Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
Pembimbing
Dr. Citra Dewi , M.Kes, Dipl DK
1
1
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Pembimbing,
2
2
KATA PENGANTAR
3
3
selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Universitas YARSI.
6. Dr. Jhon Erdal. selaku kepala Puskesmas Kecamatan Senen yang telah
memberi masukan yang bermanfaat selama berada di Puskesmas
Kecamatan Senen.
7. Dr. Yuli Hartati selaku koordinator pembimbing kepaniteraan
Puskesmas Kecamatan Senen yang telah memberi masukan yang
bermanfaat selama berada di Puskesmas Senen.
8. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Senen
yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran proses penulisan laporan ini.
9. Rekan Sejawat Kelompok 8 Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran YARSI yang
telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
4
4
KATA PENGANTAR................................................................................................
....................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................
....................................................................................................................................
iii
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
1
5
5
STUDI KASUS PASIEN
DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DENGAN OBESITAS
MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
KELOMPOK 8
Anugrah Nurul Fitri
1102010031
PEMBIMBING:
dr. Citra Dewi, M.Kes, DipIDK
6
6
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 5 DESEMBER 2016 6 JANUARI 2017
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIABETES MELLITUS PADA
LANSIA DENGAN OBESITAS MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN ini telah disetujui
oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Pembimbing,
7
7
KATA PENGANTAR
8
8
12. Dr. Erlina Wijayanti, MPH, selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
13. Dr. Dini Widianti, M.KK, selaku sekretaris Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
14. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
15. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
16. Dr. Yusnita, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
17. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
18. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga dan Staf Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
19. Rifqatussaadah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
20. Dr. Andari Rahmani Putri, MKM, selaku staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
21. Dr. Hj. Sophianita G.T. Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
22. Dr. John Erdal, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Senen.
23. Dr. Yuli Hartati, selaku kepala Puskesmas Kecamatan Senen yang telah
memberi masukan yang bermanfaat selama berada di Puskesmas
Kecamatan Senen.
24. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Senen
yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran proses penulisan laporan ini.
25. Rekan Sejawat Kelompok 8 Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran YARSI yang
telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Wassalammu'alaikum wr. wb.
9
9
Jakarta, Januari 2017
Penulis
BAB I
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 57 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kalibaru Timur 5 RT 002 RW 02
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Jawa
Status : Menikah
Tanggal Berobat : 09 Desember 2016
II. Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 09 Desember 2016 pada pukul
10.00 WIB
10
10
bulan. Pada hari pemeriksaan pasien melakukan pemeriksaan Gula Darah
Sewaktu dan didapatkan hasil 200 mg/dL.
11
11
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal di rumah milik sendiri bersama dengan 1 anak kandung, 1
menantu dan 1 cucunya. Kebutuhan pasien dan keluarga didapat dari penghasilan
anak dan menantu pasien. Anak pasien memiliki penghasilan tidak tetap dari
pekerjaannya sebagai pedagang yaitu Rp. 1.000.000,- perbulannya. Dari
menantunya berpenghasilan Rp. 2.000.000,- perbulannya dengan bekerja sebagai
buruh pabrik. Terkadang pasien mendapat bantuan dari adik - adik pasien saat
sedang kumpul keluarga.
Menurut pasien, dirinya merupakan seseorang yang cukup aktif dalam
bergaul di lingkungan tempat tinggalnya. Dirinya suka mengikuti kegiatan di
lingkungan dan acara perkumpulan lainnya bersama tetangga-tetangga di RT/RW
setempat.
7. Riwayat Kebiasaan
Sebelum terdiagnosa diabetes mellitus, riwayat kebiasaan makan pasien
dalam sehari adalah 2-3 kali/hari. Mengkonsumsi minuman yang manis seperti
minum teh manis kurang lebih dua gelas sehari. Pasien juga suka mengkonsumsi
biskuit ataupun kue-kue jajanan pasar. Pasien tidak memiliki kebiasaan olahraga
karena pasien malas untuk berolahraga.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesan Sakit : Tampak Sakit Ringan
b. Kesadaran : Composmentis
2. Vital Sign
a. Tekanan darah : 120/80
b. Frekuensi nadi : 82 x/menit
c. Frekuensi napas : 22 x/menit
d. Suhu : 36,5oC
12
12
= 49,5kg
d. IMT = BB / TB2 (m)
IMT = 75 / (1,55)2
= 75 / 2,40
= 31,25 ( Obesitas I)
4. Status Generalis
a. Kepala : Normochepal
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
sekret mata (-/-).
Telinga : serumen(-/-), keluar sekret dari telinga (-/-).
Hidung : pernapasan cuping hidung (-/-), sekret
hidung (+/+).
Mulut : mukosa mulut basah
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP tidak
meningkat.
b. Thorax
Pulmo : Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing(-/-)
Cor : BJ I &II normal reguler, murmur (-),
Gallop(-)
c. Abdomen : Tampak datar, simetris, bising usus (+)
normal, hepar dan lien tidak teraba.
d. Ekstremitas
Atas : akral hangat, sianosis (-/-), CRT <2 detik,
Bawah : akral hangat, sianosis (-/-), CRT<2 detik.
BERKAS KELUARGA
13
13
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Ny. E (57Th)
b. Identitas Pasangan :-
c. Struktur Komposisi Keluarga
14
14
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga
15
15
Tarif pelayanan Terjangkau dan pengobatan gratis dan jarak yang tidak
kesehatan murah terlalu jauh dari rumah, sehingga dapat
ditempuh dengan naik kendaraan umum
Kualitas pelayanan Cukup memuaskan
atau motor ke puskesmas. Dan pasien juga
kesehatan
merasa cukup puas dengan pelayanan
kesehatan yang ada di puskesmas.
16
16
1. 06/12/2016 Mie goreng 175 kal 4 gr 40 gr 0 gr
Pagi Telur dadar 125 kal 7 gr 0 gr 10 gr
1 sdt Minyak 100 kal 0 gr 0 gr 10 gr
kelapa
50 kal 0 gr 12 gr 0 gr
Teh Manis
Es Jeruk
50 kal 0 gr 12 gr
0 gr
Malam Bakso 75 kal 7 gr 0 gr 5 gr
325 kal 4 gr 76 gr 0 gr
Pisang Goreng 100 kal 0 gr 0 gr 10 gr
0 kal 0 gr 0 gr 0 gr
1 sdt Minyak
kelapa
Air putih
Jumlah 1550 34 gr 185 gr 68 gr
kal
17
17
Teh Manis
50 kal 0 gr 12 gr 0 gr
0 kal 0 gr 0 gr 0 gr
Malam Nasi goring 175 kal 4 gr 40 gr 0 gr
18
18
1 sdt Minyak 100 kal 0 gr 0 gr 10 gr
kelapa
Teh Manis
50 kal 0 gr 12 gr
0 gr
Malam Nasi putih 175 kal 4 gr 40 gr 0 gr
Normal 18,5-25,0
BB : 75 kg
TB : 155 cm
Kebutuhan kalori:
19
19
= (TB 100) (TB 100) x 10%
IMT
= BB / TB2 (m)
= 75 / (1,55)2
= BB ideal x 25 kkal
- Faktor Koreksi
= 1299,3 kkal
20
20
Lemak = 20% x kalori total
= 20% x 1299,3 = 259,86 kal (setara dengan 28,8 gr)
Interpretasi terhadap food recall pasien:
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mendapat total kalori per hari :
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mendapat total protein per hari
:
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mendapat total karbohidrat per
hari :
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mendapat total lemak per hari:
22
22
Tempe 75 kal 7 gr 5 gr 3 gr
Minyak kelapa 100 kal - - 10 gr
Hati ayam 75 kal - 7 gr 5 gr
Minyak kelapa 100 kal - - 10 gr
Selingan Susu sapi 125 kal 10 gr 7 gr 6 gr
Malam Nasi 175 kal 40 gr 4 gr -
Sayur sop
Wortel 25 kal 5 gr 1 gr -
Buncis 25 kal 5 gr 1 gr -
Kol 25 kal 5 gr 1 gr -
Minyak kelapa 100 kal - - 10 gr
Telur ayam 75 kal - 7 gr 5 gr
Selingan Apel 100 kal 24 gr - -
Jumlah 1.775 kal 205 gr 56 gr 56 gr
Kesimpulan
Ny. E tidak teratur dalam melakukan terapi gizi medis.
Mengakibatkan penatalaksanaan nutrsi pada Ny. E tidak maksimal.
23
23
B. Genogram
1. Bentuk keluarga
Bentuk keluarga ini menurut Friedman adalah Single Family atau
Single Parent yaitu keluarga dimana suatu rumah tangga terdiri dari satu
orang tua dengan anak (kandung atau angkat) terjadi karena perceraian
atau kematian. Suami dari Ny. E sudah meninggal 2 tahun yang lalu
sehingga saat ini Ny. E tinggal bersama anak-anaknya.
2. Tahapan siklus keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall dan Miller (1985), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada
tahap VIII yaitu keluarga dalam masa pensiUn dan lansia.
3. Dinamika Keluarga
Masalah dalam keluarga Ny. E adalah pasien dan keluarga kurang
mengerti pola makan yang sehat dan seimbang yang sesuai bagi pasien
peyakit diabetes mellitus. Keluarga juga kurang memberikan perhatian
yang lebih kepada kesehatan pasien, contohnya adalah mengingatkan
untuk makan mengikuti pola makan yang dianjurkan untuk pasien
Diabetes Mellitus. Hubungan antara Ny. E cukup baik antar anggota
keluarganya. Mereka suka berkumpul pada malam hari setelah semuanya
pulang bekerja.
: : perempuan
pasien meninggal
4. : laki- Fungsi Keluarga : laki-laki
Ada laki
beberapa meninggal
: : tinggal
perempua fungsi keluarga, serumah
sebagai berikut:
24
24
1. Fungsi biologis
A. Untuk meneruskan keturunan.
B. Memelihara dan membesarkan anak.
C. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
D. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
A. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
B. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
C. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
D. Memberikan Identitas anggota keluarga.
3. Fungsi Sosial
A. Membina sosialisasi pada anak.
B. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
C. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
A. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
B. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
C. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang
akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua,
dsb.
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
1. Masalah dalam organisasi keluarga
Dalam struktur keluarga, Ny. E selaku kepala keluarga merupakan
seorang yang tidak lagi mempunyai penghasilan untuk keluarga.
Penghasilan didapat dari anak-anak serta menantu Ny. E dari hasil
pekerjaannya. Keluarga juga tidak memperhatikan pola makan yang baik
dan benar bagi Ny. E sehingga masakan yang dihidangkan sering
bertentangan dengan penyakit yang diderita.
2. Masalah dalam fungsi biologis
Pasien memiliki riwayat penyakit keluarga diabetes mellitus, yaitu
ayah pasien. Saat ini pasien menderita penyakit diabetes melitus. Jari-jari
kaki pasien juga mulai sering kesemutan. Tubuh pasien seringkali terasa
lemas hingga mengganggu aktivitas sehari-hari pasien.
3. Masalah dalam fungsi psikologis
Anak-anak pasien kurang memberikan perhatian kepada pasien sehingga
dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien juga dinilai kurang
terutama sejak ia menderia penyakit ini.
4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
25
25
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari anak pasien yang
berasal dari berdagang dan dibantu oleh menantu pasien yang bekerja
sebagai buruh pabrik. Untuk biaya kesehatan, pasien masih dengan
biaya BPJS.
5. Masalah lingkungan
Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan lingkungan cukup padat
penduduk dengan letak rumah yang berdekatan satu sama lainnya.
Kebersihan lingkungan di sekitar rumah pun terjaga dengan baik.
6. Masalah perilaku kesehatan
Keluarga kurang mengerti akan pentingnya kesehatan dan
pemeliharaan kesehatan. Selain itu usaha pasien dalam merubah pola
makan dan gaya hidup masih kurang.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi
pasien terhadap penyakit)
a. Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke puskesmas kecamatan Senen untuk kontrol
pengobatan Diabetes Mellitus yang telah diderita kurang lebih 5 tahun.
b. Harapan
Pasien mengharapkan bahwa setelah berobat di puskesmas penyakit
yang diderita pasien terkontrol. Pasien juga mengharapkan diberikan
penanganan yang baik dan benar atas penyakit yang diderita serta
pasien ingin mengetahui bagaimana perkembangan kadar gula darah
pasien saat ini.
c. Kekhawatiran
Pasien khawatir akan tidak terkontrolnya penyakit yang diderita.
d. Persepsi pasien terhadap penyakit
Menurut pasien, penyakit ini merupakan akibat pola makan dan
keturunan dari ayah pasien.
26
26
3. Aspek Risiko Internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
- Pola makan Ny. E kurang baik karena belum mengkonsumsi
makanan yang sesuai dengan aturan Terapi Nutrisi Medis (TNM)
yang merupakan bagian dari tatalaksana pasien diabetes mellitus.
- Asupan kalori yang berasal dari makanan yang dimakan pasien
sehari-hari melebihi dari kebutuhannya kalori harian pasien.
- Pasien jarang melakukan olahraga.
27
27
E. Rencana Pelaksanaan
Memberitahukan contoh pola makan yang baik dan Pasien Pada saat kunjungan ke - Pasien mampu Tidak menolak
benar dalam memenuhi kebutuhan makan dalam rumah mengubah pola
sehari sesuai pedoman Terapi Nutrisi Medis makan yang sesuai
(TNM). dengan kebutuhannya
Aspek
yang berpedoman
risiko
Memberitahukan pasien untuk memakan makanan pada Terapi Nutrisi
internal
yang sesuai kebutuhannya dalam sehari agar Medis (TNM)
makanan yang dimakan tidak melebihi kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Aspek Mengingatkan kepada keluarga pasien untuk lebih Keluarga Pada saat kunjungan ke - Keluarga memberi Tidak menolak
psikososial memperhatikan kesehatan pasien oleh karena rumah dukungan lebih
keluarga keberhasilan dari penatalaksanaan diabetes mellitus kepada pasien
tidak lepas dari peran serta keluarganya. sehingga pasien lebih
termotivasi
Mengedukasi kepada keluarga pasien untuk meningkatkan pola
menerapkan pedoman Terapi Nutrisi Medis (TNM) hidup yang lebih sehat
saat menyajikan makanan terhadap pasien. - Pola makan pasien
mejadi sehat dan
seimbang sehingga
diharapkan dapat ikut
membantu
menormalkan kadar
gula darah pasien.
Aspek Mengajurkan kepada pasien untuk melakukan Pasien dan Pada saat kunjungan ke Kondisi tubuh pasien lebih Tidak menolak
fungsional olahraga yang teratur untuk menjaga kesehatan keluarga rumah sehat dan kuat
seperti senam lansia, jalan kaki teratur, dll.
F. Prognosis
1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad sanasionam : dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam
\
STUDI KASUS PASIEN
DIABETES MELLITUS PADA PASIEN LANSIA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
PERIODE 4 DESEMBER 2016 6 JANUARI 2017
Disusun Oleh :
Laila Mayangsari
1102011139
Kelompok 8
Pembimbing :
dr. Citra Dewi, M.Kes, DipIDK
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIABETES MELLITUS PADA PASIEN LANSIA DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN PERIODE 4 DESEMBER 2016 6 JANUARI 2017 ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran
Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, Januari 2017
Pembimbing,
Penulis
BAB I
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN
III. Identitas Pasien
Nama : Ny. Sumirah
Jenis Kelamin : perempuan
Usia : 60 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jalan Kramat Pulo RT 008 RW 009
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Jawa
Status : Menikah
Tanggal Berobat : 8 Desember 2016
IV. Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 8 Desember 2016 pada pukul 10.00 WIB
Awal mula penyakit menurut pengakuan pasien, sering merasa haus dan sering buang air kecil saat malam hari sehingga mengganggu
tidur pasien. Dengan inisiatif sendiri pasien datang ke puskesmas Senen untuk memeriksakan dirinya. Di puskesmas pasien diminta untuk
melakukan pemeriksaan GDS namun pasien lupa berapa hasil GDS saat itu. Pasien diberikan obat-obatan untuk mengontrol kadar gula
darahnya. Selain diberi obat untuk mengontrol gula darahnya, pasien juga diminta untuk menjaga pola makan, sering berolah raga dan
sering mengecek kadar gula darahnya.
Pasien sebagai ibu rumah tangga mengaku teratur minum obat tetapi sulit menjaga pola makan yang baik dan tidak ada waktu untuk
berolahraga. Dokter juga memberitahukan agar pasien menjaga pola makan dengan baik dan dianjurkan untuk konsultasi ke bagian gizi
yang ada di puskesmas. Pasien memang datang ke bagian gizi untuk konsultasi, namun pasien tidak menerapkan pola makan yang sudah
dianjurkan dalam praktek sehari-hari. Pasien juga mengatakan suka sekali makan makanan yang manis camilan seperti kue basah dan
meminum teh. Keluarga pasien juga tidak pernah mengingatkan pasien untuk menjaga pola makan pasien.
Pasien mengaku bahwa obat penurun gula darah sudah habis sejak 1 setengah bulan lalu dan tidak kontrol karena pasien merasa tidak
ada keluhan. Pasien khawatir keluhan muncul karena pasien sudah tidak minum obat selama 1 setengah bulan terakhir. Pasien berharap
dengan berobat ke puskesmas pasien diberikan penanganan yang baik dan benar atas keluhan yang sedang dirasakan serta pasien ingin
mengetahui bagaimana perkembangan kadar gula darah pasien saat ini. Pasien menganggap bahwa dirinya sakit merupakan hal yang wajar
karena usianya yang sudah tua.
11. Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien menderita diabetes mellitus sejak 2 tahun yang lalu.
- Riwayat penyakit hipertensi serta penyakit kronis lainnya disangkal oleh pasien.
- Riwayat alergi obat ataupun makanan disangkal oleh pasien.
V. Pemeriksaan Fisik
7. Keadaan Umum
c. Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
d. Kesadaran : Komposmentis
8. Vital Sign
e. Tekanan darah : 120/80
f. Frekuensi nadi : 80 x/menit
g. Frekuensi napas : 20 x/menit
h. Suhu : 36,7oC
C. Profil Keluarga
5. Karakteristik Keluarga
d. Identitas Kepala Keluarga (KK) : suami pasien bernama Tn. Solihin berusia 63 tahun.
e. Identitas Pasangan : istri bernama Ny. Sumirah berusia 60 tahun.
f. Struktur Komposisi Keluarga
57 th
Tn. H 31 th Tn. A 20 th
: Meninggal
Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah
makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.
Masalah Gizi Nutrisi merupakan bagian dari perawatan diabetes untuk segala usia, tetapi ada pertimbangan tambahan untuk
lansia dengan diabetes. Meskipun kebutuhan energi menurun dengan usia, kebutuhan nutrien dan kalori pada lansia lebih rendah.
Pola makan yang ketat harus diperhatikan pada lansia diabetes
Penegakan diagnosis DM ditemukannya keluhan klasik ditambah dengan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL. Dan dari
hasil wawancara dengan Ny. Sumirah didapatkan keluhan Ny. Sumirah merasa lemas, kesemutan pada kaki, sering merasa haus dan
sering buang air kecil saat malam hari. Pada pemeriksaan laboratorium Ny. Sumirah didapatkan GDS 233 mg/dl.
Terapi Nutrisi Medis (TNM) merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total. Setiap penyandang diabetes
sebaiknya mendapat TNM sesuai dengan kebutuhannya guna mencapai sasaran terapi.
Perhitungan jumlah kalori ditentukan oleh status gizi, umur, ada tidak nya stress akut, dan kegiatan jasmani. Penentuan
status gizi dapat dipakai indeks masa tubuh (IMT) atau rumus brocca.
Penentuan status gizi Ny. Sumirah berdasarkan rumus brocca : Ny. Sumirah berusia 60 tahun, mempunyai tinggi badan 166
cm dan berat badan 61 kg, dalam kesehariannya hanya melakukan aktivitas ringan.
IMT
= BB / TB2 (m)
= 61 / (1,66)2
= 61 / 2,76
= 22,1 (Normal)
Jumlah kebutuhan kalori per hari:
- Kebutuhan kalori basal
= BB ideal x 30 kkal
= 59,4 x 30 kkal = 1782 kkal
- Umur diantara 60-69 tahun dikurangi 10%
= 10% x 1782 kkal = 178,2 kkal
- Kebutuhan untuk aktivitas ditambah 10%
= 10% x 1782 kkal = 178,2 kkal
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall
pasien selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas didapatkan total rata-rata makan pasien selama 3 hari sebesar 1900 kal
sedangkan kebutuhan pasien dalam sehari sebesar 1782 kal sehingga dibutuhkan pengurangan kalori sebesar 118 kal. Maka dapat
disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien lebih dari jumlah kalori yang dibutuhkan setiap harinya, sehingga
penatalaksanaan nutrisi pada Ny. Sumirah menjadi tidak maksimal.
Kesimpulan
Ny. Sumirah tidak teratur dalam melakukan terapi gizi medis. Mengakibatkan penatalaksanaan nutrisi pada Ny. Sumirah
menjadi tidak maksimal.
D. Struktur Keluarga
5. Bentuk keluarga
Keluarga terdiri dari kepala keluarga (KK) yang merupakan suami pasien bernama Tn. Solihin berusia 63 tahun dan Ny.
Sumirah sebagai pasien berusia 60 tahun. Selain itu, ada anak pasien yang bernama Herman berusia 31 tahun belum menikah dan
tinggal bersama pasien, Ali berusia 20 tahun yang tinggal bersama pasangan ini. Bentuk keluarga adalah nuclear family atau
keluarga inti karena terdiri atas ayah, ibu dan anak.
7. Dinamika Keluarga
Masalah dalam keluarga Ny. Sumirah adalah pasien dan keluarga kurang mengerti pola makan yang sehat dan seimbang
yang sesuai bagi pasien peyakit diabetes mellitus. Keluarga juga kurang memberikan perhatian yang lebih kepada kesehatan
pasien, contohnya adalah mengingatkan untuk meminum obat secara teratur, berobat secara teratur dan juga mengingatkan untuk
mengecek kadar gula darah setiap bulannya.
Hubungan antara Ny. Sumirah cukup baik antar anggota keluarganya. Namun keluarga Ny. Sumirah jarang berkumpul
karena sibuk dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Gambar 3. Dinamika Keluarga Ny. Sumirah
8. Fungsi Keluarga
a) Fungsi Biologis
Keluarga Ny. Sumirah telah menjalankan fungsi biologis suatu keluarga dengan baik yaitu telah meneruskan keturunannya,
lalu telah membesarkan anak-anaknya hingga dewasa.
b) Fungsi Psikologis
Keluarga Ny. Sumirah telah saling memberikan rasa aman dan rasa kasih sayang terhadap masing-masing anggota keluarga.
Ny. Sumirah merasa kurang mendapatkan perhatian karena suami dan kedua anaknya sibuk bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
c) Fungsi Sosial
Keluarga Ny. Sumirah telah menjalankan fungsi sosial dengan benar, baik terhadap sesama anggota keluarga ataupun terhadap
tetangga di lingkugan sekitar. Ny. Sumirah juga meneruskan nilai-nilai budaya yang ada di keluarga kepada anak-anaknya.
d) Fungsi Ekonomi
Ny. Sumirah sebagai ibu rumah tangga dan kurang dapat berperan dalam fungsi ekonominya dan suaminya hanya bekerja
sebagai supir bajaj yang kurang dapat menghasilkan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ny. Sumirah tidak dapat
menyisihkan sebagian penghasilan karena uang yang didapat suaminya hanya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
e) Fungsi Pendidikan
Ny. Sumirah menjalankan fungsi pendidikan dengan menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA) agar anak-anaknya mempunyai pengetahuan dan keterampilan sehingga terbentu perilaku anak yang sesuai dengan
bakat dan minat yang dimiliknya.
- Harapan :
Harapan pasien adalah pasien diberikan penanganan yang baik dan benar atas keluhannya yang sedang dirasakan serta pasien
ingin mengetahui bagaimana perkembangan kadar gula darah pasien saat ini.
- Persepsi penyakit :
Pasien sudah mengetahui apa penyakit yang sedang dideritanya namun pasien masih malas-malasan dalam mengatur pola
makannya dan juga pasien malas untuk berobat dan mengecek kadar gula darahnya dikarenakan pasien belum terlalu mengerti
bahaya yang ditimbulkan akibat gula darah yang tidak terkontrol.
2. Aspek klinik
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis Diabetes Mellitus tipe II tidak
terkontrol dengan komplikasi neuropati diabetik.
5. Aspek fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun diluar rumah, fisik ,maupun
mental)
Derajat tingkat aktivitas pada pasien ini menurut skala ICPC 2 yaitu derajat 1 karena pasien dapat melakukan aktivitas
sendiri dan menjalankan fungsi sosial dalam kehidupannya. Namun pasien mengaku kadang kala terganggu dengan diabetes
mellitus yang dideritanya terutama ketika tangan atau kakinya mulai terasa kesemutan dan badan terasa lemas. Identifikasi derajat
fungsional pasien berdasarkan ICPC 2 dan alasannya, yaitu :
- Level 1 : tidak ada keterbatasan fungsi apapun
- Level 2 : mulai ada keterbatasan fungsi
- Level 3 : banyak keterbatasan fungsi
- Level 4 : sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian di rumah)
- Level 5 : tidak bisa beraktivitas sama sekali (full bed)
G. Rencana Pelaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan
Aspek klinik Memberikan obat kencing manis (Diabetes Pasien Pada saat kunjungan ke DM terkontrol, mencegah Tidak menolak
Mellitus),dan menjelaskan fungsi obat dan cara puskesmas komplikasi
konsumsinya yaitu : glibenklamid 1x5 mg (30
menit sebelum makan pagi) dan metformin 2x500
(30 menit setelah makan) yang berfungsi untuk
menurunkan kadar gula darah.dan diberikan
tambahan vitamin B12 dosis 1x1 untuk keluhan
kesemutan.
Aspek risiko Makanan yang perlu dihindari adalah makanan Pasien dan keluarga Pada saat di puskesmas dan saat Pasien mampu mengelola dan Tidak menolak
internal yang banyak mengandung karbohidrat sederhana, kunjungan ke rumah paham pola makan yang baik
makanan yang banyak mengandung kolesterol, bagi penyandang diabetes
lemak trans dan lemak jenuh yang meningkatkan mellitus
kolesterol darah dan makanan yang banyak
mengandung natrium. Bagi glukosa darah yang
sudah terkendali gula dapat dikonsumsi tidak lebih
dari 5% kebutuhan energi. Makanan yang di
anjurkan adalah sumber karbohidrat kompleks,
makanan tinggi serat, makanan yang diolah dengan
sedikit minyak.
Aspek Menganjurkan keluarga memberi dukungan kepada Pasien dan keluarga Pada saat kunjungan ke rumah Keluarga memberi perhatian Tidak menolak
psikososial pasien agar selalu menjaga kesehatannya dan selalu dan dukungan lebih kepada
keluarga mengingatkan pasien untuk minum obat dan kontrol pasien dan pasien lebih
gula darah, dan mendukung pola diet pasien. termotivasi untuk sembuh
Menganjur-kan kepada keluarga pasien untuk
meningkat-kan komunikasi yang baik dengan
pasien
Aspek Menurunkan berat badan, menganjurkan untuk Pasien dan keluarga Pada saat kunjungan ke rumah Kondisi tubuh pasien lebih sehat Tidak menolak
fungsional latihan jasmani seperti senam diabetes minimal 30 dan kuat
menit tiap kali, sebanyak 3-4x/minggu
Menyarankan pasien untuk latihan jasmani seperti :
jalan kaki, senam diabetes ,bersepeda santai, joging
dan berenang.
F. Prognosis
1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad sanasionam : dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam
LAMPIRAN
DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA LANSIA DENGAN KONFLIK INTERNAL KELUARGA MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
PERIODE 5 DESEMBER 2016 6 JANUARI 2017
KELOMPOK 8
Putri Adnyani 1102011211
PEMBIMBING:
dr. Citra Dewi, M.kes, Dipl DK
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA LANSIA DENGAN
KATA PENGANTAR
Assalamua`alaikum wr.wb.
Alhamdulillahirabbilalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA
LANSIA DENGAN KONFLIK INTERNAL KELUARGA MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN PERIODE 5 DESEMBER 2016 6 JANUARI 2017 ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran
Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 6 Desember 2016-7 Januari 2017.Penulis
juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu
Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara holistik.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang
terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
40. Dr. Citra Dewi, M.Kes, Dipl DK selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas yang telah membimbing
dan memberi masukan yang bermanfaat kepada kelompok kami.
41. Dr.Sugma Agung Purbowo, MARS selakuKepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
42. Dr. Erlina Wijayanti, MPHselaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
43. Dr.Dini Widianti, M.KKselaku sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
44. Dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
45. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PHselaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
46. Dr. Yusnita, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
47. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
48. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga dan Staf Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
49. Dr. John Erdalselaku kepala Puskesmas Kecamatan Senenyang telah memberi masukan yang bermanfaat selama berada di
Puskesmas Kecamatan Senen
50. Dr. Yulianiselaku koordinator pembimbing kepaniteraan Puskesmas Kecamatan Senen yang telah memberi masukan yang
bermanfaat selama berada di Puskesmas Kecamatan Senen.
51. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Senenyang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis
untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
52. Rekan Sejawat Kelompok 8Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran
YARSI yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini dirasakan oleh penulis.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang.Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb.
BAB I
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN
VI. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 51 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kramat Raya 8 no 2, RT.002/RW.004, Kec. Senen, Jakarta Pusat.
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Suku Bangsa : Jawa
Status : Menikah
Tanggal Berobat : 15 Desember 2016
VII. Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 15 Desember 2016 pada pukul 11.00 WIB
j. Thorax
Pulmo : Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing(-/-)
Cor :BJ I &II normal reguler, murmur (-),
Gallop(-)
k. Abdomen : Tampak datar, simetris, bising usus (+)
normal, hepar dan lien tidak teraba
membesar
l. Ekstremitas
Atas : akral hangat, sianosis (-/-), CRT <2 detik,
Bawah : akral hangat, sianosis (-/-),CRT<2 detik.
BERKAS KELUARGA
H. Profil Keluarga
8. Karakteristik Keluarga
g. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. M berusia 55 tahun
h. Identitas Pasangan : Ny. S berusia 51 tahun
i. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan Gender Usia Pendidika Pekerjaa
n n
1 Tn. M Kepala
Keluarga L 55 th SMA Pedagang
(Bapak)
2 Ny. S
Istri(Ibu) P 51 th SMP Pedagang
3 Nn. S
Anak 1 P 20 th SMA Buruh
Jeruk 50 kal 12 gr
Biskuit 175 40 4
Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah
makanan,terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.
Masalah Gizi Nutrisi merupakan bagian dari perawatan diabetes untuk segala usia, tetapi ada pertimbangan tambahan untuk
lansia dengan diabetes. Meskipun kebutuhan energi menurun dengan usia, kebutuhan nutrient dan kalori pada lansia lebih rendah.
Lansia mungkin berisiko untuk gizi karena anoreksia, perubahan rasa dan bau,kesulitan menelan, masalah mulut / gigi, dan
fungsional gangguan yang menyebabkan kesulitan makanan. Pola makan yang ketat harus diperhatikan pada lansia diabetes
Penegakan diagnosis DM ditemukannya keluhan klasik+ glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL.Dan dari hasil wawancara
dengan Ny. S didapatkan keluhan Ny. S sering buang air kecil pada malam hari, mudah haus, mudah lapar, badan terasa lemas dan
nafsu makan meningkat, berat badan tidak disadari turun. Pada pemeriksaan laboratorium Ny.S didapatkan GDS 320 mg/dl.
Terapi Nutrisi Medis (TNM) merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total.Setiap penyandang diabetes
sebaiknya mendapat TNM sesuai dengan kebutuhannya guna mencapai sasaran terapi.
Perhitungan jumlah kalori ditentukan oleh status gizi, umur, ada tidak nya stress akut, dan kegiatan jasmani. Penentuan
status gizi dapat dipakai indeks masa tubuh (IMT) atau rumus brocca.
Penentuan status gizi Ny. S berdasarkan rumus brocca :Ny. S berusia 51 tahun, mempunyai tinggi badan 159 cm dan berat
badan 50 kg , dalam kesehariannya hanya melakukan aktivitas ringan.
Perhitungan kebutuhan kalori:
Kebutuhan kalori:
Berat badan ideal = (TB 100) (TB 100)x10% = (159 100) (50)x10% = 53,1 kg
IMT = BB / TB2 (m)=50 / (1,59)2= 50 / 2,5= 20 (Normal)
Jumlah kebutuhan kalori per hari:
- Kebutuhan kalori basal = BB ideal x 25 kalori = 53,1 x 25 kal = 1327,5 kkal
- Umur di atas 40 tahun dikurangi 5% = 5% x 1327,5 kal = 66,37kkal
- Kebutuhan untuk aktivitas ditambah 10% = 10% x 1327,5 kal = 132,75 kkal
Jadi, total kebutuhan kalori per hari untuk pasien adalah 1327,5 66,375 + 132,75 = 1393,8 kkal (1400kkal)
Contoh pola diet untuk pasien dengan diet 1400 kkal:
Asupan kalori yang diterima oleh Ny. S tidaklah sesuai dengan kebutuhan kalori yang seharusnya, karena Ny. S sering
melanggar pemberian asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan gizi beliau. Sehingga penatalaksanaan nutrisi pada Ny. S tidak
maksimal.
Kesimpulan
Ny. S tidak teratur dalam melakukan terapi gizi medis. Mengakibatkan penatalaksanaan nutrisi pada Ny. S tidak maksimal.
9. Bentuk keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Keluarga terdiri dari Ny. S sebagai istri, Tn. M sebagai kepala
keluarga,Nn.S (20thn) sebagai anak kandung.Seluruh anggota keluarga ini tinggal dalam satu rumah.
10. Tahapan siklus keluarga
Tahap keluarga dengan anak yang dewasa (The Family with adolescent)
11. Fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga, sebagai berikut
5. Fungsi biologis
A. Untuk meneruskan keturunan.
B. Memelihara dan membesarkan anak.
C. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
D. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
6. Fungsi Psikologis
E. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
F. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
G. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
H. Memberikan Identitas anggota keluarga.
7. Fungsi Sosial
D. Membina sosialisasi pada anak.
E. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
F. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
8. Fungsi Ekonomi
D. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
E. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
F. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari
tua, dsb.
Keluarga ini masih belum memenuhi fungsi keluarga secara lengkap karena dari fungsi psikologisnya masih kurang memberikan
perhatian antara anggota keluarga karena kesibukan masing masing.
Tn.M S
Ny.S
(pasien)
K. Diagnosis Holistik
6. Aspek personal
a. Alasan kedatangan
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Senen karena merasa lemas dan kesemutan yang sudah dirasakan dalam
waktu seminggu. Kedatangan ini atas kemauannya sendiri. Pasien merasa sejak sekitar seminggu terakhir sering kesemutan
di kedua kaki dan juga merasa lemas sehingga mengganggu aktifitasnya.
b. Harapan
Pasien datang ke puskesmas kecamatan senen dengan harapan mendapatkan penanganan untuk keluhan yang
dirasakan dan mengetahui perkembangan kadar gula darahnya.
c. Kekhawatiran
Pasien mengatakan ia khawatir bahwa penyakit gula nya tidak terkontrol sehingga dapat menimbulkan penyakit
lainnya
d. Persepsi pasien
Menurut pasien, penyakit diabetes mellitus yang dialaminya dikarenakan oleh pola makan yang tidak terkontrol dan
tidak rutin minum obat.
7. Aspek klinik
Diagnosis kerja :Diabetes Mellitus tipe2 (berdasarkan anamnesis, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga, pemeriksaan fisik )
Diagnosis banding :
Komplikasi : Nefropati diabetic, Retinopati diabetic
8. Aspek risiko internal
Genetik : Terdapat riwayat penyakit diabetes mellitus pada keluarga pasien yaitu Ibu kandung pasien.
Pola makan : Pasien juga masih sulit mengontrol dan membantasi mengkonsumsi makan-makanan dengan kadar gula
tinggi (tidak menjaga pola makan sesuai diet penderita diabetes mellitus
Kebiasaan : Pasien memiliki kebiasaan memakan gorengan dan makanan kue manis, juga minum teh dan kopi setiap
harinya. Dan tidak melakukan aktivitas fisik yang bisa menunjang kesehatan pasien. pasien juga malas berolahraga, karena ia
beranggapan pekerjaannya sebagai pedagang sudah cukup menguras tenaga dan keringatnya sehingga sama saja seperti berolah
raga
9. Aspek risiko eksternal/psikososial keluarga
Tidak ada pelaku rawat dari keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
Keluarga pasien kurang memerhatikan kondisi penyakit pasien, kurangnya komunikasi antara pasien dan anggota keluarga
dikarenakan kesibukan masing-masing sehingga tidak mengingatkan untuk berobat, kontrol gula darah atau minum obat, dan
kurang memperhatikan pola diet pasien.
10. Aspek fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari)
Ny. S dapat melakukan aktivitas sendiri dan menjalankan fungsi sosial dalam kehidupannya. Namun pasien mengaku kadangkala
terganggu dengan diabetes mellitus yang dideritanya terutama ketika tangan atau kakinya mulai terasa kesemutan dan badan terasa
lemas.
L. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan Keterangan
Menjelaskan tentang diabetes melitus tipe II, Pasien Saat pasien berobat ke Sadar akan pentingnya Tidak menolak
bagaimana cara mengkontrolnya, Olahraga yang Puskesmas dan saat untuk kontrol gula darah,
Aspek
teratur, pola makan yang seimbang dan sehat, kunjungan ke rumah berobat dan fungsi dan
personal
pengobatan yang teratur dan juga mencegah pasien sebanyak 1 kali pola makan yang baik
komplikasi pada penderita.
Aspek Memberikan obat kencing manis (Diabetes Pasien Pada saat kunjungan ke DM terkontrol, mencegah Tidak menolak
klinik Mellitus),dan menjelaskan fungsi obat dan cara puskesmas komplikasi
Pasien juga rutin
konsumsinya yaitu :glibenklamid 1x1 (30 menit
melakukan olahraga
sebelum makan pagi) dan metformin 1x1 (setelah
teratur yang diindikasikan
makan)yang berfungsi untuk menurunkan kadar
untuk pasien diabetes
gula darah dan vitamin B1 dosis 1x1 untuk keluhan
mellitus
kesemutan dan merencanakan pemeriksaan HbA1c
per tiga bulan. Pasien rutin melakukan olahraga
khusus untuk diabetes mellitus yang disesuaikan
dengan usia pasien seperti contoh aerobik selama
30menit minimal 5 kali seminggu, aktivitas sehari-
hari yang dilakukan secara ekstra seperti contoh
memilih naik tangga daripada eskalator, bermain
dengan anak-anak, bangun dari tempat tidur untuk
mengganti saluran tv, berkebun dan membersihkan
rumah sendiri, dll. Melakukan stretching yang dapat
mencegah kekakuan otot dilakukan 5-10 menit
sebelum berolahraga.
Membantu pasien mengubah pola makan yang Pasien dan Pada saat di puskesmas Pasien mampu mengelola Tidak menolak
rendah gula (sesuai diet Diabetes Melitus) dengan keluarga dan saat kunjungan ke dan paham pola makan
memberitahukan makanan apa yg boleh dimakan rumah yang baik bagi
sesuai kebutuhan kalori pasien. Penentuan kalori: penyandang diabetes
1) 53,1 x 25 kal = 1327,5 kkal
mellitus
2)5%x1327,5=66,37 kal (usia>40 tahun)
3) 10%x1327,5 =132,75 kal (aktivitas ringan)
Kebutuhan kalori:
1327,5 - 66,375 + 132,75 = 1393,8 kkal (1400 kkal)
Aspek
Kebutuhan:
risiko Karbohidrat60%x1400=840 kkal
Protein:20%x1400=280 kkal
internal
Lemak:20%x1400=280 kkal
Untuk menjaga berat badan, menganjurkan untuk
latihan jasmani seperti senam diabetes minimal 30
menit tiap kali, sebanyak 3-4x/minggu
Aspek Mengingatkan kepada keluarga pasien untuk selalu Pasien dan Pada saat kunjungan ke Keluarga memberi Tidak menolak
psikososial memantau perkembangan penyakit pasien dari keluarga rumah dukungan lebih kepada
keluarga mulai pengontrolan gula darah pasien, pengaturan pasien sehingga pasien
pola makan yang seimbang dan juga pengobatan lebih termotivasi
yang teratur sesuai dengan jadwal. Ikut serta untuk meningkatkan pola hidup
memberi kesadaran pada keluarga terutama yang lebih sehat. Keluarga
anaknya bahwa penyakit ini termasuk dapat terutama anak dapat
ditularkan secara genetika sehingga anaknya sadar menjaga pola hidup yang
untuk menjaga agak tidak berisiko untuk terkena sehat dan waspada
diabetes mellitus. terhadap resiko diabetes
mellitus.
Aspek Mengajurkan kepada pasien untuk melakukan Pasien dan Pada saat kunjungan ke Kondisi tubuh pasien lebih Tidak menolak
fungsional olahraga yang teratur untuk menjaga kesehatan keluarga rumah sehat dan kuat
seperti senam lansia, jalan kaki teratur, dll.
F. Prognosis
1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad sanasionam : dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam
Lampiran
STUDI KASUS PASIEN
DM TIPE 2 DENGAN POLA MAKAN TIDAK TERKONTROL PADA LANSIA DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI KECAMATAN SENEN PERIODE 5 DESEMBER 2016 6 JANUARI 2017
KELOMPOK 8 :
Shabrina Ghassani Roza 1102011257
PEMBIMBING:
dr. Citra Dewi, M.Kes, Dipl DK
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DM TIPE 2 DENGAN POLA MAKAN TIDAK TERKONTROL PADA
LANSIA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI KECAMATAN SENEN PERIODE 5 DESEMBER 2016 6
JANUARI 2017 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk di presentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, Januari 2017
Pembimbing,
Assalamua`alaikum wr.wb.
Alhamdulillahirabbilalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan hasil studi kasus Diagnosis Holistik pasien dengan judul DM TIPE 2 DENGAN
POLA MAKAN TIDAK TERKONTROL PADA LANSIA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
KECAMATAN SENEN PERIODE 5 DESEMBER 2016 6 JANUARI 2017 ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran
Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 5 Desember 2016 sampai dengan 06
Januari 2017. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama
pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara holistik.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang
terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
53. Dr. Citra Dewi, M.Kes, Dipl DK selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga yang telah membimbing
dan memberi masukan yang bermanfaat kepada kelompok kami.
54. Dr.Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
55. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
56. Dr.Dini Widianti, M.KK selaku sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
57. Dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
58. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
59. Dr. Yusnita, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
60. Dr. Sophianita, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
61. Dr. Andari, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
62. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
63. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga dan Staf Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
64. Dr. John Erdal selaku kepala Puskesmas Kecamatan Senen yang telah memberi masukan yang bermanfaat selama berada di
Puskesmas Kecamatan Senen
65. Dr. Yuliani selaku koordinator pembimbing kepaniteraan Puskesmas Kecamatan Senen yang telah memberi masukan yang
bermanfaat selama berada di Puskesmas Kecamatan Senen.
66. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Senen yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis
untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
67. Rekan Sejawat Kelompok 8 Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran YARSI yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini dirasakan oleh penulis.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang.Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb.
BERKAS PASIEN
IX. Identitas Pasien
Nama : Ny.K
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 52 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kramat pulo RT 14 RW 10
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Jawa
Status : Menikah
Tanggal Berobat : 12 Desember 2016
X. Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 12 Desember 2016 pada pukul 11.00 WIB
22. Keluhan Utama : Badan terasa lemas
23. Keluhan Tambahan : Kesemutan pada kedua tangan dan kaki
24. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Puskesmas Senen, dengan keluhan badan terasa lemas sejak dua hari yang lalu. Lemas badan dirasakan
mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasien juga mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan kaki. Keluhan pandangan buram serta sakit
kepala disangkal oleh pasien
Pasien mengatakan sejak tiga tahun yang lalu pasien sering merasa lemas seluruh badan disertai rasa lapar dan haus, serta sering
buang air kecil kurang lebih lima kali di malam hari sehingga mengganggu waktu tidur pasien. Keluhan berat badan menurun tidak
disadari oleh pasien.
Saat itu pasien dianjurkan oleh dokter Puskesmas Senen untuk dilakukan pemeriksaan gula darah untuk pertama kalinya, dan
didapatkan hasil gula darah sewaktu 330 mg/dL. Sejak saat itu pasien didiagnosa oleh dokter terkena penyakit gula atau kencing manis
(diabetes melitus). Pasien diberikan obat-obatan untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Lalu pasien disarankan untuk mengubah pola
makan dan gaya hidup serta selalu cek gula darah dan kontrol berobat setiap bulannya. Pasien rutin meminum obat sendiri atau kadang
setelah diingatkan oleh keluarganya, namun tidak dapat mengontrol pola makannya. Obat yang sebelumnya diberikan oleh dokter yaitu
glibenklamid dan metformin.
Menurut pengakuan, pasien dianjurkan oleh dokter untuk giat berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu, namun pasien tidak
mengerjakannya dengan alasan malas jika hanya berolahraga sendiri. Dokter juga memberitahukan agar pasien menjaga pola makan
dengan baik dan dianjurkan untuk konsultasi ke bagian gizi yang ada di puskesmas. Pasien memang datang ke bagian gizi untuk konsultasi,
namun pasien tidak menerapkan sebagian pola makan yang sudah dianjurkan dalam praktek sehari-hari, seperti contoh pasien tidak dapat
mengurangi porsi makan nasi. Pasien mengaku masih sulit dalam mengatur pola makan.
IMT KATEGORI
BERKAS KELUARGA
M. Profil Keluarga
12. Karakteristik Keluarga
j. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. A ( Suami pasien )
k. Struktur Komposisi Keluarga
Food recall (Pola makan dalam tiga hari terakhir dengan selang seling 1 hari disertai hari libur).
Pada tanggal 11 Desember 2016
o Pagi : Nasi uduk dengan telor balado, bakwan goreng dan tempe orek + teh manis hangat
o Siang : Nasi, ayam goreng,sayur sop dan perkedel
o Malam : Nasi goreng dengan telur dadar + teh manis hangat
Pada tanggal 09 Desember 2016
o Pagi : Lontong isi dengan bakwan dan tahu goreng
o Siang : Nasi padang , dengan lauk ikan tongkol balado,daun sinkong,gulai nangka dan es teh manis
o Malam : Indomie dengan telur rebus di orak arik
Pada tanggal 07 Desember 2016
o Pagi : Bubur ayam,sate usus dan teh manis hangat
o Siang : Bakso kuah
o Malam : Nasi,sate ayam dan sop ayam
Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah
makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.
Masalah Gizi Nutrisi merupakan bagian dari perawatan diabetes untuk segala usia, tetapi ada pertimbangan tambahan untuk
lansia dengan diabetes. Meskipun kebutuhan energi menurun dengan usia, kebutuhan nutrisi dan kalori pada lansia lebih rendah.
Lansia mungkin berisiko untuk gizi karena anoreksia, perubahan rasa dan bau,kesulitan menelan, masalah mulut / gigi, dan
fungsional gangguan yang menyebabkan kesulitan makanan. Pola makan yang ketat harus diperhatikan pada lansia diabetes
Penegakan diagnosis DM ditemukannya keluhan klasik dan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL. Dan dari hasil wawancara
dengan Ny.K didapatkan keluhan Ny.K sering buang air kecil pada malam hari, mudah haus, mudah lapar, badan terasa lemas dan
nafsu makan meningkat. Pada pemeriksaan laboratorium Ny.K didapatkan GDS 300 mg/dl.
Terapi Nutrisi Medis (TNM) merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total. Setiap penyandang diabetes
sebaiknya mendapat TNM sesuai dengan kebutuhannya guna mencapai sasaran terapi.
Perhitungan jumlah kalori ditentukan oleh status gizi, umur, ada tidak nya stress akut, dan kegiatan jasmani. Penentuan
status gizi dapat dipakai indeks masa tubuh (IMT) atau rumus brocca.
Penentuan status gizi Ny.K berdasarkan rumus brocca : Ny.K berusia 52 tahun, mempunyai tinggi badan 159 cm dan berat
badan 75 kg , dalam kesehariannya hanya melakukan aktivitas ringan.
Perhitungan kebutuhan kalori:
Kebutuhan kalori:
Berat badan ideal = (TB 100) (TB 100)x10% = (159 100) (59)x10% = 53,1 kg
IMT = BB / TB2 (m)=75 / (1,59)2= 75 / 2,5= 29,7 (Kelebihan berat badan tingkat berat)
Jumlah kebutuhan kalori per hari:
- Kebutuhan kalori basal = BB ideal x 30 kalori = 53,1 x 30 kal = 1593 kkal
- Umur di atas 40 tahun dikurangi 20% = 20% x 1593 kal = 318,6 kkal
- Kebutuhan untuk aktivitas ditambah 20% = 20% x 1593 kal = 318,6 kkal
- Koreksi karena kelebihan berat badan dikurangi 20% = 20% x 1593 = 318,6 kkal
Jadi, total kebutuhan kalori per hari untuk pasien adalah 1593 - 318,6 + 318,6 318,6 = 1274,4kkal (1200kkal)
Contoh pola diet untuk pasien dengan diet 1200 kkal:
Dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi 20% (240 kkal), siang 30% (360 kkal), malam 25% (300 kkal), snack 10-15% (120-
180 kkal).
Kebutuhan Karbohidrat 60%x1200 kkal = 720 kkal (setara 180 gr karbohidrat)
Kebutuhan Protein 20%x1200 kkal = 240 kkal (setara 60 gr protein)
Kebutuhan Lemak 20%x1200 kkal = 240 kkal (setara 26,6 gr lemak)
Sedangkan asupan yang diterima oleh Ny.K berdasarkan food recall di atas, dalam 3 hari (selang seling 1 hari ), asupan kalori
Ny.K adalah 1620 +1216 + 1536 = 4372 kkal.Jika dirata-ratakan, maka dalam 1 hari asupan kalori Ny.K adalah 1457 kkal, tidaklah
sesuai dengan menu diet pada penderita diabetes mellitus pada umumnya, dikarenakan Ny.K sering melanggar pemberian asupan
gizi yang sesuai dengan kebutuhan gizi beliau. Sehingga penatalaksanaan nutrisi pada Ny.K tidak maksimal.
Kesimpulan
Ny.K tidak teratur dalam melakukan terapi gizi medis, mengakibatkan penatalaksanaan nutrisi pada Ny.K tidak maksimal.
N. Genogram
Gambar 2. Genogram keluarga Ny.K
Keterangan :
: Pasien : Laki-laki
: Perempuan : Laki-laki meninggal
9. Fungsi biologis
A. Untuk meneruskan keturunan.
B. Memelihara dan membesarkan anak.
C. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
D. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
10. Fungsi Psikologis
I. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
J. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
K. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
L. Memberikan Identitas anggota keluarga.
Tn.A F
Ny.K
(pasien)
P. Diagnosis Holistik
11. Aspek personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
a. Alasan kedatangan
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Senen karena merasa lemas yang sudah dirasakan dalam waktu dua hari.
Kedatangan ini atas kemauannya sendiri. Pasien merasa sejak sekitar dua hari terakhir sering kesemutan di kedua kaki dan
juga merasa lemas dan sering mengantuk.
b. Harapan
Pasien datang ke puskesmas kecamatan senen dengan harapan mendapatkan penanganan untuk keluhan yang
dirasakan dan mengetahui perkembangan kadar gula darahnya.
c. Kekhawatiran
Pasien mengatakan ia khawatir bahwa penyakit gula nya tidak terkontrol sehingga dapat menimbulkan penyakit
lainnya
d. Persepsi pasien
Menurut pasien, penyakit diabetes mellitus yang dialaminya dikarenakan oleh pola makan yang tidak terkontrol dan
factor keturunan dari ayah kandungnya yang juga memiliki penyakit diabetes mellitus
124
sesuai kebutuhan kalori pasien. Penentuan kalori:
1) 53,1 x 30 kal = 1593 kkal
2)20%x1593=318,6 kal (usia>40 tahun)
3)20%x1593 =318,6 kal(BB:Gemuk)
4) 20%x1593 =318,6 kal (aktivitas ringan)
Kebutuhan kalori:
risiko 1593 318,6 + 318,6 -318,6 = 1274,4 kkal (1200 penyandang diabetes
internal kkal) mellitus
Kebutuhan:
Karbohidrat: 60%x1200=720 kkal setara=180 gr
karbohidrat
Protein: 20%x1200=240 kkal setara= 60 gr protein
Lemak: 20%x1200=240 kkal setara= 26,6 gr lemak
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan Keterangan
Untuk menurunkan berat badan, menganjurkan
Aspek
untuk latihan jasmani seperti senam diabetes
risiko
minimal 30 menit tiap kali, sebanyak 3-4x/minggu
internal
Aspek Mengingatkan kepada keluarga pasien untuk selalu Pasien dan Saat kunjungan ke Keluarga memberi Menerima
psikososial memantau perkembangan penyakit pasien dari keluarga rumah dukungan lebih kepada
keluarga mulai pengontrolan gula darah pasien, pengaturan pasien sehingga pasien
pola makan yang seimbang dan juga pengobatan lebih termotivasi
125
meningkatkan pola hidup
yang teratur sesuai dengan jadwal.
yang lebih sehat
Mengajurkan kepada pasien untuk melakukan
Aspek Pasien dan Saat kunjungan ke Kondisi tubuh pasien lebih
olahraga yang teratur untuk menjaga kesehatan Menerima
fungsional keluarga rumah sehat dan bugar
seperti senam lansia, jalan kaki teratur, dll.
126
F. Prognosis
1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad sanasionam : dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam
2
Lampiran