KOMUNIKASI
BLUETOOTH
Dibuat Oleh:
(25012.55401.13.028)
proses sebelumnya.
Melakukan pengkodean tanpa dan dengan error correction.
2. Dasar Teori
Pengertian Kode Siklik
Menurut defenisinya, siklik berarti putaran. Jadi dikatakan kode siklik
karena kode-kode vektornya merupakan versi putaran kode vector lainnya, misal:
codeword(xn,x0,x1,,xn-1),
maka
jika
diputar(x0,x1,.,xn-1,xn)
juga
merupakan codeword dari kode siklik. Kode siklik digambarkan sebagai deretan
polynomial beserta koefisiennya. Koefisien polinomial inilah yang sangat
membantu dalam pembuatan struktur kode siklik. Kode siklik dibagi menjadi 2
macam, yaitu kode siklik sistematik dan nin sistematik. Dan mempunyai struktur
(n,k) dengan derajat polynomial tertinggi(n-1).
Kode Siklik Sistematik
Dengan generator polynomial g(x) dari sebuah kode siklik, codeword
dapat dibentuk secara matematis dengan rumusan:
C=(_0,_1,...,_(n-k-1),d_0,d_1,,d_(k-1))
Dari persamaan diatas, informasi polynomial d(x) dan check polynomial _((x))
dapat dinyatakan sebagai berikut:
d(x)=d_0+d_1 x+ +d_(k-1) x^(k-1)
(x)=_0+_1 x+ +_(n-k-1) x^(n-k-1)
Dimana, _((x)) adalah sisa pembagian polynomial berderajat n-k-1 atau kurang,
yang diperoleh dari pembagian x^(n-k) d(x) dengan g(x).
x^(n-k) d_((x)):g(x)=q(x)=r(x)
Dengan,
4. Langkah-langkah Percobaan :
A. Polinomial, matriks generator, dan matriks parity kode siklik
A.1 Membangkitkan polinomial kode siklik (7,4) dengan MATLAB
>> p=cyclpoly(7,4)
>> [h1,g1]=cyclgen(7,p1)
Pada polinomial p1, nilai h1 dan g1 dapat diketahui hasilnya dengan fungsi
cyclgen karena nilai polinomial p1 masih memenuhi syarat polinomial generator
pada kode siklik yang memiliki derajat (n-k).
>> p2=[1 1 0 1 1 0]
>> [h2,g2]=cyclgen(7,p2)
>> [h3,g3]=cyclgen(7,p3)
Berdasarkan teori yang ada, nilai p adalah nilai polinomial generator, h dan g
merupakan sebuah matrik yang didalamnya terdapat matrik generator polinomial
dan matrik parity.
B. Enkoding dan dekoding kode siklik (tanpa error)
B.1 Mengamati hasil pengkodean (encoding) kode siklik
>> p=cyclpoly(7,4)
>> [h,g]=cyclgen(7,p)
>> codeword=encode(pesan,7,4,'cyclic')
>> codeword1=encode(pesan1,7,4,'cyclic')
Fungsi decode yaitu mengkodekan kembali pesan dengan teknik dan parameter
yang sesuai pada saat proses mengkodekan sinyal asli.
>> [number,ratio]=biterr(pesan',pesan_terima')
5. Mengecek hasil pesan yang dikirim dengan pesan yang diterima setelah
mengalami proses coding dan decoding, hasilnya yaitu pesan diterima
sama dengan pesan yang dikirim yang juga telah melalaui proses encode
dan decode. Hal tersebut terjadi karena pada saat decoding terjadi proses
deteksi dan koreksi tiap bit informasi , dimana sebelumnya pada proses
encoding terjadi penambahan parity dan pesan.
C. Enkoding dan dekoding kode siklik (Ditambah dengan error)
>> %untuk mempermudah pengamatan,codeword tanpa error diambil dari
percobaan sebelumnya
>> %tambahkan error pada bit ke 5 pada codeword sebelumnya
>> error=zeros(7,1);
>> error([5],1)=1
>> code_error=xor(error,codeword')
>> code_noise=fix(code_error)
6. Mengecek hasil code dan code terima , setelah ditambah dengan error,
hasilnya pada bit ke 5 terjadi perbedaan pada bagian codeword . Peristiwa
tidak samanya codeword ini disebabkan karena penambahan error
>> pesan_noise=decode(code_noise,7,4,'cyclic')