Anda di halaman 1dari 33

SISTEM MANAJEMEN

LINGKUNGAN

Dis
u
Ke sun o
l om
l
pok eh:
3

Perencanaan Program
Manajemen Limbah
Perhotelan

jar : n
a
g
en
hla
P
a
n
D
e
i
Dos . Zulkifl
. Dr
f
o
r
P

PROGRAM STUDI BIOLOGI LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA


UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015

Pendahu
luan

Langkah
langkah
dalam
membangun
EMS/SML:

Menunjuk pengelola komitmen


Memilih juara/ pemenang
Mempersiapkan anggaran dan
Susunan acara
Membangun tim proyek
Melibatkan karyawan
Melakukan review awal
(evaluasi)
Memodifikasi rencana
Mempersiapkan prosedur &
dokumen lain
Rencana untuk perubahan
Melatih karyawan
Menilai kinerja EMS

Elemen Kunci EMS


atau SML

Bagian
ini
memberikan
panduan tentang
bagaimana
membangun dan
melaksanakan
EMS.
Seperti
disebutkan
sebelumnya, EMS
Anda
harus
dibangun
pada
"Plan, Do, Check,
Act"

HOTEL

Biasanya hotel-hotel berbintang akan melengkapi hotelnya dengan fasi

Perencana
a
n
A. Aspek-aspek dan Dampak lingkungan

A. Aspek dan Dampak


Lingkungan
Limbah perhotelan pada
umumnya mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
2. Senyawa kimia
1. Senyawa fisik:
Kimia organik:
Berwarna
Mengandung karbohidrat
Mengandung padatan
Mengandung minyak dan
lemak
Mengandung protein
3. Senyawa biologi :
Mengandung protista dan
Mengandung unsur surfactan
antara lain detergen dan
virus
Rata-rata
sabun
karakteristik
Kimia inorganik:
limbah perhotelan adalah
Mengandung alkalinity
sebagai berikut:
Mengandung Khloride
Konsentrasi BOD di dalam
Mengandung Nitrogen
air limbah 200 300 mg/lt.
Mengandung Phospor
Konsentrasi SS di dalam air
Mengandung Sulfur
limbah 200 250 mg/l.

ADAPUN ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DARI


PEMBANGUNAN HOTEL DIURAIKAN SEBAGAI BERIKUT :

1. Energi
Hotel membutuhkan energi listrik yang cukup besar
untuk menjamin kelangsungan operasionalnya.
Hotel kadang memerlukan energi listrik yang cukup
banyak melebihi konsumsi listrik penduduk lokal.
Idealnya industri perhotelan memanfaatkan energi
listrik secara efisien. Rata-rata konsumsi energi perkamar per-malam di hotel kemungkinan 130
Megajoule, hotel memiliki determinasi rata-rata
pengeluaran carbon dioxida per malam 20,6 kg
(Gosling et al 2005)

Lanjutan...
Sumber:
penggunaan
energi
per
pengunjung,
energi
dari
fasilitas
bars,
restoran,
kolam,
dan
beberapa
ruangan
yang
luas
(disewakan untuk acara
tertentu), peralangan yang
menggunakan
listrik,
pencahayaan
(lampu),
pemanas atau pun pendingin
ruangan.

Dampak:
Akan
berdampak
langsung
pada
perubahan
iklim,
termasuk semakin
tingginya
temperatur
udara
dan
kenaikan
tingkat perubahan
cuaca yang ekstrim.

2. Sumber Daya Air


Penggunaan
air
untuk
akomodasi dan kebutuhan
pemukiman cukup signifikan
jumlahnya,
sedangkan
air
bersih merupakan sumber daya
yang terbatas. Dengan jumlah
wisatawan yang menginap
meningkat tentu saja konsumsi
air bersih yang dibutuhkan oleh
hotel akan meningkat pula.

Sumber: air sisa buangan dari


kegiatan
memasak,
kebersihan,
dan
minum.
Penggunaan
untuk
kolam
renang, kebun/taman, dan
lapangan golf.

Dampak:penggunaan air di suatu perhotelan biasanya tidak efisien


karena para pengunjung hotel menggunakan air dengan sangat
boros, sehingga hal ini akan berdampak terhadap menurunnya
kualitas dan kuantitas sumber daya air, dan persediaan air pun
akan semakin berkurang.

Lim
bah
pad
at

3. Limbah
Limbah Padat/sampah
Sampah merupakan suatu barang yang tidak dapat
digunakan lagi, tidak dapat dipakai, tidak disenangi
dan harus dibuang. Sampah yang dihasilkan oleh
hotel tentu saja harus dikelola dengan sebaikbaiknya.

Sumber:
sisa makanan dan sisa bahan-bahan
masakan restoran, kaleng/kemasan,
botol, dan plastik sisa pengunjung atau
restauran, kertas dari sisa atau buangan
hotel, sisa buangan/kotoran manusia,
tissue, pampers, pembalut buangan dari
pengunjung.

Dampak:
Sampah yang dibuang tidak
pada tempatnya dan tidak
dikelola dengan baik akan
menimbulkan bau yang tidak
sedap dan pemandangan yang
buruk
karena
sampah
bertebaran dimana-mana dan
akan
berpengaruh
terhadap
kesehatan masyarakat sekitar.

Lanjutan...

Limbah Cair

Selain limbah padat/sampah,


hotel juga menghasilkan limbah
cair. Pengelolaan limbah cair ini
sangat
perlu
mendapat
perhatian yang serius. Jika tidak
limbah
cair
hotel
dapat
memberikan tekanan terhadap
lingkungan sekitarnya, apalagi
jika langsung dibuang ke tanah
tanpa ada proses pengolahan
limbah cair.

Sumber:
deterjen pembuangan air laundry,
air sabun sisa buangan mandi,
cuci dan kakus baik pengunjung
atau
karyawan
hotel,
pembuangan septitank, minyak
sisa masak, cairan sabun
pembersih lantai.

Dampak:
Jika limbah cair langsung dibuang
ke lingkungan perairan maka akan
menyebabkan keracunan pada
biota yang ada di dalam perairan
dan
lama
kelamaan
akan
menyebabkan
matinya
biota
tersebut. Sedangkan jika di buang
ke suatu lahan, jika meresap
kedalam
tanah
maka
akan
merusak kandungan air tanah
bahkan
dapat
membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.

4. Polusi Udara
Mengganggu
kesehatan
dan
kenyamanan
karyawan
dan
pengunjung
atau
tamu
/
penyewa
kamar.
Dampak
Sumber:
pendingin ruangan
yang tidak pernah di
rawat, ventilasi yang
kurang baik, asap dari
kegiatan
memasak,
asap rokok, dll

Terjadinya
gangguan
pernafasan seperti radang paruparu
Mengganggu kesehatan kulit
sehingga kulit nampak kusam,
elastisitas merosot, penuaan dini,
timbul flek hitam mengalami
keriput, yang lebih parah adalah
resiko penyakit kanker kulit
Bagi penderita asma juga bisa
meningkatkan
kambuhnya
penyakit asmanya
Timbul batuk-batuk
Mengalami stress dan mudah
marah
Terganggunya fungsi reproduksi

5. Polusi Suara
Mengganggu
kenyamanan
masyarakat sekitar,
penyewa kamar,
karyawan.
Sumber:
dari generator yang
digunakan saat lampu
mati.

Dampak:
Polusi suara dapat menyebabkan
berbagai
macam
gangguan
seperti:
gangguan fisiologis
Gangguan psikologis
Gangguan pendengaran/ketulian
Menurunnya performa kerja
Stres
dan kelelahan
jika terjadi terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan cacat pendengaran
yang permanen.

Tabel kegiatan dan layanan di hotel yang berdampak


pada lingkungan

B. Hukum dan
Persyaratan lain

Sebuah laporan kebijakan lingkungan harus di


tulis untuk di komunikasikan secara internal
dan eksternal. Organisasi perlu untuk
mengindentifikasi persyaratan perundangundangan tersebut dapat mencakup:
1. Persyaratan peraturan perundang-undangan
nasional dan internasional
2. Persyaratan peraturan perundang-undangan
provinsi/departemen
3. Persyaratan peraturan perundang-undangan
pemerintah setempat

Contoh persyaratan lainnya yang dapat di ikuti oleh


organisasi, mencakup:

Perjanjian dengan pihak otoritas


Perjanjian dengan customers
Panduan yang bukan peraturan (non-regulatory)
Prinsip atau codes of practice yang bersifat sukarela
Komitmen ekolabel atau pelayanan produk (product
stewardship) yang bersifat sukarela
Persyaratan asosiasi perdagangan
Perjanjian dengan kelompok masyarakat atau lembaga
swadaya masyarakat
Komitmen organisasi atau organisasi induk kepada
masyarakat
Persyaratan koorperasi / perusahaan

Laporan kebijakan tertulis membutuhkan


pernyataan yang mengikuti:

Tujuan lingkungan yang bertanggung jawab (contoh, melakuka

Keputusan menteri lingkungan hidup No. 52


Tahun 1995

Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor


2 Tahun 2003. Tentang Baku Mutu Air
Sungai dan Baku Mutu Limbah Cair.

C. Tujuan dan Sasaran


Tujuan

Sasaran / Target
1. Mengurangi penggunaan listrik sebesar 10% pata
tahun 1996
2. Mengurangi penggunaan gas alam sebesar 15% pada
tahun1996
3. Mengurangi penggunaan CFC pada tahun1997
4. Kursus pelatihan kesadaran
5. Tidak ada pelanggaran kebijakan
6. Upaya-upaya untuk penghematan dalam penggunaan
sumberdaya alam dengan cara: REDUCING, REUSING, RECYCLING
7. Meningkatkan penggunaan Green Products

D. Rencana Kerja dan Program


Manajemen Lingkungan
Rencana Kerja:
Penerapan konsep ekologi yang dilakukan oleh hotel
Pemanfaatan Lahan dan Hutan oleh Hotel
Material bangunan yang digunakan Hotel
Teknik menghemat energi
Teknik yang digunakan hotel untuk menghemat air
Kegiatan yang dilakukan Hotel dalam bidang sosial
kemasyarakatan
Teknik pengolahan limbah / sampah di Hotel
Penggunaan produk lokal oleh Hotel


Program Manajemen:
1. Energi
Minimumkan konsumsi energi, seperti mengadopsi disain
gedung yang hemat energi dengan memperhatikan kaidah
arsitektur tradisional, sistem pencahayaan yang sifatnya
mengurangi pemakaian lampu, pemakaian peralatan dapur
dengan konsumsi energi listrik yang hemat serta pemakaian
bola lampu hemat energi.
Memaksimumkan efisiensi dari sumber energi dengan
menggunakan peralatan yang sesuai agar energi tidak ada
yang hilang.
Menggunakan energi yang dapat
diperbaharui seperti
memanfaatkan tenaga surya atau solar cell untuk memanaskan
air dan penerangan lampu taman.
Melakukan pencatatan, pengecekan data pemanfaatan energi
secara teratur serta dilakukan evaluasi secara rutin oleh
departemen engineering.

2. Sumber daya air

3. Limbah padat
Melakukan pemisahan sampah sebelum dibuang sesuai dengan jenisnya

(sampah organik dan anorganik) untuk memudahkan dalam


pengolahannya.
Melakukan pengolahan sampah dapur berupa sampah basah, yaitu
sampah sisa makanan dari dapur dan serasah daun dari kebun untuk
dijadikan kompos.
Melakukan upaya 3R : reuse, recycle, dan reduse terhadap sampah
anorganik berupa kaleng/kemasan, kertas, botol, plastik.
Mempergunakan produk yang ramah lingkungan (ecolab product), dan
mudah didaur ulang.
Selain sampah, hotel juga harus mampu menangani B3 (bahan
berbahaya beracun).
Untuk mengurangi tekanan terhadap lingkungan (tanah, air dan udara),
hotel
harus
memanfaatkan
100%
cleaning
chemical
yang
biodegradable/ramah lingkungan. Karena sifat cleaning chemical yang
non biodegradable sangat sulit dan membutuhkan waktu yang sangat
lama untuk diuraikan oleh mikroorganisme tanah, sehingga dapat
menyebabkan penurunan kualitas tanah (land degradation).

4. Limbah Cair

Hotel harus memiliki sistem IPAL/STP dan harus berfungsi dengan baik (memenu

PENGOLAHAN AIR BUANGAN DAPAT DIBAGI MENJADI


EMPAT TAHAP PENGOLAHAN, YAITU:

1. Pengolahan awal (Pre Treatment)


2. Pengolahan tahap pertama (Primary
Treatment)
3. Pengolahan
tahap
kedua
(Secondary Treatment)
4. Pengolahan tahap ketiga (Tertiary
Treatment)

DAFTAR PUSTAKA
Amelia, A. 2014. Polusi udara: Pengertian dan dampak polusi
udara.
(online)
(
http://sehatsatu.com/pengertian-dan-dampak-polusi-udara/ ).
Diakses 30 September 2015
Anonim. 2015. Dampak buruk dari kebiasaan hidup tidak hemat
listrik.
(online)
(
http://benangkusut.info/dampak-buruk-dari-kebiasaan-hidup-tida
k-hemat-listrik/
). Diakses 30 September 2015.
Graci, Sonya., dan Jacqueline, Kuehnel. 2009. Green Hotels &
Responsible
Tourism
Initiative.
(online)
(
http://green.hotelscombined.com/Gyh-Best-Practices.php ,
diakses 29 September 2015).
Hajjah, Fajriyatul., F.X. Decelle., dan I.N. Sunarta. Manajemen
lingkungan hotel di Bali: Penerapan konsep ekologi dalam
kegiatan hotel.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 1995.
Tentang : Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel.

Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 2 Tahun 2003.


Tentang Baku Mutu Air Sungai dan Baku Mutu Limbah Cair.
SNI 19-14001-2005. Sistem manajemen lingkungan
Persyaratan dan panduan penggunaan.
Stapleton, P.J. 1996. Environmental Management Systems: An
Implementation Guide for Small and Medium-Sized
Organizations. NSF International Ann Arbor: Michigan.
Tirtawati, N.M. 2009. Potensi Hotel Dalam Memberikan
Tekanan
Terhadap
Lingkungan.(online)
(
http://tirtawati.blogspot.co.id/2009/06/potensi-hotel-da
lam-memberikan-tekanan.html
, diakses 21 September 2015).
Whitelaw, Ken. 2004. ISO 14001 Environmental Systems
Handbook Second
edition. Elsevier ButterworthHeinemann Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP:
London, Inggris.

Anda mungkin juga menyukai