LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama
NIM
: 03031381320023
Shift/Kelompok
: Senin Siang/4
Sel
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel
Sel Prokariotik
Sel prokariotik merupakan sel yang intinya tidak memiliki membran.
Materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu sistem membran).
Bakteri dan alga biru termasuk ke dalam jenis sel ini. Ciri-ciri sel prokariotik,
yaitu:
1.
Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel
3.
4.
5.
6.
B)
Sel Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang intinya memiliki membran. Materi inti
dibatasi oleh satu sistem membran terpisah dari sitoplasma. Semua makhluk
hidup masuk ke dalam kelompok ini, kecuali bakteri dan alga biru. Struktur
sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan dengan struktur sel eukariotik. Akan
tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat
banyak. Ciri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nukleus;
2.
3.
4.
5.
6.
Sel Somatis, yaitu sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
2.
Sel Germinal, yaitu sel kelamin yang bereproduksi dan bersifat haploid.
3.2.
Bagian-Bagian Sel
A)
Dinding Sel
Dinding sel tidak ditemukan pada sel hewan, melainkan terdapat pada sel
tumbuhan. Dinding sel memiliki bentuk yang kaku dan tersusun atas
peptidoglycan. Dinding sel terdiri dari kandungan zat selulosa yang dapat
memberikan sokongan, perlindungan, dan mengekalkan bentuk sel. Pada dinding
sel terdapat liang yang berfungsi dalam mekanisme pertukaran zat yang terdapat
di luar sel dengan zat yang terdapat di dalam sel. Dinding sel terdiri dari selulosa
(sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat.
B)
Membran Plasma
Membran plasma merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan
plasma juga merupakan alat transportasi bagi sel sebagai tempat masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur
membran terdiri dari dua lapisan lipid (phospholipid bilayer) dan memiliki
permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran sel dapat melipat ke arah dalam, sehingga membentuk suatu struktur
yang disebut dengan mesosom. Mesosom berfungsi untuk memperluas bidang
sentuh dengan enzim metabolisme.
Fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel adalah molekul hidrofobik
(CO2, O2), molekul non-polar (benzena), molekul polar yang sangat kecil dan
tidak bermuatan (air, urea, giserol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya
molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya transportasi
sel yang befungsi untuk:
1.
2.
Mengeluarkan racun;
4.
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul yang menurunkan
gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan
difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat
gerakan termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga
menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi merupakan pergerakan acak dari
ion/molekul dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah
Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak
mentransportasikan
kedua
substrat
searah,
sedangkan
antiporter
Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup
sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat
permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam
hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gramnegatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam
biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks
untuk menjalani oksidasi untuk menghasilkan Asetil KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar
terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama
dalam proses pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi
diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista.
Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam
mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase
yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor
yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran
dalam. Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran
dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel,
seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi oksidasi asam lemak.
D)
Lisosom
Lisosom merupakan membran yang berbentuk kantung dan terdiri dari
enzim hidrolitik. Lisosom berasal dari kata lyso (pencernaan) dan soma (tubuh).
Fungsi lisosom adalah untuk mencerna partikel zat yang terdapat dalam sel, atau
disebut juga sebagai pencernaan intraseluler. Ketika partikel asing masuk ke
dalam sel, Enzim lisozim dalam lisosom akan mencerna partikel tersebut.
E)
Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara retikulum endoplasma dan mempran plasma
glikolipid;
2.
3.
F)
Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE kasar (rough ER) dan RE halus
(smooth ER) dan merupakan kelanjutan dari membran nukleus. Fungsi RE, yaitu:
1.
2.
3.
G) Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar dalam organel sel. Nukleus terdiri atas
nukleolus (anak inti sel) yang muncul hanya saat pembelahan sel. Fungsi
nukleus:
1.
2.
3.
H) Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Ada tiga macam plastida, yaitu :
1.
2.
3.
I)
Sentriol (Sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang
sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini
akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah . Pada siklus sel
di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom,
kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase tersendiri
dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan
terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu
sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang
sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk
tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol berlekatan dengan
mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
6
J)
Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya.
Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel
hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Fungsi vakuola
adalah :
1.
2.
3.
3.3.
Mikroskop
Mikroskop merupakan alat yang dipergunakan untuk melihat struktur dan
bentuk sel dari suatu benda. Mikroskop dapat juga digunakan untuk memperoleh
bayangan yang sangat halus dari suatu benda dengan adanya perbesaran yang
dapat disesuaikan sehingga kita dapat melihat susunan yang halus dari benda
yang kita amati ataupun bagian dari benda yang tak dapat dilihat secara kasat
mata. Selain mikroskop, terdapat pula alat-alat optik lain yang dapat
dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengamati benda-benda yang kecil, yaitu:
1.
Kaca Pembesar
Mikroskop ini merupakan sebuah alat yang terdiri dari sebuah atau dua
Mikroskop Biasa
Mikroskop ini merupakan sebuah alat yang mempunyai bagian-bagian
tertentu yang terdiri dari alat optik dan non-optik. Alat ini berguna untuk
mengamati benda-benda mikroskopis.
3.
Mikroskop Binokuler
Mikroskop ini merupakan mikroskop yang mempunyai lensa okuler yang
5.
Mikroskop Elektron
Alat ini merupakan mikroskop yang memili daya perbesaran yang sangat
kuat. Gunanya untuk mengamati sel-sel yang sangat kecil seperti virus.
Mikroskop mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
A)
Statief
Bagian ini adalah bagian dari mikroskop dimana terpasang bagian-bagian
lain seperti:
1.
Kaki
2.
Tiang, bagian ini terdiri dari alat pengatu untuk menempatkan kyker pada
jarak yang tertentu dari benda yang akan diselidiki. Alat pengatur ini terdiri dari
skrup kasar (macrometer sckruf) untuk menggerakkan kyker dengan cepat,
sehingga dengan cepat benda dapat terlihat, dan skrup halus (micrometer sckruf)
untuk menempatkan kyker setepat-tepatnya terhadap benda yang sejelas-jelasnya
dari objek tersebut.
3.
Meja benda (objective table) tempat menaruh benda yang diselidiki. Meja
Kyker (Optika)
Merupakan bagian yang terpenting daari mikroskop dimana terdapat alat-
1.
Oculair, yang dipasang dalam pembuluh oculair, dan pembuluh oculair itu
dapat digerakkan terhadap tubus dari kyker dapat diatur panjangnya. Oculair
dapat lepas di dalam tubusnya sehingga tubus itu akan jatuh jika mikroskop
dibalik, oculair itu diberi tanda yang menunjukkan kekuatan pembesarannya yang
berupa huruf, angka rum atau angka biasa.
2.
Objective, yang dipasang pada sebelah bawah dari tubus kyker dan
1.
Alat cermin, datar dan cekung yang berfungsi untuk menangkap cahaya
diteruskan melalui benda ke mata kita. Cermin ini dapat berputar ke segala arah.
2.
3.
untuk menaik-turunkan dan cara ini pun dapat diatur masuknya cahaya.
Adapun sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler adalah maya,
terbalik dan diperbesar, sedangkan lensa objektif memiliki sifat nyata, tegak, dan
diperbesar. Sistem pengamatan dengan menggunakan mikroskop ada dua macam,
yaitu :
1.
Sistem Kering
Sistem kering merupakan sistem mikroskop yang dapat dilakukan dengan
Sistem Basah
Sistem ini merupakan suatu sistem mikroskop yang menggunakan cairan
antara objektif dan preparat. Cairan dapat berupa air tetapi yang lazim digunakan
ialah minyak cadar (cadar oil). Perbesaran yang dihasilkan oleh sistem ini juga
lebih besar.
Tabung reaksi
4.
Jarum Ose
5.
Pipet Tetes
6.
Pinset
7.
4.2. Bahan
1. Aquadest
2. Serat kapas
3. Methylen blue
4. Minyak Emersi
5. Air Comberan
6. Roti (Segar dan Rusak)
7. Bawang (Segar dan Rusak)
8. Kentang (Segar dan Rusak)
V. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1. Simple Staining (Pewarnaan Sederhana)
a) Bersihkan kaca objek dengan alkohol 95%.
b) Siapkan setetes air comberan atau lendir makanan basi yang akan diwarnai.
c) Ambil 1 atau 2 ose biakan dan letakkan ditengah-tengah gelas objek.
d) Dengan menggunakan ujung jarum ose, sebarkan biakan hingga melebar
dan diperoleh apusan tipis berdiameter 1-2 cm.
e) Lakukan fiksasi dengan mengangin-anginkan atau dengan melewatkannya
diatas nyala api bunsen hingga apusan tampak kering dan transparan.
f) Teteskan methylen blue ke atas kaca objek tadi.
g) Semprotkan sedikit aquadest.
h) Keringkan hati-hati dengan tissue (jangan sampai terkena apusan).
10
i)
j)
5.2.
a)
b)
c)
d) Tetesi aquadest.
e) Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran.
f) Gambar bentuk sel yang terlihat.
5.3.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
DAFTAR PUSTAKA
Adam, S. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi Parasitologi. Jakarta: EGC.