Disusun Oleh :
dr. Hasanah
Pendamping :
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WANASARI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2
hipertensi terlebih bagi penderita hipertensi perlu diberikan pengobatan
yang tepat agar tidak menimbukan komplikasi yang semakin parah.
1.2 Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
4
2.2 Klasifikasi
2.3 Penyebab
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen
pembuluh darah
Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya:
a) Hipertensi primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, Stres psikologis
b) Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal
c) Hipertensi hormonal
d) Bentuk hipertensi lain : obat, cardiovascular, neurogenik
5
c. Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder: polidipisia, poliuria,
dan kelemahan otot pada aldosteronisme primer, peningkatan BB
dengan emosi yang labil pada sindro Cushing. Feokromositoma dapat
muncul dengan keluhan episode sakit kepala, palpitasi, banyak keringat
dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy).
2.5 Pencegahan
- Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat seseorang
lebih berisiko terserang hipertensi.
- Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih
terhindar dari risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau
bersepeda 2-3 jam setiap minggu.
- Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya, roti dari
biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran.
- Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh.
- Kurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol yang
disarankan, bisa meningkatkan risiko hipertensi.
- Berhenti merokok. Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara
langsung, tetapi rokok bisa membuat arteri menyempit, sehingga
meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan. Meminum lebih dari empat
cangkir kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.
2.6 Pengobatan
- Diuretik. Obat ini bekerja membuang kelebihan garam dan cairan di
tubuh melalui urine. Di antara jenis obat diuretik adalah
hydrochlorothiazide.
- Antagonis kalsium. Antagonis kalsium menurunkan tekanan darah
dengan melebarkan pembuluh darah. Beberapa contoh obat ini adalah
amlodipine dan nifedipine.
6
- Beta blocker. Berfungsi menurunkan tekanan darah dengan melebarkan
pembuluh dan memperlambat detak jantung. Contoh obat golongan beta-
blocker adalah atenolol dan bisoprolol.
- ACE inhibitor. ACE inhibitor menurunkan tekanan darah dengan cara
membuat dinding pembuluh darah lebih rileks. Contoh obat golongan ini
adalah captopril dan ramipril.
- Angiotensin-2 receptor blocker (ARB). Fungsi obat ini hampir sama
dengan ACE inhibitor yaitu membuat dinding pembuluh darah menjadi
rileks, sehingga kedua obat tersebut tidak boleh diberikan secara
bersamaan. Contoh obat ini adalah losartan dan valsartan.
- Penghambat renin. Obat ini berfungsi menghambat kerja renin, yaitu
enzim yang dihasilkan ginjal dan berfungsi menaikkan tekanan darah.
Contoh obat penghambat renin adalah aliskiren.
7
BAB III
8
BAB IV
9
DAFTAR PUSTAKA
.
1. Gray, Huon, H. Lecture Notes Kardiologi. Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta: 2002.
2. Sudjono, Hadi. Buku ajar gastroenterohepatologi
3. Sudoyo, Aru, W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi Keempat. FKUI.
Jakarta: 2007.
4. The joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and treatment of
High Bloodpressure (JNC VII)
10
DAFTAR PERTANYAAN PESERTA PENYULUHAN
“OBATI HIPERTENSI”
Daftar Pertanyaan :
Jawaban Pertanyaan :
1. Hipertensi merupakan penyakit yang kronik. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi
dapat dikontrol / dikendalikan. Untuk mengendalikannya ada 2 cara :
11
Semua pasien hipertensi harus menjalani perubahan pola hidup, jika tidak terkontrol,
maka perlu pemberian obat. Jadi jika seorang penderita darah tinggi kemudian
menjalani perubahan pola hidup dan kemudian tekanan darahnya menjadi normal, ya
tidak perlu obat. Akan tetapi perlu dicatat, terutama pada pasien dengan tekanan
darah tinggi, biasanya stage II (> 160/90) , perubahan pola hidup meski dapat
membantu seringkali tidak dapat membuat tekanan darah sampai normal.
2. Setiap obat darah tinggi memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing serta
memiliki kecocokan dengan profil pasien tertentu. Misalnya obat darah tinggi terbaik
pada seorang pasien yang pernah terkena serangan jantung akan berbeda dengan pasien
yang memiliki gangguan ginjal. Dengan demikian, sebelum mulai menggunakan obat
darah tinggi, sebaiknya berkonsultasilah pada dokter terlebih dahulu.
3. Kita membutuhkan sekitar 500 miligram garam sehari bagi tubuh untuk berfungsi.
Namun, kebanyakan orang mengonsumsi sekitar 10 kali dari jumlah tersebut setiap hari.
Jumlah garam yang disarankan untuk orang dengan tekanan darah tinggi adalah sekitar
1500 miligram per hari. Setiap pengurangan asupan garam akan membantu menjaga
kesehatan. Cara menurunkan asupan garam yaitu pada makanan olahan biasanya dengan
menggunakan garam sebagai aditif. Hampir 80% dari asupan garam harian rata-rata
orang berasal dari makanan olahan. Jika kita hanya makan makanan alami dan membatasi
penggunaan garam meja, kita akan mampu untuk menghilangkan kelebihan garam dalam
diet kita.
12
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
No Waktu Acara
1. 07.20-07.30 Persiapan Penyuluhan
2. 07.30-07.35 Pembukaan
3. 07.35-07.45 Materi Penyuluhan
4. 07.45-07.55 Sesi Tanya Jawab
5. 07.55-08.00 Penutupan
13
DOKUMENTASI PENYULUHAN
“OBATI HIPERTENSI”
14