Anda di halaman 1dari 4

Layanan Islami, Profesional dengan Hati

[Tausiyah Ramadhan] Puasa dan Kesehatan


Assalamalaykum warahmatullahi wabarokatuh ,,,
Puji syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan kita begitu banyak nikmat terutama nikmat Islam dan
iman. Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rosulullah saw, kepada keluarganya,
sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Amiiin ,,,
Ikhwan wa akhwat fillah yang dicintai Allah
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa. QS Al Baqarah : 183
Dan, andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. QS Al-Baqarah
: 184
Abu Umamah: Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan
manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu. Maka Rasulullah bersabda, Berpuasalah, sebab tidak ada
satu amalan pun yang setara dengan puasa.
HR Nasaai
Apakah tujuan saya berpuasa?
Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk
mencapai ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu
digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi saw. Misalnya, Banyak di antara orang yang berpuasa tidak
memperoleh sesuatu daripuasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga. Ini berarti bahwa menahan diri dari lapar
dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa. Ini dikuatkan pula dengan firman-Nya bahwa Allah
menghendaki untuk kamu kemudahan bukan kesulitan. Di sisi lain, dalam sebuah hadis qudsi, Allah
berfirman, Semua amal putra-putri Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku
yang memberi ganjaran atasnya. Ini berarti pula bahwa puasa merupakan satu ibadah yang unik. Tentu saja
banyak segi keunikan puasa yang dapat dikemukakan, misalnya bahwa puasa merupakan rahasia antara
Allah dan pelakunya sendiri. Bukankah manusia yang berpuasa dapat bersembunyi untuk minum dan
makan? Bukankah sebagai insan, siapa pun yang berpuasa, memiliki keinginan untuk makan atau minum
pada saat-saat tertentu dari siang hari puasa? Nah, kalau demikian, apa motivasinya menahan diri dan
keinginan itu? Tentu bukan karena takut atau segan dari manusia, sebab jika demikian, dia dapat saja
bersembunyi dari pandangan mereka. Di sini disimpulkan bahwa orang yang berpuasa, melakukannya demi
karena Allah SWT. Demikian antara lain penjelasan sementara ulama tentang keunikan puasa dan makna
hadis qudsi di atas.
Lalu apa hubungannya dengan kesehatan? Kesehatan jiwa dan raga merupakan salah satu hikmah dari
perintah puasa. Kesehatan mejadi sebuah konsekuensi logis berpuasa. Agama Islam adalah agama yang
diturunkan Allah melalui rasul-rasul-Nya, diantaranya membawa peraturan-peraturan dan hukum yang harus
dipatuhi manusia muslim. Peraturan ini tidak akan berubah dan telah sempurna. Ajaran Islam mencakup
seluruh bidang kehidupan manusia di dunia ini, termasuk bidang kesehatan.
Rasulullah saw bersabda : Puasalah kalian, maka kalian sehat.
Mungkin kita sering mendengar dari ceramah-ceramah mengenai hadis tersebut. Hadits ini diriwayatkan oleh
Abu Nuaim di Ath Thibbun Nabawi sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya

Layanan Islami, Profesional dengan Hati


(3/108), oleh Ath Thabrani di Al Ausath (2/225), oleh Ibnu Adi dalam Al Kamil Fid Dhuafa (3/227).
Namun, hadits tersebut dhaif (lemah), sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya
(3/108), juga Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (253). Bahkan Ash Shaghani agak berlebihan mengatakan
hadits ini maudhu (palsu) dalam Maudhuat Ash Shaghani (51). Akan tetapi, jika memang terdapat penelitian
ilmiah dari para ahli medis bahwa puasa itu dapat menyehatkan tubuh, makna dari hadits dhaif ini benar,
namun tetap tidak boleh dianggap sebagai sabda Nabi shallallahualaihi wa sallam. (lihat Renungan Menuju
Ramadhan : 12 Hadis Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan)
Islam mengatur kesehatan dan menentukan untuk apa kita harus sehat serta menjelaskan tujuan hidup kita di
dunia. Tentang tujuan hidup manusia Allah berfirman :Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk
menyembah kepada-Ku.(QS. Adz-Dzariyaat : 56) Sabda Rasulullah saw:Mohonlah kepada Allah
keselamatan dari penyakit dan bala, sesungguhnya tiada suatu pemberian Allah sesudah iman yang lebih baik
dari keselamatan. (HR. Ibnu Majah)
Ibadah secara umum berarti setiap aktifitas/kerja/amal yang baik dari seseorang yang dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk agama dan diniatkan karena Allah semata. Dari batasan di atas dapat dipahami bahwa
dalam Islam tidak ada pembatasan amal/pekerjaan seseorang untuk bersifat dunia semata atau ukhrowi
semata. Shaum sebagai salah satu rukun Islam yang ketiga, memberikan kontribusi yang jelas bagi kesehatan
ataupun etos kerja seseorang, asalkan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk syariat. Para ilmuan telah
melakukan penelitian terhadap sejumlah gejala dan tindak kejiwaan yang dibawa oleh syariat seperti shalat,
puasa, kasih sayang dan sebagainya. Mereka mencoba untuk menemukan pengaruh dari ajaran ini pada selsel tubuh manusia, apa yang terjadi pada sel-sel otak dan sel-sel tubuh lainnya. Penelitian ilmiah ini sampai
pada suatu kenyataan yang mengagumkan yang menambah keimanan mereka, sehingga menjadi tekun
beragama dan teguh menjalankan syariat-syariat-Nya. Benarlah apa yang difirmankan Allah :
Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah para ulama
(cendekiawan). (QS. Al-Fathir : 28)
Bagaimanakah pengaruh puasa terhadap kesehatan?
Puasa memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan, antara lain: Pemeliharaan Tubuh dari sisa-sisa
dan kelebihan zat tubuh dan sel Dalam keadaan puasa tubuh akan menggunakan zat-zat makanan yang
tersimpan. Sekiranya zat makanan tersebut habis, maka jaringan-jaringan tertentu mulai digunakan. Bagian
tubuh yang paling pertama digunakan adalah bagian yang terlemah atau sakit seperti jaringan meradang atau
pernanahan. Dari jaringan tersebut yang pertama diproses adalah jaringan yang rusak atau telah tua, untuk
selanjutnya dikeluarkan oleh tubuh. Puasa dalam hal ini bertindak sebagai pisau operasi yang membuang selsel yang rusak atau lemah dari bagian tubuh yang sakit dan memberi kesempatan kepada peremajaan selsel.Melindungi manusia dari penyakit gula. Pada waktu puasa kadar gula darah akan turun. Hal ini
menyebabkan kelenjar pankreas berkesempatan untuk istirahat. Kita mengetahui fungsi kelenjar ini adalah
untuk menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah,
mengubah kelebihan gula menjadi glikogen yang disimpan sebagai cadangan di otot dan hati.Menyehatkan
sistem pencernaan. Di waktu puasa, lambung dan sistem pencernaan lainnya akan istirahat selama lebih
kurang 12 sampai dengan 14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban
kerja lambung dari makanan yang bertumpuk dan berlebihan.Puasa mengurangi berat badan yang berlebih.
Puasa dapat menghilangkan lemak dan kegemukan . Secara ilmiah diketahui bahwa rasa lapar tidaklah
karena kekosongan perut semata tapi juga karena dipengaruhi penurunan kadar gula dalam darah. Oleh
karena itu kita dianjurkan untuk berbuka dengan sesuatu yang manis-manis terlebih dulu agar tidak makan
yang berlebihan setelahnya. Dengan demikian tidak menghilangkan hikmah puasa yang mengharuskan
hemat dan zuhud.
Adakah pengaruh puasa terhadap kejiwaan?
Hal ini penting bagi seseorang untuk dapat menghayati dan merasakan reward dan mendukung motivasi
melakukan puasa tersebut. Di sini yang penting bukan hanya aspek kognitif tetapi juga penghayatan
emosional. Makna ibadah puasa dalam menuju ketaqwaan tidak akan ada artinya bila tidak diyakini dan
dilaksanakan. Niat bukanlah sekedar ucapan, akan tetapi pernyataan yang menunjukkan penghayatan

Layanan Islami, Profesional dengan Hati


menyeluruh. Pengulangan dari pengalaman. Salah satu proses pembentukan kepribadian yang penting adalah
proses belajar. Faktor penting agar apa yang dipelajari menjadi bermakna dalam perubahan perilaku
seseorang adalah pengulangan pengalaman yang disertai faktor pendukung lainnya. Pengalaman
menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan segala persyaratannya (menahan berbagai dorongan nafsu dan
amarah, dsb) yang diulang setiap hari selama satu bulan penuh dan diulang kembali setiap tahun, bila
dimulai dengan niat dan kesiapan iman akan merupakan suatu proses belajar yang efektif dan efisien dalam
menuntun perilaku dan disiplin diri.
Bagaimanakan hubungan puasa dengan kesehatan menurut para ilmuwan Barat?
Menurut acuan teori yang logis konseptual, berikut hasil eksperimen atau riset di Barat, ternyata ibadah
puasa sangat potensial untuk mencekal berbagai penyakit atau mempercepat proses (katalisator)
penyembuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpuasa secara teratur mampu mengendalikan
stress sehingga tak heran jika terapi puasa ini berkembang peminatnya dan cukup populer di Eropa dan
Amerika Serikat, karena berbagai penyakit berat akibat pengaruh stres berkepanjangan bisa dicekal atau
dipercepat proses penyembuhannya di samping upaya medis.
Di klinik dekat Pyrmont, Jerman, dr. Otto Buchinger dan kawan-kawan telah banyak menyembuhkan pasien
dengan terapi puasa. Penyembuhan meliputi penyakit fisik dan kejiwaan, sehingga bisa dikatakan sebagai
psiko-fisio terapi. Setelah para pasien dirawat secara medis selama sekitar 2 4 minggu dan berdisiplin
puasa, ternyata mereka lebih cepat sehat dan segar kembali baik fisik maupun mentalnya. Juga lebih
bergairah hidup. Berbagai penyakit, antara lain penyakit kardiovaskuler, ginjal, kanker, hipertensi, depresi,
diabetes, maag dan insomania, juga dapat disembuhkan.
Dr. Yuli Nekolar dari Moscow Institute of Psychiatry pun melaporkan hasil risetnya bahwa upaya
penyembuhan secara medis yang disertai dengan terapi puasa hasilnya lebih baik dan lebih cepat. Hal ini
juga telah dibuktikan kehandalannya oleh para pasien yang menjalani terapi puasa itu di sejumlah klinik
Health Spa di Amerika. Meski cara berpuasa di klinik itu tak persis sama dengan praktek puasa Ramadhan,
tapi dasar fisiologi dan biokimia yang terjadi dalam tubuh pada prinsipnya sama.
Apa yang harus saya hindari ketika berbuka puasa atau sahur?
Hal yang perlu diwaspadai pada saat buka dan sahur adalah perilaku makan/minum balas dendam atau
menabung makanan. Yaitu makan atau minum apa saja secara berlebihan. Akibatnya, tubuh cepat lelah,
ngantuk, dan kurang gairah kerja. Dampak lebih jauh akibat makan berlebihan adalah tubuh tidak bugar dan
mudah terserang penyakit gizi lebih, seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit jantung, atau sering
disebut penyakit degeneratif.Namun, dalam kesederhanaan makanan pembuka puasa, perilaku makan/minum
secukupnya, tidak berlebihan, justru terkandung kenikmatan sekaligus manfaat gizi dan kesehatan tubuh. Hal
ini tentu saja akan dirasakan oleh mereka yang dapat menerapkan ajaran puasa dan kesederhanaan dalam
perilaku hidupnya sehari-hari.
Tulisan asli : Husamah Irham ar-Ridha
Di sunting oleh : Tim Moodis
Fiamanillah,
Wassalamualaykum
Sesungguhnya Islam, iman, sholat, puasa, zakat, dan haji adalah hadiah terindah yang Allah berikan kepada
kita. Kebahagiaan kita adalah saat-saat dimana kita dekat dengan Allah SWT.
Semoga ramadhan kali ini lebih baik dan lebih bermakna Amiiiin ,,,

Layanan Islami, Profesional dengan Hati


Mungkin ini ramadhan terakhir kita Jangan sia-siakan ,,, Semoga Allah memudahkan langkah-langkah
kita untuk selalu dekat dengan-Nya ,,,

Anda mungkin juga menyukai