Anda di halaman 1dari 4

CARA GAMPANG MENGERJAKAN PEMBUKUAN dan LPJ BENDAHARA

Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam
rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja Kementerian Negara/ Lembaga. Bendahara
wajib menatausahakan seluruh uang yang dikelolanya dan seluruh transaksi dalam rangka
pelaksanaan anggaran satuan kerja.
Bendahara wajib menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran
dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja yang berada di bawah pengelolaannya.
Pembukuan Bendahara terdiri dari Buku Kas Umum, Buku Pembantu dan Buku Pengawasan
Anggaran. Pembukuan didasarkan atas dokumen sumber pembukuan bendahara. Pembukuan yang
dilakukan oleh bendahara harus dimulai dari Buku Kas Umum dan dilanjutkan pada buku-buku
pembantu. Setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran harus segera dicatat dalam Buku Kas
Umum sebelum dibukukan dalam buku-buku pembantu/register-register. Buku pembantu
bendahara pengeluaran sekurang-kurangnya terdiri atas Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu
UP/TUP, Buku Pembantu LS Bendahara, Buku Pembantu Pajak dan Buku Pembantu Lain-lain.
Bendahara pengeluaran wajib menyusun laporan pertanggungjawaban (LPJ) secara bulanan atas
uang yang dikelolanya. LPJ disusun berdasarkan Buku Kas Umum, buku-buku pembantu dan Buku
Pengawasan Anggaran yang telah diperiksa dan direkonsiliasi oleh Kuasa Pengguna Anggaran. LPJ
adalah laporan yang dibuat oleh bendahara atas uang yang dikelolanya sebagai pertanggungjawaban
pengelolaan uang. Bendahara bertanggung jawab sebatas uang yang dikelolanya dalam rangka
pelaksanaan APBN. LPJ tersebut menyajikan informasi sebagai berikut :
a. keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal, penambahan, penggunaan,
dan saldo akhir dari buku-buku pembantu;
b. keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di brankas dan saldo di rekening
bank/pos;
c. hasil rekonsiliasi internal (antara pembukuan bendahara dengan UAKPA);
d. penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo kas.

Pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran


oleh Bendahara Pengeluaran dapat dilakukan dengan tulis tangan atau komputer. Dalam hal
pembukuan dilakukan dengan menggunakan komputer, bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum
dan buku-buku pembantu sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dan menatausahakan hasil
cetakan Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu bulanan yang telah ditandatangani bendahara
dan diketahui oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
Banyak cara yang digunakan oleh bendahara pengeluaran untuk menuntaskan tugas
menyelenggarakan pembukuan dan penyusunan LPJnya. Salah satunya dengan menggunakan
aplikasi microsoft excel. Dalam tulisan ini, dijabarkan cara mudah untuk melaksanakan tugas
tersebut tanpa merepotkan bendahara pengeluaran. Aplikasi pembukuan dan LPJ bendahara
pengeluaran ini diperoleh melalui interaksi pembelajaran dengan para bendahara yang berasal dari
beragam Kementerian/Lembaga pada diklat Bendahara Pengeluaran yang diselenggarakan oleh
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan. Bagaimana cara menggunakannya? Mari kita ikuti langkahlangkah berikut ini.

1. File yang dilampirkan dalam tulisan ini bernama Pembukuan Bendahara (MASTER KPPN). Cara
membuka aplikasi tersebut dengan melakukan double click pada file tersebut sehingga muncul
layar kerja sebagai berikut:

Pilih sheet
MENU
untuk
menampil
kan 18
menu
aplikasi ini

Setting tanggal,
bulan dan tahun
LPJ bendahara

Saldo Kas di
Bendahara
Pengeluaran
menurut UAKPA
Diisi jumlah
uang yang ada
di dalam
brandkas
Diisi jumlah
kuitansi yang
belum disahkan

2. Pilih menu 1.Rekam Data untuk membuat setting tanggal, bulan dan tahun pembuatan LPJ
bendahara Pengeluaran. Kemudian dilakukan pengisian Saldo UP sesuai Neraca SAKPA pada

periode pelaporan, Jumlah uang fisik yang ada pada Brandkas juga pada bulan pelaporan serta
mengisi Kuitansi baru yang belum dimasukkan SPM.
3. Pilih menu 2.BKU Halaman Muka. Menu ini digunakan untuk mengisi data satuan kerja
Kementerian/Lembaga beserta informasi DIPA dan pejabat Bendahara dan KPA.
4. Pilih menu 3.BKU. Bendahara dapat menggunakan menu ini untuk mencatat seluruh transaksi
penerimaan dan pengeluaran uang berdasarkan dokumen sumber yang sah. Cara pengisiannya
sama dengan pengerjaan Buku Kas Umum sesuai dengan Perdirjen Nomor 47 Tahun 2009,
namun ditambahkan dengan pengisian kolom Kd Tran. Kolom tersebut bermanfaat untuk
pembuatan buku-buku pembantu dan LPJ secara otomatis. Jadi Bendahara Pengeluaran hanya
mengerjakan Buku Kas Umum saja, selanjutnya aplikasi ini akan membuatkan buku-buku
pembantu hingga Berita Acara dan LPJnya.

Kolom Kd Tran merupakan jembatan penghubung yang akan memposting pencatatan pada Buku Kas
Umum ke buku-buku pembantu hingga LPJ. Kode selengkapnya dapat dilihat pada table berikut.

5. Setelah selesai merekam seluruh transaksi pada bulan pelaporan, silahkan untuk membuka
menu 4.BP Kas hingga menu 14.LPJ. Apakah buku-buku pembantu yang dihasilkan sudah
sesuai dengan tata cara pembukuan yang diatur dalam Perdirjen nomor 47 tahun 2009?
Selanjutnya untuk menyempurnakan proses pembukuan dan penyusunan LPJ Bendahara
Pengeluaran silahkan mengikuti panduan penggunaan aplikasi berikut ini.

6. Pada saat menu 13.BA Pemeriksaan dibuka, terlihat isian nomor bukti terakhir yang masih
kosong. silahkan untuk mengisi dengan nomor bukti transaksi terakhir yang terdapat pada Buku
Kas Umum.

Demikian ulasan mengenai tata cara pembukuan dan penyusunan LPJ Bendahara Pengeluaran
menggunakan aplikasi excel sederhana. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Referensi:
1. PMK Nomor 73 Tahun 2008
2. Perdirjen Nomor 47 Tahun 2009
3. Aplikasi excel diperoleh dari peserta diklat Bendahara Pengeluaran.

Anda mungkin juga menyukai