Identitas Pasien
Nama
: Tn. G
Umur
: 57 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan
: Menikah
Pekerjaan
: Guru
Alamat
: Perum. Maharaja blok H2/12,
Depok
Tanggal masuk RS
: 13 Mei 2015
Pasien datang tidak bisa jalan dengan dibawa
oleh keluarganya
Anamnesis
Alloanamnesis
16 Maret 2015 jam 14.45 WIB
Keluhan Utama
Lemas tubuh sisi sebelah kiri sejak 1 bulan
SMRS
Riwayat
Penyakit
Dahulu
Hipertensi
(-)
DM (+)
Alergi (-)
Asma (-)
Stroke (+)
tahun 2007.
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Hipertensi
(-)
DM (-)
Alergi (-)
Kejang (-)
Penyakit
Jantung (-)
Stroke (+)
Riwayat
Pribadi
Sosial
ekonomi
cukup
Mata
Saraf kranialis
N. I (olfaktorius)
Kanan
Kiri
tidak dilakukan
tidak dilakukan
Kanan
Kiri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
normal
normal
Melihat warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Fundus okuli
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Penciuman
N. II (optikus)
Tajam penglihatan
Lapangan penglihatan
Saraf kranialis
N. III (okulomotorius)
Kanan
Kiri
Ptosis
Ada
Tidak ada
baik
baik
Endophtalmus
(-)
(-)
Nystagmus
(-)
(-)
Exophtalmus
(-)
(-)
Pupil Besar
4 mm
4 mm
Bulat, isokor
Bulat, isokor
(-)
(+)
Refleks
(-)
(+)
(-)
(-)
Bentuk
cahaya
tidak
langsung
Strabismus
Saraf kranialis
N. IV (trokhlearis)
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Strabismus
(-)
(-)
Diplopia
(-)
(-)
Pergerakan mata
(kebawah keluar)
Saraf kranialis
N. V (trigeminus)
Kanan
Kiri
Membuka mulut
Agak sulit
Mengunyah
Agak sulit
Menggigit
Agak sulit
Refleks kornea
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
sensibilitas
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Saraf kranialis
N. VI (abdusen)
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Strabismus divergen
(-)
(-)
Diplopia
(-)
(-)
Pergerakan mata
(ke lateral)
Saraf kranialis
N. VII (fasialis)
Mengerutkan dahi
Menutup mata
Memperlihatkan gigi
Bersiul
Mencembungkan pipi
Sudut Mulut
Kanan
Kiri
Menutup sempurna
Menutup sempurna
Normal
Asimetris
Kuat
Simetris
Saraf kranialis
N. VIII (Vestibulokokhlearis)
Mendengar suara berbisik (+)
N. IX (glosofaringeus)
Tidak Dilakukan
Saraf kranialis
N. X (vagus)
Kanan
Kiri
Arcus faring
Tidak dilakukan
Bicara
Menelan
Sulit
Tersedak jika minum
N.XI (aksesorius)
Kanan
Kiri
Mengangkat bahu
Tidak dilakukan
Memalingkan muka
Tidak dilakukan
Saraf kranialis
N. XII (hipoglosus)
Kanan
Pergerakan lidah
Julur lidah
Kiri
Normal
Normal
Tremor lidah
(-)
(-)
Atrofi
(-)
(-)
Fasikulasi
(-)
(-)
Ekstremitas Atas
motorik
Kanan
Kiri
Pergerakan
Kekuatan
5555
1111
Tonus
Atrofi
sensorik
refleks
Taktil
Nyeri
Kanan
Kiri
Biceps
++
Triceps
++
Termi
Diskriminasi
Kanan
Kiri
baik
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
baik
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
21
Ektremitas bawah
motorik
Kanan
Pergerakan +
Kekuatan
5555
1111
Tonus
Atrofi
Sensibilitas
Taktil
Nyeri
Termi
Diskriminasi
refleks
Kiri
Kanan
Kiri
+
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
+
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Kanan
Kiri
Patella
++
Achilles
++
Babinski
Chaddock
Schaffer
Oppenheim
Hoffman
Trommer
Gordon
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Hemoglobin 14,8 g/dl
Lekosit 13,79 ribu/mm3
Hematokrit 43 %
Trombosit 375 ribu/mm3
LED 15 mm/jam
MCV75,6 fL
MCH 26 pg
MCHC 34,4 g/dl
Basofil0 %
Eosinofil 4%* (nilai normal 1-3 %)
Neutrophile stab 0%* (nilai normal 3-5 %)
Neutrophile segmen 80%* (nilai normal 54-62)
Limfosit 10%* (nilai normal 25-33)
Monosit 6
Kimia Darah
Gula Darah Sewaktu 285 mg/dl*
(nilai normal <180)
Albumin
3,2 g/dl* (nilai normal
3,5-5)
Globulin
5,2 g/dl* (nilai normal
1,3-2,7)
Fungsi Jantung
Elektrolit
Na
123 MEQ/L* (nilai normal 135146)
K
4,72 MEQ/L
Cl 91 MEQ/L* (nilai normal 98-107)
X-Foto Thorax AP
Cor: kesan membesar ke kiri dengan apeks tertanam, segmen
pulmonal tak menonjol.
Aorta elongasi.
Pulmones: Hila tidak melebar.
USG Abdomen
Hepar: besar, permukan dan tepi dalam batas normal, struktur echo
parenchym homogen normal, tak tampak pelebaran struktur.
Tubuler intra/ekstra hepatik tidak tampak SOL.
Kandung empedu: tak tampak double wall (-), batu(-), sludge(-),
SOL(-)
Lien: besar, letak, permukaan dalam batas normal, struktur echo
parenchym homogen normal, tidak tampak pelebaran hilus, tidak
tampak SOL.
Pancreas: besar, letak dalam batas normal, struktur echo
parenchym homogen normal, ductus tidak melebar, SOL (-)
Ginjal: besar, letak dalam batas normal, struktur echo cortex &
medula baik, Echo sinus renalis meningkat, PCS tak melebar,
batu/SOL (-).
Kelenjar para-aortal: tidak tampak melebar.
Vesica urinaria: tak tampak double wall, batu (-), SOL (-).
USG Abdomen
Kesan
Sesuai gambaran UTI (Kristal ginjal)
ureterolith?.
Hepar, lien, pancreas, vesia urinaria
tak tampak kelainan.
Resume
Tn. G 57 tahun dengan lemas di bagian tubuh
sebelah kiri 1 bulan SMRS. Terjadi secara tiba-tiba
saat istirahat, dibarengi dengan muntah dan
pusing serta keringat dingin. Keluhan baru
pertama kali dirasakan. Tidak ada rasa kesemutan
atau baal. Tidak ada penurunan kesadaran.
Setelah lemas badan tidak dapat digerakkan.
Kelopak mata sebelah kanan tidak dapat
diangkat. Pasien mengalami kesulitan menelan air
dan makanan, kesulitan bicara. Buang air besar
dan kecil sulit dan sedikit, membutuhkan bantuan
karena pasien tidak dapat bergerak. Pasien
pernah dirawat di rumah sakit karena keluhannya.
Pemeriksaan Fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan
kesadaran compos mentis, GCS E4M6V5 (15),
keadaan umum tampak sakit berat, tekanan
darah 140/110 mmHg, nadi 84 kali/menit,
pernafasan 24 kali/menit, suhu 36,4C.
Pemeriksaan Penunjang
Lekosit
13,79 ribu/mm3
Gula Darah Sewaktu 285 mg/dl* (nilai normal
<180)
Albumin
3,2 g/dl* (nilai normal 3,5-5)
X Foto Thorax
Diagnosis
Klinik
Topis
: Hemiparesis sinistra
Paresis N. III dextra, N. VII dextra sentral
dan N. XII
pseudobulbar
: korteks serebri
Etiologi
: Vaskuler
Patofisiologi : Infark
Terapi Medikamentosa
Rimstar 1x4
Trajenta 5 mg 0-1-0
Omz 20 mg 1x1
Brainact 2x1
Furosemide 1x1/2
Vip albumin 3x1
Citicolin inj 3x250 mg
Ceftriaxone 2x1
Atrovastatin 20 mg 0-0-1
Metformine 500 mg 1x1
Injeksi Novorapid 3x8 unit
Terapi Non-medikamentosa
Pantau suhu badan, denyut nadi, frekuensi napas,
tekanan darah.
Kontrol tekanan darah dan gula.
Fisioterapi latihan menggerakan bagian tubuh
yang lemas dan akupuntur.
Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
(STROKE)
Definisi
Tanda- tanda klinis yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal/ global, dengan
gejala- gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa
ada penyebab lain yang jelas selain vaskular.
(WHO1986)
Anatomi
Hemisfer Serebri
Lobus frontalis fungsi luhur, kognitif, pusat
bicara motorik
Lobus parietalis pusat sensorik tubuh
Lobus occipitalis pusat penglihatan
Lobus Temporalis pusat bicara sensorik
Diensefalon
Batang Otak
Mesensefalon
Pons
Medulla Oblongata
Sistem
Peredaran
darah Otak
Klasifikasi Stroke
STROKE
ISKEMIK
Trombosis
serebri
Emboli serebri
Hipoperfusi
STROKE
HEMORAGIK
Perdarahan
Intraserebral
Perdarahan
Subarachnoid
Kelainan Patologik
Stroke haemorhagik :
Penderita rata-rata lebih muda
Ada hipertensi
Terjadi dalam keadaan aktif
Didahului nyeri kepala
Kesadaran menurun (tidak selalu)
Stroke iskemik :
Penderita rata-rata lebih tua
Terjadi dalam keadaan istirahat
Ada dislipidemia(LDL tinggi), DM,
disaritmia jantung
Nyeri kepala
Gangguan kesadaran jarang.
Completed stroke
Faktor Resiko
Yang dapat
dimodifikasi
Hipertensi
Penyakit jantung
(fibrilasi atrium)
DM
Merokok
Alkohol
Hiperlipidemia
Kurang aktifitas
Stenosis asrteri karotis
Cedera kepala dan leher
Infeksi
STROKE INFARK
Disebabkan oleh
berkurangnya aliran darah
ke salah satu bagian otak
sehingga bagian otak
tersebut mengalami infark
trombus
emboli
STROKE INFARK
ARTEROTROMBOTIK INSITU
ARTEROTROMBOTIK ARTERI
TO ARTERI
dengan hipertensi
Biasanya perlukaan pada
percabangan a.carotis communis
Manajement stroke
Time is brain, Golden Hour
medical emergency, menyelamatkan nyawa dan mencegah kecatatan jangka panjang
Prahospital manajement
FAST
Facial movement
Arm movement
Speech
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penatalaksanaan
Tujuan rawat:
Mencegah kematian
Meminimalkan kecacatan
Mencegah dan memperbaiki komplikasi
Mencari faktor resiko
Rehabilitasi
Memperbaiki fungsi motorik
Mencegah kontraktur sendi
Agar penderita dapat mandiri
Rehabilitasi sosial perlu dilakukan juga karena
penderita biasanya jatuh dalam keadaan depresi
Penanganan komprehensif
Penanganan stroke akut
Fisioterapi dan rehabilitasi medis
Terapi psikologi pasien cegah depresi.
Komplikasi Stroke
Komplikasi neurologik : Edema otak, kejang,
peningkatan tekanan intrakranial, infark
berdarah, stroke iskemik berulang, delirium akut,
depresi
Komplikasi paru-paru : Obstruksi jalan nafas,
hipoventilasi, aspirasi, pneumonia
Komplikasi kardiovaskular : Aritmia,
dekompensasio kordis, hipertensi, DVT
Kesimpulan
Stroke adalah penyakit kegawatdaruratan neurologi
mungkin.
Sekian
&
Terimakasih