Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Perpindahan panas merupakan salah satu bagian penting dalam proses

industri kimia. Dalam proses industri, panas bisa saja ditambahkan, dihilangkan
atau dipindahkan dari satu proses ke proses lain. Seorang chemical engineer harus
dapat mengetahui seberapa banyak jumlah panas yang akan dikonduksi. Hal ini
penting untuk mengontrol reaksi dan juga menjaga komponen-komponen penting
yang terdapat dalam alat sesuai dengan kondisi operasinya. Chemical engineer
mendesain proses dalam pabrik untuk menghasilkan produk yang diperlukan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti produk makanan, obat, bahan
baku dan bahan bakar.
Chemical engineer harus dapat pula mengetahui kapasitas panas spesifik
pada bahan baku yang digunakan. Misalnya, menentukan banyaknya energi yang
harus ditambahkan dalam reaktor kimia untuk meningkatkan atau merendahkan
temperatur komponen menjadi temperatur yang diinginkan. Selain itu, seorang
chemical engineer harus mampu memprediksi laju perpindahan panas dalam
berbagai kondisi operasi. Misalnya, dalam proses distilasi, overhead vapor
dikondensasikan menjadi liquid dengan menggunakan kondensor, dan bottom
product-nya diuapkan dengan reboiler. Contoh lainnya adalah produksi dan
penggunaan uap proses yang digunakan dalam pemanasan melalui pipa uap.
Bahan konstruksi dari pipa uap ini harus bersifat isolator untuk mencegah
terjadinya heat loss menuju lingkungan luar, misalnya ketika liquid dingin
dialirkan melalui pipa, disini kita harus mempertahankan temperatur liquid
tersebut agar konstan dan tidak berpindah ke tempat lain.
Untuk dapat mengaplikasikan dan mengendalikan proses, chemical
engineer harus mengetahui seberapa banyak panas yang akan dihasilkan dari
1
reaksi yang diberikan. Bila terlalu banyak
panas dihasilkan, maka dapat
menimbulkan denaturasi protein, terbakarnya produk dan meledaknya reaktor.
Namun, jumlah panas juga tidak boleh terlalu kecil. Hal ini dapat menyebabkan
bahan baku tidak akan bereaksi dan tidak akan akan diperoleh energi yang cukup,

sehingga produk yang diinginkan tidak dapat dihasilkan. Dari banyaknya kasus di
industri yang telah disebutkan, kita telah mengetahui bahwa proses perpindahan
panas memegang peranan yang sangat penting dalam industri. Oleh karena itu,
kita perlu mengetahui konsep perpindahan panas tersebut agar dapat dihasilkan
proses yang dapat berjalan secara baik dan optimal.
1.2.

Tujuan

1) Mengetahui prinsip dan cara kerja heat conduction apparatus.


2) Mengetahui cara menghitung nilai konduktivitas termal (k) suatu material.
3) Mengetahui proses heat transfer.
4) Mengetahui penerapan Hukum Fourier pada kondisi linier atau radial pada
material logam.
5) Mengetahui aplikasi dari heat conduction apparatus.
1.3.

Manfaat

1)

Dapat menjelaskan konsep perpindahan panas dalam aplikasi industri kimia.

2)

Dapat mengetahui cara mengoptimalkan proses perpindahan panas.


3)

Dapet mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh dalam konsep


perpindahan panas.

1.4.

Permasalahan

1) Bagaimanakah kesesuaian antara Q supply dengan Q hasil perhitungan dari


rumus Fourier?
2) Bagaimanakah pengaruh perubahan cross sectional area pada profil
temperatur dalam menghitung koefisien perpindahan panas pada sistem
konduksi?
3) Bagaimanakah mekanisme perpindahan panas secara konveksi pada fluida?

Anda mungkin juga menyukai