Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PBL - 2 BLOK 30

YOSEPH ADI KRISTIAN


102008015
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email: jkristian88@gmail.com

Skenario PBL 2
Suatu hari anda didatangi penyidik dan diminta untuk membantu mereka dalam memeriksa suatu
tempat kejadian perkara (TKP). Menurut penyidik, TKP adalah sebuah rumah yang cukup besar
milik seorang pengusaha dan istrinya ditemukan meninggal dunia didalam kamarnya yang
terkunci dari dalam. Anaknya yang pertama kali mencurigai hal itu (pukul 08.00) karena si ayah
yang biasanya bangun untuk lari pagi, hari ini belum keluar dari kamarnya. Ia bersama dengan
pak ketua RT melaporkannya kepada polisi.
Penyidik telah membuka kamar tersebut dan menemukan kedua orang tersebut tiduran ditempat
tidurnya dan dalam keadaan mati. Tidak ada tanda tanda perkelahian diruang tersebut,
segalanya masih tertata rapi sebagaimana biasanya, tutur anaknya. Dari pengamatan sementara
tidak ditemukan luka luka pada kedua mayat dan tidak ada barang yang hilang. Salah seorang
penyidik ditelpon oleh petugas asuransi bahwa ia telah dihubungi oleh anak si pengusaha
berkaitan dengan kemungkinan klaim asuransi jiwa pengusaha tersebut.
I.

a) Identifikasi Forensik

Merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan
identitas seseorang. Identifikasi personal sering merupakan suatu masalah dalam kasus

pidana maupun perdata. Menentukan identitas personal dengan tepat amat penting dalam
penyidikan karena adanya kekeliruan dapat berakibat fatal dalam proses peradilan.
Penentuan identitas personal dapat menggunakan metode identifikasi sidik jari, visual,
dokumen, pakaian dan perhiasan, medic, gigi, serologic dan secara ekslusi. Akhir-akhir ini
dikembangkan pula metode identifikasi DNA.
Pemeriksaan Sidik Jari
Metode ini membandingkan gambaran sidik jari jenasah dengan data sidik jari ante motem.
Sampai saat ini, pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling tinggi
ketepatannya untuk menentukan identitas seseorang.
Dengan demikian harus dilakukan penanganan yang sebaik-baiknya terhadap jari tangan
jenazah untuk pemeriksaan sidik jari, misalnya melakukan pembungkusan kedua tangan
jenazah dengan kantung plastic.
Metode Visual
Metode ini dilakukan dengan cara memperlihatkan jenazah pada orang-oarang yang merasa
kehilangan anggota keluarga atau temannya. Cara ini hanya efektif pada jenazah yang
belum membusuk sehingga masih mungkin dikenali wajah dan bentuk tubuhnya oleh lebih
dari satu orang. Hal ini perlu diperhatikan mengingat adanya kemungkinan factor emosi
yang turut berperan untuk membenarkan atau sebaliknya menyangkal identitas jenazah
tersebut.
Pemeriksaan Dokumen
Dokumen seperti kartu identifikasi (KTP, SIM, Paspor dsb) yang kebetulan dijumpai dalam
saku pakaian yang dikenakan akan sangat membantu mengenali jenazah tersebut.
Perlu diingat bahwa pada kecelakaan masal, dokumen yang terdapat dalam tas atau dompet
yang dekat dengan jenazah belum tentu adalah milik jenazah yang bersangkutan.

Pemeriksaan Pakaian dan Perhiasan


2

Dari pakaian dan perhiasan yang dikenakan jenazah, mungkin dapat diketahui merek atau
nama pembuat, ukuran, inisial nama pemilik, badge, yang semuanya dapat membantu
identifikasi walaupun telah terjadi pembusukan pada jenazah tersebut.
Khusus anggota ABRI, maslaah identifikasi dipermudah dengan adanya nama serta NRP
yang tertera pada kalung logam yang dipakainya.
Identifikasi Medik
Metode ini menggunakan data tinggi badan, berat badan, warna rambut, warna mata,
cacat/kelainan khusus, tatu (rajah).
Metode ini mempunyai nilai tinggi karena selain dilakukan oleh seorang ahli dengan
menggunakan berbagai cara/modifikasi (termasuk pemeriksaan dengan sinar-X), sehingga
ketepatannya cukup tinggi. Bahkan pada tengkorak/kerangkapun masih dapat dilakukan
metode identifikasi ini.
Melalui metode ini, diperoleh data tentang jenis kelamin, ras, perkiraan umur dan tinggi
badan, kelainan pada tulang dan sebagainya.
Pemeriksaan Gigi
Pemeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi (odontogram) dan rahang yang dapat
dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan manual, sinar-X dan pencetakan gigi serta
rahang. Odontogram memuat data tentang jumlah, bentuk, susunan, tambalan, protesa gigi
dan sebagainya.
Seperti halnya dengan sidik jari, maka setiap individu memiliki susunan gigi yang khas.
Dengan demikian, dapat dilakukan identifikasi dengan cara membandingkan data temuan
dengan data pembanding mortem.

Pemeriksaan Serologi
3

Pemeriksaan serologic bertujuan untuk menentukan golongan darah jenazah, penentuan


golongan darah pada jenazah yang telah membusuk dapat dilakukan dengan memeriksa
rambut, kuku dan tulang
b) sebab kematian
Adalah penyakit atau cedera atau luka yang bertanggung jawab atas terjadinya
kematian
c) cara kematian
Adalah macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematian. Bila kematian terjadi
sebagai akibat suatu penyakit semata mata maka cara kematiannya adalah wajar
(natural death). Bila kematian terjadi akibat cedera atau luka, atau pada seseorang
yang semula telah mengidap suatu penyakit. Kematiannya dipercepat oleh adanya
cedera atau luka maka kematian demikian adalah kematian tidak wajar (unnatural
death). Kemaitan tidak wajar ini dapat terjadi sebagai akibat kecelakaan, bunuh diri,
atau pembunuhan. Kadang kala pada akhir suatu penyidikan, penyidik masih belum
dapat menentukan cara kematian dari yang bersangkutan maka dalam hal ini
kematian dinyatakan sebagai kematian dengan cara yang tidak tertentukan.
d) mekanisme kematian
Adalah gangguan fisiologis dan atau biokimiawi yang ditimbulkan oleh penyebab
kematian sedemikian rupa sehingga seseorang tidak dapat terus hidup.
II.

A) Aspek hukum
Kewajiban dokter untuk membuat Keterangan Ahli telah diatur dalam pasal 133
KUHAP. Keterangan ahli ini akan dijadikan sebagai alat bukti yang sah didepan sidah
pengadilan (pasal 184 KUHAP).1
Pengertian Keterangan Ahli adalah sesuai dengan pasal 1 butir 28 KUHAP:
Keterangan ahli adalah yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian
khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
kepentingan pemeriksaan.
Keterangan ahli ini dapat diberikan secara lisan di depan sidang pengadilan (Pasal
186 KUHAP),dapat pula diberikan pada masa penyidikan dalam bentuk laporan
penyidik (penjelasan pasal 186 KUHAP),atau dapat diberikan dalam bentuk
keterangan tertulis di dalam suatu surat (pasal 187 KUHAP).
4

Menurut KUHAP pasal 133 ayat (1) yang berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli adalah penyidik. Penyidik pembantu juga mempunyai wewenang
tersebut sesuai dengan pasal 11 KUHAP. Mengenai kepangkatan pembuat surat
permintaan visum et repertum telah diatur dalam Peraturan Pemerintah no 27 tahun
1983 yang menyatakan penyidik Polri berpangkat serendah-rendahnya Pembantu
Letnan Dua, sedangkan pada wilayah kepolisian tertentu yang komandannya adalah
seorang bintara(Sersan), maka ia adalah penyidik karena jabatannnya tersebut.
Kepangkatan bagi penyidik pembantu adalah bintara serendah-rendahnya sersan dua.
Untuk mengetahui apakah suatu Surat Permintaan pemeriksaan telah ditanda tangani
oleh yang berwenang, maka yang penting adalah bahwa si penandatangan
menandatangani surat tersebut selaku penyidik. 1,2,3
Menurut KUHAP pasal 133 ayat (1), yang berwenang melakukan pemeriksaan
forensik yang menyangkut tubuh manusia dan membuat keterangan Ahli adalah
dokter ahli kedokteran kehakiman(forensik), dokter dan ahli lainnya. Sedangkan
dalam penjelasan KUHAP tentang pasal tersebut dikatakan bahwa yang dibuat oleh
dokter ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan ahli sedangkan yang dibuat
oleh selain ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan.
Permintaan Keterangan Ahli oleh penyidik harus dilakukan secara tertulis, dan hal ini
secara tegas telah diatur dalam KUHAP pasal 133 ayat (2),terutama untuk korban
mati.
Selain itu terdapat pasal 216 KUHP yang mengatur mengenai sangsi bagi pelanggaran
kewajiban seorang dokter yaitu tentang ancaman bila menolaknya. Pasal 216 KUHP
berisi :
(1)

Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti peraturan atau permintaan yang dilakukan
menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh
pejabat yang berdasarkan tugasnya. Demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut
atau memeriksa tindakan pidana; demikian bila barang siapa yangmencegah,
menghalang-halangi atau mengagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau paling paling banyak
sembilan ribu rupiah.
5

(2)

Disamakan dengan pejabat tersebut diatas, setiap orang yang menurut ketentuan undangundang terus-terusan atau untuk sementara waktu diserahi tugas menjalankan jabatan

(3)

umum.
Jika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun sejak adanya pemidanaan
yang menjadi tetap karena kejahatan

semacam itu juga, maka pidananya ditambah

sepertiga. 1,2,3
Terdapat juga undang-undang yang mengatur tentang pembunuhan, baik itu pembunuhan
yang tidak direncanakan maupun pembunuhan berencana.
Pasal 338 KUHP
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan,
dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 339 KUHP
Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang
dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya,
atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal
tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya
secara melawan hukum,diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Pasal 340 KUHP
Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang
lain,diancam,karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima
tahun.
III.

Thanatologi
Lebam mayat

Setelah kematian klinis maka eritrosit akan menempati tempat terbawah akibat gaya
gravitasi, mengisi vena dan venula, membentuk bercak darah berwarna ungu (livide)
pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas keras.
Darah tetap cair karena adanya aktivitas fibrinolisin yang berasal dari endotel pembuluih
darah. Lebam mayat biasanya mulai tampak pada 20-30 menit pasca mati, makin lama
intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan menetap setelah 8- 12 jam. Sebelum
waktu itu, lebam mayat masih hilang (memucat) pada penekanan dan dapat berpindah
jika posisi mayat diubah.
Memucatnya lebam mayat akan lebih cepat dan lebih sempurna apabila penekanan atau
perubahan posisi tubuh tersebut dilakukan dalam 6 jam pertama setelah mati klinis.
Tetapi walaupun setelah 24jam, darah masih tetap cukup cair sehingga sejumlah darah
masih dapat mengalir dan membentuk lebam mayat di tempat terendah yang baru.
Kadang dijumpai bercak perdarahan berwarna biru kehitaman akibat pecahnya pembuluh
darah. Menetapnya lebam disebabkan oleh bertimbunnya sel-sel darah dalam jumlah
cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi. Selin itu kekauan otot-otot dinding
pembuluh darah ikut mempersulit perpindahan tersebut.
Lebam mayat dapat di gunakan untuk tanda pasti kematian ; memperkirakan sebab
kematian, misalnya lebam berwarna merah terang apda keracunan CO atau CN, warna
kecoklatan pada keracunan anililn, nitrit, nitrat, sulfonal ; mengetahui perubahan posisi
mayat yang dilakukan setelah terjadi lebam mayat yang menetap ; dan memperkirakan
saat kematian.
Apabila pada mayat terlentang yang telah timbul lebam mayat belum menetap dilakukan
perubahan posisi menjadi telungkup, maka setelah beberapa saat akan terbentuk lebam
mayat baru di daerah perut dan dada.
Mengingat pada lebam mayat darah terdapat didala pembuluh darah, maka keadaan ini
digunakan untuk membedakannya dengan resapan darah akibat trauma (ekstravasi). Bila
pada daerah ersebu dilakukan irirsan dan kemudian disiram dengan ai, maka warna

merah darah akan hilang atau pudar pada lebam mayat, sedangkan resapan darah tidak
menghilang.
Pada kasus di temukan lebam mayat pada daerah punggung dimana lebam mayat tersebut
belum menetap dikarenakan pasih dapat memucat setelah dilakukan penekanan pada
daerah punggung.
Kaku mayat
Kaku mayat atau rigor mortis adalah kekakuan yang terjadi pada otot yang kadangkadangdisertai dengan sedikit pemendekan serabut otot, yang terjadi setelah periode
pelemasan /relaksasi primer. Hal ini terjadi karena perubahan kimia dalam otot, dan hal
ini terjadiserentak disemua otot, baik otot polos maupun otot bergaris. Terjadi karena
adanya perubahan kimiawi pada protein yang terdapat dalam serabut-serabut otot. Dapat
terjadi pada seluruh otot, sekitar 2 jam post mortal dan mencapai puncaknya setelah 10
12 jam post mortal, keadaan ini akan menetap selama 24 jam dan menghilang
setelahnya
Proses terjadi kaku mayat dimulai pada otot-otot kecil daerah muka ( otot kelopak mata )
dilanjutkan ke otot-otot besar dan kaku mayat juga terjadi pada otot-otot polos seperti
Cutisanserina ( kaku otot bulu rambut ), keluarnya sperma, partus post mortal, dll.
Penurunan suhu mayat
Penurunan suhu (algor mortis). Penurunan suhu tubuh terjadi karena proses pemindahan
panas dari suatu benda ke benda yang lebih dingin, melalui cara radiasi, konduksi,
evaporasi dan konveksi. Kecepatan penurunan suhu dipengaruhi oleh suhu keliling,aliran
dan kelembapan udara, bentuk tubuh, posisi tubuh, pakaian. Selain itu suhu saat mati
perlu diketahui untuk perhitungan perkiraan saat kematian. Penurunan suhu tubuh akan
lebih cepat pada suhu keliling yang rendah, lingkungan berangin dengan kelembapan
rendah, tubuh yang kurus, posisi terlentang, tidak berpakaian atau berpakaian tipis, dan
pada umumnya orang tua serta anak kecil.
Meskipun demikian dapat dikemukakan disini formula Marshall dan Hoare (1962) yang
dibuat dari hasil penelitian terhadap mayat telanjang dengan suhu lingkungan
8

15.5oC,yaitu penurunan suhu dengan kecepatan 0.55oC tiap jam pada 3 jam pertama pasca
mati, 1.1 oC tiap jam pada 6 jam berikutnya, dan kira-kira 0.8 oC tiap jam pada periode
selanjutnya. Penggunaan formula ini harus dilakukan dengan hati-hati mengingat suhu
lingkungan di Indonesia biasanya lebih tinggi (kurva lebih landai). Penelitian akhir-akhir
ini menyebutkan bahwa perubahan suhu lingkungan kurang dari 2 oC tidak
mengakibatkan perubahan yang bermakna dan suhu saat mati dianggap 37 oC bila tidak
ada penyakit demam.

IV.

Toksikologi (keracunan Arsen)

Senyawa arsen yang dahulu sering digunakan sebagai racun untuk membunuh orang lain,
dan tidaklah mustahil dapat ditemukan kasus peracunan dengan Arsen di masa sekarang
ini. Disamping itu,keracunan Arsen kadang-kadang dapat terjadi karena kecelakaan
dalam industry dan pertanian akibat memakan/meminum makanan/minuman yang
terkontaminasi dengan Arsen. Kematian akibat keracunan Arsen sering tidak
menimbulkan kecurigaan karena gejala keracunan akutnya menyerupai gejala gangguan
gastrointestinal yang hebat sehingga dapat didiagnosa salah sebagai sesuatu penyakit.
Faktor Yang Mempengaruhi Keracunan
1. Cara masuk
Keracunan paling cepat terjadi jika masuknya racun secara inhalasi. Cara masuk lain
secara berturut-turut melalui intravena, intramuskular, intraperitoneal, subkutan, peroral
dan paling lambat ialah melalui kulit yang sehat.
2.
Umur
Orang tua dan anak-anak lebih sensitif misalnya pada barbiturat. Bayi prematur lebih
rentan terhadap obat oleh karena eksresi melalui ginjal belum sempurna dan aktifitas
mikrosom dalam hati belum cukup.
3. Kondisi tubuh
Penderita penyakit ginjal umumnya lebih mudah mengalami keracunan. Pada penderita
demam dan penyakit lambung absorbsi jadi lebih lambat.
4.

Kebiasaan
9

Berpengaruh pada golongan alkohol dan morfin di karenakan terjadi toleransi pada orang
yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol.
5.

Idiosinkrasi dan alergi pada vitamin E, penisilin, streptomisin dan prokain. Pengaruh

langsung racun tergantung pada takaran, makin tingi takaran maka akan makin cepat
(kuat) keracunan. Konsentrasi berpengaruh pada racun yang bersifat lokal, misalnya asam
sulfat.
Kriteria Diagnostik
Diagnosa keracunan didasarkan atas adanya tanda dan gejala yang sesuai dengan racun
penyebab. Dengan analisa kimiawi dapat dibuktikan adanya racun pada sisa barang bukti.
Yang terpenting pada penegakan diagnosis keracunan adalah dapat ditemukan racun/sisa
racun dalam tubuh/cairan tubuh korban, jika racun menjalar secara sistemik serta
terdapatnya kelainan pada tubuh korban, baik makroskopik maupun mikroskopik yang
sesuai dengan racun penyebab. Disamping itu pula perlu dipastikan bahawa korban
tersebut benar-benar kontak dengan racun.
Keracunan Arsen
Sumber
Industri dan pertanian. Arsen dalam bentuk Na/K-arsenit terdapat dalam bahan yang
digunakan untuk penyemprotan buah-buahan, insektisida, fungisida, rodentisida,
pembasmi tanaman liar dan pembunuh lalat (fly paper). Juga kadang kadang didapatkan
dalam cat dan kosmetika.
Tembaga-aseto-arsenit (Scheeles green/paris green) juga digunakan pada beberapa
pembasmi tanaman liar. Pada abad yang lalu zat ini secara luas digunakan sebagai
pigmen dalam pembuatan wallpaper berwarna, bunga-bungaan artificial, lilin dan gulagula.
Opriment (yellow arsenic-sulphide), digunakan sebagai pigmen dan juga merupakan
konstituen (bahan utama) dari fly paper dan cairan untuk merontokan rambut.
As0 (arsenious acid) adalah racun umum yang sekarang telah jarang digunakan lagi,
terdapat dalam warangan (racun tikus). Larutan Fowler (liquor arsenicalis), yaitu larutan

10

As0 dahulu digunakan untuk mengobati demam, kemudian sebagai tonikum, tetapi
sekarang tidak popular lagi.
Arsin (AsH) merupakan gas tidak berwarna dengan bau seperti bawang, terdapat dalam
industri, merupakan yang paling berbahaya dari golongan arsen serta merupakan salah
satu racun industri yang mematikan. Ada pendapat, bahwa keracunan Paris Green yang
terdapat pada wallpaper diakibatkan oleh terbentuknya arsin akibat kerja jamur pada
pigmen tersebut. Arsin dapat pula terbentuk bila senyawaan arsen bereaksi dengan
Hidrogen nascent atau asam.
Tanah. Arsen juga terdapat dalam tanah sehingga kita harus berhati-hati dalam
penyimpulan kasus dugaan keracunan Arsen yang telah dikuburkan. Contoh tanah harus
diambil dari tempat di atas dan di bawah peti mati/jenasah dan juga pada tempat yang
jauh dari peti/jenasah tetapi masih di taman pemakaman tersebut, guna penarikan
kesimpulan dari hasil pemeriksaan toksikologik.
Air.Air minum dapat terkontaminsai dengan arsen dari industri atau sumber arsen alami
sehingga dapat menyebabkan keracunan kronik.
Bir.Arsen mungkin terdapat dalam bir,yaitu berasal dari iron pyrites yang digunakan
pada pembuatan glukosa untuk bir.
Kerang.Arsen terdapat dalam keong,kepiting,kerang dan ikan.Kerang (oyster) dapat
mengandung 3.7 ppm arsen.
Tembakau.Asap tembakau mengandung 8.3-50 ppm arsen,asap sigaret 3.3-10.5 ug/L dan
asap cerutu 0.2-0.3 ug/L.
Obat-obatan.Arsen dalam obat-obatan umumnya merupakan arsen organik turunan
benzene,misalnya carbarsone (4-ureido benzene arsonic acid),tryparsamide (sodium Ncarbamyl methyl-p-amino benzene arsenate),glycobiarsol.Senyawa organik asam arsenat
digunakan sebagai anti tripanosomiasis,amebisida,anti cacing pada binatang (filariasis
pada kucing),trichomoniasis dan moniliasis.Obat-obatan ini larut dalam lemak sehingga
dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit.Salvarsan (arsphenamine=606),dahulu
digunakan untuk mengobati sifilis.Asam cacodylate digunakan dalam tonikum.
Lain-Lain.Lewisite (klorvinil dikloro-arsin),merupakan gas racun yang digunakan dalam
peperangan.Umumnya yang digunakan sebagai racun untuk membunuh adalah As 2O3
(warangan,racun tikus).
11

As2O3terdapat dalam bentuk bubuk berwarna putih atau Kristal,jerinih,tidak mempunyai


rasa dan tidak berbau.Dalam larutan juga tidak berwarna sehingga dapat diberikan tanpa
menimbulkan kecurigaan korban.Bentuk bubuk dikenal dengan arsen putih. Bentuk
Kristal lebih mudah larut.Bentuk bubuk lebih sukar larut.Daya larut diperbesar dengan
adanya asam atau basa. Dalam bentuk larutan,bentuk Kristal akan berubah menjadi
bubuk putih,sehingga pada laruan jenuh Kristal tersebut bila didiamkan akan terjadi
endapan putih yang cenderung menempel pada dinding.
Pemeriksaan toksikologi
Pemeriksaan toksikologi untuk mendeteksi adanya racun dilakukan terhadap sampel
urin,isi lambung, darah perifer, dan rambut (dicabut dari pangkalnya). Untuk korban
keracunan yang meninggal bahan pemeriksaan diambil juga dari jaringan otak dan hati,
ginjal, cairan empedu serta humor vitreus. Selain bahan-bahan tersebut, sebagai
pembanding dapat juga dilakukan pemeriksaan atas bahan makanan, minuman, obatobatan yang dicurigai.Pemeriksaan toksikologi terhadap arsen dilakukan dengan metode
kolorimetrik maupun atomic absorption spectroscopy, yang mendeteksi total arsen. Arsen
biasanya telah dapat terdeteksi dalam 2-4 jam setelah masuk secara per oral. Batasan nilai
toksik arsen dalam berbagai jaringan adalah sbb: dalam darah 0,69,3 mg/L, dalam hepar
2 20 mg/kg, dalamginjal 0,270 mg/kg, dalam otak 0,2-4 mg/kg, dalam rambut atau
kuku lebih dari 1 g/gram berat kering.
Berikut ini dijelaskan beberapa pemeriksaan toksikologi yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi adanya racun arsen dalam tubuh;
1.Pemeriksaan urin. Arsen diekskresi melalui urin dalam bentuk methylated arsenic yang
biasanya dapatdideteksi paling lambat 1 3 hari, maka pengambilan sampel harus
dilakukan secepat mungkin. Penggunaan urin 24 jam lebih akurat. Peningkatan kadar
arsenik dalam urin mungkin saja terjadi setelah mengkonsumsi seafood.
2.Pemeriksaan darah. Pemeriksaan serologis: Pemeriksaan kadar arsenik dalam darah
jarang digunakan karena waktu paruhnya yang sangat singkat (kira-kira 2 jam). Kadar
arsenik dalam serumhanya dapat dideteksi dalam beberapa jam pertama setelah pajanan.
Kadarnya dalam darah sangat tergantung pada diet sehari-hari dan lingkungan sekitar.
12

Pada komunitas dengan kadar arsen normal pada air minumnya, konsentrasi arsen dalam
serum antara 3 5 g/L. Sedangkan pada komunitas dengan kadar arsen 393 g/L dalam
air minumnya,didapati konsentrasi arsen dalam darahnya rata-rata 13 g/L. Pada
pemeriksaan darah lengkap bisa didapatkan gambaran anemia hemolitik.
3.Pemeriksaan rambut dan kuku Arsen disimpan secara selektif di jaringan ektodermal,
terutama di jaringan keratin kuku dan rambut. Kadar arsen kurang dari 0,1 mg/100 gram
rambut umumnya tidak punya makna. Kadar sebesar itu dapat terjadi akibat akumulasi
arsen pada paparan subklinik pada orang normal, misalnya dar air, debu atau bahan
kosmetik. Arsen dapat dideteksi pada rambut dan kuku dalam jumlah signifikan hanya 30
jam setelah paparan.Kadar normalnya dalam jaringan kuku dan rambut adalah 3 ppm atau
lebih dari 1 ug/gram berat kering.
V.

Perkiraan cara mati


Farmakokinetik

Arsen dapat masuk kedalam tubuh melalui mulut,inhalasi (pada debu arsen dan arsin) dan
melalui kulit.Setelah diabsorpsi melalui mukosa usus,arsen kemudian ditimbun dalam
hati,ginjal,kulit dan tulang.Pada keracuan kronik,arsen juga ditimbun dalam jaringanjaringan lain,misalnya kuku dan rambut yang banyak mengandung keratin yang
mengandung disulfide. Ekskresi terjadi dengan lambat melalui feses dan urin sehingga
dapat terjadi akumulasi dalam tubuh.
Farmakodinamik
Arsen menghambat enzim sulfhidril dalam sel sehingga metabolisme sel dihambat.
R-As=O + 2 H-S-Protein --------> R-As--S-Protein + H-O-H
S-Protein
(Pada keracunan arsin,terjadi hemolisis sel daah merah,serta efek depresi pada SSP)
Nilai ambang batas dalam air minum adalah 0.2 ppm. Pada orang dewasa,kadar normal
dalam urin 100 ug/L , rambut 0.5 mg/kg dan kuku 0.5 mg/kg.Kadar dalam rambut pada
keracunan 0.75 mg/kg dan pada kuku 1 mg/kg atau lebih. Kadar dalam darah normal

13

anak-anak 30 ug/L , urine 100 ug/24 jam. Takaran fatal As 2O3 adalah 200300mg,sedangkan untuk arsin adalah 1:20.000 dalam udara.
Gambar 1. Tanda dan Gejala Keracunan Arsen

1. Keracunan akut.
Timbul gejala gastro-intestinal hebat. Mula-mula rasa terbakar di daerah tenggorok dengan
rasa logam pada mulut, diikuti mual dan muntah-muntah hebat. lsi lambung dan bahkan isi
duodenum dapat keluar, muntahan dapat mengandung bubuk berwarna putih (AS2O3),
kadang-kadang sedikit berdarah.
Kemudian terjadi nyeri epigastrium yang cepat menjalar ke seluruh perut hingga nyeri pada
perabaan, diare hebat. Kadang-kadang terlihat bubuk putih pada kotoran yang dapat tampak
seperti air cucian beras dengan jalur darah. Muntah dan berak hebat dapat berhenti spontan
untuk kemudian timbul lagi. Akhirnya terjadi dehidrasi dan syok. As juga memperlemah
kerja otot jantung dan mempengaruhi endotel kapiler yang mengakibatkan dilatasi kapiler
sehingga menyebabkan syok bertambah berat.
Kematian dapat terjadi sebagai akibat dehidrasi jaringan dan syok hipovolemik yang terjadi.
2. Keracunan gas Arsen.
Arsen yang berbentuk gas ini masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, yang selanjutnya akan
mencapai darah dan menimbulkan hemolisis hebat serta penekanan terhadap SSP. Korban
14

menunjukkan gejala menggigil, demam, muntah, nyeri punggung, ikteris, anemia dan
hipoksia, kadang-kadang disertai kejang, Urin dapat mengandung hemoglobin, eritrosit dan
silinder. Kematian terjadi karena kegagalan kardio-respirasi.
Bila tidak segera meninggal, pada ginjal dapat terjadi nekrosis tubuler dan obstruksi tubuli
oleh silinder eritrosit dengan akibat anuri dan uremia.
3. Keracunan Kronik.
Pada keracunan kronik, korban tampak lemah, melanosis arsenik berupa pigmentasi
kulit yang berwarna kuning coklat, lebih jelas pada daerah fleksor, puting susu dan
perut sebelah bawah serta aksila. Rambut tumbuh jarang.
Pigmentasi berbintik-bintik halus berwarna coklat, umumnya terlihat pada pelipis, kelopak
mata dan leher yang menyerupai pigmentasi pada penyakit Addison tetapi mukosa mulut
tidak terkena. Dapat pula menyerupai pitiriasis rosea dalam gambaran dan distribusi, tetapi
menetap. Keratosis dapat ditemukan pada telapak tangan dan kaki (keratosis arsenik).
Gejala-gejala lain yang tidak khas seperti malaise, berat badan menurun, mata berair,
fotofobi, pilek kronis, mulut kering, lidah menunjukkan bulu-bulu halus berwarna putih
perak di atas jaringan berwarna merah.
Gejala neurologik berupa neuritis perifer, mula-mula rasa tebal dan kesemutan pada tangan
dan kaki, kemudian terjadi kelemahan otot, tidak stabil, kejang otot (kram) terutama pada
rnalam hari.

VI.
Pemeriksaan Tempat Kejadian Pekara (TKP)
Tempat kejadian perkara adalah tempat ditemukannya benda bukti atau tempat terjadinya
peristiwa kejahatan atau yang diduga kejahatan menurut suatu kesaksian. Meskipun kelak
terbukti bahwa di tempat tersebut tidak pernah terjadi suatu tindak pidana, tempat tersebut
tetap disebut sebagai TKP. Diperlukan atau tidaknya kehadiran dokteroleh penyidik sangat
bergantung pada kasusnya yang pertimbangannya dapat dilihat dari sudut korbannya, tempat
kejadiannya, kejadiannya atau tersangka pelakunya. Peranan dokter di TKP adalah membantu
penyidik dalam mengungkap kasus dari sudut kedokteran forensic.
15

Dasar pemeriksaan adalah hexameter, yaitu menjawab 6 pertanyaan, apa yang terjadi, siapa
yang tersangkut, dimana,dan kapan terjadi, bagaimana terjadinya, dan dengan apa
melakukannya serta kenapa terjadi peristiwa tersebut. Pemeriksaan di tempat kejadian
perkara penting untuk membantu menegakkan diagnosis kematian, memperkirakan saat
kematian, penentuan penyebab kematian, menentukan cara kematian, menemukan dan
mengamankan benda bukti biologis dan medis.
Hasil pemeriksaan TKP
-

Ditemukan sepasang suami isteri meninggal dunia di dalam kamarnya yang terkunci

dari dalam.
Di TKP tidak ditemukan tanda-tanda perkelahian, atau kehilangan barang dan

segalanya masih tertata rapi sebagaimana biasanya.


Saat kematian diperkirakan lebih 8-12 jam karena lebam mayat sudah menetap dan

tidak memucat pada penekanan.


Penyebab kematian dapat dipastikan bukan karena penyakit. Menurut anak korban

keduanya tidak menderita penyakit apa-apa sebelumnya.


Kedua korban terakhir keluar dari kamar saat makan malam sekitar jam 18.30 WIB

dan selepas itu langsung masuk ke kamar.


Di kamar mandi didalam kamar korban ditemukan sisa muntahan dan tisu yang

banyak di tempat sampah dan ada yang dilantai.


Tidak ada bercak darah ditemukan
Meja makan sudah dikemas rapi dan sisa makanan yang terakhir dimakan juga sudah

dibuang.
Tidak ditemukan nota atau catatan yang ditinggalkan oleh korban bunuh diri
Anaknya mengatakan mereka makan malam bersama pada pukul 18.00 WIB, setelah
itu sekitar pukul 19.30 kedua orang tuanya masuk ke kamar dengan mengeluh sakit
perut. Sekitar pukul 21.00 si anak mengaku pergi keluar dengan alasan bertemu
dengan temannya dan baru kembali pulang pada pukul 01.00 dini hari WIB

16

VII.

Visum Et Repertum
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Arjuna utara no. 6 telp. 3106800 Jakarta 11470

Nomor

: 1077/ SK II /07/ 2011

Jakarta, 4 Januari 2012

Lampiran

: -.-

Perihal

: Hasil bedah jenazah atas jenazah Roy Herianto.

PROJUSTITIA
Visum Et Repertum
Yang bertanda tangan di bawah ini, Yoseph Adi Kristian, dokter ahli kedokteran
kehakiman pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
17

Krida Wacana Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Sektor
Tanjung duren tertanggal 3 Januari 2012, Nomor : 198/VER/VII/2011/Sek.Tjd, maka pada
tanggal tiga Januari tahun dua ribu dua belas, pukul delapan lewat tiga puluh menit Waktu
Indonesia Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas jenazah
yang menurut surat tersebut adalah:
Nama
: Roy Herianto. ------------------------------------------------Jenis kelamin

: laki-laki ---------------------------------------------------------

Umur

: 50 tahun ---------------------------------------------------------

Bangsa

: Indonesia.-------------------------------------------------------

Agama

: Islam-------------------------------------------------------------

Pekerjaan

: Swasta.-----------------------------------------------------------

Alamat

: Jl. Arjuna utara no. 6 Grogol, Jakarta Barat

------------------------------------------------Hasil Pemeriksaan --------------------------------I.

Pemeriksaan luar

1. Terdapat label mayat


2. Terdapat pembungkus mayat berupa plastic berwarna kuning, corak polos, tidak ada
bahan yang mengotori
3. Mayat berpakaian sebagai berikut
a) Baju piyama katun lengan pendek tanpa kantong, ukuran L merk Sky
warna merah polos, lima buah kancing bulat, terkancing rapi.
b) Celana panjang piyama bahan katun, ukuran L merk Sky warna merah
polos, dua kantong disisi kanan dan kiri.
c) Celana dalam katun warna hitam ukuran L bahan katun merk Crocodile
ukuran L
4. Pada jari manis tangan kiri mengenakan cincin kawin emas tanpa corak, terdapat ukiran
nama Ayu
5. Ada benda ditemukan disamping mayat berupa dua buah bantal masing-masing
berukuran 50cmx40cm dan dua buah guling masing-masing berukuran 100cmx30cm
serta 1buah selimut berwarna abu-abu tanpa corak berukuran 200cmx200cm.--------------6. Kaku mayat terdapat seluruh anggota tubuh, sukar dilawan. Lebam mayat terdapat pada
bagian punggung berwarna merah keunguan, tidak hilang pada penekanan kuat. Kaku
18

mayat dan lebam mayat sudah menetap. Suhu mayat ditemukan di TKP menurun
mencapai 27oC----------------------------------------------------------------------------------------7. Mayat adalah seorang laki-laki, berwarga negara Indonesia, berumur 50 tahun, kulit sawo
matang, gizi cukup baik, panjang tubuh seratus tujuh puluh sentimeter, berat badan tujuh
puluh kilogram.-------------------------------------------------------------8. Tidak ada rambut (botak). Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya cukup tebal, panjang 2
sentimeter. Bulu mata berwarna hitam, panjang satu centimeter. Kumis dan jenggot
tercukur rapi.--------------------------------------------------------------------------------------9. Mata kanan dan mata kiri menutup sempurna. Mata terlihat mencekung. Selaput bening
mata jernih, pupil mata bulat, diameter lima milimeter. Warna tirai mata coklat, selaput
bola mata putih, selaput kelopak mata pucat. ----------------------------------------------------10. Hidung berbentuk mancung . Telinga berbentuk oval. -----------------------------------------11. Mulut menutup sempurna. Lidah tidak terjulur/tergigit. Seluruh gigi lengkap berjumlah
tiga puluh dua buah. ---------------------------------------------------------------------------------12. Dari lubang hidung, mulut , telinga tidak ada kelainan. Dari lubang dubur terdapat warna
kecoklatan berbau. Dari lubang kemaluan keluar cairan jernih.-------------------------------13. Pada alat kelamin berbentuk biasa, tidak ada kelainan dan telah disunat. Lubang dubur
berbentuk biasa, tidak menunjukan kelainan.-----------------------------------------------------14. Pada tubuh tidak terdapat luka-luka. -------------------------------------------------------------15. Lain lain
a. Posisi mayat dalam keadaan terlentang.
b. Tangan kanan dalam posisi memegang perut. Tangan kiri dalam posisi lurus di
samping--------------------------------------------------------------------------------------------c. Lingkar lengan kanan dan kiri, sepuluh sentimeter diatas siku diameter dua puluh
lima sentimeter.-------------------------------------------------------------------------------d. Di toilet ditemukan sisa muntahan, sisa tinja, bekas tissue di tempat sampah, dan
berbau. --------------------------------------------------------------------------------------------e. Di samping tempat tidur ditemukan sisa muntahan, sisa tinja, bekas tissue di tempat
sampah, dan berbau.-----------------------------------------------------------------------------f. Ditemukan tanda dehidrasi berupa turgor kulit menurun, mata cekung. Mukosa
hidung, mulut, telinga kering. ------------------------------------------------------------------g. Pada kuku ditemukan kandungan As2O3 sebesar 80ug/kg. --------------------------------h. Golongan darah = AB ----------------------------------------------------------------------i. Uji urine terhadap MDMA, THC, MET, cocain, morfin menunjukkan hasil negatif.
Kadar As2O3 didalam urin sebanyak 230ug/L. --------------------------------------------

19

II.

Pemeriksaan dalam

16. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning . Tebal di daerah
dada sepuluh milimeter dan di daerah perut limabelas milimeter. Otot-otot berwarna
merah segar, cukup tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga enam dan yang kiri
setinggi sela iga lima. Tulang dada dan iga iga utuh. Kandung jantung tampak tiga jari
diantara kedua paru, berisi cairan kuning kecoklatan bening, berat sepuluh sentimeter
kubik.---------------------------------------------------------------------------------------------------17. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher dan otot leher tidak ada resapan darah.-----------18. Selaput dinding perut warna putih kelabu mengkilat, otot dinding perut warna merah
kecoklatan. Dalam rongga perut tidak terdapat cairan. -----------------------------------------19. Lidah berwarna putih kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan. Tulang lidah,
rawan gondok, rawan cincin utuh. Kelenjar gondok berwarna merah pucat, perabaan
kenyal, penampang warna merah coklat, berat lima belas gram.---------------20. Kelenjar kacangan tidak ditemukan. Kerongkongan berisi selaput lendir berwarna pucat.
Batang tenggorok berisi selaput lendir pucat.-----------------------------------------21. Jantung sebesar satu setengah kali tinju kanan mayat, warna merah keunguan, perabaan
kenyal. Ukuran lingkaran katub serambi kanan sebelas sentimeter, kiri sepuluh
sentimeter, pembuluh nadi paru delapan sentimeter dan batang nadi enam sentimeter.
Tebal otot bilik kanan tujuh milimeter dan kiri dua puluh tiga milimeter. Berat empat
ratus gram. Jantung ditemukan pendarahan sub-endokard pada septum. Histopatologik
jantung menunjukkan infiltrasi sel-sel radang bulat pada miokard. Endotel kapiler pada
jantung mengalami dilatasi kapiler sehingga menyebabkan syok bertambah berat.
-------------------------------------------------------------------------------22. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah coklat, pada baga atas dan tengah
bagian dalam lebih pucat, terdapat bintik-bintik hitam, perabaan seperti spons,
penampang berwarna pucat, parenkim mengalami bengkak keruh. Berat empat ratus lima
puluh gram. -------------------------------------------------------------------------------------------Pada sela antar baga terdapat beberapa bercak darah dan resapan darah. Paru kiri terdiri
atas dua baga, berwarna merah coklat, perabaan seperti spons, penampang berwarna
pucat, parenkim mengalami bengkak keruh, berat tiga ratus lima puluh gram. ------------23. Limpa berwarna merah pucat, permukaan keriput, perabaan kenyal, penampang berwarna
merah, gambaran limpa jelas, pada pengikisan jaringan ikut, parenkim mengalami
bengkak keruh, berat delapan puluh gram. ------------------------------------------------------24. Hati berwarna merah coklat, permukaan terdapat pelebaran pembuluh darah dan resapan
darah, tepi tajam, perabaan kenyal, penampang berwarna merah coklat, gambaran hati
jelas, parenkim mengalami bengkak keruh. Berat seribu lima ratus gram. -----------------20

25. Kandung empedu berisi masa kecil warna kekuningan dan lendir kuning coklat, selaput
lendir seperti beludru, tampak bengkak, saluran empedu tidak tersumbat. ------------------26. Kelenjar liur perut berwarna kuning, permukaan berbaga-baga, perabaan kenyal,
penampang berwarna kekuningan, gambaran kelenjar jelas, berat lima puluh gram.
27. Lambung terdapat iritasi yang menyebabkan produksi musin yang menutupi mukosa
dengan akibat partikel-partikel arsen dapat bertahan. Orpimen terlihat sebagai partikelpartikel As berwarna kuning sedangkan As2o3 tampak sebagai partikel berwarna putih.
28. Usus halus panjang sembilan ratus lima belas sentimeter, umbai cacing ditemukan warna
kemerahan. Usus besar panjang seratus enam puluh lima sentimeter, warna pucat,
ditemukan banyak tinja cair. -----------------------------------------------------------------------29. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk trapesium, warna kuning coklat, penampang
berlapis. Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk bulan sabit, warna kuning coklat,
penampang berlapis. -----------------------------------------------------------------------------30. Ginjal kanan dan kiri simpai lemak tipis, simpai ginjal rata dan licin, berwarna coklat dan
mudah dilepas. Berat ginjal kanan seratus gram dan ginjal kiri sembilan puluh gram.
Penampang ginjal menunjukan gambaran yang jelas, piala ginjal dan saluran kemih tidak
menunjukan kelainan. Parenkim kedua ginjal mengalami bengkak keruh ------------------31. Kandung kemih terdapat cairan berwarna kekuningan sebanyak 10 cc dan selaput lendir
putih. Tidak ada kelainan.-------------------------------------------------------------------------32. Kulit kepala bagian dalam bersih. Tulang tengkorak utuh. Selaput keras otak tidak
menunjukkan kelainan. Tidak terdapat perdarahan di atas maupun di bawah selaput kras
otak. Permukaan otak besar menunjukkan gambaran lekuk otak yang biasa, tidak terdapat
perdarahan. Penampang otak besar tidak menunjukkan kelainan. Otak kecil dan batang
otak tidak menunjukkan perdarahan baik pada permukaan maupun penampangnya. ------33. Identifikasi khusus : Pada pemeriksaan luar ditemukan tanda tanda dehidrasi.

Kesimpulan
Pada mayat laki-laki ini ditemukan kandungan arsen di kuku, lambung, dan air kencing------Sebab mati orang ini adalah keracunan arsen yang menyebabkan dehidrasi jaringan yang
berat hingga menjadi syok hypovolemik-------------------------------------------------------------------Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaikbaiknya mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.5----------

Dokter yang memeriksa,


21

dr. Yoseph Adi Kristian


NIP 102008015

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Arjuna utara no. 6 telp. 3106800 Jakarta 11470
Nomor

: 1077/ SK II /07/ 2011

Jakarta, 4 Januari 2012

Lampiran

: -.-

Perihal

: Hasil bedah jenazah atas jenazah Ayu Herianto.

PROJUSTITIA
Visum Et Repertum
Yang bertanda tangan di bawah ini, Yoseph Adi Kristian, dokter ahli kedokteran
kehakiman pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Krida Wacana Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Sektor
Tanjung duren tertanggal 3 Januari 2012, Nomor : 198/VER/VII/2011/Sek.Tjd, maka pada
tanggal tiga Januari tahun dua ribu dua belas, pukul delapan lewat tiga puluh menit Waktu
Indonesia Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas jenazah
yang menurut surat tersebut adalah:
Nama
: Ayu Herianto. ------------------------------------------------22

Jenis kelamin

: Perempuan ---------------------------------------------------------

Umur

: 45 tahun ---------------------------------------------------------

Bangsa

: Indonesia.-------------------------------------------------------

Agama

: Islam-------------------------------------------------------------

Pekerjaan

: Swasta.-----------------------------------------------------------

Alamat

: Jl. Arjuna utara no. 6 Grogol, Jakarta Barat

------------------------------------------------Hasil Pemeriksaan --------------------------------I. Pemeriksaan Luar


1. Terdapat label pada tubuh korban.-------------------------------------------------------------2. Terdapat pembungkus mayat berwarna kuning berbahan dasar plastik bercorak polos.
Tidak ada bahan yang mengotori.--------------------------------------------------------------3. Mayat berpakaian sebagai berikut :------------------------------------------------------------a. Baju daster bahan katun, ukuran M, warna merah muda polos, merk Cloud, tanpa
kancing, tanpa kantung. Panjang baju setinggi lutut.
b. Celana dalam bahan katun, ukuran M, warna pink berenda, merk La Senza.
4. Pada jari manis tangan kiri terdapat sebentuk cincin dari logam berwarna kuning tanpa
corak berukirkan nama ROY di sisi bagian dalam.
5. Ada benda ditemukan disamping mayat berupa dua buah bantal masing-masing
berukuran 50cmx40cm dan dua buah guling masing-masing berukuran 100cmx30cm
serta 1buah selimut berwarna abu-abu tanpa corak berukuran 200cmx200cm.--------------6. Kaku mayat terdapat seluruh anggota tubuh, sukar dilawan. Lebam mayat terdapat pada
bagian punggung berwarna merah keunguan, tidak hilang pada penekanan kuat. Kaku
mayat dan lebam mayat sudah menetap. Suhu mayat ditemukan di TKP menurun
mencapai 28oC----------------------------------------------------------------------------------------7. Mayat adalah seorang perempuan, berwarga negara Indonesia, berumur 45 tahun, kulit
sawo matang, gizi cukup baik, panjang tubuh seratus enam puluh sentimeter, berat badan
lima puluh lima kilogram.-------------------------------------------------------------8. Rambut lurus dan panjang sebahu lima puluh sentimeter, warna hitam, poni depan
menutupi dahi enam sentimeter. Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya cukup tebal,
panjang empat sentimeter. Bulu mata berwarna hitam, panjang satu sentimeter. -----------9. Mata kanan dan mata kiri menutup sempurna. Mata terlihat mencekung. Selaput bening
mata jernih, pupil mata bulat, diameter lima milimeter. Warna tirai mata coklat, selaput
bola mata putih, selaput kelopak mata pucat. ----------------------------------------------------23

10. Hidung berbentuk mancung . Telinga berbentuk oval. -----------------------------------------11. Mulut menutup sempurna. Lidah tidak terjulur/tergigit. Seluruh gigi lengkap berjumlah
tiga puluh dua buah. ---------------------------------------------------------------------------------12. Dari lubang hidung, mulut , telinga tidak ada kelainan. Dari lubang dubur terdapat warna
kecoklatan berbau. Dari lubang kemaluan keluar cairan jernih.-------------------------------13. Pada alat kelamin berbentuk biasa, tidak ada kelainan. Lubang dubur berbentuk biasa,
tidak menunjukan kelainan.-----------------------------------------------------14. Pada tubuh tidak terdapat luka-luka. -------------------------------------------------------------15. Lain lain
a. Posisi mayat dalam keadaan terlentang.
b. Tangan kanan dalam posisi terlentang di samping. Tangan kiri dalam posisi
memegang
perut.
---------------------------------------------------------------------------------c. Lingkar lengan kanan dan kiri, sembilan sentimeter diatas siku diameter dua puluh
empat sentimeter.-------------------------------------------------------------------------------d. Di toilet ditemukan sisa muntahan, sisa tinja, bekas tissue di tempat sampah, dan
berbau. --------------------------------------------------------------------------------------------e. Di samping tempat tidur ditemukan sisa muntahan, sisa tinja, bekas tissue di tempat
sampah, dan berbau.-----------------------------------------------------------------------------f. Ditemukan tanda dehidrasi berupa turgor kulit menurun, mata cekung. Mukosa
hidung, mulut, telinga kering. ------------------------------------------------------------------g. Pada kuku ditemukan kandungan As2O3 sebesar 85ug/kg. --------------------------------h. Golongan darah = O ----------------------------------------------------------------------i. Uji urine terhadap MDMA, THC, MET, cocain, morfin menunjukkan hasil negatif.
Kadar As2O3 didalam urin sebanyak 210ug/L. -------------------------------------------Pemeriksaan dalam (bedah jenazah)
16. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning . Tebal di daerah
dada sepuluh milimeter dan di daerah perut limabelas milimeter. Otot-otot berwarna
merah segar, cukup tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga enam dan yang kiri
setinggi sela iga lima. Tulang dada dan iga iga utuh. Kandung jantung tampak tiga jari
diantara kedua paru, berisi cairan kuning kecoklatan bening, berat sepuluh sentimeter
kubik.---------------------------------------------------------------------------------------------------17. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher dan otot leher tidak ada resapan darah.------------18. Selaput dinding perut warna putih kelabu mengkilat, otot dinding perut warna merah
kecoklatan. Dalam rongga perut tidak terdapat cairan. ------------------------------------------

24

19. Lidah berwarna putih kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan. Tulang lidah,
rawan gondok, rawan cincin utuh. Kelenjar gondok berwarna merah pucat, perabaan
kenyal, penampang warna merah coklat, berat lima belas gram.---------------20. Kelenjar kacangan tidak ditemukan. Kerongkongan berisi selaput lendir berwarna pucat.
Batang tenggorok berisi selaput lendir pucat.-----------------------------------------21. Jantung sebesar satu kali tinju kanan mayat, warna merah keunguan, perabaan kenyal.
Ukuran lingkaran katub serambi kanan sembilan sentimeter, kiri delapan sentimeter,
pembuluh nadi paru tujuh sentimeter dan batang nadi enam sentimeter. Tebal otot bilik
kanan tujuh milimeter dan kiri dua puluh milimeter. Berat tiga ratus gram. Jantung
ditemukan pendarahan sub-endokard pada septum. Histopatologik jantung menunjukkan
infiltrasi sel-sel radang bulat pada miokard. Endotel kapiler pada jantung mengalami
dilatasi
kapiler
sehingga
menyebabkan
syok
bertambah
berat.
-------------------------------------------------------------------------------22. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah coklat, pada baga atas dan tengah
bagian dalam lebih pucat, terdapat bintik-bintik hitam, perabaan seperti spons,
penampang berwarna pucat, parenkim mengalami bengkak keruh. Berat empat ratus
gram. -------------------------------------------------------------------------------------------Pada sela antar baga terdapat beberapa bercak darah dan resapan darah. Paru kiri terdiri
atas dua baga, berwarna merah coklat, perabaan seperti spons, penampang berwarna
pucat, parenkim mengalami bengkak keruh, berat tiga ratus tiga puluh gram. ------------23. Limpa berwarna merah pucat, permukaan keriput, perabaan kenyal, penampang berwarna
merah, gambaran limpa jelas, pada pengikisan jaringan ikut, parenkim mengalami
bengkak keruh, berat delapan puluh gram. ------------------------------------------------------24. Hati berwarna merah coklat, permukaan terdapat pelebaran pembuluh darah dan resapan
darah, tepi tajam, perabaan kenyal, penampang berwarna merah coklat, gambaran hati
jelas, parenkim mengalami bengkak keruh. Berat seribu lima ratus gram. -----------------25. Kandung empedu berisi masa kecil warna kekuningan dan lendir kuning coklat, selaput
lendir seperti beludru, tampak bengkak, saluran empedu tidak tersumbat. ------------------26. Kelenjar liur perut berwarna kuning, permukaan berbaga-baga, perabaan kenyal,
penampang berwarna kekuningan, gambaran kelenjar jelas, berat lima puluh gram.
27. Lambung terdapat iritasi yang menyebabkan produksi musin yang menutupi mukosa
dengan akibat partikel-partikel arsen dapat bertahan. Orpimen terlihat sebagai partikelpartikel As berwarna kuning sedangkan As2o3 tampak sebagai partikel berwarna putih.
28. Usus halus panjang sembilan ratus lima belas sentimeter, umbai cacing ditemukan warna
kemerahan. Usus besar panjang seratus enam puluh lima sentimeter, warna pucat,
ditemukan banyak tinja cair. -----------------------------------------------------------------------25

29. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk trapesium, warna kuning coklat, penampang
berlapis. Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk bulan sabit, warna kuning coklat,
penampang berlapis. -----------------------------------------------------------------------------30. Ginjal kanan dan kiri simpai lemak tipis, simpai ginjal rata dan licin, berwarna coklat dan
mudah dilepas. Berat ginjal kanan seratus gram dan ginjal kiri sembilan puluh gram.
Penampang ginjal menunjukan gambaran yang jelas, piala ginjal dan saluran kemih tidak
menunjukan kelainan. Parenkim kedua ginjal mengalami bengkak keruh ------------------31. Kandung kemih terdapat cairan berwarna kekuningan sebanyak 10 cc dan selaput lendir
putih. Tidak ada kelainan.-------------------------------------------------------------------------32. Ovarium tidak ada kelainan. ----------------------------------------------------------------------33. Uterus tidak ada kelainan. -------------------------------------------------------------------------34. Kulit kepala bagian dalam bersih. Tulang tengkorak utuh. Selaput keras otak tidak
menunjukkan kelainan. Tidak terdapat perdarahan di atas maupun di bawah selaput kras
otak. Permukaan otak besar menunjukkan gambaran lekuk otak yang biasa, tidak terdapat
perdarahan. Penampang otak besar tidak menunjukkan kelainan. Otak kecil dan batang
otak tidak menunjukkan perdarahan baik pada permukaan maupun penampangnya. ------Kesimpulan
Pada mayat perempuan ini ditemukan kandungan arsen di kuku, lambung, dan air
kencing------Sebab mati orang ini adalah keracunan arsen yang menyebabkan dehidrasi jaringan yang
berat hingga menjadi syok hypovolemik-------------------------------------------------------------------Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaikbaiknya mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.5----------

Dokter yang memeriksa,


Dr. Yoseph Adi Kristian
NIP 102008015

26

Kepustakaan
1. Dyro, Frances M. Arsenic. Available from: URL:http://emedicine.org/html. [Access
on:24th August 2008].
2. Caravati, EM. Arsenic and arsine gas. In: Dart RC. Medical Toxicology Third
edition.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2004. p:1393-1401.
3. Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Arsenic. Division of Toxicology
andEnvironmental Medicine. Atlanta. 2006. Available from:http://www.atsdr.cdc.gov.pdf.
[Access on: 24th August 2008]
4. Sampurna B,dr. Ilmu Kedokteran Forensik. Cetakan 2. Jakarta: FKUI. p.101-106
5. Abdul MI. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi pertama. Jakarta: Binarupa
Aksara.1997. p.330-31.

27

Anda mungkin juga menyukai