Anda di halaman 1dari 4

i

PENDIDIKAN ISLAM DAN REDEFINISI


OTORITAS DAN PERAN KIAI

KHAERUL UMAM NOER

Bekasi – 2003
ii

ABSTRAK

Pendidikan telah dimulai sejak seseorang dilahirkan, betapa pentingnya


pendidikan sehingga kedudukannya tidak dapat dipandang sebelah mata. Pendidikan
tidak hanya dimaksudkan sebagai suatu sarana menuju perbaikan diri, namun juga
sarana perbaikan masyarakat. Salah satu bagian penting dalam pendidikan adalah
model pendidikan yang berdasarkan pada ajaran agama, dalam hal ini adalah
pendidikan Islam. Tentu saja terminologi pendidikan Islam memiliki berbagai definisi
yang masih bersifat kontestatif, namun setidaknya berbagai definisi yang muncul
menggambarkan kompleksitas makna pendidikan Islam.
Salah satu bagian penting dalam pendidikan Islam adalah adanya suatu
institusi sebagai wadah pendidikan, dalam hal ini adalah pondok pesantren. Pondok
pesantren merupakan wadah pendidikan Islam yang paling ideal, tidak hanya
mengajarkan Islam sebagai ajaran dan dogma, namun juga mengajarkan sisi lain dari
Islam. Tentu saja institusi ini menyandarkan diri pada adanya satu sosok yang sudah
sangat dikenal dan penting: kiai. Kiai memiliki posisi yang tak tergantikan dalam
pondok pesantren. Berbagai peran profetik kiai di emban sebagai bagian dari amanah
ummah, dimana kiai tidak hanya menguasai dalam bidang pendidikan, lebih dari itu,
kiai adalah ‘penguasa’ dalam bidang sosial, seorang ‘raja kecil’ yang kekuasaannya
acapkali lebih besar ketimbang pejabat daerah setingkat camat bahkan bupati dan/atau
wali kota.
Betapa pentingnya posisi kiai, sehingga laju dan gerak kiai akan sangat
berpengaruh pada institusi pendidikan yang dipimpinnya, dan secara langsung
maupun tidak langsung akan berpengaruh di masyarakat. Ketika kiai telah mengalami
suatu proses transformasi peran profetik, tidak menutup kemungkinan terjadi pula
suatu proses transformasi otoritas keagamaan, di mana kiai perlahan meninggalkan
posisinya sebagai suatu pendidik menjadi bagian tak terpisahkan dalam pemerintahan.
Tentu saja posisi sebagai pendidik tidak serta-merta ditinggalkan, namun jelas
porsinya sudah banyak berkurang, dan tentu saja hal ini membawa konsekuensi logis:
barangkali posisi kiai suatu saat nanti tidak lagi dibutuhkan.
Kata kunci: Islam, pendidikan, pondok pesantren, dan kiai
iii

DAFTAR ISI

Abstrak i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................. 1
B. Pembatasan dan Permusan Masalah............................... 5
C. Metode Penelitian............................................................ 7
D. Kerangka Pemikiran......................................................... 8
E. Sistematika Pembahasan.................................................. 11

BAB II PENDIDIKAN DALAM ISLAM


A. Definisi Pendidikan.......................................................... 12
B. Dasar-Dasar Pendidikan................................................... 17
C. Tujuan Pendidikan............................................................ 19
D. Metodelogi Pendidikan..................................................... 21

BAB III PONDOK PESANTREN SEBAGAI INSTITUSI


PENDIDIKAN ISLAM
A. Sejarah Awal.................................................................... 23
B. Perkembangan dan Peranan.............................................. 25
C. Ciri-Ciri Umum dan Metode Pengajaran......................... 28
D. Pesantren dan Perubahan.................................................. 30
E. Problematika Dunia Pesantren.......................................... 32

BAB IV KIAI DAN ULAMA


A. Kiai Sebagai Guru Spiritual............................................. 36
B. Kiai Sebagai Pejuang........................................................ 38
C. Kiai dan Elite Pemerintah................................................ 40
D. Kiai Sebagai Agen Pembaruan......................................... 45

BAB V PARADIGMA BARU KIAI


A. Mobilitas Sang Kiai........................................................... 51
A.1. Mobilitas Vertikal Kiai............................................. 51
A.2. Kiai dan Ekonomi Pesantren.................................... 54
A.3. Ekonomi Ummat Versus Kepentingan Pribadi......... 56
B. Wirid Politik Kiai............................................................... 58
B.1. Kiai dan Mobilisasi Massa........................................ 58
B.2. Dakwah Politik Kiai................................................... 59
iv

B.3. Politik Sang Kiai......................................................... 60


C. Kiai dalam Wajah Budaya................................................... 62
C.1. Amar Makruf Nahi Munkar........................................ 62
C.2. Konflik Budaya Masyarakat....................................... 62
D. Paradigma Kiai: Dualisme Peran dalam Kehidupan............ 64
D.1. Tafsir Waktu dan Kepentingan.................................... 64
D.2. Orientasi Kiai: Mau Kemana?..................................... 65

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 67
B. Saran-Saran......................................................................... 68

Kepustakaan

Keterangan:
Bahan yang ada di sini hanya berupa abstrak dan daftar isi, untuk keterangan lebih
lanjut anda dapat menghubungi saya di alamat e-mail saya: umam_noer@yahoo.com.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai