Skenario
Seorang laki-laki usia 15 tahun datang ke UGD Rumah Sakit Y dengan keluhan sesak napas
pada malam hari selama 8 hari terakhir disertai dengan mengi. Pasien mengeluh sesak napas
dan mengi timbul 2-3 kali seminggu dalam sebulan ini. Pasien mengatakan bahwa keluhan
yang sama juga muncul 6 bulan yang lalu. Pasien mengeluh sesak napas sangat mengganggu
tidur dan aktifitas sehari-hari. Ketika serangan muncul pasien hanya dapat berbicara dengan
penggalan kalimat. Pasien juga mengalami batuk yang berulang dan dada terasa berat.
Menurut ibunya, ketika pasien memakan udang timbul sesak napas dan batuk. Ibu pasien
memiliki riwayat alergi cokelat yaitu timbul bintik-bintik merah yang panas dan gatal ketika
memakan cokelat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pernapasan cepat dengan frekuensi
napas 25x/menit, pada auskultasi terdengar suara mengi nyaring sepanjang ekspirasi,
ekspirasi memanjang, terlihat retraksi interkostal, suprasternal dan tanda vital lain dalam
batas normal. Untuk menegakkan diagnosis dokter melakukan pemeriksaan faal paru dan
didapatkan VEP1: 70%. Dokter mendiagnosis pasien sebagai asma persisten sedang. Dokter
ingin memberikan pasien steroid inhalasi untuk mengurangi inflamasi di saluran napas,
namun dokter ingin mengetahui lebih lanjut jenis steroid inhalasi apakah yang efektif dalam
mengobati asma persisten sedang.
Pertanyaan (foreground question)
Bagaimana efektifitas terapi ciclesonide dan fluticasone propionate dalam mengobati asma
persisten sedang?
PICO
Population
Intervention
Comparison
Outcomes
Alamat website
: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
Kata kunci
Limitasi
Hasil Pencarian
:3