Anda di halaman 1dari 23

PRESENTASI KASUS

FRAKTUR FEMUR
NAMA : JOVITA DESSY R
NIM : 20100310043
PEMBIMBING : DR. H DIMYATI AHMAD SP.B

IDENTITAS
Nama

: Sabar Rahmat
Usia
: 39 th
Alamat
: Pacarmulyo, Leksono
Pekerjaan
: Petani
Tanggal Masuk RS
: 25 Maret 2015
Tanggal Keluar RS: 27 Maret 2016

ANAMNESIS
Keluhan

Utama : Nyeri pada paha kiri post jatuh dari pohon

Riwayat

Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada paha kiri post jatuh dari pohon. Peristiwa
terjadi 1 jam sebelum pasien tiba di IGD. Pasien bermaksud

memanjat pohon dengan

ketinggian 4 meter untuk mencari buah ace. Tiba-tiba pohon rubuh dan pasien jatuh
tertimpa pohon. Pasien lalu pingsan selama jam. Setelah itu pasien sadar tetapi tidak
ingat bagaimana posisi jatuh. Pasien segera dibawa ke RS dalam keadaan pingsan, setelah
sampai IGD pasien sadar kembali dan mengeluh pusing (+) tanpa disertai mual dan muntah,
terdapat luka terbuka diatas mata kanan selebar 2,5 cm x 1 cm. Paha dan lutut kiri terasa
nyeri, terdapat keterbatasan gerak, terdapat perubahan bentuk pada paha kiri, paha dan
lutut kiri membengkak dan tidak terlihat tulang yang menonjol keluar. Di IGD pasien telah
mendapatkan perawatan berupa pemberian oksigen, pasang infus, pembidaian dari
pinggang sampai mata kaki bagian kaki kiri, jahit luka VL di regio frontalis.

Keluhan lain

berupa Nassal bleeding (+/+), darah keluar dari kedua telinga disangkal, bengkak pada
kedua mata disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


a)

Riwayat penyakit tulang kongenital disangkal

b)

Riwayat Mondok disangkal

c)

Riwayat Operasi disangkal

d)

Riwayat Trauma disangkal

) Riwayat Penyakit Keluarga

Anggota keluarga tak ada yang mengalami penyakit serupa.


) Riwayat Sosial

Pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya di Perkampungan.


Pekerjaan sebagai petani dan upah gaji perbulan tidak menentu.

Anamnesis Sistem

Sistem Cerebrospinal
: Sadar, pusing (+)
Sitem Indra
Mata
: tidak ada keluhan
Hidung : keluar darah pada hidung (+/+)
Telinga : tidak ada keluhan
Mulut
: tidak ada keluhan
Sistem Kardiovaskular
: Nyeri dada (-), berdebar-debar (-)
Sistem Respiratorius
: Sesak napas (-)
Sistem Gastrointestinal : Mual (-) Muntah (-)
Sistem Urogenital
: BAK (+) N, tak ada keluhan
Sistem Intergumentum : jejas (-) eritema (-) VL pada bagian
forntalis kiri (+)
Sistem Muskuloskeletal : Tangan kanan kiri tidak ada
keluhan. Pada kaki kiri didapatkan
nyeri gerak
aktif pasif, keterbatasan
gerak abduksi & adduksi,
perubahan bentuk pada bagian
paha
kiri, bengkak pada paha kiri.
Kaki kanan tidak ada
keluhan.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Kesadaran : Compos Mentis , GCS E 4V 5M 6
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi Rate : 20x/menit
Temperature : 36,6C
Pemeriksaan Kepala
Bentuk Kepala : Mesochepal, rambut hitam mudah dicabut
Wajah : Simetris, oedem (-), Vulnus laseratum di regio
frontalis dextra ukuran 2,5cm x 1cm
Mata : Konjungtiva anemis -/- , pupil isokor +/+, reflek cahaya
+/+
Telinga: sekret -/-, nyeri -/-, perdarahan -/-, tinitus -/-,
deformitas -/Hidung: sekret -/-, perdarahan +/+, deformitas -/Mulut : sianosis (-), bibir kering (-)

1.
2.
3.
4.
)
)
)
)

Pemeriksaan Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), JVP meningkat


(-)
Pemeriksaan Thoraks
Pulmo
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
: Nyeri tekan (-/-)
Perkusi
: Sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
Cor
Inspeksi
: Kuat angkat (-)
Palpasi
: iktus tidak melebar
Perkusi
: Batas atas jantung kanan pada SIC II parasternalis
dextra, batas atas jantung kiri pada SIC II parasternalis sinistra, batas bawah
jantung kanan pada SIC IV parasternalis dextra, dan batas bawah jantung
kiri pada SIC V LMC sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung SI-II murni, bising (-), gallop (-)

Pemeriksaan Abdomen
1.

Inspeksi

: Flat, defans (-),massa (-)

2.

Auskultasi: Bising usus (+) normal

3.

Perkusi

: Tympani

4.

Palpasi

: Supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba,

ginjal tidak teraba


) Pemeriksaan Ekstremitas Atas :
) akral hangat , edema (-/-), sianosis (-/-)
) Pemeriksaan Ekstremitas Bawah :
) akral hangat , edema (-/+), sianosis (-/-)

Status Ortopedi Regio femoralis Sn


a) Look : edema pada femur sn (+), deformitas angulasi (+),
bone expose (-), VL (-), jejas (-), simetris kanan = kiri , hematom
(-), sianosis (-)
b) Feel :

nyeri tekan pada femur sn (+), krepitasi (-), pulsasi

arteri dorsalis pedis (+), akral hangat (+), capillary refil < 2s,
sensibilitas baik
c) Move : Keterbatasan gerak adduksi dan abduksi (+). Nyeri
gerak pasif aktif (+), gerakan terbatas pada tungkai bawah (+),
jari-jari kaki kiri dapat digerakan (+)

Pemeriksaan Penunjang
Hasil Lab

Hasil Rontgen

Gambar 1. Os Genu Sn AP/lateral:


tampak fraktur os femur sn 1/3
distal

Gambar 2. Pelvis : kesan tak


tampak fraktur / diskolasi

Diagnosis Banding
1)
Fraktur Femur Sn tertutup
2)
Contusio Femur Sn
Diagnosis Kerja
) Fraktur Femur sinistra 1/3 distal communitif displaced tertutup non complicata
) CKR
Terapi
1)
O2 2-3 L / 24 jam
2)
Infus RL 20 tpm
3)
Inj Ketorolac 30mg 2x 1A
4)
Inj Piracetam 1gr 3x1A
5)
Inj Kalnex 500mg 2x1 A
6)
Imobilisasi : Pasang bidai (spalk) dari
7)
Operatif : Open reduction internal Fiksasi
Prognosis : Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam

Anatomi Tulang Femur


1. Kepala
2. Leher
3. bagian terbesar dan
bagian terkecil trokhanter
4. Batang
5. bagian terjauh dari femur
berakhir pada kedua
kondilas.

Definisi Fraktur Femur

Fraktur Femur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha


yang dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot ,
kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang/osteoporosis.
2. Batang Femur dapat mengalami fraktur akibat trauma langsung,
puntiran, atau pukulan pada bagian depan yang berada dalam posisi
fleksi ketika kecelakaan lalu lintas.
Epidemiologi
3. fraktur collum, fraktur subtrochanter femur ini banyak terjadi pada
wanita tua dengan usia lebih dari 60th, sedangkan pada penderita
muda ditemukan riwayat ,mengalami kecelakaan.
4. fraktur batang femur, fraktur supracondyler, fraktur intercondyler,
fraktur condyler femur banyak terjadi pada penderita laki-laki
dewasa karena kecelakaan ataupun jatuh dari ketinggian.
5. fraktur batang femur pada anak terjadi karena jatuh waktu bermain.
1.

Etiologi Fraktur

Dibagi menjadi tiga yaitu :


Cedera traumatik :
1. Trauma langsung
2. Trauma tidak langsung
)Fraktur patologis :
1. Tumor tulang (jinak atau ganas)
2. Infeksi seperti osteomyelitis
)Spontan : stress tulang yang terus menerus seperti pada
polio dan orang yang bekerja di kemiliteran

Klasifikasi Fraktur Femur :


1. Fraktur collum femur
2. Fraktur Subtrochanter femur
3. Fraktur batang Femur (dewasa)
4. Fraktur supracondyler Femur
5. Fraktur intercondyler femur
6. Fraktur condyler femur

Manifestasi Klinis
Nyeri hebat ditempat fraktur.
Tak mampu menggerakkan ekstremitas bawah
Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi

berubah, bengkak, sepsis pada fraktur terbuka dan deformitas

Diagnosis
1. Anamnesis : kapan terjadinya, dimana terjadinya, jenisnya,
berat-ringan trauma, arah trauma, dan posisi pasien atau
ekstremitas yang bersangkutan (mekanisme trauma)
2. Pemeriksaan Umum
3. Pemeriksaan Fisik :
)Look (inspeksi): bengkak, deformitas, kelainan bentuk.
)Feel/palpasi: nyeri tekan, lokal pada tempat fraktur.
)Movement/gerakan: gerakan aktif sakit, gerakan pasif sakit
krepitasi.
)Pemeriksaan Penunjang : pemeriksaan radiologi (2 posisi, 2
sendi, 2 anggota gerak, 2 waktu), CT-Scan, MRI

Penatalaksanaan
1.
2.

Cek Airway, breathing, Circulation, Dissability, Exposure


Terapi konservatif :

)Proteksi pakai mitella


)immobilisasi tanpa reposisi (pemasangan bidai pada fraktur

yang berkedudukan naik)


)Reposisi tertutup atau fiksasi dengan gibs
)Traksi
3. Terapi operatif :
)Reposisi tertutup dengan fiksasi eksterna pemasangan screw
dan bore cement
)Reposisi terbuka dan fiksasi interna pasang ORIF (open
reduction internal fixation)

Indikasi ORIF :
1.
2.
3.

Fraktur yang tidak bisa sembuh / bahaya anavolar neurosis


tinggi
Fraktur yang tidak bisa di reposisi tertutup
Fraktur yang dapat direposisi tetapi sulit dipertahankan

Tahap penyembuhan fraktur

Fase
Fase
Fase
Fase
Fase

hematome
proliferasi seluler
pembentukan kalus
konsolodasi
remodelling

Komplikasi Fraktur
Komplikasi Dini:

Compartemen sindrom dan trauma neurologis yaitu lesi


medula spinalis
2. Sistemik yaitu emboli lemak
)Komplikasi Lanjut :
1. Lokal yaitu kekuatan sendi, malunion, gangguan
pertumbuhan osteoporosis post trauma
1.

Anda mungkin juga menyukai