LINGKUNGAN
Dis
u
Ke sun o
l om
l
pok eh:
3
Perencanaan Program
Manajemen Limbah
Perhotelan
jar : n
a
g
en
hla
P
a
n
D
e
i
Dos . Zulkifl
. Dr
f
o
r
P
Pendahu
luan
Langkah
langkah
dalam
membangun
EMS/SML:
Bagian
ini
memberikan
panduan tentang
bagaimana
membangun dan
melaksanakan
EMS.
Seperti
disebutkan
sebelumnya, EMS
Anda
harus
dibangun
pada
"Plan, Do, Check,
Act"
HOTEL
Perencana
a
n
A. Aspek-aspek dan Dampak lingkungan
1. Energi
Hotel membutuhkan energi listrik yang cukup besar
untuk menjamin kelangsungan operasionalnya.
Hotel kadang memerlukan energi listrik yang cukup
banyak melebihi konsumsi listrik penduduk lokal.
Idealnya industri perhotelan memanfaatkan energi
listrik secara efisien. Rata-rata konsumsi energi perkamar per-malam di hotel kemungkinan 130
Megajoule, hotel memiliki determinasi rata-rata
pengeluaran carbon dioxida per malam 20,6 kg
(Gosling et al 2005)
Lanjutan...
Sumber:
penggunaan
energi
per
pengunjung,
energi
dari
fasilitas
bars,
restoran,
kolam,
dan
beberapa
ruangan
yang
luas
(disewakan untuk acara
tertentu), peralangan yang
menggunakan
listrik,
pencahayaan
(lampu),
pemanas atau pun pendingin
ruangan.
Dampak:
Akan
berdampak
langsung
pada
perubahan
iklim,
termasuk semakin
tingginya
temperatur
udara
dan
kenaikan
tingkat perubahan
cuaca yang ekstrim.
Lim
bah
pad
at
3. Limbah
Limbah Padat/sampah
Sampah merupakan suatu barang yang tidak dapat
digunakan lagi, tidak dapat dipakai, tidak disenangi
dan harus dibuang. Sampah yang dihasilkan oleh
hotel tentu saja harus dikelola dengan sebaikbaiknya.
Sumber:
sisa makanan dan sisa bahan-bahan
masakan restoran, kaleng/kemasan,
botol, dan plastik sisa pengunjung atau
restauran, kertas dari sisa atau buangan
hotel, sisa buangan/kotoran manusia,
tissue, pampers, pembalut buangan dari
pengunjung.
Dampak:
Sampah yang dibuang tidak
pada tempatnya dan tidak
dikelola dengan baik akan
menimbulkan bau yang tidak
sedap dan pemandangan yang
buruk
karena
sampah
bertebaran dimana-mana dan
akan
berpengaruh
terhadap
kesehatan masyarakat sekitar.
Lanjutan...
Limbah Cair
Sumber:
deterjen pembuangan air laundry,
air sabun sisa buangan mandi,
cuci dan kakus baik pengunjung
atau
karyawan
hotel,
pembuangan septitank, minyak
sisa masak, cairan sabun
pembersih lantai.
Dampak:
Jika limbah cair langsung dibuang
ke lingkungan perairan maka akan
menyebabkan keracunan pada
biota yang ada di dalam perairan
dan
lama
kelamaan
akan
menyebabkan
matinya
biota
tersebut. Sedangkan jika di buang
ke suatu lahan, jika meresap
kedalam
tanah
maka
akan
merusak kandungan air tanah
bahkan
dapat
membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.
4. Polusi Udara
Mengganggu
kesehatan
dan
kenyamanan
karyawan
dan
pengunjung
atau
tamu
/
penyewa
kamar.
Dampak
Sumber:
pendingin ruangan
yang tidak pernah di
rawat, ventilasi yang
kurang baik, asap dari
kegiatan
memasak,
asap rokok, dll
Terjadinya
gangguan
pernafasan seperti radang paruparu
Mengganggu kesehatan kulit
sehingga kulit nampak kusam,
elastisitas merosot, penuaan dini,
timbul flek hitam mengalami
keriput, yang lebih parah adalah
resiko penyakit kanker kulit
Bagi penderita asma juga bisa
meningkatkan
kambuhnya
penyakit asmanya
Timbul batuk-batuk
Mengalami stress dan mudah
marah
Terganggunya fungsi reproduksi
5. Polusi Suara
Mengganggu
kenyamanan
masyarakat sekitar,
penyewa kamar,
karyawan.
Sumber:
dari generator yang
digunakan saat lampu
mati.
Dampak:
Polusi suara dapat menyebabkan
berbagai
macam
gangguan
seperti:
gangguan fisiologis
Gangguan psikologis
Gangguan pendengaran/ketulian
Menurunnya performa kerja
Stres
dan kelelahan
jika terjadi terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan cacat pendengaran
yang permanen.
B. Hukum dan
Persyaratan lain
Sasaran / Target
1. Mengurangi penggunaan listrik sebesar 10% pata
tahun 1996
2. Mengurangi penggunaan gas alam sebesar 15% pada
tahun1996
3. Mengurangi penggunaan CFC pada tahun1997
4. Kursus pelatihan kesadaran
5. Tidak ada pelanggaran kebijakan
6. Upaya-upaya untuk penghematan dalam penggunaan
sumberdaya alam dengan cara: REDUCING, REUSING, RECYCLING
7. Meningkatkan penggunaan Green Products
Program Manajemen:
1. Energi
Minimumkan konsumsi energi, seperti mengadopsi disain
gedung yang hemat energi dengan memperhatikan kaidah
arsitektur tradisional, sistem pencahayaan yang sifatnya
mengurangi pemakaian lampu, pemakaian peralatan dapur
dengan konsumsi energi listrik yang hemat serta pemakaian
bola lampu hemat energi.
Memaksimumkan efisiensi dari sumber energi dengan
menggunakan peralatan yang sesuai agar energi tidak ada
yang hilang.
Menggunakan energi yang dapat
diperbaharui seperti
memanfaatkan tenaga surya atau solar cell untuk memanaskan
air dan penerangan lampu taman.
Melakukan pencatatan, pengecekan data pemanfaatan energi
secara teratur serta dilakukan evaluasi secara rutin oleh
departemen engineering.
3. Limbah padat
Melakukan pemisahan sampah sebelum dibuang sesuai dengan jenisnya
4. Limbah Cair
Hotel harus memiliki sistem IPAL/STP dan harus berfungsi dengan baik (memenu
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, A. 2014. Polusi udara: Pengertian dan dampak polusi
udara.
(online)
(
http://sehatsatu.com/pengertian-dan-dampak-polusi-udara/ ).
Diakses 30 September 2015
Anonim. 2015. Dampak buruk dari kebiasaan hidup tidak hemat
listrik.
(online)
(
http://benangkusut.info/dampak-buruk-dari-kebiasaan-hidup-tida
k-hemat-listrik/
). Diakses 30 September 2015.
Graci, Sonya., dan Jacqueline, Kuehnel. 2009. Green Hotels &
Responsible
Tourism
Initiative.
(online)
(
http://green.hotelscombined.com/Gyh-Best-Practices.php ,
diakses 29 September 2015).
Hajjah, Fajriyatul., F.X. Decelle., dan I.N. Sunarta. Manajemen
lingkungan hotel di Bali: Penerapan konsep ekologi dalam
kegiatan hotel.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 1995.
Tentang : Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel.