Anda di halaman 1dari 37

Nn.

Raudatul/ 16 tahun
KU : Susah Menelan
RPS :
Pasien mengeluh susah menelan sejak sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
mengaku serasa ada yang mengganjal di dalam mulut. Pasien juga mengeluh
nyeri saat menelan 4 bulan yang lalu dan sering berulang tapi sekarang
keluhan tidak dirasakan lagi. Suara pasien juga serak sejak 1 hari yang lalu.
Menurut ayah pasien, jika pasien mengorok jika tidur tapi tidak pernah
terbangun mendadak karena sulit bernafas. Pasien tidak mengeluhkan batuk.
Mulut berbau (-)
Keluhan Hidung : Rhinore(-), nyeri (-), hidung tersumbat(-), Epstaksis (-),
gatal di hidung (-), bau (-)
Keluhan Telinga (-) Otore (-), tinitus (-), otalgia (-), riw trauma (-), gangguan
pendengaran (-), vertigo (-)
RPD : penyakit serupa (-), sering pilek (-)
RPK : penyakit serupa (-)

Pemeriksaan fisik
N : 72 x/m RR : 18x/m
TD: 120/80 T : 36,7
Telinga : MAE : hiperemis (-), massa (-), serumen (+/+) minimmal, edem (-)
MT : warna putih seperti mutiara, perforasi (-/-), RC (+/+) piramis
Tes pendengaran :
Rinne (+/+)
Weber tidak terdapat lateralisasi
Schwabach sama dengan pemeriksa
Hidung : RA : bentuk normal hipertrofi (-/-)
massa
(-/-)
hiperemis (-/-) corpal
(-/-)
edem
(-/-)
sekret
(-/-)
RP : TDL
Nyeri tekan sinus (-)

deviasi septum (-)

Tenggorokan :
Rongga mulut : mukosa bibir basah, karies (-), deviasi
lidah (-)
Faring : hiperemis (+), granul (+)
psedomembran (-)
Tonsil : Warna merah muda
Permukaan tidak rata
Ukuran (T3/T3)
Kripta melebar
Detritus (-/-)
Pembesaran KGB (-/-)

Hasil Lab (12-4-2014)

Hemoglobin
Lekosit
Eritrosit
Trombosit
Hematokrit
Pt/ aptt
GDS
SGOT/SGPT
Ur/Cr

12,2 g/dl
7,700 /ul
4,81 juta/ul
281000 /ul
35,5%
10.2/19.0
89
11/12
30/0.7

Dalam batas normal

Diagnosis: Tonsilitis Kronis


Terapi: pro tonsilektomi

Tn. Ahmad Yani/ 24 tahun


KU : Hidung tersubat
RPS :
Pasien mengeluh hidung tersumbat sejak 2 tahun yang lalu. Tersumbat di
sebelah kiri, namun bisa juga di sebelah kanan maupun keduanya. Hidung
tersumbat dirasakan hampir setiap hari dan memberat pada saat malam
hari maupun pagi hari sehingga pasien sulit bernapas. Saat tersumbat
terkadang pilek dan ada cairan encer putih. Nyeri (-), nafas berbau (-),
hiposmia (-), sering bersin (-), hidung gatal (-), epistaksis (-). Riwayat
trauma hidung 2x. 4 tahun yang lalu kecelakaan, hidung berdarah banyak. 2
tahun yang lalu terkena kayu ulin, hidung berdarah sedikit. Sejak terkena
kayu ulin pasien mulai mengalami keluhan hidung tersumbat.
Keluhan Telinga: Otore (-), tinitus (+) di kedua telinga dan jarang, otalgia
(-), riw trauma (-), obat ototoksik (-), gangguan pendengaran (-), vertigo (-)
Keluhan Tenggorokan: batuk (-) odinofagi (-) rasa mengganjal di tenggorkan
(-), PND (-), tidur mengorok (-)
RPD : penyakit serupa (-), alergi makanan (-) Asma (-)
RPK : penyakit serupa (-) alergi (-) Asma (-)

Pemeriksaan fisik
TD: 120/80 mmHg RR : 18x/m
N : 80x/m
T : 36,7
Telinga : MAE : hiperemis (-), massa (-), sekret (-/+) kental
putih, edem (-),
serumen (+/-)
MT : tertutup serumen (d) / tertutup sekret (s)
Tes pendengaran :
Rinne (+/-)
Weber
lateralisasi kiri
Schwabach sesuai pemeriksa / memanjang
Kesimpulan:
tuli konduktif pada telinga kiri
Hidung : RA: bentuk: radix nasi membesar edem
deviasi septum (-)
massa
(-/-)
hiperemis (-/-) corpal
(-/-)
sekret
(-/-)

(+/-)

Tenggorokan :
Rongga mulut :mukosa bibir basah, karies
(-) bawah molar, deviasi lidah
(-)
Faring : hiperemis (-), psedomembran
(-)
Tonsil : Warna merah muda
Permukaan halus
Ukuran (T1/T1)
Kripta (-/-)
Detritus (-/-)
Pembesaran KGB (-/-)

Hasil Lab (24-03-2014)


Pemeriksa
an

Hasil

Hemoglobin

15,5 g/dl

Pemeriksaan
Hasil PT

Hasil
10,5 detik

Lekosit

6,9 ribu/ul

INR

0,91

Eritrosit

5,23 juta/ul

Control Normal PT

11,4

Hematokrit

43,1 vol%

Hasil APTT

Trombosit

237 ribu/ul

Control Normal
APTT

25,7 detik
26,1

RDW-CV

12,0 %

SGOT

31 U/l

MCV

82,4 f

SGPT

17 U/l

MCH

29,6 pg

Ureum

27 mg/dL

MCHC

36,0 %

Creatinin

0,7 mg/dL

Asam urat

4,8 mg/dl

GDP

95 mg/dl

Foto Thorax PA
Cor dan Pulmo dalam batas normal

Diagnosis: Septum deviasi post


trauma
Terapi: pro Rhinoplasti

An. Azizah / 9,6 tahun/ Tonsilitis Kronis


KU : Nyeri menelan
RPS :
Pasien mengeluhkan nyeri menelan seperti ada luka sejak 3 minggu yang
lalu. Nyeri terus menerus. Nyeri bertambah ketika pasien makan makanan
padat yang disertai dengan demam. Demam turun ketika minum obat penurun
panas. Pasien juga mengeluhkan penurunan nafsu makan. Mengorok (+),
sleep apne (+), mulut bau (+).
Pasien juga mengeluhkan hidung kiri terasa buntu sejak 1minggu yang lalu,
hidung buntu ketika pasien bangun tidur. Rinore (-) nyeri pada hidung (-)
penurunan penciuman (-) hidung berbau (-). Nyeri wajah (-)
Penurunan pendengaran (-) tinnitus (-) otore (-) bau pada telinga (-)

RPD : penyakit serupa (-), Asma (+) Alergi (+)


RPK : penyakit serupa (-) alergi (+) Asma (+)

Pemeriksaan fisik
N : 100 x/m RR : 20x/m
T : 38C
Telinga : MAE : hiperemis (-), massa (-), serumen (+/+)
minimal, edem (-)
MT : warna spt mutiara, perforasi (-/-), RC (+/+)
kerucut
Tes pendengaran :
Rinne (+/+)
Weber
lateralisasi (-)
Schwabach (sama/sama)
Hidung : RA: bentuk normal
hipertrofi (-/-)
deviasi septum (-)
massa
(-/-)
hiperemis (-/-) corpal
(-/-)
edem
(-/+)
pucatsekret
(+/+) (sedikit)
RP : tdl

Tenggorokan :
Rongga mulut :mukosa bibir basah,
deviasi lidah (-), gusi
hiperemis (-)
Faring : hiperemis (-), psedomembran
(-)
Tonsil : Warna merah muda
Permukaan tidak rata
Ukuran (T3/T3)
Kripta (+/+)
Detritus (-/-)
Pembesaran KGB (-/-)

Diagnosis: Tonsilitis kronis


Terapi: pro Tonsilektomi

Tn. Sandu Prasetyo/ 32 tahun


KU : Hidung tersumbat
RPS :
Pasien mengeluh hidung tersumbat sejak 8 bulan yang lalu.
Tersumbat di sebelah kanan. Hidung tersumbat muncul perlahanlahan dirasakan hampir setiap hari dan memberat dalam 2 bulan
terakhir. Saat tersumbat terkadang pilek dan ada cairan encer
bening, dan berbau. Nyeri (-), nafas berbau (-), hiposmia (-), sering
bersin (-), hidung gatal (-), epistaksis (-). Riwayat trauma,
kecelakaan tahun 2008, dari hidung keluar cairan seperti nanah,
berbau.
Keluhan Telinga: Otore (-), tinitus (-), otalgia (-), obat ototoksik (-),
gangguan pendengaran (-), vertigo (-)
Keluhan Tenggorokan: batuk (-) odinofagi (-) rasa mengganjal di
tenggorkan (-), PND (-), tidur mengorok (-)
RPD : penyakit serupa (-), alergi makanan (-) Asma (-)
RPK : penyakit serupa (-) alergi (-) Asma (-)

Pemeriksaan fisik
TD: 120/80 mmHg
N : 88 x/m T : 36,7

RR : 20 x/m

Telinga : MAE : hiperemis (-), massa (-), sekret (-/-) kental


putih, edem (-),
serumen (+/+)
MT : Warna seperti mutiara, perforasi (-/-), Reflek Cahaya
(+/+)
Tes pendengaran :
Rinne (+/+)
Weber
tidak ada lateralisasi
Schwabach sesuai pemeriksa
Hidung : RA: hipertrofi (+/-)
deviasi septum (+) ke sebelah kanan
massa
(-/-)
hiperemis (-/-)
sekret
(+/+)

Tenggorokan :
Rongga mulut :mukosa bibir basah, karies
(-) bawah molar, deviasi lidah
(-)
Faring : hiperemis (-), psedomembran
(-)
Tonsil : Warna merah muda
Permukaan halus
Ukuran (T1/T1)
Kripta (-/-)
Detritus (-/-)
Pembesaran KGB (-/-)

Hasil Lab (12-04-2014)


Pemeriksa
an

Hasil

Hemoglobin

12,9g/dl

Lekosit

6,8ribu/ul

Eritrosit

5,74 juta/ul

Pemeriksaan
Hasil PT

Hasil
8,7detik

INR

0,91

Control Normal PT

11,4

Hematokrit

37,7 vol%

Hasil APTT

Trombosit

237 ribu/ul

Control Normal
APTT

19,9detik
26,1

RDW-CV

12,0 %

SGOT

31 U/l

MCV

82,4 f

SGPT

17 U/l

MCH

29,6 pg

Ureum

27 mg/dL

MCHC

36,0 %

Creatinin

0,7 mg/dL

GDP

86 mg/dl

Foto Thorax PA
Cor dan Pulmo dalam batas normal

Diagnosis: Septum deviasi post


trauma
Terapi: pro Septoplasti

Tn. Juandi/ 27 tahun


KU : rhinore
RPS :
Pasien mengeluh hidung sering keluar cairan kental berwarna kuning
kehijauan, keluhan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan dalam 1 bulan
terakhir keluhan semakin hebat, tapi 1 minggu ini keluhan sudah berkurang.
Pasien mengatakan cairan yang keluar berbau dan kadang terasa ada di
tenggorokan dan cairan tertelan. Pasien biasanya mengeluh sering bersin ( > 5
kali ). Jika sedang serangan pasien mengaku kepala sebelah kiri sering sakit
dan penciumannya menurun serta hidung kiri biasanya tersumbat. Pasien
tidak mengeluhkan nyeri pada daerah pipi. Epstaksis (-), gatal di hidung (-),
Keluhan tenggorok : Rasa mengganjal di tenggorokan (-) Disfagia (-)
odinofagia (+), demam (-), demam (-), batuk (+) dahak berwarna kuning
kehijauan, serak (-), tenggorokan kering (-), mulut berbau (-) PND (+), tidur
sering mengorok (-)
Keluhan Telinga (-) Otore (-), tinitus (-), otalgia (-), riw trauma (-), obat
ototoksik (-), gangguan pendengaran (-), vertigo (-)
RPD : penyakit serupa (-), Alergi (-)
RPK : penyakit serupa (-)

Pemeriksaan fisik
N : 78 x/m RR : 18x/m
TD: 120/80 T : 36,7
Telinga : MAE : hiperemis (-), massa (-), serumen (+/+), edem (-)
MT : warna putih redup, perforasi (-/-), RC (+/+) piramis
Tes pendengaran :
Rinne (+/+)
Weber lateralisasi (-)
Schwabach (sama/sama)
Hidung : RA : bentuk normal hipertrofi (-/-)
massa
(-/-)
hiperemis (-/-) corpal
(-/-)
edem
(+/+)Pucat sekret
(-/-)
RP : PND (-)
Nyeri tekan sinus (-)

deviasi septum (-)

Tenggorokan :
Rongga mulut :mukosa bibir basah, karies (+), deviasi
lidah (-)
Faring : hiperemis (-), psedomembran (-)
Tonsil : Warna merah muda
Permukaan tidak rata
Ukuran (T3/T3)
Kripta melebar
Detritus (-/-)
Pembesaran KGB (-/-)

Hasil Lab (07-4-2014)

Hemoglobin
Lekosit
Eritrosit
Trombosit
Hematokrit

16,6 g/dl
18,700 /ul
5,76 juta/ul
261000 /ul
43,0%

Diagnosis: Sinusitis Maksilaris ethmoidalis


sinister
Terapi: Irigasi Sinus

Anda mungkin juga menyukai