Anda di halaman 1dari 15

Apakah demam dengue?

Demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun.
Sebenarnya saat kita terkena infeksi dengue, tubuh akan memproduksi kekebalan
terhadap tipe virus dengue tersebut, kekebalan ini akan berlangsung seumur hidup.
Sayangnya, demam dengue disebabkan oleh banyak strain atau tipe virus sehingga
walaupun kita kebal terhadap salah satu tipe namun kita masih dapat menderita demam
dengue dari tipe virus yang lain.
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan demam dengue dengan derajat yang lebih
berat. Perbedaan yang paling utama adalah pada demam dengue tidak ditemukan
manifestasi perdarahan pada pasien. Pada kulit pasien dengan demam dengue hanya
tampak ruam kemerahan saja sementara pada pasien demam berdarah dengue akan
tampak bintik bintik perdarahan. Selain perdarahan pada kulit, penderita demam berdarah
dengue juga dapat mengalami perdarahan dari gusi, hidung, usus dan lain lain. Bila tidak
ditangani segera, demam berdarah dengue dapat menyebabkan kematian.
Daerah mana saja yang mudah terjangkit demam dengue?
Demam dengue banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis. Asia menempati urutan
pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun. Hal ini mungkin disebabkan
oleh karena curah hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia timur dan selatan
ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus.
WHO memperkirakan lebih dari 500.000 dari 50 juta kasus demam dengue memerlukan
perawatan di rumah sakit. Lebih dari 40% penduduk dunia hidup di daerah endemis
demam dengue.
Bagaimana penularan demam dengue?
Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah
menggigit orang yang terinfeksi dengue. Populasi nyamuk ini akan meningkat pesat saat
musim hujan namun nyamuk Aedes aegypti juga dapat hidup dan berkembang biak pada
bak bak penampungan air sepanjang tahun. Satu gigitan nyamuk yang telah terinfeksi
sudah mampu untuk menimbulkan penyakit dengue pada orang yang sehat.
Penularan demam dengue tidak bisa langsung dari manusia ke manusia tetapi harus
melalui perantara nyamuk sehingga kita tidak perlu khawatir kontak langsung dengan
penderita demam dengue.
Apa saja gejala dan tanda demam dengue?
Setelah tergigit nyamuk pembawa virus, masa inkubasi akan berlangsung antara 3 sampai
15 hari sampai gejala demam dengue muncul. Gejala demam dengue akan diawali oleh
perasaan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung.
Kesakitan pada tungkai dan sendi akan terjadi beberapa jam sejak gejala demam dengue

mulai dirasakan. Suhu tubuh akan meningkat dengan cepat mencapai 40 derajat celcius
dengan detak nadi yang normal serta tekanan darah yang cenderung turun. Bola mata
akan tampak kemerahan. Kemerahan juga tampak pada wajah yang dengan cepat akan
menghilang. Kelenjar pada leher dan tenggorokan terkadang ikut membesar.
Demam dan gejala lain dari demam dengue akan berlangsung selama 2 hari yang
kemudian diikuti oleh penurunan suhu yang cepat dengan diiringi oleh produksi keringat
yang meningkat. Periode penurunan suhu ini biasanya berlangsung sehari, selanjutnya
suhu tubuh akan meningkat lagi dengan cepat. Saat ini seluruh tubuh pasien akan
kemerahan kecuali pada wajah.
Bagaimana penanganan pasien demam dengue?
Karena demam dengue disebabkan oleh virus maka tidak ada pengobatan spesifik untuk
penyakit ini termasuk penggunaan antibiotika. Umumnya pengobatan demam dengue
hanya ditujukan untuk mengatasi gejala yang terjadi (simptomatis). Istirahat dan asupan
cairan yang cukup merupakan dua hal yang sangat penting pada pasien demam dengue.
Penggunaan aspirin dan NSAID harus dihindari. Penggunaan paracetamol terutama untuk
mengatasi gejala demam dan sakit kepala yang terjadi.
Bagaimana kelanjutan pasien dengue?
Demam dengue tidak akan menyebabkan kematian. Pengalaman selama ini, kematian
akibat demam dengue kurang dari 1% dari seluruh kasus yang terjadi. Perbaikan kondisi
pasien akan berlangsung beberapa minggu.
Bagaimana dengan demam berdarah dengue?
Demam berdarah dengue atau DBD umumnya terjadi pada anak dibawah 10 tahun.
Gejalanya antara lain nyeri pada perut, perdarahan, dan syok. Bila terjadi syok maka
DBD sering disebut Dengue Syok Syndrome atau DSS. Pasien dengan DSS biasanya
agak sulit untuk dipulihkan.
DBD dimulai dengan demam tinggi serta sakit kepala yang hebat. Terdapat gejala pada
saluran nafas dan saluran pencernaan berupa nyeri menelan, batuk, mual, muntah dan
nyeri perut. Syok dapat terjadi setelah 2 sampai 6 hari semenjak gejala DBD timbul.
Gejala syok dimulai dengan penurunan suhu tubuh tiba tiba, akral dingin, nadi lemah, dan
kebiruan pada bibir.
Pada DBD, terdapat perdarahan pada jaringan lunak, bintik perdarahan pada kulit,
muntah darah, darah pada kotoran, gusi berdarah dan mimisan. Pada beberapa kasus
dapat terjadi radang paru paru dan radang pada otot jantung atau miokarditis.
Pasien dengan DBD harus di monitor dengan ketat terutama pada hari ke empat sejak
timbulnya gejala. Bila terjadi kebiruan atau sianosis maka pasien harus diberikan oksigen

dan apabila terdapat kegagalan vaskuler maka pasien harus diinfus. Transfusi darah
diperlukan untuk mengendalikan perdarahan.
Angka kematian pasien DBD sangat tinggi antara 3 sampai 30%. Sebagian besar
kematian terjadi pada anak anak.
Bagaimana mencegah demam dengue?
Transmisi virus melalui nyamuk harus dihentikan untuk mencegah timbulnya demam
dengue. Untuk melakukan ini maka pasien demam dengue harus dikelilingi oleh kawat
nyamuk/kelambu sampai demam mereda.
Pencegahan demam dengue membutuhkan pengendalian atau eradikasi dari nyamuk
pembawa virus. Lakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Menimbun) tempat tempat yang
disukai nyamuk untuk berkembang biak. Peranan pemerintah sangat diperlukan sebagai
motivator disamping peranan masyarakat sebagai pelaksana.
Sampai saat ini belum ada vaksin yang pas untuk demam dengue, sehingga hanya
pencegahan terpadulah yang bisa dilakukan.
Silakan berdiskusi disini : http://medisiana.com/viewtopic.php?p=433#433
Gejala Demam Chikungunya mirip dengan Demam Berdarah Dengue yaitu Demam yang
tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta
bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan. Bedanya dengan demam
berdarah dengue, pada chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan ( Schok )
maupun kematian. Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari.
Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari . Virus ini termasuk ? Self Limiting
Disease ? alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri masih tertinggal dalam
hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk
Chikungunya. ?Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa
dibeli di warung, yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi
Penatalaksanaan Demam Chikungunya
oleh: Dr Widodo Judarwanto SpA
Chikungunya berasal dari bahasa Shawill
penderita,

berdasarkan

gejala

pada

yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts
or
bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri
sendi
hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini terjadi pada lutut pergelangan kaki
serta persendian tangan dan kaki. Demam Chikungunya disebabkan oleh
virus

Chikungunya
alphavirus,

(CHIKV).

CHIKV

termasuk

keluarga

Togaviridae,

Genus

dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

EPIDEMIOLOGI

Virus Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur tahun


1952.
Virus ini terus menimbulkan epidemi di wilayah tropis Asia dan Afrika.
Di
Indonesia Demam Chikungunya dilaporkan pertama kali di Samarinda tahun
1973.
Kemudian berjangkit di Kuala Tunkal, Jambi, tahun 1980. Tahun 1983
merebak
di Martapura, Ternate dan Yogyakarta. Setelah vakum hampir 20 tahun,
awal
tahun 2001 kejadian luar biasa (KLB) demam Chikungunya terjadi di Muara
Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Demam
Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi Jawa Barat, Purworejo dan Klaten
Jawa
Tengah tahun 2002.

CHIKV sebagai penyebab demam Chikungunya masih belum diketahui pola


masuknya
ke Indonesia. Sekitar 200-300 tahun lalu CHIKV merupakan virus pada
hewan
primata
dinilai

di

tengah

hutan

atau

savana

di

Afrika.

Satwa

primata

yang

sebagai pelestari virus adalah bangsa baboon (Papio sp), Cercopithecus


sp.
Siklus di hutan (sylvatic cycle) di antara satwa primata dilakukan oleh
nyamuk Aedes sp (Ae africanus, Aeluteocephalus, Ae opok, Ae. furciper,
Ae
taylori, Ae cordelierri). Pembuktian ilmiah yang meliputi isolasi dan

identifikasi
Tanzania

virus

baru

berhasil

dilakukan

ketika

terjadi

wabah

di

1952-1953.

Setelah beberapa lama, karakteristik CHIKV virus yang semula bersiklus


dari
satwa primata-nyamuk-satwa primata, dapat pula bersiklus
manusia-nyamuk-manusia.
siklusnya
seperti itu.
chikungunya

Di

Tidak

daerah

semua

permukiman

virus

asal

(urban

hewan

cycle),

dapat

berubah

siklus

virus

terserang

virus

dibantu oleh nyamuk Aedes aegypti.

Beberapa negara
chikungunya

di

Afrika

yang

dilaporkan

telah

adalah Zimbabwe, Kongo, Burundi, Angola, Gabon, Guinea Bissau, Kenya,


Uganda, Nigeria, Senegal, Central Afrika, dan Bostwana. Sesudah Afrika,
virus chikungunya dilaporkan di Bangkok (1958), Kamboja, Vietnam, India
dan
Sri Lanka (1964), Filipina dan Indonesia (1973). Chikungunya pernah
dilaporkan menyerang tiga korp sukarelawan perdamaian Amerika (US Peace
Corp
Volunteers) yang bertugas di Filipina, 1968.

Hasil penelitian terhadap epidemiologi penyakit chikungunya di Bangkok


Thailand dan Vellore Madras, India menunjukkan bahwa terjadi gelombang
epidemi dalam
berlangsung

interval

30

tahun.

Satu

gelombang

epidemi

umumnya

beberapa bulan, kemudian menurun dan bersifat ringan sehingga sering


tidak
termonitor. Gelombang epidemi berkaitan dengan populasi vektor (nyamuk
penular)
penyakit

dan

status

kekebalan

penduduk.

Pengujian

darah

(serologik)

chikungunya sering tidak mudah karena serum chikungunya mempunyai reaksi


silang dengan virus lain dalam satu famili.

Dari beberapa literatur tampak ada kecenderungan gelombang epidemi 20


tahunan. Fenomena ini sering dikaitkan dengan perubahan iklim dan cuaca.
Antibodi yang timbul dari penyakit ini membuat penderita kebal terhadap
serangan virus selanjutnya. Perlu waktu panjang bagi penyakit ini untuk
merebak kembali.

PENULARAN PENYAKIT DAN PENYEBARAN PENYAKIT

Penyebaran CHIKV dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk dapat


menjadi berpotensi menularkan penyakit bila pernah menggigit penderita
demam
chikungunya. Kera dan beberapa binatang buas lainnya juga diduga dapat
sebagai perantara (reservoir) penyakit ini. Nyamuk yang terinfeksi akan
menularkan penyakit bila menggigit manusia yang sehat.

Aedes aegypti (the yellow fever mosquito) adalah vektor utama atau
pembawa
CHIKV. Aedes
berperanan

albopictus

dalam penyebaran
spesies
nyamuk tertentu
penyakit

(the

penyakit
di

daerah

ini

Asian
di

Afrika

tiger

mosquito)

kawasan

Asia.

juga

ternyata

Dan

mungkin
beberapa

dapat

juga
jenis

menyebarkan

Chikungunya.

Masih belum diketahui secara pasti bagaimana virus tersebut menyebar


antar
negara. Mengingat
kemungkinan

penyebaran

CHIKV

antar

negara

relatif

pelan,

penyebaran ini terjadi seiring dengan perpindahan nyamuk. Dewasa ini


makin
sering berbagai penyakit hewan dari tengah hutan yang merebak (spill
over)
ke permukiman penduduk. Sebutlah di antaranya St Louis Encephalitis dan
Sungai Nil Barat (West Nile), yang telah menimbulkan banyak korban.
Peredaran virus memang tak bisa lagi dibatasi oleh posisi geografi.
Hutan
yang tadinya tertutup menjadi terbuka, daerah yang dulu terisolir kini
bisa
dengan mudah berhubungan ke mana saja. Cara perpindahan virus bisa
berupa
apa saja.

Pada era globalisasi yang serba cepat seperti sekarang ini, seseorang
hari
ini dapat berada di Eropa atau Afrika, dan esok harinya sudah berada di
benua lainnya seperti di Bali atau Jakarta. Dengan pola perpindahan
penduduk
yang sangat cepat ini, sangat potensial terjadi penyebaran berbagai
macam
penyakit termasuk virus. Orang yang tertular penyakit di suatu negara
bisa
saja membawanya ke Indonesia. Penyakit yang dibawa ada yang dapat hilang
dengan sendirinya, namun dapat pula berlanjut siklusnya bila faktor
pendukungnya ada. Perdagangan satwa langka yang cukup mendapat sorotan
beberapa waktu lalu, bisa saja membawa serta virus dari hutan ke tempat
yang
jauh di negeri orang. Belum lagi nyamuk yang dapat menyelundup ke dalam
kabin pesawat terbang dan beterbangan di Indonesia.

DIAGNOSIS DAN MANIFESTASI KLINIS

Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara


lain
uji hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA.
Tetapi pemeriksaan serologis ini hanya bermanfaant digunakan untuk
kepentingan
kepentingan

epidemiologis

dan

penelitian,

tidak

bermanfaat

untuk

praktis klinis sehari-hari.

Masa inkubasi
sementara

terjadinya

penyakit

sekitar

dua

sampai

empat

hari,

manifestasinya timbul antara tiga sampai sepuluh hari. Gejala utama


terkena
penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan
linu
di persendian.
timbulnya

Bahkan,

karena

salah

satu

gejala

yang

khas

adalah

rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada
yang
menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Dalam beberapa kasus
didapatkan juga penderita yang terinfeksi tanpa menimbulkan gejala sama
sekali atau silent virus chikungunya.

Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak
di
dalam tubuh manusia. Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun
dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam
tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari.

Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruamruam
merah itu muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tandatanda
seperti flu.
ditimbulkan

Sering

dijumpai

anak

kejang

demam.

Gejala

lain

yang

adalah mual, muntah kadang disertai diare.

Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot
dan
sendi, serta
dewasa,

terjadi

gejala nyeri
kelumpuhan

sendi

pembesaran

dan

otot

kelenjar

sangat

getah

dominan

dan

bening.
sampai

Pada

orang

menimbulkan

sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa


mual
sampai muntah. Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama
tiga
hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok.

Penyakit ini tidak sampai menyebabkan kematian. Nyeri pada persendian


tidak
akan menyebabkan kelumpuhan. Setelah lewat lima hari, demam akan
berangsur-angsur reda, rasa ngilu maupun nyeri pada persendian dan otot
berkurang, dan penderitanya akan sembuh seperti semula. Penderita dalam
beberapa waktu kemudian bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala.
Meskipun dalam beberapa kasus kadang rasa nyeri masih tertinggal selama
berhari-hari sampai berbulan-bulan. Biasanya kondisi demikian terjadi
pada
penderita yang sebelumnya mempunyai riwayat sering nyeri tulang dan
otot.

Pada pendertita demam Chikungunya akut tipikal mengalami gejala klinis


dalam
beberapa hari hingga 2 minggu. Tetapi seperti infeksi dengue, West Nile
fever, o'nyong-nyong
penderita

fever

dan

demam

arbovirus

lainnya,

beberapa

mengalami kelelahan berkepanjangan "prolonged fatigue" dalam beberapa


minggu. Dalam
kematian,

beberapa

literatur

tidak

pernah

dilaporkan

kejadian

kasus neuroinvasive, dan kasus perdarahan dalam penyakit ini.

Meskipun ditularkan
berdarah,

oleh

tetapi
tidak

penyakit

karakteristik

nyamuk
ini

yang

sama

berbeda.

dengan

Bedanya

penyakit
pada

demam

Chikungunya

ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.

Setelah terjadi
antibodi

infeksi

virus

ini

tubuh

penderita

akan

membentuk

yang akan membuat mereka kebal terhadap wabah penyakit ini di kemudian
hari.
Dengan demikian, dalam jangka panjang penderita relatif kebal terhadap
penyakit virus ini.

PENANGANAN

Demam Chikungunya termasuk "Self Limiting Disease" atau penyakit yang


sembuh
dengan sendirinya. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk penyakit ini.
Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau menghilangkan
gejala penyakitnya.
seperti

Seperti,

obat

penghilang

rasa

sakit

atau

demam

golongan paracetamol, sebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis


asetosal. Antibiotika tidak diperlukan pada kasus ini. Penggunaan
antibiotika
bermanfaat.

dengan

pertimbangan

mencegah

infeksi

sekunder

tidak

Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan yang


bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak
mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah
segar.

Pemberian vitamin peningkat daya tahan tubuh mungkin bermanfaat untuk


penanganan
banyak

penyakit.

Selain

vitamin,

makanan

yang

mengandung

cukup

protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan
tubuh
yang bagus dan istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan penyakit.
Minum
banyak juga disarankan untuk mengatasi kebutuhan cairan yang meningkat
saat
terjadi demam.

PENCEGAHAN

Satu-satunya
pembawa

cara

menghindari

penyakit

ini

adalah

membasmi

nyamuk

virusnya. Nyamuk ini, senang hidup dan berkembang biak di genangan air
bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas
yang
menampung air bersih.

Nyamuk bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang
menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Selain
itu,
nyamuk ini juga menyenangi tempat yang gelap dan pengap.

Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti maka cara
terbaik untuk memutus rantai penularan adalah dengan memberantas nyamuk
tersebut, sebagaimana
demam
berdarah dengue.

sering disarankan

dalam pemberantasan

penyakit

Insektisida
golongan

yang

digunakan

untuk

membasmi

nyamuk

ini

adalah

dari

malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya.

Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke


dinding. Hal ini karena Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding,
melainkan
murah

pada

benda-benda

yang

menggantung.

Namun,

pencegahan

yang

dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara menguras
tempat
penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling
tidak
seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur
sampai
menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.

Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang
memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan seperti
sekarang. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai
pagi
hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk,
sehingga
terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian,
tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut.

Pencegahan
penggunaan

individu

dapat

dilakukan

dengan

cara

khusus

seperti

obat oles kulit (insect repellent) yang mengandung DEET atau zat aktif
EPA
lainnya. Penggunaan
dianjurkan

baju

lengan

panjang

dan

celana

panjang

juga

untuk dalam keadaan daerah tertentu yang sedang terjadi peningkatan


kasus.

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri


leptospira yang menyerang hewan dan manusia.Bakteri ini berbentuk spiral
dan dapat hidup didalam air tawar selama lebih kurang satu bulan. Tetapi
dalam air laut, air selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat
mati.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Cara penularan
2 Gejala klinis leptospirosis

2.1 Stadium pertama

2.2 Stadium kedua


3 Komplikasi leptospirosis
4 Pencegahan
5 Pengobatan
6 Referensi
7 Pranala luar

[sunting]

Cara penularan

Manusia terinfeksi bakteri leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau
tanaman yang telah dikotori oleh air seni hewan penderita leptospirosis.
Bakteri masuk kedalam tubuh manusia melalui selaput lendir(mukosa) mata,
hidung, kulit yang lecet atau makanan yang terkontaminasi oleh urin hewan
terinfeksi leptospirosa. Masa inkubasi dari bakteri ini adalah selama 4 19
hari.
[sunting]

Gejala klinis leptospirosis

[sunting]

Stadium pertama

Demam tinggi, menggigil

Sakit kepala
Malaise (Lesu/Lemah)
Muntah
Konjungtivitis (radang mata)
Rasa nyeri otot betis dan punggung
Gejala gejala diatas akan tampak antara 4 9 hari

[sunting]

Terbentuk antibodi di dalam tubuh penderita


Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium
pertama
Apabila deman dan gejala gejala lain timbul, kemungkinan akan terjadi
meningitis
Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat

[sunting]

Komplikasi leptospirosis

Pada hati : kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6


Pada Ginjal : Gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
Pada Jantung : Berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal
jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak
Pada paru paru : Batuk darah, nyeri dada, sesak napas
Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran
pernapasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata
( konjungtiva )
Pada kehamilan : Keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati

[sunting]

Stadium kedua

Pencegahan

Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari


tikus
Mencuci tangan, dengan sabun sebelum makan
Mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah
bekerja di sawah/ kebun/ sampah/ tanah/ selokan dan tempat tempat yang
tercemar lainnya
Melindungi pekerja yang beresiko tinggi terhadap Leptospirosis
( petugas kebersihan, petani, petugas pemotong hewan dan lain lain )
dengan menggunakan sepatu bot dan sarung tangan.
Menjaga kebersihan lingkungan
Menyediakan dan menutup rapat tempat sampah
Membersihkan tempat tempat air dan kolam kolam renang.
Menghindari adanya tikus didalam rumah atau gedung.

Menghindari pencemaran oleh tikus.


Melakukan desinfeksi terhadap tempat tempat tertentu yang tercemar
oleh tikus.
Meningkatkan penangkapan tikus .

[sunting]

Pengobatan

Pengobatan dini sangat menolong karena bakteri Leptospira mudah


mati dengan antibiotik yang banyak dipasaran, seperti : Penicillin dan
turunannya (Amoxylline)
Streptomycine, Tetracycline, Erytromycine, Doxycycline
Segera berobat ke dokter terdekat

Anda mungkin juga menyukai