Anda di halaman 1dari 2

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER METODOLOGI PENELITIAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kerangka teori penelitian ? dan bagaimana cara
menyusun kerangka teori yang baik ?
Gunakanlah wacana berikut untuk menjawab soal nomor 2-3
Salah satu penyakit yang masih menjadi masalah utama pada anak balita sampai saat ini di negara
berkembang adalah diare, karena tingginya angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit tersebut
pada balita. World Health Organization (WHO) mendefenisikan diare, adalah buang air besar encer atau
cair lebih daripada tiga kali sehari.
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab
kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun. Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare
dengan angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun ratarata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi
yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak
(WHO, 2009).
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tentu mengalami hal yang sama dengan negaranegara berkembang lainnya dalam tingginya angka kesakitan dan kematian diare pada balita. Berdasarkan
SDKI tahun 2002 insidens diare sebesar 11 %, 55 % pada balita, dengan angka kematian diare pada balita
sebesar 2,5 per 1000 balita.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 yang dilakukan Kemenkes Badan Litbangkes
tahun 2007, penyakit diare menjadi penyebab utama kematian bayi (31,14%) dan anak balita (25,2 %).
Berdasarkan data Ditjen Bina Upaya Kesehatan dalam Pusdatin, diketahui bahwa jumlah penderita saat
terjadi KLB pada tahun 2008 sebanyak 8.133 penderita dengan jumlah kematian 239 orang
(CFR=2,94%), Tahun 2009 jumlah penderita saat KLB 5.756 penderita dengan jumlah kematian 100
orang (CFR= 1,74%) dan pada tahun 2010 jumlah penderita 4.204 penderita dengan jumlah kematian 73
orang ( CFR = 1,74%) (Kemenkes 2010). Data terakhir dari Kementrian Kesehatan menunjukkan bahwa
diare masih menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia.
Berdasarkan profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2010, untuk
kejadian Diare balita di 15 kabupaten/kota di Sumatera Selatan terjadi peningkatan dari 67.391 penderita
pada tahun 2008 menjadi 98.890 penderita pada tahun 2009 atau terjadi kenaikan angka kejadian diare
sebesar 46,74%.
Data dari Puskesmas Talang Pangeran di Pemulutan Barat diketahui bahwa kejadian diare di 11
Kelurahan yang ada di Kecamatan Pemulutan Barat tahun 2010 berjumlah 458 kasus , 3 kasus
diantaranya adalah kejadian diare pada bayi usia <1 tahun, 89 kasus pada balita usia 1-4 tahun, sementara
pada tahun 2011 angka kejadian diare yang terjadi meningkat menjadi 685 kasus, 49 kasus diantaranya
terjadi pada penderita usia < 1tahun, dan 164 kasus penderita diare usia 1-4 tahun. Insiden rate diare di
kecamatan ini tahun 2011 adalah sebesar 50,9% dan prevalensi rate sebesar 88,3%. Dari 11 kelurahan
yang ada, 5 kelurahan dengan angka kejadian cukup tinggi adalah kelurahan Talang Pangeran Ulu, Talang
Pangeran Ilir, Ulak Petangisan, Ulak Kembahang dan Seribanding.
Penyebab diare pada balita merupakan multi faktor diantaranya faktor anak balita (status gizi, ASI
eksklusif, imunisasi campak), faktor ibu/pengasuh balita (karakteristik, dan perilaku ibu atau pengasuh
balita), dan faktor lingkungan. Hasil penelitian (Nuraeni, 2008) menunjukkan ada hubungan yang

bermakna antara status imunisasi campak, pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian diare pada balita,
Penyakit diare bila tidak diatasi lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang dapat mengakibatkan
kematian.

2. Menurut anda apakah latar belakang masalah penelitian di atas sudah memuat butir-butir
uraian yang jelas dan sistematis ? jelaskan
3. Coba anda identifikasi variabel-variabel penelitian yang memungkinkan untuk dikaji dari
wacana di atas berdasarkan jenis variabelnya dan beri penjelasan.

Anda mungkin juga menyukai