Asnawati
Bag. Fisiologi FK Unlam
Proses Pencernaan
Makanan digunakan pada level
yang melibatkan reaksi kimia:
selular
Proses Pencernaan
Organisasi GIT
1. Saluran cerna terdiri dari mulut, faring,
esofagus, lambung, usus halus, usus
besar, dan anus.
2. Organ asesori saluran cerna terdiri dari
gigi geligi, lidah, kelenjar saliva, hati,
kandung empedu, dan pankreas.
3. Empat lapisan atau tunika saluran
cerna dari dalam ke luar yaitu mukosa,
submukosa, muskularis, dan serosa.
HATI DAN
KANDUNG
EMPEDU
USUS HALUS
Sekresi
Mukus, alfa-amilase
HCl, pepsin, mukus
HCO3 -, enzim hidrolitik
(tripsin, kimotripsin,
korboksipeptidase, lipase,
amilase, dll)
HCO3 -, garam empedu,
pigmen empedu
Enzim hidrolitik
SEKRESI SALIVA
Saliva disekresi oleh:
Tiga pasang kelenjar saliva utama: parotis,
submandibular atau submaxillar, dan sublingual.
Kelenjar saliva minor: kelenjar bukal
Stimulasi simpatis:
Volume saliva jauh lebih sedikit dengan
konsistensi kental dan kaya mukus.
SEKRESI ESOFAGUS
Sekresi esofagus seluruhnya adalah
mukus (yang disekresi di sepanjang
saluran cerna).
Fungsi:
Lubrikasi: memperkecil kemungkinan
rusaknya esofagus oleh bagian-bagian
tajam makanan yang masuk.
Proteksi: melindungi dinding esofagus
dari asam dan enzim getah lambung
apabila terjadi refluks lambung.
SEKRESI LAMBUNG
Fungsi utama lambung adalah memulai
pencernaan protein oleh enzim pepsin.
Kelenjar gastrik mukosa lambung
terdiri dari 3 jenis sel sekretori:
sel utama (chief cells) yang mensekresi
pepsinogen;
sel parietal (oksintik) yang mensekresi
asam hidroklorida dan faktor intrinsik; dan
sel leher mukosa (mucous neck cell) yang
mensekresi mukus.
Hydrochloric
acid (HCl)
Pepsinogen
Pepsin
Sumber
Sel parietal
Chief cell
Dari pepsinogen
dengan adanya
HCl
Mukus
Sel Goblet
Faktor intrinsik Sel parietal
Serotonin &
Sel argentaffin
histamin
Gastrin
Sel G
Fungsi
Konversi pepsinogen
menjadi pepsin;
membunuh patogen
Bentuk inaktif pepsin
Enzim pemecah
protein
Proteksi mukosa
Absorbsi vitamin B12
Pengatur autokrin
Memicu sekresi HCl
dan pepsin
Sekresi Pepsinogen
Disekresi oleh sel utama.
Diuraikan oleh HCl menjadi pepsin
Setelah terbentuk, pepsin bekerja pada
molekul pepsinogen lain untuk menghasilkan
lebih banyak pepsin proses otokatalitik:
bentuk aktif suatu enzim mengaktifkan
molekul enzim yang sama.
Memulai pencernaan protein dengan memecah
ikatan asam amino tertentu di protein untuk
menghasilkan fragmen-fragmen peptida.
Sekresi Mukus
Berasal dari sel epitel permukaan dan sel
leher mukosa.
Berfungsi protektif:
Bersifat lubrikasi: melindungi mukosa lambung
dari cedera mekanis.
Membantu melindungi dinding lambung dari
pencernaan diri (self-digestion) karena pepsin
dihambat apabila berkontak dengan lapisan
mukus.
Bersifat alkalis: melindungi lambung dari cedera
asam.
Fase lambung
Fase usus
Fase usus:
Mencakup faktor yang berasal dari usus halus yang
mempengaruhi sekresi lambung.
Komponen eksitatorik: produk pencernaan protein di
duodenum memicu pengeluaran gastrin usus yang
dibawa darah ke lambung memicu sekresi lambung.
Komponen inhibitorik (lebih dominan): menghentikan
aliran getah lambung sewaktu kimus mulai mengalir
ke usus halus.
Pankreas
Pankreas mempunyai dual fungsi:
Sel asinusnya menghasilkan enzim
pencernaan yang disekresikan ke
duodenum melalui duktus pankreatik.
Pulau-pulau pankreas mensekresi
hormon insulin dan glukagon ke dalam
darah untuk mengontrol kadar gula
darah.
SEKRESI PANKREAS
Dua komponen getah pankreas:
Sekresi enzimatik poten:
Enzim-enzim proteolitik: tripsinogen, kimotripsinogen,
prokarboksipeptidase. Tripsinogen diaktifkan menjadi
tripsin oleh enzim enterokinase. Tripsin mengaktifkan
kimotripsin dan prokarboksipeptidase.
Amilase pankreas
Lipase pankreas
Sekresi Pankreas
Hepar
1. Hepar penting bagi sistem pencernaan
untuk memproduksi garam empedu yang
mengemulsi lemak.
2. Kandung empedu menyimpan dan
memekatkan empedu yang dihasilkan
oleh lobulus hepar. Empedu masuk ke
duodenum melalui saluran empedu.
3. Garam empedu:
membantu pencernaan lemak melalui efek
deterjen (emulsifikasi)
Mempermudah penyerapan lemak melalui
pembentukan misel