PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
A. Identifikasi Resiko
1. Human Error :
a. Ketidakwaspadaan pekerja,
b. Keterbatasan pengetahuan dan skill SDM dalam proses
produksi,
c. Beban kerja,
d. Kebijakan sistem manajemen kurang baik (Kebijakan dan
SOP),
2. Safety Equipment
3. Pemeliharaan Mesin Operasional (Maintenance)
B. EVALUASI
RESIKO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mesin Forging.
Mesin IQT.
Mesin Milling.
Mesin Drilling.
Mesin Borring.
Mesin Broaching.
D. PENENTUAN RENCANA
PENGENDALIAN RESIKO
Control Objective dan Control yang dijelaskan
dalam Annex A standar ISO 27001:2005 dan
tercakup dalam Statement of Applicability (SoA).
Peraturan-perundangan yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia dan/atau di mana pekerjaan
dilakukan (Undang-undang Ketenagakerjaan)
Kontrol-kontrol lain sesuai kebutuhan bisnis
1. Eliminasi
2. Subtitusi
3. Engineering
control
4. Administration
control
5. Alat pelindung
diri (APD)
KESIMPULAN
1. Penilaian risiko telah dikelompokkan bedasarkan stasiun
kerja dan didapatkan risk level extreme sebanyak 13,
risk level high sebanyak 26, risk level medium sebanyak
9, dan risk level low sebanyak 25.
2. Keempat risk level tersebut diakibatkan oleh beberapa
faktor seperti jenis kegiatan yang dilakukan untuk
memproduksi sebuah link berbeda-beda, menggunakan
mesin atau alat yang cukup berbahaya sehingga dapat
menimbulkan potensi bahaya yang cukup tinggi,
diakibatkan oleh kelalaian dari operator dan
penggunaan alat pelindung diri yang dirasa