NOMOR : 05/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN BAGIAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM
Tindakan
Nama
Jabatan
Tandatangan
Tanggal
Disiapkan
Kabag BRI
2 Januari 2014
Diperiksa
H. Samsudin, S.Ag, M. Ag
Manajer BPI
7 Januari 2014
Disetujui
Direktur Utama
11 Januari 2014
MENGINGAT
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
TEMBUSAN Yth :
1. Seluruh Manajer
2. Seluruh Kepala Instalasi
3. Arsip
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Rumah Sakit adalah suatu unit organisasi pelayanan kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada segenap
lapisan masyarakat meliputi pelayanan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif yang terpadu dengan pelayanan promotif dan preventif
dalam keseimbangan fisik, mental, emosional maupun spiritual.
Untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna,
perlu didukung oleh sumber daya rumah sakit yang cukup agar kegiatan
pelayanan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Karenanya rumah sakit
perlu memiliki sumber daya insan yang mampu memberikan pelayanan
secara responship terhadap kebutuhan masyarakat, yaitu tersediannya
pelayanan kesehatan secara islami.
Berdasarkan pada Konsep Sehat WHO semenjak tahun 1948 yang
menyatakan bahwa: Health is state of complete pysical, mental and
sosial well-being and not merely the absence of disease or infirmity,
ternyata dengan konsep tersebut belum menemukan solusi yang
universal
terhadap
penyembuhan
holistic,
demi
mewujudkan
penyembuhan secara holistic, maka Mulai awal tahun 1998 konsep sehat
menurut WHO ditambah dengan aspek SPIRITUAL. Dengan masuknya
unsur spiritual dalam konsep sehat, maka pelayanan kesehatan islami
akan mudah direalisasikan. Sebab Kesehatan adalah nikmat yang sangat
penting dalam pandangan islam.
Islam memandang dan menempatkan nikmat sehat menjadi
nikmat
kedua
yang
harus
diminta
sesudah
nikmat
keimanan.
rohaniah,
insaniah, agar tetap berada dalam situasi dan kondisi yang fitrah dalam
rangka mewujudkan keyakinan, sabar, tawakal, berikhtiar dalam
mengatasi masalah, menjalani anugerah nimat yang berupa kesehatan.
Bagian kerohanian merupakan salah satu bagian non medis yang
memiliki peran dalam mendukung pelayanan islami di RSI Sultan Agung,
sehingga perlu dibuatkan pedoman pelayanan dalam pelaksanaan tugas.
1.2.
Tujuan Pedoman
Adapun yang menjadi tujuan dari adanya pedoman pelayanan
Bimbingan Rohani islam adalah sebagai berikut :
1. Agar dalam memberikan pelayanan Bimbingan Rohani islam lebih
terprosedur.
2. Menjadi pedoman Bimbingan Rohani Islam dalam melakukan
pelayanan.
1.3.
Motivasi Spiritual
Kajian Tafsir
Kajian Annisa
1.4.
Tahtimul Quran
Konsultasi Keagamaan
Mujahadah
Batasan Operasional
1. Bimbingan Psikorelegius Pasien
Merupakan suatu proses pemeliharaan, pengurusan, penjagaan
aktivitas rohaniah, insaniah, agar tetap berada dalam situasi dan
kondisi yang fitrah dalam rangka mewujudkan keyakinan, sabar,
tawakal, berikhtiar dalam mengatasi masalah, menjalani anugerah
nimat yang berupa kesehatan.
2. Pembinaan Keagamaan Karyawan
Merupakan suatu poses pembinaan keagamaan kepada
karyawan
yang
meliputi
pembinaan
mental
spiritual
dan
1.5.
Landasan Hukum
1.
2.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2.1.
Nama
Jumlah
Khusnul Khotimah
Ahmad Muhith
1 Orang
Distribusi Ketenagaan
1. Ka. Bag. Bimbingan Rohani Islam : 1 Orang
2. Petugas Pelaksana
2.3.
: 3 Orang
Pengaturan Jaga
1. Karyawan Bimbingan Rohani Islam
Dinas Pagi Karyawan BRI
BAB III
STANDAR FASILITAS
R. Perpus Diklat
R. Diklat
No.
Jenis Kelengkapan
Keterangan
Gedung
Ventilasi
AC 1 PK/20 m
Penerangan
Daya Listrik
Tata Ruang :
20 Watt / m
2200 VA
a. Ruang Tunggu
3 m
2 m
d. Ruang Perpustakaan
e. Ruang Rehat
f. WC
Jumlah
11
1.000 Eks
Paket Ibadah
81 paket
Almari
10
Rukuh
140
Sajadah
30
3.000 Eks
500 Eks
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
10
11
12
13
14
2. Arsip
a. Setelah hasil rekapitulasi dilaporkan kepada manajer disetujui,
kepala bagian melakukan pengarsipan.
b. Kepala Bagian bersama dengan staf pelaksana menindaklanjuti
laporan bulan kemarin untuk perbaikan pada bulan berikutnya.
15
BAB V
LOGISTIK
16
17
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
5.1. Pengertian
Merupakan suatu system yang membuat asuhan pasien di Rumah
Sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya di ambil.
5.2. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan keselamatan pasien
(Patient Safety) :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit.
4. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
18
Keterangan
PPI
469
Patient Safety
322
Pos Satpam
Loundy
456
Sanitasi
558
Teknik
117
Kendaraan
565
CS
180
Logistik
544
10
B. Maruf
444
11
B. Syifa
333
12
B. Athfal
222
13
B. Rijal
536
14
B. Salam I
535
15
B. Salam 2
543
16
B. Nisa 1
17
B. Nisa 2
537
18
B. Izzah 1
156
19
B. Izzah 2
20
Hemodialisa
155
21
ICU
539
22
Operator
23
Rekam Medik
100/101
548
19
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
2. Keselamatan di BRI
Alat Pelindung Diri (APD)
a. Masker Surgical
20
2.
Untuk mata cuci dengan air mengalir dari pangkal ujung mata dekat
hidung dengan memiringkan kepala.
3.
Untuk kulit cuci dengan air mengalir dan air sabun / desinfektan (Jika
perlu, bilas menggunakan alkohol 70 %) dan keringkan dengan handuk
bersih.
4.
21
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
22
BAB IX
PENUTUP
dalam upaya
23