SK 1 KEDKEL
1. M&M dokter keluarga
1.1
Definisi
Dokter keluarga merupakan dokter yang mengabdikan dirinya dalam
bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan,
ketrampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga
yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga.
( IKK FKUI 1996 )
Dokter keluarga
adalah dokter yang mempunyai tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, menyeluruh terpadu,
berkesinambungan dan proaktif sesuai dengan kebutuhan pasiennya
sebagai anggota satu unit keluarga, komunitas serta lingkungannya serta
bila menghadapi masalah kesehatan khusus yang tak tertanggulangi
bertindak sebagai coordinator dalam konsultasi dan atau rujukan pada
dokter ahli yang sesuai. ( AAFP, IDI, Singapura)
Dokter Keluarga adalah dokter praktek umum, hanya dalam prakteknya
menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. Pendekatan kedokteran
keluarga itu prinsip ada 4, pelayanan yang bersifat personal (invidual)
bukan keluarga, pelayanan yang bersifat primer artinya hanya melayani
sebatas dokter pelayanan primer, lalu komprehensif artinya DK sebagai
Dokter praktek umum melayani 4 ranah pelayanan yaitu promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu, ini
yang sering dilupakan para dokter prakter umum padahal hal tersebut
sangat penting, the continuity of care atau kesinambungan pelayanan.
Jangan sampai seseorang itu dilayani oleh banyak dokter, sehingga
mengulang pelayanan lagi, pemeriksaan lagi, obatnya jadi doubledouble dan seterusnya. ( dr. Sugito Wonodirekso )
Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan
pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik,
koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran
keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada
semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis
penyakitnya. Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga
sebagai penyaring di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan
pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis di tingkat
pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan
rawat inap, diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif,
holistik, koordinatif dengan mengutamakan pencegahan, menimbang
peran keluarga dan lingkungannya serta pekerjaannya. Pelayanan
diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia serta
faktor-faktor lainnya. (The American Academy of Family Physician, 1969;
Geyman, 1971; McWhinney, 1981).
Pengertian dokter keluarga sendiri menurut PDKI (Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia) adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama
pasien
di
fasilitas/sistem
pelayanan
kesehatan
primer
guna
menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
memandang jenis penyakit,, usia, dan jenis kelamin yang dapat dilakukan
sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan
holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan
profesional kesehatan lainnya, dengan menerapkan prinsip pelayanan
yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan, serta
menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan
moral. Layanan
yang
diselenggarakannya
(wewenang)
sebatas
kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan
kedokteran dasar.
Tujuan
Tujuan umum
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan
pelayanan kedokteran dana tau pelayanan kesehatan pada umumnya,
yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga
Tujuan khusus
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang
lebih efektif
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang
lebih efisien
Manfaat
a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai
manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan
b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan
dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan
c. Pengaturan akan lebih baik dan terarah, terutama di tengah-tengah
kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini
d. Dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga
penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai
masalah lainnya
e. Akan dapat diperhitungkan berbagai factor yang mempengaruhi
timbulnya penyakit, termasuk factor social dan psikologis
f. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih
yang memberatkan biaya kesehatan
1.2
-
sejarah (LB)
Tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang
dikenal dengan nama World of National College and Academic
Association of General Practitioners / Family Physicians (WONCA)
Tahun 1981 didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga
Tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan dokter keluarga
di Indonesia belum resmi mendapat pengakuan baik dari profesi
kedokteran ataupun dari pemerintah
Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi
dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI)
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
-
1.3
batasan/terminology
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
-
1.4
perkembangan dokter keluarga
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia
telah dimulai sejak tahun 1981 yakni dengan didirikannya Kelompok Studi
Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di Bogor,
nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia
(KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota
IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi
mendapat pengakuan baik dari profesi kedokteran ataupun dari
pemerintah.
Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat
internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional
dokter keluarga yang dikenal dengan nama World of National College and
Academic Association of General Practitioners / Family Physicians
(WONCA). Indonesia adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh
Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Untuk Indonesia, manfaat pelayanan
kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan atau
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka
turut mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan
lain yakni: Pendayagunaan dokter pasca PTT, Pengembangan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, dan Menghadapi era globalisasi.
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
2. M&M prinsip, standar, dan jenis pelayanan dokter keluarga
2.1
Prinsip
Prinsip pelayanan atau pendekatan dokter keluarga adalah memberikan :
Standar
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
2. Standar perilaku dalam praktek :
o Standar
perilaku terhadap pasien, pelayanan dokter keluarga
menyediakan
kesempatan
bagi
pasien
untuk
menyampaikan
kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan
kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna
dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakan.
o Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik, seorang doketr keluarga
sebagai pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara professional.
o Standar perilaku dengan sejawat, menghormati dan menghargai
pengetahuan ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan
kesehatan dan menjaga hubungan baik secara professional.
o Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktek, pelayanan dokter
keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan kegiatan ilmiah guna
memelihara dan menmabah ketrampilan praktek serta meluaskan
wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya.
o Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan,
dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan
peningkatan kesehatan di sekitarnya dan siap memberikan pendapatnya
pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya.
3. Standar pengelolaan praktek, selain dokter keluarga juga terdapat petugas
kesehatan anatara lain perawat, bidan, administrasi klinik serta pegawai
lain yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau pelatihannya.
4. Standar sarana dan prasarana, pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas
pelayanan kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas
tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya.
5. Standar manajemen keuangan, pencatatan dan jenis system pembiayaan
praktik.
6. Standar manajemen klinik, pembagian kerja, program pelatihan, program
kesehatan dan keselamatan kerja, dan pembahasan administrasi klinik.
7. Standar peralatan klinik, peralatan medis, peralatan penunjang medis dan
peralatan non medis.
8. Standar proses proses penunjang praktik, pengelolaan rekam medic,
pengelolaan pencegahan infeksi, pengelolaan air bersih, pengelolaan obat,
dan pengelolaan limbah
2.3
jenis pelayanan
a. Melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang melainkan
sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota
masyarakat sekitarnya
b. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang
disampaikan
c. Mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan
mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.
d. Mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya
e. Menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan
lanjutan
2.4
pembiayaan pelayanan
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
memperhatikan jumlah kunjungan, pemeriksaan, tindakan, obat dan
pelayanan medik lainnya yang diberikan oleh PPK tersebut. Menurut
Thabrani (1998) cit Hendrartini (2007), dengan sistem kapitasi, PPK akan
berusaha mencapai keuntungan semaksimal mungkin dengan melakukan:
Positif
o Memberikan
pelayanan
yang
berkualitas
tinggi,
dengan
menegakkan diagnostik yang tepat dan memberikan pengobatan
atau tindakan yang tepat. Dengan pelayanan yang baik ini, pasien
akan cepat sembuh dan tidak kembali ke PPK untuk konsultasi atau
tindakan lebih lanjut yang merupakan biaya tambahan
o Memberikan pelayanan promotif dan preventif untuk mencegah
insidents kesakitan. Apabila angka kesakitan menurun, maka
peserta tentu tidak perlu lagi berkunjung ke PPK yang akan
berakibat utilisasi menjadi lebih rendah dan biaya pelayanan
menjadi lebih kecil
o Memberikan pelayanan yang pas, tidak lebih dan tidak kurang,
untuk mempertahankan efisiensi operasi dan tetap memegang
jumlah pasien JPK sebagai income security. Hal ini akan berfungsi
baik jika situasi pasar sangat kompetitif, dimana untuk mencari
pasien baru relatif sulit.
Negatif
o
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
Pembayaran system kapitasi juga dapat mendorong provider untuk
memilih klien yang mempunyai risiko rendah dalam rangka
mengurangi biaya-biaya pelayanan kesehatan populasi yang terdaftar
pada mereka. Provider juga dapat membatasi kwantitas dan kualitas
mutu pelayanan yang diberikan (Barnum et al, 1995).
Manfaat Pembayaran Prepaid Menurut Wahyuni 2003, konsep kapitasi
yang
dibayarkan
di
depan
sebelum
pelayanan
diberikan
(prepaid/prospective payment) pada suatu kelompok dokter, ternyata
memberikan dampak yang positif:
o Prepaid menyebabkan PPK dapat memperoleh kesempatan untuk
merencanakan program pelayanan kesehatan dengan lebih baik,
dengan dukungan dana yang telah tersedia di depan
o Mendorong berkembangnya standar-standar prosedur/profesi, tidak
saja untuk efisiensi dana yang tersedia, tetapi juga meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan, yamg dalam hal ini terkait dengan
kepentingan mempertahankan citra sebagai dokter yang harus
bersaing dengan yang lain
o Berkembangnya orientasi pelayanan ke arah upaya-upaya
pencegahan (preventive) atau promosi (promotive) karena upaya
itu akan memberikan peluang ke arah efisiensi
o Kesempatan untuk cuti serta mengembangkan ilmu pengetahuan
menghadiri seminar-seminar ilmiah tidak terhambat oleh karena
sebagai anggota dokter peranannya di dalam pelayanan kesehatan
dapat digantikan oleh anggota kelompok lain, tanpa kehilangan
insentif yang bermakna
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
a.
b.
c.
d.
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
o
o
o
o
o
Menguasai
dan
mampu
menerapkan
konsep
operasional
kedokteran keluarga,
Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan
klinik dalam pelayanan kedokteran keluarga
Menguasai
ketrampilan
berkomunikasi,
menyelenggarakan
hubungan profesional dokter- pasien untuk :
Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota
keluarga dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko
kesehatan keluarga,
Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk
berkerjasana menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan
kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta
pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan keluarga
Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu
tim pada penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.
3.2
peran
Dokter keluarga memiliki peranan dan cakupan yang khusus yaitu :
1. Komprehensif dan holistik
2. Kompeten dengan ilmunya
3. Continue ( berkesinambungan)
4. Preventif
5. Kolaboratif dan kordinatif
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
7. Mempertimbangkan mutu dan biaya
8. Segala tindakan dapat dipertanggung jawabkan
9. Segala tindakan dapat diaudit
10.Bermoral dan beretika yang baik
Sehingga yang ditekankan disini dokter keluarga adalah gate keeper
sekelmpok masyarakat,sebagai system pencegahan atau prventif.Jadi
pada dasarnya preventiflah yang diutamakan daripada tindakan
kuratif.Semakin dia melakukan tindakan preventif yang tepat,dan pasien
yang mengalami sakit itu sedikit maka dapat dikatakan bahwa dokter
keluarga tersebut berhasil.
Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
-
Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah
sakit
SHEILA PRILIA
SK 1 KEDKEL
-