1

Sifat-sifat fisika & kimia

protein sama dengan
enzim,

PENGERTIAN

KOFAKTOR
KOENZIM
ZYMOGEN
ISOZYM

KOFAKTOR
ENZIM :
SEDERHANA PROTEIN SAJA
YG. LEBIH KOMPLEKS PROTEIN + KOFAKTOR
KOFAKTOR :
LOGAM
SENYAWA ORGANIK NON PROTEIN YG. SPESIFIK (KOENZIM)
IKATAN ENZIM KOFAKTOR :
ADA YG. KUAT (KOVALEN)
ADA YG. LEMAH
ENZIM YG. PERLU KOFAKTOR HARUS MENGIKAT KOFAKTORNYA TERLEBIH DAHULU SEBELUM MELAKUKAN PROSES KATALISIS.

KOFAKTOR LOGAM

Berdsarkan ikatannya:

IKATAN KUAT / KOVALEN : METALLO-ENZIM

IKATAN YG. LEMAH

Fungsi:
IKUT LANGSUNG PD. PROSES KATALISIS
- GUGUS KATALITIK
STABILISATOR TEMPAT KATALISIS
IKATAN DGN. S DAN E (MENDEKATKAN S DAN E)
ESL
LES
ELS

Contoh:
Mg++
HEKSOKINASE
Fe++ / Fe+++ SISTEM SITOKROM
6

KOENZIM

KOENZIM + APOENZIM

BGN PROTEIN
KOFAKTOR BERUPA
SENYAWA ORGANIK
NON PROTEIN YG. SPESIFIK

HOLOENZIM
KATALITIK AKTIF

APOENZIM : - BAGIAN PROTEIN DR. ENZIM

- JK. SENDIRIAN TIDAK AKTIF

IKATAN :

KUAT / KOVALEN : GUGUS PROSTETIK

H2O2 + H2O2

Katalase

2H2O + O2

KATALASE : GUGUS PROSTETIKNYA SUATU HEME

SELAMA E BEKERJA, HEME MENGALAMI OKSIDASI DAN REDUKSI
mengandung Fe

LEMAH : KO-SUBSTRAT

(di slide berikutnya)

7

LEMAH : KO-SUBSTRAT
PIRUVAT + NADH + H+

LAKTAT + NAD+

Laktat Dehidrogenase
S

Ko-substrat

- MENGHUBUNGKAN 2 MACAM REAKSI DGN. 2 MACAM ENZIM

Pd GLIKOLISIS :
Gliseraldehid 3-P

1,3-Bisfosfogliserat

+ NAD+

+ Pi

+ NADH + H +
KE R.R. (O2)

Bila O2 / anaerob :

PIRUVAT + NADH + H+

LDH

LAKTAT + NAD+
8

FUNGSI KOENZIM

PERANTARA PEMBAWA GUGUS, ATOM TERTENTU ATAU ELEKTRON

CONTOH:
NAD+
R.R
NADP+
FMN
S NAD+ FAD

FAD
ATOM H
KoQ
KoQ

ELEKTRON : HEME
Sistem sitokrom
GUGUS LAIN : ATP FOSFAT

PIRIDOKSAL FOSFAT NH2

O2
VITAMIN B TERMASUK KOENZIM
TPP THIAMIN
NAD NIASIN
NADP NIASIN
FAD RIBOFLAVIN
KoA ASAM PANTOTENAT

PROENZIM=ZYMOGEN
ENZIM YG. DISEKRESI DALAM BENTUK YG. BELUM AKTIF
TUJUAN :
MELINDUNGI ORGAN TUBUH
MENYEDIAKAN BAHAN SETENGAH JADI
CONTOH : PEPSINOGEN
UNTUK MENGAKTIFKAN DIGUNAKAN ENZIM PROTEOLITIK ATAU
H+

PEPSINOGEN

H / PEPSIN
+

PEPSIN
H+ / Enzim proteolitik

PEPSINOGEN
PEPSIN
10

ISOZIM
MENGKATALISIS REAKSI YG. SAMA
CONTOH : LAKTAT DEHIDROGENASE (LDH)
T.D. 4 RANTAI POLIPEPTIDA
2 JENIS RANTAI :

M
H

ISOZIM LDH ADA 5 :

I1=H4

I2=H3M

I3=H2M2

I4=HM3

I5=M4

M & H : SUSUNAN ASAM AMINO BERBEDA

DISTRIBUSI ISOZIM DLM. JARINGAN BERVARIASI
DAPAT MEMBANTU DIAGNOSIS PENYAKIT
SIFAT FISIK, KIMIA, IMUNOLOGIS SEDIKIT BEDA

11

Katoda
(-)

Anoda
(+)

Jant

Hati

C
5

2 1

A
B
C
5 4 3 2 1

I5: M4

Elektroforesis
Selulosa asetat
pH 8,6

I1=H4

A Infark miokard
BN
C penyakit hati

LDH

12

EC

Kelas Enzim

Jenis Reaksi

Oksidoreduktase

Reaksi redoks

Transferase

Pemindahan gugus fungsional

Hidrolase

Pemisahan ikatan C-O, C-N,

atau C-S dengan penambahan
H2O

Liase

Penambahan gugus ke ikatan

rangkap/pembentukan ikatan
rangkap

Isomerase

Pemindahan gugus dlm satu

molekul untuk menghasilkan
bentuk isomer

Ligase

Pembentukan ikatan C-O, C-N,

atau C-S disertai penguraian
ikatan energi tinggi.
13

NOMOR KODE SISTEMATIK

Mis :

EC.2.7.1.1

Enzim yg dimaksud
Heksokinase

Akseptor gugus alkohol

Transferase
Transfer fosfat

-D-GLUKOSA -D-GLUKOSA 6-P

Glukokinase/Heksokinase
14

15

Cara kerja enzim

kead. transisi
tanpa katalisator

E. bebas

E. level

G
Ea

dgn katalisator inorg

Ea'

dgn enzim

Ea''
kead. awal

G = Perubahan
E. bebas
kead. akhir

Perjalanan
reaksi

16

17

Allosteric Site

Substrat

Tempat pengikatan substrat

Active Site
Kofaktor

18

CELAH AKTIF (ACTIVE SITE)

CELAH KATALITIK

CELAH PENGIKAT S

Celah aktif terbentuk oleh adanya struktur tersier

Pada celah aktif didapatkan gugus-gugus reaktif dari asam amino
yang akan melakukan reaksi katalitik.
Asam2 amino tsb. mungkin berjauhan dlm struktur primernya, ttpi
berdekatan dlm. struktur tersiernya.
Gugus2 reaktif di celah aktif :
Gugus2 pengikat s
Gugus2 katalitik

19

20

Derajat keasaman (pH)

pH optimum

Pada pH di bawah
optimum, kecepatan
reaksi meningkat
seiring dengan
peningkatan pH.
Pada pH di atas pH
optimum, akan terjadi
deprotonasi NH3+
terminal amino
mengubah konformasi
di tempat aktif dan
aktivitas menurun.

pH

21

suhu optimum

Pada suhu di bawah

optimum, kecepatan
reaksi meningkat
seiring dengan
peningkatan suhu.

Pada suhu di atas suhu

optimum terjadi
denaturasi, sehingga
aktivitasnya menurun.

suhu

22

KONSENTRASI SUBSTRAT

Kecepatan reaksi enzimatik meningkat

seiring dengan bertambahnya konsentrasi
substrat, sampai titik jenuh. Hal ini
menyebabkan kecepatan reaksi enzimatik
menjadi tetap.

23

V max

Km

[S]
24

KONSENTRASI ENZIM
Kecepatan reaksi enzimatik
meningkat seiring dengan
bertambahnya konsentrasi enzim.
V

[E]
25

26

 Inhibitor kompetitif terjadi karena

adanya kesamaan antara struktur
substrat (S) dengan struktur inhibitor
(I), sehingga enzim tidak mampu
mengenali.

27

Ada inhibitor
1/V
Tanpa
inhibitor

Substrat

ENZIM
-1/Km
1/Vmax

Inhibitor
1/S

28

Contoh:
Penggunaan antibiotik jenis sulfa
yang digunakan untuk luka.
Mekanisme kerja obat jenis ini
menggunakan model inhibitor yang
kompetitif.

29

Mekanisme:

ENZIM

Asam Folat

INHIBITOR
Makanan
Bakteri
30

 Inhibitor nonkompetitif terjadi karena

enzim memiliki tapak aktif lebih dari
satu yang analog dengan substrat &
inhibitor, sehingga enzim dapat
mengikat substrat dan inhibitor
secara bersamaan.

31

Ada inhibitor
1/V
Tanpa
inhibitor

Substrat

Inhibitor

-1/Km

ENZIM

1/Vmax

1/S

32

INHIBITOR NONKOMPETITIF

33

Contoh:
Inhibitor Pb (timbal) terhadap enzim
ferokelatase.
Ferokelatase adalah enzim yang mengkatalisis
pemindahan Fe pada sistem kelat senyawa
porfirin, pada metabolisme hem.
Enzim ini memiliki gugus prostetik SH
(sulfihidril) yang mampu mengikat Pb.
Akibatnya, selain Fe, ferokelatase juga dapat
mengikat Pb, sehingga metabolisme
pembentukan hem dapat terganggu.
34

Mekanisme:
Pb (inhibitor)

FEROKELATASE

Cincin Porfirin

Fe
Hem
35

36

Dengan mengendalikan konsentrasi glutation di

dlm sel, aktivitas enzim juga dapat dipengaruhi

37

 Pengendalian enzim dapat dilakukan dengan

penghambatan produk.
Heksokinase
Misal: D-glukosa

D-glukosa-6-fosfat
Heksokinase dapat dihambat oleh D-gluk-6-fosfat

38

 Pengendalian enzim dapat melalui

penghambatan umpan balik.
Penghambatan umpan balik bekerja
dgn cara penghambatan langkah
reaksi dalam jalur metabolisme oleh
produk metabolisme.
Contoh: penghambatan piruvat
kinase oleh alanin.
39

Mekanisme penghambatan umpan

balik:

40

41

Modifikasi kovalen adalah pengubahan struktur

molekul enzim secara kovalen melalui fosforilasi
menjadi defosforilasi atau sebaliknya.
Kelebihan cara ini: dapat memodulasi luas ataupun
aliran energi dengan cara mengubah kadar enzim
dalam bentuk aktifnya.
Fosforilasi sering terjadi pada gugus OH pada
residu serin, treonin atau tirosin.

42

ANALOG KOENZIM SEBAGAI OBAT

Penggunaan isoniazid
sebagai obat
antituberculosis,
didasarkan atas konsep
analog koenzim.
Dasar: biosintesis dari
koenzim nukleotida
piridin memerlukan
nikotinamida,
sedangkan strukturnya
mirip dengan isoniazid.

43

STRUKTUR ISONIAZID DAN NIKOTINAMID

Dengan demikian, isoniazid dapat mengganggu sintesis
koenzim nikotinamid, sehingga dapat menahan
pertumbuhan bakteri tuberculosis.
O
C-NH-NH2

O
C-NH2

44

ASPIRIN:
INHIBITOR SIKLOOKSIGENASE

Aspirin dikenal sebagai obat antiradang dengan

mekanisme menghambat jalur siklooksigenase.
Penghambatan ini melalui reaksi asetilasi pada
gugus serin 529 yang terdapat pada tapak aktif
enzim PGG/H sintase, sehingga enzim ini
menjadi tidak aktif.
Hal ini berakibat pada tidak terjadinya perubahan
asam arakidonat menjadi prostaglandin H2.

45

46

Mekanisme:

47

Enzim untuk penegakan

diagnosis

Berdasarkan fungsinya, enzim dibedakan atas

enzim fungsional dan nonfungsional.
Enzim fungsional: enzim yang terdapat di
dalam sel dan mengkatalisis substrat yang
sesuai.
Enzim nonfungsional: enzim yang terdapat di
dalam sel tetapi tidak terdapat substrat yang
dikatalisisnya.

48

Enzim untuk penegakan

diagnosis

Berdasarkan sifat ini, beberapa enzim digunakan untuk

penegakan diagnosis. Contoh:

Enzim

Penyakit yang berhubungan

Glutamat aminotransferase

Penyakit jantung, hepar

Aspartat aminotransferase

Penyakit jantung, hepar

Alanin aminotransferase

Penyakit jantung, hepar

Fosfatase asam

Karsinoma prostat

Kreatin kinase

Jantung, otot,otak
49

KELAINAN GENETIK : DEFISIENSI

G6PD

PD. ORANG NORMAL ENZIM G6PD >> TDP. PD :

KELENJAR ADRENALIS, JARINGAN LEMAK,
ERITROSIT & KELENJAR MAMMAE (LAKTASI) DLM.
SERUM SEDIKIT SEKALI
DEFISIENSI G6PD : ERITROSIT MUDAH HEMOLISIS
BILA TERPAPAR BAHAN OKSIDAN (Mis : PRIMAQUIN)
PEMERIKSAAN KADAR G6PD : DLM. ERITROSIT
DEFISIENSI G6PD KADAR G6PD DLM. DARAH .
G6PD NADPH (HMP SHUNT) GSH
MENGHILANGKAN H2O2

50

51