Anda di halaman 1dari 1

Roger Manuahe -- 090111031

Demam ditinjau dari segi fisika


Demam adalah keadaan dimana suhu tubuh meningkat di atas 37o C. Tubuh tidak
berhasil lagi untuk menyingkirkan panas melalui saluran-saluran normalnya. Semua
kalor yang diproduksi berlebihan.
Demam itu sendiri terjadi karena kapasitas produksi panas dalam tubuh lebih
besar dari pada panas yang dikeluarkan oleh tubuh.
Secara umum, mekanisme demam yaitu terjadi karena pelepasan pirogen dari
dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat
berasal dari mikroorganisme atau merupakan hasil dari suatu reaksi imunologik yang
tidak berdasarkan suatu infeksi. Di dalam hipotalamus zat ini merangsang pelepasan
asam arachidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E 2 (PG E2)
yang langsung dapat menyebabkan pireksia sehingga menyebabkan luas penampang
(pembuluh darah) mengalami Vasokonstriksi yaitu penyempitan dan menjauhi kulit
dan panas tak banyak keluar ke lingkungan sekitar tapi tertampung didalamnya.
Demam dapat pula terjadi bila dalam keadaan suhu lingkungan rendah, karena yang
terjadi:
1. menggigil
2. Bulu kulit ditegakkan (piloereksi) yang menyebabkan udara yang terperangkap
pada kulit sehingga panas sukar dibebaskan. karena udara adalah konduktor
panas yang baik.
3. Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar
peluh maka

panas tak banyak dibebaskan melalui mekanisme Evaporasi

(penguapan air peluh)


4. Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) Kurang mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar
lingkungan.

Doctor Wannabe.htm
http://www.google.co.id/search?q=fisika+tentang+mekanisme+demam&hl=id&start=30&sa=N
thermoregulation.pdf

Anda mungkin juga menyukai