0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan26 halaman
Calon jamaah haji di Puskesmas Wanasari didominasi oleh perempuan. Penyakit terbanyak yang di derita adalah penyakit jantung dan hipertensi. Sebagian besar berusia 45-59 tahun dengan tingkat pendidikan SMA dan Sarjana. Keterbatasan meliputi jumlah sampel kecil dan kurangnya komunikasi antara pihak terkait. Disarankan peningkatan kerja sama dan komunikasi serta pelaksanaan pemeriksaan secara terpad
Calon jamaah haji di Puskesmas Wanasari didominasi oleh perempuan. Penyakit terbanyak yang di derita adalah penyakit jantung dan hipertensi. Sebagian besar berusia 45-59 tahun dengan tingkat pendidikan SMA dan Sarjana. Keterbatasan meliputi jumlah sampel kecil dan kurangnya komunikasi antara pihak terkait. Disarankan peningkatan kerja sama dan komunikasi serta pelaksanaan pemeriksaan secara terpad
Calon jamaah haji di Puskesmas Wanasari didominasi oleh perempuan. Penyakit terbanyak yang di derita adalah penyakit jantung dan hipertensi. Sebagian besar berusia 45-59 tahun dengan tingkat pendidikan SMA dan Sarjana. Keterbatasan meliputi jumlah sampel kecil dan kurangnya komunikasi antara pihak terkait. Disarankan peningkatan kerja sama dan komunikasi serta pelaksanaan pemeriksaan secara terpad
Pendamping : dr. Salim Jidan LATAR BELAKANG • Ibadah haji adalah Rukun Islam kelima yang merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap orang Islam yang mampu menunaikannya. • Q.S. Ali Imran ayat 97 bahwa mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu (istithaah) mengadakan perjalanan ke Baitullah. • Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya kepada jemaah haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. • Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes), hampir setiap tahun sekitar 60 s/d 67% dari total jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci, tergolong dalam kelompok Risiko Tinggi (Risti) yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan jemaah haji dalam menjalankan ibadahnya di Tanah Suci. Angka kesakitan dan kematian cenderung berfluktuatif, namun masih dapat dinyatakan tinggi. Pernyataan Masalah • Penyakit apa saja yang di derita calon jamaah haji di Puskesmas Wanasari dalam melakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji? Tujuan Tujuan Umum Tujuan Khusus • Terlaksananya • Terlaksananya pemeriksaan kesehatan tahap pemeriksaan dan pertama. pembinaan • Terlaksananya pembinaan kesehatan masa tunggu. kesehatan jemaah • Terlaksananya pemeriksaan kesehatan tahap kedua. haji sesuai standar • Terlaksananya pembinaan kesehatan masa dalam upaya keberangkatan. menuju istithaah kesehatan jemaah • Terlaksananya pemeriksaan kesehatan tahap ketiga. haji. • Terlaksananya pendekatan keluarga dan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam proses pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji. • Terlaksananya peran serta masyarakat dan profesional dalam pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji. • Terlaksananya monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kesehatan haji menuju istithaah Manfaat • Melaksanakan kegiatan mini project dalam Bagi Penulis rangka menyelesaikan program internsip dokter Indonesia.
Bagi • Diharapkan dapat membantu program
Puskesmas Wanasari dalam pemeriksaan dan Puskesmas pembinaan kesehatan calon jamaah haji.
Bagi • Diharapkan dapat meningkatkan kesehatan
terutama pada calon jamaah haji yang akan Masyarakat berangkat. Metode Penelitian
Desain Tempat &
Penelitian waktu Tempat : Puskesmas wanasari observasional (non- eksperimental) dengan pendekatan yang bersifat prospektif dan dianalisis Waktu : Februari s/d menggunakan metode April 2018 analisis deskriptif. Populasi Populasi target adalah Sampel 145 orang calon Jumlah sampel yang di Jamaah Haji tahun teliti pada penelitian ini 2018 yang sudah berjumlah 68 orang. terdaftar di Puskesmas Wanasari. ALUR PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN • Analisa univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi pada variable dengan menggunakan pemeriksaan tahap kedua untuk mengetahui penyakit yang di derita oleh calon jamaah haji melalui SISKOHATKES yang di input di Puskesmas Wanasari. Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki Distribusi penyakit
40 35 30 25 20 Distribusi penyakit 15 10 5 0 Sehat PJK HT Asma Gout DM SM Distribusi umur
Usia muda (15 - 44 thn)
Usia pertengahan (45 -59
thn) Lanjut usia (>60 thn) Distribusi Pendidikan 40 35 30 25 20 Distribusi Pendidikan 15 10 5 0 SD SMP SMA D3 Sarjana Kesimpulan • Calon jamaah haji tahun 2018 yang melakukan pemeriksaan dan pembinaa kesehatan di Puskesmas Wanasari didominasi oleh perempuan. • Penyakit terbanyak yang di derita oleh calon jamaah haji tahun 2018 yaitu penyakit jantung dan hipertensi. • Usia calon jamaah haji tahun 2018 paling banyak yaitu pada usia pertengahan 45-59 tahun. • Tingkat pendidikan pada calon jemaah haji tahun 2018 relatif tinggi yaitu pada tingkat SMA dan Sarjana. Keterbatasan Penelitian • Calon jamaah haji hanya 68 orang yang mengikuti pemeriksaan dan pembinaan kesehatan dari jumlah terdaftar 145 orang, karena kurangnya komunikasi calon jemaah haji dengan pihak penyelenggara haji (pemerintah). • Tidak tersedianya nomer telpon dalam identitas calon jamaah haji yang terdaftar, sehingga peneliti kesulitan menghubungi calon jamaah haji. • Kurangnya kerjasama antara KBIH dengan puskesmas dalam melakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji. • Pemeriksaan tahap 1 dan 2 yang terpisah, sehingga peneliti memasukkan data hingga dua kali. • Saat vaksin meningitis, kegiatan vaksin tidak berlangsung di puskesmas wanasari, sehingga membuat calon jamaah terlantar karena tempat yang tidak mencukupi Saran • Untuk Masyarakat Umum Bagi calon jamaah haji yang sudah mendaftar haji sebaiknya sesering mungkin mengecek nomor porsi perkiraan berangkat haji, dapat dilakukan lewat web resmi kementerian agama melalui nomor porsi. Jika sudah masa perkiraan berangkat, periksakan diri ke puskesmas wilayah tempat tinggal (sesegera mungkin setelah mendapatkan nomor porsi atau paling lambat 2 (dua) tahun dari perkiraan keberangkatan). Untuk Puskesmas
Bagi puskesmas sebagai faskes
pertama dalam melakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jamaah haji sebaiknya bekerjasama dengan KBIH wilayah setempat agar tidak kehilangan calon jamaah terdaftar. Karena calon jamaah dikatakan dapat berangkat haji dengan biaya pelunasan setelah pemeriksaan tahap 2 selesai. • Untuk Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian yang sudah ada dan melengkapi kekurangan penelitian saat ini. Serta diharapkan peneliti selanjunya memiliki komunikasi yang lebih baik dan cara lebih baik dalam pemeriksaan dan pembinaan calon jamah haji. Tes kebugaran Penyuntikan vaksin meningitis