TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mangga
Dalam
tatanama
atau
sistemik
(taksonomi)
tumbuhan
mangga,
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Anacardiales
Family
: Anacardiaceae
Genus
: Mangifera
Spesies
(Rukmana, 1997).
(AAK, 1991).
Buah Mangga
Gedong
Golek
Arumanis
Cengkir
Muda
Kalori (kal)
44.00
63.00
46.00
72.00
59.00
Protein (g)
0.70
0.50
0.40
0.80
0.50
Lemak (g)
0.20
0.20
0.20
0.20
0.40
Karbohidrat (g)
11.20
16.70
11.90
18.70
15.10
Kalsium (mg)
13.00
14.00
15.00
13.00
12.00
Fosfor (mg)
10.00
10.00
9.00
10.00
11.00
0.20
0.70
0.20
1.90
0.40
3.715
1.200
2.900
85.00
B1 0.08
0.08
0.08
0.06
0.06
C 9.00
30.00
6.00
16.00
65.00
82.20
86.60
80.20
83.70
Vitamin
A 16.400
(S.I)
Vitamin
(mg)
Vitamin
(mg)
Air (g)
2.3
87.40
Vitamin
Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang sangat diperlukan tubuh
2.3.1 Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan
rumus molekul C6H8O6. Vitamin C dalam bentuk murni merupakan kristal putih,
tidak berwarna, tidak berbau dan mencair pada suhu 190-192C. Senyawa ini
bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam. Vitamin C mudah larut dalam
air (1g dapat larut sempurna dalam 3 ml air), sedikit larut dalam alkohol (1 g larut
dalam 50 ml alkohol absolut atau 100 ml gliserin) dan tidak larut dalam benzena,
eter, kloroform, minyak dan sejenisnya. Vitamin C tidak stabil dalam bentuk
larutan, terutama jika terdapat udara, logam-logam seperti Cu, Fe, dan cahaya
(Andarwulan, 1992).
Rumus bangun vitamin C dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini (Ditjen
POM, 1995):
lanjut menjadi asam diketogulonat yang tidak memiliki keaktivan vitamin C lagi
(Andarwulan, 1992).
Asam askorbat
Asam Dehidro
Asam diketogulonat
Askorbat
Gambar 2. Reaksi Perubahan Vitamin C (Silalahi, 1985).
Asam
Oksalat
giginya telah keluar, gusi membengkak, empuk dan terjadi pendarahan. Pada
orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan
vitamin C dalam makanannya. Gejalanya ialah pembengkakan dan perdarahan
pada gusi, gingivalis, luka lambat sembuh sehingga mudah berdarah dan
mengalami infeksi berulang. Akibat yang parah dari keadaan ini ialah gigi
menjadi goyah dan dapat lepas (Bobroff, 2010; Winarno, 2002).
Vitamin C dapat terserap sangat cepat dari alat pencernaan masuk ke
dalam saluran darah dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh. Pada umumnya
tubuh menahan vitamin C sangat sedikit. Kelebihan vitamin C dibuang melalui air
kemih. Karena itu bila seseorang mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah besar
(megadose), sebagian besar akan dibuang keluar, terutama bila orang tersebut
biasa mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi (Winarno, 2002).
Menurut Bobroff (2010), apabila akan mengkonsumsi suplemen vitamin C
maka tidak boleh lebih dari 2000 mg per hari, meskipun vitamin C akan dibuang
melalui urin, vitamin C dalam dosis tinggi dapat menyebabkan sakit kepala,
peningkatan jumlah urin, diare dan mual.Bagi seseorang dengan kecendrungan
pembetukan batu ginjal, diharapkan untuk tidak mengkonsumsi vitamin C dalam
dosis tinggi.
Kebutuhan harian vitamin C bagi orang dewasa adalah sekitar 60 mg,
untuk wanita hamil 95 mg, anak-anak 45 mg, dan bayi 35 mg, namun karena
banyaknya polusi di lingkungan antara lain oleh adanya asap-asap kendaraan
bermotor dan asap rokok maka penggunaan vitamin C perlu ditingkatkan hingga
dua kali lipatnya yaitu 120 mg (Silalahi, 2006).
2.4
Asam askorbat
Asam dehidroaskorbat
BA
C
X 100 %
2.6.2
kesesuaian antara hasil uji individual yang diterapkan secara berulang pada
sampel. Keseksamaan diukur sebagai simpangan baku relatif (Relative Standard
Deviation) atau koefisien variasi (Harmita, 2004).
Rumus perhitungan persen RSD (Harmita, 2004):
% RSD =
SD
100%
X
maka dilakukan uji beda rata-rata kadar sampel yang diuji dengan uji F
menggunakan software SPSS. Data berbeda secara signifikan jika F
dan data tidak berbeda secara signifikan jika F
hitung
< F
tabel.
hitung
>F
tabel