Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

ANALISIS DATA
4.1

Karakteristik Keluarga Binaan


Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk diagram yang diambil dari data keluarga
Tn. Narsin, Tn. Jamin, dan Tn. Mandorahmat yang jumlah anggota dari seluruhnya
sebanyak 12 orang di RT 01/RW 03, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Berdasarkan karakteristik responden diambil
sebanyak 8 orang yang berupa perwakilan dari setiap anggota keluarga binaan yang
kooperatif dan berusia di atas 17 tahun.

Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Usia pada keluarga binaan


di RT 01/RW 03, Desa Pangkalan pada bulan September 2015
Berdasarkan Diagram 4.1 tentang frekuensi usia pada keluarga binaan dengan keseluruhan
8 orang didapatkan jumlah anggota keluarga terbanyak adalah yang berusia di atas 40 tahun
(62,5 %), yaitu berjumlah 5 orang.

65

Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan pada keluarga binaan


di RT 01/RW 03, Desa Pangkalan pada bulan September 2015
Berdasarkan dari Diagram 4.2 terlihat tingkat pendidikan terbanyak dari seluruh keluarga
binaan yang berjumlah 8 orang adalah SD sebanyak 4 orang (50 %), diikuti dengan tamatan
SMP sebanyak 3 orang (37,5 %)

Diagram 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan pada keluarga binaan

66

di RT 01/RW 03, Desa Pangkalan pada bulan September 2015


Dari Diagram 4.3 terlihat jenis pekerjaan terbanyak dari keluarga binaan di atas adalah Ibu
Rumah Tangga berjumlah 3 orang (37,5%).
4.2

Analisis Univariat
Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan variabel-variabel dalam

kuesioner yang dijawab responden pada bulan September 2015.


Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Perilaku Masyarakat
Dalam Penerapan Pola Makan Sehat
Perilaku

Jumlah Responden

Melakukan

0%

Tidak Melakukan

100%

Total

100%

Berdasarkan dari Tabel 4.1 terlihat bahwa semua responden memiliki perilaku penerapan
pola makan sehat yang tidak baik (100%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Masyarakat
Dalam Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat
Tingkat Pendidikan

Jumlah Responden

Baik

12,5%

Sedang
Rendah

3
4

37,5%
50%

Sangat Rendah

0%

Total

100%

Berdasarkan dari Tabel 4.2 terlihat bahwa tingkat pendidikan responden yang rendah (50%)
berperan dalam perilaku penerapan pola makan sehat yang tidak baik.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketersediaan Informasi


67

Dalam Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat.


Ketersediaan Informasi
Tersedia
Tidak Tersedia

Jumlah Responden
3
5

%
37,5%
62,5%

Total

100%

Berdasarkan dari Tabel 4.3 terlihat bahwa ketersediaan informasi yang rendah (37,5%)
berperan dalam perilaku penerapan pola makan sehat yang tidak baik.
Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Pendapatan
Dalam Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat
Tingkat Pendapatan
Tinggi
Sedang
Rendah
Total

Jumlah Responden
0
6
2
8

%
0%
75%
25%
100%

Berdasarkan dari Tabel 4.4 terlihat bahwa tingkat pendapatan responden yang sedang
(75%) berperan dalam perilaku penerapan pola makan sehat yang tidak baik.

Tabel 4.5 Distribusi Peran Tenaga Kesehatan


Dalam Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat
Peran Tenaga Kesehatan
Ada
Tidak Ada
Total

Jumlah Responden
0
8
8

%
0%
100%
100%

Berdasarkan dari Tabel 4.5 terlihat bahwa tidak adanya peran tenaga kesehatan (100%)
menyebabkan perilaku penerapan pola makan sehat yang tidak baik.

Tabel 4.6 Ringkasan Analisis Univariat


No.
1.

Variabel
Perilaku

Hasil Ukur
Melakukan

Jumlah
0

Persentase
0%

Tidak melakukan

100.%

Total

100.%
68

2.

3.

Pendidikan

Ketersediaan
Informasi

4.

5.

Tingkat Pendapatan

Peran Tenaga
Kesehatan

Baik

12,5%

Sedang

37,5%

Rendah

50%

Sangat Rendah

0%

Total

100%

Terdapat

37,5%

Tidak terdapat

62,5%

Total

100%

Tinggi

0%

Sedang

75%

Rendah

25%

Total

100%

Ada

0%

Tidak Ada

100%

Total

100%

69

4.3 Fish Bone


PENDAPATAN

PERAN TENAGA KESEHATAN

Tidak terpenuhinya makanan sehat


dalam keluaga

Rendahnya pengetahuan
terkait pola makan sehat

Tidak adanya
makanan sehat

untuk

Belum adanya training, seminar


dan sosialisasi pola makan sehat

Buruknya pengaturan anggaran


keluarga

Belum
terdapat
program
sosialisasi pola makan sehat dari
Dinas Kesehatan

prioritas

Kualitas kesehatan masyarakat


yang masih rendah

kader

Minimnya nformasi terkait pola


makan sehat pada masyarakat

KURANGNYA
PERILAKU
PENERAPAN
POLA
MAKAN
SEHAT

masyarakat
Rendahnya
pengetahuan
masyarakat
terkait
manfaat
makanan sehat

Rendahnya pengguna internet

Rendahnya tingkat pendidikan


masyarakat

Terbatasnya sarana teknologi


internet

PENDIDIKAN

KETERSEDIAAN INFORMASI

70

4.4 Rencana Intervensi Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil analisis fishbone, dilakukan rencana intervensi pada masingmasing akar penyebab permasalahan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan intervensi
yang memang paling sesuai dan dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi oleh keluarga binaan di RT 01 / RW 03, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang.
Intervensi dapat diartikan sebagai cara atau strategi memberi bantuan kepada
individu, masyarakat dan komunitas. Dalam hal ini menunjukkan kondisi saat
seseorang dapat berperan sebagai mana seharusnya. Tujuan intervensi adalah membawa
perubahan kearah yang lebih baik sehingga tindakan sesuai dengan peran yang
dimilikinya.
Merujuk dari beberapa akar penyebab masalah yang telah diuraikan didapatkan
pada perencanaan intervensi pemecahan masalah, dipilih beberapa akar penyebab
masalah yang diprioritaskan untuk dilakukan pemecahan masalah terhadap perilaku
penerapan pola makan sehat oleh keluarga binaan. Dalam hal ini ada tiga keluarga
binaan. Pertimbangannya adalah intervensi yang berupa tindakan nyata yang mampu
dilakukan untuk memecahkan akar penyebab permasalahan. Akar penyebab masalah
yang didapatkan adalah sebagai berikut:
1.

Belum terdapat program sosialisasi pola makan sehat dari Dinas Kesehatan
setempat

2.

Buruknya pengaturan anggaran keluarga

3.

Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat

4.

Terbatasnya sarana teknologi internet untuk mengakses informasi mengenai


pola makan sehat

71

Tabel 4.7 Alternatif Pemecahan Masalah Dan Rencana Intervensi.


No.

Akar Penyebab Masalah

Alternatif

Rencana Intervensi

Pemecahan Masalah
1.

Belum

terdapat

program Memberi saran kepada tenaga Memberikan

saran

kepada

sosialisasi pola makan sehat kesehatan untuk bekerja sama Kepala Dinas Kesehatan untuk
dari

Dinas

Kesehatan dengan Dinas Kesehatan dalam melakukan pelatihan, seminar

setempat

membuat program sosialisasi dan sosialisasi kepada tenaga


pola makan sehat.

2.

Buruknya

pengaturan Memberi

anggaran keluarga

keluarga
membiasakan

kesehatan

mengenai

pola

saran

makan sehat
kepada Melakukan penyuluhan tentang

binaan

untuk manfaat pengaturan keuangan

diri

membuat keluarga

kepada

keluarga

skala prioritas keuangan dalam binaan agar dapat memenuhi


3.

keluarga
kebutuhan pangan dengan baik.
tingkat Memberikan informasi tentang Memberikan saran kepada

Rendahnya

pendidikan masyarakat

pentingnya pendidikan untuk perangkat

desa

atau

kader

mendapatkan hidup yang lebih untuk memberikan penyuluhan


baik
4.

mengakses

sosialisasi

mengenai

pentingnya pendidikan.
sarana Memberikan informasi tentang Memberikan buku resep dan

Terbatasnya
teknologi

atau

internet

untuk cara

penggunaan

informasi kepada masyarakat

mengenai pola makan sehat

internet menjelaskan

melalui

poster

mengenai pola makan sehat


kepada keluarga binaan dan
memberikan

saran

kepada

perangkat desa atau kader desa


untuk

melakukan

pelatihan

teknologi untuk masyarakat.

4.5 Intervensi yang terpilih

72

Dari akar penyebab, terbatasnya sarana teknologi internet untuk mengakses informasi
mengenai pola makan sehat dapat dipilih intervensi berupa pemberian buku resep mengenai
jenis makanan sehat dan cara memasak makanan sehat serta penjelasan mengenai pola makan
sehat dan manfaatnya melalui poster.

73

Anda mungkin juga menyukai