September 2015
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Nama
: Mohammad Fadhi
REFLEKSI KASUS
Identitas Pasien
Nama
:Tn Effendi
Umur
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Bonesompe
Pekerjaan
: Tidak ada
Agama
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Tahun
Deskripsi Kasus
Anamnesis
Pasien laki-laki usia
sudah lama dirawat lebih dari 6 tahun yang lalu. Pasien dibawa ke RSD
madani karena menurut pasien ia dibawa untuk di latih menjadi penjahit,
sehingga ia mau di bawa ke RSD Madani. Pasien sering berbicara sendiri,
dan pembicaraannya sering lompat-lompat dari topic satu ke topic
lainnya. Pasien juga menunjukan periaku yang gadu-geisah, namun tidak
membahayakan orang-orang disekitarnya. afek tidak sesuai. Pasien masih
bisa mengontrol emosinya. Hanya saja saat ini bila pasien diajak bicara
maka pertanyaan yang diajukan tidak dijawab dengan baik oleh pasien.
Pasien juga mengoceh tidak jelas, meontarkan ide-ide yang tidak jelas,
Dan juga saat pasien menceritakan hal hal sedih di dalam hidunya pasien
malah menunjukkan wajah yang menyeringai, tidak terlihat adanya rasa
sedih. Juga selalu berjalan-jalan tidak bias duduk tenang.
III.
Analisis
Berdasarkan kasus diatas pasien di diagnosis sebagai skizoafektif tipe
manic. Gangguan schizoafektifadalah penyakit mentalyang seriusyang
memilikigambaran
skizofrenia
dan
gangguan
afektif.
Gangguan
skizoafektif memiliki gejala khas skizofrenia yang jelas dan pada saat
bersamaan
juga
memiliki
gejala
gangguan
afektif
yang
Agitasi
Mania
Peningkatan aktivitas
Bicara cepat
Sedikit tidur
Agitasi
Mudah teralihkan
IV.
Kesimpulan
Berdasarkan kasus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, pasien
mengaami gangguan skizoafektif tipe mania. gejala klinis yang ditemukan
pada pasien ini mengarah ke gangguan skizoafektif, dikarenakan adanya
gejala gangguan mood (depresi) dan skizofrenia pada saat yang bersamaan.
Afek yang muncul adalah afek Pada pasien ini gejala yang lebih menonjol
adalah gejala Mania. sering berbicara sendiri, pembicaraannya lompat-lompat
dari topic satu ke topic lain. menunjukan periaku yang gadu-gelisah, afek
tidak sesuai. mengoceh tidak jelas, meontarkan ide-ide yang tidak jelas, Dan
juga saat menceritakan hal hal sedih di dalam hidunya pasien malah
menunjukkan wajah yang menyeringai, tidak terlihat adanya rasa sedih. Juga
selalu berjalan-jalan tidak bisa tenang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan & Sadock, 2011, Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2, EGC,
Jakarta
2. Maslim, R, 2007, Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik
Edisi 3, PT Nuh Jaya, Jakarta
3. Sinaga Banhard Rudyanto. 2007. Skizofrenia dan Diagnosis Banding.
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
4. Maslim, Rusdi dr. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan
Ringkasan dari PPDGJ III Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika
Atmajaya, Jakarta, 2001.
5. Rusdi. 2007. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. PT Nuh Jaya Jakarta.
6. Donald I. Templer. The Decline of Hebephrenic Schizophrenia In:
Orthomolecular Psychiatry, Volume 11, Number 2,2002, Pp. 100-102.