Anda di halaman 1dari 12

1

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama

: Lefin Nassya Farista

NIM

: 03031381320023

Shift/Kelompok

: Senin Siang/4

I. JUDUL PERCOBAAN : Morfologi Sel


II. TUJUAN PERCOBAAN
1.
2.
3.

Mengetahui fungsi dan bagian-bagian dari mikroskop dalam meninjau


struktur sel yang terdapat pada bakteri.
Mengetahui bagian-bagian sel yang terdapat pada bakteri.
Memahami fungsi-fungsi dari bagian sel.

III. DASAR TEORI


3.1.

Sel
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel

sendiri merupakan kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup dimana


keberadaannya sangat berpengaruh terhadap perilaku dari makhluk hidup.
Hampir setiap sel mengandung sedikitnya satu nukleus. Macam-macam sel dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan keadaan inti, yaitu:
A)

Sel Prokariotik
Sel prokariotik merupakan sel yang intinya tidak memiliki membran.

Materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu sistem membran).
Bakteri dan alga biru termasuk ke dalam jenis sel ini. Ciri-ciri sel prokariotik,
yaitu:
1.

Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel

yang disebut dengan nukleoid;


2.

Organel-organelnya tidak dibatasi oleh membran;

3.

Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan;

4.

Diameter sel antara 1-10 mm;

5.

Mengandung 4 sub-unit RNA polimerase;

6.

Susunan kromosomnya sirkuler.

B)

Sel Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang intinya memiliki membran. Materi inti

dibatasi oleh satu sistem membran terpisah dari sitoplasma. Semua makhluk
hidup masuk ke dalam kelompok ini, kecuali bakteri dan alga biru. Struktur
sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan dengan struktur sel eukariotik. Akan
tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat
banyak. Ciri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut:
1.

Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nukleus;

2.

Organel-organelnya dibatasi oleh membran;

3.

Membran selnya tersusun atas fosfolipid;

4.

Diameter selnya antara 10-100 mm;

5.

Mengandung banyak sub-unit RNA polimerase;

6.

Susunan kromosomnya linier.


Macam-macam sel dapat kembali diklasifikasikan berdasarkan keadaan

kromosom dan fungsinya, yaitu:


1.

Sel Somatis, yaitu sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid

2.

Sel Germinal, yaitu sel kelamin yang bereproduksi dan bersifat haploid.

3.2.

Bagian-Bagian Sel

A)

Dinding Sel
Dinding sel tidak ditemukan pada sel hewan, melainkan terdapat pada sel

tumbuhan. Dinding sel memiliki bentuk yang kaku dan tersusun atas
peptidoglycan. Dinding sel terdiri dari kandungan zat selulosa yang dapat
memberikan sokongan, perlindungan, dan mengekalkan bentuk sel. Pada dinding
sel terdapat liang yang berfungsi dalam mekanisme pertukaran zat yang terdapat
di luar sel dengan zat yang terdapat di dalam sel. Dinding sel terdiri dari selulosa
(sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat.
B)

Membran Plasma
Membran plasma merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan

sitoplasma. Membran plasma membungkus organel-organel dalam sel. Membran

plasma juga merupakan alat transportasi bagi sel sebagai tempat masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur
membran terdiri dari dua lapisan lipid (phospholipid bilayer) dan memiliki
permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran sel dapat melipat ke arah dalam, sehingga membentuk suatu struktur
yang disebut dengan mesosom. Mesosom berfungsi untuk memperluas bidang
sentuh dengan enzim metabolisme.
Fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel adalah molekul hidrofobik
(CO2, O2), molekul non-polar (benzena), molekul polar yang sangat kecil dan
tidak bermuatan (air, urea, giserol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya
molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya transportasi
sel yang befungsi untuk:
1.

Men-supply oksigen untuk respirasi;

2.

Mengatur pH dan konsentrasi zat terlarut untuk menjaga kestabilan

lingkungan dalamnya agar enzim berfungsi secara optimal;


3.

Mengeluarkan racun;

4.

Menyerap zat yang berguna untuk aktivitas sel.


Lalu lintas membran dapat digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan

melalui mekanisme transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui


membran tanpa mekanisme khusus dan mekanisme transpor aktif untuk molekulmolekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
1.

Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul yang menurunkan

gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan
difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat
gerakan termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga
menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi merupakan pergerakan acak dari
ion/molekul dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah

sampai kesetimbangan tercapai. Osmosis merupakan kebalikan dari difusi.


Osmosis adalah difusi pelarut yang melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total, yaitu dari
daerah berkonsentrasi rendah ke berkonsentrasi tinggi.
Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat
terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang
berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air
dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion
polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
2.

Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak

spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi.


Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang
terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta
ionophore. Transpor aktif terdiri dari coupled carriers, ATP driven pumps, dan
light driven pumps. Dalam transpor aktif menggunakan coupled carriers dan
dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein
yang

mentransportasikan

kedua

substrat

searah,

sedangkan

antiporter

mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump


merupakan suatu siklus transpor Na+/K+. Light driven pump umumnya
ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya.
C)

Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup

berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk


menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan
demikian, mitokondria adalah pembangkit tenaga bagi sel. Mitokondria banyak
terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan
banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung.
Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar,
membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam
membran. Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang

sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat
permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam
hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gramnegatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam
biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks
untuk menjalani oksidasi untuk menghasilkan Asetil KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar
terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama
dalam proses pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi
diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista.
Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam
mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase
yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor
yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran
dalam. Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran
dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel,
seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi oksidasi asam lemak.
D)

Lisosom
Lisosom merupakan membran yang berbentuk kantung dan terdiri dari

enzim hidrolitik. Lisosom berasal dari kata lyso (pencernaan) dan soma (tubuh).
Fungsi lisosom adalah untuk mencerna partikel zat yang terdapat dalam sel, atau
disebut juga sebagai pencernaan intraseluler. Ketika partikel asing masuk ke
dalam sel, Enzim lisozim dalam lisosom akan mencerna partikel tersebut.
E)

Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara retikulum endoplasma dan mempran plasma

dan memiliki jumlah yang beragam. Fungsi badan golgi, yaitu:


1.

Menambahkan glioksilat pada protein atau lipid menjadi glikoprotein dan

glikolipid;
2.

Merupakan organel sekretori;

3.

Membentuk dinding sel tambahan;


5

F)

Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE kasar (rough ER) dan RE halus

(smooth ER) dan merupakan kelanjutan dari membran nukleus. Fungsi RE, yaitu:
1.

Mensintesis lemak gliserol;

2.

Menampung protein untuk disalurkan ke badan golgi;

3.

Menetralkan racun (detoksifikasi).

G) Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar dalam organel sel. Nukleus terdiri atas
nukleolus (anak inti sel) yang muncul hanya saat pembelahan sel. Fungsi
nukleus:
1.

Pengendali seluruh kegiatan sel;

2.

Pengatur pembelahan sel;

3.

Pembawa informasi genetik.

H) Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Ada tiga macam plastida, yaitu :
1.

Leukoplas, yaitu plastida yang berbentuk amilum(tepung);

2.

Kloroplas, yaitu plastida yang umumnya berwarna hijau.

3.

Kromoplas, yaitu plastida yang banyak mengandung karoten.

I)

Sentriol (Sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang

sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini
akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah . Pada siklus sel
di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom,
kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase tersendiri
dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan
terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu
sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang
sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk
tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol berlekatan dengan
mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
6

J)

Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam

bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya.
Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel
hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Fungsi vakuola
adalah :
1.

Memelihara tekanan osmotik sel;

2.

Penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll.;

3.

Mengadakan sirkulasi zat dalam sel.

3.3.

Mikroskop
Mikroskop merupakan alat yang dipergunakan untuk melihat struktur dan

bentuk sel dari suatu benda. Mikroskop dapat juga digunakan untuk memperoleh
bayangan yang sangat halus dari suatu benda dengan adanya perbesaran yang
dapat disesuaikan sehingga kita dapat melihat susunan yang halus dari benda
yang kita amati ataupun bagian dari benda yang tak dapat dilihat secara kasat
mata. Selain mikroskop, terdapat pula alat-alat optik lain yang dapat
dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengamati benda-benda yang kecil, yaitu:
1.

Kaca Pembesar
Mikroskop ini merupakan sebuah alat yang terdiri dari sebuah atau dua

buah lensa yang tersusun dan bertangkai.


2.

Mikroskop Biasa
Mikroskop ini merupakan sebuah alat yang mempunyai bagian-bagian

tertentu yang terdiri dari alat optik dan non-optik. Alat ini berguna untuk
mengamati benda-benda mikroskopis.
3.

Mikroskop Binokuler
Mikroskop ini merupakan mikroskop yang mempunyai lensa okuler yang

ganda. Gunanya untuk mengamati sel-sel hidup.


4.

Mikroskop Kontras Phase


Alat ini merupakan mikroskop biasa yang pada permukaan bawah meja

objek dan lensa objektifnya dipasang sebuah perlengkapan kontras phase.


Gunanya untuk mengamati sel-sel hidup tanpa menggunakan bahan pewarna.
7

5.

Mikroskop Elektron
Alat ini merupakan mikroskop yang memili daya perbesaran yang sangat

kuat. Gunanya untuk mengamati sel-sel yang sangat kecil seperti virus.
Mikroskop mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
A)

Statief
Bagian ini adalah bagian dari mikroskop dimana terpasang bagian-bagian

lain seperti:
1.

Kaki

2.

Tiang, bagian ini terdiri dari alat pengatu untuk menempatkan kyker pada

jarak yang tertentu dari benda yang akan diselidiki. Alat pengatur ini terdiri dari
skrup kasar (macrometer sckruf) untuk menggerakkan kyker dengan cepat,
sehingga dengan cepat benda dapat terlihat, dan skrup halus (micrometer sckruf)
untuk menempatkan kyker setepat-tepatnya terhadap benda yang sejelas-jelasnya
dari objek tersebut.
3.

Meja benda (objective table) tempat menaruh benda yang diselidiki. Meja

ini di tengahnya mempunyai lubang untuk meneruskan cahaya.


B)

Kyker (Optika)
Merupakan bagian yang terpenting daari mikroskop dimana terdapat alat-

alat pembesaran benda yang terdiri dari :

1.

Oculair, yang dipasang dalam pembuluh oculair, dan pembuluh oculair itu

dapat digerakkan terhadap tubus dari kyker dapat diatur panjangnya. Oculair
dapat lepas di dalam tubusnya sehingga tubus itu akan jatuh jika mikroskop
dibalik, oculair itu diberi tanda yang menunjukkan kekuatan pembesarannya yang
berupa huruf, angka rum atau angka biasa.

2.

Objective, yang dipasang pada sebelah bawah dari tubus kyker dan

biasanya beberapa objective (satu sampai empat) dipasang bersama dan


merupakan suatu alat yang dapat digerakkan (berputar) terhadap tubus kyker dan
dinamakan revolver.
C)

Cermin, Diaphragma dan Condensor

1.

Alat cermin, datar dan cekung yang berfungsi untuk menangkap cahaya

diteruskan melalui benda ke mata kita. Cermin ini dapat berputar ke segala arah.
2.

Diafragma, untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan.

3.

Condensor, sebuah lensa untuk memusatkan cahaya yang dipergunakan

untuk menaik-turunkan dan cara ini pun dapat diatur masuknya cahaya.
Adapun sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler adalah maya,
terbalik dan diperbesar, sedangkan lensa objektif memiliki sifat nyata, tegak, dan
diperbesar. Sistem pengamatan dengan menggunakan mikroskop ada dua macam,
yaitu :
1.

Sistem Kering
Sistem kering merupakan sistem mikroskop yang dapat dilakukan dengan

tidak menggunakan cairan pada preparat dan lensa objektif.


2.

Sistem Basah
Sistem ini merupakan suatu sistem mikroskop yang menggunakan cairan

antara objektif dan preparat. Cairan dapat berupa air tetapi yang lazim digunakan
ialah minyak cadar (cadar oil). Perbesaran yang dihasilkan oleh sistem ini juga
lebih besar.

IV. ALAT DAN BAHAN


4.1. Alat
1. Mikroskop
2. Api bunsen
3.

Tabung reaksi

4.

Jarum Ose

5.

Pipet Tetes

6.

Pinset

7.

Pisau cutter tajam

4.2. Bahan
1. Aquadest
2. Serat kapas
3. Methylen blue
4. Minyak Emersi
5. Air Comberan
6. Roti (Segar dan Rusak)
7. Bawang (Segar dan Rusak)
8. Kentang (Segar dan Rusak)
V. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1. Simple Staining (Pewarnaan Sederhana)
a) Bersihkan kaca objek dengan alkohol 95%.
b) Siapkan setetes air comberan atau lendir makanan basi yang akan diwarnai.
c) Ambil 1 atau 2 ose biakan dan letakkan ditengah-tengah gelas objek.
d) Dengan menggunakan ujung jarum ose, sebarkan biakan hingga melebar
dan diperoleh apusan tipis berdiameter 1-2 cm.
e) Lakukan fiksasi dengan mengangin-anginkan atau dengan melewatkannya
diatas nyala api bunsen hingga apusan tampak kering dan transparan.
f) Teteskan methylen blue ke atas kaca objek tadi.
g) Semprotkan sedikit aquadest.
h) Keringkan hati-hati dengan tissue (jangan sampai terkena apusan).

10

i)
j)
5.2.
a)
b)
c)

Amati dengan variasi perbesaran dan bantuan minyak emersi.


Gambar bentuk sel yang terlihat.
Pengamatan Sel Bawang Merah, Daun, dan Serat Kapas
Bersihkan kaca objek.
Iris tipis helaian bawang merah atau daun atau serat kapas.
Ambil dengan pinset dan letakkan di kaca objek.

d) Tetesi aquadest.
e) Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran.
f) Gambar bentuk sel yang terlihat.
5.3.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Pengamatan Untuk Roti, Tempe dan Kentang (Segar dan Rusak)


Bersihkan kaca objek.
Ambil sedikit preparat yang segar.
Tetesi dengan aquadest.
Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran.
Lakukan hal yang sama untuk preparat dengan bahan yang rusak.
Bandingkan hasilnya.
Gambar bentuk sel yang terlihat.

DAFTAR PUSTAKA
Adam, S. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi Parasitologi. Jakarta: EGC.

Andrian, E. 2013. Mikroskop. (Online). http://ekaandrians.blogspot.co.id.


(Diakses tanggal 11 Maret 2016).
Ching, L. 2010. Biology: Volume 1. Selangor: Longman.
Wulan, B. 2011. Biologi Sel. (Online). http://beequinn.wordpress.com. (Diakses
tanggal 11 Maret 2016).
Yovi, M. 2015. Pengertian Mitokondria. (Online). http://woocara.blogspot.co.id.
(Diakses tanggal 11 Maret 2016).

Anda mungkin juga menyukai