Anda di halaman 1dari 7

Refleksi Kasus

September 2015

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

Nama

: Mohammad Fadhi

No. Stambuk : N 111 14 061


Pembimbing : dr. Nyoman Sumiati, M.Biomed., Sp.Kj

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA
PALU
2015

REFLEKSI KASUS

Identitas Pasien
Nama

:Tn Effendi

Umur

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Bonesompe

Pekerjaan

: Tidak ada

Agama

Status Perkawinan

: Belum Menikah

Tahun

Tanggal Pemeriksaan : 8 September 2015


I.

Deskripsi Kasus
Anamnesis
Pasien laki-laki usia

tahun dirawat di RSD Madani, menurut pasien ia

sudah lama dirawat lebih dari 6 tahun yang lalu. Pasien dibawa ke RSD
madani karena menurut pasien ia dibawa untuk di latih menjadi penjahit,
sehingga ia mau di bawa ke RSD Madani. Pasien sering berbicara sendiri,
dan pembicaraannya sering lompat-lompat dari topic satu ke topic
lainnya. Pasien juga menunjukan periaku yang gadu-geisah, namun tidak
membahayakan orang-orang disekitarnya. afek tidak sesuai. Pasien masih
bisa mengontrol emosinya. Hanya saja saat ini bila pasien diajak bicara
maka pertanyaan yang diajukan tidak dijawab dengan baik oleh pasien.
Pasien juga mengoceh tidak jelas, meontarkan ide-ide yang tidak jelas,
Dan juga saat pasien menceritakan hal hal sedih di dalam hidunya pasien
malah menunjukkan wajah yang menyeringai, tidak terlihat adanya rasa
sedih. Juga selalu berjalan-jalan tidak bias duduk tenang.

ketika ia datang ke palu dan salah dalam bergaul. Ia mengaku sewaktu


muda dulu ia sering melakukan Permainan billiard(perjudian), disaat yang
sama pasien juga mulai mengkonsumsi alcohol, juga suka bermain
perempuan. Pasien tidak pernah mengalami kejang, Diabetes Melitus,
Hipertensi, tidak ada riwayat penggunaan NAPZA. Namun ada riwayat
mengkonsumsi alcohol. Hal itu dimulai saat ia sudah bangkrut dari
usahanya yang dia rintis.
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit atau gejala yang
sama dengan pasien.
Riwayat dahulu pasien Awalnya pernah mengalami kegegalan usaha
di masa lalu sehingga menyebabkan keadaan sekarang ini. Pasien
merupakan orang yang periang sebelum sakit.
II.

Emosi Yang terlibat


Kasus ini menarik untuk dibahas karena pemeriksa mengalami kesulitan
mendapatkan informasi dari pasien terkait penyebab munculnya penyakit
yang dirasakan pasien yang ditunjukan afek yang tidak sesuai dan juga
berbicara yang berganti-ganti topic.

III.

Analisis
Berdasarkan kasus diatas pasien di diagnosis sebagai skizoafektif tipe
manic. Gangguan schizoafektifadalah penyakit mentalyang seriusyang
memilikigambaran

skizofrenia

dan

gangguan

afektif.

Gangguan

skizoafektif memiliki gejala khas skizofrenia yang jelas dan pada saat
bersamaan

juga

memiliki

gejala

gangguan

afektif

yang

menonjol.Gangguan skizoafektif terbagi dua yaitu tipe manik dan tipe


depresif. Skizofrenia adalah gangguan otak yang mendistorsi cara
seseorang berpikir, bertindak, mengungkapkan emosi, merasakan realitas,
dan berhubungan dengan orang lain.
Penyebab gangguan skizoafektif adalah tidak diketahui, namun empat model
konseptual telah diajukan, yaitu:

1. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe skizofrenia atau suatu


tipe gangguan mood
2. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi bersama-sama dari
skizofrenia dan gangguan afektif
3. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe psikosis ketiga yang
berbeda, tipe yang tidak berhubungan dengan skizofrenia maupun gangguan
afektif
Kemungkinan terbesar adalah bahwa gangguan skizoafektif adalah
kelompok gangguan yang heterogen yang meliputi semua tiga
kemungkinan yang pertama.
Mekanisme terjadinya skizoafektif belum diketahui apakah merupakan suatu
patologi yang terpisah dari skizofrenia dan gangguan mood atau merupakan
gabungan dari keduanya yang terjadi secara bersamaan.Jika merujuk pada
kemungkinan kedua, maka telah diketahui neurobiology baik fungsional ataupun
structural yang terlibat dalam gangguan ini.
Seseorang dengan gangguan schizoafektif memiliki perubahan suasana hati
berat dan beberapa gejala psikotik skizofrenia, seperti halusinasi, delusi, dan cara
berpikir yang tidak teratur. Salah satu gejala psikotik pada gangguan schizoaffective
adalah ketidak mampuan seseorang untuk membedakan kenyataan dan apa yang
sedang dipikirkan. Gejalagangguan skizoafektif mungkin sangat bervariasi dari
satuorang ke orang lain dan mungkin ringan atau berat. Gejala gangguan skizoafektif
mungkin termasuk :
Depresi

Nafsu makan yang berkurang

Pengurangan berat badan

Perubahan dari pola tidur biasanya ( sedikit atau banyak tidur )

Agitasi

Merasa tidak ada semangat

Kehilangan rasa untuk melakukan kebiasaan sehari-hari

Merasa tidak ada harapan

Selalu merasa bersalah

Tidak dapat berkonsentrasi

Mempunyai pikiran untuk melakukan percobaan bunuh diri

Mania

Peningkatan aktivitas

Bicara cepat

Pikiran yang meloncat-loncat

Sedikit tidur

Agitasi

Percaya diri meningkat

Mudah teralihkan

IV.

Kesimpulan
Berdasarkan kasus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, pasien
mengaami gangguan skizoafektif tipe mania. gejala klinis yang ditemukan
pada pasien ini mengarah ke gangguan skizoafektif, dikarenakan adanya
gejala gangguan mood (depresi) dan skizofrenia pada saat yang bersamaan.

Afek yang muncul adalah afek Pada pasien ini gejala yang lebih menonjol
adalah gejala Mania. sering berbicara sendiri, pembicaraannya lompat-lompat
dari topic satu ke topic lain. menunjukan periaku yang gadu-gelisah, afek
tidak sesuai. mengoceh tidak jelas, meontarkan ide-ide yang tidak jelas, Dan
juga saat menceritakan hal hal sedih di dalam hidunya pasien malah
menunjukkan wajah yang menyeringai, tidak terlihat adanya rasa sedih. Juga
selalu berjalan-jalan tidak bisa tenang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan & Sadock, 2011, Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2, EGC,
Jakarta
2. Maslim, R, 2007, Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik
Edisi 3, PT Nuh Jaya, Jakarta
3. Sinaga Banhard Rudyanto. 2007. Skizofrenia dan Diagnosis Banding.
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
4. Maslim, Rusdi dr. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan
Ringkasan dari PPDGJ III Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika
Atmajaya, Jakarta, 2001.
5. Rusdi. 2007. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. PT Nuh Jaya Jakarta.
6. Donald I. Templer. The Decline of Hebephrenic Schizophrenia In:
Orthomolecular Psychiatry, Volume 11, Number 2,2002, Pp. 100-102.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tutorial Jiwa
    Tutorial Jiwa
    Dokumen15 halaman
    Tutorial Jiwa
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Tutorial
    Tutorial
    Dokumen5 halaman
    Tutorial
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Mengatasi PTSD
    Mengatasi PTSD
    Dokumen8 halaman
    Mengatasi PTSD
    MeLi Beiiby Dudunk
    Belum ada peringkat
  • Primer
    Primer
    Dokumen8 halaman
    Primer
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Retardasi Mental
     Retardasi Mental
    Dokumen1 halaman
    Retardasi Mental
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • DISENTRI
    DISENTRI
    Dokumen15 halaman
    DISENTRI
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • LO Jilid 2
    LO Jilid 2
    Dokumen1 halaman
    LO Jilid 2
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Psikiatri
    Laporan Kasus Psikiatri
    Dokumen12 halaman
    Laporan Kasus Psikiatri
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Puberitas
    Puberitas
    Dokumen6 halaman
    Puberitas
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Tropis
    Tutorial Tropis
    Dokumen8 halaman
    Tutorial Tropis
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Mikrognatia
    Tinjauan Mikrognatia
    Dokumen6 halaman
    Tinjauan Mikrognatia
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Tutorial
    Tutorial
    Dokumen6 halaman
    Tutorial
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Trauma Lahir
    Trauma Lahir
    Dokumen4 halaman
    Trauma Lahir
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Definisi Epilepsi
    Definisi Epilepsi
    Dokumen7 halaman
    Definisi Epilepsi
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Bronko Pneumonia
    Bronko Pneumonia
    Dokumen2 halaman
    Bronko Pneumonia
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Gizi Buruk Marasmus
    Gizi Buruk Marasmus
    Dokumen13 halaman
    Gizi Buruk Marasmus
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Kejang Kompleks
    Kejang Kompleks
    Dokumen4 halaman
    Kejang Kompleks
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Mikrognatia
    Tinjauan Mikrognatia
    Dokumen6 halaman
    Tinjauan Mikrognatia
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Bronko Pneumonia
    Bronko Pneumonia
    Dokumen3 halaman
    Bronko Pneumonia
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • TRAUMA
    TRAUMA
    Dokumen5 halaman
    TRAUMA
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Bacterial Infection
    Bacterial Infection
    Dokumen18 halaman
    Bacterial Infection
    Dielo Mohammad
    Belum ada peringkat
  • Vaksin Pentavalen
    Vaksin Pentavalen
    Dokumen11 halaman
    Vaksin Pentavalen
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Pubertas Prekoks
    Pubertas Prekoks
    Dokumen11 halaman
    Pubertas Prekoks
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Mikrognatia
    BAB 1 Mikrognatia
    Dokumen1 halaman
    BAB 1 Mikrognatia
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Trauma Plexus
    Trauma Plexus
    Dokumen1 halaman
    Trauma Plexus
    Saya Diloo
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat