Jumlah (Orang)
33
17
50
Persentase (%)
66,0
34,0
100,0
Dari tabel 4.1. terlihat bahwa distibusi pasien laki-laki (66,0%) lebih banyak dibandingkan
dengan perempuan (34,0%).
Jumlah (Orang)
11
16
10
11
2
50
Persentase (%)
22,0
32,0
20,0
22,0
4,0
100
Tabel 4.2. mengggambarkan ditribusi umur sampel terbanyak yang datang memeriksakan diri
yaitu kelompok usia 26-35 tahun (32,0%), disusul dengan kelompok umur 17-25 tahun dan
kelompok umur 46-55 (22,0%), dan kelompok usia terendah yaitu >55 tahun (4,0%).
Jumlah (Orang)
0
0
Persentase (%)
0,0
0,0
3
5
30
6,0
10,0
60,0
12
24,0
sederajat
Total
50
100
Tingkat pendidikan yang terbanyak dalam penelitian ini yaitu sampel berpendidikan terakhir
SMA atau sederajat yaitu 30 orang (60,0%) serta sampel yang tidak pernah bersekolah dan tidak
tamat SD atau sederajat memiliki jumlah paling kecil yaitu 0 orang (0,0%).
Distribusi pasien berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.4. Distribusi pasien berdasarkan pekerjaan
Pekerjaaan
Tidak bekerja
Jumlah (Orang)
9
Persentase (%)
18,0
Petani
Buruh
PNS
Wiraswasta
Lain-lain
Total
1
2
15
8
15
50
2,0
4,0
30,0
16,0
30,0
100
Mayoritas pasien yang menjadi sampel dalam penelitian ini bekerja dalam bidang PNS dan
pekerjaan di bidang lain sebanyak 15 orang (30,0%) dan diikuti oleh tidak bekerja sebanyak 9
orang (18,0%). Sampel dengan pekerjaan petani dan buruh merupakan pekerjaan yang memiliki
jumlah paling kecil yaitu masing-masing 1 orang (2,0%) dan 2 orang (4,0%).
Jumlah (Orang)
28
22
50
Persentase (%)
56,0
44,0
100
Mayoritas pasien yang menjadi sampel dalam penelitian ini masuk dalam kategori pasien buruk
yaitu sebanyak 28 orang (56,0%) dan diikuti oleh kategori pasien baik sebanyak 22 orang
(44,0%).
Jumlah (Orang)
28
Persentase (%)
56,0
Dokter baik
Total
22
50
44,0
100
Distribusi dokter yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 28 orang (56,0%) termasuk
dalam kategori buruk sedangkan sebanyak 22 orang (44,0%) termasuk dalam kategori dokter
baik.
Jumlah (Orang)
15
35
50
Persentase (%)
30,0
70,0
100
Mayoritas lingkungan yang menjadi sampel dalam penelitian ini masuk dalam kategori
lingkungan baik yaitu sebanyak 35 orang (70,0%) dan diikuti oleh kategori lingkungan buruk
sebanyak 15 orang (30,0%).
Distribusi tingkat pemahaman berdasarkan kategori baik dan buruk
Tabel 4.8. Distribusi tingkat pemahaman berdasarkan kategori baik dan buruk
Kategori
Tingkat pemahaman buruk
Tingkat pemahaman baik
Total
Jumlah (Orang)
21
29
50
Persentase (%)
42,0
58,0
100
Mayoritas tingkat pemahaman yang menjadi sampel dalam penelitian ini masuk dalam kategori
tingkat pemahaman baik yaitu sebanyak 29 orang (58,0%) dan diikuti oleh kategori tingkat
pemahaman buruk sebanyak 21 orang (42,0%).
Pertanyaan
Apakah Sdr/I memiliki televisi (TV) di tempat tinggal
Ya
96,0%
Tidak
4,0%
2.
3.
4.
Sdr/I?
Apakah Sdr/I berlangganan Koran?
Apakah Sdr/I sering mengakses internet?
Apakah Sdr/i sering menonton/membaca
tema
6,0%
58,0%
26,0%
94,0%
42,0%
74,0%
14,0%
86,0%
sekarang?
Apakah Sdr/I menjelaskan kepada dokter tentang
96,0%
4,0%
7.
68,0%
32,0%
8.
44,0%
56,0%
komplikasi
penyakit
yang
timbul
dari
penyakit
sekarang?
Apakah Sdr/I menanyakan kepada dokter mengenai
66,0%
34,0%
b. Variabel Dokter
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Variabel dokter
Pertanyaan
Apakah dokter memperkenalkan diri kepada Sdr/I?
Apakah dokter menanyakan nama Sdr/I?
Apakah dokter menanyakan umur Sdr/I?
Apakah dokter menanyakan pekerjaan Sdr/I?
Apakah dokter menanyakan alamat Sdr/I?
Apakah dokter menanyakan apa yang menjadi keluhan Sdr/I?
Apakah dokter mendengarkan dengan baik setiap keluhan yang
Ya
32,0%
66,0%
60,0%
42,0%
36,0%
100%
94,0%
Tidak
68,0%
34,0%
40,0%
58,0%
64,0%
0,0%
6,0%
8.
Sdr/I sampaikan?
Apakan dokter menjelaskan mekanisme gejala dan keluhan yang
62,0%
38,0%
9.
Sdr/I keluhkan?
Apakah dokter menjelaskan diagnosis dari penyakit yang
68,0%
32,0%
10.
62,0%
38,0%
11.
12,0%
88,0%
22,0%
78,0%
Jika Ya,sebutkan:
Apakah dokter menjelaskan risiko dari tindakan alternatif yang
akan dilakukan kepada Sdr/I?
13.
14.
54,0%
60,0%
46,0%
40,0%
15.
dilakukan?
Apakah dokter menggunakan istilah-istilah medis/kedokteran 22,0%
78,0%
16.
76,0%
17.
tersebut?
Apakah dokter menjelaskan istilah kedokteran yang berkaitan
24,0%
76,0%
18.
22,0%
78,0%
19.
50,0%
50,0%
pasien?
Apakah dokter melakukan kontak mata atau melihat kearah
98,0%
2,0%
c. Variabel Lingkungan
Variabel Lingkungan
No
1
Pertanyaan
Apakah Ruang
2
3
4
5
6
7
8
9
Conditioner)?
Apakah ruangan terasa sejuk ?
Apakah ruangan pemeriksaan luas bagi pasien?
Apakah penerangan dalam ruang pemeriksaan cukup?
Apakah ruang pemeriksaan tidak bisa dilihat dari luar?
Apakah lingkungan tempat pemeriksaan tidak berisik?
Apakah ruang pemeriksaan bersih ?
Apakah ruang tempat pemeriksaan tidak berbau?
Apakah dokter memiliki media untuk menjelaskan pertanyaan
88,0%
42,0%
88,0%
50,0%
30,0%
90,0%
72,0%
36,0%
10
56,0% 44,0%
pemeriksaan
menggunakan
AC
(Air
Ya
Tidak
84,0% 16,0%
12,0%
58,0%
12,0%
50,0%
70,0%
10,0%
28,0%
64,0%
dokter?
Faktor Resiko
Variabel pasien
Variabel dokter
Variabel lingkungan
Signifikansi (p)
0,014
0,061
0,288
Hasil uji regresi logistik dari 3 variabel tersebut menghasilkan 1 variabel seperti pada
tabel 4.10.:
Tabel 4.10. Variabel dengan uji regresi logistik
No
1
Variabel
Variabel Pasien (P)
Nilai Konstanta
Koefisisen
1,511
-0,288
Keterangan: P = Pasien
NewPasien(1)
B
1.511
S.E.
.636
Wald
5.364
df
1
Sig.
.017
Exp(B)
4.533
Constant
-,288
.382
.568
.451
.451
Lower
1.303
Upper
15.772
Variabel
OR atau EXP(B)
1
Variabel Pasien (D)
4.533
Keterangan:
P = Variabel Pasien
Pasien dengan tingkat pengetahuan yang baik memiliki kecenderungan lebih paham sebesar 4.533
kali lipat dibandingkan pasien dengan tingkat pengetahuan yang buruk.
Ket:
dan diskriminasi.
1. Uji Kaliberasi
Uji kaliberasi dapat dinilai dengan memperhatikan hasil dari Hosmer and Lameshow Test
Tabel 4.12. Uji Hosmer dan Lameshow
Step
Chi-square
Df
Sig.
.428
.995
.025
.874
.000
Nilai signifikansi pada Hosmer and Lameshow Test adalah sebesar 0,874 artinya, persamaan
yang diperoleh mempunyai kaliberasi yang baik.
2. Uji Diskriminasi
Uji kualitas persamaan berikutnya yaitu parameter diskriminasi dengan metode Receiver
Operating Curve (ROC), nilai diskriminasi dapat diketahui dengan melihat nilai Area Under the
Curve (AUC).
Tabel 4.13. Uji Receiver Operating Curve (ROC)
Area
Std. Errora
Asymptotic Siga
.674
.077
.037
Nilai diskriminasi dapat diketahui dengan melihat dari nilai Area Under Curve (AUC).
Tabel 4.12. Interpretasi nilai AUC
Nilai AUC
Interpretasi
50 % - 60 %
Sangat Lemah
60 % - 70 %
Lemah
70 % - 80 %
Sedang
80 % - 90 %
Kuat
90 % - 100 %
Sangat Kuat
Nilai diskriminasi pada uji ROC adalah 0,674 (67,4%) artinya, persamaan yang diperoleh
mempunyai nilai diskriminasi yang lemah.
Untuk mengetahui probabilitas seorang pasien untuk mengalami ketidak pahaman dengan
rumus:
p = 1/(1+e-y)
Ket:
1+e
1
p=
(1,223)
1+2,7 1828
1
p=
p=0,772
(Pemahaman Baik)
Pemahaman buruk
= 1 - 0,772
= 0,228
Dengan demikian probabilitas pasien untuk memiliki tingkat pemahaman yang buruk yaitu
22,8%, jika variabel pasien baik.
Jika nilai koefisien dianggap bernilai 0 maka persamaannya menjadi:
y = konstanta + a1x1 + a2x2 + ........+ aixi
= -0,288 + 1,511 (P)
= -0,288+ 1,511 (0)
= -0,288
1+e
1
p=
p=
1
1+2,7(0,288)
p=0,429
(Pemahaman Baik)
Pemahaman buruk
= 1 - 0,429
= 0,571
Dengan demikian probabilitas pasien untuk memiliki tingkat pemahaman yang buruk yaitu
57,1%, jika variabel pasien buruk.
4.2 Pembahasan
Setelah dilakukan penelitian di poli THT yang ada di rumah Sakit Islam Bhayangkara
Mataram didapatkan total keseluruhan sampel penelitian yang berjumlah 50 orang pasien.
Tingkat pemahaman pasien yang dilakukan terhadap 50 orang pasien tersebut menghasilkan data
bahwa sebanyak 21 orang (42,0%) memiliki tingkat pemahaman baik dan sebanyak 28 orang
(58,0%) memiliki tingkat pemahaman yang buruk. Terdapat satu faktor yang mempengaruhi
tingkat pemahaman pasien yaitu variabel pasien.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Presentase pasien tingkat pemahaman pasien yang baik yaitu 25 orang (52,1%) dan pasien
yang buruk 23 orang (47,9%)
2. Terdapat 2 faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pemahaman informasi medis pasien di
RSU Gerung, Kabupaten Lombok Barat yaitu: faktor pasien dan faktor dokter.
3. Besar masing-masing faktor tersebut mempengaruhi tingkat pemahaman pasien yaitu: faktor
pasien akan berpengaruh pada tingkat pemahaman pasien itu sendiri enam kali lebih besar
dibandingkan dengan pasien yang lain. Dan faktor dokter yang memberikan informed consent
akan berpengaruh pada tingkat pemahaman pasien itu sendiri sembilan kali lebih besar
dibandingkan dengan dokter yang tidak memberikan penjelasan tentang informed consent.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi dokter
1. Bagi dokter diharapkan untuk memberikan informasi yang lengkap kepada pasien seperti
yang telah diatur dalam Undang-Undang Kedokteran Nomor 29 Tahun 2004 yaitu
diagnosis, tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis yang dilakukan, alternatif
tindakan lain dan resikonya, komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan.
2. Dokter diharapkan untuk selalu menjalin sambung rasa dengan pasien untuk membentuk
rasa saling percaya dan menghargai antara pasien dengan dokter. Sambung rasa antara
dokter dengan pasien dapat dilakukan dengan memperkenalkan diri, mendengarkan
dengan baik keluhan pasien, serta berempati terhadap pasien.
5.2.2 Bagi pasien
Dari hasil penelitian didapatkan faktor resiko yang berpengaruh adalah variabel pasien,
untuk itu bagi pasien diharapkan lebih aktiv dalam menambah informasi mengenai masalah
kesehatan khususnya penyakit yang sedang diderita baik melalui media seperti TV, internet, surat
kabar, menanyakan kepada dokter, dll.
5.2.3 Bagi peneliti
1. Penelitian ini hanya terbatas pada tiga faktor besar yaitu dokter, pasien, dan lingkungan
saja, diharapkan kepada peneliti berikutnya dapat memperluas lagi faktor lain seperti
tingkat pendidikan, pekerjaan, budaya, dan faktor-faktor lainnya.
2. Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengalami kesulitan saat pengambilan data
karena keterbatasan bahasa, sehingga ada beberapa pasien yang seharusnya masuk dalam
sampel menjadi tidak masuk dikarenakan tidak dapat memahami pertanyaan yang peneliti
ajukan.