IDENTITAS
Nama
: Ny. IS
Usia
: 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat
: Rencang Bojong, Banjar
Bangsa
: Indonesia
Pekerjaan
: IRT
Dokter yg merawat : Dr. Bowo
Wahyudi, Sp. KK
RSUD KOTA BANJAR
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Timbul bercak-bercak kemerahan dan bersisik
halus pada bokong, paha kiri dan tungkai
kanan yang terasa semakin gatal ketika
berkeringat dan meluas. Keluhan ini dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu.
RSUD KOTA BANJAR
2bln SMRS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
R. Penyakit Dahulu
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kepala
Leher
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
10
PEMERIKSAAN FISIK
11
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi
Regional
A/R
Karakteristik Lesi
Efluroesensi
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RESUME
14
RESUME
15
DIAGNOSIS
Diagnosis Banding :
1.
2.
3.
Diagnosis kerja :
. Tinea
16
17
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
Edukasi :
Menerangkan kpd pasien bahwa penyakit yang diderita pasien a/ infeksi
jamur dan mudah menular.
Memberikan saran kpd pasien agar menganti baju dan pakaian dalam
yang basah karena keringat.
Mengurangi kegiatan sehari-hari yang dpt banyak menimbulkan keringat.
Menyarankan kpd pasien agar tidak menggaruk-garuk lesi.
Mencuci dan menjemur handuk di luar ruangan agar terkena sinar
matahari sesering mungkin.
Menyarankan kpd pasien untuk tidak menggunakan dan langsung
mecncuci baju yang telah dipakai sebelumnya, sebaiknya pakaian yang
telah dipakai langsung dicuci.
Menyarankan kpd pasien untuk mandi dan membersihkan dirinya setiap
hari, minimal 2x sehari terutama setelah beraktifitas.
Memberikan informasi kpd pasien untuk meminum obat tablet 1 kali
sehari selama 14 hari, lalu kontrol kembali setelah 14 hari pengobatan.
18
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Topikal : Ketokonazol cream 2 % dioleskan pada
bagian yang gatal, sehari digunakan 2 kali selama
14 hari.
Sistemik : Ketokonazol tablet 1 x 200 mg selama
2 minggu.
19
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam
: Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Ad bonam
20
ANALISIS KASUS
21
Kasus
Keluhan bercak-bercak kemerahan dan bersisik halus pd
bokong, paha kiri dan tungkai kanan yang disertai rasa gatal.
Rasa gatal bertambah terutama bila berkeringat dan udara
panas.
Teori:
Tinea korporis dan kruris : infeksi jamur golongan dermatofita
Tinea korporis pada badan, tungkai dan lengan (tidak termasuk
lipat paha, tangan dan kaki).
Tinea kruris pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan
kadang-kadang sampai perut bagian bawah.
Penderita dermatosis merasa gatal dan kelainan berbatas tegas,
terdiri macam-macam efloresensi. Bagian tepi lesi lebih aktif (lebih
jelas tanda-tanda peradangan).
Kulit yang terinfeksi jamur berbentuk lingkaran, berbatas tegas
dengan tepi kemerahan disertai vesikel-vesikel kecil dan bersisik.
dan
berkeringat.
22 Keluhan utama gatal diwaktu panas
RSUD
KOTA
BANJAR
Kasus
Kasus
Lesi berupa makula eritematosa, makula
hiperpigmentasi, bentuk polisiklik, disertai skuama
dengan tepi aktif dan berbatas tegas.
Teori
Gambaran klasik lesi tinea korporis dan tinea kruris
berupa lesi anular, berbatas tegas terdiri atas
eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel
dan papul ditepi. Daerah tengahnya biasanya lebih
tenang, kadang-kadang terlihat erosi dan krusta
akibat garukan.
24
Pemeriksaan mikroskopik
menunjukkan hifa panjang
yang terbagi oleh sekat,
bercabang, double contour
maupun spora berderat
(artrospora) yang khas pada
infeksi dermatofita.
25
26
Trycophyton
rambut.
Penularannya : manusia
kepada manusia.
Microsporum
sehat).
27
Non-medikamentosa : edukasi
Medikamentosa
Topikal : Ketokonazol cream 2 % dioleskan
pada bagian yang gatal, sehari digunakan 2
kali selama 14 hari.
Sistemik : Ketokonazol tab 1 x 200 mg
selama 2 minggu.
28
KETONAZOLE
29
KETOKONAZOLE
INDIKASI
Infeksi pada kulit, rambut dan kuku (kecuali kuku
kaki) yang disebabkan oleh dermatofit
Infeksi jamur pada rongga pencernaan
Kandidosis vagina kronik dan kandidosis rekuren
Infeksi mikosis sistemik
Pengobatan profilaksis pd pasien yg mekanisme
pertahanan tubuhnya menurun (keturunan,
disebabkan penyakit/obat) yg berhubungan
dengan meningkatnya risiko infeksi jamur
30
KETOKONAZOLE
KONTRA INDIKASI
Penyakit hati akut/kronik
Hipersensitif ketoconazole
Pemberian peroral, tidak boleh
diberikan bersama dgn
terfenadine, astemizole,
cisapride dan triazolam
Wanita hamil
31
KETOKONAZOLE TOPIKAL
Rekomendasi infeksi
lokal karena
dermatofit yang hidup
pada jaringan kulit.
Digunakan untuk
infeksi jamur dgn
dosis dan lamanya
pengobatan
tergantung dari
kondisi pasien.
32
KETOKONAZOL SISTEMIK
33
REFERENSI
Shannon Verma, Michael P. Heffernan. 2008. Superficial Fungal Infection: in Fitzpatricks Dermatology
In General Medsicine. 7th ed. USA: The McGraw Hill Companies. Hal: 1807-1821.
Djuanda, Adhi, dkk. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta : Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 89-105.
Fitzpatrick, Thomas, et al. 2003. Superficial Fungal Infection: in Fitzpatricks Dermatology In General
Medicine, 6th edition. USA: McGraw-Hill Book. Hal: 2209-2226.
Darwanto, Prianto Juni, dkk. 2006. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hal: 219-220
Boel, Trelia. 2003. Mikosis Superfisialis. Sumatra Utara: USU digital library. Hal: 1-14
Goedadi MH, Suwito PS. 2004. Tinea korporis. In : Budimulja U, Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL,
Dwihastuti P, Widaty S, editors. Dermatomikosis superfisialis. Jakarta: Balai penerbit FKUI. Hal: 31-34.
Munaf, Sjamsuir, dkk. 2004. Kumpulan Kuliah Farmakologi, Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal: 221-223
Kuswadji, Widaty KS.2004. Obat anti jamur. In : Budimulja U, Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL,
Dwihastuti P, Widaty S, editors. Dermatomikosis superfisialis. Jakarta: Balai penerbit FKUI.Hal:.108-116.
Ganjar, Indrawati. 2005. Mikologi Dasar dan Terapan : Dermatomikosis. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Hal: 3-10.
Nugroho SA. 2004.Pemeriksaan penunjang diagnosis dermatomikosis superfisialis. In : Budimulja U,
Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL, Dwihastuti P, Widaty S, editors. Dermatomikosis superfisialis.
Jakarta: Balai penerbit FKUI. Hal: 99-106.
Patel S, Meixner JA, Smith MB, McGinnis MR. 2006. Superficial mycoses and dermatophytes. In : Tyring
SK, Lupi O, Hengge UR, editors. Tropical dermatology. China: Elsenvier inc. Hal: 185-92.
Sobera JO, Elewski BE. 2003.Fungal disease. In : Bolognia JL, Jorizzo JL, Raiini RP, editors. Dermatology.
Spain : Elsevier Science. Hal: 1174-83.
35
36