(Oct 20, 2010 at 08:52 AM) - Contributed by Administrator - Last Updated (Oct 20, 2010 at 11:25 AM)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Tahun 2010 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Tahun 2005-2010 Kota
Semarang
memasuki tahapan akhir program sedangkan bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan
Keluaraga
Berencana ( BAPERMASPER & KB ) Kota Semarang memasuki tahun kedua sejak dibentuk sebagai
SKPD baru Tahun
2009.
Kebijakan Program dan Kegiatan pada Bapermasper & KB Kota Semarang Tahun 2010 dituangkan
dalam Rencana
Kerja (RENJA) Tahun 2010 merupakan dokumen perencanaan dengan substansinya menjabarkan visi
misi dan arah
pembangunan pemberdayaan masyarakat yang mengacu pada Renstra Bapermasper dan KB serta dari
proiritas
kebijakan RPJMD Tahun 2005-2010 Kota Semarang dimana pada Tahun 2010 prioritas kebijakan pada
pengembangan
SDM dan Ekonomi yang berbasis pada tumbuh kembangnya pemberdayaan masyarakat untuk
memberdayakan potensi
lokal daerah yang tersusun melalui hierarki sistem perencanaan.
Rencana Kerja (RENJA) Bapermasper & KB Kota Semarang Tahun 2010, merupakan dokumen Rencana
Program
Kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta sebagai
tolok ukur
pencapaian kinerja dalam waktu yang bersangkutan dengan menitik beratkan pada potensi masyarakat
yang bertambah
penting peranannya, masyarakat menjadi modal pembangunan yang besar jika kualitas sumber daya
manusianya
ditingkatkan dengan demikian pola pemberdayaan akan senantiasa berkembang secara dinamis seiring
peningkatan
kualitas masyarakatnya melalui penguatan kelembagaan, pengarusutamaan gender, pengembangan
ekonomi,
pengendalian penduduk dan penerapan tekonologi tepat guna.
1. Maksud dan Tujuan
Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2010 Bapermasper & KB Kota Semarang ditetapkan dengan maksud
memberikan arah
dalam pelaksanaan prioritas program dan kegiatan dalam pelayanan pembangunan pemberdayaan
masyarakat,
perempuan dan keluarga berencana serta bertujuan mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera dan
mandiri,
melindungi hak asasi manusia serta kesetaraan Gender.
2. Landasan Penyusunan
h. Peraturan Walikota Semarang, Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan
Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Semarang.
3. Hubungan RENJA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPD Bapermasper & KB Kota Semarang berdasarkan
pada Hirarki
perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
4. Tata Urut Penyusunan
Rencana Kerja (RENJA) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga Berencana
(Bapermasper & KB)
Tahun 2010 Kota Semarang disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
c. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan
Keluarga Berencana;
d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana;
e. Pelaksanaan kajian teknis atau rekomendasi di bidang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan
keluarga
berencana;
http://semarangkota.go.id/bapermas - bapermas.semarangkota.go.id Powered by Mambo Generated:5 January, 2011, 12:58
Gambar 1: Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana
http://semarangkota.go.id/bapermas - bapermas.semarangkota.go.id Powered by Mambo Generated:5 January, 2011, 12:58
BAB II
RENCANA STRATEGIS
A. VISI MISI
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana dalam menjabarkan program
kegiatan Tahun
2010 mengarahkan pada :
Visi : Bersama membangun masyarakat mandiri
Misi : 1. Mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman serta mendorong pemanfaatan TTG
2. Mewujudkan kelembagaan masyarakat yang tangguh, mandiri dengan memperhatikan adat istiadat
dan budaya3. Mewujudkan kualitas SDM dengan meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat
4. Meningkatkan kepedulian peran serta masyarakat dalam pemberdayaan perempuan
5. Meningkatkan pencapaian norma keluarga kecil melaluipeningkatan kesertaan masyarakat dalam ber
KB
B. Tujuan Visi Misi
Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat
kita yang
dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan. Dengan
http://semarangkota.go.id/bapermas - bapermas.semarangkota.go.id Powered by Mambo Generated:5 January, 2011, 12:58
kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat, dengan dinamis
mengembangkan diri
dan mencapai kemajuan serta mendasarkan pada nilai nilai intrinsik dalam masyarakat seperti nilai
kekeluargaan,
kegotong-royongan melalui penguasaan teknologi, membuka pemilikan modal, akses ke pasar dan ke
dalam sumbersumber
informasi, serta keterampilan manajemen.
penduduk miskin dengan pola keterpaduan dan terintegrasinya program PNPM dalam implementasi
program Kelurahan
Percontohan ;
b. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun kelurahan dengan sasaran
meningkatnya semangat
gotong royong masyarakat dalam pembangunan sesuai dengan nilai budaya setempat, meningkatnya
perkembangan
kelurahan dan kapasitas masyarakat dalam pengembangan alat alat teknologi tepat guna (TTG) serta
mengembangkan
POSYANTEK Kelurahan adapun implementasinya kegiatannya antara lain Pelaksanaan bulan bhakti
gotong royong
masyarakat (BBGRM) dan pelaksanaan Perlombaan Kelurahan, TMMD, Penunjangan KKN, peningkatan
jumlah Pos
Pelayanan Terpadu ( POSYANDU ) serta Penunjang Kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) agar
kelompok usaha
pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat menerapkan Inovasi Teknologi Tepat Guna(TTG) ;
http://semarangkota.go.id/bapermas - bapermas.semarangkota.go.id Powered by Mambo Generated:5 January, 2011, 12:58
BAB III
PELAKSANAAN RENJA 2009
A. Pelaksanaan
Rencana Kerja Tahun 2009 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
( BAPERMASPER & KB ) Kota
Semarang telah dilaksanakan menurut urusan, program dan kegiatan dengan realisasi program
mencapai 100 % dan
realisasi anggaran 95,86 % .
Kebijakan pembangunan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana diarahkan
pada
pengembangan pola kerjasama yang sinergis, berkelanjutan dan semakin memperluas basis dukungan
masyarakat
terhadap pelaksanaan Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat pada terwujudnya keberdayaan
masyarakat mandiri.
Mobilisasi pemerintahan kelurahan melalui pengembangan basis data dan kapasitas pemerintahan
kelurahan,
pengelolaan administrasi kelembagaan serta meningkatkan peran partisipasi keswadayaan masyarakat
dalam upaya
pengelolaan potensi sumber daya alam.
Pengembangan pengarusutamaan gender dan anak menjadi program dan kegiatan pada setiap SKPD
Pemerintah Kota
Semarang
Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dilakukan dengan memperkuat dukungan dan partisipasi
masyarakat baik
dalam bentuk advokasi maupun pelayanan medis KB.
Proritas kebijakan pembangunan Kota Semarang yang menjadi prioritas Bapermasper & KB Kota
Semarang Tahun
2009 adalah :
1. Peningakatan Kualitas SDM :
a. peningkatan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat ;
b. penurunan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatnya usia harapan hidup.
2. Percepatan Pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan :
a. peningkatan pengelolaan kelestarian SDA dan LH ;
b. upaya mendukung aktivitas perekonomian lokal ;
c. pemerataan akses sumberdaya ;
http://semarangkota.go.id/bapermas - bapermas.semarangkota.go.id Powered by Mambo Generated:5 January, 2011, 12:58
BAB IV
RENCANA KERJA TAHUN 2010
A. Agenda dan Prioritas
Urusan Kewenangan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga Berencana
(BAPERMASPER & KB)
pada PERMENDAGRI No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang
menjadi urusan
wajib adalah :
1. Kesehatan
2. Perencanaan Pembangunan
3. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
4. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
5. Otonomi Daerah, Pem.Umum, Adm Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
6. Pemberdayaan Masyarakat Desa
Dari ke enam urusan tersebut pada Tahun 2010 yang menjadi rencana agenda dan prioritas pertama
adalah pada
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dimana pemenuhan hak perempuan dan
anak kurang
mendapat perhatian dengan banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga, selanjutnya agenda dan
prioritas kedua
pada urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa guna memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam
pembangunan.
B. Program dan Kegiatan
Harmonisasi Program dan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga Berencana
Kota Semarang
http://semarangkota.go.id/bapermas - bapermas.semarangkota.go.id Powered by Mambo Generated:5 January, 2011, 12:58
1. Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat pada urusan kesehatan adalah mendorong masyarakat untuk meningkatkan
gizi keluarga
melalui potensi bahan pangan lokal yang dapat diolah menjadi kudapan yang memenuhi standar gizi,
dengan prioritas
kegiatan Pemberian Makanan Tambahan pada Anak Sekolah (PMT-AS) kurang gizi guna meningkatkan
ketahanan fisik
siswa SD/MI serta pelatihan pembuatan kudapan ibu-ibu kader PKK dilokasi wilayah sasaran agar
masyarakat
berpartisipasi dalam penyediaan pemanfaatan dan keanekaragaman bahan pangan lokal.
2. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan pemberdayaan masyarakat akan selalu melibatkan lembaga kelurahan
khususnya data
yang merupakan potret kelurahan melalui program pengembangan data/informasi kelurahan dengan
kegiatan
pendayagunaan data profil kelurahan se Kota Semarang.
3. Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Pengarusutamaan Gender / Mainstream Gender menjadi daya dukung dalam prioritas pembangunan
peningkatan SDM
pada pemenuhan hak dasar perempuan dan anak melalui program keserasian kebijakan peningkatan
kualitas
perempuan dan anak, program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan, program
penguatan
kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak, program peningkatan peran serta dan kesetaraan
gender dalam
pembangunan.
4. Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
Keberhasilan program KB Nasional memfokuskan pada pengendalian penduduk sehingga akan selalu
menjadi prioritas
pembangunan pemberdayaan masyarakat dibidang KB agar peningkatan ekonomi daerah dapat
mempunyai arti bagi
tingkat kesejahteraan masyarakat kota melalui program KB, program kesehatan reproduksi remaja,
program pelayanan
kontrasepsi, program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR, program promosi
kesehatan ibu, bayi
dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat, program pengembangan pusat pelayanan informasi
dan konseling,
program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak.
Program
tersebut juga mendukung program Kebangkitan KB di Provinsi Jawa Tengah serta menjadi acuan bagi
petugas /
pelaksana dilini lapangan bersama kader institusi masyarakat perkotaan (IMP) yaitu Penyuluh Keluarga
Berencana
(PLKB/PKB), Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD/Sub PPKBD), peran serta Tokoh Agama/Masyarakat
(Toga/Toma)
serta pengadaan Mobil Unit Penerangan (Mupen) KB.
5. Otonomi Daerah, Pem.Umum, Adm Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian.
Peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui musyawarah perencanaan pembangunan mulai
dari tingkat
kelurahan, kecamatan dan kota perlu senantiasa didampingi dalam pelaksanaannya agar tercapai
sinkronisasi prioritas
program di wilayah.
Adapun program yang dilaksanakan antara lain program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
6. Pemberdayaan Masyarakat Desa
Konsep pemberdayaaan masyarakat mencakup pengertian pembangunan masyarakat (community
development) dan
pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community-based development) masyarakat adalah
pelaku utama
pembangunan, sedangkan pemerintah (birokrasi) berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta
menciptakan
iklim yang menunjang pemberdayaan masyarakat dalam konteks perkembangan paradigma
pembangunan, pendekatan,
aspek kelembagaan beserta mekanismenya serta strategi dalam mewujudkannya.
Demikian pula partisipasi bantuan infrastruktur wilayah dari Pemerintah yang lebih tinggi, Perguruan
Tinggi dan ABRI
menjadi prioritas pendampingan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan peran serta masyarakat
dalam
pembangunan wilayahnya dan “ Semarang Bergandeng Tangan”.
Program program yang mendukung konsep tersebut adalah program peningkatan keberdayaan
masyarakat kelurahan,
program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, program peningkatan partisipasi masyarakat
dalam membangun
kelurahan.
C. Penetapan Kinerja Usulan Program dan Kegiatan Tahun 2010 terlampir.
BAB V
PENUTUP
RENJA Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Semarang Tahun
2010 akan
dapat diwujudkan apabila dilaksanakan dengan mendapatkan dukungan dari berbagai Stakeholders
terkait serta dapat
menjadi acuan dalam penyusunan dokumen selanjutnya dalam penetapan APBD 2010 guna memberi
masukan bagi
RKPD, KUA dan PPAS Pemerintah Kota Semarang dibidang pembangunan pemberdayaan masyarakat.
Secara umum dalam rangka pembangunan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat,
penyempurnaan
mekanisme pembangunan perlu dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian agar dicapai
penajaman sasaran pembangunan mencapai kelompok sasaran yang paling memerlukan sehingga
meningkatkan
kegiatan sosial ekonomi masyarakat secara berkesinambungan serta membangun kesiapan masyarakat
dalam
menerima dan mendayagunakan dana, prasarana, dan sarana.
Pembangunan pemberdayaan masyarakat menyangkut kegiatan lintas sektor, maka koordinasi amat
penting untuk
menyatukan berbagai upaya agar menghasilkan sinergi, serta untuk menghindari tumpang tindih guna
mencapai
efisiensi dan hasil yang optimal.
Demikianlah rencana program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah konsep
pembangunan yang
berakar pada rakyat dan bertujuan memampukan dan memandirikan masyarakat.
Semarang, Desember 2009
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA SEMARANG
LILIK HARYANTO, SH
Pembina Tingkat I
NIP 19600317 198603 1 013
http://semarangkota.go.id/bapermas - bapermas.semarangkota.go.id Powered by Mambo Generated:5 January, 2011, 12:58