TUJUAN
II.
PERINCIAN KERJA
Menganalisa
sampel
dengan
menggunakan
program
tempratur.
Mengisi kolom,
IV.
Tabung reaksi
Integrator merek HP
Suntik volume 10 l
Etanol
Toluene
V. DASAR TEORI
Kolom
dengan
isinya
bermacam-macam
sesuai
dengan
digunakan
kolom
kromatografi
gas-padat
adsorban
oksida,arang
anorganik
atau
seperti
kieselgur
atau
yang
aluminium
zat
polimer
terutama
digunakan
untuk
analisa
kromatografi
gas
cair
(GLC
gas
liquid
terisi
(packed
coulum)
dan
kolom
kapiler
Pemanas (oven)
Kecuali untuk analisa gas, kolom harus dipanaskan,
karena sampel melewati kolom dalam bentuk gas. Suhu
oven pada umumnya berkisar antara 80 100C.
disuntik
dengan
alat
suntik
yang
khusus
dahulu
lebih
dengan
kurang
pelarut
1%.
Suhu
untuk
injector
Detektor
mencapai
diatur
B
V
+ C
x V
Dimana:
A = packing diffusion term atau
yang
menyangkut
keseragaman
bentuk
partikel
isi
kolom ( packing).
B = molecur diffusion term yang menyangkut penyebaran
(difusi) sampel
utama
dari
alat
gas
kromatografi
pengatur
kecepatan
aliran
gas
untuk
menyuntik
sampel
( injector )
Detektor
keluar.
Kalau
kita
kita
menyuntikan
zat
sekitar
dua
kali
per
30C
perbedaan
suhu.
titik
didalam
didih
sampel.
tertinggi
Suhu
yang
dari
lebih tinggi
komponen-komponen
tinggi
biasa
merusakkan
Kecepatan
aliran
gas
bahan
bakar
(detektor
FID,
AFID, FPD)
Detektor ID pada umumnya paling peka pada aliran gas
H2 30ml/menit dan udara 300ml/menit. Bila kurang atau
lebih
banyak
gas
yang
mengalir,
maka
kepekaannya
VI.
PROSEDUR KERJA
Ditunggu 1 menit
Detektor
dan
harus
off,dengan
jalan
menekan
menjadi
panas
sehingga
pembacaannya
menjadi akurat.
ENTER.
Membuka
gas
udara
menekan
pada
tabung,
memutar
Membuka
katup
hidrogen
pada
GC
pada
DET
yang
tombol
FID
IGNITOR
kalau
flame
sedang
Mencek
nyala
dengan
menggunakan
plat
besi
dan
lalu
ENTER
Menyalakan
integrator,
menekan
on/off
pada
bagian
biasa
menekan
muncul).
disuntikkan
START
pada
dan
integrator
integrator
sampai
di
start
kromatograf
Menset
temperatur
GC
dengan
menekan
TEMP 90C.
Membersihkan
membersihkan/
tiga
kali,
suntik
membilaskan
lalu
dengan
dengan
mengambil
1l
Etanol
sampel
cara
sebanyak
yang
telah
disediakan.
secara
otomatis
integrator
akan
membuat
kurva
Menstopkan
integrator
dengan
jalan
Melakukan
pengujian
dengan
mengganti
kran
udara
menekan
pada
tabung,
memutar
pada
GC
pada
injection
Mematikan
integrator,
menekan
on/off
dibagian
belakang integrator.
Sampel
Campuran
Etanol
Toluena
Etanol
Waktu Retensi
Total Area
1,21
3,58
1,18
2902100
1,2602 x 107
9014400
pada
campuran
bahan
tersebut
dengan
toluena
tidak
tepat
:1),
atau
mungkin
volume
Tidak
serentaknya
injektor
dengan
intgrator
menjadi
penyuntikan
pemencetan
salah
sampel
tombol
satu
kedalam
start
penyebab
padav
terjadinya
ATT2 memegang
peranan penting
didalam menentukan
melalui
ATT
ini
kita
dapat
menset
puncak
saja,
jika
pada
kurva
terdapat
semacam
tidak
kita
inginkan,
dan
untuk
praktikum
kami
Gas
tersebut
pembawanya
terbawa,
serta
dengan
pada
kata
suhu
lain
berapa
temperatur
gas
ikut
Area E tan ol
x 100 %
Total Area
% Etanol
2902400
x 100 %
1,5504 x 107
= 18,72033 %
Jika kita melihat bahwa banyaknya Etanol yang terdapat
dalam
jumlah
sampel
etanol
maka
kita
yang
ada
daapt
adalah
memperkirakan
18,72033%,
bahwa
sedangkan
IX. KESIMPULAN
sampel,
praktikum
ini
dapat
dicari
didapat
melalui
banyaknya
etanol
areanya,
=
dalam
18,72033
Buku
Petunjuk
Praktikum
Analisis
Instrument
Buku
petunjuk
Cromatografi
Manual
Laboratorium
Prosedure
Analisis
of
Gas
Instrumentasi