0
BAB I
PENDAHULUAN
Gagal ginjal merupakan masalah yang biasanya ditemukan pada dewasa.
Kemajuan yang pesat dalam pengolahan menjadikan prognosis penyakit ini
membaik sehingga pengenalan dini GGK merupakan langkah yang penting.
Gagal ginjal kronik adalah suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh
adanya kerusakan ginjal atau adanya penurunan fungsi ginjal selama tiga bulan
atau lebih. Pada keadaan ini, ginjal kehilangan kemampuannya untuk
mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan diet
normal. Pada stadium lanjut ini ditandai dengan kelemahan, ketidakberdayaan,
dan dapat menyebabkan kematian. Sedangkan pengobatan yang diberikan hanya
bersifat menghilangkan gejala dan meningkatkan kualitas hidup dari pasien.
Di Amerika Serikat, 2 dari 1000 penduduk menderita gagal ginjal, dan
sekitar 284.000 orang mendapat transplantasi ginjal pada tahun 1996.
Berdasarkan data dari United States Renal Data Systems (USRDs), pada tahun
1996, rata-rata pasien gagal ginjal tahap akhir berusia 61 tahun dengan 46%
adalah wanita. Berdasarkan diagnosa diketahui bahwa penyebab gagal ginjal
tahap akhir tersering adalah diabetes melitus (42%), hipertensi (22%), dan lainlain. Di Indonesia, diperkirakan setiap satu juta
penduduk, 20 diantaranya
mengalami gagal ginjal pertahun. Peningkatan jumlah pasien gagal ginjal ini
akan meningkatkan jumlah pasien yang harus di hemodialis. Hemodialisis (HD)
adalah salah satu terapi gagal ginjal yang berfungsi untuk mengganti fungsi ginjal
yang telah terganggu. Namun hemodialisis hanyalah suatu proses yang
mengunakan mesin buatan manusia yang tidak dapat menggantikan sepenuhnya
fungsi ginjal.
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
2.1 ANATOMI GINJAL
2.1.1 MAKROSKOPIS
Ginjal
terletak
dibagian
dan
pada
psoas
mayor).
orang
dewasa
Degradasi insulin.
Menghasilkan prostaglandin
Fungsi dasar nefron adalah membersihkan atau menjernihkan plasma
darah dan substansi yang tidak diperlukan tubuh sewaktu darah melalui ginjal.
Substansi yang paling penting untuk dibersihkan adalah hasil akhir metabolisme
seperti urea, kreatinin, asam urat dan lain-lain. Selain itu ion-ion natrium, kalium,
klorida dan hidrogen yang cenderung untuk berakumulasi dalam tubuh secara
berlebihan.
Mekanisme kerja utama nefron dalam membersihkan substansi yang tidak
diperlukan dalam tubuh adalah :
1. Nefron menyaring sebagian besar plasma di dalam glomerulus yang akan
menghasilkan cairan filtrasi.
BAB III
GAGAL GINNJAL KRONIK
3.1 DEFINISI
Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan
fungsi ginjal yang irreversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi
pengganti ginjal yang tetap yaitu berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
Sedangkan kriteria untuk gagal ginjal kronik adalah sebagai berikut :
1. Kerusakan ginjal >3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi
ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus,
dengan manifestasi:
- Kelainan patologi
- Terdapat tanda kelainan ginjal termasuk kelainan dalam tes
pencitraan
2. Laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73 m3 selama
>3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
3.2 ETIOLOGI
Umumnya gagal ginjal kronik disebabkan penyakit ginjal intrinsic difus
dan menahun. Tetapi hampir semua nefropati bilateral dan progresif akan berakhir
dengan gagal ginjal kronik. Umumnya penyakit diluar ginjal, misalnya nefropati
penyebab paling sering dari gagal ginjal kronik kira-kira 60%. Gagal ginjal kronik
yang berhubungan dengan penyakit ginjal polikistik dan nefropati obstruktif
hanya 15 20 %. Glomerulonefritis kronik merupakan penyakit parenkim ginjal
progresif dan difus, seringkali berakhir dengan gagal ginjal kronik. Laki-laki lebih
sering dari wanita, umur 20 40 tahun. Sebagian besar pasien relatif muda dan
merupakan calon utama untuk transplantasi ginjal. Glomerulonefritis mungkin
berhubungan dengan penyakit-penyakit system (Glomerulonefritis sekunder)
seperti Sistemik Lupus Eritomatosus, Poliarthritis Nodosa, Granulomatosus
Wagener. Glomerulonefritis (Glomerulopati) yang berhubungan dengan diabetes
melitus (Glomerulosklerosis) tidak jarang dijumpai dan dapat berakhir dengan
gagal ginjal kronik. Glomerulonefritis yang berhubungan dengan amiloidosis
sering dijumpai pada pasien-pasien dengan penyakit menahun sperti tuberkolosis,
lepra, osteomielitis, dan arthritis rheumatoid, dan myeloma.
Penyakit ginjal hipertensif (arteriolar nefrosklerosis) merupakan salah satu
penyebab gagal ginjal kronik. Insiden hipertensi essensial berat yang berekhir
dengan gagal ginjal kronik kurang dari 10 %.
Kira-kira 10 -15% pasien-pasien dengan gagal ginjal kronik disebabkan
penyakit ginjal congenital seperti Sindrom Alport, penyakit Fabbry, Sindrom
Nefrotik Kongenital, penyakit ginjal polikistik, dan amiloidosis.
>90a
90b
6089
3059
1529
<15
10
Mulut bau amonia disebabkan oleh ureum yang berlebihan pada air
liur.
Cegukan (hiccup)
11
Kulit
-
Sistem Hematologi
-
Anemia
Ensefalopati metabolic
Miopati
Sistem Kardiovaskuler
-
Hipertensi
Sistem Endokrin
12
Asidosis metabolik
3.6 PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
1. DIET
Diet tinggi kalori dan rendah protein.
Diet rendah protein (20- 40 gr/hr) dan tinggi kalori menghilangkan gejala
anoreksia dan nausea (mual) dan uremia , menyebabkan penurunan ureum
dan perbaikan gejala. Hindari masukan berlebihan dari kalium dan garam.
Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam(Na)
Pada beberapa pasien, furosemid dosis besar (250- 1000 mg/hr) atau
diuretik loop (bumetanid, asam etakrinat) diperlukan untuk mencegah
kelebihan cairan, sementara pasien lain mungkin memerlukan suplemen
natrium klorida atau natrium bikarbonat oral. Pengawasan dilakukan
melalui berat badan, urine dan pencatatan keseimbangan cairan ini adalah
karena pengeluran natrium yang banyak sehingga terjadi hiponatrimia dan
dehidrasi berat. Umunya pada GGK diet rendah garam adalah 2g/hari.
13
dialisis
dilakukan
sebaiknya
sebelum
mencapai
Hemodialisis
adalah
LFG
ml/menit.
dialisis
hemodialisis,
darah
dikeluarkan dari tubuh melalui sebuah kateter, masuk kedalam sebuah alat
besar. Di dalam mesin tersebut terdapat ruang yang dipisahkan oleh
14
3. TRANSPLANTASI GINJAL
Adalah pilihan ideal untuk pengobatan gagal ginjal tahap akhir.
Transplantasi
merupakan
mempertahankan
menghasilkan
kehidupan
keberhasilan
pengobatan
pasien
yang
seoptimal
transplantasi
ini
optimal
untuk
mungkin.
sebaiknya
Bagi
dilakukan
15
16
17
18
3.8 PROGNOSIS
Prognosis gagal ginjal kronis umumnya buruk. Umumnya terjadi karena
komplikasi penyakit.
BAB IV
KESIMPULAN
19
Gagal ginjal kronik adalah suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh
adanya kerusakan ginjal atau adanya penurunan fungsi ginjal selama tiga bulan
atau lebih. Pada keadaan ini, ginjal kehilangan kemampuannya untuk
mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan diet
normal. Pada stadium lanjut ini ditandai dengan kelemahan, ketidakberdayaan,
dan dapat menyebabkan kematian. Sedangkan pengobatan yang diberikan hanya
bersifat menghilangkan gejala dan meningkatkan kualitas hidup dari pasien.
Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan
fungsi ginjal yang irreversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi
pengganti ginjal yang tetap yaitu berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
Sedangkan kriteria untuk gagal ginjal kronik adalah sebagai berikut :
-
Kerusakan ginjal >3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal,
DAFTAR PUSTAKA
20
21