Anda di halaman 1dari 2

Benda Asing Saluran Pernapasan pada Anak-anak

Pendahuluan : Aspirasi benda asing sering terjadi pada anak-anak. Hal ini dapat dikaitkan dengan
morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis karakteristik benda asing aspirasi saluran napas pada anak-anak
Metode : sebuah studi retrospektif yang diambil dari catatan medis rumah sakit KK (1997-2010).
Demografis, temuan klinis/investigasi, durasi rawat inap, dan komplikasi pasien dianalisis.
Hasil : sampel terdiri dari 26 pasien (umur 8 bulan- 13 tahun) yang menjalani bronkoskopi kaku
untuk pengambilan benda asing saluran napas selama 13 tahun terakhir. Tujuh puluh tiga persen
responden berusia tiga tahun atau lebih muda. Puncak kejadian (61,6%) berada di usia 1-2 tahun.
Sembilan belas diantaranya adalah laki-laki dan tujuh perempuan. Tiga presentasi klinis yang
sering terjadi adalah : batuk (61,5%), tersedak (46,2%) dan mengi (42,3%). Entri udara menurun
(34,6%), takipnea (26,9%) dan tidak ada temuan yang signifikan (23,1%) adalah fitur yang
paling umum pada pemeriksaan fisik. Temuan radiografi yang paling umum adalah konsolidasi
(30,8%), adanya benda asing (23,1%) dan tidak ada kelainan (23,1%). Aspirasi terutama terjadi
pada bronkus primarius kanan (38,5%), dan 61,5% dari benda asing adalah bahan organik dari
alam [terutama kacang (38,5%)]. Rata durasi rawat-inap adalah tiga hari. Diagnosis yang
tertunda terjadi dalam tiga kasus yang sekunder untuk misdiagnosis sebagai croup (n = dua) dan
infeksi saluran pernafasan (n = satu). Komplikasi terjadi dalam delapan kasus (30,8%). Tidak
terjadi kematian.
Kesimpulan: Indeks Tinggi kecurigaan diperlukan dalam mendiagnosis benda asing saluran
pernapasan. Ketajaman diagnostik dokter sangat penting dalam pengobatan yang sukses.
Mempertinggi kesadaran masyarakat adalah kunci untuk pencegahan aspirasi benda asing pada
anak-anak.
Kata kunci: Saluran pernapasan; Benda asing; Anak-anak
1. Pendahuluan
Aspirasi benda asing pada anak-anak adalah penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas anakanak di seluruh dunia. Berdasarkan statistik Dewan Keamanan Nasional untuk Amerika Serikat
pada tahun 2002, lebih dari 4100 episode aspirasi yang fatal dilaporkan. Diagnosis dini aspirasi
benda asing sangat penting, keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan berhubungan dengan
komplikasi yang signifikan [1]. Namun demikian, presentasi klinis dari aspirasi bisa tidak jelas
dan dapat meniru kondisi pernapasan lainnya, yang mengakibatkan salah penanganan [2,3].
Peran dari foto X-Ray, bronkoskopi kaku dan fleksibel dalam pengelolaan aspirasi benda asing
juga masih menjadi diskusi dan kontroversi [4-6]. Penelitian ini berfungsi sebagai studi lokal

pertama untuk mengetahui karakteristik aspirasi benda asing pada anak-anak dan peran dari
berbagai modalitas investigasi dan diagnostik. Beberapa perbandingan dengan hasil yang
dilaporkan oleh jurnal lain juga diamati, terutama jurnal dari negara-negara barat.
2. Metode
Sebuah studi retrospektif dari catatan medis dari rumah sakit KK (1997-2010) dilakukan.
Variabel inklusi :
1) Pasien demografi: usia, jenis kelamin dan etnis;
2) Presentasi klinis yang meliputi sejarah dan temuan pada pemeriksaan fisik;
3) Interval antara onset gejala untuk diagnosis;
4) Penyebab untuk diagnosis tertunda dan diagnosis sebelumnya, jika ada;
5) Temuan Investigasi: Ronsen dada dan temuan bronkoskopi;
6) Benda asing;
7) Lokasi dari benda asing;
8) Komplikasi;
9) Durasi rawat inap;

Anda mungkin juga menyukai