Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKHIR PKM-M

JUDUL PROGRAM
Integrated Farm Manajemen dengan Memanfaatkan Air Rob sebagai Media
Budidaya Ikan Nila dan Cabai Keriting di Kelurahan Panjang Baru
Pekalongan Utara

BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Disusun Oleh:
Siti Rumjanah

: (NPM. 10.0554.C/ Angkatan 2010)

Ina Sakinah

: (NPM.1005650321 / Angkatan 2010)

Ahmad Ropik

: (NPM. 10.0684.D/ Angkatan 2010)

Dibiayai Oleh :
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN ANGGARAN 2014

UNIVERSITAS PEKALONGAN
PEKALONGAN
2014
i

PENGESAHAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan

: Integrated Farm Manajemen dengan Memanfaatkan


Air Rob sebagai Media Budidaya Ikan Nila dan
Cabai Keriting di Kelurahan Panjang Baru
Pekalongan Utara
: PKM-M

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Siti Rumjanah
b. NIM
: 10.0554.C
c. Jurusan
: Budidaya Perairan
d. Universitas
: Universitas Pekalongan
e. Alamat Rumah dan No.HP : Desa Rembun RT 5 RW 7 Kab Pekalongan
f. Alamat email
: inok.ciput@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Komariyah, M.Si
b. NIDN
: 0018025405
c. Alamat Rumah dan No.HP : Jl. Asri Binagria Indah Kel. Pringlangu Pekalongan
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikt
: Rp. 9.000.000,b. Sumber lain
:7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Pekalongan, Juli 2014

ii

RINGKASAN
Pesisir Pekalongan merupakan salah satu kawasan pesisir utara Pulau Jawa
yang saat ini selalu menghadapi bencana pesisir berupa banjir dan genangan rob.
Kejadian banjir rob ini terutama melanda kelurahan yang berbatasan dengan laut
salah satunya yaitu kelurahan Panjang Baru. Genangan banjir di kelurahan Panjang
Baru merupakan genangan paling parah akibat kondisi daerah datar dan terendah di
bandingkan kelurahan lain sehingga mengakibatkan air sulit untuk surut saat banjir
rob terjadi. Genangan banjir pada areal permukiman dan lahan-lahan yang dimiliki
dapat mengganggu aktivitas masyarakat kelurahan Panjang Baru salah satunya adalah
faktor ekonomi yang berpengaruh pada kehidupan perekonomian masyarakat
setempat. Dengan kemunduran perekonomian setempat dibutuhkan adanya solusi dan
teknologi inovasi untuk memanfaatkan genangan air rob menjadi suatu media yang
dapat mendatangkan rupiah.
Dari uraian latar belakang diatas, di dalam Program Kreativitas ini kami
mengambil judulIntegrated Farm Manajemen dengan Memanfaatkan Air Rob
sebagai Media Budidaya Ikan Nila dan Cabai Keriting di Kelurahan Panjang
Baru Pekalongan Utara. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu
memberikan solusi masalah genangan air rob yang tidak termanfaatkan melalui
sistem filterisasi dan mengubah paradigma masyarakat kawasan pesisir akan
genangan air rob tersebut yang dianggap musibah menjadi suatu anugerah dengan
memadukan budidaya ikan dan tanaman melalui kegiatan rekayasa akuakulture dalam
mengubah air rob menjadi air yang bisa digunakan sebagai media budidaya yang
dapat mendatangkan keuntungan.
Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu observasi lapangan,
perijinan melalui perangakat kelurahan RW dan RT setempat, penentuan lokasi
bersama ketua RW dan ketua RT, pembelian alat dan bahan yang dilakukan oleh tim
PKM-M, sosialisasi dan pelaksaan pembuatan kolam dengan teknologi akuaponik
memanfaatkan air rob, tahapan monitoring dan evaluasi serta pembuatan laporan
akhir.
Dari kegiatan PKM-M Integrated Farm Manajemen Dengan Memanfaatkan Air
Rob Sebagai Media Budidaya Ikan Nila Dan Cabai Keriting Di Kelurahan Panjang
Baru Pekalongan Utara ini menghasilkan jasa berupa penyuluhan dan pelatihan
kepada masyarakat kelurahan panjang baru kecamatan pekalongan utara dengan
memanfaatkan air rob sebagai media budidaya ikan nila dan cabai kriting.
Memberikan pelatihan pengelolaan berkebun dengan perpaduan antara ikan dan
tanaman dengan mengubah air rob menjadi air yang bisa digunakan sebagai media
budidaya dan memandirikan masyarakat dengan hasil pangan berupa ikan dan
tanaman yang bisa dimanfaatkan sendiri ataupun dipasarkan.

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................... ........................................................... i


RINGKASAN ........................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Kegiatan Program ................................................................ 4
1.4 Luaran Yang Diharapkan ................................................................. 4

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ......................... 4

BAB III

METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Pertama (Persiapan) .............................................................. 5
3.2 Tahap Kedua (Pelaksanaan) ............................................................ 6
3.3. Tahap Akhir (Evaluasi) ..................................................................... 8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Kemajuan program kegiatan ......................................................... 8
4.2 Ketercapaian target luaran.............................................................. 10
4.3 Permasalahan dan penyelesaian ..................................................... 10

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan ......................................................................................11
5.2 Saran .............................................................................................. 12

Daftar Pustaka .....................................................................................................12


LAMPIRAN
1. Rincian Penggunaan Dana ............................................................................13
2. Dokumentasi kegiatan ..................................................................................16
3. Detail Denah Lokasi Mitra ............................................................................20

iv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Banjir rob yang terjadi di wilayah pesisir khususnya di Pantai Utara Jawa,

telah membawa dampak signifikan terhadap aktivitas di wilayah tersebut. Selain


itu kondisi elevasi wilayah tersebut yang berada pada wilayah pesisir yang sangat
datar, menyebabkan potensi kejadian banjir rob menjadi lebih besar. Genangan
seringkali terjadi di ruas jalan, sawah, halaman rumah penduduk dan beberapa
fasilitas umum seperti sekolah, kantor desa dan puskesmas. Daerah yang terletak
di dekat tubuh air, dalam hal ini sungai dan saluran air, mengalami genangan yang
lebih dalam.
Pesisir Pekalongan merupakan salah satu kawasan pesisir utara Pulau Jawa
yang saat ini selalu menghadapi bencana pesisir berupa banjir dan genangan.
Pekalongan merupakan daerah di pesisir yang rawan terhadap kejadian bencana
banjir rob. Berdasarkan berita dilansir dari Media Indonesia, banjir rob merendam
delapan kelurahan di Kota Pekalongan, mengakibatkan kelumpuhan ekonomi,
kerusakan permukiman dan kerusakan areal permukiman. Kejadian ini terjadi
sejak 10 tahun terakhir.
Kejadian banjir rob ini terutama melanda kelurahan yang berbatasan dengan
laut salah satunya yaitu kelurahan Panjang Baru. Genangan banjir di kelurahan
Panjang Baru merupakan genangan paling parah akibat kondisi daerah datar dan
terendah di bandingkan kelurahan lain sehingga mengakibatkan air sulit untuk
surut saat banjir rob terjadi. Kondisi demikian cukup berdampak pada kualitas air
sungai, dan selokan di kelurahan Panjang Baru. Selain itu, belum ada standarisasi
pengolahan limbah industri baik kecil ataupun besar di Kota Pekalongan yang
menambah keruhnya warna air genangan.
Genangan banjir pada areal permukiman dan lahan-lahan yang dimiliki
dapat mengganggu aktivitas masyarakat kelurahan Panjang Baru salah satunya
adalah faktor ekonomi yang berpengaruh pada kehidupan perekonomian
masyarakat setempat. Dengan kemunduran perekonomian setempat dibutuhkan
adanya solusi dan teknologi inovasi untuk memanfaatkan genangan air rob
menjadi suatu media yang dapat mendatangkan rupiah.

Pemanfaatan melalui teknologi inovasi baru tersebut maka paradigma


kawasan rob yang selama ini menganggu dan tidak termanfaatkan masyarakat
pesisir menjadi suatu anugrah yang dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat setempat. Dari uraian latar belakang diatas, di dalam Program
Kreativitas ini kami mengambil judul Integrated Farm Manajemen dengan
Memanfaatkan Air Rob sebagai Media Budidaya Ikan Nila dan Cabai
Keriting di Kelurahan Panjang Baru Pekalongan Utara.
Program ini hampir sama dengan teknologi akuaponik namun hanya air
media yang digunakan berupa air genangan rob yang berada dilokasi setempat.
Akuaponik merupakan salah satu teknologi budidaya gabungan antara akuakulture
dan hidroponik yang berprinsip pada sirkulasi air. Air berperan sebagai dasar
pembangunan tubuh tanaman dan berperan dalam proses fisiologi tanaman.
Pada dasarnya, budidaya tanaman dengan sistem hidroponik membutuhkan
larutan nutrisi sebagai pemenuhan kebutuhan untuk kelangsungan hidup
tanaman. Nutrisi tersebut berasal dari senyawa kimia yang dilarutkan dalam
air sehingga nantinya dapat diaplikasikan ke tanaman pada konsentrasi
tertentu yang sesuai dengan kebutuhan tanaman (Wijayani, 2000). Selanjutnya
menurut Soetrisno et al. (2004), akuaponik merupakan budidaya ikan dengan
sistem resirkulasi terpadu dengan tanaman sayuran (resirkulasi plus) yang ditanam
pada media filter yang terdiri dari kerikil dan pasir. Akar sayuran akan mengambil
unsur hara yang dihasilkan dari sisa metabolisme dan sisa pakan ikan sehingga air
yang tersaring menjadi jernih dan kualitasnya meningkat, sementara itu tanaman
sayuran tidak lagi memerlukan pupuk karena telah tercukupi oleh sisa hasil
metabolisme ikan yang dipelihara.
Menurut Diver (2006) pada sistem akuaponik, aliran air kaya nutrisi dari
media pemeliharan ikan digunakan untuk menyuburkan tanaman hidroponik. Hal
ini baik untuk ikan karena akar tanaman dan rhizobakter mengambil nutrisi dari
air. Nutrisi yang berasal dari feses, urin dan sisa pakan ikan adalah kontaminan
yang menyebabkan meningkatnya kandungan racun pada media pemeliharaan,
tetapi air limbah ini juga menyediakan pupuk cair untuk menumbuhkan tanaman
secara hidroponik. Sebaliknya, media hidroponik berfungsi sebagai biofilter, yang

akan menyerap amonia, nitrat, nitrit dan fosfor sehingga air yang sudah bersih
dapat di alirkan kembali ke media pemeliharaan.
Bakteri nitrifikasi yang terdapat pada media hidroponik memiliki peran
penting dalam siklus nutrisi, tanpa mikroorganisme ini seluruh sistem tidak akan
berjalan. Amonia dan nitrit bersifat racun bagi ikan, tetapi nitrat lebih aman dan
merupakan bentuk dari nitrogen yang dianjurkan untuk pertumbuhan tanaman
seperti buah-buahan dan sayuran (Rackocy et al. 2006).
Sebagian besar ikan air tawar yang tahan terhadap padat tebar tinggi akan
tumbuh dengan baik pada sistem akuaponik (Rackocy et al. 2006). Beberapa jenis
ikan yang telah dibudidayakan menggunakan sistem akuaponik adalah lele
(Catfish), rainbow trout, mas (Common carp), koi, mas koki dan baramundi
(Asian sea bass). Tanaman yang digunakan dalam sistem akuaponik berupa
tanaman sayur (bayam, kemangi, kangkung) dan tanaman buah (tomat, mentimun,
paprika). Jenis tanaman yang sudah dicoba dan berhasil cukup baik adalah
kangkung, tomat, wortel, sawi dan cabai. Karena media filter tidak menggunakan
tanah maka agar tanaman dapat tumbuh baik perlu disemaikan dulu sampai bibit
berumur 1-1,5 bulan baru siap dipindahkan pada system akuaponik dan dipanen
pada usia pemeliharaan 2-4 minggu tergantung jenis spesies yang ditanam,
sedangkan untuk jenis ikan yang dapat dibudidayakan adalah ikan nila, ikan
gurame, ikan mas dan ikan lele ukuran tebar untuk pemeliharaan hingga tingkat
konsumsi. Media tanam yang digunakan dalam sistem akuaponik sama dengan
cara bertanam hidroponik, yaitu dengan menggunakan batu apung, pasir, sabut
kelapa, batu kerikil dan nutrient film (ECOLIFE, 2011).
Hidayat (2011), pemeliharaan ikan agar baik dalam teknologi akuaponik
adalah : padat tebar ikan mas : 10-200 ekor/m2, ikan nila :100-150 ekor/m2, ikan
gurame : 5-10 ekor/m2, ikan lele : 100-150 ekor/m2, dan ikan patin 10-15 ekor/m2.
Adapun jarak tanaman yang dianjurkan sebaiknya : kangkung 10 cm, cabai 40 cm,
tomat 40 cm, terong sayur 40 cm.
1.2

Rumusan Masalah
Menurunya produktifitas lahan akibat genangan air rob di Kelurahan

Panjang Baru dan belum termanfaatkanya genangan air rob yang dapat
menggangu aktifitas masyarakat setempat.

1.3

Tujuan Program Kegiatan


Tujuan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat ini adalah

sebagai berikut:
1. Memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat Kelurahan
Panjang Baru Kota Pekalongan Utara dengan memanfaatkan air rob
sebagai media budidaya ikan nila dan cabai keriting.
2. Memberikan pelatihan pengelolaan berkebun dengan perpaduan antara
ikan dan tanaman dengan mengubah air rob menjadi air yang bisa
digunakan sebagai media budidaya.
3. Memberikan ketrampilan teknologi pada masyarakat kawasan rob yang
melumpuh akibat lahan genangan air dalam budidaya ikan sekaligus
bertanam

sebagai

langkah

penghijauan dan dapat

meningkatkan

pendapatan masyarakat.
1.4

Luaran Yang Diharapkan


Dengan adanya program kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat,

diharapkan dapat diperoleh luaran diantaranya adalah memberikan solusi


alternatif kepada masyarakat tentang pengelolaan berkebun dengan memadukan
akuakulture dan hidroponik dengan mendaur ulang air genangan rob menjadi air
media budidaya dan mengubah paradigma masyarakat kawasan pesisir akan
genangan air rob yang dianggap musibah menjadi suatu anugerah dengan
sentuhan teknologi rekayasa akuakulture serta mengasrikan lingkungan dan
memandirikan masyarakat dengan menghasilkan sumber pangan berupa tanaman
dan ikan yang pada akhirnya dapat juga dipasarkan.

BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Desa Panjang Baru terletak di Pekalongan utara tepatnya di pesisir pantai
kota Pekalongan yang berbatasan dengan Desa Panjang Wetan dengan
karakteristik lahan yang sempit dengan mayoritas bangunan yang terbatas dengan
lahan dan banyak terdapat tambak yang beralih fungsi dari tambak budidaya
menjadi tempat pemancingan umum sedangkan halaman rumah yang sebelumnya
bisa ditanami tumbuhan berupa sayur-sayurandan tanaman buah sudah beralih

fungsi menjadi kubangan kubangan air yang disebabkan oleh bencana air rob.
Bahkan dapat dikatakan lahan-lahan yang dulunya berupa sawah dan kebun yang
dahulu dapa tdijadikan untuk perumahan dan perkebunan sekarang sudah tidak
dapat difungsikan lagi sebagaimana mestinya dikarenakan lahan-lahan tersebut
sudah terkena air rob Sehingga keadaan seperti ini tidak memungkinkan
masyarakat memiliki area berkebun yang dapat menciptakan lingkungan yang asri
dan hijau serta masyarakat cenderungakan tergantung pada pasar. Padahal dengan
mempunyai kebun atau bertanam sayuran sendiri di pekarangan rumah akan
menghemat bahkan meningkatkan nilai ekonomis sebagai sumbermpangan dan
dapat dipasarkan.
Masyarakat desa Panjang Baru sebenarnya memiliki minat terhadap
berkebun dan budidayaikan, hai ini didukung oleh masyarakat yang mayoritas
adalah iburumah tangga dan para bapak-bapak berpenghasilan dari tambak ikan
dan nelayan. Sehingga waktu luang ibu-ibu rumah tangga dapat di isi dengan
kesibukan merawat tanaman dan bapak-bapak bias berbudiya ikan dengan
memanfaatkan lahan yang ada,

yaitu lahan yang terkena rob sebagai media

budidaya, yang kelak harapannya ibuibu dan bapak-bapak akan menekuni usaha
bercocoktanam dan budidaya ikan kelak menjadi profesi yang menguntungkan.
Maka dengan hal ini tim PKM memilih desa Panjang Baru sebagai tempat dalam
melaksanakan program. Karena dilihat dari tempat yang tepat sasaran dan
terjangkaunya pelatihan pembuatan media budidaya ikan dan tanaman dengan
memanfaatkan air rob.

BAB III. METODE PELAKSAAN


3.1

Tahapan Pertama (Persiapan)


a. Survei lapangan
Survei lapangan dilakukan dengan melihat langsung keadaan
lapangan masyarakat sasaran yaitu masyarakat Kelurahan Panjang
Baru Kota Pekalongan Utara.

b. Perizinan
Setelah survey dilakukan, kemudian dilakukan perizinan kepada
perangkat desa serta masyarakat Kelurahan Panjang Baru Kota
Pekalongan Utara.
c. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi yang terkait
dengan program yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini masyarakat
diajak agar mengikuti pelatihan program yang telah direncanakan.
Dalam sosialisasi ini tim PKM akan membentuk 2 kelompok yang
terdiri dari beberapa anggota.
d.

Persiapan Alat dan bahan


Persiapan alat dan bahan dilakukan dengan melakukan pembelian
semua bahan serta peralatan yang akan digunakan dalam proses
pembuatan media budidaya ikan dan tanaman.

e. Kerjasama
Kerjasama dilakukan antara Tim Pengabdian Masyarakat dengan
masyarakat Kelurahan Panjang Baru Kota Pekalongan Utara, agar
pelaksanaan program yang dilakukan mendapat persetujuan oleh
semua pihak. Kerjasama juga dilakukan dengan penyuluh yang ada di
Kelurahan Panjang Baru Kota Pekalongan Utara.

3.2

Tahap Kedua (Pelaksanaan)


1. Persiapan alat dan bahan
a. Alat yang diperlukan adalah sebagai berikut ; gergaji, palu, balok,
tang, gunting, obeng, pacul, gergaji besi, sekop, meteran, gergaji
bambu, dan linggis.
b. Bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut : paralon, pot tanaman,
bibit cabai keriting, terpal, benih ikan nila gift, arang, pralon media
tanaman, biomet, pagar bambu, ember plastic, talang, pipa keni
system l, selang, bambu, aerator, pompa, selang, bioboll, dop, batu
zeloid, lem paralon, kawat dan pakan ikan

2. Penyuluhan
Penyuluhan

dilakukan

dengan

member

wacana

tentang

pemanfaatan genangan air rob menjadi media budidaya ikan dan


tanaman. Sebelumnya masyarakat diberikan motivasi bahwa dengan
kegiatan pengelolaan air rob sebagai media budidaya dan hasil panen
dapat untuk dikonsumsi sendiri atau di pasarkan dalam menghidupkan
kembali kawasan rob.
3. Praktik budidaya melalui teknologi Akuaponik
Dalam tahap praktik ini TIM PKM mempraktikkan bersama
dengan masyarakat.
Cara Pembuatannya:

Pembuatan kerangka kolam budidaya yaitu memasang bambu dan


pagar bambu membentuk persegi panjang, selanjutnya pemasangan
terpal.

Memasang pipa paralon dan talang diatas kolam budidaya yang


nantinya sebagi media filterisasi air rob. Perlakuan tandon
filterisasi air rob:
-

Lapisan pertama batu zeloid dan bioboll

Lapisan ke dua biomet

Lapisan ke tiga batu arang

Melubangi paralon berikutnya untuk

media peletakan tanaman

cabai keriting.

Memasukkan air rob ke dalam pipa filter dengan menggunakan


alkon kemudian air yang keluar dialirkan ke petak pemeliharaan
budidaya ikan.

Pemasangan pompa air pada pojok, kemudian air dialirkan ke filter


terlebih dahulu sebelum air dialirkan ke paralon yang ada dibawah
sterofom untuk dimanfaatkan untuk penyiraman akar tanaman.

Pemasangan pot yang sebelumnya diisi arang atau batu apung dan
bibit tanaman, pemasangan dilakukan menggantung pada bagian
pipa yang telah dilubangi sesuai dengan ukuran pot, dan akar
tanaman mengantung diatas pipa sirkulasi.

Melalui sistem resirkulasi air di putar melewati tanaman dan


kembali ke petak pemeliharan ikan, sistem ini hampir sama dengan
akuaponik pada umumnya hanya saja air yang digunakan adalah air
rob sehingga harus melewati tandon/upl untuk mengurangi
kandungan yang beracun yang mungkin terbentuk dari hasil
buangan industri yang bercampur dengan air rob ini terjadi pada
perlakuan tandon dengan mengalirkan air rob yang melewati
beberapa lapis filter.

Resirkulasi awal air kurang lebih selama seminggu,

Penebaran ikan nila

3.3 Tahap Akhir (Evaluasi)


a.

Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon
masyarakat dalam melakukan budidaya ikan dan tanaman melalui
pemanfaatan genangan air rob. Mengevaluasi pendapat masyarakat
dan pendapatan yang bisa diperoleh melalui pemasaran hasil produksi,
memperbaiki serta menyempurnakan hasil program.

b.

Penyusunan Laporan
Penyusunan Laporan akan dilakukan setelah kegiatan berakhir
untuk melaporkan rangkaian dan hasil pelaksanaan kegiatan.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

Kemajuan Program Kegiatan


Dari

kegiatan

PKM-M

Integrated

Farm

Manajemen

Dengan

Memanfaatkan Air Rob Sebagai Media Budidaya Ikan Nila Dan Cabai Keriting Di
Kelurahan Panjang Baru Pekalongan Utara ini menghasilkan jasa berupa
penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat kelurahan panjang baru kecamatan
pekalongan utara dengan memanfaatkan air rob sebagai media budidaya ikan nila
dan cabai kriting. Memberikan pelatihan pengelolaan berkebun dengan perpaduan
antara ikan dan tanaman dengan mengubah air rob menjadi air yang bisa
digunakan sebagai media budidaya. Ketercapaian program kegiatan telah
mencapai persentase 100 %,

Pelaksanaan kegiatan :
Tempat : Kelurahan Panjang Baru Kecamatan Pekalongan Utara
1. Lokasi Praktik 1 : RT 04 RW 04 Kel Panjang Baru
2. Lokasi Praktik 2 : RT 01 RW 04 Kel Panjang Baru
Waktu : Bulan maret- Juli 2014

Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu observasi lapangan,


perijinan melalui perangakat kelurahan RW dan RT setempat, penentuan lokasi
bersama ketua RW dan ketua RT, pembelian alat dan bahan yang dilakukan oleh
tim PKM-M, sosialisasi dan pelaksaan pembuatan kolam dengan teknologi
akuaponik memanfaatkan air rob, tahapan monitoring dan evaluasi serta
pembuatan laporan akhir. Kagiatan sosialisi dilaksanakan pada tanggal 25 april
2014, dalam penentuan waktu pelaksanaan kami mengikuti kegiatan rapat desa di
salah satu rumah warga. Dari kegiatan ini kami tim PKM-M menjelaskan tujuan
dan maksud kegiatan yang akan kami laksanakan di kelurahan setempat.
Kegiatan pelaksanaan praktik pembuatan kolam kami melibatkan
masyarakat setempat sehingga masyarakat memahami secara langsung aplikasi
program yang kami berikan. Antusiasme para peserta memicu peran aktif dalam
praktek pembuatan akuaponik dengan memanfaatkan air rob. Selanjutnya kegiatan
Penyuluhan program dilaksakan pada tanggal 9 mei 2013 bersamaan diadakanya
kerja bakti warga lokasi setempat sasaran, peserta pelatihan yang hadir sebanyak
33 orang. Dari diskusi awal yang kami berikan banyak dari warga yang belum
mengetahui program teknologi akuaponik, setelah kami tim PKM dan pemateri
yaitu dosen memberikan materi, banyak beberapa warga yang memahami dari
pertanyaan-pertanyaan yang kami sampaikan diakhir acara dan antusiasme peserta
ditunjukkan dengan pertanyaan-pertanyan yang diajukan kepada tim Pkm-M dan
pemateri. Hal ini menjadi capaian keberhasilan dari kegiatan penyuluhan yang
dilaksanakan, lebih lanjut banyak beberapa warga yang tertarik untuk
mengaplikasikan secara pribadi maupun skala usaha.

4.2

Ketercapaian Target Luaran


Ketercapaian target luaran dari kegiatan PKM-M pembuatan kolam

akuaponik adalah sebagai berikut,


a. Dari PKM-M Memanfaatkan Air Rob Sebagai Media Budidaya Ikan
Nila Dan Cabai Keriting Di Kelurahan Panjang Baru Pekalongan
Utara menghasilkan jasa berupa penyuluhan dan pelatihan kepada
masyarakat kelurahan panjang baru kecamatan pekalongan utara.
b. Masyarakat mengetahui bahwa air rob yang awalnya tidak bisa
termanfaatkan dan dibiarkan tergenang mampu dijadikan media untuk
budidaya ikan dan tanaman dengan cara mendaur ulang melalui
teknologi resirkulasi melalui penyuluhan dan pelatihan.
c. Menciptakan lingkungan/ kawasan yang asri dengan memadukan
budidaya ikan serta tanaman di keluarahan Panjang Baru.
d. Gemercik suara air yang melewati sistem resirkulasi dan tanaman yang
berwarna hijau segar menambah pemandangan yang indah yang
awalnya hanya genanangan air rob yang mungkin sebelumnya bisa
disebut sebagai kawasan kumuh.
e. Masyarakat memahami dengan solusi alternatif yang kami berikan
dapat menghasilkan sumber pangan yang nantinya dapat memberikan
keuntungan baik dari ikan ataupun tanaman yang bisa dimanfaaatkan
secara pribadi ataupun mampu dipasarkan sehingga dapat menambah
penghasilan (memandirikan masyarakat).
f. Mampu mengubah paradigma masyarakat kawasan pesisir akan
genangan air rob yang dianggap musibah menjadi suatu anugerah
dengan sentuhan teknologi rekayasa akuakulture.
4.3

Permasalahan dan Penyelesaian


a. Administratif
Penentuan lokasi yang tepat dan mendukung baik dari segi
lingkungan yang sesuai karakter yang kami harapkan dan keamanan serta
kesediaan dari masyarakat. Solusi yang kami lakukan yaitu berkoordinasi
dengan kepala kelurakan Panjang baru dan Ketua RW

dengan cara

menjelaskan akan dampak positif kegiatan yang akan kami lakukan.

10

b. Teknis
Penentuan waktu pelaksanaan banyak tertunda-tunda karena kami
harus menyesuaikan waktu luang masyarakat yang tentunya memiliki
kesibukan aktifitas masing-masing yang berbeda. Solusi yang kami
lakukan yaitu setiap kali pelaksaan kegiatan kami mengikuti waktu
kegiatan kumpul-kumpul/ diskusi rutinana dari masyarakat setempat,
contohnya pada saat kegiatan kerja bakti ataupun kegiatan rutinan
lainya.
c. Keuangan
Tidak ada kendala dalam pengelolaan dana karena kami dapat
melakukan pinjaman/ talangan dana ke bidang kemahassiswaan
Universitas Pekalongan, namun dari beberapa bahan dan perlengakapan
ada yang harus ditiadakan karena untuk megefisien biaya.
d. Lain-lain
Koordinasi dari anggota pelaksana setiap kegiatan agak sedikit
terhambat karena memiliki kesibukan kuliah yang jadwalnya berbedabeda dan kerja lebih ekstra dalam pelaksanaan kegiatan lokasi setempat,
dengan kondisi rob hampir setiap hari, jalan rusak sehingga menyulitkan
dalam perjalanan menuju lokasi.

V. SIMPULAN DAN SARAN


5.1

Simpulan
.Teknologi ini banyak memiliki keuntungan antara lain sebagai cara untuk

memperkenalkan produk organik ke masyarakat karena hanya menggunakan


pupuk dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis, menghasilkan dua
produk sekaligus dari satu unit produksi. Akuaponik dapat menghasilkan sayuran
segar dan ikan sebagai sumber protein. Akuaponik adalah model produksi pangan
yang berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan siklus nutrien.
Penggunaan teknologi ini dasarkan pada minat, kemauan, kesungguhan
dan motivasi tinggi dari pelakunya, tidak didasarkan oleh tingkat pendidikan
semata dan modal yang besar, dengan demikian tenik ini turut meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Dari kegiatan yang sudah terlaksana

11

menimbulkan ketertarikan masyarakat untuk bisa mengaplikasan secara pribadi


dan bahkan mengembembangkankanya untuk skala usaha.

5.2

Saran
Teknologi akuaponik dengan memanfaatkan air rob ini dapat membantu

pemerintah untuk mengatasi rendahnya konsumsi ikan dan sekaligus mengatasi


krisis gizi pangan. Teknologi ini sangat memungkinkan untuk dicobakan pada
jenis ikan dan berbagai sayuran yang lain dan dikembangkan dalam skala yang
lebih besar. Program ini juga dapat dikembangkan didaerah yang mempunyai
kelangkaan air bersih, lahan sempit, dan banyaknya genangan air rob akibat
bencana banjir. Dengan demikian dibutuhkan dukungan dari instansi terkait apabila
nantinya para peserta berminat untuk mengembangkan teknologi akuaponik sebagai
usaha.

Daftar Pustaka
Diver, S. 2006. Aquaponics Integration of Hydroponics with Aquaculture.
National Sustainable Agriculture Information Service, Australia.
ECOLIFE Foundation. 2011. Introduction to Village Aquaponics. ECOLIFE,
324 State Place, Escondido, CA 92029. 25 hlm.
Hidayat,

A.
2010.
Mengulas
Teknik
Akuaponik.
Icon
Agry
http://zonaikan.wordpress.com/2009/09/19/teknik-akuaponik/ Diakses 5
Mei 2014

Rackocy, J.E., D.S. Bailey., K.A Shultz., W.M. Cole. 2006. Development of an
Aquaponic System for the Intensive Production of Tilapia and
Hydroponic Vegetables. Universitiy of the Virgin Island Agricultural
Soetrisno, T. Ahmad., dan I . Taufik . 2004 . Akuaponik suatu pendekatan
penanggulangan pencemaran perkotaan. Laporan Kegiatan Simposium
Pengembangan Perikanan Budidaya Mendukung Pembangunan Kota
Berwawasan Lingkungan . Bogor. Unpublish. 8 HIm.
Wijayani, A., 2000. Budidaya paprika secara hidroponik: Pengaruhnya terhadap
serapan nitrogen dalam buah. Agrivet (4): 60 65.

12

Lampiran 1. Rincian Penggunaan Dana


No.
1.
2.

Tanggal
8/03/2014

3.

9/03/2014

4.

10/03/2013

5.

10/03/2014

6.

11/03/2014

7.

29/03/2014

8.
9.

29/03/2014
09/04/2014

10.

09/04/2014

11.

09/04/2014

12.

21/04/2014

13.

21/04/2014

14.

21/04/2014

15.
16.

25/04/2014
25/04/2014

17.

25/04/2014

Uraian
Dana Dikti
Pembelian polybag 1,5 kg
Biaya transportasi
Biaya komunikasi
Pembelian ATK
- Pulpen
- Buku
- Penggaris
- Map
- Tipe x
- Pensil
Pembelian bahan
- Pagar bambu
- Ongkos becak
Pembelian bambu dan pagar
bambu
Biaya transportasi kegitan
pembelian peralatan
Pembelian Terpal ukuran 4x5
m sebanyak 4 buah
Pembelian Peralatan dan bahan
- Gergaji bambu
- Linggis
- Kawat
- Cangkul
Biaya transportasi
Pembelian peralatn dan bahan
- Sekop
- Sabit
- Paranet
Biaya komunikasi pemeblian
pulsa m3 paket 25 x 3 orang
Biaya Transportasi pembelian
peralatan dan bahan
Pembelian bambu
- 6 pagar bambu
- 4 bambu besar
- Ongkos becak
Pembelian konsumsi kegiatan
- akuaria
- lilin
- Rokok gudang garam
- Snak
Pembelian bambu
- 3 bambu besar
- 8 pager bambu
- Ongkos becak
Pembelian botol bekas 40 buah
Fotokopi materi penyuluhan
kegiatan program pkm-m
Pembelian bibit ikan nila 500
ekor

Bukti

Debet
9.000.000

Kredit

Nota 1/PKM-M
Nota 2/PKM-M
Nota 3/PKM-M
Nota 4/PKM-M
Nota 5/PKM/M

39.000
10.000
78.000
63.500

235.000

Nota 6/PKM-M

155.000

Nota 7/PKM-M
Nota 8/PKM-M
Nota 9/PKM-M

20.000
620.000

Nota 10/PKM-M
-

175.000

Nota 11/PKM-M
Nota 12/PKM-M
Nota 13/PKM-M

20.000
275.000

78.000

Nota 14/PKM-M

39.000

Nota 15/PKM-M
Nota 16/PKM-M
Nota 17/PKM-M
Nota 18/PKM-M
Nota 19/PKM-M

220.000

Nota 20/PKM-M

125.000

58.500

235.000

8.000
60.000

13

18.

25/04/2014
25/04/2014

19.

04/05/2014

20.

04/05/2014

21.

04/05/2014

22.

05/05/2014

23.

05/05/2014

24.

05/05/2014

25.

05/05/2014

26.

06/5/2014

27.

06/5/2014

28.

06/5/2014

29.

07/05/2014

30.

07/05/2014

31.

07/05/2014

Biaya trasnportasi
Biaya
konsumsi
kegiatan
sosialisasi program 25 dus
Pembelian Peralatan Bambu
- 2 bambu besar
- 6 pagar bambu
- Biaya transpot becak
Pembelian bahan
- Paku reng
- Kawat antena
Pembelian peralatan filter air
- Batu zeloid
- Arang
- Bio boll
- Biomet
Pembelian peralatan filter air
- 2 sock L

Nota 41/PKM-M
Nota 56/PKM-M

100.000
166.000

Nota 21/PKM-M
Nota 22/PKM-M
Nota 23/PKM-M
Nota 24/PKM-M
-

175.000

2 kric
Pembelian peralatan dan bahan
Kawat 3 glg
Dop 3 D 8 buah
Tang 2 buah
Pembelian peralatan
Tutup talang 8 buah
Kawat 5 glg
Gergaji besi 1 buah
Pembelian konsumsi
Kopi torabika 10 pc
Roti 10 buah
Kacang 2 bgks
Permen 1 pak
Pembelian peralatan dan bahan
pembuatan kolam
Sambungan L 3D
Sambungan T 3D
Lem pralon
Pralon 1D
Sambungan L 1 D
Pembelian konsumsi kegiatan
Kacang polong
Stik balaso
Rokok gdg garam
Bandulan 10 buah
Korek api
Pembelian filter kolam
Bio boll
Biomet
Arang
Pembelian peralatan dan bahan
pembuatan kolam
paralon 3D
talang
sambunga L 3 D
sambungan T 3D
lem pralon
Pembelian konsumsi kegiatan
- teh bandulan
- roti sari roti
- rokok mild
Pembelian tanaman

Nota 25/PKM-M
Nota 26/PKM-M
Nota 27/PKM-M
Nota 28/PKM-M

9.000

325.000

16.000

218.000

175.000

62.000

486.000

Nota 29/PKM-M
Nota 30/PKM-M
Nota 31/PKM-M

47.500

325.000

476.000

Nota 32/PKM-M
Nota 33/PKM-M

80.000

100.000

14

32.

08/05/2014

33.
34.
35.

08/05/2014
08/05/2014
08/05/2014

36.
37.

08/05/2014
09/05/2014

38.
39.
40.

09/05/2014
09/05/2014
09/05/2014

41.

09/05/2014

42.

09/05/2014

- bbit cabai keriting 20 buah


Pembelian peralatan dan bahan
pembuatan kolam
- Sambungan T1D16 buah
- Sambungan L 1D 8 buah
Pembelian konsumsi anggota
Pembelian bibit tanaman
Pembelian peralatan
Pompa air 2 buah
Selang 7 m
Pembuatan benner
Pembelian tanaman
lombok besar 8 buah
lombok kecil 12 buah
Pembelian pupuk kandang
Biaya komunikasi
Pembelian bibit ikan nila gift 500
ekor
Pembelian konsumsi kegiatan
penyuluhan
50 paket nasi ayam
Biaya
trasnportasi
kegiatan
penyuluhan menuju lokasi
Biaya konsumsi pembelian air
mineral 2 dus aqua
Pembelian pakan ikan
- F 999 1 sak
- Lp 3 2 sak
Biaya trasnportasi

Nota 34/PKM-M

144.000

Nota 35/PKM-M
Nota 36/PKM-M
Nota 37/PKM-M
Nota 38/PKM-M
Nota 39/PKM-M
Nota 40/PKM-M
Nota 42/PKM-M
Nota 43/PKM-M

136.000
100.000
356.000

38.800
164.000

25.000
78.000
125.000

Nota 44/PKM-M

425.000

Nota 45/PKM-M

139.000

Nota 46/PKM-M

48.000

Nota 47/PKM-M
Nota 48/PKM-M

720.000

Nota 49/PKM-M
Nota 50/PKM-M
Nota 51/PKM-M
Nota 52/PKM-M
Nota 53/PKM-M

20.000
10.000
78.000
20.000
580.000

Nota 54/PKM-M
Nota 55/PKM-M
Nota 57PKM-M

16.800
145.000
43.500

43.

12/05/2014

44.

14/05/2014

45.
46.
47.
48.
49.

01/06/2014
08/06/2014
09/06/2014
16/06/2014
25/06/2014

50.
51
52.

25/06/2013
25/06/2014
02/07/2014

Biaya listrik
Biaya trasnportasi
Biaya komunikasi
Biaya listrik
Pembelian pakan ikan Lp 3
Lp 3 2 sak
Print warna laporan
Pembuatan poster
Scan materi dan nota

53.

03/07/2014

Biaya listrik kolam ikan

Nota 58/PKM-M

20.000

54.

05/07/2014

Print warna laporam pkm

Nota 59/PKM-M

24.000

55.

14/07/2014

Print laporan kemajuan dan akhir,


logbook, dan lap. keuangan

Nota 60/PKM-M

120.000

56.

15/07/2014

Biaya komunikasi

Nota 61/PKM-M

78.000

57.

18/07/2014

Biaya konsumsi rapat

Nota 62/PKM-M

41.400

58.

22/07/2014

Biaya listrik kolam ikan

Nota 63/PKM-M

20.000

JUMLAH
SISA DANA

10.000

9.000.000

9.000.000
0

*) Rincian penggunaan dana dapat dilihat pada Laporan penggunaan dana

15

Lampiran 2
Dokumentasi Kegiatan

Daerah Rob Kelurahan Panjang Baru

Sosialisasi Program Kegiatan


PKM-M dengan ketua RW dan RT

Lokasi daerah rob sebagai tempat


aplikasi kegiatan PKM-M

16

Kegiatan Penyuluhan Program PKM-M

Pembelian bambu

Pembelian peralatan dan filter

Peralatan filterisasi

17

Proses pembuatan kolam sebagai media budidaya

Kegiatan pembuatan media tanaman cabai keriting

Kolam
budidaya ikan nila dan tanaman cabai keriting dengan memanfaatkan

air rob lokasi 1 (kiri) lokasi 2 (kanan)

18

Media tanaman dan filter air rob

Media budidaya ikan nila

Monitoring dan evaluasi program kegiatan PKM-M


19

Lampiran 3. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Pantai Pasir
kencana

LOKASI
Panjang Baru

Lap. Jetayu dan


Museum Batik

Mall
Borobudor

SIMPANG
LIMA
Arah dari SEMARANG
SRIRATU

UNIKAL

20

Anda mungkin juga menyukai