Penyediaan dan
pengelolaan air baku
14.Pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan
air limbah
15.Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
16.Lingkungan sehat
perumahan
17.Pemberdayaan komunitas
perumahan
18.Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
19.Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
20. Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
2. Pengembangan
aksesibilitas
(jalan baru)
sebagai
alternative;

3. Tersedianya
sarana dan
prasarana yang
memadai untuk
meningkatkan
daya saing
daerah

Pekerjaan
Umum

Perumahan

Perencanaan
Pembangunan
Lingkungan
Hidup

1. Pembangunan jalan dan


jembatan
2. Rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan
3. Tanggap darurat jalan dan
jembatan

Pekerjaan
Umum

1. Pengendalian dan
pengamanan lalu lintas
2. Pembangunan jalan dan
jembatan
3. Rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan
4. Tanggap darurat jalan dan
jembatan
5. Pengembangan wilayah
strategis dan cepat
tumbuh
6. Pembangunan sarana dan
prasarana perkotaan

Perhubungan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 11

MISI V

: Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana


perkotaan

Sasaran
Terwujudnya
pengembangan
kawasan
resapan air;

Strategi
1. Optimalisasi
Kawasan
Resapan Air;

2. Relokasi
permukiman
korban
bencana

Terbangun dan
terpeliharanya
saluran drainase
perkotaan;

Optimalisasi
saluran
drainase;

Terbentuknya
kelembagaan
penanggulangan
bencana
daerah.

Analisis
Kebutuhan
Lembaga

Terbangun dan
terpeliharanya
sarana dan
prasarana dasar
lingkungan

Rekonstruksi
dan rehabilitasi
permukiman
Padat Kumuh
dan Miskin
(PAKUMIS)

Program Pembangunan
Daerah

Bidang
urusan

1. Penataan dan
pemeliharaan kawasan
Ruang terbuka Hijau
(RTH)
2. Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)

Penataan
Ruang

1. Perbaikan perumahan
akibat bencana
alam/sosial
2. Penanganan pasca
bencana alam dan
kerusuhan sosial
3. Pencegahan dini dan
penaggulangan korban
bencana
4. Pencegahan dini dan
penaggulangan korban
bencana alam
1. Pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
2. Pembangunan
turap/talud/bronjong
3. Rehabilitasi/pemeliharaan
talud/bronjong
4. Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa, dan jaringan
pengairan lainnya
5. Pengembangan,
pengelolaan, dan
konservasi sungai, danau
dan sumber daya air
lainnya
6. Pengendalian banjir
Penataan daerah,
organisasi dan
ketatalaksanaan serta
PAN

Perumahan

1. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
2. NUSSP
3. Pengembangan
perumahan
4. PNPM Mandiri
5. Pengembangan
perumahan
6. Lingkungan sehat
perumahan

Lingkungan
Hidup

SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Tata
Kota
Kantor LH
Dinas
Sosnakertra
ns

Sosial

Kesatuan
Bangsa dan
Politik Dalam
Negeri

Pekerjaan
Umum

Dinas PU

Otda, Pmthn
Umum,Adm
Keuda,
Perangkat
Daerah,
Kepeg, dan
Persandian
Pekerjaan
Umum

Dinas
Organisasi

Dinas PU
Dinas Tata
Kota
BAPPEDA

Perumahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 12

7. Pemberdayaan komunitas
perumahan
8. NUSSP
9. Kerjasama pembangunan
10. Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
11. Perencanaan sosial dan
budaya
Terwujudnya
perumahan dan
permukiman yang
layak huni

Tersedianya
media ekspresi
dan ruang publik
dalam bentuk
sarana olahraga,
seni, dan budaya.

1. Terwujudnya
pemanfaatan
dan
pengendalian
tata ruang;
2. Tertatanya
kawasan
sempadan
sungai dan
pantai.

Sosialisasi
dan
peningkatan
kapasitas
perilaku hidup
bersih dan
sehat;

1. Promosi kesehatan dan


pemberdayaan
masyarakat
2. Pengembangan
lingkungan sehat
3. Lingkungan sehat
perumahan

1. Pembangunan sarana
1. Penyediaan
dan prasarana perkotaan
sarana dan
2. Peningkatan sarana dan
prasarana
prasarana olah raga
untuk media
3. Pengembangan
ekspresi dan
keragaman budaya lokal
ruang
4. Pembinaan dan
apresiasi;
pemasyarakatan olehraga
2. Optimalisasi
pelajar dan pemuda
sarana dan
5. Pengelolaan keragaman
prasarana
budaya
yang ada
6. Peningkatan peran serta
untuk ruang
kepemudaan
ekspresi dan
7. Pengelolaan keragaman
media
budaya daerah
apresiasi;
8. Peningkatan kerjasama
3. Inovasi,
perdagangan
Kreasi, dan
internasional
kompetisi
9. Peningkatan dan
budaya;
pengembangan ekspor
4. Promosi,
investasi dan 10. Peningkatan efisiensi
perdagangan dalam
pemasaran
negeri
produk-produk
11. Pengembangan
industri seni
pemasaran priwisata
dan budaya
baik nasional 12. Pengelolaan keragaman
budaya daerah
maupun
internasional
1. NUSSP
1. Sosialisasi
2. Lingkungan sehat
peningkatan
perumahan
peran serta
3. NUSSP
masyarakat
4. Prencanaan sosial dan
dalam
budaya
penataan
5. Pengembangan
lingkungan
lingkungan sehat
pemukiman;
6. Perencanaan tata ruang
2. Regulasi
7. Pemanfaatan ruang
pemanfaatan
8. Pengendalian
ruang
pemanfaatan ruang

Perencanaan
Pembangunan

Kesehatan

Perumahan

Pekerjaan
Umum
Kepemudaan
dan olah raga

Dinas
Kesehatan
Dinas Tata
Kota

Dinas PU
Dinas
Dikpora
Dinas
Pariwisata
Dinas
Koperindag

Pendidikan

Kebudayaan
Kepemudaan
dan olahraga
Pariwisata

Perdagangan

Pariwisata
Pekerjaan
Umum
Perumahan

Dinas PU
BAPPEDA
Dinas Tata
Kota

Perencanaan
Pembangunan
Kesehatan
Penataan
Ruang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 13

BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram
Tahun 2010-2015 diimplementasikan melalui berbagai bentuk program
yang mencerminkan kebutuhan pembangunan yang mendesak. Sejumlah
program tersebut tidak seluruhnya dapat terpenuhi secara optimal,
mengingat keterbatasan potensi, sumber daya seperti dana, tenaga, dan
kemampuan manajerial. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilahan
program-program pembangunan guna tersusunnya program prioritas yang
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat
serta pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram Tahun 2010-2015 memuat tiga program unggulan sebagai
bahasa implementasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah
ditetapkan, yang terkelompokkan dalam empat sorotan aspek dengan
rencana program-program prioritas yang diindikasikan sebagai solusi
dalam rangka pencapaian tujuan melalui sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan. Tiga program yang diunggulkan dalam periode lima tahun
mendatang terdiri dari : (1) peningkatan kualitas sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan daya saing daerah, (2) pemberdayaan
ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal, serta (3) peningkatan
daya

dukung

infrastruktur

perkotaan

dalam

rangka

pencapaian

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi


rakyat. Sedangkan empat aspek yang disepakati sebagai pemetaan atas
kondisi

kekinian

meliputi

aspek

geografi

dan

demografi,

aspek

kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan, serta aspek daya saing.


Indikasi rencana program-program prioritas tersebut membutuhkan
pendanaan yang proporsional sesuai tingkat urgensi dan kemendesakan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII - 1

Secara garis besar struktur anggaran belanja daerah terpilah menjadi


belanja tidak langsung dan belanja langsung. Komponen belanja tidak
langsung meliputi : (a) belanja pegawai, (b) belanja bunga, (c) belanja
hibah, (d) belanja bantuan sosial, (e) belanja bagi hasil, (f) belanja
bantuan keuangan, dan (g) belanja tidak terduga. Sedangkan belanja
langsung terdiri dari tiga komponen, yaitu belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, dan belanja modal yang melekat pada setiap kegiatan sebagai
implementasi
kebutuhan

atas

program-program

pendanaan

lebih

prioritas.

dititikberatkan

Dalam
pada

konteks

ini

pengalokasian

persentase anggaran belanja untuk program-program prioritas yang


merupakan bagian dari belanja langsung dan tidak langsung non gaji.
Dengan demikian, besarnya persentase anggaran untuk masing-masing
program prioritas diperoleh dari total anggaran belanja daerah setelah
dikurangi belanja tidak langsung dari komponen belanja pegawai.
Proyeksi persentase alokasi anggaran untuk masing-masing program
prioritas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII - 2

TABEL 8.1
INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(1)

(2)

(3)

1
1 01
1 01 15
1 01 16

1 01 17
1 01 18
1 01 19
1 01 20

1 01 21

1 01 23

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

URUSAN WAJIB
Pendidikan
Tercapainya APK
Program Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Mempertahan APK
Sembilan Tahun
dan APM SD
Mempertahan APK
dan APM SMP
Mempertahan APK
Program Pendidikan Menengah
dan APM SMA/SMK
Mempertahankan
Program Pendidikan Non Formal
Capaian APK Ratarata
Mempertahan APK
Program Pendidikan Luar Biasa
dan APM SLB
Meningkatnya
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
persentase guru yg
Tenaga Kependidikan
berkualifikasi S1/D4
Semua lembaga
pendidikan formal &
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
non formal
terakreditasi
Partisipasi siswa
Program Pengembangan Keragaman Budaya
dalam pendidikan seni
Lokal
budaya

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)
Dikpora

40,19

40,5

125

108,98 109
29.450
97,50
98
101,66 101,90
31.161
76,64
77
101,64 101,78
4.642
71,79
72

45

131

50

137

55

144

60

152

65

152

109,2
109,5
110
110,3
110,9
30.923
32.469
34.092
35.797
99
99,5
100
100,2
100,7
102
102,5
102,7
103
103,2
32.719
34.355
36.073
37.877
77,3
78
78,4
78,7
78,9
102
102,2
102,6
102,7
103
4.874
5.118
5.374
5.643
72,4
72,8
73
73,2
73,5

90

91

451

93

473

95

497

97

522

98

548

100

95

96

172

97

181

98

190

99

199

100

209

101

74,87

75

759

76

797

77

837

78

879

79

923

80

923

80

82

402

85

364

92

383

98

402

99

422

100

422

50

52

553

55

364

57

383

60

402

63

422

65

422

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

183

VIII -3

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

1 01 24

Program Peningkatan dan Pengembangan


Peran Serta Pelajar dan Pemuda

1 01 25

Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga


pelajar dan pemuda

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Partisipasi pemuda &
pelajar dalam kegiatan
kepemudaan
Meningkatnya peran
serta olahraga
pemuda

Hibah Dana Pendidikan


Hibah dana kepada lembaga pendidikan
formal dan non formal
Hibah dana untuk organisasi dan kegiatan
pemuda olahraga
Hibah peningkatan manajemen pelayanan
pendiidkan
Bantuan dana beasiswa miskin
1 02

25

30

97

35

102

40

107

47

113

56

118

65

118

35

40

449

45

471

50

495

52

520

56

546

65

118

30

40

850

45

892

50

937

55

984

60

1.033

70

30

40

795

45

835

50

877

55

920

60

967

70

80

85

348

87

365

89

384

91

403

93

423

95

85

88

3.930

91

4.127

94

4.333

97

4.550

100

4.777

95

95,5

1.736

96

1.736

96,5

1.736

97

1.736

97,5

1.736

98

1736

88

89,5

1.338

90

1.338

91

1.338

92

1.338

93

1.338

95

1.338

30

35

236

40

236

45

236

50

236

60

236

70

236

1,3

544

0,80

544

0,75

544

0,50

544

0,30

544

0,1

544

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

Kesehatan

1 02 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat


1 02 19

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Program Promosi Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat

1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Meningkatnya
ketersediaan dan
pemerataan obat di
Puskesmas dan
jaringannya
Meningkatnya
cakupan pelayanan
kesehatan
tercapainya Rumah
Tangga Sehat
Menurunnya
Persentase Balita Gizi
Buruk

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -4

Dinas
Kesehatan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

1 02 21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat


1 02 22

Program Pencegahan dan Penanggulangan


Penyakit Menular

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Meningkatnya
persentase Cakupan
Jamban Keluarga
Minimnya penyebaran
penyakit menular

Program pengadaan, peningkatan dan


Terpenuhinya sarpras
1 02 25 perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/
puskesamas
puskemas pembantu dan jaringannya
Program pengadaan, peningkatan sarana
Pemenuhan sarana
1 02 26 dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/
dan prasarana RS
rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
Program pemeliharaan sarana dan prasarana
Pemenuhan
1 02 27 rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit
operasionalisasi RS
paru-paru/ rumah sakit mata
Terbangunya sistem
1 02 34 Program Manajemen Kesehatan
informasi kesehatan
1 03

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

80

82

259

83

259

84

259

85

259

96

259

87

259

94

95

909

96

909

97

909

98

909

98,2

909

98,7

909

89

90

2.357

91

2.357

92

2.357

93

2.357

94

2.357

95

2.357

85

86

903

87

903

89

903

90

903

91

903

92

903

95

96

60

97

60

98

60

99

60

100

60

100

60

90

98

100

99

100

100

100

100

100

100

100

100

100

2.749

5 km

3.024

5 km

3.327

5 km

3.659

5 km

4.025

25.50
Dinas Pekerjaan
16.784
km
Umum

750

55%

850

52.50%

950

50%

1.000

50%

4.294

14.15
km

4.723

14.15
km

5.195

14.15
km

5.715

14.15
23.832
km

Pekerjaan Umum

Mantapnya akses 207.163


5,5 km
jalan kota
km
Berkurangnya
1 03 17 Program pembangunan turap/talud/bronjong kerusakan dan abrasi 61%
60%
sungai dan pantai
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan Terpeliharanya kondisi 207.163 15.30
1 03 18
jembatan
akses jalan
km
km
Program Pengembangan dan Pengelolaan
Meningkatnya fungsi
1 03 24 Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
42.56% 46.32%
jaringan pengairan
Pengairan lainnya
1 03 15 Program pembangunan jalan dan jembatan

417,7 57,50%
3.903

14.15
km

3.967,7

1.833,40 50.08% 2.300 53.84% 2.470 57.60% 2.647 61.36% 2.932 61.36% 12.182

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -5

Kode

(1)

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(2)
Program Pengembangan, Pengelolaan, dan
1 03 26 Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya
1 03

1 03

1 03

1 03

1 03

1 03
1 03
1 03

1 03

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Meningkatnya
konservasi sumber
daya air
Meningkatnya
Program Pengembangan Kinerja
27
cakupan pelayanan air
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
bersih
Menurunnya
28 Program Pengendalian Banjir
persentase luas
daerah genangan
Berfungsinya saluran
drainase guna
31 Program Pemeliharaan Saluran Drainase
mencegah
banjir/genangan
Meningkatnya
Program Pembangunan Sarana dan
32
ketersediaan sarana
Prasarana Perkotaan
publik
Tertibnya
Program Pembinaan dan Pengawasan Serta
33
penyelenggaraan jasa
Pelayanan Ijin Usaha Jasa Konstruksi
konstruksi
Meningkatnya
Program Pembangunan dan Penataan
35
perumahan dan
Lingkungan Perumahan
kawasan layak huni
Program Penyehatan Lingkungan
Meningkatnya
36
Permukiman
ketersediaan Sanitasi
Berkurangnya back
37 Program Pengembangan Perumahan
log perumahan
Menigkatnya kualitas
Program Nasional Pemberdayaan
infrastruktur
38
Masyarakat (PNPM) Mandiri
perumahan &
permukiman

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
79,27% 81,42% 1.091 83,57% 1.110 85,72% 1.310 87,87% 1.431 90,02% 1.564 90,02% 6.596

3 km

4 km

4.94% 4.84%

1.331

468

4 km

1.000

4 km

1.100

4 km

1.250

1 unit

85 iujk 90 iujk

1.400 20 km

6.081

4.75% 11.100 4.65% 11.150 4.55% 11.200 4.45% 11.250 4.45% 45.168

39,94% 42,94% 2.200 50,94% 12.400 58,24% 12.450 64,94% 8.450

1 unit

4 km

3.165

1 unit

3.300

138

90 iujk

152

90 iujk

167

100 iujk

184

70%

100 iujk

8.000

202

70%

43.500

1 unit

6.465

470 iujk

845

96,71% 96,75% 1.870 98,78% 8.155 96,81% 9.235 96,84% 10.260 96.88% 11.221 96.88% 39.693
1 unit

19.621
250 unit
unit
50 kel

50 kel

550

1.980

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

2 unit

400

2 unit

450

2 unit

500

2 unit

550

8 unit

1.900

1.250
unit

8.168

2.000 50 kel

9.980

250unit 2.075 250 unit 1.703 250 unit 1.843 250 unit 1.997

50 kel

2.000 50 kel

2.000 50 kel

2.000

50 kel

VIII -6

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

1 03 39 Program Penataan Bangunan Lingkungan

1 03 40 Program Pembinaan Perumahan

1 03 41

Program Pengawasan dan Pengendalian


Perumahan

1 04

Perumahan

Program peningkatan kesiagaan dan


1 04 19
pencegahan bahaya kebakaran

1 05

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Terwujudnya
penguatan
kelembagaan
penataan lingkungan
Menigkatnya
pemahaman urusan
perumahan
Menigkatnya penataan
dan pengendalian
perumahan

Meningkatnya
ketepatan waktu
tindak kejadian
kebakaran

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

3 lemb

100

5 Lemb

200

4 Lemb

200

3 Lemb

150

15
Lemb

650

1 keg

50

1 keg

100

1 keg

100

1 keg

100

4 keg

350

1 keg

400

1 keg

70

1 keg

77

1 keg

85

4 keg

632

100%

100%

411

100%

665

100%

699

100%

734

100%

770

100%

3.279

Kantor
Pemadam
Kebakaran

20

20

98

20

148

20

163

20

175

20

190

20

190

Dinas tata kota

100

100

223

100

236

100

252

100

277

100

277

100

304

100

100

551

100

674

100

711

100

752

100

797

100

797

Penataan Ruang

1 05 15 Program Perencanaan Tata Ruang

1 05 16 Program Pemanfaatan Ruang

1 05 17 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Meningkatnya
ketersediaan pranata
tata ruang kota dan
kawasan-kawasan
khusus kota
Meniingkatnya
kesesuaian
pemanfaatan ruang
kota dan peruntukan
lahan
Meniingkatnya
kesesuaian

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -7

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

1 05 18

Program Penataan dan Pemeliharaan


Ornamen Kota dan Reklame

1 05 19

Program Peningkatan dan Pemeliharaan


Fasilitas PJU

1 05 22

Program Pemeliharaan/Pengelolaan
Pemakaman

1 06

Perencanaan Pembangunan

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
pemanfaatan ruang
kota peruntukan lahan
Meningkatnya
keindahan ruang kota
dan pendapatan
daerah
Meningkatnya luas
wilayah kota yang
mendapat penerangan
malam hari
Meningkatnya areal
makam yang tertata

Tingkat ketersediaan
data dan informasi
1 06 15 Program pengembangan data/informasi
untuk perencanaan
dan pengendalian
pembangunan
Tingkat kemantapan
kerjasama
1 06 16 Program Kerjasama Pembangunan
pembangunan dengan
pemerintah daerah,
swasta &masyarakat
Tingkat partisipasi
komponen masyarakat
dalam proses
1 06 21 Program perencanaan pembangunan daerah
perencanaan
pembangunan daerah

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

90

90

887

90

887

90

887

90

887

90

887

90

887

90

90

1.892

90

1.892

90

1.892

90

1.892

90

1.892

90

1.892

90

90

1.830

90

1.830

90

1.830

90

1.830

90

1.830

90

1.830

85

87

212

90

213

92

214

95

215

98

216

98

217

90

91

357

93

357

94

357

95

357

96

357

96

357

91

92

694

94

694

95

694

96

694

97

694

97

694

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -8

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

Dinas
Pertamanan

Bappeda

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Tingkat ketersediaan
Program perencanaan pembangunan
pranata perencanaan
1 06 22
ekonomi
prog. pembangunan
ekonomi
Tingkat ketersediaan
pranata perencanaan
1 06 23 Program perencanaan sosial dan budaya
prog.pembangunan
sosial budaya
Tingkat ketersediaan
Program perancanaan prasarana wilayah dan pranata perencanaan
1 06 24
sumber daya alam
prog. pembangunan
wilayah dan SDA
1 07

Perhubungan

1 07 15

Program Pembangunan Prasarana dan


Fasilitas Perhubungan

1 07 19

1 07 20
1 07 21
1 07 22
1 07 23

Meningkatnya
pelayanan angkutan
publik
Meningkatnya
Program pengendalian dan pengamanan lalu
ketertiban lalu lintas
lintas
dan angkutan publik
Meningkatkan
Program peningkatan kelaikan
kenyamanan dan
pengoperasian kendaraan bermotor
keamanan lalu lintas
Meningkatnya potensi
Peningkatan Pelayanan Perparkiran
pendapatan daerah
Meningkatnya akses
Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi
informasi publik
Meningkatnya
Program Pengembangan Sistem
cakupan pelayanan
Perhubungan
transportasi publik

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
87

89

768

92

768

93

768

94

768

95

768

95

768

85

86

823

89

823

90

823

92

823

95

823

95

823

84

84

649

86

649

88

649

90

649

92

649

92

649

95

95

52

95

52

95

52

95

52

95

52

95

52

100

100

948

100

948

100

948

100

948

100

948

100

948

100

100

159

100

159

100

159

100

159

100

159

100

159

100

100

229

100

229

100

229

100

229

100

229

100

229

95

95

19

95

19

95

19

95

19

95

19

95

19

95

95

35

95

35

95

35

95

35

95

35

95

35

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -9

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

Dinas
Perhubungan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(1)

(2)

(3)

1 08

Lingkungan Hidup

1 08 15

Program Pengembangan Kinerja


Pengelolaan Persampahan

1 08 15

Program Pengembangan Kinerja


Pengelolaan Persampahan

1 08 16

Program Pengendalian Pencemaran dan


Perusakan Lingkungan Hidup

1 08 17

Program Perlindungan dan Konservasi


Sumber Daya Alam

1 08 18 Program Peningkatan Pengendalian Polusi


1 08 24

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau


(RTH)

Kependudukan dan Catatan Sipil


Program Penataan Administrasi
1 10 15
Kependudukan

Meningkatnya
cakupan pelayanan
persampahan
Meningkatnya
cakupan pelayanan
persampahan
Berkurangnya
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
Meningkatnya
kelestarian sumber
daya alam
Berkurangnya kadar
polutan
Meningkatnya rasio
luas ruang terbka hijau

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

50

50

6.517

60

6.530

70

6.530

80

6.542

90

6.541

100

6.541

Kantor LH

90

90

6.767

90

7.261

90

7.627

90

7.974

90

8.329

90

37.958

Dinas
Kebersihan

70

70

241

70

241

70

241

70

241

70

241

70

1.205

Kantor LH

70

70

631

70

631

70

631

70

631

70

631

70

3.155

Kantor LH

60

60

75

60

75

60

75

60

75

60

75

60

375

Kantor LH

90

90

1.803

90

1.803

90

1.803

90

1.803

90

1.803

90

9.105

Dinas
Pertamanan

Tertibnya administrasi
kependudukan

88

89

3.932

90

904

91

936

92

968

94

968

94

1.002 Dinas Dukcapil

Meningkatnya
komitmen pemerintah
terhadap anggaran
responsif gender

80

82

15

84

16

85

17

87

18

88

19

88

1 10

1 11 15

Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak

Program keserasian Kebijakan Peningkatan


1 11 16
Kualitas Anak dan Perempuan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

19

VIII -10

BPPKB

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

1 11 17

1 11 18

1 11 22

1 11 24

1 11 25

1 12

(3)
Meningkatnya
pemahaman tentang
Program Penguatan Kelembagaan
pengarusutamaan hak
Pengarusutamaan Gender dan Anak
anak dan
pengarusutamaan
gender
Meningkatnya
Kesadaran
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
masyarakat terhadp
Perlindungan Perempuan
pemberdayaan
perempuan,
perempuan dan anak
Program pengembangan bahan informasi
Meningkatnya
tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh
pemahaman bagi
kembang anak
PKB dan kader
Meningkatnya
Program pengembangan model operasional
Pemantapan
BKB-Posyandu-PADU
keterpaduan BKB
Program pembinaan peran serta masyarakat
Terlaksannya
dan kelompok usaha dalam pelayanan KB
Pembinaan kelompok
dan peningkatan kesejahteraan
UPPKS

75

77

23

79

23

80

24

82

24

85

25

85

25

80

85

23

85

23

85

24

85

24

85

25

85

25

85

86

88

90

92

10

95

10

95

10

87

87

89

90

91

10

92

10

92

10

90

91

48

92

48

94

48

95

48

95

48

95

48

100

100

267

100

267

100

267

100

267

100

267

100

100
95

100
95

17
29

100
95

17
29

100
95

18
29

100
100

18
30

100
100

19
30

100
100

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

Keluarga Berencana dan Keluarga


Sejahtera

1 12 15 Program Keluarga Berencana


1 12 16 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
1 12 17 Program pelayanan kontrasepsi
1 13

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Pembinaan KB
optimal
Sosialisasi/konseling
Pelayanan kontrasepsi

BPPKB

Sosial
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -11

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)
Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
1 13 15
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
1 13 16

Program Pelayanan dan Rehabilitasi


Kesejahteraan Sosial

1 13 17 Program pembinaan anak terlantar

Program pembinaan para penyandang cacat


1 13 18
dan trauma

1 13 19

Program pembinaan panti asuhan /panti


jompo

Program pembinaan eks penyandang


1 13 20 penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya)
1 13 21

Program Pemberdayaan Kelembagaan


Kesejahteraan Sosial

1 13 22

Program Pencegahan Dini dan


Penanggulangan Korban Bencana

1 13 23

Program Pemberdayaan Keluarga Muda


Mandiri

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Meningkatnya
pelayanan
kesejahteraan sosial
Efektifnya
pelaksanaan KIE
konseling
Menurunnya
prosentase jumlah
anak terlantar
Meningkatnya
pelayanan dan
pembinaan
penyandang cacat
Meningkatnya panti
asuhan / panti jompo
yang terbina
Terbinanya eks
penyandang penyakit
sosial
Terbinany
kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Penanganan bencana
lebih optimal
Meningkatnya
Keberdayaan keluarga
mandiri

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
98

98,5

138

98,7

138

99

138

99,1

138

99,3

138

99,5

138

80

82

85

83

85

84

85

85

85

86

85

88

85

80

81

34

82

34

83

34

84

34

85

34

86

34

25

27

56

28

56

29

56

30

56

31

56

32

56

40

42

18

44

18

46

18

48

18

50

18

52

18

80

82

74

84

74

86

74

88

74

90

74

92

74

75

77

64

78

64

79

64

80

64

81

64

85

64

90

91

22

94

22

97

22

98

22

99

22

100

22

90

92

33

93

33

94

33

95

33

96

33

97

33

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)
Dinas
Sosnakertrans

VIII -12

Kode

(1)
1 14

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(2)

(3)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

Ketenagakerjaan

1 14 17

Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan


Berusaha

1 14 18

Program Perlindungan dan Pengembangan


Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan

1 14 19

Program Peningkatan Kualitas dan


Produktivitas Tenaga Kerja

1 15

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1 15 15

Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil


Menengah yang konduksif

1 15 17

Program pengembangan sistem pendukung


usaha bagi UKM

1 15 18

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan


Koperasi

1 17

Kebudayaan

1 17 15 Program Pengembangan Nilai Budaya

Meratanya akses
informasi
ketenagakerjaan
Meningkatnya peran/
fungsi lembaga
pengerah tenaga kerja
Meningkatnya jumlah
tenaga kerja
profesional

Mempertahankan
stabilitas iklim usaha
mikro, kecil dan
menengah (UMKM)
yang kondusif
Meningkatnya
kuantitas pelaku
UMKM yang kreatif
dan inovatif
Meningkatnya
kuantitas koperasi
yang sehat

Meningkatnya
pemahaman dan
pelestarian nilai
budaya lokal

90

90

18

90

18

90

18

90

18

90

18

90

18

90

90

82

90

82

90

82

90

82

90

82

90

82

90

90

135

90

135

90

135

90

135

90

135

90

135

90

90

170

90

170

90

170

90

170

90

170

90

170

90

90

332

90

332

90

332

90

332

90

332

90

332

90

90

198

90

198

90

198

90

198

90

198

90

198

80

80

184

80

184

80

184

80

184

80

184

80

184

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

Dinas
Sosnakertrans

VIII -13

Dinas
Koperindag

Dinas
Parsenibud

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

1 17 16 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

1 17 17 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam


Negeri
Program peningkatan keamanan dan
1 19 15
kenyamanan lingkungan

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Meningkatnya fasilitasi
pengembangan
pariwisata berbasis
kearifan budaya lokal
Meningkatnya jejaring
dan kemitraan
pariwisata yang
berkualitas dan
berkesinambungan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
90

90

61

90

61

90

61

90

61

90

61

90

61

95

95

459

95

459

95

459

95

459

95

459

95

459

60

15

65

16

67

17

67

17

70

18

100

85

99

99

124

99

137

99

139

99

145

99

149

100

693

99

99

125

99

132

99

138

99

145

99

153

100

695

99

99

79

99

83

99

87

99

91

99

92

100

437

87

87

32

87

33

87

35

87

37

87

39

100

178

99

99

254

99

267

99

281

99

295

99

309

100

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

1 19

1 19 17

Program pengembangan wawasan


kebangsaan

1 19 18

Program Kemitraan Pengembangan


wawasan kebangsaan

1 19 19

Program pemberdayaan masyarakat untuk


menjaga ketertiban dan keamanan

1 19 20

Program peningkatan pemberantasan


penyakit masyarakat (pekat)

1 19 21 Program pendidikan politik masyarakat

Menurunnya angka
tindak kriminal
Meningkatnya
kerukunan antar umat
beragama
Meningkatnya
intensitas koordinasi
dan konsolidasi antar
stakeholder
Menurunnya konflik
antar suku dan antar
lingkungan
Menurunnya angka
pengguna narkoba
dan phycotropika
Meningkatnya
pemahaman politik
masyarakat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -14

Bakesbang
Linmas

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

1 19 22

1 20
1 20
1 20

1 20
1 20
1 20

1 20

1 20

1 20

Program pencegahan dini dan


penanggulangan korban bencana alam

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Implementasi
manajemen
penanggulangan
bencana

Otda, Pemerintahan Umum, Adm Keuda,


Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian
Program peningkatan kapasitas lembaga
Menguatnya kapasitas
15
perwakilan rakyat daerah
DPRD
Meningkatnya
Program peningkatan pelayanan kedinasan
16
Pelayanan kedinasan
kepala daerah/wakil kepala daerah
KDH/WKDH
Meningkatnya
Program peningkatan dan pengembangan
17
kapasitas manajemen
pengelolaan keuangan daerah
pengelola keuangan
Program peningkatan dan pengembangan
17
Optimalisasi PAD
pengelolaan keuangan daerah
Menngkatnya
Program pembinaan dan fasilitasi
19
kuantitas tenaga
pengelolaan keuangan desa
administrasi terdidik
Program peningkatan sistem pengawasan
Optimalisasi sistem
20 internal dan pengendalian pelaksanaan
pengawasan
kebijakan KDH
Meningkatnya
Program peningkatan profesionalisme tenaga
21
kapasitas aparatur
pemeriksa dan aparatur pengawasan
pengawas
Menjalin jejaring yang
Program Peningkatan Kerjasama Antar
efektif secara teknis
25
Pemerintah Daerah
antar lembaga
pemerintah

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

97

97

251

97

263

97

277

97

290

97

305

100

1.388

90

95

13.647

95

13.647

95

13.647

95

13.647

95

13.647

95

13.647

90

100

936

100

936

100

936

100

936

100

936

100

936

90

90

1.642

90

1.642

90

1.642

90

1.642

90

1.642

90

1.642

Bag Keuangan

20

20

7.033

10

7.450

10

7.500

10

7.500

10

7.500

20

7.500

Dipenda

90

60

10

60

10

60

10

60

10

60

10

60

10

90

90

785

90

785

90

785

90

785

90

785

90

785

Inspektorat

90

80

80

80

80

80

80

Inspektorat

90

90

46

90

46

90

46

90

46

90

46

90

46

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

Sekt. DPRD

VIII -15

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

1 20 26

Program Penataan Peraturan PerundangUndangan

1 20 27 Program Penataan Daerah Otonomi Baru


Program Penataan Daerah, Organisasi dan
Ketatalaksanaan Serta PAN
Program peningkatan kualitas pelayanan
1 20 13
publik
1 20 28

1 20 33
1 20 34

1 20 35

1 20 36

1 20 37

1 20 38
1 20 39

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Menurunnya konflik
kepentingan antar
daerah, antara daerah
dan pusat serta antar
lembaga
Penyelesaian tapal
batas wilayah
Kelembagaan daerah

Optimalisasi
pelayanan publik
Terlaksananya
Program Pendidikan Kedinasan
pendidikan kedinasan
Program peningkatan kapasitas sumberdaya
Meningkatnya
aparatur
kemampuan aparatur
Terlaksananya
Program pembinaan dan pengembangan
pembinaan dan
aparatur
pengembangan
aparatur
Koordinasi
Program Pengendalian Pembangunan
pembangunan lebih
Daerah
efektif
Program Pembinaan dan Pemantauan
Meningkatnya
Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi
kemandirian pelaku
Rakyat
usaha mikro
Pelayanan
Program Peningkatan Penanaman Modal
penanaman modal
Daerah
meningkat
Program Pembinaan Pemerintahan
Sosialisasi dan
Desa/Kelurahan
bantuan Kaling

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

90

90

736

90

736

90

736

90

736

90

736

90

736

Bag Hukum

90

90

481

90

481

90

481

90

481

90

481

90

481

Bag Organisasi

90

90

617

90

617

90

617

90

617

90

617

90

617

90

90

263

90

263

90

263

90

263

90

263

90

263

KPPT

99

99

259

99

272

99

285

99

300

99

315

99

1.236

BKD

99

99

974

99

1.010

99

1.048

99

1.088

99

1.130

99

3.111

99

99

722

99

732

99

742

99

757

99

777

99

3.521

99

99

123

99

123

99

123

99

123

99

123

99

123

Bag APP

90

90

267

90

267

90

267

90

267

90

267

90

267

Bag Ekonomi

90

90

274

90

274

90

274

90

274

90

274

90

274

100

100

10

100

10

100

10

100

10

100

10

100

10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

Bag
Pemerintahan

VIII -16

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(1)

(2)
Program Peningkatan Kesetaraan Gender
1 20 42
dan Kepemudaan

(3)
Terbinanya gender
dan kepemudaan
Meningkatnya
Program pemberdayaan Kelembagaan Sosial
1 20 50
kegiatan sosial dan
dan keagamaan
keagamaan
Penyelesaian konflik
1 20 52 Pengembangan Sistem Informasi pertanahan
pertanahan
1 21

1 21 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan


Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
Program pemberdayaan penyuluh
1 21 18
pertanian/perkebunan lapangan
1 21 17

90

30

90

30

90

30

90

30

90

30

90

30

90

90

68

90

68

90

68

90

68

90

68

90

68

90

90

68

90

68

90

68

90

68

90

68

90

68

90

92

224

94

235

96

247

98

259

100

272

100

1.239

95

96

617

97

667

98

791

99

925

100

1.136

100

4.136

50

60

32

70

37

80

42

90

47

95

52

95

210

90

92

93

94

100

96

107

98

114

100

117

100

538

90

92

113

94

113

96

113

98

113

100

113

100

565

80

83

20

86

20

89

20

92

20

95

20

95

100

(17)

Meningkatnya
kesejahteraan petani
Meningkatnya
ketersediaan pangan
Meningkatnya
penerapan TTG
Meningkatnya
kemampuan penyuluh

BKP5

Pemberdayaan Masyarakat Desa

Program Peningkatan Keberdayaan


1 22 15
Masyarakat Perdesaan

1 22 16

90

SKPD
Penanggung
Jawab

Ketahanan Pangan

1 21 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

1 22

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Program pengembangan lembaga ekonomi


pedesaan

Meningkatnya
kapasitas dan
keberdayaan
masyarakat
Meningkatnya Pokmas
Pengguna TTG dan
Kelembagaan
Ekonomi Produktif
Masyarakat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -17

BPM

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Meningkatnya
Program peningkatan partisipasi masyarakat
1 22 17
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
pembangunan
Meningkatnya
Program peningkatan kapasitas aparatur
kemampuan
1 22 18
pemerintah desa
administrasi aparatur
kelurahan
Meningkatnya peran
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat serta masyarakat
1 22 20
dalam Pembangunan Kota
dalam musyawarah
pembangunan
1 24

Kearsipan

1 24

Program penyelamatan dan pelestarian


dokumen/arsip daerah

1 24

Program pemeliharaan rutin/berkala sarana


dan prasarana kearsipan

1 25

Komunikasi dan Informatika

1 25 15

Program Pengembangan Komunikasi,


Informasi dan Media Massa

1 25 18

Program kerjasama informasi dengan mass


media

Meningkatnya
penyelamatan dan
pelestarian
dokumen/arsip daerah
Meningkatnya rasio
ketersediaan sarana
dan prasarana
kearsipan

Meningkatnya
pengembangan sistem
infokom
Meningkatnya
kerjasama
peyebarluasan
informasi

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

85

85

74

86

74

87

74

88

74

90

75

90

371

70

75

60

80

60

85

60

90

60

95

60

100

350

90

92

427

94

427

96

427

98

427

100

427

90

2.135

80

82

178

84

178

86

178

88

178

90

178

90

890

70

70

50

73

50

76

50

79

50

81

50

81

250

80

85

231

90

231

95

231

100

231

100

231

100

1.154

Bag PDE

90

92

411

94

411

96

411

98

411

100

411

100

2.055

Bag. Humas &


Protokol

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

Kantor Perpus
dan Arsip

VIII -18

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(1)

(2)

(3)

1 26

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

Perpustakaan
Meningkatnya minat
baca masyarakat dan
terbinanya
perpustakaan

90

91

185

92

185

93

185

94

185

95

185

95

925

Kantor Perpus
dan Arsip

2 1 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Meningkatnya jumlah
gapoktan yang mandiri

30

30

30

40

40

50

50

50

50

60

60

60

300

Dinas Pertanian
dan kelautan,
BKP5

Program Peningkatan Ketahan Pangan


(pertanian/perkebunan)
Program peningkatan pemasaran hasil
2 1 17
produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi
2 1 18
pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi
2 1 19
pertanian/perkebunan

Pengembangan
tanaman hortikultura
Meningkatnya mutu
hasil olahan pertanian
Meningkatnya
kemampuan petani
Meningkatnya kualitas
mutu pertanian

80

90

100

90

100

90

100

90

100

90

100

90

510

90

95

150

95

150

95

150

95

150

95

150

95

256

90

90

115

90

115

90

115

90

115

95

115

95

133

95

95

80

95

84

95

86

95

88

95

90

95

90

35

175.000

50

180.000

60

185.000

75

15

12

25

12

25

12

25

12

25

12

115

20

20

30

40

50

160

Program Pengembangan Budaya Baca dan


1 26 15
Pembinaan Perpustakaan

2
2 1

URUSAN PILIHAN
Pertanian

2 1 16

2 4

Pariwisata
Program pengembangan pemasaran
2 4 15
pariwisata

Meningkatnya
170.000 172.000
kunjungan wistatawan
Meningkatnya jumlah
2 4 16 Program pengembangan destinasi pariwisata
10
10
obyek wisata
Meningkatnya jumlah
2 4 17 Program pengembangan Kemitraan
2
2
mitra yang terbentuk

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

200.000 100 200.000

320

VIII -19

Dinas
Parsenibud

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

2 4 18

Program Pengelolaan Keragaman Budaya


Daerah

2 4 19 Program Pengembangan Nilai Budaya


2 4 20 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

2 5

Kelautan dan Perikanan

2 5 15

Program pemberdayaan ekonomi masyarakat


pesisir

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Meningkatnya jumlah
penyelenggaraan
pagelaran kesenian
Meningkatnya jumlha
Festival budaya
Terpeliharanya situs
bersejarah

Meningkatnya usaha
kegiatan kelompok

Program pemberdayaan masyarakat dalam


2 5 16 pengawasan dan pengendalian sumberdaya
kelautan

Terpeliharaanya
kelestarian sumber
daya ikan
Meningkatnya usaha
2 5 20 Program pengembangan budidaya perikanan budidaya perikanan
darat
Perdagangan
Program perlindungan konsumen dan
2 6 15
pengamanan perdagangan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
2

30

30

50

50

75

235

30

30

20

30

30

30

150

10

10

10

10

10

50

50

50

50

60

50

60

50

60

50

65

60

65

215

75

75

25

75

25

80

40

85

40

95

50

95

140

90

90

50

90

50

90

50

95

60

95

60

95

270

50

50

50

50

50

250

100

100

100

100

100

500

10

10

10

10

10

50

20

45

50

50

50

50

50

50

50

60

60

60

260

SKPD
Penanggung
Jawab

2 6

Terlindunginya
konsumen
Meningkatnya Jumlah
2 6 17 Program peningkatan perdagangan ekspor
produk dan transaksi
ekspor
Program peningkatan efiisiensi pedagangan Meningkatnya Jumlah
2 6 18
dalam negri
ijin diterbitkan
Meningkatnya Jumlah
2 6 19 Pembina pedagang kaki lima dan asongan
PKL yang mandiri

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -20

(17)

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan


dan Program Prioritas Pembangunan

(1)

(2)

2 6 23 Peningkatan kapasita usaha

Industri
Program pengembangan industri kecil dan
2 7 16
menengah
Program pengembangan dan peningkatan
2 7 17
ekspor

Indikator
Kinerja Program
(outcome)

(3)
Meningkatnya Jumlah
produk yang
dipasarkan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
pada akhir
Awal
periode RPJMD
RPJMD
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(Tahun Target
Target
Target
Target
Target
Target
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
(dlm
2010)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

250

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

250

20

50

20

50

30

70

50

70

70

90

70

330

100

100

100

100

100

500

10

30

10

30

10

30

10

30

10

30

10

30

SKPD
Penanggung
Jawab

(17)

2 7

2 7 18 Program penataan struktur industri

2 8

Meningkatnya Jumlah
wirausahawan baru
Meningkatnya Jumlah
jejaring eksportir
Meningkatnya Jumlah
Srapras klaster

Dinas
Koperindag

Ketransmigrasian

2 8 18 Program Penempatan Calon Transmigrasi

Meningkatnya minat
penduduk untuk
bertansmigrasi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

Dinas
Sosnakertrans

VIII -21

BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram


Tahun 2011-2015 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun
2005-2025, yang memuat visi, misi dan arah pembangunan Kota Mataram Tahun
2005- 2025.
RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 yang merupakan penjabaran visi
dan misi dari Walikota terpilih selanjutnya akan menjadi acuan dan pedoman bagi
Pemerintah Kota Mataram dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kota Mataram untuk Tahun 2011-2015.

10.1. PEDOMAN TRANSSISI


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
Tahun 2011-2015 ini dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kota Mataram Tahun 2005-2025 kemudian menjadi pedoman penyusunan RKPD
dan RAPBD tahun pertama dibawah kepemimpinan Walikota dan wakil Walikota
terpilih hasil pemilihan umum pada periode berikutnya. Hal ini penting untuk
menjaga kesinambungan dan mengisi kekosongan RKPD setelah berakhirnya
dokumen RPJMD ini berakhir.
Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah
pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Kota
Mataram ini berakhir dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi
dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi
merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari Walikota dan Wakil
Walikota terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

X -1

10.2. PRINSIP-PRINSIP KAIDAH PELAKSANAAN


Sehubungan dengan hal tersebut maka ditetapkan prinsip-prinsip kaidah
pelaksanaan, sebagai berikut:
a. Agar

terjadi

kesinambungan

dalam

penyusunan

kebijakan

daerah

makapenyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD harus mengacu pada


dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 20112015 dan menjadikannya sebagai
pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk
dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015.
b. Lembaga eksekutif dan lembaga legislatif Kota Mataram dengan didukung oleh
instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Mataram, stakeholders

dan

masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan RPJMD


Kota Mataram Tahun 2011-2015 sehingga arah kebijakan yang disusun setiap
tahunnya dalam periode lima tahunan dapat dicapai.
c. Walikota dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah
selama periode kepemimpinan lima tahun, berkewajiban untuk mengarahkan
pelaksanaan RPJMD Kota Mataram Tahun 20102015 dengan menggerakkan
secara optimal semua potensi dan kekuatan daerah.
d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Mataram berkewajiban
untuk menyusun kegiatan prioritas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang
mendukung pencapaian arah kebijakan yang telah diamanatkan oleh Walikota
dan Wakil Walikota terpilih dalam dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 20112015 yang memuat sasaran RPJMD. Rencana strategis SKPD selanjutnya
menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja SKPD Kota Mataram.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

X -2

BAB XI
PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram


Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari visi dan misi dari Walikota dan Wakil
Walikota terpilih, yang merupakan pedoman bagi pemerintah daerah, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan jangka menengah daerah selama lima tahun ke depan. RPJMD juga
menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) yang disusun setiap tahunnya selama periode tersebut.
Untuk mewujudkan Visi Kota Mataram: Terwujudkan Kota Mataram yang
Maju, Religius dan Berbudaya maka perlu didukung oleh: (1) komitmen dari
kepemimpinan daerah yang berakhlak mulia, kapabel, berkualitas dan demokratis
(2) Good Governance dan Clean Government (3) konsistensi kebijakan pemerintah
daerah (4) keberpihakan kepada rakyat (5) partisipasi aktif dari masyarakat, media
massa, dan pihak swasta, serta (6) mekanisme kontrol dan pengawasan serta
akuntabilitas publik yang baik.
Untuk itu, dukungan dan kerjasama dari semua pemangku kepentingan di
Kota Mataram diharapkan akan membawa masyarakat yang mandiri dan sejahtera
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Mataram
terpilih periode 2010-2015.

WALIKOTA MATARAM,

H. AHYAR ABDUH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

XI -1

Anda mungkin juga menyukai