Pendahuluan
Olahraga merupakan aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya
secara jasmani tetapi
juga
secara rohani.
Dengan
berolahraga
dapat
performa.
Dengan
demikian,
artikel
ini
dibuat
untuk
Metode
Artikel ini berdasarkan tinjauan dari jurnal ilmiah dan buku yang
didapatkan secara online. Dengan menggambarkan carbohydrate loading
dihubungkan dengan olahraga.
IPB. 2015
IPB. 2015
saat
IPB. 2015
untuk diet dengan komposisi karbohidrat 70% dari total kalori, asalkan tidak
melebihi 25% dari total kalori. Karbohidrat kompleks memberikan lebih banyak
zat gizi dan serat.
Setelah latihan selesai, makan kombinasi karbohidrat dan protein (seperti
sandwich tuna) dalam waktu 30 menit latihan dapat mempercepat penyimpanan
glikogen. Asupan protein meningkatkan aktivitas insulin, sehingga meningkatkan
sintesis glikogen. Asupan karbohidrat 70% maka harus dipertahankan sepanjang
sisa hari (Hoeger et al. 2010).
tingkat
pemanfaatan
karbohidrat.
Squase
adalah
sejenis
olahraga raket dimana dua orang bermain dalam sebuah ruangan tertutup dengan
saling berbalas memukulkan bola squase ke sebuah sisi ruangan yang menghadap
kedua pemain. Konsumsi diet carbohydrat loading (> 10 g / kg berat badan) 2
hari sebelum kompetisi pertandingan Squash dapat meningkatkan tingkat oksidasi
karbohidrat dan mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang lebih tinggi.
Efek metabolik ini dikaitkan dengan performa fisik membaik (Raman A et al.
2014).
Sebelumnya, carbohydrate loading digunakan untuk mencapai berat badan
minimum pegulat. Pegulat yang kehilangan glikogen, cukup dengan makan dan
pembatasan cairan sebelum menimbang agar
minimum sebagai persyaratan pertandingan dapat dicapai dari strategi yang tepat
pengisian glikogen. Untuk pegulat, penurunan berat badan jangka pendek melalui
pembatasan energi tanpa dehidrasi juga menurunkan kapasitas latihan anaerobik.
Pemulihan pada olah raga anaerobik dilakukan dengan mengonsumsi makanan
yang mengandung 75% karbohidrat (21 kkal/ kg massa tubuh) selama 5 jam ke
depan. Tidak terjadi perbaikan jika diet hanya mengandung 45% karbohidrat.
Apabila pengisian glikogen tidak optimal maka berdampak pada menurunnya
daya tahan dalam pertarungan berikutnya. Misalnya, pengisian karbohidrat setelah
periode pemulihan 4 jam dari deplesi glikogen berdampak pada daya tahan yang
IPB. 2015
peningkatan performa waktu bersepeda 45% pada balap sepeda dengan durasi
satu jam, sedangkan wanita tidak menunjukkan peningkatan glikogen otot dan
meningkatkan performa waktu hanya 5%. Oleh karena itu carbohydrate loading
untuk atlet perempuan agar mencapai manfaat sebanding dengan laki-laki, harus
mengonsumsi kalori ekstra daripada hanya meningkatkan persentase diet
carbohydrate loading. Atlet perempuan perlu mengonsumsi energi sekitar 30%
lebih setiap hari selama empat hari untuk memastikan bahwa asupan karbohidrat
mencapai tingkat lebih tinggi dari 8 g / kg / hari (Wismann J et al. 2006).
IPB. 2015
Kesimpulan
Carbohydrate loading dapat meningkatkan performa dalam olah raga.
Daftar Pustaka
Chen Y et al. 2008. Effect of CHO Loading Patterns on Running Performance. Int
J Sports Med 29: 598606.
Hoeger et al. 2010. Principles and Labs for Physical Fitness, Sevent Edition.
USA: Wadsworth Cengage Learning.
McArdle W, et al. 2009. Sports and Exercise Nutrition, Third Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer business.
IPB. 2015
IPB. 2015