Anda di halaman 1dari 4

Srtuktur Teori Akuntansi

Batasan teori akuntansi telah didefinisi sebagai pengukuran dan pengkomunikasian data
yang menampakkan aktivitas ekonomi yang terdiri dari tiga elemen, yaitu :
1. Data yang menampakkan aktivitas ekonomi.
2. Pengukuran data yang menampakkan aktivitas ekonomi.
3. Komunikasi data yang menampakkan aktivitas ekonomi.
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa yang akan datang tergantung
pada pemahaman teknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi. Struktur teori akuntansi
merupakan elemen yang saling terkait yang menjadi pedoman pengembangan teori dan
penyusunan teknik-teknik akuntansi.
Struktur teori akuntansi berisi elemen sebagai berikut :
1. Rumusan Tentang Tujuan Laporan Keuangan.
Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori akuntansi. Tujuan laporan
keuangan yang umum adalah untuk memberikan informasi keuangan kepada para
pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan keputusan. Standar Akuntansi
Keuangan merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

2. Rumusan Tentang Postulat yang Dirumuskan dari Tujuan Laporan Keuangan


Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenaraannya sendiri atau
disebut aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya, yang menggambarkan aspek
ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum dari suatu lingkungan di mana akuntansi tersebut
beroperasi.
a. Postulat Entitas
Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang
terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat memungkinkan
akuntan membedakan antara transaksi bisnis dan individu, akuntan melaporkan transaksi
perusahaan, bukan transaksi pemilik perusahaan.
b. Postulat Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Postulat kelangsungan usaha atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas
akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas
yang sedang berjalan. Postulat ini mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan
untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa
entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu.
c. Postulat Unit Pengukur (Postulat Unit Of Measure)
Unit pertukaran dan pengukuran diperlukan untuk mencatat transaksi perusahaan dengan
cara yang sama. Pengukur umum yang dipilih dalam akuntansi adalah unit moneter.
Postulat ini menimbulkan 2 keterbatasan akuntansi :

1. Akuntansi terbatas pada pemberian informasi yang dijabarkan dalam ukuran moneter
(uang), tidak mencatat informasi relevan lainnya yang sifatnya nonmoneter.
2. Terkandung dalam unit moneter itu sendiri yang sifatnya atau nilainya berfluktuasi
karena tergantung kepada kemampuan daya belinya.
d. Postulat Periode Akuntansi
Postulat periode akuntansi menyatakan bahwa laporan keuangan yang menggambarkan
perubahaan dalam kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik.,
3. Konsep Teoritis Akuntansi yang Berhubungan dengan Asumsi-Asumsi dan Sifat-Sifat
Akuntansi.
Konsep Teoritis Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri atau disebut juga aksioma yang juga sudah dietrima umum karena kesesuainnya
dengan tujuan laporan keuangan yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan
dalam ekonomi bebas yang ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi.
4. Rumusan Prinsip Akuntansi Utama yang Didasarkan pada Postulat dan Konsep Teoritis
Sebelumnya.
Prinsip (dasar) akuntansi adalah prinsip atau sifat-sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh
outputnya, termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangan,
postulat-postulat akuntansi dan konsep teoritis akuntansi yang menjadi dasar dalam
pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan
keuangan. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar, yaitu :

a. Dasar Akrual
Artinya bahwa dalam menyusun laporan keuangan pengakuan transaksi didasarkan pada
kejadian atau peristiwa bukan didasarkan pada transaksi kas.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud akan terus
melanjutkan usahanya, dalam asumsi dasarnya tidak ada maksud untuk melakukan
likuidasi.
5. Standar atau Teknik Akuntansi Sebagai Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai
Kebutuhan Para Pemakai, yang Dirumuskan dari Prinsip Akuntansi yang Utama.
Standar (teknik) Akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan dari Prinsip
Dasar Akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan pencatatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi atau kejadian-kejadian tertentu yang dialami oleh suatu
lembaga (entity), organisasi atau perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai