Skenario 1
1A. ANATOMI SYSTEM DIGESTIF (Anatomi Klinik snell)
Oke, jadi pada blok Digestif ini untuk anatominya sendiri dibagi dua sub bahasan
Tractus Digestivus (Saluran Pencernaan)
Saluran pencernaan dimulai melalui mulut dan berakhir pada anus, panjangnya sekitar 9
meter. Tractus digestivus itu sendiri dibagi lagi menjadi 7 bagian :
1. Cavitas oris (rongga mulut)
- gigi
- Lidah
2. Pharynx
3. Oesophagus (kerongkongan)
4. Ventriculus (gaster/lambung)
5. Intestinum tenue (usus halus)
- duodenum (usus 12 jari)
- Jejunum
- Ileum
6. Intestinum crassum (usus besar)
- Cecum (usus buntu)
- Appendix vermiformis (umbai cacing)
- Colon: ascendens, transversum, descendens, sigmoideum
- rectum
7. Anus
Cavitas Oris (rongga mulut)
Terdiri atas: Vestibulum oris,Cavitas oris propria, Isthmus oropharyngealis , Arcus
palatoglossus,Palatum molle (uvula), Dorsum linguae
2. Pharynx
Terdiri dari : Nasopharyx, oropharynk, laryngopharyx
3. Ventikulus (lambung)
Morfologi Eksternal Ventriculus:
-
Vaskularisasi :
Arteri : Truncus coeliacus -> a. gastrica sinistra
a.hepatica communis -> a. gastrica dextra
a.lienalis -> a. gastrica breves
a.gastroomentalis sinistra et dextra
Vena : v. gastrica sinistra et dextra, v. gastroomentalis dextra et sinistra
Inervasi : Truncus Vaginalis anterior et posterior
1. Intestinum tenue
Morfologi Permukaan Mucosa Intestinum Tenue :
- Plica circularis (valvula Kerkringi)
- Villi intestinalis
- Glandula Intestinalis
Vaskularisasi : a.pancreaticoduoidenalis superior et inferior
v. pancreaticoduoidenalis superior et inferior
Inervasi : plexus coeliacus dan plexus mesentericus
2.
-
Intestinum crassum
Flexura coli dextra (hepatica), flexura coli sinistra (lienalis), flexura sigmoidea
Taenia coli
Haustra et incisura
Plica semilunaris coli
Plica transversalis recti
Appendix epiploicum
Vaskularisasi : a.caecalis anterior, a. caecalis posterior
Vena mengikuti arteri
Inervasi : plexus mesentericus superior
Glandula Digestoria
- Glandula salivarius (kelenjar ludah)
Hepar (hati)
Vesica fellea
Pancreas pars exocrine
Gld. gastrica di ventriculus
Gld. intestinalis di intestinum tenue
1. Hepar
Facies: diaphragmatica, visceralis
Lobi: dexter, sinister, quadratus, caudatus
Alat penggantung: lig. Coronarium et lig. Falciforme
Area nuda (pars afixa hepatis)
Lig. Teres hepatis, lig. Venosum
Porta hepatis
2. Pankreas
Pars exocrine et pars endocrine
Pars exocrine: ductus pancreaticus major et minor
Bagian: caput, collum, corpus, cauda
Processus uncinatus, sulcus uncinatus
Kelenjar :
@ Oesophageal-gland-proper : submukosa,
@ Oesophageal-cardiac-gland : lamina propria
pada : - oesophagus prox
- oesophagus distal, dekat cardia
dalam
: otot skelet
skelet
: otot skelet
polos
: otot polos
polos
5. VENTRICULUS (LAMBUNG)
Suatu pelebaran tract. Digest. dimana makanan dicerna secara kimiawi dan mekanis.
Makros :
Lipatan-lipatan long rugae
Cekungan-cekungan Foveolaegastricae (gastric-pits)
Lapisan dinding Lambung :
3. Mikrovili :
- Tonjolan-tonjolan halus spt silinder
- dipermukaan sel absorbtif : striatedborder
3. Ileum
- Plika Kerkringi makin jarang dan pendek, menghilang pada akhir ileum
- Vili : pendek dan atrofis, menghilang pada akhir ileum
- Kripta dari Lieberkuhn ++ ; Sel goblet ++
Sukar dilihat :tertutup sebukan limfosit dalam bentuk kelompok-kelompok
lymfonudoli Agregrasi :Payer Patch
7.
-
8.
PANKREAS
9. Vesica fellea
- Organ spt kantong bulat panjang
- fundus, corpus, collum
- struktur dinding :
1. Tunica mucosa : epith. Columnare simplex, lamina propria, Plicae t. mucosa
2. Tunica muscularis : otot polos tebal : longitudinal, circulare
3. Tunica serosa (adventitia)
10. HEPAR
- Kelenjar terbesar : 1,5 kg
4 lobuli
kapsul : capsula dari Glisson
jar. ik. : serabut kolagen, elastis
melapisi seluruh permukaan, kec : pars afixa
di hilus mengikuti pembuluh darah yang masuk hepar lobuli lobuli
Endoderm akan membentuk saluran Gastrointestinal , lapisan epitel sal. Cerna dan
membentuk parenkim berbagai kelenjar (contohnya Hati, pankreas)
Mesoderm splanknik membentuk unsur otot dan unsur peritoneum pada dinding usus
1. Mesenterium
- Berasal dari mesoderm splanknikus
- Merupakan lapisan ganda peritoneum yang membungkus suatu organ , dihubungkan
dengan dinding tubuh
- Dibagi 2
dorsal (dari ujung bawah esofagus kloaka usus belakang)
Ventral (dari ujung bawah esofagus lambung bag. atas duodenum)
2. Pembagian tractus digestiv berdasarkan vaskularisasi :
- Foregut :(esofagus, lambung, sebagian dari duodenum, apparatus biliaris): arteri
seliaka
- Midgut (sebagian dari usus kecil dan besar yang berada di atas fleksura splenicus):
arteri mesentrica superior
- Hindgut (sebagian dari usus besar sampai superior dari lubang anus): arteri
mesentrica inferior
3. Perkembangan Esophagus
- esophagus berkembang dari foregut kaudal dari pharing
- Awalnya, esophagus pendek namun mengalami elongasi dengan cepat, karena
pertumbuhan dan relokasi jantung dan paru-paru. Esophagus mencapai panjang relatif
pada minggu ke-7
- Epithelium dan kelenjar esofagus berasal dari endoderm. Epithelium mengalami
proliferasi dan menyebabkan obliterasi partial atau komplit lumen esofagus.
Rekanalisasi esophagus terjadi pada akhir minggu ke-8.
4. Perkembangan lambung
- Pelebaran foregut membentuk fusiformis
- Kemudian akan berubah kedudukan dengan berputar :
(1) mengelilingi sumbu panjang 90o dan
(2) sumbu anteroposterior 180o.
- Sehingga (1) sisi kiri depan
sisi kanan belakang (lebih cepat proliferasi)
(2) Pilorus ke kanan, ke atas
Kardia ke kiri, sedikit ke bawah .
5. Perkembangan duodenum
- Awal minggu ke-4, duodenum berkembang dari :
Kaudal/bagian distal foregut
Bagian proksimal midgut
Hubungan antara primordium hati dgn usus depan menyempit saluran empedu.
Sebuah tonjolan kecil terbentuk -> kantung empedu dan duktus sistikus
a. Pada minggu ke 10, berat liver 10% dari berat tubuh, tapi setelah lahir hanya 5%
dari berat tubuh
b. Fungsi hemopoerik (minngu ke 10 - + 28 minggu)
c. Fungsi empedu (mingggu ke 12)
7. Perkembangan pancreas
- Dibentuk oleh 2 tunas (ventral dan dorsal )yang berasal dari lapisan endoderm
duodenum.
- Tunas ventral bergeser ke dorsal (akibat rotasi duodenum) membentuk huruf C.
- Kedua tunas terjadi fusi pankreas.
- Tunas Ventral membentuk prosesus unsinatus dan bagian bawah kaput pankreas
- Tunas dorsal membentuk sisa bagian yang lainnya
- Tunas dorsal Proksimal duktus pankratikus assesorius
- Distal duktus pankreatikus mayor + d. koledukus -> Papilla Mayor
8.
-
Tunas ventral
Bulan ke-3 pulau Pankreas terbentuk dari jaringan parenkim (endoderm)
Jaringan penghubung kelenjar nya berasal mesoderm splanchnic .
Bulan ke 5, sekresi insulin dimulai
Perkembangan Midgut
Pada saat dalam umbilikalis, loop midgut mengalami rotasi 90 derajat tidak searah
jarum jam disekitar akis a mesenterik superior.
Hal ini menyebabkan perubahan posisi bagian kranial (usus halus) ke kanan dan
bagian kaudal midgut (usus besar) di kiri.
Selama rotasi, bagian kranial mengalami elongasi dan membentuk loop intestinal
(primordia jejunum dan ileum)
Minggu ke-10, jejunum kembali ke abdomen (reduksi hernia midgut) menempati
bagian kiri abdomen
Usus halus (dibentuk bagian kranial midgut) kembali lebih dahulu, melalui bagian
posterior a. mesenterika superior.
- Usus besar kemudian akan mengalami rotasi 180 derajat berlawanan dengan jarum
jam menempati sisi kanan abdomen.
- Colon asenden dapat dikenali pada saat dinding abdominal posterior mengalami
elongasi
9. Perkembangan cecum dan Appendix
- Primodium sekum dan apendiks-divertikulum sekal- tampak pada minggu ke 6
elevasi pada batas antimesenterik bagian kaudal loop midgut
- Apek divertikulum sekal tidak tumbuh cepat seperti bagian lainnya sehingga awalnya
appendiks berupa divertikulum kecil dari sekum. Appendiks makin panjang dengan
cepat sehingga pada waktu lahir, terdapat saluran panjang yang berasal dari akhir
distal sekum.
10. Perkembangan Anus
- Terdiri dari :
2/3 superior (kira-kira 24 mm) saluran anus dewasa berasal dari hindgut
1/3 inferior (kira-kira 13 mm) berkembang dari proctodeum.
- Batas epithelium dari ektoderm proctodeum dan endoderm hindgut dapat dilihat dari
garis pectinate irregular, berlokasi pada batas inferior valvula anus. Garis ini
mengindikasikan perkiraan bekas letak membran anal.
- Kira-kira 2 cm di atas anus terdapat garis anocutaneous. Ini merupakan terjadinya
perubahan epithelium anal dari kolumnar menjadi sel squamous stratified. Pada anus,
epithelium mengalami keratinisasi dan berlanjut ;ada kulit disekitar anus.
- Lapisan lain dinding saluran anus berasal dari mesenkim splanik. Sama dengan
pembentukan spinchter pyloric dan valvula ileosekal, pembentukan spinchter anal
berada di bawah kontrol genetik gen Hox D.
Gerakan mekanik saluran cerna dimulai dengan tahap yang dinamakan mastikasi
(mengunyah) yang terjadi di cavitas oris. Secara anatomi dan histology tadi kita telah
membahas organ-organ yg berperan dalam sisten digestif, nah untuk proses mastikasi
organ yang berperan pertama kali adalah Gigi : insisivus, kaninus dan geraham. gigi
berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. gigi membantu memecah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Kemudian organ selanjutnya yang membantu
proses mengunyah adalah Lidah. Lidah berfungsi membolak balik dan mencampur
makanan, serta sebagai indra pengecap. Setelah itu ada lagi proses mengunyah yang
disebut Reflek mengunyah, reflek ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan sehingga
gigi tidak melukai lidah atau organ lunak lainnya.
Setelah proses mengunyah makanan didalam cavitas oris. Selanjutnya makanan yg sudah
menjadi kecil tadi, atau kita sebut (bolus) akan masuk ke kerongkongan (esophagus). Proses
masuknya makanan dari cavitas oris ke esophagus di sebut proses Deglutisi (menelan).
Menelan merupakan mekanisme yang kompleks. Pada umumnya, proses menelan dibagi
menjadi 3 tahap :
Tahap Volunter : dengan bantuan lidah makanan secara sadar di dorong ke belakang rongga
mulut
Tahap Faringeal : otomatis makanan masuk ke esofagus
Tahap Esofageal : gerakan peristaltik, makanan terdorong ke lambung
Selanjutnya makanan akan masuk ke dalam lambung. Lambung terdiri dari tiga bagian :
kardiak (bagian atas), fundus (bagian tengah) dan pilorus (bagian akhir). Lambung
melakukan gerakan peristaltik dan pendular untuk meremas dan mengaduk makanan yang
masuk. Lambung juga mempunyai Fungsi motorik sebagai : Tempat penyimpanan makanan
dan Tempat pencampuran makanan. Setelah makanan memasuki lambung, makanan akan
menumpuk dilambung. Di sini Reflek vasovagal berperan, reflex ini bekertja dengan cara
mengurangi tonus dinding lambung, hal ini akan menambah ruang sehingga makanan lebih
banyak bisa masuk. Penonjolan lambung kearah luar secara progresif memungkinkan
volumenya jadi bertambah. Proses selanjutnya yaitu Pencampuran dan propulsi yaiutu proses
pencampuran makanan dengan secret lambung. proses ini terjadi dengan bantuan gelombang
campur setiap 20 detik, hal ini disebabkan oleh pengaturan gelombang listrik dasar yang akan
menimbulkan gerakan mendorong isi lambung kearah antrum. Setelah itu makanan yang
sudah bercampur dengan sekresi lambung disebut kimus.
Makanan selanjutnya akan menuju ke usus halus tepatnya di duodenum. Sebelumnya
terjadi proses yang disebut Pengosongan lambung, ada dua factor yang berpengaruh dalam
proses ini, yang pertama
Iritasi duodenum
Keasaman-osmolalitas kimus yang berlebihan
Pemecahan bahan makanan yang tidak sempurna
Di usus halus proses yang terjadi adalah Gerak usus halus, dimana gerak ini di bagi
menjadi kontraksi segmentasi yang memungkinkan terjadinya perpindahan makanan ditengah
lumen ke tepi lumen usus. Dan Kontraksi pendorong yang berperan dalam mendorong
makanan bergerak ke arah distal.
Proses selanjutnya adalah Pergerakan kolon dimana Fungsi daricolon itu sendiri adalah
untuk Tempat pnyerapan air dan Tempat penumpukan feses. Terdapat 2 gerakan pada kolon
yaitu :
Gerakan Pencampur haustrasi : melalui cara yang sama dengan gerakan kontraksi
segmentasi pada usus halus
Gerakan pendorong : dorongan ini dihasilkan oleh kontraksi haustre yang lambat
tetapi berlangsung persisten
Tahap terakhir dari proses gerakan mekanik saluran cernaterjadi di rectum. Prosesnya
disebut defekasi. Reflek defekasi dimulai adanya regangan didinding rektum oleh masa feses,
kemudian mendorong masa feses ke rectum. Bila keadaan telah memungkinkan dan berada di
tempat yang tepat, m.spinter ani yang di persarafi oleh nervus pudendus akan relaksasi
kemudian akan terjadi defekasi. (FISIOLOGI GUYTON BAB 63 HAL 821 -831)
3. SEKRESI KELENJAR SALURAN CERNA
Kelenjar Pencernaan
Pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim. Enzim pencernaan
dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar pencernaan pada manusia diantaranya :
Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di
bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva).
Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang membayangkan makanan tertentu serta
refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut. Saliva mengandung enzim
ptialin atau amilase ludah.
2. Kelenjar lambung
Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, enzim renin dan asam
khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung.
Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi oleh refleks jika ada makanan yang
masuk ke dalam lambung, serta dipengaruhi oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh
dinding lambung. Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada dinding
lambung.
3. Kantong empedu
Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan empedu. Empedu
dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang tua atau rusak oleh hati. Cairan empedu
dialirkan ke dalam duodenum. Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh hormon
kolesistokinin. Hormon ini dihasilkan oleh duodenum.
4. Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan
enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen,
enzim lipase dan NaHCO3. Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin.
Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua
belas jari).
5. Kelenjar di usus halus
Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin (peptidase),
enzim maltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzim nuklease serta lipase. Pengeluaran
enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum.
Lemak
Lipid diklasifikasikan menurut komposisi kimianya menjadi :
1)
Lipid sederhana ( Lemak netral, ester asam lemak dengan berbagai alkohol)
2)
Lipid kompleks/majemuk ( Fosfolipida, glikolipid/glikosfingolipid, lipid kompleks lain
seperti sulfolipid, aminolipid, lippprotein )
3)
Lipid turunan ( Asam lemak, gliserol, steroid, aldehida lemak, vitamin larut lemak,
badan keton, hormon, hidrokarbon )
Proses absorpsi lemak : Hasil pencernaan lipida diabsorpsi ke dalam membran mukosa
usus halus dengan cara difusi pasif.
Makanan akan melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan lemak
berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah. Lemak tersebut akan memasuki
usus kecil, di mana tetes-tetes lemak besar diuraikan lebih lanjut oleh kontraksi usus
(peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan lesitin) menjadi tetesan lemak yang lebih kecil.
Sebagian besar lemak pada makanan berbentuk trigliserida. Trigliserida terdiri dari
rangka struktur gliserol dengan tiga asam lemak yang menempel dan menjadi bentuk
molekuler seperti huruf besar E. Enzim lipase gastrointestinal memecah trigliserida yang
terdapat di tetesan lemak kecil menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, yang cukup
kecil untuk memasuki sel-sel mukosa dinding usus. Untuk itu, molekul-molekul ini harus
dapat larut dalam air.
Asam empedu membungkus asam lemak bebas, monogliserida, vitamin yang larut
dalam lemak, lesitin dan kolesterol untuk membentuk tetesan mikroskopik larut air yang
disebut misel. Misel kemudian menuju dinding sel dinding usus, di mana asam lemak bebas
dan monogliserida melewati membran dan memasuki sel. Misel sendiri tidak melewati
membran. Setelah memasuki sel mukosa, asam lemak dan monogliserida bergabung lagi
menjadi trigliserida. Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui sistem
limfatik menuju sistem peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi
atau disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposit.
-
Protein
Absorpsi ini menggunakan mekanisme transpor natrium seperti halnya pada absorpsi
glukosa. Asam amino memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dibawa ke
hati sebagian digunakan oleh hati dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah dibawa ke selsel jaringan. Sebagian besar asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino sampai di
ujung usus halus.
Beberapa jenis protein karena struktur fisika atau kimianya tidak dapat dicerna dan
dikeluarkan melalui usus halus tanpa perubahan. Protein yang tidak dapat diabsorpsi akan
masuk ke dalam usus besar. Dalam usus besar terjadi metabolisme mikroflora kolon dan
produknya dikeluarkan dalam bentuk feses.
Fungsi Enzim
Fungsi dan Cara Kerja Enzim - Di dalam reaksi kimia, antara suatu bahan (zat, unsur,
molekul atau senyawa) yang satu dapat mengadakan reaksi dengan bahan (zat, unsur,
molekul atau senyawa) yang lain sehingga dihasilkan suatu senyawa yang baru. Hal tersebut
terjadi di dalam proses metabolisme, sehingga dihasilkan bahan yang diperlukan untuk tubuh.
Dalam proses actore tersebut, tentunya diperlukan waktu tertentu untuk dapat mengubah
bahan baku menjadi bahan yang baru (produk).
Selama terjadi reaksi kimia tersebut, diperlukan adanya suatu bahan yang berperan dalam
mengatur waktu untuk terjadinya reaksi yaitu enzim. Enzim tersebut diperlukan untuk
mempercepat terjadinya reaksi kimia (katalis), sehingga enzim disebut sebagai katalisator.
Enzim yang berperan untuk mempercepat reaksi kimia dalam actore suatu actor hayati atau
actore disebut sebagai biokatalisator. Molekulmolekul yang dikatalis oleh enzim dinamakan
substrat.
b.
Fungsi ko enzim
Selain itu koenzim juga berfungsi untuk menentukan sifat dari suatu reaksi dan dapat
bertindak sebagai actore actore dari satu enzim ke enzim yang lain. Contoh koenzim adalah
NADH, NADP dan actore trifosfat.
Koenzim merupakan komponen penting dari enzim yang diperlukan untuk setiap reaksi
actore dalam tubuh kita. Koenzim sering di identikan sebagai vitamin karena banyak koenzim
ditemukan dalam bentuk actore vitamin B seperti Niacin, Tiamin, Riboflavin, dl. Koenzim
berikatan dengan enzim membentuk holoenzim. Koenzim juga membentuk molekul lain
dalam sel yang menjadi sumber actor Sel. Energi sell dibutuhkan molekul-molekul sel untuk
melakukan fungsi-fungsi khusus. Contoh dari salah satu fungsi koenzim bagi tubuh adalah
retensi memori. Tanpa koenzim, tubuh manusia tidak bekerja dan semua proses sel berhenti.
c. Penggolongan Enzim dan Koenzim
- Penggolongan Enzim
Enzim dapat digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya, substrat yang dikatalisis,
daya katalisisnya, dan cara terbentuknya.
1.
2.
Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis
- Oksidoreduktase
actore mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang merupakan pemindahan actore,
actore atau oksigen. Sebagai contoh adalah enzim actore transfer oksidase dan actore
peroksidase (katalase). Ada beberapa macam enzim electron transfer oksidase, yaitu enzim
oksidase, oksigenase, hidroksilase dan dehidrogenase.
- Transferase
Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari suatu molekul ke
molekul yang lain. Sebagai contoh adalah beberapa enzim sebagai berikut:
1.
Transaminase adalah transferase yang memindahkan gugusan amina.
2.
3.
- Hidrolase
actore mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, dengan contoh enzim adalah:
1.
Karboksilesterase adalah hidrolase yang menghidrolisis gugusan ester karboksil.
2.
3.
- Isomerase
1. Isomerase meliputi enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi isomerisasi, yaitu:
2.
Rasemase, merubah l-alanin
D-alanin
3.
Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat
D-xylulosa-5-fosfat
4.
Cis-trans isomerase, merubah transmetinal
cisrentolal
5.
Intramolekul ketol isomerase, merubah D-gliseraldehid-3-fosfat
dihidroksi
aseton fosfat
6.
Intramolekul transferase atau mutase, merubah metilmalonil-CoA
suksinil-CoA
- Ligase
actore mengkatalisis reaksi penggabungan 2 molekul dengan dibebaskannya molekul
pirofosfat dari nukleosida trifosfat, sebagai contoh adalah enzim asetat=CoASH ligase yang
mengkatalisis rekasi sebagai berikut:
Asetat + CoA-SH + ATP
Asetil CoA + AMP + P-P
3. Koenzim
a.
koenzim 1
Tersusun dari satu molekul beta asam molekul nikotinamida, satu molekul adenine dan 2
molekul pentose serta 2 molekul asam phospat. Koenzim ini dikenal juga sebagai
kodahidrogenese 1 atau kozimase. Dalam ilmu kimia dikenal sebagai DPN(
diphosphopyridine nucleotide). Dan pada umunya terdapat pada sel hidup.
b.
Koenzim 2
Dikenal sebagai kodehidrogenese II atau kozimase II. Fungsinya sama dengan koenzim
I dan hanya berbeda dalam kandungan molekul asam sulfatnya. Pada koenzim I tersapat 2
molekul asam phosfat sedangkan pada koenzim II terdapat 3 molekul asam phospat. Fugnsi
koenzim dalam suasana anaerob sebagai dehidrogenase yang menerima atom H atau sebagai
aksepto H
- Enzim dan koenzim tersebut dapat mengalami hambatan dalam proses kerjanya, yang dapat
mempengaruhi cara kerja Enzim dan koenzim adalah:
1.
Suhu
2.
Derajat keasaman (pH)
3.
Inhubator
4.
Konsetrasi substrat
5.
Konsentrasi enzim
6. SINTESIS PROTEIN
1. Transkripsi :
Peristiwa penyalinan DNA menjadi RNA
berlangsung di nukleus
a. Tahap Transkripsi
1. Inisiasi (Permulaan)
2. Elongasi (Pemanjangan)
3. Terminasi (Pengakhiran)
1. Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi dimulai dari promoter yaitu daerah DNA yang merupakan tempat melekatnya
RNA polimerase.
Promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi.
2. Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi terjadi saat RNA bergerak di
sepanjang DNA, pilinan ganda DNA
terbuka secara berurutan.
Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul RNA yang sedang
tumbuh di sepanjang rantai DNA,
Setelah sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembali dan molekul RNA baru
terlepas dari cetakannya
3. Terminasi (Pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator,
Teminator adalah urutan DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodon
terminasi)
2. Translasi :
Peristiwa penerjemahan kodon menjadi asam amino pada sintesis protein
Berlangsung di ribosom
b. Tahap Translasi
1.
Inisiasi (Permulaan)
2.
Elongasi (Pemanjangan)
3.
Terminasi (Pengakhiran)
1. Inisiasi (Permulaan)
Ribosom kecil mengikat diri pada mRNA dan tRNA inisiator.
Ribosom melekat pada salah satu ujung mRNA.
Didekat pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG . Kodon ini memberikan sinyal
dimulainya proses translasi
2. Elongasi (Pemanjangan)
Molekul rRNA dari ribosom subunit besar yang berfungsi sebagai enzim mengkatalis
membentukan ikatan peptida yang mengabungkan polipeptida ke asam amino yang
dibawa tRNA,
Setelah itu tRNA keluar dari ribosom.
Ribosom dan mRNA bergerak dengan arah yang sama, kodon demi kodon, peristiwa
ini berlangsung sampai terbentuk polipeptida.
3.
Terminasi (Pengakhiran)
Elongasi akan berhenti setelah ribosom mencapai kodon stop.
Triplet kodon stop yaitu UAA, UAG, UGA.
Kodon stop bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi,
selanjutnya polipeptida yang terbentuk lepas dari ribosom
4.
-
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi
molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul glukosa
berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut
glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.
4. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya
pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :
Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.
5. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas
jari
(duodenum).
Cara
kerja
enzim
tripsin
yaitu
:
Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul
asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.
Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk
berbagai kebutuhan sel.
6. Enzim renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk
mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju.
Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
7. Asam khlorida (HCl)
Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar
didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme
tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan
cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit
mag.
8. Cairan empedu
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu
mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan
berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua
atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi
empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga
membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna
menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
9. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua
belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat
sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :
Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang
berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu
dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid
menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil.
Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan
getah bening (limfe).
Sasaran Belajar :
1. Menjelaskan Anatomi saluran cerna
2. Menjelaskan Histologi saluran dan kelenjar pencernaan
3. Menjelaskan Embriologi saluran pencernaan
4. Menjelaskan Fisiologi system digesti :
a. Gerakan mekanik saluran cerna
Klarifikasi Masalah
Dari masalah atau pertanyaan yang ada di atas, sebagian jawabannya sudah kami
bahas di pengayaan, Untuk nomor 8,9 dan 10 akan kami bahas berikut di bawah :
BB = 60 kg ; TB = 170 cm = 1,7 m
IMT =
(Tinggi badan x Tinggi badan (m)
60 kg
SKENARIO 2
Minum Obat Kok Malah Sakit..?
Nani, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi, mengalami sakit kepala dan
badannya demam sudah tiga hari. Oleh teman satu kosnya dibawa ketempat dokter praktek
dan diberi obat amosisilin dan aspirin oleh dokternya. Dokter menyarankan untuk meminum
obat aspirinnya sesudah makan sedangkan amoksisilin diminum sebelum makan. Tetapi
karena tidak tahan lagi dengan sakit yang dideritanya maka dia meminum semua obatnya
begitu sampai dirumah. Malam harinya dia mengalami nyeri ulu hati yang hebat sehingga
tidak bisa tidur. Sakitnya bukannya sembuh tapi malah tambah parah. Apa yang terjadi pada
Nani? Apakah karena dia tidak menuruti nasehat dokter untuk meminum aspirin sesudah
makan? Kenapa?
Menetapkan Sasaran Belajar
1.
2.
3.
4.
5.
Amoksisilin
2.
3.
Demam
Aspirin
4.
5.
6.
Obat
Nyeri ulu hati
Sakit kepala
Daftar Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mengapa dalam skenario ini, diberikan amoksisilin dan aspirin untuk menyembuhkan
sakitnya?
Obat
Komposisi
Komposisi
Aspirin
Farmakokinetik
_
_
Amoksisislin
Farmakodinamik
_
_
- Pengayaan Materi
1. Cara kerja aspirin dalam tubuh:
- Mengasetilasi enzim siklik.
- Menghambat sintesis tromboksin.
- Menginaktivasi enzim trombosit.
- Menghambat pembentukan prostaglandin.
Cara kerja amoksisilin: membunuh bakteri.
2. Reaksi tubuh adalah menganggap segala sesuatu yang tidak di produksi oleh tubuh
dianggap racun sehingga akan dimetabolisme di hati.
3. Obat akan bekerja lebih efektif jika lambung dalam keadaan kosong. Aspirin, suatu jenis
obat yang bersifat asam lemah sehingga dapat merangsang sekresi asam lambung
berlebih. Jika kadar asam lambung meningkat maka akan dikhawatirkan terjadi
pengikisan dinding lambung.
Amoksisilin tidk memiliki sifat merangsang sekresi asam lambung sehingga cukup aman
diminum sebelum makan.
Obat sebenarnya mempunyai pH tertentu. Jika obat digunakan bersamaan dengan obat
lain maka dapat terjadi: kerja obat tersebut tidak efektif atau terjadi gangguan
metabolisme. Apabila lambung dan hati tidak kuat dalam memetabolisme obat maka akan
terasa nyeri dan sakit.
4. Efek samping jika meminum obat berlebihan:
Aspirin
: berefek ke lambung, akan terasa nyeri.
Amoksisilin
Intramuscular
Rektal
Farmakokinetik: absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.
Absorpsi: proses masuknya obat dari tempat pemberian ke aliran darah.
Metabolisme terjadi di hati, usus, colon
50 enzim
Obat dibawa dari hati ke usus memiliki tujuan untuk mengubah sifat non-polar obat menjadi
polar supaya dapat diekskresikan melalui ginjal.
Distribusi obat ke tempat yang benar-benar membutuhkan lewat sirkulasi darah (melalui
reseptor): (1) menyebar dulu ke organ yang mempunyai perfusi (vaskularisasi) yang baik
seperti otak, jantung, hati, dan ginjal. (2) menyebar ke organ yang perfusinya kurang baik
seperti otot.
Ekskresi: ginjal mengalami filtrasi
Dikeluarkan lewat urine, keringat, air susu, air mata, dan rambut.
-
2.
3. Amoxicillin
Amoxicillin digunakan sebagai antibiotic dengan menghambat
pembentukan mukopeptida yang diperukan bakteri untuk sistesis dinding selnya.
Obat bergabung dengan penicillin-binding protein pada kuman. Terjadi
MEMINUM
ASPIRIN
DAN
AMOXICILLIN
SECARA
Jika diminum secara bersamaan, aspirin dan amoxicillin tidak menimbulkan suatu
reaksi tertentu. Secara distribusi aspirin diikat oleh albumin sedangkan amoxicillin yang
bersifat basa diikat oleh P-glikoprotein sehingga tidak adanya suatu efek yang saling
mempengaruhi.
A. KESIMPULAN
Dari scenario yang berjudul Minum obat kok malah sakit? dapat diambil
kesimpulan bahwa dokter memberi obat kepada Nani agar sakit kepala dan demam yang
diderita Nani dapat dihilangkan dengan pemberian aspirin sebagai analgesic, antipiretik
dan anti-inflamasi.
Kemungkinan gejala penyakit Nani disebabkan oleh bakteri, maka pemberian
amoxicillin bertujuan untuk mencegah pembentukan dinding sel bakteri sehingga
mencegah perkembangan bakteri.
Dokter menyarankan aspirin diminum sesudah makan bertujuan untuk mencegah
terjadinya iritasi lambung akibat sekresi HCL berlebih. Dimana sifat aspirin menghambat
pembentukan prostaglandin. Dengan adanya makanan maka sifat asam dapat dikurangi.
Amoxicillin diminum sebelum makan bertujuan agar absorbsinya berlangsung
sempurna dalam lambung. Amoxicillin dapat rusak jika berada pada medium dengan pH
Nani mengalami nyeri ulu hati setelah meminum obatnya semua sebelum makan
diakibatkan efek samping dari aspirin tersebut yang menghambat prostaglandin sehingga
terjadi sekresi HCL dalam lambung yang berlebih.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.